cover
Contact Name
Ahmad Ashifuddin Aqham
Contact Email
ahmad.ashifuddin@gmail.com
Phone
+6285753740095
Journal Mail Official
medlabjournal@stikeskesosi.ac.id
Editorial Address
Jl. Bojong Raya No. 58, Kel. Rawa Buaya, Kec. Cengkareng,, Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, 13210
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Medical Laboratory
ISSN : 28098250     EISSN : 28098269     DOI : 10.57213
Core Subject : Health,
Artikel dapat berasal dari Ruang Lingkup: Hematologi, Kimia klinik, Imunoserologi, Sitohitoteknologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Toksikologi klinik.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2023): Juli: Jurnal MedLab" : 6 Documents clear
ANALISIS SENYAWA BORAKS DALAM URINE DENGAN METODE KURKUMIN (STUDI KASUS PENGONSUMSI KERUPUK PULI) Anik Eko Novitasari; Thalia Salsabilla Putri
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 2 (2023): Juli: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v2i2.185

Abstract

Kerupuk merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh masyarakat dan dijadikan sebagai bahan pelengkap makanan pokok. Kerupuk sendiri merupakan bahan olahan dari tepung yang biasanya ditambahkan ikan, bawang, atau bahan lainnya guna memperkaya cita rasa. Kerupuk akan terasa lebih nikmat apabila mempunyai tekstur renyah. Salah satu cara yang digunakan kerupuk agar menjadi renyah adalah dengan menambahkan bahan tambahan pangan. Bahan yang dimaksud adalah boraks. Ditambahkannya zat boraks yang dilarang pada bahan makanan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, menghambat pertumbuhan bakteri, mencegah bau tengik, tekstur menjadi renyah dan memperbaiki rasa serta warna pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan boraks dalam urine sebagai hasil akhir metabolisme boraks dalam tubuh. Metode penelitian ini menggunakan Uji Tumerik dengan Kertas Kurkumin. Hasil penelitian pada 20 responden didapatkan 6 urine positif mengandung senyawa boraks yang ditandai dengan warna merah kecoklatan pada kertas kurkumin. Oleh karena itu diperlukan pengawasan lebih lanjut terhadap pangan yang diduga mengandung boraks serta sosialisasi lebih kepada penjual dan konsumen agar lebih waspada terhadap bahan tambahan pangan berupa boraks.
ANALISIS CEMARAN BAKTERI E. coli PADA AIR KOLAM RENANG UMUM DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN METODE MPN (MOST PROBABLE NUMBER) Laili Safitri; Seftiwan Pratami Djasfar
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 2 (2023): Juli: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v2i2.192

Abstract

Air merupakan kebutuhan manusia, begitu juga dengan air kolam renang yang sering digunakan untuk rekreasi maupun olah raga. Kolam renang kini telah berkembang pesat di berbagai daerah termasuk Kabupaten Tangerang. Oleh karena itu, air kolam renang harus sesuai dengan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan berdasarkan Peraturan Departemen Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung cemaran bakteri E. coli pada air kolam renang umum di Kabupaten Tangerang berdasarkan Standar Permenkes No 32 Tahun 2017. Bakteri E. coli menjadi salah satu spesies utama dalam subkelompok fecal coliform karena sifatnya yang lebih spesifik karena umumnya tidak tumbuh di lingkungan secara bebas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode MPN yaitu suatu metode analisis kuantitatif untuk menentukan jumlah mikrooganisme target pada sampel yang dilakukan dengan dua tahapan, yaitu uji pendugaan dan uji penegasan. Uji pendugaan dilakukan dengan menggunakan media Lactose Broth (LB). Kemudian tabung dengan sampel yang positif dilanjutkan ke tahap dua yaitu uji konfirmasi yang dilakukan dengan media Briliant Green Lactose Broth untuk menghitung jumlah bakteri Coliform kelompok E. coli lalu dirujuk ke tabel Thomas. Pada penelitian ini didapatkan hasil berupa 2 dari 3 sampel positif E. coli dan 1 dari 2 sampel positif tersebut, nilainya berada di atas ambang batas ketentuan Peraturan Departemen Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 yaitu < 1 colony form unit (cfu)/100 ml sampel yang diperiksa setiap bulan. Dimana kolam A adalah 0 CFU/100ml, kolam B adalah 0,911 CFU/100ml dan kolam C adalah 1,070 CFU/100ml.
ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT DALAM JAMU TRADISIONAL PEGAL LINU KEMASAN YANG BEREDAR DI MARKETPLACE Yuri Pradika
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 2 (2023): Juli: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v2i2.193

Abstract

Bahan kimia obat adalah zat-zat kimia yang biasanya ditambahkan dalam sediaan obat tradisional agar memperkuat indikasi dari obat tradisional tersebut dan memberikan efek kerja yang kuat cepat dalam menyebuhkan penyakit. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 007 tahun 2012 tentang registrasi obat tradisional. Obat tradisioanal dimana salah satunya adalah jamu tradisional dilarang mengandung bahan kimia obat yang merupakan hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat. Konsumsi obat tradisional dengan adanya bahan kimia obat keras dapat membahayakan kesehatan bahkan mematikan. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi bahan kimia obat dalam jamu tradisional pegal linu kemasan yang beredar di marketplace. Sampel jamu pegal linu yang diteliti sejumlah 12 sampel. Analisis senyawa bahan kimia obat yaitu parasetamol, asam mefanamat dan deksametason menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang diamati di bawah sinar lampu UV 254 nm. Hasil penelitian mununjukkan sampel B dan D positif mengandung parasetamol.
GAMBARAN KADAR KREATININ DAN UREUM PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS Basuki Rachmad; Rina Setyawati
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 2 (2023): Juli: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v2i2.194

