cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 56 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa" : 56 Documents clear
JAM DINDING ORNAMEN BATAK TOBA BERBAHAN SERBUK KAYU DENGAN TEKNIK MEMBENTUK Winny Adeline; Misgiya Misgiya; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.38493

Abstract

Sawdust is one of the many wastes found around us, the lack of knowledge and innovation in processing this waste makes the sawdust build up. Based on the problems above, an idea emerged to produce products made from sawdust with the aim of reducing sawdust waste. The wall clock was chosen as the product to be made because it has a functional value and is always tied to humans as a time guide, while to add aesthetic value, Toba Batak ornaments are added as decoration. The method of creation is carried out in three stages, the exploration or data collection stage, the design stage is creating an alternative sketch which then gets the selected design, and the embodiment stage is the process of forming a wall clock. The visual aspect that can be seen from this wall clock is the durability of the wall clock based on the raw materials, the neatness of the wall clock, and the aesthetic value. Five wall clocks were created using the technique of shaping by hand, each entitled Melting the Circle of Culture, Lilian, Flower Bloom, and Seirama.Keywords: sawdust, ornaments, shaping technique. AbstrakSerbuk kayu merupakan salah satu limbah yang banyak ditemukan di sekitar kita. Kurangnya pengetahuan dan inovasi dalam mengolah limbah tersebut membuat serbuk kayu semakin menumpuk. Berdasarkan permasalahan di atas muncullah ide untuk menghasilkan produk berbahan serbuk kayu dengan tujuan untuk mengurangi limbah serbuk kayu. Jam dinding dipilih sebagai produk yang akan dibuat karena memiliki nilai fungsi dan selalu terikat dengan manusia sebagai penunjuk waktu, sedangkan untuk menambah nilai estetis ditambahkan ornamen Batak Toba sebagai hiasan. Metode penciptaan yang dilakukan dengan tiga tahap, tahap eksplorasi atau pengumpulan data, tahap perancangan yaitu menciptakan sketsa alternatif yang kemudian mendapatkan desain terpilih, dan tahap perwujudan yaitu proses pembentukan jam dinding. Aspek visual yang dilihat dari jam dinding ini adalah ketahanan jam dinding berdasarkan bahan baku, kerapian jam dinding, dan nilai estetik. Karya yang diciptakan sebanyak lima jam dinding menggunakan teknik membentuk dengan tangan, masing-masing karya berjudul Melebur, Lingkaran Kebudayaan, Lilian, Bunga Kemekaran, dan Seirama.Kata Kunci: serbuk kayu, ornamen, teknik membentuk. Authors:Winny Adeline : Universitas Negeri MedanMisgiya : Universitas Negeri MedanAdek Cerah Kurnia Azis : Universitas Negeri Medan References:Astuti, A. (1997). Pengetahuan Keramik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Hermita, R. (2016). Pengolahan limbah serbuk kayu menjadi bahan mebel. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 01-12. http://dx.doi.org/10.22303/proporsi.2.1.2016.01-12Muharam, E., & Warti, S. (1991). Pendidikan Kesenian II Seni Rupa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Nurmaidah, N., & Purba, R. E. S. (2017). Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Kayu Sebagai Substitusi Campuran Bata Ringan Kedap Suara. Portal: Jurnal Teknik Sipil, 9(2). http://dx.doi.org/10.30811/portal.v9i2.620Saragi, D. (2017). Jenis Motif & Nilai Filosofis Ornamen Tradisional Sumatera Utara. Jogjakarta: Thafa Media.Simbolon, E. Y., & Zulkifli, Z. Penerapan Ornamen Pada Desain Tote Bag Berdasarkan Prinsip Desain. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(1), 119-128.https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.23164.
PERANCANGAN BATIK CAP DENGAN CORAK BURUNG MURAI BATU MENGGUNAKAN PENGGAYAAN ANIMASI Alfatichah Okvanda Putri; Theresia Widyastuti
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.36521

