Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perhitungan Rencana Biaya Penataan Lahan dan Penebaran Topsoil pada Pit A4 di PT. Energi Cahaya Industritama Samarinda Kalimantan Timur Nimasari Nimasari; Henny Magdalena; Windhu Nugroho
Jurnal sosial dan sains Vol. 3 No. 9 (2023): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v3i9.1006

Abstract

 Latar Belakang: Menurut kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekositem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.  Dalam menunjang pelaksanaan kegiatan reklamasi tersebut, perusahaan tambang (pemegang IUP dan IUPK) wajib menyediakan biaya jaminan reklamasi yang ditempatkan sebelum memulai kegiatan. Tujuan: untuk mengetahui tahapan kegiatan reklamasi dari penataan lahan hingga penebaran topsoil, merencanakan anggaran biaya dan mengetahui total biaya yang dikeluarkan pada kegiatan penataan lahan dan penebaran topsoil tepatnya di PT. Energi Cahaya Indutritama Kecamatan Palaran Samarinda Kalimantan Timur. Metode: Metode yang digunakan dalam penulisan yaitu dengan pendekatan masalah yang berupa pengambilan bahan, baik berupa dasar teori maupun data-data objek yang diamati secara langsung di lapangan. Hasil: Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan, yaitu didapatkan produktivitas masing-masing alat antara lain, produktivitas excavator 162,94 Lcm/jam, produktivitas bulldozer (penataan) 147,8 Lcm/jam, selanjutnya produktivitas (penebaran) yaitu 278,96 lcm/jam dan produktivitas dumptruck 61,46 lcm/jam. Kemudian dengan waktu pengerjaan kurang lebih satu bulan, maka diperoleh biaya penataan lahan yaitu sebesar Rp. 167.787.678 dan biaya penebaran top soil sebesar Rp. 167.942.936. Kesimpulan: Total biaya reklamasi tahap penatagunaan lahan (penataan permukaan tanah dan penebaran top soil) pada PT. Energi Cahaya Industritama dengan luas 2,4 ha yaitu terdiri dari biaya operasional sebesar Rp. 5.835.585, biaya langsung sebesar Rp. 335.730.614 dan biaya tidak langsung sebesar Rp.109.112.449. Maka diperoleh total keseluruhan yaitu sebesar Rp. 450.678.648.
STUDI REKLAMASI PADA LAHAN IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN TERHADAP BEKAS LAHAN TAMBANG PT. SINGLURUS PRATAMA, KECAMATAN SAMBOJA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Bastian Rico Yuniarto; Windhu Nugroho
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v5i2.1395

Abstract

Aktifitas penambangan batubara pada umumnya menyebabkan kerusakan dan perubahan bentuk lahan karenamenggunakan metode penambangan terbuka. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan dengan kegiatan reklamasi yangdiharapkan dapat memulihkan kondisi ekosistem seperti rona pada awalnya dan juga upaya reklamasi berguna mencegaherosi. Penelitian ini utamanya adalah untuk menentukan tekstur dan struktur tanah beserta pengaruhnya. Dan juga untukmenentukan nilai dari keberhasilan reklamasi di PT. Singlurus Pratama site merdeka pada tahun tanam 2010, 2011 dan2012. Dari analisis yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa lokasi pasca tambang batubara site merdeka pada PT.Singlurus Pratama memiliki tekstur tanah ialah pasir dengan struktur tanah ialah granular yang berpengaruh pada ukuranporositas dalam tanah. Serta, penilaian yang didapat pada keberhasilan reklamasi adalah baik dengan total nilai yangdiperoleh ialah 96,92.
EVALUASI KINERJA ALAT BOR DALAM PENYEDIAAN LUBANG LEDAK UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PT. SIMS JAYA KALTIM SITE PT. KIDECO JAYA AGUNG KALIMANTAN TIMUR Rydani Affandhi Saputra; Windhu Nugroho; Tommy Trides
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i1.3979

