cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Research Report - Engineering Science
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Research Report - Engineering Science merupakan kumpulan laporan penelitian yang dilakukan oleh para dosen Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dalam bidang rekayasa. Penelitian tersebut didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan. Bidang rekayasa mencakup berbagai disiplin ilmu, diantaranya Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Informatika, Matematika dan Fisika. Research Abstract diterbitkan dua (2) kali setiap tahunnya.
Arjuna Subject : -
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 (2015)" : 42 Documents clear
PENGARUH PRETREATMENT SACCHAROMYCES CEREVICEAE DAN SUHU ENKAPSULASI DALAM ENKAPSULASI EKSTRAK TEMULAWAK DENGAN SACCHAROMYCES CEREVICEAE Katherine Katherine; Asaf Kleopas Sugih
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.462 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemungkinan meningkatkan nilai tambah tumbuhan herba lokal Indonesia, yaitu temulawak. Ekstrak temulawak mudah rusak bila terkena paparan sinar matahari, pH dan udara. Untuk memperpanjang waktu penyimpanan ekstrak temulawak, ekstrak dienkapsulasi dalam medium enkapsulasi. Medium enkapsulasi yang dipilih adalah ragi Saccharomyces cereviceae dengan mempertimbangkan proses enkapsulasi dengan ragi relatif sederhana dengan menggunakan bahan yang mudah diperoleh dan murah.Pada penelitian ini akan dipelajari pengaruh pretreatment ragi dalam proses enkapsulasi dan pengaruh suhu enkapsulasi terhadap enkapsulasi ekstrak temulawak. Selain itu parameter enkapsulasi, yaitu konsentrasi yeast dan suhu enkapsulasi akan dipelajari menggunakan kurkumin murni. Efisiensi proses enkapsulasi dan yield proses enkapsulasi diperkirakan dengan mengukur kadar kurkumin yang ada di dalam mikrokapsul ragi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak temulawak dan kurkumin murni dapat dienkapsulasi dengan yeast. Adapun % EE dan % EY kurkumin murni ditentukan oleh konsentrasi yeast dan suhu enkapsulasi.Semakin tinggi konsentrasi yeast, semakin tinggi % EE dan % EY. % EE dan % EY ekstrak temulawak bergantung pada suhu enkapsulasi dengan suhu optimum adalah pada 45 °C. Analisis profil pelepasan kurkumin menunjukkan bahwa kurkumin dilepaskan secara bertahap di dalam waktu beberapa jam. Selain itu kelarutan kurkumin dari kurkumin murni dan ekstrak temulawak meningkat setelah dienkapsulasi.
KOMUNITAS BELAJAR BERBASIS MEDIA JEJARING SOSIAL Agus Sukmana
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2157.734 KB)

Abstract

Kegiatan orangtua mendampingi anak belajar di rumah merupakan kegiatan rutin yang mereka lakukan. Namun pada umumnya orang tua tidak siap untuk membantu putera-puteri mereka belajar di rumah. Ketidaksiapan orang tua ini seringkali diungkapkan dengan memberi respon negatif sebagai mata pelajaran sulit dan dihindari. Program Komunitas Ibu Belajar Matematika yang diselenggarakan oleh Program Studi Matematika UNPAR sejak tahun 2012 telah membantu para orang tua untuk mempersiapkan diri mendampingi anak belajar Matematika Dirumah. Namun program ini belum menjangkau para orang tua yang bekerja, atau orang tua yang akrab dengan perangkat TIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi pemanfaatan perangkat TIK dan Media Sosial sebagai sarana pembelajaran dalam komunitas orang tua siswa sekolah dasar yang bersifat informal. Luaran yang diharapkan adalah terbentuknya model komunitas belajar berbasis media sosial dan diseminasi pada forum ilmiah. Hasil ekplorasi terhadap pemanfaatan media sosial facebook sebagai Learning Management System (LMS) sederhana telah memadai bagi komunitas untuk berdiskusi, berinteraksi, mengekplorasi permasalahan dalam mendampingi anak belajar (khususnya mata pelajaran Matematika) di rumah. Model komunitas belajar berbasis media sosial membuka peluang untuk diterapkan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat .
EKSPLORASI TEKNOLOGI BIG DATA HADOOP UNTUK SISTEM APLIKASI BERBASIS KOMUNITAS STUDI KASUS: APLIKASI PEMBUKUAN UMK Gede Karya; Chandra Wijaya; Veronica S. Moertini
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2201.566 KB)

