cover
Contact Name
Thoha Firdaus
Contact Email
thoha@unuha.ac.id
Phone
+6285769152601
Journal Mail Official
opsiorg@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pintu Tol Jagorawi No 1 Ciawi, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kode Pos 16720
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia
ISSN : -     EISSN : 29855853     DOI : -
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) adalah sebuah wadah publikasi seminar Nasional yang diadakan oleh Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia. Seminar dan publikasi prosiding dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Informasi lengkap dapat dilihat di halaman oppsi.or.id.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 46 Documents
MERDEKA BELAJAR SEBAGAI IMPLEMENTASI FILSAFAT KONSTRUKTIVISME DALAM KURIKULUM UNTUK MEMBANGUN PEMBELAJARAN YANG MEMANDIRIKAN: SEBUAH KAJIAN TEORI Lismaini Lismaini; Nur Hidayah; Yuliati Hotifah
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia Vol. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) 20
Publisher : Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merdeka belajar adalah konsep dalam dunia pendidikan yang penekanannya terletak pada kebebasan peserta didik dalam berfikir dan berekspresi, juga dalam menentukan proses pembelajaran yang dijalani. Dalam hal ini peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan metode pembelajaran yang mereka inginkan dan bagaimana mereka dapat mengembangkan diri sesuai bakat, minat dan kebutuhan pribadi mereka. Sementara itu filsafat Konstruktivisme merupakan kerangka berfikikr yang menekankan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari konstruk manusia itu sendiri, juga menekankan pada proses belajar yang generative dimana siswa dapat mencipatakan makna dari apa yang mereka pelajari. Dengan mengimplementasikan merdeka belajar yang berdasarkan pada filsafat Konstruktivisme, siswa diharapka mampu untuk mengembangkan pemikiran yang kritis, pemahaman yang mendalam serta mampu mengelola pembelajaran mereka sendiri. Model pembelajaran akan bergeser dari cara-cara tradisional kearah yang lebih berorintasi pada kebutuhan siswa. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan artikel ini adalah bagaimana keterkaitan antara implementasi kurikulum Merdeka belajar dengan filsafat Konstruktivisme dalam menciptakan pembelajaran yang produktif. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menganalisa informasi hasil publikasi berupa buku maupuan artikel jurnal yang relevan.
PENINGKATAN MUTU PROFESI GURU MELALUI PROGRAM MENULIS SEBGAAI TANGGUNGJAWAB ETIKA KEILMUAN Yuviana Rohmawati; Nur Hidayah; Yuliati Hotifah
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia Vol. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) 20
Publisher : Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru sebagai profesi secara umum memiliki tiga tugas, yakni mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik diartikan dengan meneruskan dan mengembangkan milai-nilai hidup yang ada, mengajar berarrti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, dan melatih diartikan sebagai sebuah upaya yang dilakukan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan dan kompetisi guru guna kelangsungan pembelajaran yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatitf deskriptif dengan metode studi pustaka. Data yang sudah dihimpun dari buku, jurnal dan lainnya akan digunakan untuk menganalisis. Hasil yang didapat dari tulisan ini yakni dengan adanya pengembangan profesi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru professional adalah kemampuan untuk menulis karya ilmiah. Sebagai syarat wajib bagi guru dalam menempuh jabatan profesi, salah satunya yakni kemampuan menulis karya ilmiah, maka peran etika keilmuan dalam upaya meningkatkan mutu profesi guru sangatlah signifikan. Dalam kepenulisan karya ilmiah, nilai-nilai dan norma dalam etika keilmuan haruslah dipenuhi, dengan demikian implementasi nilai dan norma dalam penulisan karya ilmiah, hasil penulisan dapat dipertanggungjawabkan keorisinilanya, pemahaman dan penguasaan atas karya yang sudah dihasilkan.
