cover
Contact Name
Supardi
Contact Email
supardi@uny.ac.id
Phone
+62274-550847
Journal Mail Official
fisika@uny.ac.id
Editorial Address
Faculty of Mathematics and Natural Sciences UNY (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Jl. Colombo No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA)
ISSN : -     EISSN : 30265983     DOI : -
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Fisika, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini menerbitkan karya ilmiah atau artikel dari hasil penelitian khususnya tugas akhir mahasiswa fisika, atau karya ilmiah lain yang berkaitan dengan fisika. Prosedur penerbitan dalam jurnal ini melalui peer-review dan menerapkan etika penerbitan ilmiah sebagaimana ditetapkan oleh Committee on Publication Ethics (COPE). Ruang lingkup artikel dalam jurnal ini adalah ilmu fisika dan terapannya.
Articles 196 Documents
PREPAPRASI DAN SINTESIS GRAPHENE OXIDE (GO) YANG BERASAL DARI LIMBAH KERTAS BERDASARKAN LIQUID MECHANICAL EXFOLIATION (CLME) LUCUTAN LISTRIK DENGAN VARIASI TEGANGAN. PREPARATION AND SYNTHESIS OF GRAPHENE OXIDE (GO) WHICH COMES FROM WASTE PAPER BASED ON LIQUID ELECTRICAL MECHANICAL EXFOLIATION (CLME) WITH VOLTAGE VARIATION coyo wahyudi; w.s. brams dwandaru
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 5 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk 1) Mensintesis material graphene oxide(GO) dengan metode charging liquid mechanical exfoliation(CLME)menggunakan limbah kertas bekas sebagai sumber penghasil GO, 2) Mengetahui pengaruh pemberian variasi tegangan dengan metode CLME terhadap hasil absorbansi material GO pada hasil karakteristisasi spektrofotometer UV-Vis, 3) Mengetahui pengaruh pemberian tegangan pada metode CLME terhadap marfologi permukaan dari hasil karakterisasi scanning electron microscopy(SEM).Penelitian ini dimulai dengan menghaluskan kertas 25 gram dengan air 500 ml menggunakan blander. Hasil sintesis tersebut kemudian di charging dengan variasi tegangan 0 volt, 25 volt, 30 volt, dan 35 volt dengan waktu charging 2 jam.Kemudian di lakukan karakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan SEM.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunakan metode CLMEtelah berhasil mensintesis GOberbahan dasar limbah kertasyang ditunjukkan dengan nilai absorbansi pada panjang gelombang 230 nm sampai 310 nm dan penurunan absorbansi yang menunjukkan semakin besar tegangan yang diberikan semakin banyak pula pengelupasan dari material graphene.Hasil karakterisasi SEM adanya perbedaan antara tanpa charging dengan charging.Sebelum proses charging nampak material yang berbentuk lonjong dengan ukuran 5.81 μm sampai 8.37 μm, ranting dengan ukuran 9.18 μm dan bongkahan dengan ukuran 2.29 μm sampai 3.64 μm. Setelah melakukan proses charging bentuk marfologi permukaanyang merupakan material GO berbentuk flaks atau serpihan yang bertumpuk-tumpuk dengan ukuran 1.3 mikrometer sampai 3.1 mikrometer.Kata kunci: Graphene oxide, charging liquid mechanical exfoliation, UV-Vis spektrofotometerAbstractThis research aims to 1) synthesize graphene oxide (GO) material with charging liquid mechanical exfoliation (CLME) method Using paper waste As the source of the producer graphene oxide, 2)understand the effect of voltage variotion with CLME method for absorbance results GO material of the results of the characterization UV-Vis, 3) understand the effect of voltage variotion with CLME method To the surface morphology of scanning electron microscopy characterization results.The study began with refine Paper 25 grams into 500 ml water using. Synthesis results then in charging with variations of voltage 0 volts, 25 volts, 30 volts, and 35 volts with a charging time of 2 hours. Then Characterization using UV-Vis and SEM spectrophotometer.Research result that using CLME method successfully synthesize GO based waste paper be observed by absorbance value at wavelength 230 nm to 310 nmshows the greater of voltagemore and moreexfoliation of graphene material. SEM characterization results the difference between no charging withcharging.Prior to the charging process the material looks oblong with a size of 5.81 μm to 8.37 μm, twigs with a size of 9.18 μm and chunks with the size of 2.29 μm to 3.64 μm.After the process of charging the form of surface morphology which is a flaks shaped GO material or debris that stacked with a size of 1.3 micrometers up to 3.1 micrometers.Keywords: Graphene oxide, charging liquid mechanical exfoliation, UV-Vis spectrophotometer.
