cover
Contact Name
Albertus Juvensius Pontus
Contact Email
albertpontus@ft.unmul.ac.id
Phone
+62853339333210
Journal Mail Official
albertpontus@ft.unmul.ac.id
Editorial Address
Jl. Sambaliung, No:9 Kampus Gunung Kelua Samarinda 75119, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 28087305     EISSN : 28087305     DOI : http://dx.doi.org/10.30872/jtm.v11i2
The article can be a product of researches, scientific thoughts, or case studies with a scope in the field of earth science, including: mining engineering, geology, geodesy, geophysics, and petroleum. The author may write an article by the template and submit the article online by using the OJS system. Any matters relating to the use of the software, citation and copyright permissions made by the author of the article, and the legal consequences it causes, are the sole responsibility of the author of the article.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016" : 8 Documents clear
ANALISIS KEMAMPUGARUAN MASSA BATUAN BERDASARKAN METODE ROCK MASS RATING PIT S22GSB1 PT KITADIN EMBALUT SITE TENGGARONG SEBERANG KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Gerry Tri Virgin; Harjuni Hasan
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1422

Abstract

Pada tambang terbuka kegiatan pembongkaran massa batuan sangat sering kita jumpai. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu penggalian langsung, penggaruan dan peledakan. Apabila pemilihan pembongkaran massa batuan tidak tepat maka akan berpengaruh terhadap produktivitas tambang. Penentuan metode pembongkaran massa batuan dapat dilakukan dengan menggunakan metode grading. Pada metode grading, penentuan metode pembongkaran dengan menggunakan pembobotan parameter dari sebuah massa batuan yang disebut Rock Mass Rating. Parameter – parameter massa batuan akan dilakukan pembobotan nilai untuk mengetahui nilai dari massa batuan. Bobot nilai dari massa batuan tersebut dapat dihubungkan dengan metode pembongkaran massa batuan yaitu free digging, ripping dan blasting. Hasil dari penelitan ini menunjukan metode pembongkaran massa batuan untuk setiap penurunan elevasi 10 meter. Dari luas pit sebesar 56,5 ha prosentase penyebaran metode pembongkaran setiap penurunan elevasi 10 meter bervariasi yaitu elevasi 10 hingga 0 msl direct digging 21% dan ripping 51%. Elevasi 0 hingga -10 msl ripping 54% dan blasting 15%, elevasi -10 hingga -20 msl ripping 59% dan blasting 11%, elevasi -20 hingga -30 msl ripping 43% dan blasting 25%, elevasi -30 hingga -40 msl ripping 73%.
ANALISIS PENGARUH MUATAN BAHAN PELEDAK DAN DELAY PELEDAKAN TERHADAP TINGKAT GETARAN TANAH (GROUND VIBRATION) PADA AKTIFITAS PELEDAKAN DI PT. ANUGERAH BARA KALTIM, KALIMANTAN TIMUR Roni Handoko Damanik; Tommy Trides; Farah Dinna
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1418

