Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Model Development of NIÑO 3.4 and Indian Ocean Dipole (IOD) Anomalies Teleconnection Saputra, Antonni; Hermawan, Eddy; Darmawan, Denny
Jurnal Sains Dasar Vol 7, No 2 (2018): October 2018
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v7i2.38551

Abstract

The purpose of this research is to develop the teleconnection model of Niño 3.4 and IOD anomalies which can be used as reference to explain precipitation anomalies. El-Niño and IOD cycles are shown as the warming process of sea surface temperatures where for El-Niño is in the Pacific Ocean and IOD is in the Indian Ocean and each of them forms a cycle over a certain period of time. The method used to determine the dominant oscillation of the teleconnection of Niño 3.4 and IOD anomalies is Power Spectral Density (PSD), and to model the teleconnection of Niño 3.4 and IOD anomalies is ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average). The data used are Niño 3.4 index which is one type of index for El-Niño and IOD index. The results are Power Spectral Density (PSD) graphs for the teleconnection of Niño 3.4 and IOD anomalies which oscillates around 5 years. By the ARIMA method, the approximate model for the data of teleconnection of Niño 3.4 and IOD is ARIMA (1,1,2) with equation of Zt = 1.516  Zt-1 - 0.516 Zt-2 - 0.256 at-1 + 0.021 at-2.
Pemodelan 2D dan 3D Metode Geomagnet untuk Interpretasi Litologi dan Analisis Patahan di Jalur Sesar Oyo Heningtyas Heningtyas; Nugroho Budi Wibowo; Denny Darmawan
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 10, No 3 (2019)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3570.083 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v10i3.157

Abstract

Gempa susulan setelah gempabumi Yogyakarta Tahun 2006 memiliki hiposenter bukan di sepanjang Sesar Opak tapi cenderung di sekitar unidentified fault yang berjarak 10 – 15 km sebelah timur pegunungan Gunung Kidul. Unidentified fault tersebut berkorelasi dengan keberadaan jalur Sesar Oyo. Metode geofisika yang dapat diterapkan untuk mengidentifikasi keberadaan jalur sesar adalah metode geomagnet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran anomali medan magnet di sekitar jalur Sesar Oyo, mengetahui susunan formasi dan jalur Sesar Oyo berdasarkan pemodelan geomagnet. Pengambilan data dilakukan menggunakan PPM dengan 35 titik pengamatan dan spasi antar titik pengamatan 1,5 km. Pengolahan data dilakukan dengan koreksi variasi harian, koreksi IGRF(International Geomagnetics Reference Field), RTP (Reduction to Pole) dan Upward Continuation. Pemodelan dilakukan dengan menganalisis anomali medan magnet yang telah direduksi ke kutub dan kontinuasi ke atas dengan ketinggian 2500 m. Hasil analisa menunjukkan rentang nilai anomali medan magnet di kawasan penelitian adalah 180 nT – 660 nT, yang menunjukkan kontras keberadaan blok sesar. Hasil pemodelan 2D menunjukkan kawasan penelitian didominasi oleh 3 formasi batuan utama yaitu batubasalt-andesitik Formasi Nglanggran, batupasir Formasi Sambipitu, dan batugamping Formasi Wonosari. Hasil pemodelan 3D menunjukkan Sesar Oyo merupakan sesar geser dengan kedalaman 150 – 300 m, jalur sesar tersebut terbagi menjadi 2 segmen yaitu dengan arah N120°E sepanjang 5,8 km dan N160°E dengan panjang 2,5 km.
Kajian Sistem Terfrustasi pada Bahan Antiferromagnet dengan Model Ising 2D R. N. Safitri; A. R. U. Fadilah; Denny Darmawan; R. Y. A. Sari
Jurnal Sains Fisika dan Terapannya Vol 1
Publisher : Jurnal Sains Fisika dan Terapannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1311.176 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan energi dasar dan magnetisasi bahan antiferromagnet dengan pengaruh suhu dan nilai kompetisi interaksi. Kompetisi interaksi terjadi antara tetangga terdekat dengan tetangga terdekat berikutnya. Penyelesaian kasus antiferromagnet berikut menggunakan model Ising dua dimensi dengan metode Monte Carlo. Hasil penelitian menunjukkan bahawa energi dasar mengalami peningkatan secara signifikan pada suhu kritis (suhu Neel). Semakin besar kompetisi interaksi, energi dasar pada suhu awal mengalami penurunan. Berdasarkan nilai magnetisasi, bahan antiferromagnet yang terfrustasi mengalami perubahan fase menjadi paramagnet ketika suhunya dinaikkan. Dengan memperbesar kompetisi interaksi, perubahan fase terjadi pada suhu Neel yang lebih tinggi.
Analisa Resiko Bahaya Seismik Berdasarkan Parameter Ketebalan Lapisan Sedimen dan Faktor Amplifikasi di Kecamatan Prambanan dan Gantiwarno Nugroho Budi Wibowo; Denny Darmawan; Zahroh Utami; Siti Patimah
Jurnal Sains Dasar Vol 7, No 2 (2018): October 2018
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v7i2.38553

