cover
Contact Name
ANDRE AGACHI PURBA
Contact Email
andreagachipurba2000@gmail.com
Phone
+6285275487278
Journal Mail Official
andreagachipurba2000@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bunga N Cole Raya No.83, Medan Tuntungan, Medan, Provinsi Sumatera Utara
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Journal Health of Education
ISSN : 28092287     EISSN : 28092287     DOI : https://doi.org/10.62611/jhe
Core Subject : Health,
Journal Health of Education adalah jurnal ilmiah yang berfokus pada bidang kesehatan, terutama kebidanan. Jurnal ini mempublikasikan hasil-hasil penelitian terbaru dan relevan dalam bidang kebidanan, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan praktik di bidang tersebut. Diterbitkan dua kali setahun, pada bulan April dan Oktober, jurnal ini merupakan produk dari Program Studi Kebidanan, Universitas Audi Indonesia. Redaksi jurnal berlokasi di Jl. Bunga N Cole Raya No. 83, Medan Tuntungan, Sumatera Utara.
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER" : 33 Documents clear
KARAKTERISTIK PENYAKIT JANTUNG BAWAAN ASIANOTIKTIPE ISOLATED DAN MANIFESTASI KLINIS DINI PADA PASIEN ANAK DI RUMAH SAKIT Sinaga, Elvipson
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.164

Abstract

Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan defek lahir yang sering ditemukan dan merupakanpenyebab kematian terbanyak dari semua jenis kelainan bawaan. Banyak penelitian yangmenunjukkan bahwa adanya variasi secara geografik yang penting pada insiden PJB. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui variasi karakteristik dari penderita PJB anak di RSUP Dr. M.Djamil Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan melihatkarakteristik penderita anak dengan PJB pada data rekam medik. Sampel penelitian ini adalah 55pasien anak yang menderita penyakit jantung bawaan di RSUP Dr. M. Djamil Padang dari Januari2010 sampai Mei 2012. Mayoritas penderita adalah perempuan (61,8%), dan mayoritas umur sampelterdapat pada kelompok umur kurang dari 1 tahun (56.4%). Jenis PJB terbanyak adalah TF (21,8%)dan gejala yang paling sering dijumpai adalah sesak nafas (50,9%). Sebanyak (34,5%) penderitamemiliki penyakit kongenital lain, dengan penyakit nonsindroma terbanyak adalah atresia ani danomfalokel dengan masing-masing (22,2%) dan penyakit sindroma terbanyak adalah sindroma Down(40%). Gagal tumbuh terdapat pada (49,1%) penderita. Nilai Hb PJB sianotik lebih tinggi berbandingasianotik. Tingkat tindakan operatif kasus PJB anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang adalah1,8%.Terdapat variasi karakteristik dari penderita PJB yang ada di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN TUBERCULOSIS PARU DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF DAN NUTRISI TIDAK SEIMBANG : KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH Sinaga, Elvipson
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.165

Abstract

Implementasi keperawatan terkadang tidak sesuai dengan standar intervensi keperawatan. Halini perlu dibuktikan secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasikeperawatan yang dilakukan perawat pada pasien Tuberkulosis Paru dengan bersihan jalan napastidak efektif dan nutrisi tidak seimbang: Kurang dari kebutuhan tubuh. Metode: Penelitian ini adalahdesain kuantitatif dengan pendekatan deskriptif observasional. Data diambil melalui observasi lembardokumentasi implementasi keperawatan. Variabel penelitian adalah implementasi keperawatan padapasien TB Paru. Teknik sampling adalah purposive sampling selama 2 bulan. Hasil: Implementasiyang banyak dilakukan perawat pada diagnosis bersihan jalan napas tidak efektif adalah memberioksigen (58,1%) dan urutan kedua adalah menganjurkan buang dahak di pot (10,5%). Implementasikeperawatan terbanyak pada diagnosis nutrisi tidak seimbang: kurang dari kebutuhan tubuh adalahmengedukasi diet (85,7%) dan terkecil adalah menganjurkan makan yang tidak pedas (1,2%).Kesimpulan: Implementasi yang banyak dilakukan perawat untuk mengatasi diagnosis Bersihan jalannapas tidak efektif adalah memberi oksigen pada pasien. Sedangkan implementasi yang banyakdilakukan perawat dalam mengatasi diagnosis nutrisi tidak seimbang: kurang dari kebutuhan tubuhadalah mengedukasi diet pasien. Intervensi yang dilakukan perawat adalah aktivitas dari intervensi,bukan intervensi keperawatan. Perawat perlu meningkatkan ketrampilan melakukan implementasisesuai standar.
PENGARUH PERAWATAN DAERAH PEMASANGAN INFUS TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS DI RS KOTA KISARAN Batubara, Khairunnisa
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.172