Abstract

Pada penelitian tahun 2014, telah dikembangkan aplikasi pembukuan untuk usaha mikro dan kecil (UMK) berbasis mobile cloud. Dengan populasi usaha mikro besar 55,1 juta unit usaha, maka aplikasi pembukuan UMK akan berpotensi digunakan oleh banyak user. Hal ini menimbulkan layanan mengelola data dalam jumlah besar baik volume maupun pertumbuhan-nya. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan sisi back-end dengan teknologi big-data processing untuk menjamin availabilitas dan reliabilitas layanan kepada pengguna UMK. Penelitian ini fokus pada eksplorasi teknologi big-data Hadoop yang saat ini banyak diterapkan untuk aplikasi komunitas seperti: Google, Facebook, Twitter, dan Amazon. Penelitian diawali dengan studi pustaka tentang Hadoop dan teknologi turunannya, kemudian merumuskan pola adopsi untuk aplikasi berbasis komunitas. Setelah itu pola dan teknologi tersebut diterapkan untuk mengembangkan back-end aplikasi pembukuan UMK berbasis mobile cloud (hasil tahun 2014). Hasil studi menunjukkan bahwa Hadoop dapat diadopsi pada aplikasi pembukuan UMK khususnya HBase. Untuk memudahkan akses dan meminimasi modifikasi, maka akses HBase menggunakan Phonix pada Java Data Base Connectivity (JDBC). Lingkungan cluster Hadoop pada jaringan yang ada dapat diperluas menggunakan Virtual Private Network (VPN). Hal ini juga akan meningkatkan keamananan akses terhadap cluster Hadoop.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UMAT KATOLIK KEUSKUPAN BANDUNG Rosa de Lima Padmowati; Veronica Moertini; Vania Natali
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2997.551 KB)

Abstract

Setelah dokumen dan kelengkapan Proposal Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul Sistem Informasi Manajemen Umat (SIMU) Keuskupan Bandung, disetujui oleh Pimpinan LPPM Unpar, maka proses pembangunan SIMU pun dilakukan. Kegiatan sepanjang tahun 2015 merupakan kegiatan pembangunan SIMU, dan resmi diluncurkan pada saat acara Sinode Keuskupan Bandung, oleh Uskup Bandung, 22 November 2015 di Lembang.SIMU dibangun setelah melakukan tahap analisis kebutuhan sistem, menggunakan teknik survey pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen saat kini. Kemudian dirancang bagan aliran kerja dan prosedur SIMU sesuai spesifikasi para pengguna SIMU. Pembangunan perangkat lunak SIMU diawali dengan analisis kebutuhan perangkat lunak, menggunakan usecase Diagram dan Entity-Relation Diagram. Pada tahap perancangan, dirancang antarmuka sistem, perancangan fisik basisdata, pengkodena program menggunakan framework Odoo, serta perancangan arsitektur jaringan (berbasis web).SIMU disosialisasikan melalui rapat rutin per tiga bulan dengan pimpinan keuskupan dan tiga kali pertemuan dengan para pastor se keuskupan di Pratista. SIMU telah diujicobakan di dua paroki di Bandung (Odilia dan Ignatius) selama dua minggu. Telah dilakukan pelatihan bagi para staf sekretariat paroki yang kelak akan berperan sebagai Admin Paroki dalam SIMU. Pada acara Sinode 22 November 2015, Uskup Bandung akan meresmikan SIMU.Selanjutnya, sejak Desember 2015 dan selama Januari-Juni 2016, sosialisasi SIMU secara langsung ke setiap dekenat dilakukan. Setiap paroki harus melakukan migrasi data PISA ke dalam SIMU, dan transaksi data umat beralih menggunakan SIMU, paling lambat pada Juni 2016. Sepanjang tahun 2016 akan dilakukan evaluasi dan perawatan SIMU berdasarkan kendala dan kebutuhan baru yang muncul.
APLIKASI RANCANGAN DAN PENGUJIAN KUAT TEKAN BAMBU BILAH IKAT SEBAGAI ELEMEN STRUKTURAL Anastasia Maurina; Budianastas Budianastas; Michellina Septiana; Bernadette Sudira; Jesslyn Priscilla; Kamal A. Arif; Adhijoso Tjondro
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3237.591 KB)