Abstract

Kecamatan Prambanan dan Gantiwarno merupakan wilayah yang terdampak gempabumi Yogyakarta 2006. Kedua kecamatan tersebut memiliki resiko bahaya seismik. Resiko bahaya seismik dapat dikaji dengan pendekatan ketebalan lapisan sedimen dan faktor amplifikasi. Kedua parameter tersebut dapat mempengaruhi penguatan gelombang seismik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor amplifikasi, ketebalan lapisan sedimen dan potensi resiko bahaya seismik di Kecamatan Prambanan dan Gantiwarno. Penelitian ini menggunakan 30 data mikrotremor yang dianalisis dengan metode HVSR dan elipticity curve. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi predominan di Kecamatan Prambanan dan Gantiwarno bervariasi dari 0,7 – 9,5 Hz. Faktor amplifikasi di Kecamatan Prambanan dan Gantiwarno bervariasi dari 0,5 – 8,7. Ketebalan lapisan sedimen di Kecamatan Prambanan dan Gantiwarno bervariasi dari 4,24 – 114,45 m. Mikrozonasi resiko bahaya seismik tinggi pada Kecamatan Prambanan berada di Desa Sanggrahan dan Cucukan, sedangkan pada Kecamatan Gantiwarno berada di Desa Sawit dan Ngandong.
Simulasi Aliran Fluida Yang Disertai Pertukaran Panas Menggunakan Metode Finite Volume Particle (FVP) Rida SN Mahmudah; Denny Darmawan; Koji Morita
Jurnal Sains Dasar Vol 6, No 2 (2017): October 2017
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1956.841 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v6i2.11751

Abstract

Pertukaran panas yang melibatkan perubahan fasa pada fluida mengalir merupakan fenomena penting dalam bidang sains dan rekayasa. Beberapa metode komputasi dinamika fluida telah dikembangkan untuk mensimulasikan fenomena ini, baik yang berbasis kisi maupun tanpa kisi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat simulasi aliran fluida yang disertai aliran panas dengan menggunakan metode Finite Volume Particle (FVP). Mula-mula, dibuat kode simulasi pertukaran panas yang disebabkan oleh konduksi pada rongga persegi dan memvalidasi hasilnya dengan solusi analitis konduksi panas 1D. Dari proses validasi ini, diketahui bahwa hasil simulasi dan solusi analitis menunjukkan kesesuaian yang sangat baik. Kode yang sudah divalidasi ini kemudian dikembangkan untuk mensimulasikan pertukaran panas yang disebabkan oleh aliran fluida (konveksi). Hasil dari simulasi konveksi ini dibandingkan secara kualitatif dengan referensi dan menunjukkan hasil yang memuaskan. Dengan demikian, pada penelitian ini telah dihasilkan kode simulasi pertukaran panas karena konduksi dan konveksi dengan metode FVP yang telah tervalidasi dengan baik.  FLUID FLOWS SIMULATION WITH HEAT TRANSFER USING FINITE VOLUME PARTICLE (FVP) METHODHeat transfer involving phase change on flowing fluids is an important phenomena in science and engineering. Several methods on computational fluid dynamics has been developed to simulate this phenomena, either with mesh and/or meshless-based methods. This research is aimed to build a simulation code to simulate fluid flows with heat transfer using Finite Volume Particle (FVP) method. First, a simulation code simulating heat transfer due to conduction in a square cavity was built, and the results were validated with analytical solution of 1D heat conduction. This validation results showed a reasonably good agreement between simulation result and analytical solution. This validated code then was improved to simulate heat transfer due to fluid flows (convection). Results from this convection simulation was compared qualitatively with reference and showed good agreement. Therefor, this research has resulted in simulation code of heat transfer due to conduction and convection with FVP method and has been fairly validated.Key words: fluid flow simulation, heat transfer, finite volume particle method
Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Jalur Sesar Opak Berdasarkan Model Suseptibilitas dan Second Vertical Derivative dengan Metode Geomagnet Desi Novi Dayana; Nugroho Budi Wibowo; Denny Darmawan
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Vol 8, No 02 (2018) : IJAP Volume 8 ISSUE 02 YEAR 2018
Publisher : Department of Physics, Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.047 KB) | DOI: 10.13057/ijap.v8i2.21428

