cover
Contact Name
Sahrul Hidayat
Contact Email
sahrul@unpad.ac.id
Phone
+6222-7796014
Journal Mail Official
jiif@phys.unpad.ac.id
Editorial Address
Department of Physics Universitas Padjadjaran Jl Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika
ISSN : 25490516     EISSN : 25497014     DOI : http://dx.doi.org/10.24198/jiif
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) is a scientific journal that contains research results covering theoretical, simulation and modeling studies, experiments, engineering and exploration in the field of Physics and its Applications.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2023)" : 10 Documents clear
Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Gunung Semeru Pasca Erupsi tahun 2022 Firdha Kusuma Ayu Anggraeni; Orchida Zhafirah Putri
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.614 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v7i1.40885

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa material-material limpasan yang dibawa oleh Gunung Semeru untuk mengetahui gambaran struktur bawah permukaan setelah erupsi tahun 2022. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif yang dihasilakan dari pengamatan melalui Oasis Montaj. Mencari nilai bouguer kemudian dipisahkan menjadi nilai anomali regional dan anomali residual menggunakan Filter Butterworth. Hasil pengolahan data Gunung Semeru di kabupaten Lumajang diperoleh dengan penggambaran pola Anomali Bouguer Lengkap. Kemudian dipetakan ke dalam kontur dengan software surfer. Anomali Bouguer lengkap gunung semeru dengan sebaran anomali berkisar antara +128,7 sampai +277,9 mGal. Anomali paling rendah ditunjukkan dengan warna biru tua dan anomali tinggi ditunjukkan dengan warna ungu muda. Selanjutnya melakukan slicing anomali residual yang bertujuan untuk mengetahui struktur bawah permukaan menggunakan lintasan. Hasil slicing anomali residual berkisar antara -4,2 sampai 2,4 mGal. Pemodelan inversi 2D didapatkan melalui data langsung hasil slicing yang berupa data koordinat x dan y serta data gravitasi yang selanjutnya diolah menggunakan ZondGM2D. Parameter yang cocok observasi (Go) yang digambarkan dengan lingkaran kecil dan komputasi (Gc) yang digambarkan dengan garis lurus.
Characteristics of Graphene Like Material Synthesized from Coconut Shell Charcoal Powder using Solid State Method Baiq Lisna Najati; Norman Syakir, Fitrilawati
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.604 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v7i1.40655

Abstract

We synthesized graphene like material from coconut shell charcoal powder (CSP) using solid-state method followed by exfoliation using H2SO4. In the synthesis, CSP was mixed with KOH in a ratio of 1:5 followed by heating at a temperature of 850ºC for 1 hour to obtain Coconut Shell Graphitization (CSG). The synthesized CSG was then exfoliated for 1 hour using ultrasonication in H2SO4 which was referred as Coconut Shell Graphitization_Exfoliated (CSG_E). The infrared spectra  results of the two products showed the presence of C-C, C=C, C-O-C, C-O-OH groups which are characteristics of reduced graphene oxide (rGO). The Raman spectroscopy results show that the synthesized materials have D and G bands with  ID/IG ratio of 0.98-0.96, that indicates the presence of impurities in the form of an oxide group on the graphene surface. Decomposition analysis using the help of the Lorentz Function show that the XRD pattern of the synthesized material have graphene structure at 2θ = 26.59º, and the rGO structure at 13.88º, and 19.09º with its 2nd order at 42.89º. The measurement results indicate that the synthesized materials are rGO. The data analysis shows that CSG consists of 83.09% rGO and 16.91% graphene, after exfoliation the rGO content of CSG_E rises to 87.27%
Analisis Sifat Fisis Tanah pada Stabilitas Tanah Lempung dengan Penambahan Kapur Tohor (CaO) Shela Octavia Sipangkar; Mardian Peslinof, Yoza Fendriani
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.854 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v7i1.42070