The purpose of this research was to understand the addition of SnO2 film with radius and mass material variation on resistance value of very fine particle carbon film from kerosene oil lamp combustion. This research was started by making carbon film from kerosene oil lamp soot on a glass slide. Next, carbon film was added with SnO2 nanomaterial film. SnO2 nanomaterial was produced from combustion of SnCl2.2H2O with 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; and 1,2 cm radius variation and 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; and 0,5 g Fatya Kurniati; W.S. Brams Dwandaru
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 6 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk i) mengetahui pengaruh variasi massa dan variasi waktu pembakaran SnCl2 terhadap nilai hambatan yang dihasilkan pada lapisan nanomaterial SnO2, ii) mengetahui pengaruh jumlah mechanical exfoliation pada variasi massa dan waktu pembakaran SnCl2 terhadap nilai hambatan yang diperoleh, iii) mengetahui pengaruh jumlah mechanical exfoliation terhadap nilai transmitansi dan hasil karakterisasi SnO2 menggunakan XRDPembuatan lapisan dilakukan menggunakan metode pemanasan (pembakaran) bahan SnCl2. Variasi yang dilakukan yakni variasi massa SnCl2 dengan massa 0,1 gram, 0,2 gram, 0,3 gram, 0,4 gram, dan 0,5 gram, dan variasi waktu pembakaran yaitu 4, 6, 8, 10, dan 12 menit. Setelah pembuatan sampel selesai, selanjutnya dilakukan uji hambatan yang dihasilkan sampel, uji hambatan dengan melakukan mechanical exfoliation (ME), dan uji transmitansi. Karakterisasi yang dilakukan adalah karakterisasi menggunakan XRD yang dilakukan ME pada sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi massa dan waktu pembakaran berpengaruh terhadap nilai hambatan yang dihasilkan. Semakin besar massa pembakaran yang digunakan, maka nilai hambatan akan semakin kecil. Pada variasi waktu pembakaran, semakin lama waktu yang digunakan maka semakin kecil nilai hambatan yang dihasilkan. ME memiliki pengaruh yang sama pada uji hambatan yang dilakukan, baik untuk variasi massa maupun waktu pembakaran. Semakin besar jumlah ME maka semakin besar nilai hambatannya. Pada uji transmitansi, ME tidak berpengaruh besar terhadap nilai transmitansi, nilai transmitansi rata-rata yang dihasilkan sebesar 85,58%. Pada karakterisasi menggunakan XRD, ME yang dilakukan memperlihatkan sifat kristal dari SnO2.Kata Kunci: nanomaterial, mechanical exfoliation, hambatan, SnCl2, SnO2, massa pembakaran, waktu pembakaran This research aims to understand i) the effect of variation of mass and burning time of SnCl2 against resistance values generated in the layer of nanomaterial SnO2, ii) the effect of the number of mechanical exfoliation on the variation of the mass and burning time SnCl2 against resistance values obtained, iii) the effect the number of mechanical exfoliation towards the transmittance values and characterization of SnO2 using XRD results.This study began by making the coating using a method of heating (burning) SnCl2 material. Variations were made for the mass and burning time of SnCl2. Mass variation of SnCl2 used are 0.1 grams, 0.2 grams, 0.3 grams, 0.4 grams, and 0.5 grams. The time variation of combustion used are 4, 6, 8, 10, and 12 minutes. Once the sample preparation is complete, then the resulting sample are tested by mechanical exfoliation (ME) and the transmittance test. Characterization using XRD, ME is also conducted on the samples.The results showed that the variation of mass and burning time effect the resulting resistance values. The greater the mass of combustion used the smaller. For time variation of burning, the longer the burning time, the smaller the resistance value. ME has the same effect on conducted both for variations in the mass and burning time. The greater the number of ME, the greater the resistance. In the transmittance test, ME did not effect the transmittance value, and the average transmittance values is 85.58%. On characterization using XRD, ME showed characteristics of SnO2 crystals.Keywords: nanomaterials, mechanical exfoliation, resistance, SnCl2, SnO2, mass burning, burning time
