cover
Contact Name
Putu Dwi Larashati
Contact Email
kesehatanterpadu@undhirabali.ac.id
Phone
+62361-426450
Journal Mail Official
kesehatanterpadu@undhirabali.ac.id
Editorial Address
Jl.Raya Padangluwih, Tegaljaya, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali 80361
Location
Kab. badung,
Bali
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Terpadu
ISSN : 25498479     EISSN : 2685919X     DOI : -
Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian di bidang kesehatan diataranya : 1. Kesehatan Masyarakat 2. Ilmu Gizi 3. Perekam Informasi Kesehatan 4. Fisioterapi Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan Oktober
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu" : 8 Documents clear
PENGARUH PEMBERIAN SENAM YOGA TERHADAP FLEKSIBILITAS TRUNK PADA WANITA DEWASA UMUR 30-45 TAHUN Luh Putu Ayu Vitalistyawati; Marti Rustanti; Yoni Rustiana; . Suhardi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.09 KB)

Abstract

ABSTRAKKesehatan wanita di usia produktif merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Pertambahan umur dan perubahan postur tubuh setelah melahirkan akan mempengaruhi kemampuan fleksibilitas punggung yang cenderung akan menurun. Penurunan fleksibilitas punggung akan menyebabkan timbulnya nyeri saat beraktivitas. Program yang direkomendasikan untuk menjaga dan meningkatkan fleksibilitas punggung di usia dewasa madya adalah senam yoga. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian senam yoga terhadap fleksibilitas trunk pada wanita dewasa umur 30-45 tahun. Metode Penelitian: eksperimen kuasi dengan rancangan one group pretest and posttest design. Alat Ukur: alat ukur fleksibilitas trunk dengan sit and reach test yang dinyatakan dalam numerik. Subjek: 17 orang wanita dewasa umur 30-45 tahun di kelompok Arisan di sekitar sanggar senam RM7, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis: Uji nonparametrik dengan Wilcoxon untuk mengetahui nilai fleksibilitas trunk antara sebelum dan sesudah perlakuan. Uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai p 0,000.Ada pengaruh pemberian senam yoga terhadap fleksibilitas trunk pada wanita dewasa umur 30-45 tahun. Kata kunci: senam yoga, fleksibilitas, sit and reach testABSTRACTWoman’s health in productive aged is the most important thing to be concern. The increased of age and posture changes after birth will decrease the trunk flexibility. The decrease of trunk flexibility, it can cause low back pain during activity. The recommended programs to maintain and increase back flexibility in the middle adulthood is yoga exercise. Objectives: to know the effect of yoga exercise to trunk flexibility on adult woman aged 30-45 years old. Research Method: A quasi-experimental design with one group pre-test and post-test design. Measurement Instrument: Measurement instrument of trunk flexibility is sit and reach test. Subject: 17 adult women aged 35-40 years old in Arisan group around RM7 Gymnastic Studio, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar and have the inclusion criteria. Analysis: Non-parametric test by Wilcoxon to know the score of trunk flexibility between before and after treatment. Wilcoxon statistical test obtained p=0.000. There was the effect of yoga exercise to trunk flexibility on adult woman aged 30-45 years old. Keyword: yoga exercises, flex ibility, sit and reach test
METODE TERAPI NON FARMAKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL YANG DIHARAPKAN OLEH LANSIA UNTUK MENGONTROL TEKANAN DARAH DI BATUBULAN, GIANYAR, BALI Made Dewi Sariyani; Kadek Sri Ariyanti; Lakhita Ning Utami
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.672 KB)

