cover
Contact Name
Harianto GP
Contact Email
ijce@stakanakbangsa.ac.id
Phone
+6282115511552
Journal Mail Official
ijce@stakanakbangsa.ac.id
Editorial Address
Royal Crown Palace F1-2, Tambak Oso, Waru - Sidoarjo 61256
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Inculco Journal of Christian Education
ISSN : 29636485     EISSN : 29636485     DOI : https://doi.org/10.59404/ijce
Core Subject : Religion, Education,
Inculco Journal of Christian Education (IJCE) adalah jurnal penelitian peer-review (proses penelusuran atas kualitas suatu karya tulis ilmiah oleh ahli lain di bidang yang bersesuaian) akses terbuka berkualitas. Jurnal ini menerbitkan artikel asli tentang isu-isu terbaru dan tren yang terjadi khususnya dalam dunia pendidikan. IJCE menyediakan platform (rencana kerja atau program) yang menyambut dan mengakui makalah penelitian asli yang berkualitas tentang pendidikan yang ditulis oleh para peneliti, akademisi, profesional, dan praktisi. Kajian Inculco Journal of Education (IJE) mencakup: Ilmu Pendidikan, Teknologi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Biblika, Teologi Pendidikan, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Keluarga, Pendidikan Berkebutuhan Khusus, Pendidikan Orang Dewasa, Pendidikan Guru.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No. 1 (2023): Febuari 2023" : 7 Documents clear
PEMIMPIN KRISTEN BERINTEGRITAS DAN APLIKASINYA PADA PROSES PEMBELAJARAN HAMBA TUHAN Kornelius Gulo
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No. 1 (2023): Febuari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i1.128

Abstract

Semakin sulit untuk menemukan pemimpin dengan integritas di dunia saat ini. Beberapa organisasi dan gereja Kristen mengalami hal yang sama. Bahkan para pemimpin beberapa organisasi Kristen memperlihatkan perilaku dan karakter yang tidak patuh mencerminkan integritas yang diharapkan dari para pemimpin gereja sebagaimana kata Alkitab. Jadi, menurut pandangan seorang penulis, hamba Tuhan harus menjaga integritas dan menunjukkannya kepada gereja yang mereka layani. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk membantu para pemimpin Kristen memahami pentingnya menjaga dan memelihara integritas pemimpin Kristen; bahwa integritas adalah konsistensi perkataan dan perbuatan yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari; dan untuk memahami penerapan integritas kepemimpinan Kristen pada hamba Tuhan. Metode penelitian yang digunakan penulis menggunakan metode kepustakaan. Analisis dilakukan dengan bantuan literature review yang mencakup baik fenomena yang terjadi di masyarakat yang dipublikasikan melalui berbagai media cetak dan digital maupun melalui berbagai referensi buku yang memuat berbagai teori kepemimpinan dan kepemimpinan Kristen yaitu dengan menganalisis kepemimpinan Kristen, kerangka kerjanya, untuk konsep kepemimpinan Kristen yang jujur. Masyarakat umum mengartikan pemimpin sebagai orang yang memiliki kedudukan dalam suatu organisasi. Orang istimewa dengan gelar tinggi, orang dengan banyak bakat, orang berpenampilan meyakinkan, orang dengan dana dan uang yang cukup. It's getting harder and harder to find leaders with integrity in today's world. Several Christian organizations and churches are experiencing the same thing. Even the leaders of several Christian organizations display disobedient behavior and character reflecting the integrity expected of church leaders as the Bible says. So, in one writer's view, ministers of God must maintain integrity and show it to the church they serve. For this reason, this research was conducted to help Christian leaders understand the importance of protecting and maintaining the integrity of Christian leaders; that integrity is the consistency of words and actions manifested in daily behavior; and to understand the application of the integrity of Christian leadership to God's servants. The research method used by the author uses the method of literature. The analysis was carried out with the help of a literature review which covers both phenomena that occur in society which are published through various print and digital media as well as through various book references that contain various theories of Christian leadership and leadership, namely by analyzing Christian leadership, its framework, for the concept of honest Christian leadership. . The general public interprets a leader as a person who has a position in an organization. Special people with high titles, people with many talents, people with good looks, people with enough funds and money.  
PENGARUH PERANAN ORANG TUA BAGI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK TERHADAP GLOBALISASI DI GEREJA BETHANY GUNUNG SARI SURABAYA Muharoma Chomsatul Farida
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No. 1 (2023): Febuari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i1.136