Abstract

Batik is a cultural heritage that must be preserved. Its development can be done through its techniques, whether written, stamped, or painted, and its patterns are now taking many modern forms. In this design, the development of motifs is specifically for children who use the figurative way of drawing characters. The method used in this design is the Collin Clipson method which includes the exploration stage through observation and data collection related to the design theme; the stage of making alternative motif designs depicted in the form of character figures to be used as batik stamps. This stamped batik uses remasol dye with smock coloring technique. This stamped batik with the main motif of a stone magpie was made with the aim of adding an alternative to the smock stamped batik motif which is intended for children aged 7-11 years. This stamped batik with character-described motifs for children.   Keywords: stamped batik, stone magpie. AbstrakBatik merupakan warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Pengembangannya dapat dilakukan melalui tekniknya, baik tulis, cap, maupun lukis, dan coraknya yang saat ini sudah banyak mengambil bentuk modern. Pada perancangan ini pengembangan motif dikhususkan untuk anak-anak yang memanfaatkan cara gambar karakter secara figuratif. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode Collin Clipson yang mencakup tahap eksplorasi melalui pengamatan dan pengumpulan sumber data yang berkaitan dengan tema perancangan; tahap membuat alternatif desain motif yang digambarkan dalam bentuk figur karakter untuk dijadikan cap batik. Batik cap ini menggunakan bahan pewarna remasol dengan teknik pewarnaan smock. Batik cap dengan motif utama burung murai batu ini dibuat dengan tujuan untuk menambahkan alternatif motif batik cap smock yang ditujukan untuk anak usia 7-11 tahun. Batik cap dengan motif yang digambarkan secara karakter ini ditujukan agar anak-anak.Kata Kunci: batik cap, burung murai batu. Authors:Alfatichah Okvanda Putri : Universitas Sebelas MaretTheresia Widyastuti : Universitas Sebelas Maret References: Darmaningsi., D., & Sunaryati, I. (1985). Pembuatan Busana Bayi dan Anak. Jakarta: Depdikbud Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.Gunawan, H. (2012). Pedoman Lengkap Menangkar dan Mencetak Murai Batu Kelas Jawara. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.Lailia, N. A. (2018). Perancangan Motif Batik Cap Untuk Kain Seragam. Tea House Bale Branti, 15(1), 74-76.Munir, M. (2013). Multimedia Dan Konsep Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabet.Rizali, N. (2012). Metode Perancangan Tekstil. Surakarta: UNS Press.Withrow, S. (2007). Character Design For Graphic. USA: Rotovision.Wulandari, A. (2011). Batik Nusantara Makna Filosofi, Cara Pembuatan, dan Industri Batik.  Yogyakarta: Andi. 
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MENGGAMBAR POSTER MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DI SMP NEGERI 8 DUMAI Yuliana Dewi; Aidil Dewi Angriani; Agusti Efi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.34774

Abstract

This study aims to produce a description of the implementation of art and culture learning in the visual arts aspect of poster drawing material based on a scientific approach at SMP Negeri 8 Dumai. Therefore, this research will focus on being able to how to implement poster drawing learning using a scientific approach in SMP Negeri 8 Dumai. The type of method used in this research is descriptive qualitative research, is a research method that describes something to be tested that sentence form. The examiner's information was obtained from a list of references, observations, questions and answers and data collection. From the results of the study, it was found that the implementation of poster drawing learning using a scientific approach in SMP Negeri 8 Dumai was the planning stage, the implementation stage and the evaluation stage. The results of the study can also determine what learning syntax is carried out by educators and students in learning to draw posters, namely observation, question and answer, seeking information and trying, studying. Based on the results and discussion of research on the implementation of poster drawing lessons in class VIII.2 SMP Negeri 8 Dumai, it can be decided that the implementation was not carried out in accordance with the wishes of the 2013 curriculum. Keywords: implementation, poster drawing, scientific approach. AbstrakPenelitian ini bertujuan agar dapat menghasilkan deskripsi mengenai implementasi pembelajaran seni budaya, aspek seni rupa, materi menggambar poster berlandaskan pendekatan ilmiah di SMP Negeri 8 Dumai. Oleh karena itu penelitian ini akan difokuskan pada bagaimana implementasi pembelajaran menggambar poster menggunakan pendekatan ilmiah di SMP Negeri 8 Dumai. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif adalah metode penelitian yang menguraikan tentang sesuatu yang ingin diujikan yang berbentuk kalimat. Informasi penguji tersebut didapatkan dari daftar rujukan, pengamatan, tanya jawab serta pengumpulan data. Dari hasil penelitian ditemukan implementasi pembelajaran menggambar poster memakai pendekatan ilmiah di SMP Negeri 8 Dumai adalah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil penelitian tersebut juga dapat menentukan apa saja sintak pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran menggambar poster, yaitu observasi, tanya jawab, mencari informasi serta mencoba, menelaah. Berdasarkan hasil serta pembahasan penelitian tentang implementasi pembelajaran menggambar poster di kelas VIII.2 SMP Negeri 8 Dumai dapat diputuskan bahwa implementasi itu tidak dilakukan sesuai dengan keinginan kurikulum 2013.  Kata Kunci: implementasi, menggambar poster, pendekatan ilmiah.  Authors:Yuliana Dewi : Universitas Negeri PadangAidil Dewi Angriani : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri Padang References:Daryanto, D. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.Fadlillah, F. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.Hamalik, O. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.Hasnun, A. (2006). Pedoman Menulis untuk Siswa SMP dan SMA. Yogyakarta: Andi.Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.Kemendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Kustanti, C., & Bambang, S. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.Majid, M., & Chaerul, R. (2014). Pendekatan Ilmiah. Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.Nurdin, U. (2011). Implementasi Pembelajaran. Yogyakarta: Rajawali Pers.Siregar, N. H., Azis, A. C. K., Mesra, M., & Mirwa, T. (2020). Analisis Gambar Bentuk Bunga Anggrek dengan Teknik Pointilis Berwarna di SMP Al-Fityan School Medan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 94-99.Sudjana, N., & Rivai, A. (2005). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.Sugiyono, S. (2012). Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D). Bandung: Alfabeta.Tohirin, T. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
CENGKEH SEBAGAI INSPIRASI PENGEMBANGAN MOTIF BATIK BERBASIS DIGITAL DI KABUPATEN BULELENG Ni Gusti Ayu Paramita; I Wayan Mudra; Anak Agung Gede Rai Remawa
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.38894

