cover
Contact Name
Muhammad Fuad Rasyid
Contact Email
m.fuadrasyid12@gmail.com
Phone
+6289538973171
Journal Mail Official
m.fuadrasyid12@gmail.com
Editorial Address
jl.raya inspeksi kalimalang, cikarang selatan, kab.bekasi Jawa barat
Location
Kab. bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (P-ISSN 2252-6722, E-ISSN 2503-3476) is published by the Department of Indonesian Language and Literature, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Semarang. It publishes research-based articles in the field of language, literature, and learning. The scopes of the topics include: 1) Indonesian language for foreigners, Indonesian language, Indonesian language teaching; (2) Linguistics; (3) Applied Linguistics, and; (4) Literature Teaching. Articles can be written in English, Indonesian or Malay. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia has been indexed in DOAJ, Google Scholar, BASE (Bielefeld Academic Search Engine), and Sinta (Science and Technology Index).
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 1: Mei 2021" : 10 Documents clear
Proses Morfofonemik Bahasa Betawi dalam Bahasa Indonesia Egi Nusivera; Indah Rahmayanti
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.38127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan morfofonemik bahasa Betawi yang digunakan pada penutur bahasa Betawi. Morfofonemik ini dimaksudkan sebagai sistem yang berkaitan dengan perubahan fonem akibat bertemu antara morfem yang satu dengan morfem yang lainnya. Pembentukan kata atau pertemuan morfem ini dalam bahasa Betawi menjadi keunikan tersendiri. Penelitian ini berupaya untuk menemukan cara untuk melihat proses morfofonemik kata di masyarakat penutur bahasa Betawi. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif kualitatif dengan metode ini dapat digunakan sebagai acuan analisa bahasa Betawi. Sumber data dari penelitian yaitu berupa sampel data lisan yang diperoleh melalui penutur bahasa Betawi yang langsung diperoleh dari kehidupan sehari-hari. Data dianalisis secara komparatif dengan pendekatan struktural bersifat deskriptif khususnya dalam hal klasifikasi proses-proses morfofonemik bahasa Betawi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumen dan wawancara. Populasi penelitian ini merupakan populasi terjangkau yaitu meliputi sampel penutur bahasa Betawi. Dari hasil analisis terdapat morfofonemik bahasa betawi dalam bahasa Indonesia. Faktor penyebab morfofonemik antara lain keduwibahasaan penutur,tipisnya kesetiaan pemakai bahasa dalam menggunakan bahasa itu sendiri,tidak cukupnya kosakata bahasa penerima, menghilangnya kata-kata yang digunakan, prestise bahasa, dan terbawanya bahasa ibu dalam pengguaan bahasa sehari- hari. Kata Kunci: Morfofonemik, Bahasa Betawi ABSTRACT This study aimed at knowing morphophonemic of Betawi language used in Betawi speakers. This morphophonemic intended as system that related to phoneme changes due to the unification between one morpheme and another morpheme. The word formations or this morpheme unification in Betawi language becomes its own uniqueness. This study seeks to find a way to see the morphophonemic process of words in Betawi language speakers. This research is descriptive qualitative study and can be used as a reference for Betawi language analysis. Sources of data from the study are in the form of oral data samples obtained through Betawi speakers who are directly obtained from daily life. Data were analyzed comparatively with a structural approach that is descriptive especially in terms of the classification of Betawi morphophonemic processes. Data collection techniques used were document analysis and interviews. This research population is an affordable population that includes samples of Betawi speakers. From the results of the analysis, there are morphophonemics of Betawi language in Indonesian. The factors that cause morphophonemics include the bilingualism of speakers, the lack of loyalty of language users in using the language itself, insufficient vocabulary of the recipient language, the disappearance of the words used, the prestige of the language, and the carrying of the mother tongue in everyday language use. Keyword : Morphophonemic, Betawi language.
