cover
Contact Name
-
Contact Email
admin.journal@unika.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
admin.journal@unika.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran, Universitas Katolik Soegijapranata, Jl. Pawiyatan Luhur IV/1, Bendan Dhuwur, Semarang 50234, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pranata Biomedika
ISSN : -     EISSN : 28281233     DOI : https://doi.org/10.24167/jpb
Core Subject : Health,
Artikel yang diterbitkan adalah artikel yang mencakup semua aspek di bidang kedokteran dan ilmu kesehatan dari mahasiswa, dosen, dan praktisi yang bekerja di bidang kedokteran dan ilmu kesehatan.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2: September 2022" : 7 Documents clear
ANALISIS KEBERHASILAN PENYULUHAN PENGELOLAAN LIMBAH DAN PENYAKIT DEGENERATIF PADA USIA LANJUT DI RW 09, KELURAHAN NGESREP, KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG Jonsinar Silalahi; Tiffany Rambu Leki; Elizabeth Wolda; La Venice Tarakanita Tuerah; Adrian Herlambang
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i2.5134

Abstract

Tingkat pengetahuan dalam pengelohan limbah rumah tangga dan penyakit degeneratif akan sangat mempengaruhi kesehtan masyarakat. Dari hasil survey lapangan terhadap warga di lingkungan RW 09, Kelurahan Ngesrep, didapatkan  bahwa pengetahuan pengelolaan limbah dan penyakit degeneratif usia lanjut masih rendah, sehingga hal ini menjadi prioritas masalah yang mebutuhkan intervensi. Intervensi ini memberikan informasi bagi warga terkait pengelolaan limbah dan penyakit degeneratif usia lanjut. Intervensi ini dilakukan sebagai upaya mengurangi atau perilaku negatif warga dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga terkait pengelolaan limbah dan penyakit degeneratif usia lanjut. RW 09, Kelurahan Ngesrep merupakan satu daerah  yang berada di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang yang terbentang di sepanjang kali sapta marga.  Setelah dilakukannya intervensi pada kamis,15 Juli 2021 rata -  rata warga mencapai tujuan kegiatan penyuluhan yakni memiliki pemahaman yang baik terhadap perilaku kesehatan individu maupun perilaku kesehatan lingkungan.
PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN MENGENAI KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE) DI PANTI ASUHAN GRIYA BAHTERA KASIH SEMARANG Ratna Shintia Defi
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i2.5152

Abstract

Latar belakang : Personal Hygiene (Kebersihan Diri) meruapakan suatu cara untuk mencegah penyakit dan penularannya. Untuk mendapatkan personal hygiene yang baik dan benar dibutuhkan suatu pengetahuan mengenai hal tersebut. Maka dari itu peneliti mendapatkan prioritas masalah yang ditemukan yaitu kurangnya pengetahuan dan pemahaman  mengenai personal hygiene yang meliputi handuk yang digunakan secara bersama-sama dan pakaian yang digunakan secara bertukar sesama subjek penelitian di panti. Pakaian dan handuk yang tidak digunakan secara pribadi, dapat menyebabkan adanya permasalahan kulit berupa jamur (panu/tinea versicolor, tinea corporis, tinea kruris), scabies. Permasalahan yang ditemukan ini didasari karena para penghuni Panti Asuhan Griya Bahtera Kasih belum memahami pengetahuan mengenai personal hygiene.Tujuan penelitian : Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap pengetahuan dan pemahaman mengenai personal hygiene dalam upaya meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan Panti Asuhan Griya Bahtera Kasih.Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan penelitian One Group Pre-Post Test Design dengan analisa statistik deskriptif . Dengan jumlah 20 orang yang dilakukan kepada penghuni Panti Asuhan Griya Bahtera Kasih.Hasil : Hasil penelitian menunjukan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai kebersihan diri (personal hygiene) penghuni Panti Asuhan Griya Bahtera Kasih. Hal ini dapat terlihat dari hasil post test yang telah dilakukanKesimpulan :Dari hasil pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan, terdapat masalah kesehatan terkait penghuni belum memiliki kesadaran akan pentingnya personal hygiene terutama pada penggunaan pakaian dan handuk. Peneliti melakukan intervensi berupa penyuluhan dengan materi pentingnya personal hygiene. Dari hasil pre-test dan post-test yang diberikan, didapatkan hasil yang signifikan mengenai meningkatnya pengetahuan dan pemahaman kebersihan diri (personal hygiene).
HUBUNGAN PERIODE KERJA DENGAN KEJADIAN GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISING PADA PEKERJA TERPAPAR BISING fany dyah rahmawati; Rinna Dwi Lestari; Muyassaroh Muyassaroh
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i2.4970

