cover
Contact Name
ADHI NURHARTANTO
Contact Email
lppm@umitra.ac.id
Phone
+62895364646445
Journal Mail Official
lppm@umitra.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.umitra.ac.id/index.php/JIGZI/about/editorialTeam
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)
ISSN : -     EISSN : 27462560     DOI : https://doi.org/10.57084/jigzi.v4i1
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) adalah media publikasi ilmiah yang ditulis oleh dosen, peneliti, dan mahasiswa di bidang kesehatan , dll. Jigzi menerbitkan makalah penelitian asli, yang direview dan melalui mekanisme secara online. Semua makalah direview setidaknya oleh dua orang reviewer. Jigzi diterbitkan dan dicetak oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mitra Indonesia dan diterbitkan dua kali dalam setiap volume (Maret dan September). Fokus dan Ruang Lingkup Jurnal 1.Dietetik 2.Nutrisi dalam masa kehamilan 3.Ilmu bahan makanan 4.Suplemen dan makanan fungsional 5.Nutrisi olahraga dan aktivitas fisik 6.Sosial budaya 7.Kewirausahaan gizi 8.Layanan makanan dan konseling 9.Nutrisi lingkungan dan perilaku 10.Pendidikan gizi
Articles 65 Documents
ANALISIS KADAR PROTEIN, SERAT, DAN DAYA TERIMA ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG SORGUM Ristia Hanifah; Angga Hardiansyah; Dina Sugiyanti
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v3i2.1023

Abstract

Ice cream is one of the most popular foods in the community with a fairly complete nutritional content but does not contain fiber. One alternative to increase the fiber content is to add sorghum flour which has high fiber and protein conten .This research is an experimental study with a completely randomized design (CRD), 4 treatments and 2 repetitions, formulations is F0 (0 grams), F1 (15 grams), F2 (20 grams), and F3 (25 grams).The organoleptic test was conducted by untrained panelists with a total of 30 people.Organoleptic data was collected using research questionnaires, then analyzed with the Kruskal Wallis test of the Statistics Package for the Social Science (SPSS 25). Furthermore, analysis of protein content and fiber content was carried out to then be compared with SNI.The results of the organoleptic tests on color, taste, and preference showed a significant difference (p0.05) while the aroma and texture did not show a significant difference (p0.05). Tests F0, F1, F2, and F3 protein content have results of 2.30%; 2.49%; 2.68%; 3.89%, 8.95% and fiber content; 0.04%; 0.08%; 0.04%. The protein content increased with the addition of sorghum flour, but the fiber content tended to remain unchanged. Es krim merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat dengan kandungan gizi yang cukup lengkap namun tidak mengandung serat. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kadar serat adalah dengan menambahkan tepung sorgum yang memiliki kandungan serat dan protein yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 4 perlakuan dan 2 ulangan, formulasi F0 (0 gram), F1 (15 gram), F2 (20 gram), dan F3 (25 gram).Uji organoleptik dilakukan oleh panelis tidak terlatih dengan jumlah 30 orang.Data organoleptik dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner penelitian, kemudian dianalisis dengan uji Kruskal Wallis Paket Statistik Ilmu Sosial (SPSS 25). Selanjutnya dilakukan analisis kadar protein dan kadar serat untuk kemudian dibandingkan dengan SNI. Hasil uji organoleptik terhadap warna, rasa, dan kesukaan menunjukkan perbedaan yang nyata (p0,05) sedangkan aroma dan tekstur tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p0,05). Pengujian kadar protein F0, F1, F2, dan F3 diperoleh hasil sebesar 2,30%; 2,49%; 2,68%; 3,89%, 8,95% dan kandungan serat; 0,04%; 0,08%; 0,04%. Kandungan protein meningkat dengan penambahan tepung sorgum, namun kandungan seratnya cenderung tidak berubah.
ANALISIS KADAR PROTEIN, SERAT, DAN DAYA TERIMA ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG SORGUM Ristia Hanifah; Angga Hardiansyah; Dina Sugiyanti
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v3i2.1023