Abstract

Batik is one of the textile products that began to develop in Buleleng Regency. The presence of batik in the Buleleng district is used as an alternative for souvenirs and souvenirs that have an attraction for tourists. However, the lack of innovation in the creation of batik motifs and limited human resources have urged the creation of innovations to maintain the existence of batik, especially in the Buleleng Regency. Along with the growth of technology in the current digital era, batik must be able to grow without eroding its philosophical meaning of batik. This study aims to maintain the existence of batik, especially in Buleleng Regency by applying digital design in the design of motifs so that it can accelerate the process of making batik. The method used in this study uses a qualitative method with a three-stage approach to the creation of works of art, namely exploration, design, and embodiment. In the design process, the motifs used took inspiration from the clove plant in the Buleleng district in collaboration with the typical Buleleng motif, Singaraja. This motif was designed using the Adobe Illustrator application with the final result in the form of a batik design mockup. This research is expected to develop the potential of batik in Buleleng Regency by developing variations of the typical motifs of Buleleng Regency. The application of digital technology in designing batik is carried out to accelerate the batik production process to meet market demand.Keywords: cloves, motif development, digital based. AbstrakBatik menjadi salah satu produk tekstil yang mulai berkembang di Kabupaten Buleleng. Hadirnya batik di Kabupaten Buleleng dijadikan alternatif cenderamata maupun oleh-oleh yang mempunyai daya tarik untuk turis. Namun inovasi yang kurang dalam penciptaan motif batik serta keterbatasan SDM mendesak penciptaan inovasi baru guna mempertahankan keberadaan batik khususnya di Kabupaten Buleleng. Seiring dengan pertumbuhan teknologi di era digital sekarang, batik wajib bisa bertumbuh tanpa mengikis makna filosofi dari batik. Penelitian ini bertujuan untuk mempertahankan eksistensi batik khususnya di Kabupaten Buleleng dengan menerapkan desain digital dalam perancangan motif sehingga dapat mempercepat proses pembuatan batik. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan 3 tahapan penciptaan karya seni, yakni eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Pada proses perancangan, motif yang digunakan mengambil inspirasi dari tanaman cengkeh di Kabupaten Buleleng yang dikolaborasikan dengan motif khas Buleleng yakni singaraja. Motif ini dirancang menggunakan aplikasi Adobe Illustrator dengan hasil akhir berupa mockup desain batik. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan potensi batik di Kabupaten Buleleng dengan mengembangkan variasi motif khas Kabupaten Buleleng. Penerapan teknologi digital dalam mendesain batik ini dilakukan agar dapat mempercepat proses produksi batik guna memenuhi permintaan pasar.Kata Kunci: cengkeh, pengembangan motif, berbasis digital. Authors:Ni Gusti Ayu Paramita : Institut Seni Indonesia DenpasarI Wayan Mudra : Institut Seni Indonesia DenpasarAnak Agung Gede Rai Remawa : Institut Seni Indonesia Denpasar References:Data Statistik Kabupaten Buleleng. (2017). Statistik Jumlah Produksi Komuniti Cengkeh Kabupaten Buleleng. https://bulelengkab.bps.go.id/staticta (diakses tanggal 17 April 2022).Natalia, D. A. W. N., Budhyani, I. D. A. M., & Angendari, M. D. (2019). Batik Bali pada Industri Sari Amerta Batik Collection di Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 9(2), 76-87.Gustami, S. P. (2004). Proses Penciptaan Seni Kriya: Untaian Metodelogis. Yogyakarta: Program Pascasarjana S2 Penciptaan Dan Pengkajian Seni ISI Yogyakarta.
KONSEP KREATIF DESAIN IKON BANGUNAN PETA SHELTER MITIGASI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Dwi Mutia Sari; Nessya Fitryona; Yofita Sandra
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.38136

