cover
Contact Name
Firdaus Noor
Contact Email
jurnalurban@pascasarjanaikj.ac.id
Phone
+6221-3159687
Journal Mail Official
jurnalurban@pascasarjanaikj.ac.id
Editorial Address
Jl. Cikini Raya No. 73 Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Urban : Jurnal Seni Urban dan Industri Budaya
ISSN : 26142767     EISSN : 28283015     DOI : -
Urban: Jurnal Seni Urban is published twice a year (Apr and October) issued by the Postgraduate School of the Jakarta Institute of the Arts. Urban provides open access to the public to read abstract and complete papers. Urban focuses on creation and research of urban arts and cultural industries. Each edition, Urban receives a manuscript that focuses on the following issues with an interdisciplinary and multidisciplinary approach, which are: 1. Film 2. Television 3. Photograph 4. Theatre 5. Music 6. Dance 7. Ethnomusicology 8. Interior Design 9. Fine Arts 10. Art of Craft 11. Fashion Design 12. Visual Communication Design 13. Literature
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No.1: April 2022" : 6 Documents clear
Dari Lukisan Barong, Harvest, dan Friendships Karya Made Gunawan Menjadi Puisi “Wajah Barong”, “Seikat Padi”, dan “Gajah Biru” Karya Dewa Putu Sahadewa: Sebuah Kajian Alih Wahana Djaja, Abraham William Hasiholan; Wasono, Sunu
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 6, No.1: April 2022
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v6i1.65

Abstract

This research contains analysis from paintings to poetry. The corpus of this research is from the Paintings of Barong (2020), Harvest (2018), and Friendships (2021) by Made Gunawan that transforms into Poetry of “Wajah Barong” (2021), “Seikat Padi” (2021), and “Gajah Biru” (2021) by Dewa Putu Sahadewa. The formulation of problem from this research is the creativity process and the transformation of Paintings of Barong (2020), Harvest (2018), and Friendships (2021) by Made Gunawan to Become Poetry of “Wajah Barong” (2021), “Seikat Padi” (2021), and “Gajah Biru” (2021) by Dewa Putu Sahadewa. One of the methods of this research is ekfrasis. Ekphrasis itself is divided by three methods, such as descriptive ekphrasis, narrative ekphrasis, also descriptive and narrative ekphrasis. The purpose of this research is to analyze the transformation of Paintings of Barong (2020), Harvest (2021), and Friendships (2021) by Made Gunawan to Become Poetry of “Wajah Barong” (2021), “Seikat Padi” (2021), and “Gajah Biru” (2021) by Dewa Putu Sahadewa.Penelitian ini membahas alih wahana dari lukisan menjadi puisi. Korpus yang 25 digunakan sebagai bahan penelitian adalah lukisan berjudul Barong (2020), Harvest (2018),dan Friendships (2021) karya Made Gunawan untuk menjadi sebuah karya puisi dengan judul “Wajah Barong” (2021), “Seikat Padi” (2021), dan “Gajah Biru” (2021) karya Dewa Putu Sahadewa. Penelitian ini akan memaparkan proses kreatif dan perubahan dari karya lukisan (visual) menjadi sebuah karya puisi (verbal). Secara garis besar, pengalihwahanaan dari lukisan menjadi sebuah puisi menggunakan metode ekfrasis. Metode ekfrasis dibedakan menjadi tiga yaitu, ekfrasis naratif, ekfrasis deskriptif, serta ekfrasis naratif dan deskriptif sesuai dengan tafsiran penyair. Hasil penelitian dari penelitian ini akan memaparkan perubahan bentuk lukisan Barong (2020), Harvest (2018), dan Friendships (2021) karya Made Gunawan untuk menjadi sebuah karya puisi dengan judul “Wajah Barong” (2021), “Seikat Padi” (2021), dan “Gajah Biru” (2021) karya Dewa Putu Sahadewa sesuai dengan metode masing-masing. 
Tetra Pak Printing: Sebuah Model Pengolahan Sampah Berbasis Seni Zahrawaan, Amy
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 6, No.1: April 2022
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v6i1.55