Analisis Kesalahan Penggunaan Kalimat melalui Media Komik pada Pemelajar BIPA Vietnam Tingkat Menengah Hertiki Hertiki
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.38476

Abstract

Media komik saat ini sudah sangat populer di kalangan mahasiswa dan penggunaannya dikemas dengan cara menarik yaitu dengan menggunakan gambar dan kata-kata yang mendukung. Penelitian ini fokus pada penggunaan keterampilan menulis dalam bentuk komik, terutama bagi pemelajar BIPA yaitu pemelajar asal Vietnam yang sedang menempuh studi di University of Social Sciences and Humanities (USSH), Ho Chi Minh City. Desain dalam penelitian ini adalah kualitatif. Dari 17 pemelajar BIPA USSH, ada 13 pemelajar (70%) menyatakan bahwa media Cartoon Story Maker sangat menarik untuk digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Kesulitan yang mereka hadapi tentunya masih dalam kendala penggunaan bahasa Indonesia (47.4%), seperti ejaan dan kurangnya kosakata untuk membuat kalimat maupun percakapan. Mahasiswa USSH rata-rata membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 jam dalam membuat cerita dengan menggunakan Cartoon Story Maker. Komik dapat dijadikan sebagai media pendidikan yang membantu para pemelajar BIPA Vietnam terutama dalam keterampilan menulis untuk belajar lebih efektif lagi. Bukan hanya karena komik sebagai salah satu media pembelajaran, tetapi komik juga sudah dikenal baik oleh para pemelajar BIPA di Vietnam. Kata kunci: kesalahan berbahasa, penggunaan kalimat, komik. Abstract Comics are well-known among students in Ho Chi Minh City, Vietnam. This paper aims to discuss and explore the usage of a comic book to construct sentences in the Indonesian language lessons for BIPA (learners in University of Social Sciencs and Humanities). A qualitative method is designed in this research for the outcomes. From 17 students who joined the BIPA class, there were thirteen students (70%) who stated that Cartoon Story Maker is very interactive to be used in the teaching learning Indonesian language in the class. Another difficulty that they face is mostly the use of Indonesian language (47.4 %), such as: spelling and lack of vocabulary in making sentences and conversations. It took approximately 2-3 hours to create a story using Cartoon Story Maker. Comics can generate ideas for BIPA students in Vietnam in learning the Indonesian language in a fun and effective manner, especially in writing skills. Since a comic book is full of illustrations, it enhances the undergraduate students’ understanding immediately and they are able to produce sentences with minimal help from the lecturer. Therefore, it is hoped that comics can be an edutainment tool in promoting writing in the classroom. Keywords: language error, usage of sentences, comics
Keefektifan Pembelajaran Mengidentifikasi Unsur-Unsur Teks Berita Menggunakan Metode Earth dan PQRST pada Peserta Didik Kelas VIII Dini Ramadhani; Haryadi Haryadi
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.43308

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keefektifan pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur teks berita dengan metode EARTH pada peserta didik kelas VIII, mendeskripsikan keefektifan pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur teks berita dengan metode PQRST pada peserta didik kelas VIII, dan mengetahui metode yang lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur teks berita dengan metode EARTH dan metode PQRST pada peserta didik kelas VIII. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control group design. Sampel pada penelitian ini yaitu peserta didik kelas VIII A dan kelas VIII B SMP Negeri 2 Moga di Warungpring. Data penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu nilai uji coba sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan nilai uji coba setelah diberikan perlakuan (postest) pada kelas sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode EARTH efektif digunakan dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur teks berita karena sig.(2tailed) adalah 0,000 sehingga sig < 0,05, metode PQRST efektif digunakan dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur teks berita karena sig.(2tailed) adalah 0,000 sehingga sig < 0,05, metode PQRST lebih efektif digunakan dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur teks berita karena perolehan nilai rata-rata proses pembelajaran metode PQRST yaitu 85,18%, rata-rata nilai sikap sebesar 89,624%, dan nilai rata-rata pada hasil setelah diberikan perlakuan (postest) yaitu sebesar 80,15 sedangkan pembelajaran menggunakan metode EARTH memiliki nilai rata-rata proses sebesar sebesar 82,4025%, rata-rata pada penilaian sikap yaitu sebesar 88,144%, dan perolehan rata-rata pada hasil setelah diberikan perlakuan (postest) adalah 79,33. Kata Kunci : mengidentifikasi unsur-unsur, teks berita, metode EARTH, dan metode PQRST. ABSTRACT The purpose of this study was to describe the effectiveness of