Abstract

Kegiatan peledakan akan selalu didahului dengan kegiatan pemboran untuk membuat lubang ledak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dari alat bor sehingga dapat mengetahui produksi dari alat bor tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini dilakukan suatu evaluasi mengenai kinerja alat bor untuk mencapai target produksi overburden. Analisa yang dilakukan adalah mengevaluasi kinerja di setiap alat bor yang nantinya akan berpengaruh pada produksi alat bor tersebut. Pengamatan alat bor dilakukan pada lokasi dan tipe alat bor yang berbeda yaitu untuk alat bor tipe Skf Terex Drill yang meliputi DR05, DR08, dan DR09 yang berada di  pit Samurangau, alat bor tipe REICHdrill C 550 D II meliputi DR18 yang berada di pit Samurangau, dan alat bor tipe Atlas Copco DM 30 II  meliputi DR14 yang berada di pit Roto North dengan kondisi material relative sandstone pada tiap pit. Dari data pengamatan disimpulkan dengan mengurangi waktu hambatan pada masing-masing alat bor, maka efisiensi dan produksi akan meningkat yaitu pada pit Samurangau sebesar 116.799,76 m3/hari dengan efisiensi pada DR05 menjadi 14,75 % , DR08 menjadi 25,34 % , DR09 menjadi 12,65 % , dan DR18 menjadi 29,13 % . Sedangkan pada pit Roto North sebesar 21.799,36 m3/hari dengan efisiensi pada DR14 menjadi 11,56 %
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA UNIT PENGOLAHAN BATUBARA TERHADAP AKTIVITAS INLOADING DAN UTLOADING DI AREA STOCKPILE MUARA BENGALUN PT. BARADINAMIKA MUDASUKSES MALINAU KALIMANTAN UTARA Ade Ariani; Windhu Nugroho
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v6i2.1772

Abstract

Perdagangan batubara pada pasar internasional yang mengalami peningkatan cukup signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi dunia dan tingginya harga minyak bumi. proses pengolahan batubara yang memiliki peran sangat penting dalam proses selanjutnya baik dari segi produktivitas dan biaya yang dikeluarkan merupakan suatu alasan untuk dipertimbangkan pemakaiannya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan biaya pengoperasian pemuatan batubara ketongkang menggunakan dua unit peremuk batubara yang berbeda kapasitas produksinya dengan mempertimbangkan jumlah biaya terkecil yang dikeluarkan oleh coal crushing plant terhadap aktivitas outloading dan outloading. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan biaya coal crushing plant dengan membuat rencana atau planning yang terbagi dalam planning a,b,dan c. Data yang digunakan adalah waktu kerja alat, nilai depresiasi atau plant hire rate alat, bahan bakar alat serta data draft survey tongkang selama proses outloading dan outloading. Biaya yang dikeluarkan planning a outloading maupun outloading = US$ 0,59 / Ton atau sebesar Rp.8.352,04, biaya yang dikeluarkan planning b outloading maupun outloading = US$ 0,49 / Ton atau sebesar Rp.6.936,44, sedangkan biaya yang dikeluarkan planning c outloading = US$ 0,74 / Ton atau sebesar Rp.10.475,44. Dengan demikian jika dilihat perbandingannya antara planning a dan b adalah sebesar US$ 0,1/Ton , planning b dan c sebesar US$ 0,25 / Ton. Jika dikalkulasikan dalam satu bulan maka biaya yang dikeluarkan untuk planning a sebesar Rp. 1.378.086.600 (US$ 97.350), planning b sebesar Rp.1.144.512.600 (US$ 80.850), planning c sebesar Rp.1.722.342.600 (US$ 122.100). dengan demikian planning yang mengeluarkan biaya paling kecil adalah planning b yaitu US$ 0,49 dan akan menjadi opsi bagi perusahaan untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Kemampuan produktivitas alat support melebihi target perusahaan untuk wheel loader sebesar 768,96 Ton / Jam, bulldozer 867,85 Ton/ jam, belt conveyor 04 1.533,785 Ton/jam, conveyor 05 1.502,483 Ton/jam, conveyor 06 1.548,013 Ton/jam.
SHORT TERM PLAN PIT 1 PT. RPP CONTRACTORS INDONESIA JOB SITE PT. ADIMITRA BARATAMA NUSANTARA, KECAMATAN SANGA-SANGA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Kevin Elzar Rosera A; Revia Oktaviani; Windhu Nugroho
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i2.5191

