Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR KEAMANAN LERENG TERHADAP LONGSORAN JALAN TRIKORA DENGAN PENANGANAN DINDING PENAHAN TANAH Anakta Hartanta sebayang; Revia Oktaviani; Agus Winarno; Tommy Trides; Albertus Juvensius Pontus; Masayu Widiastuti
Educational Building: Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol 8, No 2 DES (2022): EDUCATIONAL BUILDING
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ebjptbs.v8i2 DES.41798

Abstract

Wilayah Kalimantan Timur yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi ditiap akhir tahun menyebabkan kemungkinan longsoran terjadi begitu besar. Berdasarkan dari data longsoran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2020 Hingga tahun 2022 Tercatat ± 3000 bencana longsor yang terjadi di Indonesia Kejadian ini menyebabkan  banyak tempat tinggal dan fasilitas umum yang rusak dan memakan korban jiwa yang cukup banyak. Pada kasus longsor di ruas jalan trikora, Kecamatan Samarinda Seberang, Kalimantan Timur terjadi Sebanyak ± 3 kali. Longsor ini terjadi karena dipengaruhi oleh curah hujan ± 200 mm dan termasuk curah hujan sedang. Longsor menyebabkan seluruh jalan terputus. Dengan cara ini, pemerintah akan melakukan tindakan korektif, salah satunya adalah pembangunan dinding penahan tanah/pipa dengan tujuan untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor keamanan lereng, dan untuk menguji kekuatan tanah itu sendiri dan dinding penahan tanah. Metode yang digunakan dalam menentukan keamanan lereng itu sendiri menggunakan metode Mohr-Coloumb dengan bantuan software Plaxis atau Slide. Pengujian kali ini dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan alat Direct Shear Test. Hasil analisis yang didapatkan nilai faktor keamanan lereng yaitu 1.393 dan jika diberi beban 100 Kpa nilai faktor keamanan lereng yaitu 0.819. Untuk kestabilan dinding penahan tanah didapatkan yaitu stabilitas terhadap guling 1.79, stabilitas terhadap geser 0.91, dan stabilitas terhdap daya dukung tanah yaitu 3.44. Faktor Keamanan lereng dengan pile bor 3 meter yaitu 2.459 dan faktor keamanan lereng dengan pile bor 6 meter yaitu 2.630. Hasil perhitungan yang didapatkan nilai faktor keamanan dinding aman terhadap lereng. Kata Kunci: Dinding Penahan Tanah, Faktor Keamanan,Tanah Longsor ABSTRACT The area of East Kalimantan which has a tropical climate with high rainfall at the end of each year causes the possibility of landslides to occur so large. Based on landslide data from the National Disaster Management Agency (BNPB) in 2020 Until 2022, ± 3000 landslides have been recorded in Indonesia. In the case of landslides on the Trikora road, Samarinda Seberang District, East Kalimantan, it occurred ± 3 times. This landslide occurred because it was influenced by ± 200 mm rainfall and included moderate rainfall. The landslide caused all roads to be cut off. In this way, the government will take corrective actions, one of which is the construction of retaining walls/pipes with the aim of preventing further landslides. This study aims to determine the safety factor of the slope, and to test the strength of the soil itself and the retaining wall. The method used in determining the safety of the slope itself uses the Mohr-Coloumb method with the help of Plaxis or Slide software. The test this time was carried out on a laboratory scale using the Direct Shear Test tool. The results of the analysis that the slope safety factor value is 1.393 and if given a load of 100 KPa the slope safety factor value is 0.819. For the stability of the retaining wall, it is obtained that the stability against overturning is 1.79, the stability to shear is 0.91, and the stability to the bearing capacity of the soil is 3.44. The safety factor of the slope with a 3 meter pile drill is 2.459 and the safety factor of the slope with a 6 meter pile drill is 2.630. The calculation results obtained the value of the safety factor of the wall is safe against the slope.Keywords: Safety Factor, RetainingWall, Landslide
STUDI TINGKAT ERODIBILITAS TANAH PADARENCANA PIT CINCONG SEAM 50 PT. LANNA HARITA INDONESIA SUB CV. RIZKY MAHA KARYA UTAMA, KOTA SAMARINDA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Joniardi ,; Tommy Trides; Henny Magdalena
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i2.5189