Abstract

The creative concept of the Padang State University (UNP) mitigation shelter map building icon is an explanation of how a visual form of an icon begins, namely based on thoughts that are summarized into a form of concept both verbally and visually. The purpose of this design is to become a reference for work for students, especially Visual Communication Design students, so that they know what processes must be carried out in a creative program before reaching the final design stage, so that the output produced does not only rely on aesthetic values, but also requirements. meaning because it is designed according to the target audience. The design method used is the Research and Design (R&D) method by approaching the visual language, target audience and creative strategies. The result of the creation is in the form of a standard manual book which is a reference for the creation of UNP mitigation shelter building icons that are simple and aesthetic in value but also require meaning because they can represent verbal, nonverbal and visual messages effectively and communicatively according to the target audience.Keywords: concept, creative strategy, design, icon. AbstrakKonsep kreatif ikon bangunan peta shelter mitigasi Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan pemaparan mengenai bagaimana sebuah bentuk visual ikon dimulai, yakni berdasarkan pemikiran-pemikiran yang dirangkum menjadi sebuah bentuk konsep baik itu secara verbal maupun visual. Tujuan perancangan ini untuk menjadi salah satu acuan berkarya bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Desain Komunikasi Visual, sehingga mereka mengetahui apa saja proses yang harus dilakukan dalam sebuah program kreatif sebelum mencapai tahapan final desain, sehingga output yang dihasilkan tidak hanya mengandalkan nilai estetikanya saja, namun juga syarat akan makna karena dirancang sesuai dengan target audiensnya. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Research and Design (R&D) dengan melakukan pendekatan terhadap bahasa visual, target audiens serta strategi kreatifnya. Hasil penciptaan berupa manual book standar yang menjadi acuan terciptanya ikon-ikon bangunan shelter mitigasi UNP yang sederhana dan bernilai estetis namun juga syarat akan makna karena dapat merepresentasikan pesan verbal, nonverbal dan visual secara efektif dan komunikatif sesuai dengan target audiensnya.Kata Kunci: konsep, strategi kreatif, desain, ikon. Authors:Dwi Mutia Sari : Universitas Negeri PadangNessya Fitryona : Universitas Negeri PadangYofita Sandra : Universitas Negeri Padang References:Armayuda, E., & Iqbal, M. (2021). Desain Komunikasi Visual Satu: Mengolah Rasa, Menyimpul Bentuk. Jakarta: Trilogi Press.Ilyas, R. (2020, November). Ikon pada Chatting Whatsapp ditinjau dari Hubungan makna dan Bentuk. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (Vol. 2, pp. 690-697).Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Sari, D. M., Afriwan, H., Purnomo, E., & Kharisma, M. (2021). Perancangan Infografis Shelter Bangunan di Kawasan Universitas Negeri Padang Sebagai Mitigasi Bencana Alam Gempa dan Tsunami. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 287-294.Suprapto, R. (2019). Analisa Strategi Kreatif Pendekatan Unique Selling Proposition Iklan Nissan 4x4S. Jurnal Adat, Dewan Kesenian Tangerang Selatan, 2(1), 100-120.Waloeyo, A., Pranata, Y. M., & Suhartono, A. W. (2009). Interpretasi Konsep Antara Akademisi dan Praktisi Desain Komunikasi Visual Pada Kualitas Karya Kreatif Pemenang Citra Pariwara Kategori Print Ad (2003-2006). Nirmana, 9(1), pp-38.
KARYA MUSIK CANG PANAH: REPRESENTATIF KEUDE KUPI SEBAGAI AXIS MUNDI BAGI MASYARAKAT ACEH Surya Rahman; Rico Gusmanto
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.36366

