cover
Contact Name
Iva Rachmawati
Contact Email
iva.rachmawati@upnyk.ac.id
Phone
+62895359452192
Journal Mail Official
adminjpw@upnyk.ac.id
Editorial Address
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta Jln. Babarsari 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55284
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pena Wimaya
ISSN : 27984346     EISSN : 27984346     DOI : https://doi.org/10.31315/jpw.v3i1
Core Subject : Humanities, Social,
Pena Wimaya (Publikasi E-Journal Hubungan Internasional) adalah Jurnal yang mempublikasikan kajian mengenai isu-isu hubungan internasional. Jurnal ini dibuat untuk memfasilitasi dan juga menjadi wadah pemikiran kritis dan positif bagi mahasiswa yang ingin mempublikasikan karya tulis ilmiahnya. Tim Redaksi dari Jurnal Pena Wimaya merupakan Mahasiswa Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta yang telah melalui tahap seleksi oleh dosen pembimbing. Dengan adanya Pena Wimaya, diharap mahasiswa mampu untuk berani dalam mempublikasikan hasil pemikiran yang telah ditempa dalam kehidupan perkuliahan, hal ini juga sekaligus implementasi dari nilai-nilai Widya Mwat Yasa.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya" : 8 Documents clear
TWIPLOMACY DALAM DIPLOMASI PUBLIK DIGITAL: ANALISIS TWEET KONTROVERSIAL DONALD TRUMP Cahyaningsih, Clarisa Shinta; Syamsudduha, Achmad
Jurnal Pena Wimaya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.8587

Abstract

Digitalisasi yang ada membuat adanya transformasi praktik diplomasi dari diplomasi tradisional menjadi diplomasi digital. Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump menjadi sorotan publik dikarenakan cuitannya yang kontroversial. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Donald Trump menggunakan twitter sebagai alat diplomasi publik digitalnya dan mengapa praktik Twiplomacy Donald Trump dianggap kontroversial dan cerminan ironi diplomasi publik. Penulisan didasarkan pada konsep diplomasi publik digital yang diterapkan dalam analisa tweet akun @realDonaldTrump pada tahun 2017 hingga 2021. Indikasi kontroversial dan ironi diplomasi Trump dilihat dari reaksi sosial masyarakat Twitter dalam setiap postingannya. Trump menggunakan Twitter sebagai media untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan menyampaikan informasi kenegaraan kepada publik. Diketahui total tweet trump selama masa kepresidenannya yakni sekitar 26.242 ribu tweet. Dari tweet tersebut ditemukan bahwa Trump sering menggunakan bahasa yang kasar, arogansi, dan asumsi pribadi dalam unggahan tweetnya. Hal tersebut yang mendasari mengapa tweet Donald Trump disebut sebagai cerminan kontroversi dan ironi diplomasi publik digital. Kata Kunci: twiplomacy, diplomasi publik digital, @realDonaldTrump, kontroversial.
Kafala System: How FIFA manage Human Right in Qatar due to FIFA World Cup 2022 according to UNGP Ersani, Yunita Citra; Chandrawasi, Petrus; Adriadi, Rekkaza Airimbang; Patimah, Siti
Jurnal Pena Wimaya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.9652