Abstract

Kegiatan peledakan yang dilakukan selalu menghasilkan efek yang akan berdampak bagi area sekitar dari lokasi peledakan, dari beberapa efek-efek peledakan yang ada salah satunya adalah getaran tanah, sehingga pada lokasi penelitian di Pit m dan Pit s yang dekat dengan perkampungan sangat penting dilakukan pengukuran tingkat getaran yang mengarah ke perkampungan sehingga didapatkan hasil getaran yang ditimbulkan dari hasil proses peledakan yang dilakukan. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu diawali dengan studi literatur mengenai beberapa sumber yang membahas tentang tema yang akan diambil dalam penelitian dilanjutkan dengan observasi lapangan dengan tujuan untuk mengetahui lokasi mana yang cocok sebagai bahan penelitian dan pengambilan data selanjutnya yang dibutuhkan dalam pengolahan data nantinya. Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan bahwa untuk jumlah muatan bahan peledak yang sesuai dengan standar PPV yang ditetapkan perusahaan yaitu 2 mm/s maka untuk jumlah isian bahan peledak yang sesuai dengan standar PPV tersebut adalah pada jarak 500 m, 600 m, 700 m, 800 m, 900 m, dan 1000 m sebesar 21 kg, 30 kg, 40 kg, 52 kg, 66 kg, dan 81 kg. Dengan penggunaan delay 176 ms dan 42 ms pada pola rangkaian echelon cut. Dan didapatkan nilai PPV aktual dari hasil pengukuran getaran tanah adalah didapatkan 2,22 mm/s, 3 mm/s, 1,93 mm/s, 1,66 mm/s, 2,16 mm/s, 2,33 mm/s, 3,06 mm/s, 2,16 mm/s, 2,6 mm/s, 1,53 mm/s, 1,96mm/s, 1,96 mm/s, 2,5 mm/s, 1,56 mm/s, 1,35 mm/s, 1,56 mm/s, 1,94 mm/s, 1,87 mm/s.
PEMODELAN AIRTANAH DAN NERACA AIRTANAH DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA OPEN PIT PADA LIPATAN SINKLIN DI DAERAH MUARA LAWA, KABUPATEN KUTAI BARAT, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Shalaho Dina Devy
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1423

Abstract

Perubahan tata guna lahan berdampak pada ketersediaan airtanah baik secara kualitas maupun kuantitas. Struktur geologi dan aktivitas penambangan batubara open pit sangat mempengaruhi perubahan pola aliran airtanah. Kondisi seperti ini terjadi pada lokasi penambangan batubara open pit yang berada di kecamatan Muara Lawa yang menjadi daerah model penelitian. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan kajian pendekatan dari kondisi hidrogeologi, hidrologi, dan kondisi batas hidrogeologi. Hasil dari penelitian menjelaskan, bahwa Formasi yang berkembang daerah penelitian yaitu, terdiri dari Formasi Pulaubalang, Pamaluan, dan Balikpapan dengan struktur Sinklin Lampanan, dengan sumbu sinklin yang membentang dari timur laut menuju ke barat daya. Hasil kajian hidrogeologi terungkap, bahwa daerah penelitian masuk dalam sistem akuifer batuan sedimen terlipat yang terdiri dari tujuh lapisan akuifer yang berselang-seling antara akuitar, akuifer, dan lapisan dasar berupa akuiklud. Daerah model penelitian dibatasi oleh Sungai Lawa dan Sungai Perak, serta batas pemisah airtanah (utara dan selatan). Pada analisis tipe akuifer, daerah model termasuk kategori akuifer semi tertekan dengan dominasi akuitar. Perubahan morfologi dan geologi akibat aktivitas penambangan batubara open pit berpengaruh terhadap perubahan aliran airtanah, antara lain: daerah pit tambang yang mengalami penurunan elevasi sampai -60 m dpl dan penambahan elevasi hingga 40 m pada daerah disposal. Kondisi ini berdampak perubahan pola arah aliran airtanah ke arah pit dan penurunan muka airtanah piezometrik dan kenaikan neraca airtanah hampir lima kali lipat dari kondisi alami ke kondisi penambangan aktif yang disebabkan perubahan tata guna lahan dan hidrostratigrafi.
ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROCK MASS RATING DAN SLOPE MASS RATING PADA TAMBANG BATUPASIR DI SAMARINDA SEBERANG, KOTA SAMARINDA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Agusti Wulandari; Hamzah Umar
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1419