Abstract

Cang Panah is a musical composition inspired by the phenomenon of Acehnese people's activities in Keude Kupi. The people of Aceh always come to Keude Kupi every day to carry out various activities. This activity is formed from social interactions carried out by the community. There are three forms of social interaction found in Keude Kupi, namely interactions between individuals, individuals with groups, and interactions between groups. these three forms of social interaction are social values created by the activities of the Acehnese people. This makes keude kupi an axis mundi for the people of Aceh in terms of social interaction. This plant is actualized in the form of musical works using the principle of sound dialogue. The purpose of the creation of this art is to actualize the social values contained in the keude kupi through musical works in the form of sound dialogue. The method used in making this art is a combination of the creation process by Pande Made Sukerta and Rahayu Supanggah which is elaborated in four stages, namely searching for musical moments, formulating work ideas, determining work, and expressing ideas for interpretation of art. The result of this research is a music which is divided into three parts. Each part of the work is a representation of the form of community social interaction. Keywords: Aceh, Axis Mundi, Keude Kupi. AbstrakCang Panah merupakan sebuah karya komposisi musik yang terinspirasi dari fenomena aktivitas masyarakat Aceh di keude kupi. Masyarakat Aceh selalu mendatangi keude kupi saban hari untuk melakukan berbagai aktivitas. Aktivitas ini terbentuk dari interaksi sosial yang dilakukan masyarakat. Terdapat tiga bentuk interaksi sosial yang ditemukan pada keude kupi, yaitu interaksi antar individu, individu dengan kelompok, serta interaksi antar kelompok. Tiga bentuk interaksi sosial ini merupakan nilai-nilai sosial yang tercipta dari aktivitas masyarakat Aceh. Hal ini menjadikan keude kupi sebagai axis mundi bagi masyarakat Aceh ditinjau dari interaksi sosial. Gagasan ini diaktualisasikan dalam bentuk karya musik menggunakan prinsip dialog bunyi. Tujuan dari penciptaan seni ini adalah mengaktualisasikan nilai-nilai sosial yang terdapat pada keude kupi melalui karya musik dalam bentuk dialog bunyi. Metode yang digunakan pada penciptaan seni ini adalah kombinasi proses penciptaan oleh Pande Made Sukerta dan Rahayu Supanggah yang dielaborasi dalam empat tahapan yaitu pencarian momen musikal, perumusan ide garapan, penentuan garapan, dan menuangkan ide interpretasi garapan. Hasil yang dicapai dari penelitian karya seni ini adalah sebuah musik yang terbagi menjadi tiga bagian karya. Setiap bagian karya merupakan representatif dari bentuk interaksi sosial masyarakat.  Kata Kunci: Aceh, Axis Mundi, Keude Kupi.Authors:Surya Rahman : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh Rico Gusmanto : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Cresswell, J. W. (2010). Research Design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.Gusmanto, R., Cufara, D. P., & Ihsan, R. (2021). Kekitaan: Komposisi Musik Yang Mengungkap Identitas Budaya Kabupaten Pasaman Barat. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 23(1), 18–34.Herdianto, F., Yusnelli, & Antara, F. (2021). Komposisi Musik Badondong Baibo dalam Musik Instrmental. GORGA: Jurnal Seni Rupa, 10(1), 115–124.Kemdikbudristek. (2016a). Bunyi. Retrieved June 17, 2022, from KBBI Daring website: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bunyiKemdikbudristek. (2016b). Dialog. Retrieved June 17, 2022, from KBBI Daring website: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dialogKhairani, C. (2015). Pendorong Interaksi Sosial Masyarakat Aceh Dalam Warung Kopi. Lentera: Jurnal Ilmiah Sains Dan Teknologi, 14(10), 50–57.Manalu, N. A., & Febryanti Sukman, F. (2020). Tari Seudati Inong Sebagai Wujud Representasi Kesetaraan Gender Dikabupaten Aceh Besar. GORGA: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 367–376.Mursyidin. (2018). Pergeseran Pola Interaksi Warung Kopi pada Masyarakat Aceh Barat. Community: Pengawas Dinamika Sosial, 4(2), 201–210.Pebriana, P. H. (2017). Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi Sosial pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 1–11.Rahman, S., Sidharta, O., & Sastra, A. I. (2017). Sorak Rang Balai: Dendang Sebagai Representasi dan Identitas Metode Promosi dalam Budaya Dagang Masyarakat Minangkabau. Bercadik: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 4(2), 206–212.Saldana, J. (2011). Understanding Qualitative Research. Fundamental of Qualitative Research. New York: Oxford University Press.Setiawan, H. (2011). Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Pusat Pendidikan Musik di Yogyakarta. Universitas Islam Jaya Yogyakarta.Soekanto, S. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.Suhendra, H., Martarosa, & Haris, A. S. (2018). Basosoh: Komposisi Musik Aleatoric dalam Format Orkestra Fluxus. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 7(2), 156–163.Taqwadin, D. A., Sulaiman, A. N., Akmal, S., & Fauzan, I. (2019). Potensi Budaya Minum Kopi (Ngopi) dalam Membangun Kembali Koeksistensi Masyarakat Aceh Paska Konflik. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 19(1), 86–102.
EVALUASI KINERJA GURU SENI BUDAYA DITINJAU DARI KESESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU DENGAN ASPEK SENI YANG DIAJARKAN Siti Khodijah Lubis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.35083