Abstract

Bambu memiliki kekhususan karakteristik dibandingkan dengan material kosntruksi lainnya, yaitu memiliki keelastisan dan kefleksibelan yang cukup tinggi. Hal ini dapat membawa dampak yang positif dan negatif dalam penerapannya sebagai elemen struktur. Dampak negatifnya, bambu akan lebih mudah tekuk dan akan lebih mudah lendut. Dampak positifnya, bambu lebih mudah dibuat menjadi elemen lengkung dibandingkandengan material konstruksi lainnya. Namun, walaupun memiliki sifat elastic dan fleksibel yang tinggi, mengaplikasikan bambu utuh sebagai elemen lengkung cukup sulit untuk membuat kelengkungan yang diinginkan oleh perancang. Salah satu teknik melengkungkan bambu yang saat ini mulai digunakan di Indonesia adalah menggunakan bambu bilah ikat. Dengan teknik tersebut, dimensi dan bentuk lengkung yang dihasilkan bisa sangat beragam sesuai dengan rancangan arsitekturnya. Belum banyaknya penelitian mengenai bambu bilah ikat. Hal ini menyebabkan arsitek memakai instuisi dan logika strukturdidalam menentukan struktur bambu yang memanfaatkan bambu bilah ini dengan metoda trial and error. Sehingga peneliti bertujuan untuk mengkaji peran bambu bilah ikat di dalamaspek arsitektural dalam fungsi formal dan spasialnya serta aspek struktural dalam fungsi mekanikanya. Selain itu penelitian ini juga menguji salah satu properti materialnya, yaitukekuatan tekan.Penelitian ini merupakan penelitian yang menggabungkan 2 (dua) metode penelitian yaitu metode deskriptif – kualitatif dan metode experimental – kuantitatif. Melalui metode deskriptif – kualitatif, penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan, mengidentifikasi permasalah, membandingkan dan mengevaluasi aplikasi bambu bilah ikat pada objek studidalam fungsi mekanika dan fungsi formal spasialnya secara kualitatif. Sedangkan penggunaan metode experimental – kuantitatif bertujuan untuk menguji kekuatan tekandari bambu bilah ikat secara kualitatif dengan 2 faktor pengujian, yaitu: jenis bambu dan jarak ikatan serta membandingkannya dengan bambu utuh. Objek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah Pearl Beach Lounge di Gili Trawangan dan Musholla Bambu diDesa Cibodas.Hasil dari penelitian ini adalah bambu bilah ikat lebih tepat guna diaplikasikan sebagai elemen struktural berbentuk lengkung untuk bentuk bangunan organic, asimetri, dan tidak teratur dalam dimensi serta untuk menghasilkan kualitas ruang yang natural, informal dan luwes. Jenis bambu dan jarak ikatan bambu akan mempengaruhi kekuatan bambu bilah ikat dan bambu bilah ikat ini tidak direkomendasikan sebagai elemenstruktural yang menyalurkan beban aksial searah serat.Kata kunci: bambu bilah ikat, lengkung, kuat tekan
PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL DALAM ARSITEKTUR Pada Resort Royal Pita Maha di Ubud - Bali Alwin Suryono; Laurentia Carrisa
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3377.687 KB)