Abstract

Garbage is often seen as something that cannot be reused and becomes a problem. On that basis, art can be an alternative to respond to these problems. This article will describe a review of the results of the analysis of the use of waste waste that can be an alternative resource in making works of art through the Tetra Pak Printing model using the intaglio technique. This research is reviewed using art-based research methods, namely research on a problem through an artistic approach. This research will specifically examine and show how the waste management model uses graphic art practices carried out by the Huru Hara Graphic artist group (GHH) in the 2020-2022 period through the Tetra Pak Printing model. Tetra Pak Printing uses Tetra Pak branded beverage packaging waste as the main material. The use of alternative media aims to replace or find media that can be easily accessed by the public and are more environmentally friendly. As a comparison, this paper also includes several examples of ecological-based art practices, in addition to the utilization of Tetra Pak packaging waste. The findings of the analysis show that the Tetra Pak Printing model can be an alternative model for the intaglio technique because it is easier, practical, and economical and can be reached by all levels of society. In addition, Tetra Pak Printing can be said to have been able to answer and be a solution to one of the ecological challenges through art, especially in terms of waste management in the community.Sampah sering dianggap sebagai sesuatu yang sudah tidak bisa didayagunakan kembali dan menjadi sebuah masalah. Atas dasar itu, kesenian dapat menjadi salah satu alternatif untuk menanggapi problematika tersebut. Artikel ini akan menguraikan tinjauan hasil analisis terhadap pemanfaatan limbah sampah yang dapat menjadi sumber daya alternatif dalam pembuatan karya seni melalui model Tetra Pak Printing menggunakan teknik intaglio. Penelitian ini ditinjau menggunakan metode riset berbasis seni, yakni penelitian terhadap suatu masalah melalui pendekatan artistik. Penelitian ini secara khusus akan mengkaji dan memperlihatkan bagaimana model pengelolaan limbah sampah menggunakan praktik seni grafis yang dilakukan oleh kelompok seniman Grafis Huru Hara (GHH) dalam kurun waktu 2020-2022 melalui model Tetra Pak Printing. Tetra Pak Printing menggunakan bahan limbah kemasan bekas minuman bermerek Tetra Pak sebagai material utama. Penggunaan media alternatif ini bertujuan untuk mengganti atau mencari media yang dapat dengan mudah diakses masyarakat dan lebih ramah lingkungan. Sebagai pembanding, dalam tulisan ini juga disertakan beberapa contoh praktik seni berbasis ekologi selain pemanfaatan limbah kemasan Tetra Pak. Temuan analisis memperlihatkan bahwa model Tetra Pak Printing dapat menjadi model alternatif teknik intaglio karena lebih mudah, praktis, dan ekonomis serta dapat dijangkau semua kalangan masyarakat. Di samping itu, Tetra Pak Printing dapat dikatakan telah mampu menjawab dan menjadi solusi salah satu tantangan ekologis melalui kesenian, khususnya dalam hal pengelolaan sampah di masyarakat.
Kekerasan Seksual dalam Empat Cerita Pendek Kelam Kelamin Karya Laviaminora Ashria, Venessa
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 6, No.1: April 2022
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v6i1.67

Abstract

Sexual violence is an act of violation of human rights caused by a patriarchal culture. Lately, cases of sexual violence are quite high and tend to reap a lot of misunderstandings that make the victim blamed and the perpetrators are left alone. In the four short stories Kelam Kelamin, Laviaminora voiced the portrait and influence of sexual violence that traumatized the victim. This study aims to reveal the forms of sexual violence and forms of trauma contained in Laviaminora's work. To achieve the aim, this study uses a literary psychology approach and psychoanalytic studies. The research method used a descriptive qualitative method. Based on the identification and analysis of each character in the short story, it is concluded that there are various forms of sexual violence that affect the emergence of various forms of trauma symptoms. The form of trauma depends on how the characters interpret, process, and respond to the acts of sexual violence they experience.Kekerasan seksual merupakan tindakan pelanggaran hak asasi yang dilatarbelakangi oleh budaya patriarki. Akhir-akhir ini, kasus kekerasan seksual cukup tinggi dan cenderung menuai banyak kesalahpahaman yang membuat korban disalahkan dan pelakunya hanya dibiarkan. Dalam empat cerpen Kelam Kelamin, Laviaminora menyuarakan potret dan pengaruh kekerasan seksual yang mengakibatkan trauma pada korban. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan bentuk kekerasan seksual dan bentuk trauma yang terdapat pada karya Laviaminora tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dan kajian psikoanalisis. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan identifikasi dan analisis terhadap masing-masing tokoh cerpen, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat berbagai bentuk kekerasan seksual yang memengaruhi timbulnya beragam bentuk gejala trauma. Bentuk trauma tersebut bergantung pada bagaimana tokoh memaknai, memproses, dan menanggapi tindakan kekerasan seksual yang dialaminya.
Mistisisme Jawa dalam Novel Janur Ireng Karya Simpleman Hashina, Nika Halida
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 6, No.1: April 2022
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v6i1.66