learning to identify elements of news text with the EARTH method for class VIII students, to describe the effectiveness of learning to identify elements of news text using the PQRST method for class VIII students, and to find out which methods are more effective in identifying learning news text elements using the EARTH method and the PQRST method in class VIII students. The research design used in this study was a quasi-experimental design with nonequivalent control group design. The sample in this study were students of class VIII A and class VIII B of SMP Negeri 2 Moga at Warungpring. The research data used in the study were the test value before being given treatment (pretest) and the test value after being given treatment (postest) in the sample class. The results showed that the EARTH method was effective in learning to identify elements of news text because sig. (2tailed) was 0.000 so that sig <0.05, the PQRST method was effective in learning to identify elements of news text because sig. (2tailed) is 0,000 so that sig <0.05, the PQRST method is more effective in learning to identify elements of news text because the average value of the PQRST learning process is 85.18%, the average attitude value is 89.624%, and the average value The average on the results after being given treatment (posttest) is 80.15 while learning using the EARTH method has an average process value of 82.4025%, the average on attitude assessment is 88.144%, and the average acquisition on the results after being given treatment (postest) was 79.33. Keywords: identifying elements, news text, EARTH method, and PQRST method.
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Cerita Imajinasi Bermuatan Kearifan Lokal Menggunakan Model Scaffolded Writing Berbantuan Media Gambar Berkata Kunci pada Peserta Didik Kelas VII Adhetia Sukma Fitriani; Mukh Doyin
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.43710

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah memaparkan proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis teks cerita imajinasi bermuatan kearifan lokal menggunakan model scaffolded writing berbantuan media gambar berkata kunci, memaparkan peningkatan keterampilan menulis teks cerita imajinasi bermuatan kearifan lokal menggunakan model scaffolded writing berbantuan media gambar berkata kunci, serta memaparkan perubahan sikap sosial peserta didik kelas VII G SMP Al Hikmah 2 Benda setelah mengikuti pembelajaran keterampilan menulis teks cerita imajinasi bermuatan kearifan lokal menggunakan model scaffolded writing berbantuan media gambar berkata kunci. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang terbagi menjadi dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II, dengan rincian pelaksanaan tiap siklus yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan belajar peserta didik sebesar 18% dari prasiklus sampai dengan siklus II. Dari prasiklus, rata-rata nilai 64,1, pada siklus I meningkat menjadi 71,5, dan siklus II meningkat menjadi 75,7. Persentase peningkatan hasil belajar peserta didik dari prasiklus ke siklus I sebesar 94%, dan siklus I ke siklus II sebesar 30,3%. Selain itu, perubahan juga terjadi pada perilaku peserta didik ke arah yang lebih positif. Peserta didik lebih antusias, bersemangat, serta percaya diri. Kata Kunci : keterampilan menulis, tes cerita imajinasi, model scaffolded writing, media gambar berkata kunci, kearifan lokal ABSTRACT The purpose of this study is to describe the process of implementing the learning process of writing imagination story text skills with local wisdom using the scaffolded writing model assisted by the said key drawing media, to describe the improvement in writing skills of imagination story text with local wisdom using the scaffolded writing model assisted by the said key image media, and to explain changes in attitudes. social students of class VII G SMP Al Hikmah 2 Benda after participating in learning the skills to write text stories of imagination with local wisdom using scaffolded writing models assisted by picture media said the keys. This type of research is a classroom action research with the model of Kemmis and Mc Taggart which is divided into two cycles, namely cycle I and cycle II, with details of the implementation of each cycle namely planning, implementing action, observing, and reflecting. The results showed an increase in student learning by 18% from pre-cycle to cycle II. From the pre-cycle, the average value was 64.1, in the first cycle it increased to 71.5, and the second cycle increased to 75.7. The percentage increase in the average evaluation of students from pre-cycle to cycle I was 11.5%, and cycle I to cycle II was 5.8%. In addition, changes also occur in the behavior of students in a more positive direction. Students are more enthusiastic, excited, and confident. Keywords: writing skills, imagination story test, scaffolded writing model, picture media say the key, local wisdom.