Abstract

Peran Orang tua dalam perkembangan kepribadian anak berarti tindakan Orang tua untuk membentuk dan memperbaiki kehidupan anak secara mental, psikis dan fisik. Hal ini bertujuan supaya anak mempunyai ketahanan diri dan kemampuan untuk tidak terpengaruh terhadap goncangan apapun yang ada di sekitarnya khususnya terhadap arus Globalisasi. 1) Apakah yang dimaksud dengan peranan Orang tua dalam mengembangkan kepribadian anak? 2) Apakah yang dimaksud tentang Globalisasi? 3) Bagaimana pengaruh Peranan Orang tua  bagi pengembangan kepribadian anak terhadap Globalisasi?  Bertujuan untuk memahami tentang pentingnya peranan Orang tua dalam mengembangkan kepribadian anak untuk menghadapi arus Globalisasi. Jika Orang tua memperhatikan pentingnya pengembangan kepribadian anak maka anak akan siap untuk menghadapi arus Globalisasi. Metode  menggunakan metode kuantitatif yaitu pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan pengumpulan bahan pustaka terkait peran Orang tua dalam mendidik anak. Hasil 1). Globalisasi dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi anak-anak.  2). Pengaruh Globalisasi: a). Televisi memiliki pengaruh yang besar sebab hampir separuh waktu mereka di habiskan di depan Televisi. b). Handphone memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan televisi. c). Globalisasi mempengaruhi kehidupan Orang tua lebih individual, apatis, egois dan konsumtif. 3). Peranan Orang tua di gereja Bethany Gunung Sari Surabaya dalam mengembangkan kepribadian anak. Pertama, Orang tua telah membentuk pondasi kerohanian anak dengan mengajak anak bersaat teduh dan melatih mereka membaca Firman Tuhan dan berdoa setiap hari. Kedua, Orang aktif memberikan penghargaan kepada anak atas prestasi yang mereka dapatkan. Melalui pemberian pujian dan penghargaan akan mampu membentuk harga diri dan rasa percaya diri anak. Ketiga, mampu menjadi figur teladan bagi anak. The role of parents in the development of a child's personality means the actions of parents to shape and improve the child's life mentally, psychologically and physically. This is intended so that children have self-resilience and the ability not to be affected by any shocks that are around them, especially against the flow of globalization. 1) What is meant by the role of parents in developing a child's personality? 2) What is meant by Globalization? 3) How does the role of parents influence the development of children's personality towards globalization? Aims to understand the importance of the role of parents in developing a child's personality to face globalization. If parents pay attention to the importance of developing a child's personality, the child will be ready to face globalization. The method uses quantitative methods, namely data collection using interviews, observation, and collection of library materials related to the role of parents in educating children. Result 1). Globalization can have both positive and negative impacts on children. 2). Influence of Globalization: a). Television has a big influence because almost half of their time is spent in front of the television. b). Mobile has a greater influence than television. c). Globalization affects the lives of parents who are more individual, apathetic, selfish and consumptive. 3). The Role of Parents at the Bethany Gunung Sari Surabaya church in developing a child's personality. First, parents have formed a spiritual foundation for their children by taking their children to shade and training them to read God's Word and pray every day. Second, active people reward children for the achievements they get. Through giving praise and appreciation will be able to form self-esteem and self-confidence of children. Third, being able to be a role model for children.
PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TENTANG PENGUASAAN DIRI MENURUT GALATIA 5:22-23 TERHADAP PERILAKU SISWA Vera Bura; Areyne Christi; Hari Budi Waluyo
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No. 1 (2023): Febuari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i1.137

