Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Wadiah ; Jumal Perbankan Syariah adulah jumal penelitian dalam lingkup Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam lAIN Kediri. Jurnal ini memuat hasil-hasii penelitian dengan tema aktual yang dilakukan dosen peneliti dan pemerhati kajian Perbankan Syariah. Jurnal Wadiah merupakan wadah diseminasi hasil·hasil riset yang diterbitkan secara berkala setiap enam bulan sekali pada bulan Januari dan Juli. Fokus utama dan ruang lingkup yang menjadi kajian pembahasan dari "Wadiah : Jumal Perbankan Syariah" adalah sebagai berikut : Perbankan Syariah; Keuangan Islam; Koperasi Syariah; Lembaga Keuangan Syariah non Bank; Lembaga Keuangan Mikro Syariah; Akad Dalam Perbankan Syariah; Akad Dalam Keuangan Islam
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah"
:
10 Documents
clear
Pengaruh Kinerja Bank Terhadap Kepercayaan Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) Pasca Merger
Nurul Laily Abdulloh Putri;
Wahyu Dwi Warsitasari
WADIAH Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/wadiah.v6i2.140
The merger of three state-owned Islamic banks namely BRI Syariah Bank, BNI Syariah and Mandiri Syariah into one entity under the name Bank Syariah Indonesia (BSI) in early February 2021 resulted in various changes both from the internal and external sides of the company. One of the parties who feel the impact of this merger is the customer from the three Sharia Banks, this study aims to determine the effect of the bank's performance which in this case is seen from the quality of service and customer satisfaction on the level of customer trust after the merger. This research uses quantitative methods and data collection is done through the distribution of questionnaires for primary data. The sampling technique used is purposive sampling, with respondents in this study totaling 100 customers with predetermined characteristics. Then the data obtained were analyzed using multiple linear regression analysis, the results showed that service quality and customer satisfaction had a significant effect on the level of customer confidence in Bank Syariah Indonesia (BSI) after the merger. Keywords: Bank Syariah Indonesia, Merger, Service Quality, Customer Satisfaction, Customer Trust
Peran Penyaluran Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat Di Bank Syariah Indonesia Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Mojokerto
Mansur Azis;
Layin Macfiana Azizah
WADIAH Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/wadiah.v6i2.165
Usaha mikro, kecil dan menengah memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Rendahnya tingkat investasi dan produktivitas, serta rendahnya pertumbuhan usaha baru di Indonesia perlu memperoleh perhatian yang serius pada masa mendatang dalam rangkamengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menuju usaha yang berdaya saing tinggi. Bank syariah mempunyai peran untuk membantu para Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan cara penyaluran dana atau disebut juga dengan Pembiayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penyaluran pembiayaan Kredit Usaha Rakyat di Bank Syariah Indonesia (BSI) Mojokerto dan peran pembiayaan Kredit Usaha Rakyat terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), penelitian lapangan dilakukan di tempat atau lokasi di lapangan. Penelitian lapangan ini menggunakan pendekatan data deskriptif.
Strategi KSPPS BMT Peta Kediri Dalam Meminimalisir Potensi Risiko Pembiayaan
Adin Fadilah
WADIAH Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/wadiah.v6i2.217
KSPPS BMT PETA Kediri merupakan cabang dari KSPPS BMT PETA Tulungangung. Sama halnya dengan lembaga keuangan lainnya fungsi utamanya yaitu menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat. Fokus utama dari KSPPS BMT PETA Kediri yaitu meningkatkan kemampuan pembiayaan yang disalurkan, juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas Strategi KSPPS BMT PETA Kediri Dalam Meminimalisir Potensi Risiko Pembiayaan Bermasalah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk mengungkap suatu gejala secara holistic-konsektual melalui pengumpulan data yang didapatkan dari latar alami dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrumen kunci. Strategi yang dilakukan oleh KSPPS BMT PETA Kediri dalam meminimalisir potensi pembiayaan bermasalah menggunakan prinsip 5C saat melakukan survei, prinsip tersebut terdiri dari Character (Karakter), Capacity (Kapasitas), Capital (Modal), Colateral (Agunan) dan Condition (Kondisi). Kelima prinsip di atas adalah pengendalian terhadap risiko juga bisa dilakukan oleh manajemen risiko dalam mengatasi risiko yang mungkin akan terjadi dengan metode penghindara. Kata Kunci: Prinsip 5C, Strategi, Meminimalkan, Risiko, Pembiayaan
Implementasi Akad Wa’d Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 111
Firda Zulfa Fahriani
WADIAH Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/wadiah.v6i2.241