Abstract

Piala Dunia 2022 Qatar mungkin menjadi ajang olahraga internasional yang ditunggu-tungguoleh para pecinta sepak bola di seluruh dunia. Namun, munculnya suatu polemik telahmenyandang nama acara ini. Konvensi Perbudakan 1926 (PBB, 1926) pasal 1(1) mendefinisikanperbudakan sebagai suatu kondisi atau status yang dialami oleh seseorang di mana salah satuatau semua kekuatan yang melekat pada hak milik dijalankan. Kabar yang tidak menyenangkantampaknya menerpa Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022, baik dari pemerintah Qatarsendiri maupun FIFA. Selama persiapan mereka untuk Piala Dunia 2022, Qatar mendapatiinformasi bahwa mereka tidak mempekerjakan para pekerja migran secara manusiawi denganadanya sistem kafala yang diduga masih diterapkan. Sistem tersebut dianggap telahmenempatkan para pekerja migran yang bekerja dalam proyek Piala Dunia 2022 ini pada posisiyang rentan terhadap berbagai resiko yang akan dihadapi. Artikel ini bertujuan untukmenjelaskan bagaimana langkah yang dilakukan FIFA dalam mematuhi UN Guiding Principlesterkait isu perbudakan modern di Qatar yang diproyeksikan untuk Piala Dunia 2022. Dalamartikel penelitian ini, metode yang akan penulis gunakan adalah metode literature review. Untukmenganalisis peran atau langkah FIFA dalam hal tersebut, teori yang akan penulis gunakanadalah teori organisasi internasional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa FIFAmengambil beberapa tindakan diantaranya koalisi pembangunan dengan CSDL, koalisitransnasional dengan BWI, dan koalisi transnasional di FHRAB. Dari beberapa tindakantersebut, FIFA telah menunjukkan keterlibatan dan tanggung jawabnya sebagai sebuahorganisasi internasional dengan perannya sebagai instrumen, wadah, dan aktor dalammenangani perbudakan modern yang terjadi dalam dinamika Piala Dunia 2022 di Qatar.Kata kunci: Pekerja Migran, Perbudakan Modern, Sistem Kafala, Piala Dunia 2022 Qatar, FIFA
Strategi Indonesia Dalam Pemulihan Pariwisata Bali Pasca Pandemi Jerrycho, Kevin; Penny Kurnia Putri
Jurnal Pena Wimaya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.9815

Abstract

ABSTRAKPulau Bali merupakan salah satu pusat pariwisata di Indonesia yang sudah sangat dikenal secara internasional. Berdasarkan data BPS pada 2019 angka wisatawan di Bali mencapai 6.070.473 orang. Namun pada tahun 2020 semenjak adanya virus Covid – 19 membuat jumlah wisatawan dan pendapatan di Bali menurun dan menyebabkan banyaknya kerugian bagi para pengusaha pariwisata di Bali yang terpaksa menutup usahanya. Hal tersebut memaksa pemerintah untuk membuat strategi revitalisasi pariwisata di Bali agar sektor pariwisata dan ekonomi di Bali kembali berjalan normal. Hal tersebut tidak mudah dilakukan karena usaha revitalisasi pariwisata di Bali berada di tengah era pandemi yang masih belum selesai sehingga menjadi tantangan bagi pemerintah untuk kembali membenahi pariwisata di Bali melalui kebijakan sertifikasi CHSE oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kebijakan CHSE dinilai dapat membantu menyiapkan para pengusaha pariwisata untuk menyambut wisatawan dengan standar kesehatan dan keamanan yang tinggi sesuai protokol pencegahan virus. Hal ini juga dilakukan oleh pemerintah sebagai diplomasi publik untuk meningkatkan rasa percaya wisatawan untuk kembali datang berwisata ke Bali.Kata kunci : pariwisata, covid-19, CHSE, diplomasi publik.
ANALYSIS OF DOMESTIC AND INTERNATIONAL REACTIONS ON FRANCE GOVERNMENT'S SPEECH ACT AND POLICIES RELATED TO ACTIONS OF TERRORISM 2020 Damarrosybi, Halizza Dhia; Ayusinta, Nindia Kartika; Ade’tya, Yusufa Rangga; Da Crus Dos Santos, Lucio Castanheira
Jurnal Pena Wimaya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.9818