Abstract

Mysticism is an orientation or interest in mystical things. The presence of mysticism, especially in Javanese society, can be seen from magic and witchcraft also its practice. There are various purposes for the occurrence of magic and witchcraft in society. Janur Ireng is one of the novels that represents the various forms and purposes of magic and witchcraft used by the public. This study discusses the representation and function of Javanese mysticism in the novel Janur Ireng by Simpleman. This research uses descriptive qualitative with a sociological approach of literature. The results and analysis reveal that mysticism is represented in the form of magic and witchcraft, occultism, sacrifice, ritual, and incest. Meanwhile, the function of mysticism is presented from characters who use magic and witchcraft as tools to aim power that can modify values and morals, especially sexuality and social stratification.Mistisisme merupakan orientasi atau ketertarikan terhadap hal-hal mistis. Kehadiran mistisisme, khususnya pada masyarakat Jawa, dapat dilihat dari praktik ilmu sihir dan santet. Terdapat berbagai tujuan yang mendasari terjadinya sihir dan santet di masyarakat. Janur Ireng menjadi salah satu novel yang merepresentasikan berbagai bentuk serta tujuan sihir dan santet yang digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini membahas representasi dan fungsi mistisisme Jawa dalam novel Janur Ireng karya Simpleman. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Hasil dan analisis mengungkapkan mistisisme direpresentasikan dalam bentuk sihir dan santet, okultisme, tumbal, ritual, serta pernikahan sedarah. Sementara itu, fungsi mistisisme hadir dalam pemanfaatan para tokoh yang menggunakan sihir dan santet sebagai alat dengan tujuan kekuasaan yang mampu memodifikasi nilai dan moral, khususnya seksualitas dan stratifikasi sosial.  
Dari ‘Pembacaan Jauh’ atas Puisi ke Pemahaman Mistisisme dalam Novel Sondakh, Sonya Indriati
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 6, No.1: April 2022
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v6i1.72

Abstract

Seni sebagai Pelarian ke dalam Kepribadian Lain: Sebuah Eksperimen Pembacaan Jauh atas Dua Marga Suryajaya, Martin
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 6, No.1: April 2022
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v6i1.73

Abstract

In his recent poetry book, Dua Marga (2022), Nirwan Dewanto experimented with writing poetry through two heteronyms as an attempt to escape from his personality. This article is an experiment on distant reading of that book with the aim of testing the extent to which the voice separation between the two heteronyms is realized. The distant reading method used here focuses on analyzing the frequency and co-occurrence of words and interpreting words as vectors so that the degree of similarity of a set of words can be calculated as the distance between vectors. Based on this analysis, it is found that Dua Marga’s poems do not show any grouping into the two heteronyms; there is a significant confounding between the two. In addition, anomalies were also found in a number of poems indicating the existence of a ‘third voice’ in the Dua Marga. On that basis, a new interpretation will be explored regarding the escape from personality as an artistic project.Dalam buku puisi, Dua Marga (2022), Nirwan Dewanto bereksperimen menulis puisi melalui dua heteronim sebagai amalan dari upaya pelarian diri dari kepribadian. Artikel ini merupakan sebuah eksperimen pembacaan jauh atas buku puisi tersebut dengan tujuan menguji sejauh mana terwujud separasi suara antara kedua heteronim tersebut. Metode pembacaan jauh yang digunakan di sini berfokus pada analisis frekuensi dan ko-okurensi kata serta dengan mengartikan kata sebagai vektor sehingga tingkat kemiripan sebuah himpunan kata dapat dihitung sebagai jarak antarvektor. Berdasarkan analisis ini ditemukan bahwa puisi- puisi Dua Marga tidak menunjukkan pengelompokan ke dalam kedua heteronim; terdapat pembauran yang cukup signifikan antara keduanya. Selain itu, ditemukan pula anomali pada sejumlah puisi yang mengindikasikan keberadaan ‘suara ketiga’ dalam Dua Marga. Atas dasar itu, sebuah pemaknaan baru akan dijajaki mengenai pelarian dari kepribadian sebagai proyek artistik.

Page 1 of 1 | Total Record : 6