PERAN KONSELOR DALAM MENYIAPKAN PESERTA DIDIK MENGHADAPI TANTANGAN KURIKULUM MERDEKA DITINJAU DARI PARADIGMA KONSTRUKTIVISME Moch. Syihabudin Nuha; Nur Hidayah; Yuliati Hotifah
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia Vol. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) 20
Publisher : Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi kurikulum merdeka secara terbatas dimulai pada tahun 2021 di sekolah penggerak yang berada di 111 kabupaten/kota di Indonesia. Hingga saat ini berdasarkan data pusat kurikulum dan pembelajaran (puskurjar) kemendikbudristekdikti. Pembelajaran intrakurikuler, kedua kokuriler dan ekstrakurikuler harus diterapkan pada kurikulum merdeka. Peran konselor atau guru BK akan semakin nyata karena dengan kepakarannya, guru BK dapat bekerja sama dengan guru kelas untuk menyiapkan peserta didik menghadapi tantangan pada kurikulum merdeka ini. Tantangan dalam proses implementasi kurikulum merdeka berasal dari bagaimana guru membawa perubahan dalam kelas, dukungan kepada sekolah dalam pemberian fasilitas penunjang yang baik, baik yang bersifat materil maupun non-materil, hingga keragaman peserta didik dalam suatu kelas. Paradigma konstruktivisme adalah teori yang sifatnya membangun dari segi kemampuan, pemahaman dan dalam proses pembelajaran. Peran konselor ditinjau dari paradigma konstruktivisme adalah bagaimana konselor sekolah memberikan pemahaman akan pentingnya sifat membangun pada peserta didik, sehingga diharapkan keaktifan dari para peserta didik akan meningkat kecerdasannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran konselor dalam menyiapkan peserta didik menghadapi tantangan pada kurikulum merdeka, hal ini juga berkaitan dengan bagaimana meningkatkan mutu pendidikan untuk memandirikan peserta didik dalam pemahaman dan pembelajaran aktif. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan tinjauan konstruktivisme terhadap tantangan dalam kurikulum merdeka. Data dikumpulkan melalui penelusuran artikel, buku, dan sumber literatur terkait untuk memahami peran konselor yang ditinjau dari paradigma konstruktivisme pada kesiapan peserta didik dalam menghadapi tantangan kurikulum merdeka. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang cara apa saja yang dilakukan konselor untuk menyiapkan peserta didik dalam menghadapi tentangan kurikum merdeka.
PERAN FILSAFAT PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA ERA MERDEKA BELAJAR: TANTANGAN DAN PROSPEKTIF Baiq Nyi Diah Ridawan Husna Ningrum; Nur Hidayah; Yuliati Hotifah
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia Vol. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) 20
Publisher : Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pendidikan selalu berjalan searah dengan perkembangan zaman dan disertai dengan adanya perubahan kebijakan kurikulum yang selalu berubah sesuai kebutuhan zaman. Salah satu kurikulum yang saat ini dikembangkan adalah kurikulum merdeka belajar. Merdeka belajar adalah sebuah ide yang memeberikan kebebasan kepada para pendidik dan juga peserta didik untuk dapat memilih sistem pembelajaran yang diiginkan. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana pembelajaran dan sistem pendidikan yang lebih bermakna dan memprioritaskan keterampilan serta pengalaman belajar. Konsep merdeka belajar memberikan fleksibilitas dan kebebasan lebih kepada peserta didik dan guru. Salah satu tantangan yang sering muncul adalah perserta didik dituntut untuk mandiri, kreatif dan inovatif. Selain peserta didik tenaga pendidik juga merasakan tantangan dalam menyesuaiakan kebutuhan siswa di era digitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep merdeka belajar dari sudut pandang filsafat pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode library research atau studi kepustakaan. Penelitian pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil penelitian ini, filsafat pendidikan sesuai dengan kebijakan merdeka belajar yang sudah mulai diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Peserta didik dan pendidik dituntut untuk kreatif dan inovatif agar mampu menciptakan pendidikan yang lebih maju.