Wa'd atau janji diartikan sebagai janji dari seseorang atau satu pihak untuk melakukan sesuatu yang benar (atau tidak melakukan sesuatu yang menyalahi syariah) kepada pihak lain di masa yang akan datang. Wa’d merupakan janji antara satu pihak kepada pihak lainnya dimana pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apa-apa terhadap pihak lainnya. Hal ini memberikan isyarat bahwa, wa’d memiliki perbedaan dari segi implikasi hukum semenjak tercapainya kesepakatan. Wa'd dalam tataran implementasinya banyak dipraktekkan dalam beberapa produk pada lembaga keuangan syariah diantaranya Ijarah, Ijarah Muntahiyya Bittamlik, Syirkah Mutanaqishah, Murabahah dengan Pesanan, Sukuk, Wakalah, dan Foreign Exchange. Hal ini juga berpedoman pada fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI dan juga dalam PSAK 111 yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia. Kata kunci: Wa’d, Janji, PSAK 111
Pemberlakuan Ta’widh Pada Pembiayaan Bermasalah Di Kspps Bina Mitra Wahana Ar-rahmah Jatim Ditinjau Dari Fatwa DSN-MUI No. 17/DSN-MUI/IX/2000 Dan Fatwa DSN-MUI No. 43/DSN-MUI/VIII/2004
Oktaria Ardika;
Ahmad Syakur;
Dian Riza Annisa
WADIAH Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/wadiah.v6i2.253
Penelitian ini bertujuan guna menjelaskan bagaimana pemberlakuan ta’widh pada pembiayaan bermasalah di KSPPS BMW Ar-Rahmah Jatim dan bagaimana pemberlakuan ta’widh pada pembiayaan bermasalah di KSPPS BMW Ar-Rahmah Jatim ditinjau dari fatwa DSN-MUI No 17/DSN-MUI/IX/2000 dan fatwa DSN-MUI Nomor 43/DSN-MUI/VIII/2004. Pendekatan penelitian ini kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil peneliti ini adalah sebagai berikut bahwa Pemberlakuan ta’widh pada pembiayaan bermasalah di KSPPS BMW Ar-Rahmah Jatim yaitu seluruhnya menyesuaikan seperti yang telah diatur dalam fatwa DSN-MUI dimana pihak KSPPS akan menyesuaikan dengan kerugian riil. Pelaksanaan penerapan ta’widh (ganti rugi) ini ditetapkan atas anggota sebesar 4% diawal akad dan terakumulasi setiap hari keterlambatan. Selanjutnya, KSPPS BMW Ar-Rahmah Jatim telah memberlakukan ta’widh sesuai ketentuan Fatwa No. 17/DSN-MUI/IX/2000 yang dimana tidak memberikan ta’widh kepada anggota yang mengalami force majeur dan memberikan sanksi kepada yang terbukti mampu dan menunda-nunda, serta dana dari denda digunakan untuk dana sosial. KSPPS BMW Ar-Rahmah Jatim tidak semua menerapkan sesuai Fatwa DSN-MUI No 43/DSN-MUI/VIII/2004 dimana nilai kerugian riil dapat ditetapkan di awal saat akad seperti fatwa Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000, sedangkan fatwa No 43/DSN-MUI/VIII/2004 ini mencantumkan besarnya ganti rugi tidak boleh dicantumkan dalam akad, hanya tata cara pembayaran yang boleh disepakati saat akad.
Pengaruh Kinerja Bank Terhadap Kepercayaan Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) Pasca Merger
Nurul Laily Abdulloh Putri;
Wahyu Dwi Warsitasari
WADIAH Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/wadiah.v6i2.140
The merger of three state-owned Islamic banks namely BRI Syariah Bank, BNI Syariah and Mandiri Syariah into one entity under the name Bank Syariah Indonesia (BSI) in early February 2021 resulted in various changes both from the internal and external sides of the company. One of the parties who feel the impact of this merger is the customer from the three Sharia Banks, this study aims to determine the effect of the bank's performance which in this case is seen from the quality of service and customer satisfaction on the level of customer trust after the merger. This research uses quantitative methods and data collection is done through the distribution of questionnaires for primary data. The sampling technique used is purposive sampling, with respondents in this study totaling 100 customers with predetermined characteristics. Then the data obtained were analyzed using multiple linear regression analysis, the results showed that service quality and customer satisfaction had a significant effect on the level of customer confidence in Bank Syariah Indonesia (BSI) after the merger. Keywords: Bank Syariah Indonesia, Merger, Service Quality, Customer Satisfaction, Customer Trust
Peran Penyaluran Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat Di Bank Syariah Indonesia Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Mojokerto
Mansur Azis;
Azizah, Layin Macfiana
WADIAH Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/wadiah.v6i2.165
Usaha mikro, kecil dan menengah memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Rendahnya tingkat investasi dan produktivitas, serta rendahnya pertumbuhan usaha baru di Indonesia perlu memperoleh perhatian yang serius pada masa mendatang dalam rangkamengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menuju usaha yang berdaya saing tinggi. Bank syariah mempunyai peran untuk membantu para Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan cara penyaluran dana atau disebut juga dengan Pembiayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penyaluran pembiayaan Kredit Usaha Rakyat di Bank Syariah Indonesia (BSI) Mojokerto dan peran pembiayaan Kredit Usaha Rakyat terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), penelitian lapangan dilakukan di tempat atau lokasi di lapangan. Penelitian lapangan ini menggunakan pendekatan data deskriptif.