Abstract

Diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi kronik yang dpat mengakibatkan kerusakan organ, salah satunya adalah ginjal. Pemeriksaan kreatinin dan ureum merupakan cara untuk menilai fungsi ginjal. Hubungan ureum dan kreatinin dengan penderita diabetes mellitus yaitu dimana diabetes mellitus memiliki kadar darah yang tinggi (hipergikemia) kondisi ini menyebabkan dinding pembuluh darah rusak, sehingga terjadi penyumbatan yang menimbulkan komplikasi mikrovaskuler salah satunya nefropati diabetika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin dan ureum pada penderita diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukkan dengan menggunakan metode deskritif untuk melihat gambaran kadar kreatinin dan ureum pada penderita Diabetes Mellitus. Sampel penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus yang melakukan pemeriksaan ureum dan kreatinin yang berjumlah 110 sampel. Data yang diperoleh selanjutnya dikumpulkan, dikelompokkan berdasarkan karakteristik penderita dan diolah dalam bentuk table, kemudian dilakukan perhitungan distribusi frekuensi dalam bentuk persen (%).. Hasil kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah : (1)                  Dari 110 responden penderita DM didominasi oleh kelompok usia 61-70 tahun sebanyak 41 orang (37,27%), sedangkan menurut jenis kelamin didominasi oleh perempuan sebanyak 70 orang (63,64%); (2) Hasil penelitian kadar kreatinin diperoleh sebanyak 39 orang memiliki kadar kreatinin tinggi dan didominasi oleh kelompok usia 61-70 tahun sebanyak 22 orang (56,41%), sedangkan berdasarkan jenis kelamin terdapat 39 orang penderita DM memiliki kadar kreatinin tinggi yang didominasi oleh perempuan sebanyak 20 orang (51,28%); (3)Hasil penelitian terhadap kadar ureum berdasarkan kelompok usia terdapat 6 orang memiliki kadar ureum tinggi dan didominasi oleh kelompok usia 51-60 tahun yaitu 3 orang (50%), sedangkan berdasarkan jenis kelamin yang memiliki kadar ureum tinggi semuanya berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 orang (100%).
Identifikasi Telur Nematoda Usus pada Feses Anak-anak di RT 09/RW 05 Tanjung Duren Selatan Muhammad Razin Zakin Shiddiq; Zahara Fadilla
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 2 (2023): Juli: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v2i2.196

Abstract

Nematoda usus merupakan kelompok cacing parasit penyebab infeksi kecacingan. Sekitar 24℅ dari populasi di dunia terinfeksi kecacingan. Di Indonesia, kasus kecacingan menyebar di seluruh wilayah. Dengan Rata-rata prevalensi kecacingan lebih dari 28% dengan tingkat yang berbeda-beda di tiap daerahnya. Infeksi kecacingan merupakan infeksi yang banyak diderita dan ditemukan pada anak-anak. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya resiko infeksi kecacingan pada anak adalah rendahnya tingkat sanitasi pribadi (perilaku hidup bersih sehat). Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat infeksi telur cacing nematoda usus pada feses anak-anak di wilayah RT.09 RW.05 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Sampel ditentukan dengan teknik kriteria inklusi melalui wawancara sehingga didapatkan 15 sampel feses. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode natif (direct slide). Hasil penelitian menunjukkan 15 sampel yang diperiksa tidak ditemukan telur nematoda usus atau negatif, hasil ini didukung oleh hasil kuisioner tentang higienitas perorangan. Kesimpulannya feses pada anak-anak yang tinggal di wilayah RT.09 RW.05 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat tidak terinfeksi kecacingan.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA MENGENAI PERILAKU PATUH PROTOKOL KESEHATAN SAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI INSTANSI KESEHATAN Rina Setyawati
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 2 (2023): Juli: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v2i2.197

Abstract

Perilaku tenaga kesehatan dalam mematuhi protokol kesehatan sangat berpengaruh dalam menjaga kesehatan mereka. Mahasiswa kesehatan yang sedang menjalankan praktek di lahan kerja juga wajib dalam mematuhi protokol kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa mengenai perilaku patuh protokol kesehatan saat praktek kerja lapangan di instansi kesehatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitan deskriptif yang dilakukan secara online menggunakan Google-form pada mahasiswa kesehatan STIK KESOSI. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester VI prodi DIII TLM STIK KESOSI yang sedang melaksanakan praktek kerja lapangan di instansi kesehatan sebanyak 18 orang.  Variabel yang diukur adalah pengetahuan dan sikap menggunakan skala likert. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif dan data disajikan dalam bentuk frekuensi (n) dan persentase (%) dalam tabel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan dan sikap mahaiswa kesehatan STIK KESOSI dalam menjalankan praktek kerja lapangan dapat dikatakan dalam kategori baik dengan persentase keseluruhan dari pengetahuan sebesar 93,33% dan sikap sebesar 86,39%.

Page 1 of 1 | Total Record : 6