Abstract

Selaku kontraktor dari PT. Adimitra Baratama Nusantara, PT. RPP Contractors Indonesia membutuhkan perancangan tahapan penambangan, short term plan selama 4 minggu pada bulan September 2019 untuk memudahkan perencanan untuk pencapaian produksi batubara dan target pengupasan overburden. Diharapkan untuk perancangan tahapan penambangan mingguan (weekly plan) mengacu pada desain tahunan dan bulanan. Berdasarkan permasalahn tersebut terdapat 3 target yaitu; (a) Menentukan estimasi cadangan overburden dan batubara mingguan menggunakan metode block model; (b) Menentukan fleet penambangan berdasarkan produktivitas unit; (c) Membuat rencana tahapan penambangan mingguan. Oleh sebab itu dilakukan perancangan tahapan penambangan berdasarkan permasalahan yang ada sehingga diharapkan adanya tahapan penambangan yang lebih detail. Dalam penelitian ini di gunakan metode blok model untuk menentukan estimasi cadangan menggunakan software minescape, dari blok model tersebut di buat polygon (dengan desain pit sebagai batas bawah dan topografi sebagai batas atas), sehingga dari polygon tersebut kita dapat membuat rencana penambangan menggunakan software XPAC, dari hasil rencana penambangan tersebut dapat ditentukan skenario penambangan yang akan dilakukan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada bulan September 2019 Total estimasi cadangan pada bulan September 2019 adalah 1.090.813 BCM untuk Overburden dan cadangan batubara sebesar 68.121 MT dengan nilai SR 16.0. Sistem operasional menggunakan 5 fleet, unit alat gali muat yang digunakan 5 unit PC1250, 1 PC400, dan 1 unit PC 300. Unit alat angkut yang digunakan 17 unit HD785. Skenario penambangan stripping expose mulai dari seam 5 sampai seam 17 dan pembentukan jalan di beberapa titik.
ANALISIS TINGKAT GETARAN TANAH (GROUND VIBRATION) AKIBAT PELEDAKAN DI PIT KINONG, PT FIRMAN KATAUN PERKASA, KECAMATAN MELAK, KABUPATEN KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR Yodokus Yudiwan; Windhu Nugroho
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2016
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v4i1.1424

Abstract

Dalam dunia pertambangan, kegitan peledakan memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Salah satu dampak negatif yang diakibatkan oleh kegiatan peledakan adalah getaran tanah. Lokasi-lokasi peledakan yang akan dilakukan biasanya berdekatan dengan bangunan-bangunan serta berdekatan dengan wilayah pemukiman penduduk. Oleh karena itu, diperlukan suatu kondisi peledakan yang baik dengan memperhatikan jumlah bahan peledak yang akan digunakan serta perlu adanya pengukuran tingkat getaran tanah. Besarnya tingkat getaran tanah yang akan ditimbulkan, akan mempengaruhi kondisi lingkungan disekitarnya. Pemukiman penduduk sangat berdekatan dengan lokasi peledakan, untuk itu dilakukan perencanaan peledakan yang baik sehingga efek getaran tanah yang dihasilkan tidak merusak bangunan penduduk. Penelitian ini dilakukan untuk membatasi penggunaan jumlah bahan peledak dengan melakukan analisis dengan metode regresi power. Analisis dilakukan dengan memperhatikan nilai PPV dan SD yang didapatkan secara aktual. Analisis regresi power menghasilkan sebuah persamaan untuk memprediksi nilai PPV yaitu PPV=36,87 (RW0,5)−0,73. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan hasil regresi power yang hasilnya antara prediksi dengan aktual tidak jauh berbeda. Setelah itu, dilakukan rekomendasi untuk membatasi penggunaan jumlah bahan peledak dari hasil regresi power.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE (PAC) DENGAN ALUMINIUM SULFAT TERHADAP PENURUNAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA SETTLING POND DI PT. MULTI HARAPAN UTAMA JOB SITE LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Arsita Tampubolon; Windhu Nugroho
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v5i1.1407

