Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH KURIKULUM DAN METODE SAINTIFIK TERHADAP KARAKTER PANCASILAIS PADA PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Ester Widiyaningtyas
Shema: Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Kristen Vol 1 No 2: Jurnal Shema Desember 2021
Publisher : STTII PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.488 KB)

Abstract

The moral decline of children in Indonesia requires serious attention through character education in Christian Religious Education to restore future generations to become better, faithful, moral and moral generations to be able to coexist peacefully in the midst of diversity in the Unitary State of the Republic of Indonesia. Through dematerialization of the curriculum based on scientific learning methods in Christian Religious Education, it is hoped that it will not only increase the formation of Christian spiritual character but also in the formation of Pancasilaist character for students.This research approach is quantitative. The type of data used is primary data through a survey using a closed questionnaire. The data analysis technique used is SEM with the PLS (Partial Least Square) program. The results of the analysis show that Curriculum Dematerialization has no significant effect on Character Education (t-table of 0.028) and Pancasilaist Character (t-table of 0.263). Then, the scientific learning method variable has a significant effect on character education with a t-table value of 2.521, and Pancasilaist character (t-table: 2.102). The next finding is that character education has no significant effect on the Pancasilaist character (t-table 0.195) and character education does not mediate the influence of the curriculum and method on the Pancasilaist character.              The results of this study can be recommended for improving the learning process of Christian Religious Education in curriculum dematerialization and scientific learning methods through character education in the formation of Pancasilaist character for students at MGMP PAK SMP in Surabaya.Keywords: Curriculum, Scientific Method, Pancasilaist Character
IMPLEMENTASI MATIUS 28: 18-20 DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BAGI REMAJA Ester Widiyaningtyas; Stefanie Maranatha
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No. 1 (2023): Febuari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i1.138

Abstract

Pada era kemajuan teknologi seperti pada masa milenial seperti sekarang banyak pemuda Kristen yang cenderung bersikap egoisentris dan tidak lagi menyadari akan tugas dan panggilannya sebagai orang Kristen yaitu untuk melakukan Amanat Agung Kristus. Maka, penulis melihat bahwa generasi Kristen perlu disadarkan kembali akan tugas dan tanggungjawabnya melalui Pendidikan Agama Kristen, sehingga peserta didik Kristen dapat merefleksikan kehidupan Kristiani dalam keseharian dan mampu melaksanakan fungsinya sebagai generasi Ilahi yang mewartakan Kristus melalui keteladanan hidup dengan pembelajaran di dalam kelas menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah.In the era of technological advancement, such as in the millennial era, like now, many Christian youths tend to be selfish and no longer aware of their duties and calling as Christians, namely to carry out the Great Mandate of the Lord Jesus Christ. Thus, the author sees that the Christian generation needs to be made aware of their duties and responsibilities through Christian Religious Education, so that Christian students can reflect on Christian values in their daily lives and are able to carry out their functions as a Divine generation who proclaim Christ through exemplary life by learning in in class using problem-based learning strategies.
PENTINGNYA PELAYANAN PASTORAL LANSIA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DEWASA DI MASA PANDEMI COVID 19 Ester Widiyaningtyas; Markus Kristian Hura
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 2 (2023): Vol 3, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i2.153

