cover
Contact Name
Muhamad Takrip
Contact Email
Ilmuhadis1_uin@radenfatah.ac.id
Phone
+6282230378080
Journal Mail Official
Ilmuhadis1_uin@radenfatah.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No.KM. 3, RW.5, Pahlawan, Kec. Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30126
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
ISSN : 28282019     EISSN : 28091744     DOI : https://doi.org/10.19109/elsunnah
el-Sunnah: Jurnal Kajiandan Integrasi Hadis merupakan jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Tentang hadis
Articles 76 Documents
ETIKA MUHADDITS PERSPEKTIF IMAM AN-NAWAWI
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol 3 No 2 (2022): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.991 KB) | DOI: 10.19109/elsunnah.v2i2.11938

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi etika muhaddis menurut Imam Nawawi. Hal ini dilatari oleh intensitas Imam Nawawi sebagai tokoh hadis. Imam Nawawi sangat terkenal dengan pemikirannya mengenai etika seorang guru dan murid yang sampai sekarang masih eksis digunakan bahkan selalu menjadi pusat perhatian dalam dunia pendidikan. Begitu juga dengan dunia hadis sangat diperlukan etika dalam belajar hadis. Dengan demikian, penulis tertarik untuk meneliti pemikiran Imam Nawawi mengenai etika guru dan murid yang direalisasikan ke dalam hadis, yang menurut penulis sangat berguna bagi para pelajar hadis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan jenis penelitian Library Research. Teknik mengumpulkan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai literer yang kemudian di analisa dengan metode content analysis, deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa etika pertama adalah muhaddis harus mencantumkan etika dalam diri mereka sendiri yaitu harus memiliki niat yang ikhlas, selalu berusaha membersihkan hati dari kotoran, selalu menjaga muruahnya, menjauhi dan meninggalkan sifat-sifat tercela, istiqamah dalam beribadah, memiliki tujuan beribadah hanyalah mencari ridha Allah swt., tidak boleh semena-mena dan menganggap remeh dalam menggunakan ilmu yang didapatkannya, memperhatikan stylenya dalam berpakaian, dan harus mampu memanegamen 2 aktivitas dalam kehidupannya yakni aktivitas keilmuan dan dan beribadah. Etika kedua adalah etika saat menerima hadis yang meliputi niat ikhlas, rela dan ikhlas melakukan rihlah dalam mencari hadis, mampu menghilangkan segala hal yang bisa meracuni konsentrasi belajarnya, harus selalu memiliki sifat rendah hati, harus menampakkan kefokusan dalam belajar, harus belajar kepada syekh yang memiliki jalur sanad yang jelas, menghormati dan mencari keridhaan syekhnya, harus beretika pada saat proses belajar dan menerima hadis berlangsung (dalam majelis), tidak menyia-nyiakan waktunya. Etika ketiga adalah etika Syekh saat menyebarkan hadis yang terbagi dua yaitu saat belajar yakni harus bersungguh-sungguh terhadap segala aktivitas keilmuannya, selalu terus memperdalam ilmu hadisnya, tekun membaca, mencari hal-hal baru dan melakukan penelitian-penelitian, tidak pernah merasa senior, bersikap spotrif, bersifat rendah hati serta berhati-hati dalam menuliskan sesuatu. Dan saat menyebarkan hadis yaitu niat hanya karena Allah swt, tidak menghalangi siapapun yang hendak belajar dan menerima hadis darinya, memberikan pelajaran hadis secara bertahap dan, mencintai ilmu hadis yang diajarkannya, peduli terhadap keadaan murid-muridnya, senantiasa semangat dan serius ketika memberikan materi hadis, dan bisa memanagemen waktu mengajar, ruangan kelas, mengontrol suasana kelas agar tidak jenuh.
ETIKA MUHADDITSIN DALAM MENERIMA DAN MENYAMPAIKAN HADIS DAN URGENSINYA TERHADAP KUALITAS HADIS
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol 3 No 2 (2022): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.218 KB) | DOI: 10.19109/elsunnah.v2i2.11959

