cover
Contact Name
Andhika Lungguh Perceka
Contact Email
andhikalperceka@gmail.com
Phone
+6289655971027
Journal Mail Official
jurnalmedikafarmaka@gmail.com
Editorial Address
Jl. Nusa indah No. 24 tarogong Kidul , Kab. Garut, Provinsi Jawa Barat
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Medika Farmaka
ISSN : -     EISSN : 2987372X     DOI : https://doi.org/10.33482/jmedfarm.v1i3
Jurnal Medika Farmaka (JMF) adalah jurnal ilmiah di bidang kefarmasian yang dikelola oleh program studi D-3 Farmasi STIKes Karsa Husada Garut di bawah naungan LP4M STIKes Karsa Husada Garut. JMF telah memiliki e-ISSN 2987-372X dengan Nomor SK: 2987372X/II.7.4/SK.ISSN/06/2023) sejak 07 Juni 2023 dan berlaku mulai dari Volume 1 No. 1, April 2023. Jurnal ini diinisiasi oleh "Ikatan Apoteker Indonesia" (IAI) Kabupaten Garut sejak tahun 2023. JMF menerima naskah artikel dalam dua area utama di bidang farmasi diantaranya: Sains Farmasi Biologi Farmasi & Farmakognosi Kimia Farmasi Analisis & Kimia Medisinal Teknologi Farmasi & Farmasetika Farmakologi & Toksikologi Bioteknologi Farmasi Klinis & Komunitas. Farmasi Rumah Sakit Farmasi Klinis Manajemen Farmasi Farmasi Sosial
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Medika Farmaka" : 4 Documents clear
Review : Formulasi dan Evaluasi Tablet Dari Tanaman Jambu Biji ( Psidium guajava L.) Pahlevi, Muhammad Reza; Rahmawati, Nabila Septri; Amelia, Ferda; Hanifah, Nidaa; Al akbar, Ayatullah malik; Pratama, Reza
Jurnal Medika Farmaka Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Medika Farmaka
Publisher : LP4M STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/jmedfarm.v2i2.23

Abstract

Pendahuluan : Indonesia memiliki beragam bahan alam yang dapat digunakan sebagai obat untuk pengobatan suatu penyakit. Berdasarkan undang-undang kesehatan bidang farmasi dan kesehatan obat bahan alam adalah obat yang bahan bakunya dari alam seperti tumbuhan, hewan atau mineral dengan efek samping yang minim dibandingkan dengan obat sintetis. Jambu biji (Psidium guajava L.) adalah salah satu tanaman untuk bahan dasar sediaan obat bahan alam karena memiliki berbagai manfaat untuk tubuh seperti, antioksidan, antidiare dan antibakteri. Terdapat berbagai bentuk sediaan obat untuk pemakaian oral seperti tablet, kapsul, dan sirup, yang paling banyak beredar dipasaran adalah sediaan tablet sehingga dalam artikel ini berisi review artikel tentang formulasi dan evaluasi sediaan tablet bahan alam jambu biji (Psidium guajava L.). Metode : Review artikel ini berdasarkan referensi beberapa artikel dari database dan instrument pencarian online yang diterbitkan secara nasional maupun internasional. Hasil : Berdasarkan hasil review dari beberapa artikel terdapat 6 jurnal terpilih yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan Kesimpulan: Dari hasil review diketahui bahwa bahan alam jambu biji dapat diformulasikan menjadi beberapa jenis sediaan tablet seperti tablet konvensional, tablet hisap, FDT, atau tablet kunyah dengan metode pembuatan granulasi basah, kering dan kempa langsung serta dilakukan evaluasi dari pembuatan tablet untuk memastikan mutu suatu sediaan tablet.
Review Artikel Pengembangan Penyalutan Tablet Terhadap Kualitas dan Mekanisme Obat: Review Artikel Pengembangan Penyalutan Tablet Terhadap Kualitas dan Mekanisme Obat Pratama, Reza; Rodinah, Ina; Bokotei, Martini; willis, Hawa; Oktapiani, Selvia; Hostati, Febri; Pahlevi, Muhammad Reza
Jurnal Medika Farmaka Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Medika Farmaka
Publisher : LP4M STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/jmedfarm.v2i2.24