PROFIL PENGETAHUAN PENGELOLAAN SAMPAH SISWA DI MI CIKAWAO (PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS SALI AL-AITAAM) Mamat Arohman; Marshanti L. Gratia; Dita Argarani
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia Vol. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) 20
Publisher : Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Pemilahan sampah adalah tindakan penting yang dapat membantu mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan. Dalam pengembangan penelitian ini penulis ingin mengetahui profil pengetahuan pengelolaan sampah pada siswa di MI Cikawao. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk menjaring pengetahuan siswa terkait pengetahuan pengelolaan sampah pada siswa kelas 3-6 di MI Cikawao. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa; 1) siswa memberikan respon yang positif terkait pentingnya dalam pengelolaan sampah (90.80%), 2) siswa memiliki pengetahuan terkait perbedaan jenis sampah organik dan organik sebanyak 68.97% dan sisanya belum mengetahui perbedaan sampah organik dan anorganik sebanyak 32.76%, 3) siswa memiliki motivasi yang positif untuk menjaga lingkungan (96.6%).
PENGARUH GAMIFIKASI TERHADAP KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MAHARAH BAHASA ARAB Hauna Gina Mulia; Intan Nurlaila; Afifah Afifah; Muhammad Naufal; Al Walid Syamsudin Ali
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia Vol. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) 20
Publisher : Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran bahasa dirancang dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh keempat maharah atau keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Maka diperlukan berbagai metode dalam pembelajaran keterampilan bahasa Arab untuk mencapai tujuan tersebut secara optimal. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian studi literatur yang memaparkan data deskriptif dari sejumlah temuan penelitian tentang pengalaman guru dan penelitian empiris yang terkait dengan gamifikasi dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat efek positif peningkatan mutu proses dan penguasaan peserta didik terhadap maharah bahasa Arab. Tingkat keterlibatan siswa seperti peningkatan kesenangan, motivasi yang lebih tinggi, dan keterlibatan peserta didik yang lebih aktif dalam pembelajaran menjadi indikator mutu proses, sementara penguasaan keterampilan berbahasa dicerminkan dari kemampuan siswa dalam mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis berbicara selama proses belajar mengajar sampai tercapainya tujuan pembelajaran. Pentingnya sasaran, peraturan, teknik, dan mekanisme gamifikasi menunjukkan dampak dinamis pada peserta didik. Hasil penelitian ini akan memberikan peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai desain pembelajaran bahasa Arab yang menggunakan gamifikasi, yang memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam konteks pendidikan bahasa Arab.
PRAKTIK BAIK MENGGUNAKAN METODE STAR PADA PEMBELAJARAN DIGITAL SIMULASI PHET MATERI RANGKAIAN LISTRIK DI SMPN 01 BELITANG Srilistari
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia Vol. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) 20
Publisher : Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktik baik adalah konsep yang digunakan untuk merujuk pada praktik-praktik atau prosedur-prosedur yang telah terbukti efektif dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks penerapan Metode STAR, best practice mengacu pada praktik-praktik yang telah teruji dan terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STAR (Situation, Task, Action, dan Result). Tujuan makalah ini untuk membahas mengenai praktik baik dalam pembelajaran digital menggunakan simulasi PhET terhadap peserta didik yang difokuskan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi rangkaian listrik sederhana. Tempat pelaksanaan dilakukan di SMP Negeri 01 Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan. Jumlah peserta didik terlibat berjumlah 32 yang berasal dari kelas IX. Hasil yang didapatkan Metode STAR digunakan untuk praktik baik telah berhasil memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh guru ilmu pengatahuan alam, dimana situasi peserta didik memperlihatkan mereka memiliki kesulitan dalam memahami materi rangkaian arus searah. Akan tetapi, hal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw dan pembelajaran digital. Dalam pelaksanaan guru bersama peserta didik melakukan praktikum nyata terlebih dahulu dan membandingkan datanya melalui simulasi PhET. Setelah itu guru meminta peserta didik untuk melakukan praktikum secara mandiri terbimbing dalam kelompok bekerja dan belajar. Hasil ini berdampak pada konsentrasi peserta didik, penggunaan media yang terintegrasi dan mendorong peserta didik untuk melakukan kolaborasi.
