cover
Contact Name
intan juniarmi
Contact Email
nawalaedu@gmail.com
Phone
+62 822-8118-4080
Journal Mail Official
nawalaedu@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Yamin No.88 Desa/Kelurahan Telanaipura, kec.Telanaipura, Kota Jambi, Jambi Kode Pos : 36122
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Aquapolis
ISSN : -     EISSN : 30480388     DOI : 10.62872/wmptg293
Aquapolis is a peer-reviewed, open access international journal established for the dissemination of cutting-edge knowledge in the field of aquaculture science.. All submitted manuscripts will be reviewed by the editors and then evaluated by a minimum of two International Reviewers through a double-blind review process. This is done to ensure the quality of manuscripts published in the journal.
Articles 6 Documents
STUDI MENGENAI PEMBERIAN SPIRULINA SP DALAM BERBAGAI TAKARAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN SEPAT SIAM (TRICHOGASTER PECTORALIS REGAN) Syakhain
Aquapolis Vol. 1 No. 1 (2024): MARET-JA
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/hwemrm86

Abstract

Ekperiment telah dilaksanakan di Balai Benih Induk Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau selama 3 bulan. Tujuan dari ekperiment adalah untuk menemukan pengaruh dosis Spirulina sp terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan benih Trichogaster petroralis Regan. Benih Trichogaster petroralis Regan yang berumur 20 hari telah digunakan untuk ekperiment. Rata-rata panjang dan berta benih ikan masing-masing adalah 1,2 cm dan 0,072 gr dengan kepadatan penyebaran awal 5 ekor per liter. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Ekperimen ini menggunakan Spirulina sp (dalam bentuk tepung/kering) dengan perbedaan dosis, yaitu P1 (5%), P2 (10%), P3 (15%), dan P4 (20%) per berat badan. Hasil ekperimen menunjukkan bahwa berat tertinggi yang diperoleh adalah 0,625 gr pada perlakukan 10%, sedangkan berat terendah ditemukan pada perlakukan 20% yaitu 0,452. Panjang benih Trichogaster petroralis kira-kira 1.4 cm pada perlakuan 10% dan ini lebih panjang dari panjang benih 1,3 cm pada perlakuan5%, 15% dan 20%. Kelulushidupan tertinggi Trichogaster petroralis setinggi 88,90% [ada tretment 10%, sementara kelulushidupan terendah pada perlakuan 20% yaitu 49,33%. Tingkat pertumbuhan berat harian Trichogaster petroralis untuk perlakuan 10% adalah 7,86% and terendah pada perlakukan 20% yaitu 6,83%.
ANALISIS EFEK SUPLEMENTASI ENZIM PAPAIN DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KESEJAHTERAAN IKAN BETOK (ANABAS TESTUDNEUS) DALAM SISTEM RESIRKULASI DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI Seffiani Dwi Azmi
Aquapolis Vol. 1 No. 1 (2024): MARET-JA
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/es122j89

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dosis optimal papain dalam pakan komersial yang dapat meningkatkan pertumbuhan ikan betok (Anabas testudineus). Penelitian ini menggunakan ember hitam berbentuk bulat dengan volume 200 liter dan kepadatan penyebaran 20 ekor per ember atau 400 ekor per meter kubik. Metode eksperimental yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor, lima perlakuan, dan tiga kali ulangan. Variasi perlakuan meliputi pemberian pakan yang mengandung enzim papain dengan dosis berbeda, yaitu tanpa penambahan (P0), penambahan 1,25% (P1), penambahan 2,25% (P2), penambahan 3,25% (P3), dan penambahan 4,25% (P4) per kilogram pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan (P<0,05) terhadap berat mutlak, panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, dan aktivitas enzim, sementara tidak ada pengaruh signifikan (P>0,05) terhadap tingkat kelangsungan hidup. Perlakuan P3 menunjukkan hasil terbaik dengan berat mutlak 4,70±0,18 gram, panjang mutlak 2,0±0,20 sentimeter, laju pertumbuhan spesifik 2,21±0,02% per hari, tingkat kelangsungan hidup 100%, rasio konversi pakan 1,26±0,03%, dan aktivitas enzim sebesar 0,0716±0,0007 IU/mL. Pertumbuhan berat rata-rata kangkung mencapai 60,08 gram dan panjang rata-rata kangkung 100,4 sentimeter pada perlakuan P1.
PENGARUH SUPLEMENTASI ENZIM PAPAIN PADA PAKAN BUATAN TERHADAP TINGKAT METAMORFOSIS DAN KADAR GLIKOGEN DALAM LARVA KEPITING BAKAU (SCYLLA OLIVACEA) Fadhilah, Nurul
Aquapolis Vol. 1 No. 1 (2024): MARET-JA
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/kd2f1k25