Abstract

Ice cream is one of the most popular foods in the community with a fairly complete nutritional content but does not contain fiber. One alternative to increase the fiber content is to add sorghum flour which has high fiber and protein conten .This research is an experimental study with a completely randomized design (CRD), 4 treatments and 2 repetitions, formulations is F0 (0 grams), F1 (15 grams), F2 (20 grams), and F3 (25 grams).The organoleptic test was conducted by untrained panelists with a total of 30 people.Organoleptic data was collected using research questionnaires, then analyzed with the Kruskal Wallis test of the Statistics Package for the Social Science (SPSS 25). Furthermore, analysis of protein content and fiber content was carried out to then be compared with SNI.The results of the organoleptic tests on color, taste, and preference showed a significant difference (p0.05) while the aroma and texture did not show a significant difference (p0.05). Tests F0, F1, F2, and F3 protein content have results of 2.30%; 2.49%; 2.68%; 3.89%, 8.95% and fiber content; 0.04%; 0.08%; 0.04%. The protein content increased with the addition of sorghum flour, but the fiber content tended to remain unchanged. Es krim merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat dengan kandungan gizi yang cukup lengkap namun tidak mengandung serat. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kadar serat adalah dengan menambahkan tepung sorgum yang memiliki kandungan serat dan protein yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 4 perlakuan dan 2 ulangan, formulasi F0 (0 gram), F1 (15 gram), F2 (20 gram), dan F3 (25 gram).Uji organoleptik dilakukan oleh panelis tidak terlatih dengan jumlah 30 orang.Data organoleptik dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner penelitian, kemudian dianalisis dengan uji Kruskal Wallis Paket Statistik Ilmu Sosial (SPSS 25). Selanjutnya dilakukan analisis kadar protein dan kadar serat untuk kemudian dibandingkan dengan SNI. Hasil uji organoleptik terhadap warna, rasa, dan kesukaan menunjukkan perbedaan yang nyata (p0,05) sedangkan aroma dan tekstur tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p0,05). Pengujian kadar protein F0, F1, F2, dan F3 diperoleh hasil sebesar 2,30%; 2,49%; 2,68%; 3,89%, 8,95% dan kandungan serat; 0,04%; 0,08%; 0,04%. Kandungan protein meningkat dengan penambahan tepung sorgum, namun kandungan seratnya cenderung tidak berubah.
Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Ade Ade
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v1i1.325

Abstract

AbstractThe appropriate and good use of breast feeding and the provision of complementary food are the key to maintaining infant nutrition until the age of 24 months. Because the rate of growth and development at the age of under 2 years will determine the process of growth and development of children of later ages. Counseling with demonstration and behavior methods provides better benefits to changes in knowledge and behavior than just counseling. This study aimed to observe the effect of nutrition counseling on changes in maternal knowledge and behavior in the provision of complementary feeding to children 6-24 months. The sample for this research is 32 respondents who will be given nutrition counseling treatment with lecture and demonstration methods using slide media and teaching aids examples of ingredients and prepared food. Paired sample t-test analysis was used to determine the significance of changes in knowledge about complementary food before and after treatment at a 95% confidence level. This study shows that there is an effect of nutrition counseling on changes in the level of knowledge of mothers in the provision of supplementary breastfeeding for children 6-24 months and there is an effect of nutritional counseling on changes in maternal behavior in the provision of complementary feeding for children 6-24 months. Keywords : complementary food, mother’s knowledge, mother’s behavior AbstrakPemanfaatan ASI dan pemberian MP-ASI yang tepat dan baik merupakan kunci pemeliharaan gizi bayi sampai usia 24 bulan. Karena laju tumbuh kembang pada usia di bawah  2 tahun akan  menentukan proses tumbuh kembang anak usia selanjutnya. Penyuluhan dengan metode demonstrasi dan perilaku memberikan manfaat yang lebih baik  terhadap perubahan pengetahuan dan perilaku dibanding hanya dengan penyuluhan saja.  Penelitian ini ditujukan untuk mengobservasi pengaruh penyuluhan gizi terhadap perubahan pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI pada anak 6-24 bulan. Sampel untuk penelitian adalah 32 responden yang akan diberi perlakuan penyuluhan gizi dengan metode ceramah dan demonstrasi menggunakan media slide dan alat peraga contoh bahan dan makanan jadi. Analisis dengan paired sample t-test digunakan untuk mengetahui kemaknaan perubahan pengetahuan tentang MP-ASI sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan pada tingkat kepercayaan 95%. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan gizi terhadap perubahan tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian Makanan Pendamping ASI anak 6 - 24 bulan dan terdapat pengaruh penyuluhan gizi terhadap perubahan prilaku ibu dalam pemberian Makanan Pendamping ASI anak 6 - 24 bulan. Kata Kunci : MP ASI, pengetahuan ibu, perilaku ibu 
Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Ade Ade
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v1i1.325