Abstract

Pulau Bali semula dikenal sebagai tempat yang indah-menyenangkan, penduduknya hidup makmur-damai dan harmonis. Arsitektur tradisionalnya yang indah-unik berdasar kearifan lokal Bali, memiliki spirit dan identitas khas. Akibat tekanan globalisasi dan industri wisata, kini Arsitektur Bali terimbas gaya universal dari negara-negara maju. Resort Royal Pita Maha, bergaya tradisional Bali dan dirancang-bangun berdasar kearifan lokal, diminati turis manca negara menjadi penting untuk diamati. Studi ini bertujuan memahami kearifan lokal Tri Hita Karana (THK), mengungkap wujudnya pada arsitektur resort Royal Pita Maha dan mendeskripsikan pelestariannya. Digunakan metoda kualitatif-deskriptif melalui pendekatan arsitektural, filosofi THK dan aspek pelestarian. THK. dibaca melalui aspek bentuk arsitektur (bangunan, ruang luar) dan aspek fungsi (kegiatan). Wujud THK. aspek spiritual: Pura di sisi Utara-Timur tapak (area paling suci); Tempat pemujaan pada jalan masuk utama dan entrance tiap bangunan; Bangunan bergaya arsitektur tradisional Bali (apresiasi leluhur) masa kini (konstruksi beton); dan Unsur-unsur alam (sungai, bukit, pohon, taman) yang diapresiasi. Wujud THK aspek sosial: Jalan masuk utama (sekaligus untuk penduduk sekitar); Patung penari pada entrance utama; Turap-turap batu berskala manusia; dan pedestrian nyaman-indah-aman. Wujud THK. aspek alam: Penataan bangunan sesuai kondisi muka tanah; Unsur alam dapat dinikmati dari tiap posisi; Material bangunan disusun mengikuti hokum alam. Tindakan pelestarian terhadap seluruh elemen signifikan resort (lingkungan spiritual, sosial, alam) adalah preservasi, terkait kondisi saat ini terarawat baik. Kesimpulan: Arsitektur Tradisional Bali masa kini yang dirancang-bangun berdasar filosofi THK., ternyata dapat memenuhi tuntutan kekinian pariwisata internasional, sehingga spirit dan identitas Bali dapat dipertahankan.Kata kunci: kearifan lokal, spiritual, sosial, alam, arsitektur.
ANALISA OPTIMASI PORTOFOLIO YANG MEMUAT SAHAM-SAHAM KELOMPOK LQ45 Liem Chin; Erwinna Chendra; Agus Sukmana
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.781 KB)

Abstract

Abstract. Portfolio optimization is the process of choosing the proportions of various assets to be held in a portfolio in such way as to make the portfolio better than any other according to some criteria, e.g. minimize the risk and/or maximize the return. In this article, we will determine the proportions of each stock that optimizes the portfolio consisting of stocks in LQ45 index. We analyse the riskiest sector in LQ45 index, as well. LQ45 index was launched in February 1997. This index using 45 selected stocks with criteria specified by Indonesia Stock Exchange, among which are liquidity and market capitalization. The optimum criteria used in the portfolio are to minimize the risk with and without a particular return target. For both these criteria, short-selling is not allowed. We use Newton method to determine proportions that optimize the portfolio. We find that a portfolio that contains stocks from agriculture sector is the riskiest sector in LQ45 index whereas a portfolio that contains stocks from property sector gives the highest return.
Pengembangan Teknik Termografi sebagai Aplikasi pada Penderita Neuropati Diabetik Flaviana Flaviana; Risti Suryantari
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1245.359 KB)