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasikan pengaruh tanggung jawab dalam pengembangan penguasaan diri siswa. Penulis mendasari hal di atas sesuai yang ada didalam Galatia 5:22-23 d, (1) tentang peranan keluarga, (2) tentang penguasaan diri. Dalam penulisan ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, evaluasi dan dengan pendekatan deskripsi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendapatkan tentang bagaimana peran orang tua untuk bertanggung jawab menerapkan buah roh salah satunya adalah penguasaan diri Galatia 5:22-253 (2) mendapatkan tentang peran orang tua untuk membentuk sikap belajar anak. (3) mendapatkan tentang tindakan peneliti dalam melakukan studi evaluasi penguasaan diri anak menurut Galatia: terhadap sikap penguasaan diri peserta didik. Hasil bahwa pemahaman yang terutama dalam mendidik anak yang utama adalah orang tua. Dalam penguasaan diri anak adalah suatu upaya anak untuk mampu mengendalikan diri/ menahan diri agar menjadi lebih baik, penguasaan diri ini bertujuan untuk memperoleh kemajuan, keberhasilan, serta sukacita yang mendasari didalammya, menyenangkan diri, serta mengarahkan tingkah lakunya sendiri sebagai wujud dorongan ke arah yang positif. Hal yang diatas dapat dibatasi oleh orang tua atau guru dalam sikap belajar peserta didik dengan cara orang tua memberikan teladan yang baik terhadap anak serta menanamkan nilai-nilai buah roh seperti: penguasaan diri. Abstract: This article aims to evaluate the influence of responsibility in the development of students' self-mastery. The author underlies the above according to what is in Galatians 5:22-23 d, (1) about the role of the family, (2) about self-control. In this writing using quantitative research methods, evaluation and with a description approach. The purposes of this study were (1) to find out how the role of parents is to be responsible for implementing the fruit of the spirit, one of which is self-mastery in Galatians 5:22-253 (2) to get about the role of parents to shape children's learning attitudes. (3) get about the researchers' actions in conducting an evaluation study of children's self-mastery according to Galatia: towards the attitude of self-mastery of students. The result is that the main understanding in educating children is the parents. In children's self-mastery is a child's effort to be able to control himself/hold himself to be better, this self-mastery aims to gain progress, success, and joy that underlies it in him, pleases himself, and directs his own behavior as a form of encouragement in the right direction. positive. The things above can be limited by parents or teachers in the learning attitude of students by way of parents setting a good example for their children and instilling the values of the fruit of the spirit such as: self-mastery.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN MAJEMUK DI GEREJA Urbanus Sukri; Yesi Damita
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No. 1 (2023): Febuari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i1.85

Abstract

Gereja adalah organisasi rohani sekaligus organisasi sosial. Sebagai organisasi, Gereja membutuhkan manajemen yang membawa kepada arah pemimpin yang mengelola dan mengarahkan menuju visi yang sudah ditentukan. Manajemen butuh orang atau kelompok orang yang menjalankan sehingga tercapai goal yang diharapkan. Pola kepemimpinan mana yang relevan bagi Gereja, pola kepemimpinan tunggal atau majemuk? Kepemimpinan yang majemuk adalah kepemimpinan yang alkitabiah. Kepemimpinan majemuk sesuai dengan kultur Gereja. Dan kepemimpinan majemuk relevan dengan situasi zaman. Kepemimpinan majemuk sangat mendukung pertumbuhan Gereja, baik kuantitas maupun kualitas.Pembelajaran kooperatif  model pembelajaran yang melibatkan banyak orang dan menekankan kerjasama diantara pelajarnya. Model pembelajaran ini dikembangkan sebagai pendekatan interaktif antara siswa, pengajar, dan bahan pengajaran. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang searah dengan pola kepemimpinan majemuk. Pembelajaran kooperatif dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran dan pelatihan suksesi kepemimpinan gerejawi. Dan kegiatan pembelajaran kooperatif ini sesuai dengan karakteristik kepemimpinan majemuk. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk menyajikan informasideskriptif dan analisis tentang pembelajaran kooperatif dalam kepemimpinan majemuk Gereja.The Church is a spiritual organization as well as a social organization. As an organization, the Church needs management that leads to the direction of leaders who manage and direct towards a predetermined vision. Management needs people or groups of people who run so that the expected goals are achieved. Which leadership pattern is relevant for the Church, single or multiple leadership patterns? Multiple leadership is biblical leadership. Multiple leadership is in accordance with the culture of the Church. And plural leadership is relevant to the situation of the times. Multiple leadership is very supportive of the growth of the Church, both in quantity and quality. Cooperative learning is a learning model that involves many people and emphasizes cooperation among students. It was developed as an interactive approach between students, teachers, and teaching materials. Cooperative learning is a learning strategy that is in line with the pattern of multiple leadership. Cooperative learning can be implemented in the process of learning and training for ecclesiastical leadership succession. And this cooperative learning activity is in accordance with the characteristics of multiple leadership. The type of research used is a qualitative method with a descriptive approach that aims to present descriptive information and analysis about cooperative learning in the plural leadership of the Church.
IMPLEMENTASI MATIUS 28: 18-20 DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BAGI REMAJA Ester Widiyaningtyas; Stefanie Maranatha
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No. 1 (2023): Febuari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i1.138