Abstract

Aktivitas penambangan batubara yang dilakukan dengan metode tambang terbuka maupun tambang bawah tanah telah menyebabkan beberapa dampak negatif. Salah satunya adalah Total Suspended Solid (TSS). Kadar TSS tinggi akan memberi dampak bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu untuk menurunkan kadar TSS dilakukan treatment pada settling pond, dengan menggunakan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Aluminium Sulfat sebagai koagulan yang bertujuan untuk menurunkan kadar TSS sesuai baku mutu Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2011 yakni 300 mg/L. Proses penurunan kadar TSS dapat dilakukan dengan menggunakan metode Gravimetri (SNI 06-69893-2004) dengan menambahkan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Aluminium Sulfat ke dalam sampel air. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan penggunaan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Aluminium Sulfat. Dari hasil pengujian diperoleh dosis untuk PAC 25 mg untuk uji lapangan-lab dan 30 mg uji setelah hujan serta aluminium Sulfat 55 mg untuk uji lapangan-lab, dan setelah hujan per liter serta uji di inlet . Di kompartemen 3 untuk PAC 25 mg (lapangan), 35 mg (lab) dan 45 mg uji setelah hujan per liter serta Aluminium Sulfat 60 mg (lapangan), 65 mg (lab), dan 55 mg uji setelah hujan per liter. Persentase keefektifitasan PAC terhadap Aluminium Sulfat didapatkan pada pengujian di inlet, uji langsung lapangan didapat keefektifitasan PAC sebesar 36,4 %, uji laboratorium 36,8 %, dan pengujian setelah hujan sebesar 43,0 %. Pada pengujian di kompartemen 3, uji langsung lapangan didapat keefektifitasan PAC sebesar 33,5 % uji laboratorium 38,9 %, dan pengujian setelah hujan sebesar 45,2 %.
RENCANA MINE SEQUENCE PADA PIT SAMURANGAU SEKTOR D2 (PIT SM-D2) WUP ROTO SAMURANGAU PT. KIDECO JAYA AGUNG KABUPATEN PASER, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Ismail; Harjuni Hasan; Windhu Nugroho
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v5i2.1397

Abstract

Tujuan dari pentahapan penambangan adalah untuk menyederhanakan seluruh volume yang ada dalam overall pit ke dalam unit-unit pit penambangan yang lebih kecil, sehingga memudahkan penanganannya. Kegiatan penelitian dan pengambilan data dilakukan pada pit Samurangau Sektor D2 WUP Roto Samurangau PT. Kideco Jaya Agung, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk membuat tahapan penambangan sehingga tercapainya beberapa 4 target yang diharapkan yaitu (a) ketercapaian target produksi penggalian batubara 3.500.000 MT dan pengupasan overburden sebesar 16.500.000 BCM (SR 4,71); (b) ketercapaian target jarak tempuh dari pit menuju waste dump maksimal sejauh 2,43 km; (c) tercapainya target elevasi sump hingga elevasi +16 M/L; (d) proses backfilling pada sisi selatan pit. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pencapaian produksi overburden sebesar 17.585.472 BCM; coal sebesar 3.829.645 MT; dan SR 4,59. Unit alat gali muat yang digunakan 2 unit PC300, 1 unit PC800, 3 unit PC1250 dan 2 unit PC3000. Unit alat angkut yang digunakan 24 unit FM440 dan 19 unit HD785. Jarak yang harus ditempuh dari pit menuju tempat penimbunan sejauh 2,0 km. Kemajuan Sump hingga elevasi +16 M/L dapat tercapai pada bulan Oktober 2017 dan proses penimbunan kembali pada sisi selatan pit dapat tercapai pada bulan November 2017. Dengan melihat rancangan tahapan penambangan yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan bahwa setiap target yang telah ditentukan dapat tercapai pada tahun 2017.
STUDI PENCAIRAN BATUBARA (COAL LIQUEFACTION) METODE PIROLISIS PADA BATUBARA PERINGKAT, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tri Prasetiyo; Windhu Nugroho
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v6i2.1753