Abstract

Flebitis adalah peradangan pada pembuluh darah vena yang disebabkan oleh iritasikimia atau mekanis. Ini terlihat dengan adanya area merah, nyeri dan bengkak di atausepanjang lokasi tusukanpembuluh darah. Faktor yang mempengaruhi flebitis adalah umur,jenis penyakit, area pemasangan, durasi pemasangan penggantian kateter, frekuensipenggantian balutan dan jenis cairan. Sementara itu, yang paling banyak Faktor yangdominan adalah lama pemasangan kateter dan pengobatan yang dilakukan di dalam daerahinfus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan tempat infus terhadappenyakit kejadian flebitis. Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Kisaran. Penelitian inidesain adalah eksperimen semu. Jumlah penduduknya 144 orang. Sampel diambil denganmenggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang. Instrumen yangdigunakan adalah an lembar observasi tanda flebitis dan lembar observasi perawatan infus.Penyajian data dilakukan dengan metode univariat dan bivariat Tes 2-Independen denganMann-Whitney. Ada efek pengobatan infus dengan kejadian flebitis. Perawat disarankanuntuk meningkatkan kualitas agar dapat membantu meningkatkan layanan perawatanintravena untuk mengurangi kejadian flebitis. Karena pengobatan infus tidak dilakukan,dimana tindakan pengobatan dapat mengurangi kejadiannya infeksi nosokomial pada pasiendengan nilai P 0,046.
EFEKTIVITAS PEMASANGAN KATETER DENGAN MENGGUNAKAN JELLY YANG DIMASUKKAN KE URETRA DAN JELLY YANG DIOLESKAN PADA SELANG KATETER TERHADAP RASA NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD Batubara, Khairunnisa
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.173

Abstract

Tindakan pemasangan kateter adalah suatu tindakan yang bertujuan untukmengeluarkan atau mengalirkan urin dari kandung kemih. Tindakan pemasangan dapatdilakukan pada kasus kedaruratan, misalnya dengan pasien retensi urin karena obstruksisaluran kemih atau pasien yang tidak darurat, misalnya untuk pasien yang memerlukanobservasi atau pemantauan keseimbangan cairan, yaitu cairan yang masuk dan keluar padatubuh pasien. Tujuan Penulisan: Untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemasangan kateterdengan menggunakan jelly yang dipasang ke dalam uretra dan jelly yang dioleskan di kateterterhadap rasa nyeri pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Bekasi. Jenispenelitian ini adalah eksperimen menggunakan desain quasi eksperimen. Jumlah sampel 30responden yang dilakukan dengan two group post test only design. Analisa penelitian inimenggunakan uji Mann Withney. Dari hasil penelitian mengetahui efektivitas pemasangankateter dengan menggunakan jelly yang dimasukkan ke urtera dan jelly yang dioleskan padaselang kateter terhadap respon nyeri pasien didapatkan hasil 18.50 dimana nilai mean rank<0,05, Adanya efektivitas pada pemasangan kateter dengan menggunakan jelly yangdimasukkan ke uretra yang dimana menunjukan hasil lebih baik dalam mengurangi responnyeri pasien dibandingkan dengan pemasangan kateter dengan jelly yang dioleskan padaselang kateter.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PERAWATAN LUKA DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASIEN PASCABEDAH -, Desmond
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.177