Abstract

Tanah lempung kurang baik dijadikan tanah dasar pembangunan jalan sehingga perlu distabilisasi dengan kapur agar memperbaiki sifat fisis tanah lempung. Tujuan penelitian yaitu melakukan Pengujian Sifat Fisis Tanah Lempung dengan variasi penambahan kapur, melakukan analisis terhadap hasil uji sifat fisis tanah lempung dengan penambahan kapur tohor (CaO) dan melakukan analisis stabilitas tanah lempung berdasarkan uji sifat fisis tanah yang dilakukan. Metode penelitian adalah metode eksperimen pengujian laboratorium meliputi pengujian konsistensi atterberg, pengujian berat jenis dan analisa saringan. Hasil penelitian adalah tanah tanpa campuran memiliki indeks plastisitas, berat jenis dan analisa saringan secara berturut sebesar yaitu 14,48%, 2,57gr/cc dan 98,34%, tanah dengan campuran kapur 2,5% memiliki indeks plastisitas dan berat jenis sebesar 12,54% dan 2,72gr/cc, tanah dengan campuran kapur 5% memiliki indeks plastisitas dan berat jenis sebesar 10,81% dan 2,75gr/cc, tanah dengan campuran kapur 7,5% memiliki indeks plastisitas dan berat jenis sebesar 8,62% dan 2,77gr/cc, tanah dengan campuran kapur 10% memiliki indeks plastisitas dan berat jenis sebesar 5,51% dan 2,78 gr/cc, tanah dengan campuran kapur 12,54% memiliki indeks plastisitas dan berat jenis sebesar 3,83% dan 2,79gr/cc , tanah dengan campuran kapur 15% memiliki indeks plastisitas dan berat jenis sebesar 1,92% dan 2,81gr/cc. Kesimpulan penelitian bahwa semakin besar persen penambahan kapur tohor (CaO) maka akan semakin besar nilai berat jenis dan batas plastis tanah lempung sedangkan untuk nilai batas cair dan indeks plastisitasnya semakin menurun. Stabilitas tanah lempung akan semakin stabil jika persentase penambahan kapur tohor (CaO) semakin besar.
Laju Korosi pada Baja API 5l Grade B dalam Medium Limbah Minyak Bumi dengan Inhibitor Sikloheksilamina Haryono, Engela Evy Ernawati
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.49 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v7i1.40792

Abstract

Korosi merupakan permasalahan umum yang terjadi pada peralatan proses dari bahan logam, khususnya pipa baja karbon, di industri pengolahan minyak bumi. Korosi tersebut dapat terjadi dengan laju bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis medium, suhu, dan waktu kontak antara bahan logam dengan medium. Laju korosi dapat hambat dengan teknik penambahan inhibitor ke dalam medium. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh suhu dan waktu perendaman pipa baja API 5L Grade B di dalam limbah minyak bumi dengan penambahan inhibitor sikloheksilamina terhadap laju korosinya. Sampel pipa baja API 5L Grade B disiapkan dalam bentuk kupon, potongan pipa dengan ukuran tertentu. Suhu perendaman dipelajari pada 30, 45, 60, 75, dan 90 oC, sedangkan waktu perendaman dipelajari selama 48, 72, dan 96 jam. Hasil penelitian menunjukkan, perendaman pada suhu 90 oC dengan penambahan inhibotor memberikan laju korosi terbesar, yaitu 0,788 mm/tahun posisi BLC (bottom line corrosion) dan 0,115 mm/tahun pada posisi TLC (top line corrosion). Sedangkan perendaman selama 96 jam dengan penambahan inhibotor memberikan laju korosi terbesar, yaitu 0,807 mm/tahun posisi BLC dan 0,133 mm/tahun pada posisi TLC.
Karakteristik Adsorben Ampas Teh dalam Menyerap Ion Logam Timbal Menggunakan Model Isoterm Langmuir Akbar Perdana; Ahmad Zarkasi, Dadan Hamdani; Adrianus Inu Natalisanto Natalisanto, Rahmawati Munir
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.343 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v7i1.42746

Abstract

Timbal merupakan salah satu logam berat pencemar air yang sangat berbahaya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan logam berat tersebut adalah adsorpsi. Dalam proses adsorpsi, pemilihan adsorben sangat penting untuk memaksimalkan proses adsorpsi. Karenanya, penting untuk mengetahui karakteristik dan performa adsorben dalam menyerap logam berat. Model isoterm dapat digunakan untuk memprediksi karakteristik dan performa dari suatu adsorben. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau karakteristik dan performa adsorben ampas teh dalam menyerap ion timbal menggunakan model isoterm. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa mekanisme penyerapan ion timbal oleh ampas teh terjadi secara fisisorpsi, yaitu ikatan ion. Adapun sifat adsorpsi yang terjadi adalah menguntungkan. Ini menunjukan bahwa ketertarikan ion timbal terhadap ampas teh besar. Kapasitas maksimum ampas teh dalam menyerap ion timbal adalah 3,0353 mg/g. Ini menunjukan bahwa satu gram ampas teh dapat menyerap sebesar 3,0353 mg ion timbal.Kata Kunci: Adsorpsi, Ampas Teh, Timbal, Pencemaran Air, Isoterm
Desain Smart Laboratory Berbasis Internet of Thinks untuk Monitor dan Pengontrol Irawati Dewi Syahwir; Rizki Hidayat; Hans Obed Edrea Simbolon
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.02 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v7i1.38666