Abstract

Neuropati Diabetik merupakan salah satu komplikasi yang sering muncul pada penderita diabetes dengan gejala sering munculnya ulkus pada kaki yang cukup sulit ditangani melalui terapi konvensional serta beresiko terburuk yaitu amputasi pada tungkai bawah tubuh. Salah satu metode yang cukup efektif dalam mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi kaki melalui beberapa penelitian sebelumnya adalah dengan melakukan monitorisasi pada temperatur kulit, atau secara khusus dikenal dengan teknik termografi.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi klinis mengenai kondisi penderita komplikasi kaki neuropati diabetik serta perkembangan teknik termografi dan teknik pengolahan citra dalam mengatasi masalah terkait. Dua metode utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah menggunakan kamera termal inframerah dan Thermochromic Liquid Crystal. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi, gagasan dan perspektif baru terkait dengan strategi pencegahan dan penanggulangan faktor resiko Diabetes Mellitus, khususnya untuk komplikasi kaki pada penderita neuropati diabetik, melalui teknik termografi. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui studi pustaka.Kata kunci : Neuropati Diabetik, teknik termografi, pengolahan citra, kamera termal inframerah, Thermochromic Liquid Crystal.
PERAN KEESTETIKAAN TIAP KORIDOR TERHADAP PEMBENTUKAN KUALITAS FISIK LANDMARK JEMBATAN AMPERA PALEMBANG Roni Sugiarto; Fx Budiwidodo Pangarso
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3654.475 KB)

Abstract

Salah satu elemen dasar yang akan menghubungkan antar lokasi, antar wilayah, suatu tempat ke tempat lain adalah karakter Jalan, jalan/koridor memiliki potensi membentuk karakter urban space yang membentuknya. Koridor yang dibatasi dengan blok bangunan akan membentuk dinding koridor. Namun tidak semua koridor membentuk urban space karena tidak semua koridor memiliki kekuatan estetis sebagai koridor. Kualitas fisik yang diberikan oleh unsur-unsur keestetikaan pada suatu tempat dapat menimbulkan ungkapan ekspresi keindahan dan image yang kuat atas tatanan fisik/spasial dan kultural, sehingga akan menunjukkan eksistensi kegiatan dan pola aktivitas lingkungan perkotaan tertentu.Penelitian dengan menelusuri ke-estetikaan dilakukan untuk mengetahui adanya kaitan antar komponen sistem visual dan aspek non-fisik pada masing-masing koridor terhadap Jembatan Ampera yang menjadi landmark kota Palembang. Landasan penelitian bertema keestetikaan lingkungan perkotaan berbasis pada kultural historiografis bertujuan memperoleh unsur fisik/spasial dan unsur normatif yang secara eksistensial maupun arsitektural berpotensi determinatif-indikatif dalam mencipta keestetikaan lingkungan.Lingkungan perkotaan yang di pilih yaitu Koridor Jalan Sudirman Seberang Ilir (SI) dan Koridor Seberang Ulu (SU) Kota Palembang. Kedua koridor perkotaan ini memiliki keterkaitan fungsional masing-masing dan norma simbolik eksistensial masing-masing. Koridor SI berada di utara jembatan Ampera; sedangkan koridor SU berada di kawasan selatan Jembatan Ampera. Saat ini secara fungsional koridor SI pada ruas jalan Sudirman ini bertumbuh menjadi area kegiatan komersial dan kuat akan pengaruh Belanda, yang tentu akan berdampak pada nilai strategis yang dimilikinya. Sementara pada ruas koridor SU jalan Seberang Ulu tetap bertumbuh dalam konsep vernakular dan fungsi pengendali kesinambungan eksistensi tradisi budaya Kapiten dan Arab. Kondisi kedua lokasi yang berbeda ini secara estetis menjadi unik, oleh karena dalam pertumbuhan dan upaya peningkatan kebutuhan masyarakat serta ragam kegiatannya berlangsung melalui proses keselarasan antara nilai-budaya tradisi dan nilai-modernitas kehidupan urban, tetapi tetap dapat memberikan ekspresi nilai strategis kultural. Selain itu juga diharapkan dapat menemukan hubungan sistem visual dan aspek non fisik pada tiap-tiap koridor penggal jalan terhadap kualitas visual jembatan Ampera sebagai landmark Kota Palembang.Penelitian ini menggukana metode penelitian kualitatif dengan pendekatan rasionalistik, dimana penerapan penelitian ini menggunakan metoda pengumpulan secara langsung yaitu penelitian lapangan melalui observasi visual maupun melalui respondensi, untuk menganalisa permasalahan yang ada dengan melihat sistem visual melalui hubungan antar elemen.Penelitian ini dilakukan dalam format monodisiplin keilmuan, yang difokuskan pada bidang arsitektur-kota dan bidang estetika lingkungan, melalui proses studi literatur, observasi visual lapangan, pengolahan data, analisis fenomenologis citra kultural dan historiografi kota, diskusi dengan para nara-sumber terkait dan penyimpulan atas praduga awal.Kata kunci : keestetikaan lingkungan, landmark, strategis kultural, sistem visual.
Pengaruh Jenis, Konsentrasi Bahan Pengisi dan Suhu Pengeringan Terhadap Kualitas Ekstrak Buah Physalis Angulata Yang Diperoleh dengan Ekstraksi Menggunakan Air Subkritik Ratna Frida Susanti; Arenst Andreas; Garry Christianto Solihin
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.336 KB)