Abstract

SOP merupakan suatu prosedur atau tahapan yang bersifat baku dan harus dilaluiuntuk menyelesaikan proses kerja tertentu dan merupakan bagian dari keterampilan perawatdalam menerapkan pengetahuannya. Cedera merupakan terputusnya kontinuitas suatujaringan akibat suatu cedera atau proses pembedahan. Proses penyembuhan luka dipengaruhioleh beberapa faktor, salah satunya adalah luka manajemen seperti perawatan luka. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasinya antara tingkat ketaatan perawatterhadap SOP (Standar Operasional Prosedur) luka peduli dengan proses penyembuhan lukasetelah operasi. Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan menggunakan desain crosssectional. Sampel di penelitian ini berjumlah 20 perawat dan 20 pasien dengan menggunakanteknik purposive sampling. Ini Penelitian dilakukan di RSUD dr. H. Andi AbdurrahmanNoor, Kabupaten Tanah Membumbui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkatkepatuhan perawat sangat patuh kategori adalah (40%) dan hasil observasi pada prosespenyembuhan luka adalah (55%) pada tingkat kategori kurang baik. Setelah dilakukan ujistatistik dengan menggunakan Uji Spearman Rank diperoleh nilai P sebesar 0,032 < (0,05).Kesimpulan penelitian ini, bahwa terdapat hubungan antara tingkat perawat ketaatan terhadapSOP (Standar Operasional Prosedur) perawatan luka dengan penyembuhan luka prosessetelah operasi.
PENERAPAN PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN DAN POSISI SEMI FOWLER DALAM MENGATASI MASALAH POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF DI IGD -, Dwiyanto
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.181

Abstract

Gagal jantung ialah suatu kondisi klinis atau serangkaian dari gejala yang di ketahuidengan dispnea serta keletihan. Yang ditimbulkan karena adanya edema paru sehinggajantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh, yang diakibatkan karenafungsi jantung tidak dapat bekerja dengan baik. Data dari tahun 2015 menentukan bahwa45% hingga 70% dapat disebabkan pada komplikasi gagal jantung yang dapat menyebabkankematian di seluruh dunia. Tujuan: Penelitian ini untuk menentukan perubahan pola nafassetelah dilakukan tindakan pemberian terapi oksigen dan posisi semi fowler. Metode: Jenispenelitian ini adalah deskriptif dengan cara menetapkan metode studi kasus yang dapatmengeksplorasi masalah Asuhan Keperawatan pada pasien yang mengalami gagal jantungkongestif. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perubahan pola nafas tidakefektif setelah di berikan tindakan terapi oksigen menggunakan NRM 10 liter/menit sertamemposisikan klien dengan posisi semi – fowler yang ditandai dengan status respirasi awal28 x/menit dan 30 x/menit menurun menjadi 25 x/menit dan 26 x/menit. Kesimpulan:tindakan pemberian terapi oksigen dan posisi duduk dengan sudut 450 sebagai salah satuterapi yang dapat membantu menurunkan dispnea menjadi berkurang.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN PENANGANAN PASIEN CEDERA KEPALA RINGAN YANG DIRAWAT DI RUANG IGD -, Fourline
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.188

Abstract

Head injuries occur at 750,000 year and are the leading cause of death in adulthood.Important component in nursing care head injuries is nurse competence which is influencedby knowledge and attitude factors. Providing appropriate nursing care can preventcomplications in head injury patients Purpose: of this study is to determine the Relationshipof Knowledge and Attitude of Nurses with Treatment of Mild Head Injury Patients whoTreate in IGD Ward RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Methods:This study used descrptivecorrelational approach with cross sectional design. Population in this study were all nurses inIGD Ward RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu with the amount of 30 people. Sampling techniquein this study used total sampling. Collecting data in this study used primary data withspreaded questionnaire and and observation directly to the nurses in IGD Ward RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu. Data analysis used Chi-Square. Result: of this study showed: (1) from 30sample in IGD Ward RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu there were 5 people (16,7%) did notappropriate procedure and 25 people (83,3%) with appropriate procedure; (2) from 30 samplethere were 1 people (3,3%) with lack of knowledge, 10 people (83,3%) with moderateknowledge, and 19 people (63,3%) with good knowledge; (3) from 30 sample there were 6people (20,0%) with negative attitude and 24 people (80.0%) with positive attitude; (4) thereis significant relationship between Knowledge with Treatment of mild head injury patients;(5) there is significant relationship between attitude of nurses with treatment of mild headinjury patients; (6) There is no relationship between the knowledge and attitudes of nursesand the handling of mild head injury patients treated Conclusion: There is significantrelationship between Knowledge with Treatment of mild head injury patients and there issignificant relationship between Attitude of Nurses with treatment of mild head injurypatients. The attitude and knowledge of a good nurse will increase the competence of nursesin handling head injury patients.
PENGETAHUAN RESUSITASI JANTUNG PARU PASIEN TERDUGA COVID 19 MAHASISWA KEPERAWATAN Putra, Rahmat Ali
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.190

