cover
Contact Name
Yurnalis
Contact Email
jurnal.musiketniknusantara@gmail.com
Phone
+6285263221706
Journal Mail Official
jurnal.musiketniknusantara@gmail.com
Editorial Address
Jl. Bahder Johan 27128, Sumatera Barat
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
Musik Etnik Nusantara
Core Subject : Art,
JURNAL MUSIK ETNIK NUSANTARA is an academic journal published by Department of Karawitan, Faculty of Performing Arts, Institut Seni Indonesia Padangpanjang twice a year. This journal publishes original articles with focuses on the results of studies in the field of Indonesian ethnic music. The coverage of topics in this journal includes: Traditional Music Contemporary Music Musik Performence Composition or Arrangement Musicology Ilustration Music Etnomusicology World Music Technology Music Music Education Organology of Music
Articles 68 Documents
GUA DUO TIGO DALAM PERTUNJUKAN TALEMPONG TRADISI PADA MASYARAKAT LENGAYANG PESISIR SELATAN Syahputra, Risky Rahmat; Syahputra, Rizky Rahmat
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v5i1.4958

Abstract

Talempong, alat musik tradisional khas Minangkabau, memiliki peran penting dalam budaya masyarakat Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, khususnya dalam pertunjukan "Gua Duo Tigo," yang melambangkan keharmonisan sosial dan identitas budaya lokal. Penelitian ini bertujuan menggali makna, fungsi, dan dinamika pertunjukan Talempong dalam konteks adat dan hiburan masyarakat, dengan fokus pada pesan moral dan religius yang disampaikan melalui seni ini. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian dilakukan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan pelaku seni, serta kajian literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa selain berfungsi sebagai hiburan, Talempong menjadi medium komunikasi adat yang sarat makna, meski menghadapi tantangan modernisasi. Namun, kolaborasi dengan musik modern menjadi inovasi yang membantu melestarikan tradisi ini di tengah perubahan zaman. Penelitian ini diharapkan mendorong apresiasi masyarakat terhadap Talempong sebagai warisan budaya Minangkabau.
Sistem Pewarisan Kesenian Sampelong di Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota Hanel, Nike
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v5i1.4585

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan Sistem Pewarisan Kesenian Sampelong dan perkembangan kesenian Sampelong di Nagari Talang Maua Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota dewasa ini. Sampelong merupakan alat musik tiup yang hidup dan berkembang di Nagari Talang Maua. Namun pada perkembangan era globalisasi ini kesenian Sampelong mengalami penurunan minat pada generasi muda. Untuk itu dibutuhkan transmisi guna mempertahankan kesenian Sampelong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi deskriptif. Metode ini memiliki dua jenis sumber, yaitu data primer yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan, sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan berupa buku-buku yang berhubungan dengan kesenian Sampelong. Teori yang digunakan adalah teori sistem pewarisan dan teori perkembangan. Dari hasil yang dicapai bahwa sistem pewarisan menggunakan formal, non formal maupun informal. Dalam perkembangan dewasa ini lebih difokuskan ke pendidikan formal yaitu dilakukan lewat program pendidikan sekolah, akademik, dan lain-lain. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal atau disebut dengan sanggar seni. Sementara itu pendidikan informal diselenggarakan melalui pengaruh lingkungan masyarakat dan proses sosialisasi. Proses pewarisan budaya merupakan suatu ide kreatif dari para seniman Sampelong yang bertujuan agar kesenian Sampelong tetap tumbuh dan berkembang dengan selera masyarakat dewasa ini tanpa mengubah ciri khasnya.Kata Kunci: Sampelong, Sistem, Pewarisan, Talang Maua, Perkembangan
Studi bentuk pertunjukan saluang pauah pada upacara perkawinan di Kecamatan Pauh Kota Padang Pratama, Yudha Mulia
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v5i1.4624

Abstract

Saluang Pauah merupakan alat musik tradisional Minangkabau yang tumbuh dan berkembang di Kecamatan Pauh Kota Padang. Saluang pauah mempunyai enam lubang nada dan menghasilkan tujuh nada. Saluang pauah digunakan sebagai media hiburan dalam berbagai upacara adat seperti baralek, akikah, dan lain-lain. Pertunjukan saluang pauah biasanya dilakukan pada malam hari dalam berbagai upacara, pertunjukan saluang pauah hanya terdiri dari dua orang yaitu tukang saluang pauah dan tukang dendang. Dengan alat musik saluang pauah lagu-lagu yang dibawakan berupa (kaba) atau cerita pengalaman hidup masyarakat atau pemainnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bentuk pertunjukan saluang pauah pada upacara pernikahan di Kota Padang. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode kualitatif dengan cara observasi, wawancara, studi literatur, dan mengumpulkan beberapa dokumentasi yang berkaitan dengan seni saluang pauah, untuk menghasilkan data deskriptif analitis berdasarkan teori dan pendapat konseptual dari para ahli. Teori yang digunakan terdiri dari aspek bentuk, struktur, organologi dan musikal. Artikel ini terdiri dari lima bab. Bab pertama berisi pendahuluan, bab kedua berisi tinjauan pustaka, bab ketiga berisi metode penelitian, bab keempat berisi pembahasan, dan bab kelima berisi saran penutup.
“MALAPAK” BERANGKAT DARI INDANG DI NAGARI LIMAU LUNGGO KABUPATEN SOLOK Kanin, Alhuda Dobel
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v5i1.4625