Analisis Wacana Kritis Program Mata Najwa "Mereka-reka Cipta Kerja" di Trans 7: Perspektif Teun A. Van Dijk Santi Pratiwi Tri Utami; Suhendi Syam; Eko Muharudin; Imas Juidah; Sumarlam Sumarlam
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.43909

Abstract

Pesan yang disampaikan dalam wacana program Mata Najwa episode 7 Oktober 2020 bertajuk “Mereka-Reka Cipta Kerja” amat menarik karena mengangkat isu terkini mengenai pro dan kontra disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) atau Omnibus Law. Maksud, tujuan, dan pemikiran yang terekam dalam gelar wicara tersebut merepresentasikan keterwakilan pengejawantahan pemikiran dan penuangan emosi pihak pro dan kontra. Analisis dilakukan untuk mendeskripsi struktur teks dan konteks sosial. Metode penelitian menggunakan analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk. Pengumpulan data dengan cara transkripsi percakapan dalam episode tersebut. Analisis data menggunakan model interaktif. Hasil analisis menunjukkan struktur teks berdasarkan elemen struktur makro, super struktur, dan struktur mikro berupa aspek semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris mendasari keseluruhan wacana. Analisis terkait konteks sosial memberi gambaran keterwakilan pihak pro dan kontra dari narasumber-narasumber yang dihadirkan. Kedua pihak mempertahankan pendapat kelompok dengan apik, disertai argumen-argumen yang menguatkan, dan data-data sahih yang dihadirkan untuk memberi penjelasan tambahan. Kata kunci: analisis wacana kritis, gelar wicara, perspektif Teun A. Van Dijk Abstract The Mata Najwa program episode 7 October 2020 entitled "Mereka-Reka Cipta Kerja" conveyed an interesting message by raising the latest issues regarding the pros and cons of the ratification of the Job Creation Act (UU Cipta Kerja) or the Omnibus Law. The aims, objectives, and discussions recorded in the talk show represent the representation of the thoughts and emotions of the pros and cons of the ratification of the policy. The analysis aims to describe the structure of the text and the social context of the discourse. The research method uses critical discourse analysis by Teun A. Van Dijk. Data collection by means of transcription of conversations in the episode. Data analysis using interactive model. The results of the analysis show the structure of the text based on the elements of macro structure, super structure, and micro structure in the form of semantic, syntactic, stylistic, and rhetorical aspects that underlie the whole discourse. The analysis related to the social context provides an overview of the representation of the pros and cons of the speakers presented in the talk show. Both parties defended the group's opinion well, accompanied by supporting arguments, and valid data were presented to provide additional explanations. Keywords: critical discourse analysis, talkshow, Teun A. Van Dijk perspective
Keefektifan Model Osbron dan Cycle Learning dalam Pembelajaran Menganalisis Unsur-Unsur Cerita Pendek di Kelas XI Meissy Widyastuti; Nas Haryati Setyaningsih
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.45162

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran menggunakan model Osbron dan Cycle Learning dalam pembelajaran menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek, pada peserta didik kelas XI SMA. Metode penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen desain quasi experimental. Penelitian dilakukan di SMA Mas’Udiyyah Bandungan dengan sampel kelas XI IPS 1 kelas eksperimen 1 perlakuan model Osbron dan kelas XI IPS 2 kelas eksperimen 2 perlakuan model Cycle Learning. Hasil uji-t eksperimen 1 model Osbron menunjukkan hasil signifikansi 0,000 < 0,05 Ha diterima, pembelajaran menggunakan model Osbron efektif. Hasil uji-t eksperimen 2 model Cycle Learning menunjukkan hasil signifikansi 0,000 < 0,05 Ha diterima, pembelajaran menggunakan model Cycle Learning efektif. Hasil uji-t tes akhir model Osbron dan Cycle Learning diperoleh nilai signifikansi 0,004 sehingga nilai signifikansi < 0,05 terdapat perbedaan signifikan. Rata-rata nilai tes akhir model Osbron 83,25 dan model Cycle Learning87,25 ada selisih 4,75. Disimpulkan model Cycle Learning lebih efektif daripada model Osbron dalam pembelajaran menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek di SMA. Kata kunci: cerita pendek; model osbron ; model cycle learning ABSTRACT The research aims to determine the effectiveness of learning process using the Osbron and Cycle Learning in learning process to analyze the building elements of short story towards the class XI high scholl participants. Quantitative research method with quasi exsperimental design. The research was conducted in SMA Mas’Uddiyah Bandungan with sample class 2 with cycle learning model treatment. The result of t-test of the eksperimental model 1 Osbron showed significant result 0,000 < 0,05 Ha accepted, Learning process with method effective. The result of t-test the experiment model 2 Cycle Learning showed significant result 0,000 < 0,05 Ha accepted, learning process with cycle learning method effective. The t-test result of the Osbron model and Cycle Learning model t-test obtained a significance value of 0,004 so the significance value <0,05 there is a significant difference. Average of the final Osbron Scores 83,25 and Cycle Learning model 87,25 there is a difference 4,75. Conclude than the Cycle Learning model is more effective than the Osbron model im learning process to analyze the elements that build shot story in high school. Keywords : short story, osbron model, cycle learning model
Keefektifan Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi melalui Model Creative Problem Solving dengan Media Animasi dan Media Audiovisual Peristiwa Aalam pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Amiroh Putri Jayanti; Tommi Yuniawan
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.45393

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan media animasi peristiwa alam dan media audiovisual peristiwa alam melalui model Creative Problem Solving dalam pembelajaran keterampilan menulis teks eksplanasi, pada peserta didik kelas VIII SMP. Penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen Quasi Experiment (eksprimen semu) dengan metode Nonequivalent Control Grup Design. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 30 Semarang menggunakan dua kelas sebagai sampel. VIII F menggunakan media animasi peristiwa alam dan VIII H menggunakan media audiovisual peristiwa alam. Hasil penghitungan uji t kelas eksperimen 1, diperoleh nilai signifikasi 0,000<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima menunjukkan bahwa media animasi peristiwa alam efektif digunakan dalam pembelajaran. Hasil penghitungan uji t kelas eksperimen 2, diperoleh nilai signifikasi 0,000<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima menunjukkan bahwa media audiovisual peristiwa alam efektif digunakan dalam pembelajaran. Hasil uji t pada tes terakhir media animasi peristiwa alam dan media audiovisual peristiwa alam menghasilkan nilai signifikasi 0,000 < 0,05 yang menandakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Rata-rata posttest media animasi sebesar 75,13 dan rata-rata media audiovisual peristiwa alam sebesar 76,36. Disimpulkan media audiovisual peristiwa alam lebih efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks eksplanasi daripada media animasi peristiwa alam pada kelas VIII SMP. Kata Kunci : keterampilan menulis teks eksplanasi, media animasi, media audiovisual, model creative problem solving ABSTRACT This study aims to determine the effectiveness of natural events animation media and natural events audiovisual media through the Creative Problem Solving model in learning explanatory text writing skills for students of class VIII SMP. Quantitative research with the type of Quasi Experiment experiment (pseudo experiment) with the Nonequivalent Control Group Design method. The research was conducted at SMP Negeri 30 Semarang using two classes as samples. VIII F uses animation media of natural events and VIII H uses audiovisual media of natural events. The results of the calculation of the t test for experimental class 1, obtained a significance value of 0.000 <0.05, so that Ho is rejected and Ha is accepted, indicating that the natural events animation media is effectively used in learning The results of the calculation of the t test for experimental class 2, obtained a significance value of 0.000 <0.05, so Ho is rejected and Ha is accepted, indicating that the audiovisual media