TINJAUAN HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA SMA Ardiansyah Ardiansyah; Hikmahtul Azmi; Nurul Oktaviani Herlis; Sofiyanita
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia Vol. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) 20
Publisher : Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau hubungan antara self efficacy dengan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam suatu pembelajaran di tingkat SMA. Metode yang digunakan dalam literatur review ini adalah metode Preferred Reporting Item for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) yang mengkaji artikel tentang self efficacy dengan kemampuan berfikir kreatif siswa SMA yang terbit dari tahun 2017-2023. Pencarian hanya dilakukan melalui database google schoolar dengan menggunakan dengan kata kunci “self efficacy AND creative thinking” dan “self efficacy AND berfikir kreatif”. Artikel yang dianalsis dibatasi hanya pada artikel jurnal berbahasa Indonesia dan bahasa inggris yang merupakan hasil penelitian empiris tentang self efficacy dan berfikir kreatif siswa SMA. Hasil analisis terhadap 22 artikel jurnal menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara self efficacy dengan kemampuan berfikir kreatif siswa SMA pada pembelajaran yang berfokus pada mata pelajaran kimia, matematika, fisika, dan biologi.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP PEMAHAMAN SISWA DI SMA Miterianifa; Najla Athifah; Jesicha Leani; Heppy Okmarisa
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia Vol. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) 20
Publisher : Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kimia terhadap pemahaman siswa di SMA. Studi literatur ini menggunakan metode Preferred Reporting Item for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA) yang mengkaji 30 jurnal tentang model pembelajaran kimia yang terbit dalam 6 tahun terakhir (2018-2023). Pencarian jurnal dilakukan pada database Google Schoolar. Berdasarkan literatur jurnal yang kami peroleh, model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL), Discvery Learning, Guided Inquiry Based, Cooperative, dan Project Based Learning. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa; 1) model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (88,89%), 2) model pembelajaran Discovery Learning (82,42%), 3) model pembelajaran Guided Inquiry Based (86,03%), 4) model pembelajaran Cooperative (80,89%), 5) model pembelajaran Project Based Learning (83,13%). Model pembelajaran kimia yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan persentase 88,89%. Keberhasilan proses pembelajaran kimia dapat dilihat dari pemahaman siswa dalam menggunakan model pembelajaran terutama pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) .
ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DALAM ERA MERDEKA BELAJAR MELALUI LENSA FILSAFAT KONSTRUKTIVISME Galuh Ayu Pramudita; Nur Hidayah; Yuliati Hotifah
Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia Vol. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia (OPPSI) 20
Publisher : Orientasi Pendidik dan Peneliti Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya kebijakan merdeka belajar dimaksudkan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan dan sebagai bentuk usaha dalam mewujudkan kemerdekaan dalam berfikir. Di antara program merdeka belajar ini terdapat beberapa keputusan penting yang bersinggungan dengan peran guru bimbingan konseling. Sehingga hal ini menuntut guru bimbingan konseling untuk dapat mengoptimalisasikan peranannya menjalankan kebijakan program merdeka belajar yang bertujuan untuk memajukan pendidikan. Karena guru bimbingan konseling, merupakan konselor sekolah yang menjadi salah satu elemen penggerak yang sangat penting dan menjadi bagian yang terintegritas dalam pembelajaran dan pemberian layanan. Konsep kurikulum merdeka belajar yaitu dengan memberikan kebebasan dalam pembelajaran dengan menyerahkannya langsung kepada sekolah, pengajar dan siswa untuk mengembangkan inovasi belajar yang aktif dan kreatif. Konsep ini sangat selaras dengan aliran filsafat konstruktivisme, dimana aliran ini memandang pendidik sebagai fasilitator dan mediator yang membantu siswa untuk belajar sendiri dan merumuskan pengetahuannya secara mandiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran guru bimbingan konseling untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam era merdeka belajar melalui lensa filsafat konstruktivisme. Metode pada artikel ini menggunakan studi pustaka (library research) yaitu metode dengan pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa guru bimbingan konseling berperan penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era merdeka belajar dalam pandangan filsafat konstruktivisme.