Abstract

Kesenian Indang Solok adalah kesenian Indang yang terdapat di Kabupaten Solok, salah satunya Nagari Limau Lunggo. kesenian Indang di Nagari Limau Lunggo  ini sering ditampilkan pada saat upacara “Balimau Patang” yakni sebuah  tradisi masyarakat dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan yang sangat diistimewakan oleh  masyarakat Nagari Limau Lunggo. Dalam pertunjukan Indang terdapat beberapa unsur seni yakni: seni sastra, seni tari, dan seni musik. Ketiga unsur seni tersebut berpadu menjadi satu kesatuan dalam pertunjukannya, dari ketiga unsur di atas yang menjadi perhatian pengkarya adalah unsur musik terutama pada bahagian tukang aliah yakni orang yang bertugas untuk mengomandoi pertunjukan Indang sekaligus menjadi tukang tingkah yang bertugas untuk memberi fariasi pukulan Indang agar lebih variatif dari pukulan anak Indang yang lainnya, oleh karena itu tukang aliah  haruslah orang mempunyai musikalitas yang tinggi agar mampu dalam memberi farian pukulan, di samping itu tukang aliah mempunyai kebebasan dalam mengembangkan pola ritme dasar agar menjadi pola ritme baru baru yang lebih dinamis untuk mengimbangi dinamika perminan yang rampak dengan tempo yang tepat. Pada permainan Tukang Aliah tersebutlah yang menjadi sumber inspirasi bagi pengkarya dalam menggarap sebuah garapan baru yang berbentuk komposisi karawitan dengan judul “Malapak” dengan menggunakan pendekatan tradisi. Mewujudkan ide/gagasan yang bersumber dari kesenian Indang Solok, yang terinspirasi dari Tukang Aliah dengan menggunakan pendekatan tradisi yang berjudul “Malapak” disajikan dalam bentuk pertunjukan secara langsung. Melalui garapan karya komposisi musik “Malapak” pengkarya mencoba menghadirkan beberapa bentuk inovasi (Kebaruan) dalam berbagai aspek garap sesuai dengan konsep yang ditawarkan.
PEMBELAJARAN MEMBACA NOTASI ANGKA PADA LAGU WAJIB NASIONAL PADA SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN MAKARYA PALEMBANG Putra, Rio Eka
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v5i1.4848

Abstract

Pembelajaran Membaca Notasi Angka Pada Lagu Wajib Nasional Siswa Kelas Xi Di Smk Pelayaran Makarya Palembang, Penelitian ini mengkaji bagaimana pembelajaran membaca notasi angka pada lagu wajib nasional di kelas XI SMK Pelayaran Makarya Palembang. Upaya ini bertujuan meningkatkan minat siswa dalam mempelajari Lagu Wajib Nasional dan mencapai standar kompetensi yang diinginkan serta mengevaluasi efektivitas metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca notasi angka pada lagu tersebut. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini melibatkan 20 orang siswa siswi kelas XI, antaranya 16 orang laki-laki dan 4 orang perempuan sebagai subjek pembelajaran. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran membaca notasi angka pada lagu "Ibu Kita Kartini" dikategorikan efektif, dengan peningkatan kemampuan siswa yang signifikan. Penggunaan dan pemilihan metode dalam pembelajaran membaca notasi angka sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa di kelas XI SMK Pelayaran Makarya Palembang.
Bentuk dan Fungsi Musik Ronggeang Grup Pinang Sarumpun Nagari Simpang Utara Kabupaten PAsaman Maisandi, Nola
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v5i1.4569