Abstract

Masa Pandemi Covid 19 masih sangat mempengaruhi kaum lansia sebagai kaum yang rentan untuk melakukan segala aktifitasnya, hal ini dapat menjadikan kekuatiiran yang mempengaruhi fisik dan psikisnya.  Mengatasi hal ini maka  Pendidikan Agama Krsten Dewasa  merupakan tugas yang perlu dilakukan orang percaya kepada para lansia agar dapat meningkatkan iman melalui pemberdayaan dalam pelayanan sesuai dengan kapasitas dan potensi yang ada dalam kehidupan kaum lansia.     Metode penelitian yang digunakan adalah study kepustakaan. Dengan tujuan penulisan ini yaitu mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan pastoral lansia dalam Penddikan Agama Kristen Dewasa di lingkungan Gereja pada masa pandemic Covid 19 dan masa tuanya. Dari hasil penelitian, penulis menenmukan bahwa Peranan pelayanan pastoral lansia dalam Pendidikan Agama Kristen Dewasa di lngkungan gereja sangat penting dalam peningkatasn spiritual menghadapi berbagai kekuatiran para lansia khususnya pada masa pandemic covid 19 bahkan masa-masa tuanya. Proses pembelajaran dilakukan secara learning online menggunakan zoom meeting. Metode pembelajarannya dapat dilakukan melalui ceramah dengan percakapan pastoral dalam pembekalan rohani kaum lansia melalui ceramah dengan komunikasi pastoral dan role playing dengan melibatkan kaum lansia dalam pelayanan.  Hal ini dapat menjadi solusi dalam peningkatan spiritualitas kaum lansia untuk mengatasi permasalahan dan kekuatiran kaum lansia di masa Covid 19 pada usia lanjutnya. The Covid 19 Pandemic period still greatly affects the elderly as people who are vulnerable to carry out all their activities, this can cause anxiety that affects them physically and psychologically. Overcoming this, Adult Christian Religious Education is a task that believers need to do for the elderly so that they can continue to increase their faith and empowerment in accordance with the capacities and potentials that exist in the lives of the elderly. The research method used is literature study. With the aim of this writing, namely knowing how to carry out pastoral care for the elderly in Adult Christian Religion Education in the Church environment during the Covid 19 pandemic and their old age. From the results of the research, the authors found that the role of elderly pastoral care in Adult Christian Religious Education in the church environment is very important in spiritual improvement in dealing with various concerns of the elderly, especially during the Covid 19 pandemic and even in their old age. The learning process is carried out online learning using zoom meetings. The learning method can be carried out through lectures with pastoral conversations in the spiritual provision of the elderly through lectures with pastoral conversations and role playing by involving the elderly in ministry. This can be a solution in increasing the spirituality of the elderly to overcome the problems and worries of the elderly during the Covid 19 era at an advanced age.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING Ester Widiyaningtyas; Meldiana Duha
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 3 (2023): Vol 3, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i3.171

Abstract

Pendidikan Agama Kristen merupakan salah satu upaya dalam pembentukan karakter seseorang dengan baik dan mengajarakan nilai-nilai Kristiani. Nilai-nilai itu tidak terlepas dari ajaran tentang pribadi Allah Tritunggal dan karya-Nya. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan Pendidikan Agama Kristen dalam pembentukan karakter. Pendidikan Agama Kristen sangat berperan penting dalam pembentukan karakter siswa pada era globalisasi saat ini. Hasil akhir dari penelitian ini adalah Pendidikan Agama Kristen dalam Pembentukan karakter melalui Pembelajaran Blended Learning. Model Pembelajaran Blended Learning ini, merupakaan penggunaan yang menggabungkan teknologi digital dengan interaksi langsung dalam pembelajaran. Christian Religious Education is one of the efforts in shaping one's character well and teaching Christian values. These values are inseparable from the teachings about the person of the Triune God and His work. This article aims to explain Christian Religious Education in character building. Christian Religious Education plays a very important role in the formation of student character in the current era of globalization. The final result of this research is Christian Religious Education in character building through Blended Learning. This Blended Learning model, is the use of combining digital technology with direct interaction in learning.
PERAN PELAYANAN KONSELING PASTORAL DALAM MENANGANI REMAJA TROUBLE MAKER AKIBAT KURANG PERHATIAN Ester Widiyaningtyas; Joko Prasetyo
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2023): Vol. 7 No. 1 Juni (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v7i3.121