Abstract

Lokasi penambangan yang akan dibuka memiliki kondisi tanah yang asli, apabila dibuka maka tanah akan mengalami gangguan akibat hilangnya tanaman penutup. saat hujan tanah akan terdispersi yang disebabkan oleh air hujan yang jatuh, sehingga rawan untuk terjadinya erosi yang akan mempengaruhi proses penambangan dan keselamatanpekerja. Salah satu faktor penyebab erosi adalah erodibilitas tanah. Dalam menentukan tingkat erodibilitas tanahmenggunakan persamaan Wischmeier dengan 4 parameter yaitu; OM (unsur organik tanah), S (struktur tanah),   P (permeabilitas tanah), M (persentase ukuran partikel). Pemetaan erodibilitas tanah menggunakan metode IDW padaprogram Arcgis 10.3 dan untuk mengetahui nilai pengaruh masing-masing parameter tingkat erodibilitas tanahmenggunakan metode regresi linear pada program SPSS 23. Hasil dari penelitian ini didapatkan tingkat erodibilitas tanahtermasuk kedalam tingkat agak tinggi (0,38-0,44) dan tingkat tinggi (0,45-0,55). Faktor utama yang mempengaruhitingkat erodibilitas tanah adalah tekstur tanah dengan nilai pengaruh sebesar 0,815, unsur organik 0,237, permeabilitastanah 0,058 dan struktur tanah sebesar -0,412. Zonasi tingkat erodibilitas ditunjukan dengan warna yang kontras, zonawarna merah menunjukan tingkat erodibilitas tinggi (0,45-0,55) dan zona warna orange menunjukan tingkat erodibilitastanah agak tinggi (0,38-0,44). Dampak erosi pada daerah penelitian adalah, hilangnya lapisan tanah yang kaya akan unsurhara, meningkatnya biaya dan energi untuk produksi, pelumpuran dan pendangkalan pit, saluran irigasi, kerusakanbangunan/lereng yang ada di sekitar pit.
EVALUASI KINERJA ALAT BOR DALAM PENYEDIAAN LUBANG LEDAK UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PT. SIMS JAYA KALTIM SITE PT. KIDECO JAYA AGUNG KALIMANTAN TIMUR Rydani Affandhi Saputra; Windhu Nugroho; Tommy Trides
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i1.3979

Abstract

Kegiatan peledakan akan selalu didahului dengan kegiatan pemboran untuk membuat lubang ledak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dari alat bor sehingga dapat mengetahui produksi dari alat bor tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini dilakukan suatu evaluasi mengenai kinerja alat bor untuk mencapai target produksi overburden. Analisa yang dilakukan adalah mengevaluasi kinerja di setiap alat bor yang nantinya akan berpengaruh pada produksi alat bor tersebut. Pengamatan alat bor dilakukan pada lokasi dan tipe alat bor yang berbeda yaitu untuk alat bor tipe Skf Terex Drill yang meliputi DR05, DR08, dan DR09 yang berada di  pit Samurangau, alat bor tipe REICHdrill C 550 D II meliputi DR18 yang berada di pit Samurangau, dan alat bor tipe Atlas Copco DM 30 II  meliputi DR14 yang berada di pit Roto North dengan kondisi material relative sandstone pada tiap pit. Dari data pengamatan disimpulkan dengan mengurangi waktu hambatan pada masing-masing alat bor, maka efisiensi dan produksi akan meningkat yaitu pada pit Samurangau sebesar 116.799,76 m3/hari dengan efisiensi pada DR05 menjadi 14,75 % , DR08 menjadi 25,34 % , DR09 menjadi 12,65 % , dan DR18 menjadi 29,13 % . Sedangkan pada pit Roto North sebesar 21.799,36 m3/hari dengan efisiensi pada DR14 menjadi 11,56 %
ANALISIS PENGARUH MUATAN BAHAN PELEDAK DAN DELAY PELEDAKAN TERHADAP TINGKAT GETARAN TANAH (GROUND VIBRATION) PADA AKTIFITAS PELEDAKAN DI PT. ANUGERAH BARA KALTIM, KALIMANTAN TIMUR Roni Handoko Damanik; Tommy Trides; Farah Dinna
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1418