Abstract

AbstrakSkripsi ini membahas tentang bentuk dan fungsi musik ronggeang Grup Pinang Sarumpun Nagari Simpang Utara Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Musik ronggeang Grup Pinang Sarumpun adalah suatu kelompok kesenian ronggeang yang terdapat di Nagari Simpang Utara, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Ensambel musik ronggeang Grup Pinang Sarumpun terdiri dari satu buah biola, dua buah gandang kaciak, satu buah gandang gadang, satu buah giriang-giriang, dan satu buah botol. Berdasarkan hasil penelitian dapat disampaikan bahwa bentuk pertunjukan musik ronggeang Grup Pinang Sarumpun terdiri dari nyanyian dan tarian secara bersamaan. Hal yang menarik dari pertunjukan musik ronggeang Grup Pinang Sarumpun adalah tujuan sajiannya sebagai bentuk rasa syukur masyarakat. Lagu-lagu yang disajikan disesuaikan dengan konteks kekinian agar digemari dan menarik minat kawula muda serta mengikuti perkembangan zaman. Fungsi musik ronggeang Grup Pinang Sarumpun terdiri dari 10 fungsi.Kata Kunci: Bentuk, Fungsi Musik, Ronggeang Pinang Sarumpun
Sinkop Pada Pertunjukan Selawat Dulang Dalam Kajian Estetika Di Nagari Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Anggi marsa putra, Anggi Marsa putra
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v5i1.5537

Abstract

This study aims to analyze the role of syncope in the Selawat Dulang performance in Nagari Malalo, Batipuh Selatan District, Tanah Datar Regency, with a focus on the musical aesthetic aspect. Selawat Dulang is a form of traditional Minangkabau performing arts that combines elements of music, preaching, and religious rituals, which are usually performed in religious and customary contexts. One of the characteristics of this performance is the use of syncope, namely a shift in rhythmic accents that violate the strong beats in the rhythmic structure. This syncope gives its own color to the musical flow of Selawat Dulang, creating rhythmic tension that enriches the artistic nuances and strengthens the emotional relationship between the performers and the audience. The method used in this study is a qualitative approach, through direct observation and in-depth interviews with artists and the audience. The results of the study show that syncope not only functions as a musical element, but also contains symbolic meanings that emphasize the cultural identity of the Malalo community. These findings are expected to broaden the understanding of the aesthetics of traditional performing arts and contribute to the preservation and development of local art studies in Indonesia.
FUNGSI RATEB MENSA PADA MASYARAKAT DI DESA KUTA TEUNGOH KECAMATAN BEUTONG ATEUH BANGGALANG KABUPATEN NAGAN RAYA Wahyudi, Imam
Jurnal Musik Etnik Nusantara Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v5i1.4467

Abstract

Rateb Mensa adalah tradisi masyarakat Desa Kuta Teungoh di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, yang dilaksanakan rutin pada akhir bulan Ramadhan. Tradisi ini melibatkan bacaan pujian kepada Allah SWT, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan sanjungan kepada Hasan Husein, yang dibawakan bersama gerakan tubuh. Tujuan dari penelitian Untuk mengkaji fungsi Rateb Mensa pada masyarakat di Desa Kuta Teungoh Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, menggunakan teknik pengumpulan data seperti pengamatan, wawancara, dan penelaahan dokumen. Metode ini dipilih karena kemudahannya dalam menyesuaikan dengan kenyataan jamak, menyajikan hubungan langsung antara peneliti dan responden, serta kepekaan terhadap nilai-nilai yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Rateb Mensa memiliki beberapa fungsi utama yang kuat dalam masyarakat, yaitu: pengungkapan emosional, hiburan, komunikasi, reaksi jasmani, penerapan norma-norma sosial, dan mempererat solidaritas sosial. Fungsi-fungsi ini memastikan tradisi tetap kokoh dan berperan penting dalam kehidupan masyarakat setempat.Tradisi Rateb Mensa tidak hanya berfungsi sebagai ibadah dan perayaan akhir Ramadhan, tetapi juga mempererat solidaritas sosial, memperdalam spiritualitas, dan memberikan hiburan. Kehadiran dan keterlibatan masyarakat dalam tradisi ini meningkat, menjadikannya sarana penting untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menyebarkan ajaran Islam. Pertunjukan Rateb Mensa juga mengajarkan generasi muda tentang zikir dan nilai- nilai keagamaan. Penelitian tentang Rateb Mensa masih terbatas, dengan kajian terakhir oleh Nusawari pada tahun 2015. Penelitian baru ini bertujuan menggali lebih dalam fungsi sosial, spiritual, dan rekreatif dari Rateb Mensa, diharapkan dapat melestarikan dan mempromosikan tradisi ini, membuka wawasan baru bagi masyarakat luar, serta memperkaya literatur ilmiah tentang budaya Aceh. Penelitian ini penting dalam memahami dan melestarikan kearifan lokal masyarakat Beutong Ateuh.