Abstract

AbstractThe appropriate and good use of breast feeding and the provision of complementary food are the key to maintaining infant nutrition until the age of 24 months. Because the rate of growth and development at the age of under 2 years will determine the process of growth and development of children of later ages. Counseling with demonstration and behavior methods provides better benefits to changes in knowledge and behavior than just counseling. This study aimed to observe the effect of nutrition counseling on changes in maternal knowledge and behavior in the provision of complementary feeding to children 6-24 months. The sample for this research is 32 respondents who will be given nutrition counseling treatment with lecture and demonstration methods using slide media and teaching aids examples of ingredients and prepared food. Paired sample t-test analysis was used to determine the significance of changes in knowledge about complementary food before and after treatment at a 95% confidence level. This study shows that there is an effect of nutrition counseling on changes in the level of knowledge of mothers in the provision of supplementary breastfeeding for children 6-24 months and there is an effect of nutritional counseling on changes in maternal behavior in the provision of complementary feeding for children 6-24 months. Keywords : complementary food, mother’s knowledge, mother’s behavior AbstrakPemanfaatan ASI dan pemberian MP-ASI yang tepat dan baik merupakan kunci pemeliharaan gizi bayi sampai usia 24 bulan. Karena laju tumbuh kembang pada usia di bawah  2 tahun akan  menentukan proses tumbuh kembang anak usia selanjutnya. Penyuluhan dengan metode demonstrasi dan perilaku memberikan manfaat yang lebih baik  terhadap perubahan pengetahuan dan perilaku dibanding hanya dengan penyuluhan saja.  Penelitian ini ditujukan untuk mengobservasi pengaruh penyuluhan gizi terhadap perubahan pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI pada anak 6-24 bulan. Sampel untuk penelitian adalah 32 responden yang akan diberi perlakuan penyuluhan gizi dengan metode ceramah dan demonstrasi menggunakan media slide dan alat peraga contoh bahan dan makanan jadi. Analisis dengan paired sample t-test digunakan untuk mengetahui kemaknaan perubahan pengetahuan tentang MP-ASI sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan pada tingkat kepercayaan 95%. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan gizi terhadap perubahan tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian Makanan Pendamping ASI anak 6 - 24 bulan dan terdapat pengaruh penyuluhan gizi terhadap perubahan prilaku ibu dalam pemberian Makanan Pendamping ASI anak 6 - 24 bulan. Kata Kunci : MP ASI, pengetahuan ibu, perilaku ibu 
Paparan Promosi Susu Formula Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Ajib Jayadi; Rusiati Rusiati; Asep Jalaludin Saleh
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v3i1.913

Abstract

Latar Belakang: Tujuan dari pembangunan kesehatan salah satunya adalah menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan dapat menyelamatkan 1,3 juta jiwa anak diseluruh dunia, termasuk 22% nyawa bayi yang meninggal setelah kelahiran. Namun angka prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih  rendah. Berdasarkan hasil Riskesdas 2020 hanya 15,3%, sedangkan di Provinsi Lampung pada tahun 2021 sebesar 59,4% dan Kota Bandar Lampung sebesar 61,93% pada tahun 2021. Adapun cakupan di Puskesmas Palapa hanya mencapai 27,5% di tahun 2021 dan kasus kematian bayi akibat diare meningkat dari 2 kasus pada tahun 2020 menjadi 4 kasus pada tahun 2021. Oleh karena itu proporsi pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang berhubungan perlu diketahui.Tujuan Penelitian: Diketahuinya paparan promosi susu formula dengan pemberian ASI eksklusif Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat analitik dengan metode potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang berusia 6-11 bulan yang berdomisili di 4 kelurahan wilayah kerja Puskesmas Palapa Kota Bandar Lampung pada bulan April 2022 yang berjumlah 582 orang, sedangkan besar sampel sebanyak 201 yang dipilih dengan cara simple random sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan dan analisis data menggunakan stata versi 12.1Hasil Penelitian: Proporsi pemberian ASI eksklusif sebanyak 22,4%. Terdapat hubungan yang bermakna antara kesehatan bayi (OR=3,345), pekerjaan ibu (OR=2,574), pengetahuan ibu (OR=2,431), promosi susu formula (OR=2,901) dan dukungan tenaga kesehatan (OR=3,079) dengan pemberian ASI Eksklusif. Namun pada analisis multivariat, promosi susu formula merupakan faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif disamping pengetahuan ibu (OR=2,903), pekerjaan ibu (OR=2,645), dan dukungan tenaga kesehatan (OR=2,341).Kesimpulan: Promosi susu formula di Kota Bandar Lampung harus lebih dikendalikan dengan membuat payung hukum yang lebih komprehensif berupa Perda Kota Bandar Lampung sehingga penghargaan dan sanksi bagi seluruh stake holder kesehatan lebih jelas dalam peningkatan cakupan pemberian ASI Eksklusif agar mendapatkan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa yang akan datang.Kata Kunci: ASI Eksklusif, Promosi susu formula
Paparan Promosi Susu Formula Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Ajib Jayadi; Rusiati Rusiati; Asep Jalaludin Saleh
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v3i1.913