Abstract

Kegiatan peledakan yang dilakukan selalu menghasilkan efek yang akan berdampak bagi area sekitar dari lokasi peledakan, dari beberapa efek-efek peledakan yang ada salah satunya adalah getaran tanah, sehingga pada lokasi penelitian di Pit m dan Pit s yang dekat dengan perkampungan sangat penting dilakukan pengukuran tingkat getaran yang mengarah ke perkampungan sehingga didapatkan hasil getaran yang ditimbulkan dari hasil proses peledakan yang dilakukan. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu diawali dengan studi literatur mengenai beberapa sumber yang membahas tentang tema yang akan diambil dalam penelitian dilanjutkan dengan observasi lapangan dengan tujuan untuk mengetahui lokasi mana yang cocok sebagai bahan penelitian dan pengambilan data selanjutnya yang dibutuhkan dalam pengolahan data nantinya. Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan bahwa untuk jumlah muatan bahan peledak yang sesuai dengan standar PPV yang ditetapkan perusahaan yaitu 2 mm/s maka untuk jumlah isian bahan peledak yang sesuai dengan standar PPV tersebut adalah pada jarak 500 m, 600 m, 700 m, 800 m, 900 m, dan 1000 m sebesar 21 kg, 30 kg, 40 kg, 52 kg, 66 kg, dan 81 kg. Dengan penggunaan delay 176 ms dan 42 ms pada pola rangkaian echelon cut. Dan didapatkan nilai PPV aktual dari hasil pengukuran getaran tanah adalah didapatkan 2,22 mm/s, 3 mm/s, 1,93 mm/s, 1,66 mm/s, 2,16 mm/s, 2,33 mm/s, 3,06 mm/s, 2,16 mm/s, 2,6 mm/s, 1,53 mm/s, 1,96mm/s, 1,96 mm/s, 2,5 mm/s, 1,56 mm/s, 1,35 mm/s, 1,56 mm/s, 1,94 mm/s, 1,87 mm/s.
ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN METODE KINEMATIKA PADA TAMBANG BATUPASIR KECAMATAN LOA JANAN ILIR, KOTA SAMARINDA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nur Qorima Azis; Revia Oktaviani; Tommy Trides
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i2.5190

Abstract

Kestabilan lereng sangat erat kaitannya dengan longsor atau pergerakan tanah atau batuan. Terjadinya longsor pada lereng disebabkan gaya penggerak lebih besar dibandingkan gaya penahan. Pada umumnya pada tambang rakyat tidak diketahui secara pasti keadaan kestabilan lereng. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keadaan lereng dalam kondisi stabil atau tidak pada lereng penambangan yang diamati. Untuk menentukan kestabilan lereng maka dilakukan analisis menggunakan metode kinematika. Nilai faktor keamanan (FK) dihasilkan dari perhitungan uji sifat fisik dan mekanik batuan, dan penentuan jenis longsoran berdasarkan orientasi kekar dengan bantuan program aplikasi proyeksi stereografis yaitu Dips. Dari perhitungan uji sifat fisik batuan didapatkan nilai bobot isi natural batuan, uji sifat mekanik batuan didapatkan nilai sudut geser dalam dan kohesi. Penelitian dilakukan di dua sisi lereng yaitu lereng samping dan lereng depan. Hasilnya menunjukkan potensi longsor adalah 1 longsoran bidang yang terjadi antara joint set 1 dengan lereng pada bidang samping (Lereng A) memiliki Faktor Keamanan sebesar  74,97 yang berarti aman dan 1 longsoran guling yang terjadi antara joint set 2 dengan lereng pada bidang depan (Lereng B) memiliki Faktor Keamanan bernilai aman dengan P1t dari longsoran sebesar -2604,04. Ini menandakan kalau FK dari longsoran guling aman.
ANALISIS KESTABILAN PILLAR PADA METODE PENAMBANGAN AUGER MINING, BERDASARKAN PERSAMAAN OBERT-DUVALL PADA SEAM 22 PIT S17GS PT. KITADIN EMBALUT SITE, KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG, KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Desi Anggriani; Tommy Trides
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v5i1.1406