Abstract

ABSTRAKWHO menunjukan pada tahun 2013 di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% dari penghuni bumi mengidap hipertensi, yang mana angka ini akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui metode terapi non farmakologi berbasis kearifan lokal yang diharapkan oleh lansia untuk mengontrol tekanan darah mereka. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 12 orang lansia, yang berdomisili di Banjar Puri Candra Asri, Batubulan, Gianyar. Insrumen yang digunakan adalah lembar wawancara mendalam. Adapun metode non farmakologi berbasis kearifan lokal yang diharapkan yaitu Terapi Yoga, teknik relaksasi pihat dan akupuntur, dan mengkonsumsi obat herbal. Metode ini dapat menjadi masukan bagi tenaga medis dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dengan hipertensi, dan membantu tenaga medis lainnya untuk berkolaborasi dalam upaya preventif mencegah kejadian hipertensiKata Kunci : terapi, non farmakologi, lansia, tekanan darahABSTRACTWHO shows that in 2013 around the world, around 972 million people or 26.4% of the earth's inhabitants had hypertension, where this figure would increase to 29.2% in 2025. The purpose of this study was the local wisdom made possible by the elderly to arrange them. The method used in this study is qualitative. The number of informants in this study were 12 elderly people, who live in Banjar Puri Candra Asri, Batubulan, Gianyar. The instruments used are in-depth interview sheets. With non-pharmacological methods based on expected local wisdom, Yoga Therapy, relaxation techniques and herbal medicine. This method can be an answer for medical personnel in improving the quality of life of patients with hypertension, and helping other medical personnel to collaborate in preventive efforts to prevent the occurrence of hypertensionKeywords: therapy, non pharmacology, elderly, blood pressure
STUDI KUALITATIF PENGALAMAN, PERSEPSI, DAN KESIAPAN ANAK DALAM MENGHADAPI MENARCHE DINI Ni Made Diaris; Indah Pramita
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.818 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian sebelumnya mengggambarkan usia menarche semakin dini. Anak anak yang mengalami menarche dini cendrung belum siap dan cemas dalam menghadapi periode menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengalaman, persepsi, dan kesiapan anak dalam menghadapi menarche dini Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam yang dilakukan pada 20 anak yang berusia 10-12 tahun kemudian dianalisis secara thematic. Hasil: Sebagian besar anak memiliki pegetahuan yang cukup terkait menstruasi, namun ada beberapa anak yang mempunyai pengetahuan yang kurang karena belum pernah mendapat informasi yang benar terkait menstruasi terutama dari orang tua. Bagi anak yang sudah cukup pengetahuan dan informasinya terkait menstruasi cendrung menceritakan pengalaman yang positif terkait menarche dan menstruasi. Namun, untuk pengalaman sehari-hari di lingkungan temannya mereka cendrung merasa menstruasi itu hal yang membuat mereka malu terutama yang menstruasi lebih awal dari temannya. Dan dari hasil wawancara didapatkan bahwa sebagian besar anak yang belum mengalami menarche cendrung mempunyai persepsi yang negatif terhadap mensruasi, seperti mersa menstruasi itu kotor, jijik, membuat tidak nyamn, dan malu, sehingga mereka merasa belum siap karena takut dan cemas, namun lebih banyak anak yang siap menghadapi menarche. Sebagain besar anak yang sudah pernah diberikan informasi, memiliki pengetahuan yang baik terkait menstruasi, dan anak yang belum pernah mendapat informasi sebagain besar takut dan kaget saat mengalami menarche. Sebagian besar anak yang belum mengalami menarche cendrung kurang siap menghadapi menstruasi dan cendruang mempunyai persepsi yang negatif terhadap mensruasi. Kata kunci: Pengalaman, Kesiapan, Perepsi , menarche ABSTRACTResults of previous studies describe the age of menarche that is getting early. Children who experience early menarche tend to be unprepared and anxious in facing menstrual periods. The purpose of this study is to describe the experiences, perceptions, and readiness of children in facing early menarche.Method: Method of the research used is a qualitative method with in-depth interviews conducted on 20 children aged 10-12 years which later is analyzed thematically. Most children have sufficient knowledge regarding menstruation, however there are some children who have insufficient knowledge because they have never received correct information regarding menstruation, especially from parents. For children who have enough knowledge and information regarding menstruation, they tend to share positive experiences regarding menarche and menstruation. However, in terms of their daily experience among their friend’s, they tend to feel that menstruation is something that makes them shy especially those who menstruate earlier than their friends. And from the results of interviews, it was found that most children who have not experienced menarche tend to have negative perceptions of menstruation, such as feeling that menstruation is dirty, disgusting, uncomfortable, and embarrassing, so they feel unprepared for fear and anxiety, but more children are ready to face menarche. Most children who have been given information regarding menstruation, have good knowledge regarding menstruation, and most of children who have never been informed most regarding the same are afraid and shocked when experiencing menarche. Most children who have not experienced menarche tend to be less ready to face menstruation and tendencies have a negative perception of menstruation. Keywords: Experience, Readiness, Perception, Menarche
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT DIABETES MELLITUS ORANG TUA DENGAN PROFIL GULA DARAH SEWAKTU SISWA SMP DI KOTA PALU TAHUN 2016 Mohammad Aji Purbo; Mayalisa Diantamaela
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.445 KB)