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur bawah permukaan jalur Sesar Opak berdasarkan model suseptibilitas dan SVD dengan metode geomagnet. Pengambilan data dilakukan menggunakan Proton Precession Magnetometer Geometric tipe G-856 dengan 77 titik pengukuran dan jarak antar titik pengukuran +2 km. Pengolahan data dilakukan melalui koreksi variasi harian, koreksi IGRF, SVD, dan reduksi ke kutub. Pemodelan dilakukan dengan menganalisis anomali medan magnet yang telah direduksi ke kutub. Hasil pemodelan solid model menunjukkan bahwa Formasi Semilir dengan nilai suseptibilitas (0 – 100) ×10-3, Formasi Merapi Muda dengan nilai suseptibilitas (0 – 2) ×10-3, dan Formasi Nglanggran dengan nilai suseptibilitas (0,6 – 70) ×10-3. Hasil pemodelan SVD dan solid model menunjukkan keberadaan Sesar Opak.
Workshop Praktikum Sederhana Bagi Guru-Guru SD Kelas 4 Dan 5 Berbasis Pemanfaatan Limbah Di Kabupaten R. Yosi Aprian Sari; Denny Darmawan; Rida Siti Nur'aini Mahmudah
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 2, No 2 (2018): Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.485 KB) | DOI: 10.21831/jpmmp.v2i2.21921

Abstract

Pembelajaran IPA tidak harus dilakukan di dalam kelas, ataupun dengan menggunakan peralatan laboratorium yang bagus dan canggih apalagi terkomputerisasi. Pembelajaran IPA bisa dilakukan di luar kelas dan dapat dilakukan berbagai bentuk kegiatan, antara lain kegiatan praktikum. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menyegarkan kembali jenis-jenis praktikum yang bisa dilakukan sekaligus untuk memperkuat pemahaman konsepnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah agar guru-guru bisa berinovasi dan berimprovisasi merancang kegiatan pembelajaran anak-anak khususnya kelas 4 dan 5 terutama yang berkaitan dengan praktikum IPA.Kegiatan ini dilakukan berupa percobaan yang dilakukan secara berkelompok dan diawali dengan memberikan modul yang berisikan panduan pelaksanaan praktikum dan diakhiri penjelasan dan pemaknaan fisisnya. Kegiatan ini dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas. Adapun jenis praktikum yang dilakukan adalah Mekanika (GLB dan GLBB), Kalor (Perubahan Wujud Benda), Gelombang, Optika (lensa dan cermin), Listrik dan Magnet, Bumi dan Alam Semesta, dan Balon Gas. Evaluasi yang dilakukan selama kegiatan ini terdiri dari 2 bentuk, yaitu evaluasi kinerja yang dilakukan oleh tim dan evaluasi berupa kuisioner yang diisi oleh peserta guru-guru. Dari evaluasi kinerja, peserta yang guru-guru SD sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan rata-rata nilai aktivitas 83,30 masuk dalam kategori baik dan nilai evaluasi guru selama kegiatan berlangsung 91,46 masuk dalam katagori sangat baik. Sedangkan dari kuisioner yang diberikan oleh guru-guru, pelatihan sejenis sangat diperlukan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan khususnya praktikum IPA khususnya dalam merancang alat praktikum sederhana yang berasal dari lingkungan sekitar. Kata kunci: praktikum IPA, proses pembelajaran IPA. Simple Experiment Workshop for Elementary School Teachers of Class 4 And 5 Based on Waste Utilization in Bantul Distric  Abstract           Science learning does not have to be done in the classroom, or by using good and sophisticated laboratory equipment let alone computerized. Science learning can be done outside the classroom and can be done various forms of activities, such as experiment activities. The main purpose of this activity is to re-type the kinds of experiment that can be done as well as to strengthen the understanding of the concept. While the other goal is for teachers to innovate and improvise the activities that are being built with the science lab.This activity is carried out with experiments conducted in groups and begins by providing a module that contains guidelines for the implementation of the practicum and the end of explanation and the physical meaning. This activity is done in the classroom and outside the classroom. The types of experiment performed are Mechanics (GLB and GLBB), Calor (Change of Being), Waves, Optics (lens and mirror), Electricity and Magnetism, Earth and Universe, and Gas Balloon.Evaluation done during the workshop consisted of 2 forms, they were performance evaluation done by the team and questionnaire for the participant. From performance evaluation, the participant got average activity score of  83,30 which is categorized as good and the evaluation of teachers during the course of 91.46 is included in the category very well. From questionnaire, the workshop is needed to add experience and knowledge in science.Keywords:  Keywords: science experiment, science instruction
PERBANDINGAN VARIASI SUHU DAN KANDUNGAN LOGAM BAHAN KERAMIK DENGAN BAHAN LOGAM SEBAGAI KETEL RICE COOKER Agung Purnomo; Rizal Aditya; Denny Darmawan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 4 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.504 KB)