Abstract

Latar belakang : Gangguan Pendengaran Akibat Bising (GPAB) adalah gangguan pendengaran akibat kebisingan dalam durasi lama. GPAB menempati urutan pertama golongan penyakit akibat kerja.Tujuan : Menganalisis hubungan lama kerja dengan kejadian GPAB pada pekerja terpapar bisingMetode : Studi cross sectional dilakukan pada Agustus 2021 pada pekerja pabrik tekstil (PT. A) di kota Semarang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dilakukan pemeriksaan audiometri untuk penentuan GPAB. Analisis data dengan uji chi-square.Hasil: Didapatkan 112 sampel, pekerja dengan periode kerja ≤ 10 tahun terdapat 70 pekerja (62,5%) dan periode kerja 10 tahun terdapat 42 pekerja (37,5%). Pekerja yang mengalami GPAB 43 pekerja (38,4%) dengan p = 0,00. Kesimpulan: Periode kerja berhubungan dengan kejadian GPAB.
PENGARUH PENGGUNAAN SPESIMEN SERUM DAN PLASMA EDTA TERHADAP KADAR TOTAL PROTEIN Faiza Munabari; Arief Syahputra
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i2.5153

Abstract

Kadar total protein didalam darah dapat diketahui dengan pemeriksaan dilaboratorium klinik. Pemeriksaan total protein dapat menggunakan darah vena yang dibuat plasma atau serum. Spesimen yang digunakan pada pemeriksaan kadar total protein dapat berupa serum, plasma, cairan serebrospinal dan urin. Penggunaan spesimen plasma dapat meningkatkan kadar total protein sebesar 3 – 5 % disebabkan adanya fibrinogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan spesimen serum dan plasma EDTA terhadap kadar total protein.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Biuret karena lebih mudah dikerjakan dan hasilnya bersesuaian dengan metode Kjeldahl. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa AAK 17 Agustus 1945 Semarang dengan jumlah sampel sebesar 30 orang.Dari hasil penelitian didapatkan rata - rata kadar total protein dengan spesiemen serum 77,36 g/dl, sedangkan rata - rata kadar total protein dengan spesimen plasma EDTA adalah 81,30 g/dl. Dari hasil analisis statistic menggunakan uji Paired T-test didapatkan P-value 0,05 dimana terdapat perbedaan bermakna kadar total protein menggunakan plasma EDTA lebih tinggi dibandingkan dengan serum. Perbedaan ini dapat menjadi perhatian bagi analis kesehatan dalam pemilihan spesimen untuk pemeriksaan kadar total protein. 
PERBANDINGAN NILAI HEMOGLOBIN PADA DONOR PEROKOK AKTIF DAN BUKAN PEROKOK DI UDD PMI KOTA SEMARANG Anna Kartika Yuli Astuti; Subekti Subekti; Galih Hari Wijaya
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i2.5047

Abstract

Latar belakang: Indonesia menduduki peringkat pertama angka perokok laki-laki usia produktif antara 20-40 tahun yaitu sebesar 70,5%. Kebiasaan merokok mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan dan juga dapat berpengaruh pada kadar hemoglobin. Beberapa penelitian menyatakan bahwa  pada perokok ditemukan karbon monoksida yang mengikat hemoglobin yang disebut carboxyhemoglobin.  Dimana carboxyhemoglobin adalah suatu bentuk hemoglobin yang tidak aktif serta tidak memiliki daya dukung oksigen. Sebagai kompensasi penurunan pengiriman kapasitas oksigen tersebut terjadi peningkatan hemoglobin yang lebih tinggi. Pada darah donor, kadar hemoglobin berperan penting dalam menentukan kualitas produk darah yang dihasilkan. Angka penolakan donor di Unit Donor Darah PMI Kota Semarang pada tahun 2020 karena nilai hemoglobin tidak memenuhi standar  sangat tinggi yaitu mencapai 10.598 orang.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai hemoglobin pada pendonor  perokok aktif dan pendonor bukan perokok di UDD PMI Kota Semarang.Metode : Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif komparatif dengan rancangan penelitian cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 dengan rincian 45 pendonor perokok dan 45 pendonor bukan perokok. Data yang dikumpulkan berupa nilai hemoglobin dan status pendonor perokok atau bukan perokok. Analisis data secara univariate dan bivariate.Hasil : Rata-rata nilai hemoglobin pendonor perokok yaitu 14,84 gr/dl dengan standar deviasi 1,20 lebih tinggi daripada nilai hemoglobin pendonor bukan perokok yaitu 13,98 gr/dl dengan standar deviasi 0,91. Berdasarkan uji statistika menggunakan uji independent sample t-test dari nilai hemoglobin pada  pendonor perokok dan bukan perokok memiliki nilai p = 0,000.Kesimpulan : Terdapat perbedaan signifikan antara nilai hemoglobin pada pendonor perokok dan bukan perokok.
CORPUS ALIENUM HIDUNG (FOTO TERLIPAT) PADA BALITA : DIAGNOSIS DINI DAN PENANGANANNYA Alberta Widya Kristanti
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i2.5010