Abstract

ABSTRAKSeseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan Diabetes Mellitus tipe 2 memiliki risiko dua sampai enam kali terkena Diabetes Mellitus tipe 2 dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara riwayat Diabetes Mellitus tipe 2 pada orang tua dengan profil gula darah pada anak usia SMP di wilayah Kota Palu tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode observasional, dengan desain penelitian case control. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung orang tua siswa dan mengukur kadar glukosa darah sewaktu anak usia siswa SMP. Analisis data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS versi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat Diabetes Mellitus tipe 2 ayah tidak berhubungan dengan kadar glukosa darah anak usia SMP (p value 0,388), demikian juga dengan riwayat Diabetes Mellitus tipe 2 pada Ibu tidak berhubungan dengan kadar glukosa darah sewaktu anak usia SMP (p value 0,446). Kesimpulan, tidak terdapat hubungan antara riwayat Diabetes Mellitus tipe 2 orang tua dengan kadar glukosa darah sewaktu anak usia SMP. Kata Kunci : riwayat Diabetes Mellitus tipe 2, risiko riwayat Diabetes Mellitus tipe 2, siswa SMPABSTRACTA person with type 2 diabetes mellitus family history increase and folding the risk two to six times to suffer from type 2 diabetes mellitus compared to person who does not have. The aim of this study was to determine relationship among parents with history of type 2 diabetes mellitus with children blood sugar profiles as a junior high school students in Palu City in 2016. The case control research design was used in this study, with an observational method. Data collection were done by interviewing parents directly and measuring blood glucose levels of the children in junior high school. Data analysis were processed using software of version 17 SPPS. The results showed that there were no connection among history of parents with type 2 diabetes mellitus compared with blood glucose levels of children in junior high school students (p value 0.388; p value 0.446, respectively). As conclusion, there is no relationship between histories of parent’s type 2 diabetes mellitus and blood glucose levels of children in junior high school students. Keywords: history of type 2 diabetes mellitus, type 2 diabetes mellitus historical risk, junior high school students
IDENTIFIKASI FRAKSI AIR SENYAWA ANTIOKSIDAN MINUMAN SINOM (Curcuma domestica Val.- Tamarindus indica L.) Purwaningtyas Kusumaningsih; Ni Ketut Wiradnyani
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.601 KB)

Abstract

ABSTAKSinom meminum makanan fungsional analternatif. Bahan-bahannya adalah curcumin dan daun tamarin muda, mudah didapat, relatif mahal yang dikonsumsi, mengandung senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa antioksidan minuman sinom terhadap perlakuan fraksi pelarut air secara in vitro. Dengan metode analisis GCMS dan TLC. Kapasitas antioksidan dalam fraksi minuman sinom air (13,91%) adalah AAEAC 1990,9 ppm dan hasil (10,94%). Fraksi air mengandung senyawa: asam lemak 9-oktadecanoid (69,43%), asam askorbat (32,7%), Ribovlafin (37,1%), ar-tumeron (1,31%), tumeron (2,85) %) dan curlon (1,09%.). Penelitian ini dengan analisis blok acak. Hasil penelitian menunjukkan fraksi air minuman sinom mengandung senyawa: asam lemak 9-oktadecanoid, asam askorbat, ribovlafin, artumeron, tumeron dan curlon. Kata kunci: Minuman Sinom, fraksi pelarut air, kapasitas antioksidan, Identifikasi ABSTRACTSinom beverages analternative functional food. The ingredients are curcumin and young tamarin leaves, it is easily available, relatively in expensive expected that is consumed, it contains antioxidant compounds. This study aimed to identification of sinom beverages antioxidant compounds to treatment of water solvent fraction in vitro. With GCMS and TLC analysis of method. The antioxidant capacity in beverages sinom water fraction (13,91%) is 1990,9 ppm AAEAC and yield (10,94%). The water fraction contain compounds: 9-oktadecanoid fatty acids (69,43%), ascorbic acid (32,7%), Ribovlafin (37,1%), ar-tumeron (1,31%), tumeron (2,85%) and curlon (1,09%.). This research with randomized block analysis. The results showed water fraction of sinom beverages contains compound: 9-oktadecanoid fatty acids, ascorbic acid, Ribovlafin, ar-tumeron, tumeron and curlon. Keywords: Sinom beverage, water solvent fraction, antioxidant capacity, Identification
ONYCHOMYCOSIS NON-DERMATOFITA PADA PETERNAK BABI DI BANJAR PAANG KAJA DAN BANJAR SEMAGA DESA PENATIH KECAMATAN DENPASAR TIMUR Ni Wayan Desi Bintari; Anggraeni Suarsana; Putu Rina Wahyuni
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.882 KB)