Abstract

Muhaddits dalam menerima dan menyampaikan hadis harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh para ulama hadis, sehingga dalam penyampaian dan penerimaan hadis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh para ulama hadis seperti ikhlas dan jujur lain-lain. Dalam perspektif etika ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh para ulama hadis tersebut agaknya berbeda dengan prilaku yang diterapkan oleh para periwayat dalam kehidupan sehari-harinya, seperti Abdurrahim bin Zaid. Abdurrahim bin Zaid dikenal sebagai seorang periwayat yang pendusta. Hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Abdurrahim bin Zaid kebanyakan di tolak sebab sebab kedustaannya. Dalam artikel ini penulis bertujuan untuk menelaah lebih lanjut tentang penerimaan dan penyampaian hadis dalam perspektif etika. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kepustaaan (Library Riseach), dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan etika. Berdasarkan pada hasil penelusuran penulis tentang penerimaan dan penyampaian hadis dalam perspektif etikan menunjukkan bahwa muhaddits dalam menerima dan menyampaikan hadis harus sesuai dengan kaedah yang telah di tetapkan oleh ulama Hadis seperti Ibn Shalah. Beberapa etika yang harus ada bagi seorang periwayat dalam menerima hadis ialah: Niat yang ikhlas, niat menjadi Syarat utama dalam menerima hadis, dalam perspektif etika, niat seorang muhaddits semata-mata hanyalah karena Allah, Kemudian etika selanjutnya ialah memiliki akhlak mulia, jujur dan tertolak riwayat perawi yang berdusta. Selanjutnya etika muhaddist dalam menerima ialah kesungguhan dalam menerima hadis,mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dan menghormati guru. Sedangkan etika dalam menyampaikan hadis ialah: Mampu mengajarkan hadis, Tidak menyampaikan hadis bila khawatir salah, Menghormati gurunya, sebagai salah satu bentuk penghormatannya ialah tidak menyampaikan hadis jika ada guru mereka di dalam majlis tersebut, kemudian membentuk sebuah halaqoh untuk meyampaikan hadis, seorang muhaddits tidak boleh menyembunyikan apa yang telah diperolehnya atau dipelajarinya.
UNDERSTANDING INKARUL HADITH IN THE ISLAMIC WORLD AND MOVEMENTS IN INDONESIA
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol 3 No 2 (2022): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.75 KB) | DOI: 10.19109/elsunnah.v2i2.12008

Abstract

This study aims to examine and describe the notion of Inkarul Hadith in the Islamic World and the Movement in Indonesia by focusing on the history, schools, figures, teachings, arguments and responses of hadith scholars about Inkarul Hadith. as for this research using qualitative research with a historical approach. This research uses a library research or and analyzes the data with descriptive analysis. The results of the study show that Ingkar sunnah is an understanding or opinion of an individual or group that rejects the sunnah of the Prophet as the basis of Islamic law. The Sunnah in question starts from a valid Sunnah, both substantially; namely the practical sunnah of practice (sunnah 'amaliah), or formal sunnah codified by the scholars which includes deeds (qaulan), deeds (fi'lan), and the approval of the Prophet (taqriran). This understanding emerged as a small group (only a splinter) in the history of its development, so that this understanding could not develop and could not provide color in the discourse on the dynamics of the flow of thought in Islam. Because his understanding tends to weaken the joints in building Shari'ah Islamiyah. Thus, there is a need for enlightenment steps from the government and scholars to the ummah and Islamic groups with various and strategic aspects. so that this understanding cannot develop and cannot provide color in the discourse on the dynamics of flow of thought in Islam. Because his understanding tends to weaken the joints in building Shari'ah Islamiyah. Thus, there is a need for enlightenment steps from the government and scholars to the ummah and Islamic groups with various and strategic aspects. so that this understanding cannot develop and cannot provide color in the discourse on the dynamics of flow of thought in Islam. Because his understanding tends to weaken the joints in building Shari'ah Islamiyah. Thus, there is a need for enlightenment steps from the government and scholars to the ummah and Islamic groups with various and strategic aspects.
TRADISI PUNGGAHAN DALAM MENYAMBUT BULAN RAMADHAN (Studi Living Hadis pada Masyarakat Islam Desa Wonokerto)
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol 3 No 2 (2022): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.522 KB) | DOI: 10.19109/elsunnah.v2i2.12185

