cover
Contact Name
Heri Isnaini
Contact Email
heriisnaini.metonimia@gmail.com
Phone
+6285723051385
Journal Mail Official
heriisnaini@ikipsiliwangi.ac.id
Editorial Address
https://ejurnal.bangunharapanbangsa.id/index.php/JSPK/about/editorialTeam
Location
Kab. batu bara,
Sumatera utara
INDONESIA
Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan
ISSN : -     EISSN : 2964528X     DOI : 10.56854
Core Subject : Education,
Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan mengundang para peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk mengirimkan artikel terbaiknya dalam bidang sastra dan pendidikan kesusastraan. Jurnal Metonimia merupakan jurnal ilmiah yang bersifat terbuka (open accsess) dan proses penerbitan artikelnya melalui proses review. Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan diterbitkan dengan nomor E-ISSN 2964-528X dan SK: 0005.2964528X/K.4/SK.ISSN/2022.11. Jurnal Metonimia terbit 3 kali dalam setahun (Maret, Juli, November). Pengajuan dan pengiriman naskah terbuka sepanjang tahun. Naskah yang diajukan harus sesuai dengan fokus dan ruang lingkup jurnal dan ditulis dengan mengikuti pedoman penulisan yang telah ditentukan. Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Focus dan scope: Artikel berupa hasil penelitian atau kajian teoretis tentang bahasa, seni, dan budaya pada ruang lingkup Sastra dan Pendidikan Kesusastraan, seperti: kritik sastra; sastra kontemporer; filologi; tradisi lisan; cultural studies; sastra anak; sastra digital dan siber; pendidikan sastra; dan artikel yang berkaitan dengan penelitian sastra.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 3: Juli 2024" : 5 Documents clear
Analisis Wacana Kritis Nourman Fairclough Terhadap Berita Pembatalan Uang Kuliah Tunggal di Media Massa Urfa, Rizqia; Asrofah, Asrofah
Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan Vol. 2 No. 3: Juli 2024
Publisher : Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jspk.v2i3.197

Abstract

Media massa merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi, pikiran, dan gagasan kepada khalayak secara luas. Informasi yang disampaikan dalam media massa ini dapat beragam. Analisis wacana kritis sendiri memungkinkan adanya temuan tentang ideologi yang terdapat dalam suatu media massa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis wacana kritis dari pemberitaan pembatalan kenaikan Uang Kuliah Tunggal yang dipublikasikan media daring detik.com dan tempo.co. Metode kualitatif dengan sudut pandang paradigma kritis digunakan sebagai dasar berpikir dalam penelitian ini. Penelitian ini sendiri menggunakan teori tiga model dimensi dari Norman Fairclough, yaitu dimensi mikrostruktural, mesostruktural, dan makrostruktural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua media massa tersebut menampilkan citra positif pada menteri pendidikan.
Paradigma Bahasa dan Budaya Sunda Majalengka dan Sumedang Ar Romli, Fikri Bahruddin; Musthofa, Izzuddin
Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan Vol. 2 No. 3: Juli 2024
Publisher : Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jspk.v2i3.200

Abstract

Bahasa dan budaya sangat tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita, bahasa sendiri merupakan alat berkomunikasi sedangkan budaya adalah produk dari bahasa. Dalam kajian paradigma bahasa sunda memiliki bahasa yang unik tiap daerah. Sumedang dan Majalengka akan dibahas kali ini dalam sudut keanekaragaman bahasa dan budaya Sunda. Aspek sosial dan bahasa sangat berpengaruh dalam hal ini. Sumedang memiliki dialek sunda bermacam-macam yang tersebar di 26 kecamatan dan Majalengka juga memiliki dilek sunda yang tersebar di 26 kecamatan. Dalam hal ini akan membahas secara spesifik bagaimana paradigma bahasa dan budaya Sumedang dan Majalengka.
Analisis Gaya Bahasa dan Diksi dalam Puisi “Senja di Pelabuhan Kecil” Karya Chairil Anwar Masykuri, Agnan; Septian, Muhammad
Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan Vol. 2 No. 3: Juli 2024
Publisher : Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jspk.v2i3.216