Abstract

AbstrakTerorisme tidak hanya menjadi kejahatan nasional, tetapi juga dikategorikan sebagai kejahatan transnasional, karena aksi teror dapat menimbulkan ancaman dan ketakutan yang menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Aksi terorisme telah banyak terjadi di berbagai negara di dunia, salah satunya Perancis. Aksi teror terhadap Samuel Paty dan Gereja Notre Dame Basilica yang didasari motif aksi bela Islam, membuat Pemerintah Prancis membuat pemerintah mengambil langkah tegas untuk memberantas terorisme. Pemerintah Prancis melakukan hal-hal yang kontroversial dan menimbulkan pro dan kontra. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan teori analisis sentimen. Penelitian ini berfokus pada bagaimana reaksi domestik dan internasional terhadap speech act dan kebijakan melawan aksi terorisme di tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan kontroversial Pemerintah Prancis telah membuat Prancis mendapat tanggapan negatif dari masyarakat nasional dan internasional. Penulis menyarankan agar pemerintah Perancis lebih bijak dalam menyikapi segala sesuatu yang ada di negaranya, mengingat kebijakan dalam negeri seringkali menyudutkan salah satu pihak sehingga menimbulkan kekacauan, baik di tingkat domestik maupun internasional. Kata Kunci: Terorisme, Prancis, Speech Act, Kebijakan,  Reaksi  AbstractTerrorism is not only categorized as a national crime, but it’s categorized as a transnational crime, because acts of terror can raise threats and fears that spread to all levels of society. Acts of terrorism have been going on in countries around the world, one of them is France. The acts of terror against Samuel Paty and the Notre Dame Basilica Church which were based on the motive of defending Islam, makes the French government take firm steps to eradicate terrorism. The French Government did controversial things and raised pros and cons. The research method used in this research is the library research with sentiment analysis theory. This research focuses on how domestic and international reactions are towards speech acts and policies towards acts of terrorism in 2020. The results of the research show that the France Government's controversial actions have earned France a negative response from the national and international community. The author suggests that the French government should be wiser in dealing with everything in the country, knowing Domestic policies often corner one party, causing chaos, both at the domestic and international levels. Keyword: Terrorism, France, Speech Act, Policies,  Reaction
Alasan-Alasan Kesepakatan Perdamaian Amerika Serikat dengan Taliban Tahun 2020 Malia, Rika; Dra.Harmiyati,M.Si
Jurnal Pena Wimaya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.10159

Abstract

Tragedi 9/11 menandai awalnya invasi panjang Amerika Serikat terhadap Afghanistan dengan agenda menangkap Osama Bin Laden serta menurunkan/mengalahkan rezim Taliban karena dianggap mendukung Osama Bin Laden.  Invasi panjang yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Afghanistan telah terjadi sepanjang 2 dekade terakhir ini resmi berakhir dengan ditandainya penandatanganan perjanjian damai antara Amerika Serikat dengan Taliban pada 29 Februari 2020. Artikel ini bertujuan untuk mengatahui apa saja yang menjadi alasan-alasan Amerika Serikat menyepakati perdamaian dengan Taliban pada Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis data dekriptif serta menggunakan kerangka pemikiran teori model aktor rasional dari Graham T. Allison. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa yang menjadi alasan-alasan Amerika Serikat menyepakati perdamaian dengan Taliban yaitu, faktor ekonomi, medan pertempuran Afghanistan, dan kekuasaan Taliban menjadi alasan-alasan Amerika Serikat menyepakati perdamaian tersebut.
PERAN WFP (WORLD FOOD PROGRAMME) DALAM MEMBANTU MENGATASI KRISIS PANGAN DI MYANMAR TAHUN 2018- 2022 Putri WIjaya, Edith Nazaretha
Jurnal Pena Wimaya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.11535

Abstract

untuk zdiselesaikan. WFP hadir di Myanmar untuk merespon isu kemanusiaan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran WFP (World Food Programme) dalam membantu mengatasi krisis pangan yang terjadi di Myanmar pada tahun 2018-2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif, dengan Teknik pengumpulan data secara kepustakaan berupa buku, jurnal, laporan lembaga maupun website. Peneltian ini menggunakan teori organisasi internasional karya Clive Archer dan konsep keamanan pangan untuk mengindentifikasi peran WFP dan kondisi pangan negara Myanmar. Peran instrument WFP ditunjukkan dengan adanya program-program seperti program bantuan darurat, program pangan dan bantuan nutrisi, program aset dan dukungan mata pencaharian, dan program layanan logistic darurat. Peran sebagai aktor ditunjukkan dengan memberikan masukan yang relevan pada pemerintah Myanmar, memberikan bantuan-bantuan langsung WFP, dan bermitra dengan badan PBB, organisasi non-pemerintah serta komunitas. Bantuan-bantuan yang diberikan WFP dinilai efektif mengurangi angka krisis pangan di Myanmar, meskipun negara tersebut mengalami banyak ketidakstabilan internal.Kata Kunci: Myanmar, WFP, Krisis Pangan 
PERKEMBANGAN WOMENOMICS DI JEPANG DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN KESENJANGAN EKONOMI BERBASIS GENDER TAHUN 2012-2020 Annisa, Nurul; Sari, Annisa Uliana
Jurnal Pena Wimaya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.11709