Abstract

Latar Belakang: Tujuan dari pembangunan kesehatan salah satunya adalah menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan dapat menyelamatkan 1,3 juta jiwa anak diseluruh dunia, termasuk 22% nyawa bayi yang meninggal setelah kelahiran. Namun angka prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih  rendah. Berdasarkan hasil Riskesdas 2020 hanya 15,3%, sedangkan di Provinsi Lampung pada tahun 2021 sebesar 59,4% dan Kota Bandar Lampung sebesar 61,93% pada tahun 2021. Adapun cakupan di Puskesmas Palapa hanya mencapai 27,5% di tahun 2021 dan kasus kematian bayi akibat diare meningkat dari 2 kasus pada tahun 2020 menjadi 4 kasus pada tahun 2021. Oleh karena itu proporsi pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang berhubungan perlu diketahui.Tujuan Penelitian: Diketahuinya paparan promosi susu formula dengan pemberian ASI eksklusif Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat analitik dengan metode potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang berusia 6-11 bulan yang berdomisili di 4 kelurahan wilayah kerja Puskesmas Palapa Kota Bandar Lampung pada bulan April 2022 yang berjumlah 582 orang, sedangkan besar sampel sebanyak 201 yang dipilih dengan cara simple random sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan dan analisis data menggunakan stata versi 12.1Hasil Penelitian: Proporsi pemberian ASI eksklusif sebanyak 22,4%. Terdapat hubungan yang bermakna antara kesehatan bayi (OR=3,345), pekerjaan ibu (OR=2,574), pengetahuan ibu (OR=2,431), promosi susu formula (OR=2,901) dan dukungan tenaga kesehatan (OR=3,079) dengan pemberian ASI Eksklusif. Namun pada analisis multivariat, promosi susu formula merupakan faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif disamping pengetahuan ibu (OR=2,903), pekerjaan ibu (OR=2,645), dan dukungan tenaga kesehatan (OR=2,341).Kesimpulan: Promosi susu formula di Kota Bandar Lampung harus lebih dikendalikan dengan membuat payung hukum yang lebih komprehensif berupa Perda Kota Bandar Lampung sehingga penghargaan dan sanksi bagi seluruh stake holder kesehatan lebih jelas dalam peningkatan cakupan pemberian ASI Eksklusif agar mendapatkan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa yang akan datang.Kata Kunci: ASI Eksklusif, Promosi susu formula
Hubungan Promosi Makanan pada Aplikasi Pemesanan Makanan Online terhadap Pola Konsumsi Fastfood Remaja di SMA PGRI 1 Kota Bekasi Nuke Alfiraizy
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1107

Abstract

Diet didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang oleh individu saat makan atau sikap seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagian besar remaja memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti menyukai makanan cepat saji. Makanan cepat saji sering dipesan oleh kalangan remaja menggunakan aplikasi pemesanan makanan online. Pada aplikasi ini para remaja semakin tertarik untuk memesan makanan ditambah dengan banyaknya jenis promo yang ditawarkan pada aplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola konsumsi fastfood pada pemesanan makanannya secara online. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Consecutive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51,2% siswa pada kategori sering mengkonsumsi fastfood, dan 52,4% siswa dengan pengaruh promosi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara promosi makanan pada aplikasi pemesanan makanan online terhadap pola konsumsi fastfood (p=0,001) remaja di SMA PGRI 1 Bekasi.
Hubungan Promosi Makanan pada Aplikasi Pemesanan Makanan Online terhadap Pola Konsumsi Fastfood Remaja di SMA PGRI 1 Kota Bekasi Nuke Alfiraizy
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1107