Abstract

Desain smart laboratory bertujuan untuk kesehatan manusia berbasis IoT (Internet of Things) yang merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui dan menjaga kesehatan penguji dalam laboratorium. Prototipe smart laboratory ini menjalankan fungsinya dengan cara melakukan monitoring dan controlling terhadap 4 pengontrol IoT. Pemantauan suhu dan kelembapan, Pengontrolan intensitas cahaya, Pengontrolan lampu ultraviolet dan pengukur kadar oksigen dalam darah. Keseluruhan modul akan terhubung secara terpusat ke aplikasi Blynk sehingga pengguna dapat memantau display keseluruhan modul secara real time. Pemantauan suhu dan kelembapan diperoleh nilai ketepatan pengujian suhu terhadap alat standar hygrometer sebesar 96,22% dan kelembapan sebesar 94,00%. Pengontrolan intensitas cahaya diperoleh dengan kondisi intensitas lampu yang telah sesuai dengan kontrol dari aplikasi Blynk. Ketika button A OFF dan button B ON pada Blynk maka kondisi lampu A mati dan lampu B nyala. Pengontrolan lampu ultraviolet telah sesuai dengan kontrol dari aplikasi Blynk, ketika button display aplikasi Blynk ON maka lampu ultraviolet akan nyala. Pengukur kadar oksigen dalam darah diperoleh nilai ketepatan pengujian kadar oksigen dalam darah terhadap alat standar pulse Oximeter sebesar 100%. 
Identifikasi Zona Akuifer Menggunakan Metode Resistivitas-DC di Daerah Kipas Lava Pegunungan Malabar Kabupaten Bandung Jawa-Barat Asep Harja; Berliana Ayu Aprilia; Kusnahadi Susanto, Dini Fitriani
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.351 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v7i1.43216

Abstract

Daerah Haruman memiliki kondisi air yang cukup melimpah saat musim hujan maupun musim kemarau yang ditandai dengan perkebunan yang cukup subur. Maka dari itu, dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi zona akuifer berdasarkan persebaran nilai resistivitas batuan. Selain itu, untuk melihat kemenerusan akuifer dilakukan pengukuran saat musim hujan. Metode yang digunakan adalah metode resistivitas DC dengan konfigurasi Schlumberger. Hasil penelitian telah menunjukkan terdapat tiga lapisan di daerah penelitian, yaitu lapisan akuiklud, akuifer, dan akuifug. Lapisan yang memiliki nilai resistivitas rendah dibawah 20 Ωm yang diidentifikasikan sebagai lapisan akuiklud. Lapisan ini mampu menyimpan air tetapi tidak dapat meloloskan air. Lapisan batuan dengan nilai resistivitas pada rentang 20 Ωm – 100 Ωm merupakan kelompok batuan resistivitas menengah yang diidentifikasikan sebagai akuifer yang bersifat permeable. Lapisan batuan yang memiliki nilai resistivitas di atas 100 Ωm diindikasikan sebagai batuan breksi vulkanik yang bersifat akuifug atau tidak dapat menyimpan maupun meloloskan air (impermeable). Dengan tidak adanya lapisan akuifug di atas lapisan akuifer, maka diperkirakan akuifer pada daerah penelitan merupakan akuifer dangkal yang bersifat bebas (Unconfined Aquifer) dengan kedalaman kurang dari 40 meter. Kata kunci: metode geolistrik, resistivitas, akuifer
Analisis Kerapatan Sambaran Petir Jenis Cloud to Ground berbasis Sistem Informasi Geografis di Wilayah Tanjung Jabung Timur Elsartika Putri Yulia; Nurhidayah, Rustan, Annisa Fauziah
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.749 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v7i1.40387