Abstract

Puisi "Duka Mu" karya Sapardi Joko Damono merupakan karya yang sangat menarik dan memesona. Dalam menganalisis struktur puisi, ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin mengacu pada makna yang terkandung dalam puisi, seperti tema, perasaan nada, suasana, dan amanat. Sementara Struktur fisik, sebaliknya, mengacu pada aspek visual dan pendengaran sebuah puisi, seperti diksi, imaji, gaya bahasa, tipografi, kata konkret, dan rima. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan objek yang dianalisis. Objek yang diambil adalah puisi yang berjudul “Dukamu Abadi” karya Sapardi Djoko Damono. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka dengan cara membaca dan mencatat data-data berupa baris puisi yang mengandung struktur batin dan mengandung struktur fisikSebelum memasuki pembahasan tentang unsur batin dan unsur fisik dalam puisi "Dukamu Abadi" karya Sapardi Djoko Damono, penting untuk memahami makna keseluruhan puisi terlebih dahulu. Puisi ini menggambarkan perjalanan seseorang dalam menghadapi kesedihan yang abadi, namun juga mengungkapkan proses pemulihan dan penerimaan atas kesedihan tersebut.Unsur batin dalam puisi ini merujuk pada perasaan, emosi, dan pemikiran yang tersembunyi di balik kata-kata yang digunakan. Unsur fisik mengacu pada struktur dan bentuk puisi itu sendiri, seperti gaya bahasa, metafora, atau imaji yang digunakan untuk menyampaikan makna. Dalam puisi "Dukamu Abadi," unsur batin terutama mencakup perasaan kesedihan yang mendalam dan keabadian kesedihan tersebut dalam hidup seseorang. Penyair menggambarkan bagaimana dukanya menjadi bagian dari dirinya, bagaimana kesedihan tersebut menguji dan mengiringi setiap langkahnya. Namun, pada akhirnya, ada perubahan dalam persepsi terhadap kesedihan tersebut. Penyair menyadari bahwa ada kekuatan dalam membebaskan diri dari derita tersebut dan mengubahnya menjadi semangat baru. Sementara itu, unsur fisik dalam puisi ini termasuk dalam pemilihan kata-kata yang kuat dan metafora yang mendalam. Misalnya, penggunaan "dukamu adalah dukaku" menunjukkan kedalaman hubungan antara kesedihan seseorang dengan kesedihan yang dialami oleh orang lain. Metafora seperti "membebaskan aku dari derita ini" menunjukkan proses pembebasan dan pemulihan yang terjadi. Struktur Fisik puisi dibagi menjadi enam bagian: diksi, imaji, rima dan imaji , tipografi, Bahasa figuratif, dan kata kongkret. Puisi ini menggunakan irama yang relatif stabil dan teratur, dengan penggunaan baris yang relatif panjang dan pendek yang teratur. Irama ini membantu dalam menciptakan kesadaran ritme yang konsisten dan memantapkan makna puisi. Struktur Fisik puisi dibagi menjadi enam bagian: diksi, imaji, rima dan imaji , tipografi, Bahasa figuratif, dan kata kongkret.
Analisis Struktur Batin dan Struktur Fisik Yang Terdapat Pada Puisi ‘Duka-Mu’ Karya Sapardi Djoko Damono Nuraisyah, Melsa; Novita Mariam, Selfi
Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan Vol. 2 No. 3: Juli 2024
Publisher : Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jspk.v2i3.217