PREPARASI DAN KARAKTERISASI NANOMATERIAL C-DOTS BERBAHAN LIMBAH CAIR BUDIDAYA LELE DENGAN METODE PEMANASAN OVEN Kartika Aulia Widyani; Wipsar Sunu Brams Dwandaru
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) preparasi nanomaterial C-dots limbah cair budidaya ikan lele dengan pemanasan oven, (2) karakteristik nanomaterial C-dots limbah cair budidaya ikan lele berdasarkan uji UV-Vis dan energi gap, (3) perbandingan volume limbah dengan massa serbuk limbah. Variasi waktu pemanasan oven data sampel yang digunakan, yaitu: 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Hasil sintesis C-dots dikarakterisasi menggunakan uji UV-Vis dan energi gap. Larutan yang diperoleh berwarna kuning-kecoklatan. Semakin lama pemanasan oven maka warna larutan semakin gelap. Selanjutnya, diperoleh perbandingan volume limbah cair dengan massa serbuk limbah sebesar 1 ml : 0,415 mg. Hasil uji UV-Vis menunjukkan puncak absorbansi pada panjang gelombang  298 nm, 209 nm, 345 nm, 306 nm, 283 nm, dan 368 nm. Selain itu, energi gap yang dihasilkan adalah 5,29915 eV; 4,32056 eV; 3,67953 eV; 4,8062 eV; 3,91167 eV; dan 3.81538 eV.Kata-Kata Kunci: C-dots, budidaya lele
SUBSURFACE INTERPRETATION OF TINATAR-KARANGREJO GEOTHERMAL MANIFESTATION AREA IN PACITAN BASED ON 3D GEOMAGNETIC MODELLING Khoirul Ummah, Denny Darmawan, Nugroho Budi Wibowo
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 5 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur bawah permukaan pada daerah manifestasi panas bumi Tinatar-Karangrejo berdasarkan pemodelan 3D metode geomagnet. Akuisisi data dilakukan menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM) Geometric tipe G-856 dengan 54 titik pengukuran dan jarak antar titik pengukuran ± 1 km. Pengolahan data dilakukan dengan koreksi variasi harian, koreksi IGRF, reduksi ke kutub (RTP), kontinuasi ke atas, pemodelan 2D, dan pemodelan 3D. Pemodelan 3D dilakukan dengan menggunakan software Rockwork yang didasarkan pada nilai suseptibilitas batuan di sekitar daerah penelitian dari hasil pemodelan 2D. Dari hasil analisis, diketahui bahwa pada daerah penelitian didominasi oleh batuan-batuan sedimen klastik yang terkonsentrasi pada bagian selatan hingga tengah daerah penelitian dengan nilai suseptibilitas 0 hingga 0,686 × 10-3 (dalam SI). Pada bagian tengah hingga utara daerah penelitian terdapat batuan beku dan batuan piroklastikdengan nilai suseptibilitas 0 hingga 5,578 × 10-3 (dalam SI), dimana batuan-batuan beku dan piroklastik yang letaknya dekat dengan manifestasi panas bumi Tinatar dan Karangrejotelah terdemagnetisasi. Kata kunci : metode geomagnet, pemodelan 3D, manifestasi panas bumi Tinatar-Karangrejo. Abstract This study aimed to determine subsurface structure in Tinatar-Karangrejo geothermal manifestation area based on 3D geomagnetic modelling. Magnetic data measurement had been done using Geometric G-856 Proton Precession Magnetometer (PPM) with 54 measurement points and space between each point was ± 1 km. Magnetic data then processed using diurnal correction, IGRF correction, reduction to pole (RTP), upward continuation, 2D modelling, and 3D modelling. 3D modelling process was done using Rockworksoftware also it was done based on susceptibility of rocks in the study area from 2D modelling result. The result showed that the structure in study area were dominated by clastic sedimentary rocks that are concentrated in the southern to the middle part of study area with susceptibility value ranged from 0 to 0,686 × 10-3 (SI unit). In the northen part of the study area there are igneous rocks and pyroclastic rocks with susceptibility value ranged from 0 to 5,578 × 10-3 (SI unit) where some of these igneous and pyroclastic rocks located near Tinatar and Karangrejo geothermal manifestation were demagnetized. Keywords: geomagnetic method, 3D modelling, Tinatar-Karangrejo geothermal manifestation area.