Abstract

ABSTRAKOnychomycosis adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita dan non-dermatofita. Infeksi banyak diidap oleh penduduk yang beraktivitas dengan air seperti peternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi jamur kuku pada peternak babi di Banjar Paang Kaja dan Banjar Semaga Desa Penatih Kecamatan Denpasar Timur. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan di Banjar Paang Kaja dan Banjar Semaga Desa Penatih Kecamatan Denpasar Timur dan tempat pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Analis Kesehatan STIKes Wira Medika Bali. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternak babi di Banjar Paang Kaja dan Banjar Semaga Desa Penatih Kecamatan Denpasar Timur dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 20 probandus. Metode pemeriksaan yang dilakukan melalui metode pengamatan langsung dan metode kultur jamur. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa dari 20 sampel sebanyak 8 sampel (40%) positif Tinea unguium (jamur kuku). Dari 20 sampel pada pengamatan metode langsung mendapatkan hasil positif sebanyak 2 sampel (10%) dengan kode S1 dan S3. Sedangkan pada pengamatan metode kultur jamur hasil positif pada peternak babi di Banjar Paang Kaja dan Banjar Semaga Desa Penatih Kecamatan Denpasar Timur sebanyak 8 sampel (40%) dengan kode S1, S3, S4, S8, S10, S12, S13, dan S15 terinfeksi oleh jamur Aspergillus flavus (75%), Aspergillus sp.1 (12,5%), Aspergillus niger (12,5%) dan Rhizopus sp1 (12,5%).Kata kunci: Onychomycosis, Aspergillus sp., Rhizopus sp.ABSTRACTTinea unguium is nail disorder caused by dermatofita and non-dermatofita fungus. Tinea unguium is a common infection in breeder. The purpose of this research is to find out the occurance of Tinea unguium (fungus nail) infection in Pig Breeder at Banjar Paang Kaja and Banjar Semaga, Penatih Village, East Denpasar Distric. Type of this research is descriptive research. Sampling of this research is taken in Banjar Paang Kaja and Banjar Semaga, Penatih Village, East Denpasar Distric. Sample analyses took place in Microbiology Laboratory, Medical Laboratory Technologist of STIKes Wira Medika Bali. Population of this research is pig breeder in Banjar Paang Kaja and Banjar Semaga. Reasearch sample were 20 pig breeder who obtained by total sampling method. Tinea unguium identification of this study observed by direct observation (microscopy) and cultur method. The result of this study showed that 8 sampels (40%) is Tinea unguium positive. Direct observation method showed that 2 sampling (10%) is Tinea unguium positive (S1 and S3), while in culture method observation showed that 8 sample (40%) is Tinea unguium positive (S1, S3, S4, S8, S10, S12, S13 and S15). Identification of fungus showed that Tinea unguium in pig breeder caused by Aspergillus flavus (75%), Aspergillus sp.1 (12,5%), Aspergillus niger (12,5%) and Rhizopus sp1 (12,5%).Keywords: Onychomycosis, Aspergillus sp., Rhizopus sp.
KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR I Nyoman Purnawan
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.319 KB)