Abstract

Diet didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang oleh individu saat makan atau sikap seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagian besar remaja memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti menyukai makanan cepat saji. Makanan cepat saji sering dipesan oleh kalangan remaja menggunakan aplikasi pemesanan makanan online. Pada aplikasi ini para remaja semakin tertarik untuk memesan makanan ditambah dengan banyaknya jenis promo yang ditawarkan pada aplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola konsumsi fastfood pada pemesanan makanannya secara online. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Consecutive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51,2% siswa pada kategori sering mengkonsumsi fastfood, dan 52,4% siswa dengan pengaruh promosi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara promosi makanan pada aplikasi pemesanan makanan online terhadap pola konsumsi fastfood (p=0,001) remaja di SMA PGRI 1 Bekasi.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di PMB Nurhasanah S.ST Teluk Betung Kota Bandar Lampung nirma lidia sari
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v3i1.839

Abstract

One of the causes of maternal death is chronic energy deficiency (CED). Pregnant women with CED will bring negative impact for maternal and neonatal health. The purpose of this study was to determine the factors associated with CED in pregnant women. The design of this research is analytic with a cross sectional approach. The population in this study were all pregnant women who had their pregnancy checked at the study site at a certain period. The samples taken were pregnant women whose gestational age was in the second and third trimesters (71 people). Data analysis techniques are univariate and bivariate. Based on the results of the study, 39 pregnant women experienced CED, it was known that primiparas experienced CED 27 people (58.7%). The results of the statistical test obtained a p-value of 0.002, this means that there is a relationship between parity and the incidence of CED with the majority of birth spacing 2 years are 19 people (76.5%). The results of statistical tests obtained p-value 0.102, this means that there is no significant relationship between birth spacing and the incidence of CED. Based on age, respondents 20 and 35 years old are more at risk in experiencing CED with the number 45 respondents (63.4%). Statistical test results obtained p-value 0.000 which means that there is a relationship between maternal age and the incidence of CED. in this study, parity and maternal age had a relationship with the incidence of CED, while birth spacing had no relationship with the incidence of CED. In this study due to the many cases of CED, regardless of parity, birth spacing, maternal age, it is better if pregnant women are given explanations, leaflets and descriptions of the dangers of Chronic Energy Deficiency (CED), so that mothers can understand the impact of CED.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di PMB Nurhasanah S.ST Teluk Betung Kota Bandar Lampung nirma lidia sari
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v3i1.839

Abstract

One of the causes of maternal death is chronic energy deficiency (CED). Pregnant women with CED will bring negative impact for maternal and neonatal health. The purpose of this study was to determine the factors associated with CED in pregnant women. The design of this research is analytic with a cross sectional approach. The population in this study were all pregnant women who had their pregnancy checked at the study site at a certain period. The samples taken were pregnant women whose gestational age was in the second and third trimesters (71 people). Data analysis techniques are univariate and bivariate. Based on the results of the study, 39 pregnant women experienced CED, it was known that primiparas experienced CED 27 people (58.7%). The results of the statistical test obtained a p-value of 0.002, this means that there is a relationship between parity and the incidence of CED with the majority of birth spacing 2 years are 19 people (76.5%). The results of statistical tests obtained p-value 0.102, this means that there is no significant relationship between birth spacing and the incidence of CED. Based on age, respondents 20 and 35 years old are more at risk in experiencing CED with the number 45 respondents (63.4%). Statistical test results obtained p-value 0.000 which means that there is a relationship between maternal age and the incidence of CED. in this study, parity and maternal age had a relationship with the incidence of CED, while birth spacing had no relationship with the incidence of CED. In this study due to the many cases of CED, regardless of parity, birth spacing, maternal age, it is better if pregnant women are given explanations, leaflets and descriptions of the dangers of Chronic Energy Deficiency (CED), so that mothers can understand the impact of CED.