Abstract

Introduction: Tablets are the most popular dosage form to be given to patients, with most of the tablets produced having a thin layer of film coating. Method: used in studying the development of tablets with coating is Systematic Literature Review (SLR). Result: There are various methods to reduce product failure and development costs. Real-time assessment of coating quality is essential, especially in automated production. Therefore, the implementation of PAT is the latest trend for more effective monitoring and control of pharmaceutical unit operations. In addition to PAT, computational modeling is also actively used to aid in understanding, prediction, and problem-solving in film coating operations. Conclusion. Based on the journal review, it can be concluded that coating can be done for various purposes, ranging from improving the physical properties of tablets to improving the stability of tablets in the tablet manufacturing process. Keywords: tablet coating, tablet development, coating development, tablet coating development.
Review : Pengembangan Sediaan Padat Dengan Penghantaran Sistem Target Pratama, Reza; Febryanthi, Anggita Yayuk; Sau, Barth Larson Boling; Cahyani, Dhiana Eka; Soares, Fidelia Gabriela Da Costa; Pahlevi, Muhammad Reza
Jurnal Medika Farmaka Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Medika Farmaka
Publisher : LP4M STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/jmedfarm.v2i2.25

Abstract

Pendahuluan : Pengembangan sediaan padat dengan sistem penghantaran target merupakan salah satu inovasi dalam bidang farmasi yang bertujuan untuk meningkatkan efikasi dan keamanan obat. Sistem penghantaran target memungkinkan obat untuk secara selektif mencapai situs aksi tertentu dalam tubuh, sehingga mengurangi efek samping dan meningkatkan konsentrasi obat pada area yang diinginkan. Sistem ini mengintegrasikan teknologi formulasi terkini dan bahan pembantu untuk merancang sediaan obat yang mampu melepaskan bahan aktif secara terkontrol dan terarah. Dalam kajian ini, berbagai metode penghantaran target dieksplorasi, termasuk penggunaan nanopartikel dan liposom yang dapat mengenali reseptor pada sel target. Metode : Studi literatur menggunakan jurnal nasional dan jurnal internasional. Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa sistem penghantaran target dapat secara signifikan meningkatkan bioavailabilitas obat, mengurangi efek samping, dan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap regimen pengobatan. Kesimpulan : Sistem penghantaran target sediaan padat berpotensi untuk meningkatkan efektivitas dan keamanan terapi obat. Sistem penghantaran tablet dapat memungkinkan obat secara selektif. mencapai dan bekerja bekerja pada lokasi tertentu dalam tubuh, yang secara signifikan dapat mengurangi efek samping, dan meningkatkan konsentrasi obat pada area target seperti pada lambung, ginjal dan usus.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Penggunaan Obat Analgetik Antipiretik pada Masyarakat Kelurahan Kenanga Kota Tangerang Haryanto, Kusno; Marlindasari, Liskha
Jurnal Medika Farmaka Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Medika Farmaka
Publisher : LP4M STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/jmedfarm.v2i2.26

Abstract

One of the reasons many people do self-medication is the development of information technology via the internet and mass media about medicine. Another reason is to save costs, save time, and drugs for disorders such as pain and fever are easily found in pharmacies and drug stalls. The most widely used drug in self-medication is Paracetamol. The indication of Paracetamol is as an antipyretic analgesic, side effects of Paracetamol such as nausea, dizziness, vomiting, and long-term use can cause liver damage. This type of research uses descriptive quantitative. Quantitative research is a technique used to process data in the form of numbers, either as a result of measurement or conventional results. This study describes the level of knowledge of self-medication using antipyretic analgesic drugs in the community of Kenanga Village, Cipondoh, Tangerang City. The population in this study was the people of Kenanga Village, Cipondoh, Tangerang City RT 02 RW 01 as many as 302 people. Determination of the number of respondents using the Slovin rule so that the number of samples obtained was 80 respondents. The results showed that 49 respondents (61.25%) had good knowledge, 27 respondents (33.75%) had sufficient knowledge and 4 respondents (5%) had poor knowledge

Page 1 of 1 | Total Record : 4