Abstract

ABSTRAKKepatuhan terhadap pengobatan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan terapi penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kepatuhan dan menganalisis faktor yang berhubungan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Payangan, Gianyar-Bali pada bulan Mei-Juni 2015. Populasi adalah seluruh penderita hipertensi yang tercatat dalam data rekam medis di Puskesmas Payangan. Prosedur pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner di rumah penderita hipertensi. Pengukuran kepatuhan dilakukan dengan menggunakan kuesioner MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale-8). Faktor predisposisi,faktor pemungkin dan faktor penguat dianalisis sebagai faktor yang berhubungan dengan kepatuhan menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan dari total 242 responden yang dilibatkan dalam penelitian diketahui bahwa 41,32% patuh dan 58,68% tidak patuh melakukan pengobatan. Terdapat hubungan bermakna antara komorbiditas (p=0,007) dan ketersediaan obat (p=0,045) dengan kepatuhan berobat. Berdasarkan analisis regresi logistik diketahui bahwa komorbiditas merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan berobat (p=0,006, OR=3,943, CI 95%=1,470-10,575). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kepatuhan berobat pasien hipertensi masih rendah. Untuk memaksimalkan kepatuhan, perlu meningkatkan interaksi profesional kesehatan diantara pasien tanpa komorbiditas.Kata Kunci: kepatuhan berobat, hipertensi, MMAS-8, Puskesmas, Payangan, BaliABSTRACTFor patients with hypertension, adherence to treatment is one of the factors that determines the success of therapy. A survey was conducted to identify adherence patterns and explore predisposing, enabling and amplifying factors that associated with adherence to treatment among hypertensive patients. A cross-sectional study was conducted among hypertensive patients registered in Payangan village health center medical records. Respondents were selected using simple random sampling from the register. Data were collected in May-June 2015 through interviews at patient homes. Adherence to treatment was measured using MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale) containing 8 questions. Sociodemographic factors, knowledge, comorbidities, family history of hypertension and attitude to treatment were predisposing factors explored. Availability of drugs, accessibility of drug, perception of distance, availability of transportation, ease of drug consumption were enabling factors explored. Family support, health worker support, health insurance, exposure to health information were reinforcing factors explored. We constructed a Chi-square test and logistic regression model to explore as factors associated with adherence. Results of 242 respondents, 41.32% were adherent and 58.68% were non-adherent to treatment. Factors included having comorbidities (p value=0.007) and availability of drugs (p value=0.045) have a associate with adherence. Using a logistic regression model, comorbidities have most dominant to associated with adherence to treatment (p value=0.006, OR=3.943, CI 95%=1.470-10.575). Adherence to treatment is low among hypertensive patients. The existence of comorbidities associated with adherence to treatment. To maximize likelihood of adherence, need to improve the health professional interaction among non-comorbidities patients.Keywords: adherence to treatment, hypertension, MMAS-8, healthcare center, Payangan, Bali
PIJAT BAYI UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK KASAR DUDUK DAN MERANGKAK MANDIRI PADA BAYI USIA 9 BULAN DI UPT KESMAS SUKAWATI I Muji Murtiningsih; I Putu Darma Wijaya; Agung Wahyu Permadi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.29 KB)

Abstract

ABSTRAKTumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi secara konsepsi sampai maturitas atau dewasa. Perkembangan (development) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh hal-hal tertentu seperti faktor keturunan dan faktor lingkungan. Stimulasi harus diberikan untuk mencegah adanya keterlambatan tumbuh kembang, stimulasi yang diberikan dalam penelitian ini adalah Taktil Stimulasi yaitu pijat bayi yang bermanfaat untuk meningkatkan motorik kasar bayi duduk dan merangkak mandiri.Rancangan dalam penelitian ini yang digunakan adalah rancangan one group pre test – post test design. Lokasi penelitian ini dilakukan di UPT.Kesmas Sukawati I, Gianyar. Analisis penelitian ini menggunakan uji wilcoxon.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh signifikan 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian pijat bayi dapat meningkatkan motorik kasar pada bayi. Kata kunci : Perkembangan motorik kasar, Stimulasi, Pijat Bayi ABSTRACTGrowth and developmental system is a complex manifestation of morphologica, biochemical, and psycological changes that occur from the early stage of conception to the maturity or adulthood.Development is alteration process wich occured quantitatively and qualitatively. The poor motor skills development can caused by certain factors such as heredity and environtmental factor. Stimulation should be given to prevent delay in growth and development prosses, the stimulation wich given in this study is kind of tactile stimulation that is baby massage, wich is useful for improving the gross motor function of the baby sitting and crawling independently.The design of this study use one grup pre test –post design. The location of this study is conducted at UPT.Kesmas Sukawati I, Gianyar. These are 15 babies who participates in this study wich assessed having motor skills development is less than optimal. The analysis in this study is use wilcoxon test.The result of this studyindicates that there’s any significantvalu 0.000. Thus, it can be concluded that the provision baby massage can increase gross motor in infants. Keyword : Gross Motor skills development, Stimulation, Baby Massage

Page 1 of 1 | Total Record : 8