Abstract

Kestabilan suatu lereng pada kegiatan penambangan dipengaruhi oleh kondisi geologi, bentuk keseluruhan lereng pada lokasi tersebut, kondisi air tanah, faktor luar seperti getaran akibat peledakan ataupun alat mekanis yang beroperasi. Salah satu metode analisis stabilitas lereng yaitu metode Rock Mass Rating dan Slope Mass Rating. Analisis ini dibutuhkan dalam eksploitasi tambang khususnya dalam sistem tambang terbuka. Lokasi penelitian terletak pada Formasi Pulaubalang dan Formasi Balikpapan. Nilai Kuat Tekan Batuan (UCS) di lokasi penelitian adalah 8,615 Mpa dan hasil analisis stereografis didapatkan longsoran di lokasi penelitian adalah longsoran baji. Nilai RMR di lokasi penelitian adalah 59,71 dan nilai SMR adalah 24,71. Dari hasil analisis klasifikasi massa batuan dengan menggunakan metode RMR pembobotan kelas massa batuan di lokasi penelitian termasuk kedalam kelas III yang termasuk dalam deskripsi batuan sedang. Sedangkan hasil analisis kestabilan lereng dengan metode SMR dapat disimpulkan bahwa kelas massa lereng termasuk kedalam kelas IV dengan asumsi berada dalam kelas massa batuan yang buruk, stabilitas lereng tidak stabil, dengan kelongsoran yang dapat terjadi adalah longsoran bidang dan longsoran baji, dan kemungkinan untuk longsor adalah 0,6.
ANALISIS TINGKAT GETARAN TANAH (GROUND VIBRATION) AKIBAT PELEDAKAN DI PIT KINONG, PT FIRMAN KATAUN PERKASA, KECAMATAN MELAK, KABUPATEN KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR Yodokus Yudiwan; Windhu Nugroho
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1424

Abstract

Dalam dunia pertambangan, kegitan peledakan memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Salah satu dampak negatif yang diakibatkan oleh kegiatan peledakan adalah getaran tanah. Lokasi-lokasi peledakan yang akan dilakukan biasanya berdekatan dengan bangunan-bangunan serta berdekatan dengan wilayah pemukiman penduduk. Oleh karena itu, diperlukan suatu kondisi peledakan yang baik dengan memperhatikan jumlah bahan peledak yang akan digunakan serta perlu adanya pengukuran tingkat getaran tanah. Besarnya tingkat getaran tanah yang akan ditimbulkan, akan mempengaruhi kondisi lingkungan disekitarnya. Pemukiman penduduk sangat berdekatan dengan lokasi peledakan, untuk itu dilakukan perencanaan peledakan yang baik sehingga efek getaran tanah yang dihasilkan tidak merusak bangunan penduduk. Penelitian ini dilakukan untuk membatasi penggunaan jumlah bahan peledak dengan melakukan analisis dengan metode regresi power. Analisis dilakukan dengan memperhatikan nilai PPV dan SD yang didapatkan secara aktual. Analisis regresi power menghasilkan sebuah persamaan untuk memprediksi nilai PPV yaitu PPV=36,87 (RW0,5)−0,73. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan hasil regresi power yang hasilnya antara prediksi dengan aktual tidak jauh berbeda. Setelah itu, dilakukan rekomendasi untuk membatasi penggunaan jumlah bahan peledak dari hasil regresi power.
ANALISIS KEMAMPUGARUAN MASSA BATUAN BERDASARKAN METODE GRADING PADA TAMBANG BATUPASIR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Fitri Nur Fadilah; Shalaho Dina Devy
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1420

Abstract

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampugaruan adalah tipe batuan, kekuatan batuan, abrasivitas, tingkat pelapukan, struktur batuan, densitas material, kemas batuan, kecepatan gelombang seismik, topografi, dan bidang perlapisan dan batas pelapukan batuan. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel sandstone yang merupakan batuan yang sedang di tambang pada lokasi penelitian. Setelah didapatkan nilai nilai kuat tekan dengan uji UCS, kecepatan gelombang seismic dari sampel batuan yang di uji serta kondisi dan spasi kekar dari lokasi penelitian, penulis memberi rating berdasarkan klasifikasi massa batuan dan menganalisis tingkat kemampugaruan batuan dengan menggunaka tabel klasifikasi massa batuan Weaver (1975). Nilai kuat tekan untuk sampel uji laboraturium 10,35 Mpa. dengan nilai kecepatan gelombang seismik 1609,532 m/s. Sedangkan spasi kekar rata-rata pada lokasi penelitian adalah 0,54 meter.Dari hasil penelitian dan hasil analisis dengan menggunakan metode grading berdasarkan klasifikasi massa batuan dan analisis kemampugaruan usulan Weaver (1975) dapat disimpulkan bahwa material batupasir yang ditambang merupakan material yang sangat sulit untuk digaru, jadi apabila dilakukan suatu pembongkaran batuan perlu dilakukan penggaruan dengan menggunakan tractor D9/D8.
PEMETAAN GEOLOGI DAN GERAKAN TANAH DAERAH TEBRU PASER DAMAI KABUPATEN PASER, KALIMANTAN TIMUR Heryanto .
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1425

