cover
Contact Name
La Ode Marsudi
Contact Email
marsudi@itkeswhs.ac.id
Phone
+6285273563932
Journal Mail Official
abdimastlmb@itkeswhs.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda Jl. Kadrie Oening No. 77 Samarinda, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
ISSN : 2809963X     EISSN : 28278178     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo adalah sebuah jurnal akses terbuka yang diterbitkan dua kali setahun oleh Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda. Jurnal ini merupakan media publikasi penelitian tentang segala aspek ilmu Teknologi Laboratorium Medis yang inovatif, kreatif, orisinal dan berbasis ilmiah. Topik yang diangkat meliputi Kimia Klinik, Imunologi, Hematologi, Sitohistoteknologi, Bakteriologi, Parasitologi, Toksikologi Klinik dan Biologi Molekuler.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo" : 5 Documents clear
Pemeriksaan Golongan Darah Pada Siswa SMA Negeri 2 Tenggarong Susanto, Zaenal Adi; Utami, Rinda Aulia; Irwadi, Didi; Erni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Golongan darah merupakan bentuk klasifikasi darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah yang disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah. Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B di permukaan eritrositnya serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun antigen B dalam serum darahnya. Sedangkan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tetapi dalam serumnya terdapat antibodi terhadap antigen A dan B. Golongan darah secara umum terbagi menjadi empat golongan darah yaitu A,B,O dan AB, selain itu darah juga dikelompokkan menjadi golongan darah Rh positif (rh+) dan Rh negatif (rh-). Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini membantu meningkatkan pengetahuan dan pentingnya golongan darah serta untuk mengetahui jumlah persentase siswa yang memiliki golongan darah A, B, AB, O. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah persiapan, dan pelaksanaan dengan mengambil sampel darah dari setiap siswa sehingga diperoleh hasil dari setiap golongan darah siswa. Berdasarkan hasil pemeriksaan, bahwa ada semua golongan darah yaitu A, B, AB dan O. Presentase hasil pemeriksaan yaitu siswa dengan golongan darah A dan B sebanyak 29%, golongan darah B sebesar 39%, dan golongan darah O 27%. Semua siswa (100%) memiliki rhesus positif (Rh +).
Pemeriksaan Kadar Asam Urat Pada Masyarakat Wilayah Kelurahan Sempaja anam, khoirul; mawardhani, maya tamara
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam urat merupakan hasil metabolisme senyawa purin atau xanthin, peningkatan konsumsi senyawa purin atau xanthin menyebabkan akumulasi kristal dari senyawa asam urat yang sukar larut dalam air. Asam urat darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya suku, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, usia dan makanan kaya purin dan xanthin. Umumnya darah manusia dapat menampung asam urat sampai tingkat tertentu. Bila kadar asam urat darah melebihi daya larut, di atas 6,8 mg/dl disebut dengan hiperurisemia, Hiperurisemia tanpa gejala klinis ditandai dengan kadar asam urat darah di atas 6,8 mg/dl, dapat berlangsung cukup lama dan sebagian dapat berubah menjadi artritis gout. Gout dikenal sebagai penyakit yang dapat menyebabkan penderita mengalami nyeri yang hebat pada sendi. Metode: Pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode pemeriksaan kadar asam urat darah pada masyarakat sekitar kelurahan Sempaja. Tujuan: Diharapkan masyarakat dapat menambah pengetahuan tentang kadar asam urat darah sehingga mengurangi resiko Gout. Serta mengetahui kadar asam urat darah pada saat pengecekan.