UNDERGROUND INTERPRETATION OF POSSIBLE LANDSLIDE ZONE IN GERBOSARI VILLAGE, SAMIGALUH DISTRICT, KULONPROGO REGENCY USING GEOELECTRIC METHOD WITH DIPOLE-DIPOLE CONFIGURATION Purnama Aditya; wibowo Nugroho Budi; Darmawan Denny
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aimed to identify the underlying structure of probable landslide zone in Gerbosari village, and toidentify the depth of slip plane according to resistivity value. This research was conducted using resistivity methodwith dipole-dipole configuration in Jetis subvillage, Jati subvillage and Dukuh subvillage, Gerbosari Village,Samigaluh District, Kulonprogo Regency. The main instrument used for data collecting is resistivitymeter NaniuraNRD 22 S. The scope area of the research was 1,1 x 0,5 km consisted of 3 lines of survey while the precise locationof the research lied at coordinate of 7⁰39’54,90” S to 7⁰40’20,94” S and 110⁰10’02,79 E to 110⁰10’17,00” E. Theresult of the measurement is processed using Res2dinv software that showed 2D layer. Geomorphologicalcharacteristics are dominated by clay, sandy clay, limestone and andesite rock. In the layer of line 1 at Jetissubvillage the resistivity value of slip plane is 147-489 Ωm with 7,19-8,50 meter of depth which is assumed aslayer of andesite. In the layer of line 2 at Jati subvillage the resistivity value of slip plane is 389-2171 Ω m with6,33-8,50 meter of depth which is predicted to be layer of limestone. In the third layer of line 3 at Dukuh subvillagethe resistivity value of slip plane is 315-1293 Ωm and interpreted as limestone, while the depth of the slip planehas not yet predicted.Keywords: Geoelectric, slip plane, landslide, Gerbosari
ANALISIS DOSIS PADA PENYEMBUHAN KANKER PAYUDARA DENGAN BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) MENGGUNAKAN MCNP X THE DOSAGE ANALYSIS ON BREAST CANCER HEALING WITH BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) BY USING MCNP X Norma Ayu Rahmawati; Yohanes Sardjono; Denny Darmawan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh konsentrasi boron-10 terhadap laju dosis untuk pengobatan kanker payudara dan(2) untuk mengetahui pengaruh konsentrasi boron-10 terhadap lamanya waktu iradiasi pada terapi kanker payudara. Penentuan besar laju dosis dan waktu iradisipada BNCT dilakukan dengan metode simulasi MCNPX. Metode simulasi ini dilakukan dengan membuat pendekatan geometri untuk organ payudara yang didalamnya terdapat kanker dengan diameter kanker 3 cm. Kanker diinjeksi dengan menggunakan Boron-10 dengan variasi 20μg/g – 45μg/g. Kemudian kanker diiradiasi dengan menggunakan sinar alfa dengan energi termal dan epitermal. Hasil keluaran dari MCNPX berupa fluks neutron yang diolah secara matematik untuk laju dosis dan waktu iradiasi yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui laju dosis pada jaringan kanker untuk dosis boron 20 μg/g Kanker adalah 0,0531 Gy/detik dengan waktu iradiasi 941,16 detik atau 15,7 menit, 25 μg/g Kanker adalah 0,0756 Gy/detik dengan waktu iradiasi 661,75 detik atau 11 menit, 30 μg/g Kanker adalah 0,0867 Gy/detik dengan waktu iradiasi 576,82 detik atau 9,6 menit dan 35 μg/g Kanker adalah 0,098 Gy/detik dengan waktu iradiasi 510,44 detik atau 8,5 menit, 40 μg/g Kanker