Strategi KSPPS BMT Peta Kediri Dalam Meminimalisir Potensi Risiko Pembiayaan
Adin Fadilah
WADIAH Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/wadiah.v6i2.217
KSPPS BMT PETA Kediri merupakan cabang dari KSPPS BMT PETA Tulungangung. Sama halnya dengan lembaga keuangan lainnya fungsi utamanya yaitu menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat. Fokus utama dari KSPPS BMT PETA Kediri yaitu meningkatkan kemampuan pembiayaan yang disalurkan, juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas Strategi KSPPS BMT PETA Kediri Dalam Meminimalisir Potensi Risiko Pembiayaan Bermasalah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk mengungkap suatu gejala secara holistic-konsektual melalui pengumpulan data yang didapatkan dari latar alami dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrumen kunci. Strategi yang dilakukan oleh KSPPS BMT PETA Kediri dalam meminimalisir potensi pembiayaan bermasalah menggunakan prinsip 5C saat melakukan survei, prinsip tersebut terdiri dari Character (Karakter), Capacity (Kapasitas), Capital (Modal), Colateral (Agunan) dan Condition (Kondisi). Kelima prinsip di atas adalah pengendalian terhadap risiko juga bisa dilakukan oleh manajemen risiko dalam mengatasi risiko yang mungkin akan terjadi dengan metode penghindara. Kata Kunci: Prinsip 5C, Strategi, Meminimalkan, Risiko, Pembiayaan
Implementasi Akad Wa’d Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 111
Fahriani, Firda Zulfa
WADIAH Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/wadiah.v6i2.241
Wa'd atau janji diartikan sebagai janji dari seseorang atau satu pihak untuk melakukan sesuatu yang benar (atau tidak melakukan sesuatu yang menyalahi syariah) kepada pihak lain di masa yang akan datang. Wa’d merupakan janji antara satu pihak kepada pihak lainnya dimana pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apa-apa terhadap pihak lainnya. Hal ini memberikan isyarat bahwa, wa’d memiliki perbedaan dari segi implikasi hukum semenjak tercapainya kesepakatan. Wa'd dalam tataran implementasinya banyak dipraktekkan dalam beberapa produk pada lembaga keuangan syariah diantaranya Ijarah, Ijarah Muntahiyya Bittamlik, Syirkah Mutanaqishah, Murabahah dengan Pesanan, Sukuk, Wakalah, dan Foreign Exchange. Hal ini juga berpedoman pada fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI dan juga dalam PSAK 111 yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia. Kata kunci: Wa’d, Janji, PSAK 111
Pemberlakuan Ta’widh Pada Pembiayaan Bermasalah Di Kspps Bina Mitra Wahana Ar-rahmah Jatim Ditinjau Dari Fatwa DSN-MUI No. 17/DSN-MUI/IX/2000 Dan Fatwa DSN-MUI No. 43/DSN-MUI/VIII/2004
Ardika, Oktaria;
Syakur, Ahmad;
Annisa, Dian Riza
WADIAH Vol. 6 No. 2 (2022): Wadiah : Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/wadiah.v6i2.253
Penelitian ini bertujuan guna menjelaskan bagaimana pemberlakuan ta’widh pada pembiayaan bermasalah di KSPPS BMW Ar-Rahmah Jatim dan bagaimana pemberlakuan ta’widh pada pembiayaan bermasalah di KSPPS BMW Ar-Rahmah Jatim ditinjau dari fatwa DSN-MUI No 17/DSN-MUI/IX/2000 dan fatwa DSN-MUI Nomor 43/DSN-MUI/VIII/2004. Pendekatan penelitian ini kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil peneliti ini adalah sebagai berikut bahwa Pemberlakuan ta’widh pada pembiayaan bermasalah di KSPPS BMW Ar-Rahmah Jatim yaitu seluruhnya menyesuaikan seperti yang telah diatur dalam fatwa DSN-MUI dimana pihak KSPPS akan menyesuaikan dengan kerugian riil. Pelaksanaan penerapan ta’widh (ganti rugi) ini ditetapkan atas anggota sebesar 4% diawal akad dan terakumulasi setiap hari keterlambatan. Selanjutnya, KSPPS BMW Ar-Rahmah Jatim telah memberlakukan ta’widh sesuai ketentuan Fatwa No. 17/DSN-MUI/IX/2000 yang dimana tidak memberikan ta’widh kepada anggota yang mengalami force majeur dan memberikan sanksi kepada yang terbukti mampu dan menunda-nunda, serta dana dari denda digunakan untuk dana sosial. KSPPS BMW Ar-Rahmah Jatim tidak semua menerapkan sesuai Fatwa DSN-MUI No 43/DSN-MUI/VIII/2004 dimana nilai kerugian riil dapat ditetapkan di awal saat akad seperti fatwa Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000, sedangkan fatwa No 43/DSN-MUI/VIII/2004 ini mencantumkan besarnya ganti rugi tidak boleh dicantumkan dalam akad, hanya tata cara pembayaran yang boleh disepakati saat akad.