Abstract

Pada era kemajuan teknologi seperti pada masa milenial seperti sekarang banyak pemuda Kristen yang cenderung bersikap egoisentris dan tidak lagi menyadari akan tugas dan panggilannya sebagai orang Kristen yaitu untuk melakukan Amanat Agung Kristus. Maka, penulis melihat bahwa generasi Kristen perlu disadarkan kembali akan tugas dan tanggungjawabnya melalui Pendidikan Agama Kristen, sehingga peserta didik Kristen dapat merefleksikan kehidupan Kristiani dalam keseharian dan mampu melaksanakan fungsinya sebagai generasi Ilahi yang mewartakan Kristus melalui keteladanan hidup dengan pembelajaran di dalam kelas menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah.In the era of technological advancement, such as in the millennial era, like now, many Christian youths tend to be selfish and no longer aware of their duties and calling as Christians, namely to carry out the Great Mandate of the Lord Jesus Christ. Thus, the author sees that the Christian generation needs to be made aware of their duties and responsibilities through Christian Religious Education, so that Christian students can reflect on Christian values in their daily lives and are able to carry out their functions as a Divine generation who proclaim Christ through exemplary life by learning in in class using problem-based learning strategies.
METODE PENDIDIKAN ORANG TUA BEDA AGAMA TERHADAP PERTUMBUHAN IMAN DAN IMPLIKASINYA PADA PENDIDIKAN ANAK Roberth Edward Tabaleku; Apriana Haelitik
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No. 1 (2023): Febuari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i1.143

Abstract

Abstrak: Keluarga merupakan alat Tuhan untuk melaksanakan rencana-Nya. Salah satu tanggung jawab keluarga sebagai orang tua yaitu mendidik anak dalam takut akan Tuhan. Namun, masalahnya jika orang tua memiliki perbedaan agama. Perbedaan agama kedua orang tua akan mempengaruhi didikan kepada anak. Kenyataan ini menjadi tantangan bagi pihak orang tua Kristen dalam mendidik anaknya secara iman Kristen. Fokus penelitian ini tertuju pada pihak orang tua yang beragama Kristen. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pandangan iman Kristen mengenai pernikahan beda agama dan dampak terhadap pertumbuhan iman dan pendidikan anak. Serta memahami metode pendidikan yang dapat diterapkan pada anak untuk pertumbuhan iman dan implikasinya terhadap pendidikan anak itu sendiri. Metode kualitatif melalui tinjauan studi pustaka. Hasil yang didapat yaitu bahwa sesuai pandangan Alkitab tidak menghendaki orang percaya untuk menikah beda agama. Sebab dampak orang tua beda agama akan mempengaruhi pertumbuhan iman anak. Anak akan mengalami dilema rohani. Anak akan kehilangan identitasnya secara rohani dan akibatnya mengikuti agama lain. Anak akan kehilangan fokus dalam menyelesaikan pendidikan. Solusi yang dilakukan yaitu metode pendidikan bagi orang tua dan anak. Orang tua Kristen harus membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, mendalami Firman Tuhan dan bersekutu dengan saudara seiman. Kemudian, orang tua harus melakukan pendekatan, menjadi teladan dan mengajarkan Firman Tuhan terus menerus kepada anak. Dengan demikian, iman anak akan mengalami pertumbuhan serta membuat fokus serta semangatnya bangkit dalam menyelesaikan pendidikannya.  Abstract : Family is God's tool to carry out His plan. Therefore families need to understand the vision and mission of God for a family. One of the responsibilities of the family, in this case the parents, is to educate their children in the fear of God. However, children will get into a problem if they have parents of different religions. Because the difference in religion of the two parents will greatly affect the education they get. This also becomes the toughest challenge for Christian parents in educating their children in the Christian faith. Therefore, the focus of this research is on the parents who are Christians. The purpose of this research itself is to find out the views of the Christian faith regarding interfaith marriage and its impact on the growth of faith and children's education. As well as understanding educational methods that can be applied to children for the growth of faith and children's education. The method used is a qualitative method through a literature review by collecting information data through data collection through various reliable sources. The results obtained show that believers are not desired to marry people of different religions. Because interfaith marriages will have a huge impact not only on the family, but on the growth and education of children. So that to deal with this fact, two methods are obtained, namely the method of educating one's own faith and the method of educating children. Personally, Christian parents must be able to renew their faith first by building an intimate relationship with God and studying God's Word and allying with brothers and sisters in the faith. After that, you can apply a number of things to educate children such as approaching, setting an example and teaching God's Word continuously to children.Family is God's tool to carry out His plan. One of the responsibilities of the family as parents is to educate children in the fear of God. However, the problem is if the parents have different religions. Differences in the religion of the two parents will affect the upbringing of children. This fact is a challenge for Christian parents in educating their children in the Christian faith. The focus of this research is on the parents who are Christians. The purpose of this study is to find out the views of the Christian faith regarding interfaith marriage and its impact on the growth of faith and children's education. As well as understanding educational methods that can be applied to children for the growth of faith and the implications for the child's own education. Qualitative method through literature review. The result obtained is that according to the view of the Bible it does not want believers to marry with different religions. Because the impact of parents of different religions will affect the growth of children's faith. The child will experience a spiritual dilemma. Children will lose their identity spiritually and consequently follow other religions. Children will lose focus in completing education. The solution is an educational method for parents and children. Christian parents must build an intimate relationship with God, study God's Word and fellowship with brothers and sisters in the faith. Then, parents must approach, set an example and teach the Word of God continuously to their children. Thus, the child's faith will experience growth and make his focus and enthusiasm rise in completing his education.
PERANAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN TERHADAP PROSES BELAJAR YANG KREATIF Kristina May Nggiri; Korlina Tenga Lunga
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No. 1 (2023): Febuari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i1.139