Abstract

ABSTRAK: Seorang remaja perlu mendapat perhatian khusus sebab di masa ini mereka masih mudah untuk terpengaruh. Perlakukan yang tidak mengenakkan, pergaulan yang salah, kurangnya perhatian dapat membuat mereka menjadi remaja yang troubel maker. Agar tidak semakin buruk, troubel maker harus ditangani dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pelayanan konseling pastoral dalam menangani remaja troubel maker akibat kurang perhatian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan dengan menganalisis temuan-temuan mengenai peran pelayanan konseling pastoral dalam menangani remaja trobel maker akibat kurang perhatian. Berdasar penelitian ini ditemukan bahwa pelayanan konseling pastoral dalam menangai remaja troubel maker tidak hanya diberikan kepada remaja yang troubel maker tetapi juga perlu diberikan kepada kedua orang tua atau keluarga remaja tersebut. Dengan memberikan pelayanan konseling pastoral kepada remaja yang troubel maker beserta keluarganya, maka tindakan troubel maker ini dapat diantipasi bahkan dihilangkan melalui pengawasan orang tua maupun melalui kesadaran remaja itu sendiri yang tidak lagi melakukan tindakan troubel maker. Pelayanan konseling pastoral tidak hanya membuat pribadi menjadi pribadi yang mandiri dan bertumbuh secara rohani, tetapi juga dapat membuat remaja tersebut bisa membagikan atau memberikan bimbingan konseling kepada remaja lain yang mengalami trobel maker.
KREATIVITAS GURU DALAM PENERAPAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Ester Widiyaningtyas; Delsi Plestari; Titus Kasih Karunia
Jurnal Excelsior Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/jep.v4i2.48

Abstract

Kreativitas guru mengacu pada kemampuan guru untuk mengembangkan ide-ide baru, metode pembelajaran inovatif, dan strategi pengajaran yang unik untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa. Ini melibatkan kemampuan guru untuk berpikir kreatif, menggabungkan berbagai sumber, dan menciptakan lingkungan belajar yang merangsang, menyenangkan dan memotivasi siswa. Teori pendidikan humanistik bertujuan untuk mengembangkan manusia menjadi lebih beradab. Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahuai bagaimana peran kreativitas guru dalam memahami dan menerapkan teori pembelajaran humanistik dalam pendidikan agama Kristen. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini yaitu kreativitas guru memegang peranan penting dalam meningkatkan efektivitas pengajaran pendidikan agama Kristen. Guru yang kreatif dapat menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi dan menginspirasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Peranan Konseling Behavior dalam Menangani Dampak Adiksi dari Game Online Widiyaningtyas, Ester; Welan, Clive Johday; Wijaya, Dony
Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 3 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55649/skenoo.v3i2.45

Abstract

Adiksi game online menjadi marak terjadi dikalangan anak-anak kecil sampai dewasa. Bermain game online memang memiliki beberapa dampak positif seperti meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris, mengembangkan daya berpikir, menghibur, dan mendapatkan teman baru. Namun terdapat dampak negatifnya yaitu: kecanduan, menurunkan kebugaran tubuh, sulit berkonsentrasi saat proses belajar, menurunnya motivasi belajar, merusak mata dan berkurangnya sosialisasi. Hal ini mengakibatkan munculnya masalah dalam pendidikan di sekolah karena anak-anak menjadi tidak bertanggungjawab terhadap tugas dan tidak fokus di pembelajaran. Konseling behavior diharapkan dapat menyelesaikan masalah ini. Teknik konseling behavior yang paling baik untuk masalah perilaku ini adalah covert sensitization karena konseli harus memikirkan dampak negatif dari tingkah laku yang sudah dilakukannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif karena penelitian ini merupakan studi literature review. Melalui penelitian ini diharapkan dapat melihat konseling seperti apa yang dapat diberikan kepada anak-anak yang adiksi game online.
PLURALISME AGAMA-AGAMA DI INDONESIA: IMAN KRISTEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI GEREJA Widiyaningtyas, Ester; Plestari, Delsi
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i3.227