Abstract

This research aims to evaluate the performance of cultural arts teachers in terms of the suitability of educational background with the art aspects taught by the teachers. The research method used is a Countenance Stake evaluation model using a sampling technique of purposive sampling. The instrument validity uses content validity with Aiken's V formula, reliability with cronbach alpha and cohen kappa, while data analysis uses quantitative descriptive. The results of the research is that antecedent include the suitability of educational background with the art aspects taught by the teacher, including the good category. The teacher's performance in making plans for implementing cultural arts learning has a very good category. The transaction includes the performance of cultural arts teachers who teach art aspects according to the teacher's educational background is in the very good category. This is shown from the implementation of the teacher's cultural arts learning which includes: preliminary activities, core and closing. Meanwhile, the performance of cultural arts teachers who teach the artistic side does not match the educational background of teachers is in the good category, but in the core activities which include explaining skills, providing reinforcement, using learning models and asking questions still need improvement. Teacher performance in assessing learning is in the very good category. The outcome by looking at the mid-semester assessment as a whole has reached the minimum completeness criteria of 86%. Teachers are expected to continue to improve their performance as good teaching quality  affects students, school development and the teachers themselves.Keywords: evaluation, teacher performance, culture art.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja guru seni budaya ditinjau dari kesesuaian latar belakang pendidikan dengan aspek seni yang diajarkan guru. Metode penelitian yang digunakan berupa model evaluasi  Countenance Stake dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dengan formula Aiken’s V, reliabilitas dengan alpha cronbach dan cohen kappa, sedangkan analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek antecedent meliputi kesesuaian latar belakang pendidikan dengan aspek seni yang diajarkan guru  termasuk kategori baik. Kinerja guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran seni budaya memiliki kategori sangat baik. Aspek transaction meliputi kinerja guru seni budaya yang mengajar aspek seni sesuai dengan latar belakang pendidikan guru memiliki kategori sangat baik. Perihal tersebut ditunjukkan dari keterampilan guru saat pelaksanaan pembelajaran seni budaya guru pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Sedangkan kinerja guru seni budaya yang mengajar aspek seni tidak sesuai  dengan latar belakang pendidikan guru termasuk kategori baik, tetapi dalam kegiatan inti yang meliputi keterampilan: menjelaskan, memberi penguatan, menggunakan model pembelajaran dan bertanya masih perlu peningkatan. Kinerja guru dalam membuat penilaian pembelajaran termasuk kategori sangat baik. Aspek outcome dengan melihat penilaian tengah semester secara keseluruhan sudah mencapai  kriteria ketuntasan minimal sebesar 86%. Guru diharapkan terus meningkatkan kinerjanya karena kualitas kinerja guru yang baik akan berpengaruh pada peserta didik, pengembangan sekolah dan guru itu sendiri.Kata Kunci: evaluasi, kinerja guru, seni budaya. Authors:Siti Khodijah Lubis : Universitas Negeri Yogyakarta References:Anggraeni, P., & Akbar, A. (2018). Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Proses Pembelajaran. Jurnal Pesona Dasar, 6(2).Azis, A. C. K., Mesra, M., & Sugito, S. (2021). PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MICRO TEACHING BAGI MAHASISWA SENI RUPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(1), 223–230.Bahari, N. (2014). Kritik Seni Wacana Apresiasi dan Kreasi. Pustaka Pelajar.Dolong, J. (2016). Sudut Pandang Perencanaan dalam Pengembangan Pembelajaran. Jurnal Lingkungan Kementerian Agama Islam, 5(1).Husein, L. (2017). Profesi Keguruan Menjadi Guru Profesional. PT Pustaka Baru Press.Kasman, K., & Lubis, S. K. (2022). Teachers’ Performance Evaluation Instrument Designs in the Implementation of the New Learning Paradigm of the Merdeka Curriculum. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 8(3).Lubis, S. K., Eswendi, M. P., & Suib Awrus, M. P. (2017). Pengaruh Hasil Tes Kemampuan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Seni Rupa Siswa Di MAN 2 Padangsidimpuan. Serupa The Journal of Art Education, 6(1).Lubis, S. K., Retnowati, T. H., & Syawalina, S. (2020). Predictive Power of Intellectual Ability Test Score on Students’ Fine Art Learning Outcomes. 3rd International Conference on Arts and Arts Education (ICAAE 2019, 41–44. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200703.009Manpan, D., & Effendi, R. (2014). Etika Profesi Guru. Jakarta: Alfabeta.Mardapi, D. (2017). Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:Pramana Publishing.Nanang, & Tarjo. (2018). Belajar dan Pembelajaran Seni Rupa. Jakarta: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.Prawira, N., G., & Tarjo, E. (2018). Belajar dan Pembelajaran Seni Rupa. Jakarta: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.Qomario, Q. (2018). Studi Analisa Latar Belakang Pendidikan, Sertifikasi Guru Dan Usia Guru PAUD di Kota Bandar Lampung. Jurnal Caksana, 01(02).Raharja, J., T., Retnowati, T., & H. (2013). Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya SMA di Kabupaten Lombok Timur, NTB. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun, 17.Rahmah, S. (2014). Micro Teaching. Jakarta: Kaukaba Dipantara.Rusdiana, A. (2015). Kebijakan Pendidikan (Vol. 1, Issue 1). Jakarta: CV Pustaka Setia.Setiadi, H. (2016). Pelaksanaan Penilaian pada Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 20(2), 166–178.Stufflebeam, D. L., & Coryn. (2014). Evaluation, Theory, Models and Applications. USA: Jossey-BASS.Supardi, S. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers.Suprihatiningrum, J. (2014). Guru Profesional:Pedoman Kinerja, Kualifikasi, & Kompetensi Guru. Jakarta: Ar-Ruzz Media.Wirawan, W. (2016). Evaluasi (Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
PERANCANGAN TIRAI UNTUK SEKAT RUANGAN DENGAN TALI GONI PEWARNA REMASOL MENGGUNAKAN TEKNIK MACRAME Riri Azhari; Adji Isworo Josef
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.25962