Abstract

Tradisi punggahan merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Islam desa Wonokerto untuk menyambut datangnya bulan ramadhan. Menariknya di desa Wonokerto ini tradisi ini tidak berdiri sendiri namun menyatu dengan proses posonan di bulan Ramadhan dan selanjutnya akan ditutup dengan pudunan di akhir bulan Ramadhan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian living hadis karena metode ini dianggap tepat dalam mendeskripsikan realitas sosial keberagamaan yang terjadi di masyarakat. Hasil penelitian ini tradisi punggahan yang dilakukan oleh masyarakat Islam desa Wonokerto ini disandarkan pada teks keagamaan berupa hadis nabi. Masyarakat Islam desa Wonokerto melaksanakan tradisi punggahan yang terdiri dari tiga fase yaitu punggahan, posonan dan pudunan ini dengan kegiatan tahlilan, salat tarawih dan tadarus pada bulan ramadhan, memperbanyak bersedekah, membuat sajian menu khusus punggahan dan menutupnya dengan acara pudunan diakhir bulan puasa. Kesemua tradisi ini mempunyai landasan normatif berupa hadis nabi.
STUDI NASKAH TERHADAP TEKS TENTANG KRITIK HADIS- HADIS IMAM MAHDI DALAM GRUP WHATSAPP KAJIAN : BELAJAR HADIS YUK
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol 3 No 2 (2022): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.746 KB) | DOI: 10.19109/elsunnah.v2i2.12316

Abstract

This study aims to examine the text on the critique of the hadiths of Imam Mahdi presented in a study in a whatsapp group: Belajar Hadis Yuk. Studying hadith is a special study of hadith whose material is delivered virtually. The research method used is qualitative research. The data search technique in this study uses observation and documentation, the purpose of observation and documentation in this study is the delivery of material whatsapp group: Belajar Hadis Yuk entitled criticism of Imam Mahdi's hadiths. The data analysis technique of this research uses a manuscript study of the text presented in the study of hadith learning. The results of this study indicate that: Hadith study on whatsapp group Belajar Hadis Yuk talk about the Criticism of Hadiths Imam Mahdi has provided insights on group members who do not study hadith in a special institution. The study can be accessed virtually via google meet discussing the critique of the hadiths of Imam Mahdi.
JOSEPH SCACHT, TEORI SKEPTISISME HADIST DAN BANTAHAN SARJANA MUSLIM TERHADAPNYA
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol 3 No 1 (2022): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.79 KB) | DOI: 10.19109/elsunnah.v3i1.13028

Abstract

This paper examines Joseph Schacht's skepticism about the originality of the hadith and the objections of Muslim scholars to the theory developed by the orientalists. The writing method uses a literature review based on related references. Schacht's work, "The Origins of Muhammadan Jurisprudence" contains ideas about hadith through three theories, namely Projecting Back Theory, Argumentum E Silentio Theory, and Common Link Theory. These three theories were refuted by Muslim scholars, saying that Schacht could not distinguish between the sirah of the prophet and the hadith. Schacht claims that the formation of classical fiqh is the result of the growth of hadith scholars, who have manipulated hadith to go against fiqh rules. The refutation of Muslim scholars is also aimed at the Projecting Back and Common Link theories as a theory of reconstructing the emergence of hadith sanad, which are considered not based on valid history.
KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PERSPEKTIF HADIS MAUDHU’I
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol 3 No 1 (2022): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.194 KB) | DOI: 10.19109/elsunnah.v3i1.13375

Abstract

: The study of maudhu'iy hadith is a thematic method for expressing terms that focus on a language. Emotional intelligence is currently something that is needed by humans, given the urgency, the authors are interested in exploring further related to emotional intelligence in the perspective of hadith, because things related to recognizing one's own emotions, managing emotions, recognizing other people's emotions and fostering cursory relationships in The minds of many researchers are described by the Prophet Muhammad But unfortunately, generally it has not been explored in more depth, therefore, to prove this assumption, the author is in the form of conducting hadith research related to "Emotional Intelligence in the Perspective of Hadith (a study of Maudhu'iy Hadith)". It is hoped that by looking at the hadith the author and readers will understand more about matters related to emotional intelligence
MANAJEMEN QALBU: TELA’AH MA’ANIL HADIS KESEHATAN HATI DAN KESEHATAN MANUSIA
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol 3 No 1 (2022): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.684 KB) | DOI: 10.19109/elsunnah.v3i1.13507