Abstract

Penggunaan ekstrak alami dari tumbuhan semakin luas dikembangkan dalam bidang farmasi. Keinginan masyarakat untuk kembali ke produk alam dan minimnya efek sampingyang ditimbulkan menjadi dua dari beberapa alasan yang muncul. Physalis angulata atau dikenal dengan nama ceplukan adalah tumbuhan herbal yang hidup semusim dan seringditemui tumbuh secara liar di beberapa daerah di Indonesia. Physalis angulata digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional. Dalam pengobatan tradisional, masyarakat merebussemua bagian dari tanaman ini dan kemudian diambil airnya untuk diminum. Akan tetapi berdasarkan studi terdahulu, penggunaan air pada suhu didihnya kurang efektif dalammengekstrak tanaman ini. Oleh karena itu, dipilihlah pelarut berupa air pada kondisi subkritiknya (suhu diatas titik didih air sampai dengan dibawah suhu kritik, pada tekanan tinggi), karena air pada kondisi subkritik memiliki kemampuan mengekstrak menyerupai pelarut organik yang notabene dihindari pemakaiannya karena sifatnya yang toksik, karsinogenik dan mahal. Ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan air subkritik pada suhu 250o C memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi akan tetapi memiliki bentuk yang berminyak dan padat. Sehingga untuk membentuk sediaan obat dalam bentuk bubuk diperlukan tambahan bahan pengisi (filler) pada proses pengeringan ekstrak.Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (i) mempelajari pengaruh jenis bahan pengisi pada kualitas ekstrak physalis angulata (ii) mempelajari pengaruh konsentrasi bahan pengisi pada kualitas ekstrak dan (iii) mempelajari efek suhu pengeringan pada pengeringan dengan menggunakan oven vakum.Target akhir dari penelitian ini adalah diperolehnya sediaan obat berbentuk bubuk dari ekstrak buah physalis angulata dengan kondisi pengeringan yang tepat untuk mempertahankan kandungan antioksidan di dalamnya. Metodeyang digunakan adalah dengan ekstraksi menggunakan pelarut berupa air subkritik dan pengeringan ekstrak menggunakan oven vakum.Hasil penelitian menunjukkan dalam range penelitian ini, semakin besar konsentrasi filler dan suhu pengeringan oven maka semakin baik nilai total fenol, flavonoid dan aktivitasantioksidannya. Filler aerosil terbukti lebih bagus dalam mempertahankan kualitas antioksidan dalam ekstrak.