of natural events is effectively used in learning. The results of the t test on the last test of natural events animation media and natural events audiovisual media produce a significance value of 0.000 <0.05 which indicates that Ho is rejected and Ha is accepted. The average posttest of animation media is 75.13 and the average audiovisual media of natural events is 76.36. It can be concluded that the natural events audiovisual media is more effective in learning explanatory text writing skills than the natural events animation media in the eighth grade of junior high school. Keywords: explanatory text writing skills, animation media, audiovisual media, creative problem solving models
Pengembangan Buku Pengayaan Membaca Teks Berita Bohong Bidang Bencana Alam Lutfia Felasifah; Subyantoro Subyantoro
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.46586

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan buku pengayaan Membaca Teks Berita Bohong Bidang Bencana Alam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan R&D (Research & Development). Buku pengayaan dikembangkan berdasarkan data angket kebutuhan dan wawancara terhada peserta didik kelas VIII dan pendidik Bahasa Indonesia SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dan pendidik menginginkan buku pengayaan yang dikembangkan memuat materi yang lengkap, menggunakan bahasa yang komunikatif, dan desain buku yang menarik. Berdasarkan penilaian ahli, buku yang dikembangkan mendapatkan nilai kategori baik, dengan rerata nilai 75 pada bagian awal buku, rerata nilai 69,85 pada bagian isi buku, dan rerata nilai 75 pada bagian akhir buku. Kata kunci: buku pengayaan, membaca, teks berita bohong ABSTRACT This study aims to develop an enrichment book Reading Fake News Text in the Field of Natural Disasters. This study used the R&D (Research &Development) approach. Enrichment books are developed based on the data of needs questionnaires and interviews of grade VIII students and Bahasa Indonesia educators of junior high school. . The results showed that students and educators wanted the enrichment book developed to contain complete material, use communicative language, and attractive book design. Based on expert assessment, developed books get a good category score, with an average score of 75 at the beginning of the book, an average score of 69.85 in the content section of the book, and an average score of 75 at the end of the book. Keywords: enrichment books, reading, fake news text
Unsur Pembangun Teks Cerita Pendek Webtoon Bermuatan Nilai Karakter serta Kelayakannya sebagai Sumber Ajar Mengidentifikasi Unsur-Unsur Teks Cerita Pendek Kelas IX Erisa Septianingrum; Bambang Hartono
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.46726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kelayakan webtoon Jajan Squad; Ngopi, Yuk!; Pak Guru Inyong; Lucunya Hidup Ini; dan Ojek Story sebagai sumber ajar mengindentifikasi unsur pembangun teks cerita pendek kelas IX dilihat berdasarkan kelengkapan unsur pembangun, keterbacaan, isi atau pesan di dalam cerita, psikologi perkembangan peserta didik, bahasa, sosial budaya, dan uji coba kepada peserta didik kelas IX. Dalam memaparkan hasil penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, dan muatan nilai karakter dalam webtoon, persentase kelengkapan unsur pembangun webtoon: (1) Jajan Squad mencapai 100%; (2) Ngopi, Yuk! mencapai 83,7%; (3) Pak Guru Inyong mencapai 91,36%; (4) Lucunya Hidup Ini mencapai 83,18%; dan (5) Ojek Story mencapai 98,05%. Hasil penelitian mengenai kelayakan webtoon sebagai sumber ajar, kelima webtoon layak dijadikan sumber ajar mengidentifikasi unsur teks cerita pendek. Berdasarkan hasil uji coba kepada 89 peserta didik yang secara merata terdapat di kelas IX E, IX F, dan IX G SMP Negeri 17 Semarang, urutan webtoon dari yang paling layak digunakan sebagai sumber ajar pendek, yaitu: (1) webtoon Jajan Squad dengan perolahan rata-rata skor 85,33; (2) webtoon Lucunya Hidup Ini dengan perolehan rata-rata skor 83,76; (3) webtoon Pak Guru Inyong dengan perolehan rata-rata skor 82,21; (4) webtoon Ojek Story dengan perolehan rata-rata skor 82,18; dan (5) webtoon Ngopi, Yuk! dengan perolehan rata-rata skor 80,11. Kata kunci: unsur pembangun teks cerita pendek, webtoon, muatan nilai