Abstract

Puisi "Duka Mu" karya Sapardi Joko Damono merupakan karya yang sangat menarik dan memesona. Dalam menganalisis struktur puisi, ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin mengacu pada makna yang terkandung dalam puisi, seperti tema, perasaan nada, suasana, dan amanat. Sementara Struktur fisik, sebaliknya, mengacu pada aspek visual dan pendengaran sebuah puisi, seperti diksi, imaji, gaya bahasa, tipografi, kata konkret, dan rima. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan objek yang dianalisis. Objek yang diambil adalah puisi yang berjudul “Dukamu Abadi” karya Sapardi Djoko Damono. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka dengan cara membaca dan mencatat data-data berupa baris puisi yang mengandung struktur batin dan mengandung struktur fisikSebelum memasuki pembahasan tentang unsur batin dan unsur fisik dalam puisi "Dukamu Abadi" karya Sapardi Djoko Damono, penting untuk memahami makna keseluruhan puisi terlebih dahulu. Puisi ini menggambarkan perjalanan seseorang dalam menghadapi kesedihan yang abadi, namun juga mengungkapkan proses pemulihan dan penerimaan atas kesedihan tersebut.Unsur batin dalam puisi ini merujuk pada perasaan, emosi, dan pemikiran yang tersembunyi di balik kata-kata yang digunakan. Unsur fisik mengacu pada struktur dan bentuk puisi itu sendiri, seperti gaya bahasa, metafora, atau imaji yang digunakan untuk menyampaikan makna. Dalam puisi "Dukamu Abadi," unsur batin terutama mencakup perasaan kesedihan yang mendalam dan keabadian kesedihan tersebut dalam hidup seseorang. Penyair menggambarkan bagaimana dukanya menjadi bagian dari dirinya, bagaimana kesedihan tersebut menguji dan mengiringi setiap langkahnya. Namun, pada akhirnya, ada perubahan dalam persepsi terhadap kesedihan tersebut. Penyair menyadari bahwa ada kekuatan dalam membebaskan diri dari derita tersebut dan mengubahnya menjadi semangat baru. Sementara itu, unsur fisik dalam puisi ini termasuk dalam pemilihan kata-kata yang kuat dan metafora yang mendalam. Misalnya, penggunaan "dukamu adalah dukaku" menunjukkan kedalaman hubungan antara kesedihan seseorang dengan kesedihan yang dialami oleh orang lain. Metafora seperti "membebaskan aku dari derita ini" menunjukkan proses pembebasan dan pemulihan yang terjadi. Struktur Fisik puisi dibagi menjadi enam bagian: diksi, imaji, rima dan imaji , tipografi, Bahasa figuratif, dan kata kongkret. Puisi ini menggunakan irama yang relatif stabil dan teratur, dengan penggunaan baris yang relatif panjang dan pendek yang teratur. Irama ini membantu dalam menciptakan kesadaran ritme yang konsisten dan memantapkan makna puisi. Struktur Fisik puisi dibagi menjadi enam bagian: diksi, imaji, rima dan imaji , tipografi, Bahasa figuratif, dan kata kongkret.
Puisi Mantra Asihan Jaran Goyang: Makna, Fungsi, Dan Konteksnya Isnaini, Heri
Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan Vol. 2 No. 3: Juli 2024
Publisher : Metonimia: Jurnal Sastra dan Pendidikan Kesusastraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jspk.v2i3.218

Abstract

Mantra diejawantah sebagai bagian dari nilai-nilai budaya suatu komunitas masyarakat. Di dalam teks mantra terdapat berbagai konsep nilai spiritualitas dan religiositas. Mantra juga menjadi bagian dari sarana untuk meminta pertolongan dan keinginan agar dapat dikabulkan oleh Tuhan. Salah satu mantra yang dibahas pada penelitian ini adalah mantra Asihan Jaran Goyang. Mantra ini bertujuan untuk mengusai sukma dan jiwa orang lain agar mencintai dan menyukai orang yang mengamalkan mantra. Pada penelitian ini, Asihan Jaran Goyang diposisikan menjadi teks yang dibahas berdasarkan makna, fungsi dan konteks penuturannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dengan menempatkan analisis teks sebagai objek penelitian. Selain itu, dianalisis juga konteks penuturan mantra yang terkait dengan laku yang menjadi syarat diperolehnya kekuatan dari mantra tersebut. Hasil penelitian menunjukkan struktur mantra Asihan Jaran Goyang dari penggunaan bahasa, majas, dan tema dengan analisis isotopi memiliki keterkaitan dengan wujud kepercayaan kepada Tuhan. Sementara itu, fungsi, konteks penuturan dan proses penciptaan mendeskripsikan proses penlafalan mantra dan laku yang harus dipenuhi oleh pelafal mantra, sedangkan fungsi menunjukkan kegunaan mantra secara fungsional oleh pelafal mantra.

Page 1 of 1 | Total Record : 5