Abstract

Designing Curtains for Room Dividers with Remasol Dye Jute Rope Using Macrame Technique". The creation of this work aims to design a functional bulkhead curtain by using material from jute rope which is given with remasol dye as the main ingredient and using the macrame technique, a bulkhead curtain product designed to meet the needs of consumers who want it as one of the product offerings that is functioned in the interior. the living room of a different and rare residence on the market. The creation of this work uses the method of crafting art according to Gustami which has three stages, namely the exploration stage, which is an activity to find sources of ideas and data as the basis for the design, the design stage is to pour ideas and data analysis into visual form and the embodiment stage is the design that was chosen to be the design. real work. The result of this design is a bulkhead curtain with a design that depicts a phoenix. This product uses burlap rope material that is given with remasol dye, using the macrame technique.The embodiment of the production work is to design bulkhead curtains using materials from jute rope which are given with remasol dye as the main ingredient, bulkhead curtain products are designed as an alternative to meet the needs of consumers who want it as one of the product offerings that is functioned in the interior of the living room of a residence, The work of this room divider curtain design adjusts so that its product goals can be achieved.Keywords: bulkhead curtains, jute rope, macramé.Abstrak Tirai Untuk Sekat Ruangan Dengan Tali Goni Pewarna Remasol Menggunakan Teknik Macrame”. Penciptaan karya ini bertujuan untuk merancang fungsional tirai sekat dengan menggunakan bahan dari tali goni yang diberi dengan zat warna remasol sebagai bahan utama dan menggunakan teknik macrame, produk tirai sekat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para konsumen yang menginginkan sebagai salah satu penawaran produk yang difungsikan pada interior ruang tamu rumah tinggal yang berbeda dan jarang di pasaran.Penciptaan karya ini menggunakan metode penciptaan seni kriya menurut Gustami yang memiliki tiga tahapan yaitu tahap eksplorasi merupakn aktivitas pencarian sumber ide dan data sebagai dasar perancangan, tahap perancangan merupakan menuangkan ide-ide dan analisis data ke dalam bentuk visual dan tahap perwujudan merupakan rancangan yang terpilih menjadi karya yang sesungguhnya. Hasil perancangan ini adalah berupa tirai sekat dengan desain yang menggambarkan burung phoenix. Produk ini menggunakan bahan tali goni yang diberi dengan zat warna remasol, menggunakan teknik macrame. Perwujudan karya produksi adalah merancang tirai sekat dengan menggunakan bahan dari tali goni yang diberi dengan zat warna remasol sebagai bahan utama, produk tirai sekat dirancang sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan para konsumen yang menginginkan sebagai salah satu penawaran produk yang difungsikan pada interior ruang tamu rumah tinggal,Hasil karya desain tirai sekat ruangan ini menyesuaikan agar sasaran produknya dapat tercapai.Kata Kunci: tirai sekat, tali goni, macrame. Authors:Riri Azhari : Universitas Sebelas MaretAdji Isworo Josef : Universitas Sebelas Maret References: Adjie, N., &. Andriani, A. (2012). Dua Puluh Lima Inspirasi Tirau Cantik Paling Favorit. Depok: Pustaka Makmur.Agah, N. M. (2009). Menata Furniture Di Ruang Sempit. Penebar Swadaya. Depok: Pustaka Makmur.Djufri, R. (1976). Teknologi Pengelantamgan, Pencelupan, dan Pencapan. Bandung: Institut Teknologi Tekstil.Jono, S., dkk. (1974). Serat - Serat Tekstil. Yogyakarta: Institut Teknologi Tekstil.Sharon, Q. (2015). Macrame Knots and Projects. North Dakota: North Dakota State University.Sispayani, D. (2012). Macrame dan Tas Tali Kur. Jakarta: Hom.Sewan, S. (1980). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Balai Penelitian Batik dan Kerajinan. Yogyakarta: Cakrawala.
APRESIASI SENI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM Meifitriadi Meifitriadi; Rezki Datmi; Agusti Efi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.34533

Abstract

Education is a process that is closely related to religion and culture. Because education, religion and culture are things that are directly related to people's lives, so they will affect the character and habits that are carried out. The purpose of this study is to improve the teaching of Islam which contains ethical values in the world of education. The research method used is descriptive qualitative which describes efforts to improve Islamic religious learning that contains aesthetic values. In an effort to improve Islamic religious learning that contains aesthetic values, there are several process steps. The first step that must be taken is to provide competent or knowledgeable educators related to education, religion and culture, so that they can direct students well. Furthermore, it instills in students that education, religion and culture are very important to reach. The last step is to carry out a process of regular guidance and evaluation of students in order to form good character and produce habits that have good artistic values based on the Islamic religion. With an understanding of education, religion and culture, it is expected to be able to improve the teaching of Islamic religious education that is appropriate for the educational environment. Keywords: education, Islamic Religion, culture, character. AbstrakPendidikan merupakan suatu proses yang berhubungan erat dengan agama dan kebudayaan. Karena pendidikan, agama dan kebudayaan merupakan suatu hal yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat, sehingga akan mempengaruhi karakter dan kebiasaan yang dilakukan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengajaran agama islam yang mengandung nilai esetika dalam dunia pendidikan. Metode penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif Kualitatif yang mendeskripsikan mengenai upaya meningkatkan pembelajaran agama islam  yang mengandung nilai estetika. Dalam upaya upaya meningkatkan pembelajaran agama islam  yang mengandung nilai estetika terdapat beberapa langkah proses. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberikan tenaga pendidik yang kompeten atau paham terkait pendidikan, agama dan kebudayaan, sehingga dapat mengarahkan siswa dengan baik. Selanjutnya yaitu menanamkan kepada para siswa bahwa pendidikan, agama dan kebudayaan sangat penting untuk dipahami. Langkah terakhir yaitu dilakukan proses pembimbingan dan evaluasi rutin terhadap para siswa agar dapat membentuk karakter yang baik dan menghasilkan kebiasaan yang memiliki nilai seni yang baik dengan berlandaskan agama islam. Dengan pemahaman mengenai pendidikan, agama dan kebudayaan, maka diharapkan mampu meningkatkan pengajaran pendidikan agama Islam yang bernilai estetika dalam lingkungan pendidikan.Kata Kunci:pendidikan, Agama Islam, kebudayaan, karakter. Authors:Meifitriadi : Universitas Negeri PadangRezki Datmi : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri Padang References:Hasnidar, S. (2019). Pendidikan Estetika dan Karakter Peduli Lingkungan Sekolah. Jurnal Serambi Ilmu, 20(1), 97-119.  https://doi.org/10.32672/si.v20i1.997Jamin, H. (2018). Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru. Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 10(1), 19-36.  https://doi.org/10.47498/tadib.v13i2Khairusani, M. (2020). Seni Budaya Sebagai Upaya Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bernilai Estetika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni, 43(2),  43-56. Yogyakarta. http://dx.doi.org/10.30659/jpai.3.2.43-56Mariani, N. (2021). Upaya Meningkatkan Nilai Estetika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Seni Budaya. Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 1(1), 23-31. http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guauMuslim, A. (2013). Urgensi Estetika Dan Budaya Islam Dalam Pendidikan Agama Islam. Palapa, 1(1), 148-157. https://doi.org/10.36088/palapa.v1i1.724Priyono, P. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo. Zifatama Publishing.Putra, R. L. (2021). Analisis Proses Afiksasi Pada Artikel Kelapa Sawit Mencari Jalan Tengah. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 3196–3203. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.1241
PEMBUATAN SENI LUKIS MURAL DINDING SEKOLAH YAYASAN PAUD/TK AL-MUHAJIRIN KOTA JANTHO UNTUK MENINGKATKAN PENDIDIKAN KARAKTER Anni Kholilah; Miftahun Naufa; Muhammad Ghifari
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.38950