karakter, sumber ajar Abstract The purpose of research, which is to describe intrinsic elements, extrinsic elements, and a load of character value in the webtoon Jajan Squad; Ngopi, Yuk!; Pak Guru Inyong; Lucunya Hidup Ini; and Ojek Story. Next, the research also aims to describe the worthiness of the webtoon as a source of instruction based on the completeness of the building elements, legibility, content or message in the story, the developmental psychology of learners, languages, social cultures, and trials of class IX. Intrinsic element research, extrinsic elements, and a charge of character value in webtoon, a complementary percentage of the webtoon building element: (1) Jajan Squad reaches 100%; (2) Ngopi, Yuk! reaches 83,7%; (3) Pak Guru Inyong reaches 91,36%; (4) Lucunya Hidup Ini reaches 83,81%; And (5) Ojek Story reaches 98,05%. Research on the worthiness of the webtoon as a source of teaching, the five webbros are worthy of being taught to identify elements in the short story text. Based on trials of the 89 equally taught participants found in IX E, IX F, and IX G of country junior high 17 semarang, the webtoon order of the most worthy is used asa short teaching source, which is: (1) Jajan Squad's webtoon with a average score of 85.33; (2) Lucunya Hidup Ini with an average score of 83.76; (3) Pak Guru Inyong with an average score of 82.21; (4) Ojek Story with an average score of 82.18; And (5) Lucunya Hidup Ini with an average score of 80.11. Keywords: building elements of short story texts, webtoons, character values, teaching resources
Narasi Perspektif Mahasiswa BIPA pada Kelas Jarak Jauh Darurat Covid-19 Mohamad Isnaini; Faizin Faizin
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.52524

Abstract

Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupakan salah satu program pemerintah Indonesia untuk melaksanakan kegiatan diplomasi melalui sarana bahasa dan budaya. Merealisasikan aktivitas belajar BIPA yang mengintegrasikan budaya dan bahasa memerlukan usaha untuk terus memperbarui informasi, utamanya tentang manusia, seni, dan budaya secara luas. Kegiatan belajar BIPA akan selalu menarik karena pemelajar akan diajak terjun langsung untuk terlibat dalam proses perilaku budaya tersebut. Namun, sejak bulan Maret pada tahun ini, proses pembelajaran pun harus diubah menjadi pertemuan dalam jaringan (daring). Pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) telah mengubah perilaku belajar secara tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan perspektif pemelajar BIPA selama mengikuti kelas berbicara secara daring. Pada penelitian sebelumnya, kesulitan pemelajar dalam proses belajar bahasa secara daring telah banyak dibahas, namun belum ada yang membahas secara spesifik pada keterampilan berbicara. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menganalisa motivasi belajar pemelajar dan pengalaman belajar berbicara secara sinkronusus pada kelas BIPA. Kata Kunci : BIPA, pembelajaran jarak jauh daring, motivasi pemelajar, berbicara ABSTRACT Indonesian for Foreign Speakers (BIPA) is one of the Indonesian government's programs to carry out diplomatic activities through language and cultural facilities. Realizing BIPA learning activities that integrate culture and language that require efforts to continuously update information, especially about humans, arts, and culture at large. BIPA learning activities will always be interesting because students will be invited to get involved directly in the process of cultural behavior. However, since March this year, the learning process must be turned into an online meeting (brave). The Corona Virus Disease 19 (COVID-19) pandemic has changed the face-to-face learning behavior into distance learning. This study aims to present the perspective of BIPA learners while participating in a bold speaking class. Previously, the difficulties of learners in the process of learning language challenges have been discussed, but no one has discussed specifically on speaking skills. The research design used a qualitative descriptive method that analyzes the learning motivation of learners and the learning experience to speak synchronously in the BIPA class. Keywords : BIPA, distance learning, students’ motivation, speaking

Page 1 of 1 | Total Record : 10