Abstract

Inside the human chest there is a clot of blood called the heart. So in Arabic it is known as qalb. So in this study examines related to the heart. The purpose of this study is to explain and find out how a healthy heart according to Imam Muslim. Qalb is a way to see the good and bad of human actions. Qalb is an intense language in hadith science circles because the heart is an important thing in human life, including Imam Muslim. So the author raised the theme of Qalb to study more deeply related to the heart. Ma'aanil hadith is a hadith that comes from authentic texts. It aims to carry out an understanding of contextual human life. In this study, contextually, three problems are discussed. the first is about how the concept of the heart in the hadith of Imam Muslim. The second, about how the correlation of physical and non-physical health and how the wisdom of a clean and healthy heart. Meanwhile, in this research, this type of research uses field research. While the data sources used are secondary data sources which consist of a study of books and documentation. Then from the research that the author did about the heart according to the history of Imam Muslim, there are 2 meanings. Qalb is based on the meaning of the heart, and also qalb which means heart. Meanwhile, in a comprehensive sense, the heart is the essence of human beings and determines the good and bad deeds of humans
IJTIHAD SAHABAT DI MASA NABI SAW: STUDI ANALISIS RESPON NABI SAW TERHADAP IJTIHAD SAHABAT
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol 3 No 1 (2022): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.08 KB) | DOI: 10.19109/elsunnah.v3i1.14342

Abstract

Artikel ini membahas tentang respon Nabi saw terhadap ijtihad yang dilakukan oleh sahabat. Tujuannya adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk respon yang diberikan oleh Nabi saw dalam menyikapi ijtihad yang muncul dari sahabat serta menganalisis alasan di balik munculnya respon tersebut. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah kajian pustaka (library research), yaitu dengan mengumpulkan berbagai tulisan berupa buku dan jurnal dari penelitian terdahulu yang relevan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dalam merespon ijtihad yang dilakukan sahabat, adakalanya Nabi saw menerima dan menyetujuinya jika memang ijtihad tersebut sesuai dengan prinsip dasar ajaran Islam. Begitu juga sebaliknya, Nabi saw tidak segan untuk menolak ijtihad yang muncul dari sahabat ketika ijtihad tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. terdapat empat bentuk persetujuan Nabi saw terhadap ijtihad yang dilakukan oleh sahabat, yaitu diam, tertawa, pengakuan atas keberan ijtihad yang dilakukan dan memberikan kabar gembira bagi sahabat yang melakukannya. Adapun terkait penolakan Nabi saw atas ijtihad sahabat, maka terdapat tiga bentuk, yaitu penolakan semata, penolakan disertai penjelasan dan penolakan disertai penjelasan dan teguran.
STUDI NASKAH TERHADAP TEKS TENTANG KRITIK HADIS- HADIS IMAM MAHDI DALAM GRUP WHATSAPP KAJIAN : BELAJAR HADIS YUK
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol 3 No 1 (2022): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.997 KB) | DOI: 10.19109/elsunnah.v3i1.14979

Abstract

This study aims to examine the text on the critique of the hadiths of Imam Mahdi presented in a study in a whatsapp group: Belajar Hadis Yuk. Studying hadith is a special study of hadith whose material is delivered virtually. The research method used is qualitative research. The data search technique in this study uses observation and documentation, the purpose of observation and documentation in this study is the delivery of material whatsapp group: Belajar Hadis Yuk entitled criticism of Imam Mahdi's hadiths. The data analysis technique of this research uses a manuscript study of the text presented in the study of hadith learning. The results of this study indicate that: Hadith study on whatsapp group Belajar Hadis Yuk talk about the Criticism of Hadiths Imam Mahdi has provided insights on group members who do not study hadith in a special institution. The study can be accessed virtually via google meet discussing the critique of the hadiths of Imam Mahdi. Keywords: Critisism; Hadith; Imam Mahdi; Manuscript Study.