Abstract

This research was aimed to know comparison of temperature variation and metal content in ceramic material and metal material which be used to rice cooker pan. Measuring method of temperature which be used is measuring voltage change of LM 35 which be converted to temperature unit. Measuring method of metal content which be used is using atomic absorption spectroscopy which focus in content of Cu, Cd and Al. Result of variation temperature research shows ceramic pan has homogeneous temperature variation and progressive temperature increase. Besides metal pan has non homogeneous temperature variation and extreme temperature increase. Result of metal contents research shows Cu, Cd and Al content in the ceramic pan are lower than in the metal pan. It shows that the ceramic pan is better to be used for rice cooker pan. Keywords: Rice cooker, Pan, Ceramic, Metal, Temperature.
Density Profiles, Energy, and Oscillation Strength of a Quantum Dot in Two Dimensions with a Harmonic Oscillator External Potential using an Orbital-free Energy Functional Based on Thomas–Fermi Theory Alfarisa, Suhufa; Dwandaru, Wipsar Sunu Brams; Darmawan, Denny
Makara Journal of Science Vol. 20, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims i) to determine the density profile and calculate the ground state energy of a quantum dot in two dimensions (2D) with a harmonic oscillator potential using orbital-free density functional theory, and ii) to understand the effect of the harmonic oscillator potential strength on the electron density profiles in the quantum dot. This study determines the total energy functional of the quantum dot that is a functional of the density that depends only on spatial variables. The total energy functional consists of three terms. The first term is the kinetic energy functional, which is the Thomas–Fermi approximation in this case. The second term is the external potential. The harmonic oscillator potential is used in this study. The last term is the electron–electron interactions described by the Coulomb interaction. The functional is formally solved to obtain the electron density as a function of spatial variables. This equation cannot be solved analytically, and thus a numerical method is used to determine the profile of the electron density. Using the electron density profiles, the ground state energy of the quantum dot in 2D can be calculated. The ground state energies obtained are 2.464, 22.26, 90.1957, 252.437, and 496.658 au for 2, 6, 12, 20, and 56 electrons, respectively. The highest electron density is localized close to the middle of the quantum dot. The density profiles decrease with the increasing distance, and the lowest density is at the edge of the quantum dot. Generally, increasing the harmonic oscillator potential strength reduces the density profiles around the center of the quantum dot.
THE OCEAN CURRENT PATTERN AND WATER MASS CHARACTERISTIC IN THE RESPONSE OF CLIMATE EVENTS ON THE NORTHWESTERN SUMATRA WATER Khikmah Muliati; Ahmad Bayhaqi; Kautsar Fadlih Akbar; Denny Darmawan; Nurhayati Nurhayati
Widyariset Vol 8, No 1 (2022): Widyariset
Publisher : Pusbindiklat - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/widyariset.7.1.2022.9 - 18

Abstract

El Nino lemah dan positif Indian Ocean Dipole (pIOD) yang diikuti La Nina moderat dan negatif Indian Ocean Dipole (nIOD) pada tahun 2017 memberikan pengaruhnya terhadap kondisi pantai barat laut Sumatera. Penelitian untuk menganalisis hal tersebut dilakukan menggunakan RV Baruna Jaya VIII pada Desember 2017. Pelayaran ini bertujuan menganalisis pengaruh perubahan iklim terhadap pola arus laut dan karakteristik massa air. Data hidrografi dari pelayaran tersebut didukung oleh data satelit altimetri suhu permukaan laut (SST), data anomali angin yang bersumber dari The European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF), dan data arus yang bersumber dari Ocean Surface Current Analysis Real-Time. Hasil penelitian menunjukkan adanya warmer sea surface temperature saat fenomena weak El Nino diikuti positive IOD (pIOD) and cooler sea surface temperature saat fenomena moderat La Nina diikuti negative IOD (nIOD). Karakteristik massa air yang diamati pada lapisan atas maupun tengah bersumber dari perairan Samudera Hindia. Data arus mendukung hal tersebut dengan menunjukkan bahwa arus pada bulan Desember bergerak dari barat sebagai bagian dari musim barat dan pengaruh dari Wyrtki Jets.