cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2020)" : 13 Documents clear
PERILAKU PETANI PADA USAHATANI LANGSAT (Lansium domesticum) DI KECAMATAN TANTA KABUPATEN TABALONG Ica Katisa Maharani; Djoko Santoso; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2932

Abstract

Buah langsat adalah buah musiman yang merupakan buah endemik dan salah satu ikon daerah Kabupaten Tabalong. Komoditas langsat diusahakan sebagai usahatani penunjang, sehingga tidak ada rumah tangga petani yang menggantungkan hidupnya hanya pada berusahatani langsat sebagai komoditas utama. Hal ini dikarenakan komoditas langsat yang masih diusahakan adalah pohon-pohon warisan sehingga produktivitas yang tidak sama setiap tahun tidak dapat dihindari. Di Kabupaten Tabalong sistem usahatani pada komoditas langsat tidak ditanam pada satu hamparan lahan yang sama (monokultur). Upaya pengembangan dengan tujuan pelestarian terhadap komoditas langsat harus dilakukan melalui upaya perbaikan teknologi maupun sumberdaya manusia dan modal usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku petani langsat pada pengelolaan usahatani langsat dalam upaya peremajaan dan pengembangan usahatani langsat baik secara in-situ atau monokultur, sebagai acuan perbaikan kualitas sumberdaya manusia untuk menunjang pengembangan komoditas langsat di Kabupaten Tabalong. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan metode penarikan contoh menggunakan multistage random sampling dan diperoleh 60 petani langsat sebagai responden penelitian. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis faktor. Analisis faktor akan mereduksi 12 faktor yang menjadi pertimbangan petani pada pengelolaan usahatani langsat menjadi faktor yang lebih sedikit jumlahnya. Berdasarkan hasil analisis faktor didapatkan 5 faktor yang menjadi pertimbangan untuk melakukan pengembangan usahatani langsat baik secara ­in-situ atau monokultur yakni, faktor 1 (produktivitas, pengalaman berusahatani, ketersediaan lahan, pihak yang mendukung usahatani langsat dan kegiatan informasi penyuluhan), faktor 2 (teknik budidaya langsat, sarana produksi dan biaya total usahatani), faktor 3 (pendapatan usahatani), faktor 4 (permintaan terhadap buah langsat dan kemitraan pemasaran langsat) dan faktor 5 (keragaman usahatani yang dimiliki).
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AYAM GEPREK SOLO DI KOTA BANJARBARU Neta Anita Malinda; Hairin Fajeri; Sadik Ikhsan
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2937

Abstract

Persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Metode dasar penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pelaksanaan penelitian menggunakan metode survei. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive), yaitu di Kota Banjarbaru dengan memilih pembeli ayam geprek. Metode penarikan contoh dilakukan dengan teknik convenience sampling, kemudian didapat 64 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Metode analisis data yang digunakan adalah Model Angka Ideal (Ideal Point Model). Hasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan hasil perhitungan dengan Model Angka Ideal, atribut yang dianggap paling penting oleh konsumen adalah atribut kebersihan ruang makan dan atribut dengan nilai kepentingan terendah yaitu atribut dekorasi rumah makan. Kemudian atribut yang dianggap konsumen paling sesuai dengan harapannya dan nilai total sikap (Ab) yang paling baik adalah atribut lokasi rumah makan yang strategis, sedangkan atribut yang paling tidak sesuai dengan harapan dan nilai total sikap (Ab) yang paling buruk menurut konsumen adalah atribut dekorasi rumah makan. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan Model Angka Ideal, nilai total sikap konsumen terhadap keseluruhan atribut ayam geprek adalah 34,34 angka ini berada pada kategori skala  34,34 <= AB < 68,69 yang menunjukkan bahwa keseluruhan atribut ayam geprek dianggap baik oleh konsumen.Saran dari penelitian ini yaitu berdasarkan hasil perhitungan dengan  Model Angka Ideal, atribut dekorasi rumah makan memiliki skor total sikap (Ab) yang paling buruk daripada atribut laiinya, artinya atribut ini belum sesuai dengan harapan konsumen. Maka, perlu adanya peningkatan kinerja aktual yakni dengan melakukan penambahan pajangan dinding dan aksen-aksen dekorasi lainnya.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA TELUR ASIN DI KOTA BANJARMASIN (STUDI KASUS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ANNIDA BERKAH UTAMA) Syaprudin Ilham; Usamah Hanafie; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2928

Abstract

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan, terjadi penambahan unit usaha industri sebanyak 3.071 unit pada tahun 2015, dengan jumlah unit industri mencapai 66.432 unit. Sedangkan nilai investasi yang terjadi pada usaha industri sebesar 6,65 triliun atau tumbuh sebesar 41,27%. Salah satu usaha Banjarmasin industri pengolahan telur asin yang berbahan baku telur itik yaitu industri rumah tangga Annida Berkah Utama. Usaha ini sudah berdiri kurang lebih 8 tahun yaitu dari tahun 2011. Tujuan penelitian untuk mengetahui perkembangan usaha telur asin pada industri rumah tangga Annida Berkah Utama, mengetahui besar biaya, penerimaan, keuntungan serta kelayakan usaha, menghitung titik impas atau break even point serta mengetahui permasalahan pada industri. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu responden hanya satu orang. Analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan total biaya tetap sebesar Rp 3.992.000 yang di dapat dari total penyusutan peralatan di tambah dengan biaya pajak bumi dan bangunan.Total biaya variabel selama satu tahun Rp 135.832.500. Biaya Total sebesar Rp 139.824.500 didapat dari biaya tetap perbulan di tambah dengan biaya variabel perbulan. Penerimaan sebesar Rp 184.000.000 selama satu tahun. Keuntungan selama satu tahun sebesar Rp 44.175.500. RCR menunjukkan bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan memberikan penerimaan sebesar Rp 1,31 Juli 2017, Rp 1,31 Agustus 2017, Rp 1,32 September 2017, Rp 1,32 Oktober 2017, Rp 1,31 November 2017, Rp 1,31 Desember 2017, Rp1,32 Januari 2018, Rp1,32 Februari 2018, Rp1,32 Maret 2018, Rp1,32 April 2018, Rp 1,31 Mei 2018 dan Rp 1,32 Juni 2018. Karena RCR > 1 maka dapat ditarik kesimpulan industri pengolahan telur asin ini layak untuk diteruskan. Break even point berdasarkan jumlah produksi minimal dihasilkan sebesar 953 kotak, berdasarkan jumlah penjualan minimal dalam (Rp) sebesar Rp 15.249.452, berdasarkan break even price sebesar Rp 12.159.

Page 2 of 2 | Total Record : 13