Abstract

Dalam budidaya larva ikan, pemberian pakan buatan dimungkinkan setelah enzim pencernaan dihasilkan. Untuk meningkatkan kemampuan larva dalam memanfaatkan pakan buatan, penelitian ini mengusulkan penambahan enzim eksternal ke dalam pakan. Tujuan penelitian adalah untulk menentukan dosis optimal enzim papain dan stadia pemberian pakan buatan pra-pencernaan terhadap Tingkat metamorphosis dan kandyungna glikogen dalam larva kepiting bakau (Scylla Olivacea). Penelitian ini menggunakan desain factorial dalam rancangan acak lengkap, dengan faktor pertama yaitu dosis enzim papain (0%, 1,0%, 2,0%, 3,0%), sedangkan factor kedua adalah stadia pemberian pakan buaan pra-perencanaan (zoea 2 dan zoea 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi dosis enzim papain dan stadia pemberian pakan buatan pra-perencanaan memberikan pengaruh yang signifikan (p<0,05) terhadap Tingkat metamorphosis pada larba yang berumur 9, 10, 12, 13, 16, dan 17 hari. Namun, interaksi antara kedua factor tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan (p>0,05). Tingkat metamorfosis pada dosis enzim papain 0% dan 1,5% membutuhkan waktu lebih lama dan secara signifikan berbeda (p<0,05) dibandingkan dengan dosis 3% dan 4,5%. Selain itu, dosis enzim papain juga memengaruhi kandungan glikogen dalam larva, di mana dosis 4,5% menunjukkan kandungan glikogen yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan dosis 1,5% dan 3,0%. Meskipun demikian, kandungan glikogen pada dosis 0%, 1,5%, dan 3,0% tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan menggunakan dosis enzim papain sebesar 4,5% untuk menghidrolisis protein pakan dengan efektif.
TINJAUAN KUALITATIF TENTANG PRAKTIK BUDIDAYA PERAIRAN: PENDEKATAN DALAM MENGOPTIMALKAN PRODUKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN LINGKUNGAN Rosmaria R
Aquapolis Vol. 1 No. 1 (2024): MARET-JA
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/e4ah6m73

Abstract

Budidaya perairan merupakan sektor vital dalam memenuhi kebutuhan pangan global, namun juga menghadapi tantangan lingkungan yang signifikan. Praktik budidaya ini, termasuk budidaya ikan, udang, kerang, dan ganggang laut, memberikan kontribusi besar terhadap pasokan pangan protein, namun seringkali menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan degradasi habitat. Pendekatan kualitatif semakin penting dalam menganalisis dinamika budidaya perairan, memahami interaksi manusia dengan lingkungan, dan mempertimbangkan pengetahuan lokal. Selain itu, tantangan lingkungan seperti perubahan iklim juga mempengaruhi praktik budidaya perairan, memerlukan strategi adaptasi yang responsif. Dalam konteks ini, partisipasi aktif masyarakat dan pemangku kepentingan lokal menjadi penting dalam merancang kebijakan dan program yang mendukung praktik budidaya perairan yang berkelanjutan. Inovasi teknologi, termasuk teknologi digital dan sensorik, juga memiliki peran krusial dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan produksi perikanan. Dengan demikian, penggabungan penelitian terbaru, partisipasi aktif masyarakat, dan penerapan teknologi inovatif menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan mengembangkan praktik budidaya perairan yang berkelanjutan.
OPTIMASI NUTRISI PADA PELET PAKAN IKAN BERBASIS LIMBAH PERTANIAN Dwi Syamsih
Aquapolis Vol. 1 No. 1 (2024): MARET-JA
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/1bxwx166

Abstract

Pakan ikan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ikan, yang optimal apabila jumlah, kualitas, dan nutrisinya terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan limbah padat sludge biogas dari ternak sapi dalam pembuatan pakan ikan dan mengevaluasi nilai nutrisinya. Metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Data dianalisis untuk mencari formulasi pakan terbaik berdasarkan kandungan nutrisi dan daya apungnya. Tujuh perlakuan berbeda digunakan, yaitu kombinasi sludge, tepung ikan, dedak padi, dan jagung dalam persentase yang berbeda. Perlakuan terbaik adalah P2, dengan kandungan nutrisi 20% protein, 5% lemak, 22% abu, dan 11% kadar air, serta memiliki daya apung selama 11 jam. P2 memiliki kandungan abu paling rendah dibandingkan perlakuan lainnya, sehingga dianggap sebagai yang terbaik di antara perlakuan lainnya
The Role of Local Wisdom in the Development of Aquaculture: A Qualitative Approach Nurul Fadhilah; Naela Mikyalul Faizah; Fitri Arianti Saputri; Amalia Tasya
Aquapolis Vol. 1 No. 2 (2024): SEPTEMBER-JA
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/2b5krt57

Abstract

Aquaculture is an important sector in meeting global food needs and maintaining food security, especially in countries with coastal areas. As the largest archipelagic country, Indonesia has great potential in aquaculture that supports domestic food security and exports. However, the sector faces complex challenges such as climate change and environmental degradation. Sustainable management and integration of local wisdom, such as the "sasi" system, are important solutions in facing this challenge. This study aims to explore the role of local wisdom in supporting sustainable aquaculture through a qualitative approach to case studies. The results of the study show that local wisdom plays an important role in maintaining the balance of the ecosystem and supporting environmental sustainability. The combination of modern technology and traditional practices is an effective strategy to create a resilient and environmentally friendly aquaculture system. This research emphasizes the importance of collaboration between the government and the community in recognizing and strengthening custom-based regulations to achieve a balance between environmental sustainability and economic resilience.

Page 1 of 1 | Total Record : 6