Abstract

Benda asing pada hidung merupakan kejadian yang relatif jarang terjadi. Jenis benda asing yang ditemukan , dari yang sering sampai yang tidak biasa berada di rongga hidung telah dilaporkan dalam literatur maupun laporan kasus sebelumnya. Laporan kasus ini bertujuan untuk membuat dokter waspada akan gejala pilek unilateral berulang terutama pada anak-anak, yang dapat mrupakan gejala adanya benda asing pada hidung. Kami menggambarkan kasus unik dari benda asing yang tertinggal di rongga hidung selama  30 hari dan jenisnya juga cukup jarang ditemukan. Pasien kami adalah seorang anak perempuan berusia 3 tahun. Gejala yang terutama adalah pilek berulang dan sudah berlangsung selama 30 hari. Pasien tersebut sudah berobat berulang kali ke dokter dan mendapat berbagai macam terapi, setelah terapi, sembuh, namun pilek akan muncul kembali. Ekstraksi dilakukan dengan alat speculum hidung dan ekstraktor korpal hidung serta bantuan keluarga dan perawat untuk memegang/memosisikan pasien sehingga  benda asing yang berupa foto yang telipat kecil dapat dikeluarkan tanpa komplikasi. Kesimpulan: Benda asing hidung yang berada dalam jangka waktu lama di hidung  dapat sulit untuk didiagnosis oleh dokter. Dokter harus mengenali penyebab mendasar yang menyebabkan gejala pilek hidung unilateral dan harus dianggap disebabkan oleh benda asing intra-nasal sampai terbukti sebaliknya.
KOMBINASI MICROFOCUSED ULTRASOUND WITH VISUALIZATION (MFU-V) DAN BOTULINUM TOXIN UNTUK MENGATASI PENUAAN KULIT Aprilia Karen Mandagie; Eviana Budiartanti Sutanto; Perigimus Perin Sebong
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i2.5131

Abstract

Latar Belakang: Penuaan kulit merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Tindakan peremajaan kulit menjadi sebuah kebutuhan masyarakat saat ini, sementara keinginan masyarakat terhadap prosedur peremajaan kulit yang efektif tanpa operasi semakin meningkat.Tujuan: Mengetahui efektivitas treatment kombinasi MFU-V dengan injeksi Botulinum Toxin untuk mengatasi penuaan kulit.Metode: Case report: Subjek adalah seorang wanita berusia 59 tahun memiliki permasalahan tanda-tanda penuaan pada kulit seluruh area wajah, submental, dan leher. Wanita tersebut ingin mengatasi permasalah penuaan kulit dengan tindakan non-bedah. Dilakukan intervensi menggunakan MFU-V, kemudian diikuti dengan injeksi Botulinum toxin  pada area otot-otot ekspresi tertentu. Evaluasi dilakukan selama 4 minggu dengan menggunakan foto sebelum dan satu bulan setelah dilakukan tindakan.Hasil: Terjadi perbaikan penuaan kulit baik saat wajah beristirahat maupun saat wajah berekspresi maksimal. Kombinasi treatment ini memperbaiki kerutan di area dahi, meningkatkan ketinggian alis, mengangkat sudut luar mata, memperbaiki tampilan kantung mata, memperbaiki garis marionate, mengangkat prejowl, memperbaiki tampilan submental dan leher hingga pada 4 minggu pasca perawatan, dan akan masih terus berjalan. Terjadi peremajaan wajah dan leher, baik saat wajah beristirahat maupun saat wajah berekspresi maksimal.Kesimpulan: Kombinasi MFU-V dengan Botulinum toxin memberikan efek signifikan dalam peningkatan peremajaan kulit dan perbaikan penuaan kulit. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7