Abstract

Terdapat dua jenis pillar pada auger mining yakni web pillar untuk menopang tinggi runtuhan dari overburden dan barrier pillar untuk menopang bukaan utama pillar. Agar stabil maka perlu dianalisis geometri pillar antar lubang bukaannya seperti lebar web pillar, lebar barrier pillar, lebar panel, lebar septum dan diameter auger. PT Kitadin Site Embalut, yakni pada Pit S17GS seam 22 dengan jumlah cadangan 11.900 MT, direncanakan penambangan auger mining sistem double pass dengan jarak penetrasi maksimum 80 m. Jarak antar spasi (septum) adalah 0,5 m, estimasi jarak rata-rata dari coal roof dan coal floor adalah 0,4 m dengan diameter auger 1,3 m dan tinggi pertambangannya 3,1 m. Analisis kestabilan pillar yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis empiris terhadap kekuatan massa batuan dengan menggunakan persamaan Obert-Duvall. Dengan menggunakan data GSI (sampel silinder), data uji kuat tekan (sampel kubus), data hasil simulasi perhitungan, maka akan didapat nilai konstanta material (mi), rock mass rating (RMR), dan tinggi runtuhan. Selanjutnya lebar pillar antar lubang bukaan (jarak web pillar dan barrier pillar) yang digunakan akan disimulasi lagi sehingga didapatkan faktor keamanan yang diinginkan yakni 1,21. Berdasarkan hal tersebut dengan analisa sampel kubus sebagai data primer, rekomendasi desain yang sesuai untuk PT. Kitadin adalah berikut: lebar web pillar optimum adalah 0,96 m dengan overburden thickness yang dapat ditahan oleh web pillar adalah 21,9 m dan lebar barrier pillar optimum adalah 9,27 m dengan mining height 28,52 m dimana lebar panel adalah 19,380 m yang terdiri atas 8 web pillar.
STUDI TINGKAT KEKUATAN BATUAN TERHADAP KEMAMPUGARUAN SUATU ALAT GARU BERDASARKAN KECEPATAN GELOMBANG SEISMIK DI PIT BADAK PT. MULTI HARAPAN UTAMA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Lumban Tobing Bill Rexy; Harjuni Hasan; Tommy Trides
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i2.5200

Abstract

Kemampugaruan merupakan suatu ukuran apakah suatu massa batuan mudah digaru, sulit digaru bahkan perlu dilakukan peledakan. Dalam suatu kegiatan penambangan selalu dijumpai kegiatan penggalian. Sebelum penggalian dilakukan maka dilakukan pembongkaran massa batuan. Penggaruan maupun peledakan tidak dilakukan serta merta begitu saja saat menjumpai material keras. Namun perlu ada analisis lebih lanjut untuk menentukan metode pembongkaran yang sesuai dengan sifat-sifat batuan maupun kondisi lapangan.Penelitian dilakukan dengan pengambilan nilai kuat tekan pada setiap lapisan batuan di pit Badak. Setelah didapatkan nilai kuat tekan dan kecepatan gelombang seismik dari setiap lapisan batuan tersebut maka penulis memberi rating berdasarkan dari tingkat kemampugaruan tersebut. Nilai kuat tekan yang berasal dari pit Badak adalah < 10 hingga 21,32MPa dengan kecepatan gelombang seismik 1533,463 hingga 1897,012 m/s.Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Atkinson didapatkan bahwa pada masing – masing lapisan batuan pada area pit Badak merupakan material yang mudah digaru hingga yang sangat sulit untuk digaru, jadi apabila dilakukan suatu kegiatan pembongkaran batuan maka perlu dilakukan penggaruan dengan rekomendasi alat berdasarkan dari perusahaan Komatsu dan Caterpillar. Untuk pit Badak, penulis merekomendasikan alat ripper dengan tipe D155A, D355A dan D375A untuk Komatsu dan tipe CAT D8R, D9R dan D10R untuk Caterpillar.
STUDI KESTABILAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KINEMATIKA PADA TAMBANG BATU PASIR DI KELURAHAN RAPAK DALAM, KECAMATAN LOA JANAN ILIR, KOTA SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Dean Ryanda Putra; Tommy Trides; Shalaho Dina Devy
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i1.3980

Abstract

Kemantapan (stabilitas) lereng merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah, batuan dan bahan galian, karena menyangkut persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan peralatan serta kelancaran produksi. Secara umum, kestabilan lereng dikontrol oleh beberapa faktor, antara lain geometri lereng, kondisi geologi (sifat fisik material penyusun lereng, struktur geologi), kondisi hidrogeologi, dan sifat keteknikan material penyusun lereng. Kestabilan lereng yang tersusun oleh massa batuan yang terkekarkan secara intensif terutama dikontrol oleh orientasi kekar dan kekuatan bidang kekar. Tipe longsor yang berpotensi terjadi pada lereng batuan yang terkekarkan dapat ditentukan melalui analisis kinematika. Untuk membuat desain lereng yang aman dan juga ekonomis. Perlu dibuat sudut kemiringan lereng securam mungkin, namun masih tetap dalam batas aman, maka untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu analisis kemantapan lereng menggunakan metode analisis kinematika guna mengetahui keadaan lereng pengamatan tersebut dalam kondisi stabil atau tidak stabil. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diperoleh bahwa setelah melakukan uji sifat fisik batuan, didapatkan densitas rata-rata pada lereng pengamatan yaitu 2,22 gr/cc. Uji sifat mekanik dan hasil pengolahan perhitungan yang telah dilakukan menghasilkan data berupa nilai kohesi batuan pada lereng pengamatan yaitu 0,1575 MPa atau 16,06 ton/m2 dengan sudut geser dalam yaitu 14,7°. Dan berdasarkan hasil pengamatan yang terdapat pada proyeksi stereografis, potensi longsor yang akan terjadi adalah longsoran baji. Serta nilai faktor keamanan yaitu 6,39 menunjukkan lereng tersebut dalam keadaan aman.
ESTIMASI CADANGAN BATUBARA TERTAMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRIANGULAR GROUPING PADA PIT 6 PT ARINI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Harold Bombang; Muh. Dahlan Balfas; Tommy Trides
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i1.3981