adalah 0,109 Gy/detik dengan waktu iradiasi 458,67 detik atau 7,6 menit dan 45 μg/g Kanker adalah 0,12 Gy/detik dengan waktu iradiasi 415,60 detik atau 6,9  menit.Hasiltersebutdibuatgrafikdenganfiting linear sehinggadapatditarikkesimpulanbahwasemakin besar konsentrasi Boron-10 yang diinjeksikan maka laju dosis semakin tinggi secara linear  dan untuk waktu iradiasi semakin menurun secara linear untuk pengobatan kanker payudara. Kata-kata kunci : BNCT, kanker payudara, MCNPXAbstractThe purpose of this research wasto determine (1) to determine the effect of the concentration of boron-10 dose rate for breast cancer treatment(2) to determine the effect of the concentration of boron-10 on the length of time of irradiation in the treatment of breast cancer.The determination of accepted total radiation dosage rate and theduration of cancer therapy irradiationusedsimulation with MCNPX program. This simulation method is done by creating a geometric approach to the organ in which there are breast cancer with a diameter of 3 cm cancer. Cancer injected using Boron-10 with a variation of 20μg / g - 45μg / g. Then cancer is irradiated with alpha rays with energy using thermal and epithermal. The output of the neutron flux MCNPX be treated mathematically for the dose rate and irradiation time desired. The result of this research indicate that the dosage rate on cancer tissue for boron dosage of 20 μg/g of Kanker is 0.0531 Gy/second with the duration of 941.16 second or 15.7 minutes, 25 μg/g of Kanker is 0,0756 Gy/second with the duration of irradiation is  661,75 second or 11 minutes, 30 μg/g of Kanker is 0,0867 Gy/second with  duration of irradiation is 576,82 second or 9,6 minutes and 35 μg/g of Kanker is 0,098 Gy/second with  duration of irradiation is 510,44 second or 8,5 minutes, 40 μg/g of Kanker is 0,109 Gy/second with  duration of irradiation is 458,67 second or 7,6 minutes and 45 μg/g of Kanker is 0,12 Gy/second with  duration of irradiation 415,60 second or 6,9  minutes.These results was graphed with linear fittings sehinggadapat drawn the conclusion that the greater the concentration of Boron-10 is injected, the higher the dose rate and linear manner for irradiation time decreases linearly for the treatment of breast cancer. Key words : BNCT, breast cancer, MCNPX
PENGARUH FRAKSI-X Selenium PADA STRUKTUR DAN PARAMETER KISI Pb(S,Se) MASIF PREPARASI TEKNIK BRIDGMAN Sardila Ayu Ihwani; Ariswan Ariswan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi X atom selenium (Se) pada struktur kristal dan parameter kisi bahan semikonduktor Pb(S,Se) dalam bentuk masif, yang dipreparasi menggunakan teknik Bridgman. Kristal ditumbuhkan dengan memanaskan bahan Pb(S,Se) dengan alur suhu tertentu yaitu dipanaskan sampai pada suhu 300C selama 2 jam dan selanjutnya pada suhu  600C, pemanasan dilakukan juga selama 4 jam. Hasil XRD menunjukkan bahwa variasi fraksi x atom selen  tidak berpengaruh pada struktur kristal yaitu kubik. Namun x fraksi atom selenium tersebut berpengaruh pada  parameter kisi kristal       Pb(. Hasil perhitungan analitik parameter kisi yang dihasilkan yaitu, PbSe sebesar  6,1399,  sebesar  6,0748,  sebesar  6,0741 ,  sebesar 6,0224 , sebesar 5,9926 , sebesar 5,9909 , dan sebesar 5,9685 . 
STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA BAHAN SEMIKONDUKTOR LAPISAN TIPIS Sn(S0,8 Te0,2) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM STRUCTURE AND CHEMICAL COMPOTITION OF SEMICONDUCTOR MATEERIAL Sn(S0,8 Te0,2) THIN FILM PREPARATION RESULT BY VACUM EVAPORATION TECNIQUES Siti Khoirunisa'; Ariswan Ariswan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 3 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan lapisan tipis Sn(S0,8Te0,2) dengan teknik evaporasi vakum untuk mempelajari variasi jarak spacer,karakter lapisan tipis Sn(S0,8Te0,2) sebagai semikonduktor dengan karakterisasi struktur kristal, morfologi permukaan, dan komposisi kimia.Variasi jarak spacer ada tiga, yaitu 10 cm, 15 cm dan 25cm.  Sampel dikarakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) untuk mengetahui struktur kristal, SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk mengetahui morfologi permukaan, dan EDAX (Energy Dispersive Analysis X-RD) untuk mengetahui komposisi kimia. Hasil menunjukkan bahwa variasi jarak   menyebabkan perbedaan kualitas kristal lapisan tipis tiap sampel, yang ditandai dengan adanya perbedaan intensitas spectrum,ketiga sampel memiliki struktur kristal orthorhombik  dengan parameter kisi menggunakan metode analitik, sampel 1 (jarak spacer 10cm): a = 8,932 (; b =3,926 (;  c = 13,870 (, sampel 2 (jarak spacer 15cm): a = 8,551 (; b =3,766 (;  c = 14,659 (, sampel 3 (jarak spacer 25cm): a = 8,882 (; b =3,887 (;  c = 14,077 (.. Permukaan lapisan tipis homogen terdiri atas butiran berukuran µm dan µm serta hasil karakterisasi EDAX diperoleh perbandingan unsur Sn:S:Te yaitu 1: 0,80 : 0,14.Kata kunci:      struktur kristal, morfologi permukaan, , spacer, komposisi kimia kristal Sn(S0,8Te,2)AbstractThis research aims to grow Sn(S0,8Te0,2) thin films by vacuum evaporation method to study characterization of Sn(S0,2Te0,8) thin films as smiconducter materials which includes characterization of the crystal structure, surface morphology, and chemical composition. The spacer were varied for 3 times, namely 10 cm, 15 cm and 25cm. Samples were characterized by XRD (X-Ray Diffraction) to determine the crystal structure, SEM (Scanning Electron Microscopy) to determine the surface morphology, and EDAX (Energy Dispersive Analysis X-RD) to determine the chemical composition. The result showed that spacer variations caused the difference in thin films quality, marked by the difference of spectrum intensity,the 3 samples had orthorhombic crystal structure with the lattice parameters using analitical method were sample 1 (the spacer 10 cm): a = 8,932 (; b =3,926 (;  c = 13,870 (, sample 2 (the spacer 15 cm): a = 8,588 (; b =3,751 (;  c = 13,907 (,and sample 3 (the spacer 25 cm):a = 8,882 (; b =3,887 (;  c = 14,077 (. The surface of sample was homogenous and consisted of grains with µm andµm size. Thin film contains elements of Sn, S, and Te with the chemical composition percentages were the molarity comparisons of Sn : S : Te was 1: 0,80 : 0,14.Keywords:       crystal structure, surface morphology , spacer, chemical composition Sn(S0,8Te,2)
PEMETAAN PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM DAN INTENSITAS GEMPABUMI KECAMATAN ARJOSARI PACITAN JAWA TIMUR MICROZONATION OF PEAK GROUND ACCELERATION AND EARTHQUAKE INTENSITY IN ARJOSARI SUBDISTRICT, PACITAN, EAST JAVA NUR INTAN PERMATASARI NUR INTAN PERMATASARI; NUGROHO BUDI WIBOWO NUGROHO BUDI WIBOWO; DENNY DARMAWAN DENNY DARMAWAN
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 3 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menentukan percepatan getaran tanah (PGA) dengan menggunakan metode Kanai kemudian divisualisasikan dengan mikrozonasi PGA dan intensitas gempabumi dengan persamaan Wald (1999) di Kecamatan Arjosari.Data mikrotremor dianalisis menggunakan Fast Fourier Transform (FFT) radix-64, penghalusan data dengan Konno-Ohmachi dan Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Hasil studi ini menyatakan bahwa nilai percepatan getaran tanah maksimum di Kecamatan Arjosari adalah 35,891 cm/s2 sampai 100,785 cm/s2 dengan intensitas gempabumi