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerapatan sambaran petir jenis cloud to ground di wilayah Tanjung Jabung Timur dan kaitannya dengan aspek di permukaan bumi (ketinggian, penggunaan lahan dan formasi geologi) menggunakan bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil yang diperoleh yaitu kerapatan petir tertinggi terjadi pada bulan Oktober dan Desember, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Februari. Kerapatan petir rata-rata tahunan terjadi sebanyak 8 sambaran/km2 dengan kerapatan tertinggi hingga 189 sambaran/km2 yang terjadi di kecamatan Sadu sebagai daerah yang dekat dengan laut terbuka. Berdasarkan aspek di permukaan bumi, diperoleh Kerapatan sambaran petir cloud to ground yang terjadi di wilayah Tanjung Jabung Timur tidak mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya ketinggian. Kerapatan petir tertinggi terjadi pada jenis penggunaan lahan berupa lahan basah, sedangkan yang terendah terjadi pada lahan terbangun. Adapun formasi geologi dengan kerapatan petir paling tinggi yaitu formasi Endapan Rawa (Qs) tersusun atas batuan pasir, lanau, lempung, lumpur dan gambut yang tergolong sebagai bahan konduktor.
Characteristics of Graphene Like Material Synthesized from Commercial Activated Carbon of Coconut Shell Using a Modified Hummers Methods Dewi Asaningsih Affandi; Norman Syakir, Fitrilawati
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.792 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v7i1.43488

Abstract

Commercial activated carbon of coconut shell (CS) was used as the raw material for synthesis of graphene like material using modified Hummers method. The structure of carbon CS is amorphous and contains natural minerals such silica, potassium, magnesium and calcium as impurities. Prior to use, we carried out a thermal pre-treatment process (heating) on CS in order to remove the impurities. Pieces of CS were grounded to the size of 200 mesh (CS1), then heated at a temperature of 850°C with heating rate 5°C/min for 2 hours in a furnace. The obtained material was referred as CS2. A precursor of CS1 or CS2 were mixed with sulfuric acid solution until homogen in a glass beaker that placed in an ice bath. Then, potassium permanganate powder was slowly added into the solution while stirring. After that, distilled water and H2O2 were added into the solution to stop the oxidation process. The produced precipitate was passed through purification, ultrasonication and drying processes. The obtained material synthesized from CS1 is referred as H-CS1 and the one synthesized from CS2 is referred as H-CS2. The characterization results using FTIR, Raman, XRD and Uv-Vis show the obtained materials have charachteristic as reduced graphene oxide (rGO) with ID/IG = 1.0056 in H-CS1 and ID/IG ratio = 0.9476 in H-CS2. This result indicates that thermal pre-treatment process has lower impurity and defect on H-CS2
Characteristics of PVA/GO Composite Membranes Prepared Using Solution Casting Technique for Reducing Methylene Blue Concentration Fauziah Siti Ajizah; Fitrilawati, Ayi Bahtiar; Norman Syakir
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.989 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v7i1.40650

Abstract

In this study, the composite films of polyvinyl alcohol (PVA) and graphene oxide (GO) that referred as PVA/GO composites were prepared with a solution casting technique to be used as a filtration membrane. PVA/GO solution was prepared by mixing PVA powder, GO dispersion and aqueous solvent, then subjected to a hydrothermal process. The PVA/GO composite solution was cast on the glass substrate, then dried overnight so the solvent evaporated and then the composites films were removed from the substrate. The PVA/GO composite that characterized by SEM indicates that the GO is evenly dispersed within the PVA matrix. The FTIR spectrum of the composite has a sharp peak at 1655 cm-1 that associated with C=O and C=C bonds relating to GO characteristics. The TGA measurement results show that the PVA/GO composite film has better thermal stability than the PVA film. The PVA/GO composite films have been used as filtration membranes to reduce the concentration of methylene blue (MB) solutions contained in water. The filtration experiment that performed at various pressures showed that the permeability of the PVA/GO composite membranes was relatively constant at each pressure. Membrane permeability at pressures of 20 psi, 30 psi and 45 psi for PVA membranes are 1.95×10-3,  2.08×10-3 and 2.00×10-3 Darcy, while for PVA/GO composite membranes are 2.49×10-4, 1.22×10-3 and 2.23×10-3 Darcy

Page 1 of 1 | Total Record : 10