Abstract

Penelitian ini membahas program Womenomics Policy yang diumumkan oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, sebagai kunci penyelesaian kesenjangan ekonomi berbasis gender di Jepang pada tahun 2013-2020. Womenomics Policy bertujuan meningkatkan sektor perekonomian yang berfokus pada perempuan, diadopsi dari analisis Kathy Matsui dalam laporan yang berjudul "Womenomics: Buy the Female Economy." Kebijakan ini menargetkan peningkatan kepemimpinan perempuan, peningkatan fasilitas penitipan anak, keterlibatan suami dalam cuti hamil, dan keseimbangan kehidupan kerja. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif untuk menganalisis implementasi Womenomics Policy dan tantangan yang dihadapi. Data sekunder dari literatur seperti artikel, jurnal, buku, dan sumber berita digunakan dalam penelitian ini. Konsep sekuritisasi diterapkan untuk menghubungkan isu kesenjangan ekonomi berbasis gender dengan ideologi patriarki yang masih mengakar dalam budaya Jepang. Transformasi nilai dan faktor yang memengaruhi perubahan kebijakan gender-inclusive perlu dianalisis. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman mengenai upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan kesenjangan ekonomi gender di Jepang dan memberikan pandangan mendalam terhadap implementasi kebijakan Womenomics.Kata kunci: Kebijakan Womenomics, ketidaksetaraan ekonomi berbasis gender, sekuritisasi, patriarki, Jepang. 
Efektivitas Kebijakan Sekuritasi Jepang untuk Mengatasi Isu Penurunan Angka Kelahiran Tahun 2005-2022 Fatimah, Anmita Intan; Pramadevi, Nabila Kirana; Handayani, Apriyanti Eka; Maharani, Dyah Puspa
Jurnal Pena Wimaya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i1.11847

Abstract

Sebagai salah satu faktor krusial keberlangsungan dan kesinambungan negara, angka kelahiran di suatu negara merupakan agenda rutin yang akan terus dikaji para pembuat kebijakan. Sebagai negara yang secara masif dan berkelanjutan mengalami penurunan angka kelahiran, pemerintah Jepang secara berkala menetapkan berbagai kebijakan guna menekan penurunan angka kelahiran masyarakatnya. Upaya ini merupakan langah sekuritisasi pemerintah untuk mengatasi ancaman ketidakamanan negara dari segi ancaman kepunahan populasi masyarakat Jepang. Sekuritisasi merupakan upaya aktor negara dalam menjadikan suatu isu politis sebagai permasalahan keamanan untuk dapat melakukan langkah-langkah tertentu demi mengatasi ketidakamanan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas dari upaya sekuritisasi Jepang dalam meningkatkan angka kelahiran di Jepang. Penelitian akan dikaji dan difokuskan pada evaluasi kebijakan publik dengan indikator kenaikan ataupun penurunan angka kelahiran. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif, penulis mengambil data dari internet yang menjadi sumber informasi utama dari website Pemerintah Jepang beserta sumber jurnal atau berita lainnya. Lalu, data tersebut akan dianalisis dengan deskripsikan sebaik mungkin untuk mengaitkan data dengan kerangka berfikir yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang ditetapkan Jepang masih belum efektif karena pemerintah cenderung lebih fokus dalam penanganan masalah yang timbul di permukaan, ketimbang meninjau dan mengupayakan perubahan sistem yang ada di masyarakat.

Page 1 of 1 | Total Record : 8