IV-VI MMI.Kata Kunci : Percepatan Getaran Tanah Maksimum, Horizontal to Vertical Spectral Ratio, Mikrotremor, Arjosari.AbstractThe aims of this study are to determine the peak ground acceleration (PGA) using Kanai method, then visualized with PGA microzonation and to determine the intensity of the earthquake using Wald’s Equation (1999) in Arjosari Subdistrict.The microtremor data were analyzed using Fast Fourier Transform (FFT) radix-64, smoothing with Konno-Ohmachi and Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) methods. The results show that the peak ground acceleration value in Arjosari is between 35,891 cm/s2 to 100,785 cm/s2 with earthquake intensity is IV-VI MMI (Modified Mercalli Intensity).Key Words : Peak Ground Acceleration, Horizontal to Vertical Spectral Ratio, Microtremor, Arjosari.PENDAHULUANKepulauan Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian Utara, dan lempeng Pasifik di bagian Timur (Ibrahim, 2005). Pulau Jawa berada di antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Lempeng Indo-Australia bergerak 6,5 cm per tahun relatif di sekitar Jawa dan Bali (Simmons et al., 2007).Daerah Pacitan ditinjau dari kondisi geologi merupakan daerah yang berpotensi terkena
INFLUENCE OF MAGNET SELENOID FIELD INDUCTION ON NICOTIN ABSORPTION ON CIGARETTE FILTER Adittya Oktawinanta , Suparno
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian kali ini yang berjudul pengaruh medan magnet terghadap daya serap nikotin pada filter rokok bertujuan untuk i) mengetahui adanya pengaruh induksi medan magnet terhadap daya absorbsi nikotin pada filter rokok. ii) mengetahui pengaruh lama paparan medan magnet pada filter rokok terhadap absorbsi nikotin. Penelitian dimulai dengan pembuatan selenoida dengan spesifikasi panjang selenoida sepanjang sembilan cm dan diameter kawat satu setengah mm selanjutnya menginduksi filter rokok menggunakan magnet selenoida dalam rentan empat sampai dua puluh empat jam dengan kenaikan empat jam, langkah selanjutnya ialah dengan melinting ulang filter yang telah diinduksi oleh medan magnet dan membakarnya menggunkan alat penghisap setelah itu melarutkan nikotin pada filter yang telah diberi perlakuan medan magnet dan yang tidak diberi perlakuan yang sebelumnya melewati tahap pembakaran, tahap terakhir larutan diuji dengan alat spektrofotometer UV-Vis.Penelitian tentang pengaruh induksi medan magnet selenoida terhadap daya searp nikotin didapatkan hasil i) hubungan lama paparan dan besar absorbsinya bersifat eksponen dengan persamaan ⁄ . ii) hubungan kuat medan magnet dan besar absorbsinya bersifat eksponen dengan persamaan grafik ⁄ . Kata kunci: Induksi, medan magnet selenoida, filter rokok, nikotin, panjang gelombang, spektrofotometer UV-Vis Abstract The present study entitled the effect of magnetic field on nicotine absorption on cigarette filter aims i) to know the effect of induction of magnetic field on nicotine absorption power in cigarettes filter. ii) to know the effect of long exposure of magnetic field on cigarettes filter to nicotine absorption.The study began with the manufacture of selenoids with a length of nine cm long selenoid and a diameter of one and a half mm wire subsequently induced cigarette filters using magnet selenoid in a four to twenty four hour interval with a four-hour rise, the next step was to rebound the field induced filter magnet and burn it using a suction apparatus after which the nicotine is dissolved in the treated filter of the magnetic field and which is not treated prior to the combustion stage, the final stage of the solution is tested by a UV-Vis spectrophotometer. Research on the effect of induction of the magnetic field of selenoid to the power of the nicotine syringe is obtained by the result of i) the long exposure relationship and the absorbs are exponential with the equation ⁄ . ii) the magnetic field strength relationship and the large absorbs are exponential with the equation of graphic ⁄ . Keywords: Induction, magnet selenoid field, cigarette filter, nicotine, wavelength, UV-Vis spectrophotometer.

Page 3 of 20 | Total Record : 196