Abstract

Inovasi guru diperlukan untuk menghasilkan pembelajaran dan pendidikan yang berkualitas. Instruktur harus mampu menangkap tidak hanya bahan ajar dan pembelajaran, tetapi juga berbagai model dan desain pembelajaran untuk merangsang motivasi belajar. Guru yang sukses adalah guru yang aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar baik secara waktu dan kreatifitas dalam mengajar. dalam dunia pendidikan para pendidik maupun peserta didik, sekarang ini diperlukan kreativitas pendidik untuk dapat menjangkau peserta didik supaya proses belajar mengajar tetap berlangsung. Untuk itu dalam pelatihan ini akan membahas peranan seorang guru dalam mengelola pembelajaran yang secara kreatif dengan metode kualitatif dengan tujuan:1. Apakah makna dari peranan guru 2. Bagaimana proses dan pentingnya pembelajaran yang kreatif? 3. Teknik-teknik apa saja yang mendorong dalam strategi pembelajaran kreatif? Hasil yang diperoleh: 1. Guru memiliki kompetensi dalam hal mendidik, mengajar, dan melatih anak dalam bakat, kemampuan, kebiasaan, dan keterampilan. 2. Pembelajaran kreatif menekankan pendidik atau tutor mendorong kegiatan pembelajaran agar lingkungan belajar menjadi kondusif dan menyenangkan 3. Teknik yang mendorong inovasi diantaranya memunculkan ide-ide kreatif, bertukar ide, dan menyuarakan apa pun yang terlintas dalam pikiran yang tampaknya sesuai dengan tema tertentu dan teknik pembelajaran campuran yaitu menggabungkan metode yang dipakai dengan mengutamakan tujuan pembelajaran.Teacher innovation is needed to produce quality learning and education. Instructors must be able to capture not only teaching and learning materials, but also various learning models and designs to stimulate learning motivation. A successful teacher is a teacher who actively participates in the teaching and learning process both in terms of time and creativity in teaching. In the world of education for educators and students, educator creativity is now needed to be able to reach students so that the teaching and learning process continues. For this reason, this training will discuss the role of a teacher in managing learning creatively with qualitative methods with the objectives: 1. What is the meaning of the teacher's role 2. What is the process and importance of creative learning? 3. What techniques encourage creative learning strategies? The results obtained: 1. Teachers have competence in terms of educating, teaching, and training children in talents, abilities, habits, and skills. 2. Creative learning emphasizes educators or tutors encouraging learning activities so that the learning environment becomes conducive and enjoyable 3. Techniques that encourage innovation include coming up with creative ideas, exchanging ideas, and voicing whatever comes to mind that seems to fit a particular theme and technique mixed learning, namely combining the methods used by prioritizing learning objectives.

Page 1 of 1 | Total Record : 7