Abstract

Pemetaan geologi ini dilaksanakan untuk mengetahui keadaan geologi daerah Tebru Paser Damai yang meliputi satuan morfologi, satuan batuan, struktur geologi dan potensi gerakan tanah yang ada. Penelitian geologi ini dilaksanakan dengan metode penelitian lapangan/survei dengan menggunakan sistem pemetaan geologi permukaan. Geomorfologi daerah penelitian terdiri dari morfologi pedataran denudasional, perbukitan denudasional, perbukitan vulkanik dengan aliran pola sungai dendritik dan stadia daerah termasuk dewasa. Stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi 3 (tiga) satuan batuan yaitu satuan batuan breksi vulkanik yang beranggotakan breksi vulkanik, tuff dan basal, satuan batulempung beranggotakan batulempung dengan sisipan batupasir dan batubara, satuan batupasir beranggotakan batupasir dengan sisipan batulempung dan batubara. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari struktur perlipatan, struktur kekar dan Sesar Geser Sungai Tebru. Gerakan tanah yang terjadi pada daerah penelitian adalah: 1) longsoran tanah, longsoran tanah banyak terdapat pada area bekas lahan tambang batubara; 2) jatuhan batuan, jatuhan batuan pada batuan breksi vulkanik yang gampang mengalami pelapukan; 3) luncuran, luncuran terjadi di sepanjang badan jalan pada batulempung yang bersisipan dengan batupasir; 4) rayapan, gerakannya sangat lambat dan hampir tidak dapat dilihat, tetapi akibat dari rayapan tersebut akan nampak dengan jelas, misalkan miringnya tiang listrik atau telepon.
STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN TAWAS (Al2(SO4)3) DAN KAPUR PADAM (Ca(OH)2) PADA PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG DI PT KALTIM DIAMOND COAL KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Jenita Tandiarrang
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1421

Abstract

Kegiatan penambangan batubara dapat menimbulkan air asam tambang (AAT) atau Acid Mine Drainage baik tambang terbuka maupun tambang dalam, Unit pengolahan batubara serta timbunan batuan buangan (Overburden). Potensi air asam tambang harus diketahui agar langkah-langkah pencegahan dan pengendaliannya dapat dilakukan sehingga timbulnya permasalahan terhadap lingkungan dapat diatasi serta tidak menjadi persoalan dikemudian hari, baik tambang tersebut masih aktif ataupun setelah tambang tersebut tidak beroperasi lagi. Masalah lingkungan yang terjadi yaitu pH rendah, TSS (Total Suspended Solid), TDS (Total Dissolved Solid) yang dibahas pada penelitian ini kadar pH, TSS, TDS tidak sesuai dengan baku mutu air limbah.Proses netralisasi dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan metode titrasi, dimana koagulan yang digunakan adalah tawas (Al2(So4)3) dan kapur padam (Ca(OH)2). Dari hasil penelitian ini, didapatkan dosis optimum untuk penurunan pH dengan menggunakan tawas (Al2(SO4)3) adalah 0,010 g/L sedangkan kapur padam (Ca(OH)2) adalah 0,014 g/L. Penurunan kadar TSS yang paling efektif adalah dengan menggunakan kapur padam (Ca(OH)2) yaitu sebesar 14 mg/L.

Page 1 of 1 | Total Record : 8