Abstract

Al-Muhajirin Foundation School is a PAUD school located in Jantho City with not too many students and a school building that is poorly maintained and looks dull, making mural painting aims to improve children's character education. The mural that will be made is a mural of character images that are appropriate for the age of PAUD children. The method in making this mural is through several stages, namely: pre-design stage, design stage, embodiment stage and presentation. The results obtained will be in the form of mural works about the concept of outer space, animal characters, cartoon images and leaf characters. This mural is expected to present characters that have educational value and are meaningful so that they can learn while playing, make children comfortable, feel happy and make the AL-Muhajirin Foundation school more attractive to children and parents of students.Keyword: mural, school, character,  Jantho city. AbstrakSekolah Yayasan Al-Muhajirin merupakan sebuah sekolah PAUD yang berada di Kota Jantho dengan jumlah siswanya tidak terlalu banyak dan gedung sekolah yang kurang terawat serta terlihat kusam, pembuatan seni lukis mural bertujuan untuk meningkatkan pendidikan  karakter anak. Mural yang akan di buat adalah mural gambar karakter yang sesuai dengan usia anak-anak PAUD. Metode dalam pembuatan mural ini adalah melalui beberapa tahapan yaitu: tahap pra-perancangan, tahap perancangan, tahap perwujudan dan penyajian. Hasil yang diperoleh nantinya berupa karya mural tentang konsep luar angkasa, karakter binatang, gambar kartun dan karakter daun. Mural ini diharapkan menghadirkan karakter-karakter yang memiliki nilai pendidikan dan bermakna sehingga bisa belajar sambil bermain, membuat anak nyaman, merasa senang dan membuat sekolah Yayasan AL-Muhajirin semakin diminati anak-anak serta orang tua murid.Kata kunci: mural, sekolah, karakter, kota Jantho. Authors:Anni Kholilah : Institut Seni Budaya Indonesia AcehMiftahun Naufa : Institut Seni Budaya Indonesia AcehMuhammad Ghifari : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Berlin, P. (2008). Panduan Melukis dengan Cat Minyak. Jakarta: Akademia.Rachmat, G., & Safitri, R. (2019). Fenomena Mural Sebagai Pembentukan Suasana Interior Cafe Resto. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 7(3), 238-247.Ginting, J., & Triyanto, R. (2020). Tinjauan Ketepatan Bentuk, Gelap Terang, Dan Warna Pada Gambar Bentuk Media Akrilik. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 300-308.Maulida, D., & Saleh, K. (2020). Menggambar Bentuk Melalui Media Video Tutorial di SMP Negeri 12 Pematangsiantar. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 218-225.Sari, F. P., Azmi, A., & SND, R. B. (2020). Tinjauan Kemampuan Menggambar Menggunakan Pola Pada Anak di TK B RA Al-Fazwa Deli Serdang. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 176-181.Dharsono, S. K. (2007). Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains.Rajudin, R., Miswar, M., & Muler, Y. (2020). Metode Penciptaan Bentuk Representasional, Simbolik, dan Abstrak (Studi Penciptaan Karya Seni Murni Di Sumatera Barat, Indonesia). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 261-272.Susandro, S., Taruan, H. N., & Ghifari, M. (2020). Resepsi Masyarakat dan Wisatawan Terhadap Karya Seni Mural di Kawasan Krueng Dho dan Krueng Daroy Kota Banda Aceh. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 70-76.Susanto, M. (2001). Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius.Dewi, Y. T., & Zaini, I. (2016). Analisis Visual Mural Karakter Mongki Karya Alfajr X-Go Wiratama. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 4(2), 284-292.