Pemeriksaan Kadar Hb pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Samarinda Raudah, Siti; Susanto, Zaenal Adi; Mawardhani, Maya Tamara
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia merupakan suatu kondisi dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) di bawah batas normal, sebagaimana diketahui bahwa sel darah merah mengandung Hb yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringant tubuh. Kadar hemoglobin normal pada laki laki adalah 14 – 18 g/dL dan perempuan 12 g/dL. Remaja putri lebih mudah mengalami anemia karena umumnya lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit. Remaja putri ingin menjaga penampilan sehingga membatasi asupan gizi. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya melalui feces, setiap bulan remaja putri mengalami haid, dimana kehilangna zat besi ± 1,3 mg perhari sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak daripada laki-laki. Dampak dari gejala anemia tersebut adalah prestasi belajar remaja dapat menurun, malas berolahraga dan produktivitas kerja menurun, serta imunitas tubuh menurut sehingga tubuh mudah terinfeksi. Oleh karena itu perlu diberikan pemahaman bahwa melakukan pemeriksaan kesehatan tidak harus menunggu adanya keluhan atau kejadian sakit remaja putri. Salah satu cara untuk mendeteksinya adalah pemeriksaan screening dengan tes darah berupa pemeriksaan kadar Hb dalam darah. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2022 2019 bertempat di SMU Negeri 1 Samarinda. Hasil ada sebanyak 179 remaja putri yang melakukan pemeriksaan Hb, dengan hasil pemeriksaan Hb normal sebanyak 34 orang (19%) dan Hb rendah sebanyak 145 orang (81%) Kesimpulan Nilai Hb rendah rentan terjadi pada remaja putri sehingga memiliki resiko tinggi anemia
Skrining dan Edukasi Dampak Anemia Pada Remaja Siswa-Siswi SMK Negeri 5 Samarinda Marsudi, La Ode; Wahid, Rifky Saldi A.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah gizi seperti anemia, akibatnya dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia dimasa mendatang. Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan masalah defisiensi nutrien tersering pada anak di seluruh dunia terutama di negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi dampak anemia pada remaja dan melakukan pemeriksaan hemoglobin untuk skrining anemia pada remaja. Metode pengabdian dengan pemberian pre-test dan post-test, pemberian materi edukasi, dan pemeriksaan hemoglobin pada remaja siswa-siswi SMK Negeri 5 Samarinda yang di laksanakan tanggal 17 Januari 2023. Hasil pengabdian dari 57 peserta, ada 38,6% laki-laki dan 61,4% perempuan dengan rentang umur 16-18 tahun, terbanyak umur 16 tahun ada 57,9%. Dari 49 peserta yang mengikuti pre-test diperoleh 14,3% peserta belum mengetahui anemia, ada 55,1% peserta belum mengetahui faktor risiko penyebab anemia, dan ada 53,1% peserta belum mengetahui bahaya anemia. Dari 19 peserta yang mengikuti post-test diperolah 89,5% peserta mengetahui anemia, ada 100% peserta mengetahui faktor risiko penyebab anemia dan bahaya anemia. Dari 57 peserta yang melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin diperoleh kadar hemoglobin rendah ada 3,5% peserta, kada hemoglobin normal ada 38,6% peserta dan kadar hemoglobin tinggi ada 57,9% peserta, dengan kadar hemoglobin rata-rata 17,05±2,47 gr/dl, terendah 10,2 gr/dl dan tertinggi 24,0 gr/dl. Disimpulkan pengetahuan remaja tentang anemia, faktor risiko penyebab anemia dan bahaya anemia mengalami peningkatan serta masih ada remaja yang menderita anemia.
Skrining Glukosa Darah Pada Masyarakat di Sekitar Gelanggan Olahraga Kadrie Oening Samarinda Aminuddin, Muhammad Fahmi; Kamil; Rampo, Herniaty
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a non-communicable disease that is the center of attention for the world, including Indonesia. The increase in DM sufferers in Indonesia has occurred in the last few decades. DM can strike any age. Most DM disease is in the form of type 2 DM which is caused by the influence of food patterns, while very little type 1 DM is caused by genetic factors. The purpose of this community service is that people can get an overview of glucose levels. Method: the community participated in this activity on October 30 2022 around the Kadrie Oening Sports Center (GOR) in Samarinda City. The community is given the opportunity to follow the pressure of blood glucose levels and discussion about the glucose results obtained. Results: 99 participants consisting of 37 men and 62 women with an age range of 14-68 years. Participants were very enthusiastic in taking part in checking blood glucose levels using the POCT method and health dissemination as seen from the long wait of the participants and the implementation of the executors for the participants who took part in this activity. There were 8 (8.1%) participants with levels >200 mg/dl and 91 (91.9%) participants getting results <200 mg/dl. Then given health education related to blood glucose to the participants.

Page 1 of 1 | Total Record : 5