Abstract

Artikel ini berisi pembahasan tentang pandangan iman Kristiani dalam menghadapi pluralisme dan apa yang menjadikan landasan pemikiran dan sikap teologis dan etis umat beriman terhadap Yesus Kristus, dalam ajaran dunia yang semakin mengancam iman dan keyakinan Kristiani. Pluralisme adalah hal yang nyata dan pasti terjadi di kalangan pluralisme agama, sebagai umat Kristiani tentunya membawa kabar keselamatan melalui Yesus Kristus. Tulisan ini mengkaji bahwa pluralisme agama berkembang sangat pesat di era pluralisme agama, dalam perkembangan pluralisme ini dimana nilai-nilai Kristiani yang menekankan Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan dan kebenaran ditolak oleh pluralisme. Iman Kristiani dalam situasi ini memberikan tanggapan dalam perspektif doktrin, yaitu Tritunggal yang memiliki hubungan dengan pluralitas. Adanya situasi seperti ini membawa umat Kristiani pada panggilan sebagai umat pilihan Tuhan dan melakukan apologetika serta memperluas karya Tuhan dan menerapkan kasih agape kepada umat lintas agama. This article discusses the views of the Christian faith in the face of pluralism and what makes the basis of the theological and ethical thinking and attitude of the faithful towards Jesus Christ, in the teachings of the world that increasingly threaten Christian faith and belief. Pluralism is a real and definite thing that happens among religious pluralism, as Christians, of course, bringing the news of salvation through Jesus Christ. This paper examines that religious pluralism developed very rapidly in the era of religious pluralism, in the development of this pluralism where Christian values that emphasize Christ as the only way of salvation and truth are rejected by pluralism. The Christian faith in this situation responds in a doctrinal perspective, namely the Trinity which has a relationship with plurality. The existence of a situation like this leads Christians to the vocation as God's chosen people and to do apologetics and expand God's work and apply agape love to people of all faiths.
INTERNALISASI KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA KONSELOR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KONSELING Ester Widiyaningtyas; Stevanus Parinussa; Fransiska Wahyu Fridawati
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2024): Vol.8 No.1 Juni (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v8i1.128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginternalisasi kemampuan dan motivasi kerja sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan konseling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan (library research). Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi kajian literatur, sedangkan teknik analisis data digunakan analisis isi. Untuk mengukur validitas kajian dan kesesuaian informasi dalam analisis data, maka dilakukan pengecekan literatur yang direkomendasikan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terinternalisasinya kemampuan dan motivasi kerja konselor secara signifikan yang mencakup: 1) Meningkatnya kualitas pelayanan konseling yang maksimal memberikan rasa kepuasan kepada konseli, 2) Kinerja konselor dengan dukungan kemampuan dan motivasi kerja yang prima menghasilkan pelayanan konseling berkualitas, 3) Kualitas konselor memiliki tuntutan kompetensi tinggi, dan berbagai aspek kriteria dalam kehidupannya.          
Philosophical Theology as a Catalyst for Inclusive Interreligious Dialogue in Plural Societies Widiyaningtyas, Ester; Christi, Areyne; Nicolaides, Angelo; Ming, David
Jurnal Theologia Vol. 36 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : The Faculty of Ushuluddin and Humanities, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/teo.2025.36.1.26004

Abstract

In an era of intensifying religious diversity and sociopolitical polarisation, interreligious dialogue is both a necessity and a moral imperative. However, such dialogue is often constrained by epistemological biases, theological exclusivism, and rigid doctrinal frameworks. This study explores the role of philosophical theology as a transformative medium for inclusive interreligious communication. Drawing on biblical values such as love, justice, and peace, and informed by dialogical approaches from Islamic (ta’aruf) and Jewish (“I-Thou”) traditions, the research proposes a pluralistic theological model grounded in epistemic humility and shared ethics. Utilising a descriptive-analytical method through systematic literature review of 50 scholarly works, the study demonstrates how philosophical reflection can overcome confessional barriers, reframe hermeneutical practices, and support practical initiatives—such as scriptural reasoning and alternative media—for sustainable dialogue. The research contributes theoretically by expanding the framework of dialogical theology, and practically by offering tools for interfaith actors and educators to foster ethical, inclusive, and context-sensitive engagement. This approach affirms that theological plurality, when anchored in philosophical depth, can generate transformative interreligious understanding in plural societies.