Abstract

Dalam dunia pertambangan, perhitungan cadangan merupakan hal yang paling penting menentukan dalam kegiatan eksplorasi. Hasil perhitungan cadangan batubara dibutuhkan untuk mengevaluasi nilai ekonomis dari sebuah kegiatan penambangan yang akan direncanakan. Pengamatan data yang mendasar dalam perhitungan cadangan adalah sesuai dengan tingkat dan ketelitian dalam mengambil data. Oleh karena itu, agar kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan mudah maka diperlukan software Mincom Minescape 4.118 yang dapat mempermudah dalam perhitungan dan permodelan. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu menghitung cadangan batubara dengan metode Triangular Grouping. Pada penelitian ini perolehan batubara didapat dengan menghitung jumlah volume yang terdapat diantara dua permukaan, floor batubara dan permukaan, dalam bentuk triangle. Hasil yang didapatkan adalah cadangan batubara sebesar 1,479,671 MT dan volume tanah penutup sebesar 5,193,067.70 BCM dengan nilai stripping ratio 3.51 : 1. Pada penelitian ini, meskipun tidak menggunakan metode model blok, atau dalam minescape disebut dengan batterblok, namun peneliti membuat pembagian jumlah cadangan menjadi beberapa blok, yang dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk melakukan scheduling produksi dan menentukan target produksi.
KAJIAN PROBABILITAS KEMANTAPAN LERENG PADA HIGHWALL UNTUK REKOMENDASI OPTIMALISASI PIT PELIKAN PT. KALTIM PRIMA COAL SITE SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Hasbi Trihatmanto; Tommy Trides
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v5i2.1398

Abstract

PT. Kaltim Prima Coal adalah salah satu perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia dengan konsesi lahannya mencakup 90.938 Ha yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun 2017, PT. Kaltim Prima Coal memiliki target produksi sebesar 63,983 juta ton dengan aktivitas penambangannya dilakukan dengan sistem tambang terbuka (open pit) sehingga membentuk jenjang untuk menjaga kemantapan batuan. Berbeda dengan cara deterministik yang hanya menggunakan satu nilai properties batuan tertentu yang dianggap mewakili, konsep probabilitas memakai semua data properties batuan yang ada untuk mengakomodasi setiap variasi yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan fungsi distribusi nilai UCS adalah Normal dan Log normal, fungsi distribusi nilai WD adalah Normal dan Gamma dan fungsi distribusi nilai GSI adalah Normal dan Log normal. Sayatan (section) yang dianalisis sebanyak 6 buah, yaitu HW_90A2, HW_S01, HW_S5A, HW_S06B, HW_S8C dan HW_S11C. Dari kegiatan analisis kemantapan lereng pada desain awal dari setiap high wall dengan lebar berm 15 meter dan tinggi bench 10 meter diperoleh FK terendah dan PK terendah pada HW_S5A memiliki FKdet. sebesar 1.530, FKmean sebesar 1.531 dan PK sebesar 0.100%. Kemudian, pada kegiatan redesign high wall untuk rekomendasi optimalisasi pit Pelikan yang beracuan pada kriteria ambang batas Stacey (2009) diperoleh sebuah rekomendasi pit pada high wall dengan lebar berm 8 meter dan tinggi bench 15 meter. Sehingga diperoleh kemantapan lereng terendah pada HW_S5A memiliki FKdet. sebesar 1.308 dan FKmean sebesar 1.301 sedangkan PK terbesar pada HW_S01 memiliki PK sebesar 4.540%. Dapat disimpulkan bahwa semua sayatan (section) high wall pit Pelikan adalah aman (FK > 1.3 dengan PK maksimum 10%). Redesign high wall untuk rekomendasi optimalisasi pit Pelikan dilakukan dengan mengubah tinggi bench sebesar 15 meter dan lebar berm sebesar 8 meter agar nilai FK mendekati 1.3 dengan nilai PK maksimum 10%.