Abstract

Pirolisis batubara merupakan salah satu proses penting pada teknologi konversi batubara. Pirolisis batubara pada dasarnya adalah proses pemanasan batubara dengan suhu meningkat dengan tanpa adanya atau sedikit udara atau reagen lainnya yang tidak memungkinkan terjadinya reaksi gasifikasi.Batubara yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis batubara peringkat rendah atau lignite yang didapatkan di daerah Kecamatan Loa Janan dan Kecamatan Samboja. Pirolisis batubara memiliki beberapa tahapan yaitu tahap persiapan sampel seperti crushing penimbangan dan feeding batubara kemudian batubara dipanaskan dengan variasi suhu antara lain 200 ˚C, 400 ˚C, 600 ˚C. Dalam penelitian ini di hasilkan produk char atau padatan batubara, tar, asap ringan dan minyak batubara dengan lama waktu pemanasan 6 jam dan setiap 2 jam dilakukan pengujian sampel produk pirolisis. Hasil dari proses pirolisis batubara peringkat rendah daerah Loa Janan dan Samboja yaitu terdiri dari char, tar, asap ringan, dan minyak. Dimana minyak batubara hanya dihasilkan pada pirolisis sampel batubara dari Loa Janan sebesar 14,7 ml, sedangkan pada batubara daerah samboja hanya terdapat sedikit minyak yaitu sebesar 0,1 ml. kemudian hasil analisis senyawa dengan GCMS terhadap minyak batubara daerah loa janan yaitu  senyawa hidrokarbon yang terdiri octadecane, pentadecane, naphtadecane serta benzene dan lainnya.
PENGARUH PARAMETER KUALITAS BATUBARA.TERHADAP CRUCIBLE SWELLING NUMBER PT. SURVEYOR CARBON CONSULTING INDONESIA, KOTA SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Kresna Phadiakara; Windhu Nugroho; Revia Oktaviani
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v8i2.5192

Abstract

Coking coal adalah batubara yang memiliki sifat kimia dan fisika yang berpotensi untuk dibuat kokas (coke) yang umumnya dipergunakan sebagai salah satu bahan penting dalam pembuatan logam besi dengan cara peleburan besi oksida (bijih besi, pellet, sinter) dalam blast furnace. Menurut sistem klasifikasi ASTM, idealnya batubara yang cocok untuk dibuat kokas adalah batubara yang memiliki CSN (Crucible Swelling Number) 4-6, yang mana akan menunjang terbentuknya kokas dengan porositas dan kekuatan yang diperlukan. Calorific Value adalah tenaga panas dalam satuan kalori, yaitu jumlah panas yang dihasilkan (dibebaskan) dalam satu unit (satuan) berat atau unit isi bahan bakar yang dibakar habis. Nilai rata-rata uji CSN = 3.25 Jadi batubara belum cukup ini ideal untuk diproses menjadi kokas karena batubara dengan CSN <4, mempunyai porositas yang rendah sehingga luas permukaannya menjadi sempit, padahal permukaan yang cukup luaslah yang diperlukan saat terjadinya reaksi dalam blast furnace. Analisis yang dilakukan adalah untuk mempelajari korelasi antara uji CSN, proksimat, dan nilai kalori serta mengetahui sifat fisik suatu batubara dari ketiga uji tersebut. Hasilnya korelasi uji CSN berbanding lurus dengan uji proksimat. Hasil yang didapat dari pengujian, semakin tinggi nilai pada CSN maka semakin tinggi pula nilai kalori maksimumnya. Sedangkan CSN akan bernilai nol jika batubara termasuk dalam karakteristik batubara lignit dan antrasit (dilihat dari nilai kalori).