Abstract

Henti Jantung merupakan kasus kegawatdaruratan yang harus segera dilakukan pertolongandengan resusitasi jantung paru. Penderita penyakit jantung mempunyai resiko tinggi terkena infeksitermasuk covid 19. Resusitasi jantung paru pada pasien terduga covid 19 harus mematuhi protokolkesehatan untuk memutus dan mencegah penularan covid 19. Tujuan penelitian ini untuk mengukurpengetahuan resusitasi jantung paru pada pasien terduga covid-19 mahasiswa keperawatan UniversitasAdvent Indonesia. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian adalah preexperimental dengan rancangan the one group pretest- posttest. Jumlah Responden dalam penelitianini adalah 38 mahasiswa Keperawatan Universitas Advent Indonesia semester 7. Hasil dari penelitianini didapatkan data bahwa Mean pada pre test adalah 76.5 termasuk dalam kategori pengetahuantinggi sedangkan post testnya 96.8 termasuk dalam kategori pengetahuan sangat tinggi. Data diujidengan metode Wilcoxon nonparametric test 2 related samples dengan hasil p < 0,05 ini menunjukkanbahwa tingkat pengetahuan resusitasi jantung paru pasien terduga covid 19 mahasiswa KeperawatanUniversitas Advent Indonesia naik secara signifikan.Kata Kunci: Covid-19, Resusitasi Jantung Paru
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP STRES PSIKOSOSIAL KELUARGA PASIEN COVID-19 Aruan, Rohani
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.202

Abstract

Pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik bagi penderitanya, halini juga berdampak buruk bagi kesehatan psikologis, dan dapat menimbulkan strespsikososial bagi keluarga pasien. Cara untuk menangani stres psikososial yaitu dengan terapirelaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapirelaksasi otot progresif terhadap stres psikososial keluarga pasien COVID-19 di RSU RoyalPrima Medan. Penelitian ini menggunakan quasi-experiment melalui pendekatan one grouppre-test dan post-test design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 orang keluarga pasienCOVID-19.Teknik pengambilan sampel dengan Accidental Sampling, dan sampel yangdidapat sebanyak 30 orang. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.Analisa data univariat dalam tabel distribusi frekuensi. Uji normalitas menggunakan ujiKolmogorov Smirnov. Analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian sebelumdilakukan pemberian terapi relaksasi otot progresif keluarga pasien mayoritas mengalamistres berat sebanyak 50% dan setelah dilakukannya pemberian terapi terjadi peningkatan stresdari 50% menjadi 83%. Perbedaan sebelum dan sesudah dilakukannya pemberian terapirelaksasi otot progresif didapatkan nilai p-value = 0,003, maka Ho ditolak. Kesimpulandidapatkan ada perbedaan stres psikososial keluarga pasien COVID-19 sebelum dan sesudahdilakukan teknik relaksasi otot progresif
PELAKSANAAN TERAPI PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP BEBAN DAN DUKUNGAN KELUARGA AKIBAT PANDEMI COVID-19 Aruan, Rohani
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.203

Abstract

Kesehatan mental merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai areafungsi individu, termasuk fungsi berfikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterprestasikanrealita, merasakan dan menunjukan emosi dan perilaku yang dapat diterima secara rasional seperticemas, depresi dan trauma karena Covid-19 yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Kondisiseperti itu membuat keluarga merasa terbebani, penderita membutuhkan perhatian khusus dalamkegiatan sehari-hari mulai dari makan, minum dan semua aktivitasnya. Jika salah satu dari kebutuhanpenderita tidak terpenuhi maka keluarga dianggap tidak memberikan dukungan keluarga kepadapenderita. Salah satu cara untuk menurunkan beban dan meningkatkan dukungan keluarga adalahdengan intervensi psikoedukasi keluarga. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat inidilaksanakan untuk meningkatkan dukungan serta menurunkan beban keluarga. Program inidilaksanakan pada tanggal 1-2 September 2020 dalam bentuk pemberian intervensi psikoedukasikeluarga melalui curah pendapat, ceramah, diskusi dan tanya jawab, dinamika kelompok ataudemonstrasi tergantung kebutuhan terapi dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Hasil daripemberian intervensi psikoedukasi keluarga terjadi penurunan beban dan peningkatan dukungankeluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental akibat Covid19.

Page 2 of 4 | Total Record : 33