Acta Geoscience, Energy, and Mining
Acta Geoscience, Energy, and Mining (GEM) is a multidisciplinary journal focusing on all aspects of geosciences, such as geology, geophysics, energy, mining, and other related fields. Acta GEM is a peer-reviewed journal published four times a year (March, June, September, and December). This journal publishes articles that contribute new results in all areas of geology, geophysics, energy, mining, and other engineering-related fields. This journal is devoted to the publication of high-quality papers on theoretical and practical aspects of geology, geophysics, mining, petroleum, energy, and other engineering-related fields. This journal aims to bring together researchers and practitioners from academia and industry to focus on advancements in geology, geophysics, mining, petroleum, energy, and other engineering-related fields and establish new collaborations in these areas. Theoretical papers, practice-oriented papers including case studies, and state-of-the-art reviews are all welcomed and encouraged to advance science and engineering. The journal publishes original papers within the broad field of geology, geophysics, energy, and mining which include, but are not limited to, the following: 1. Geological Engineering, 2. Geophysical Engineering, 3. Energy Engineering, 4. Mining Engineering, 5. Petroleum Engineering, 6. Fossil Energy and Renewable Energy, 7. Hydrology, Coastal and Harbor Engineering, 8. Geotechnical Engineering, 9. Surveying and Geo-Spatial Engineering, 10. Disaster Mitigation & Management, 11. Earthquake Resistant Design Practices, and 12. Environmental Engineering.
Articles
6 Documents
Search results for
, issue
"Vol 1, No 4 (2022): December 2022"
:
6 Documents
clear
Pengembangan Seismometer Berbasis Piezoresistive untuk Sistem Pemantauan Getaran Frekuensi Rendah
Rizal*, Muhammad;
Mubarak, Amir Zaki;
Fitrah, Aulia
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 1, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24815/actaGEM.v1i4.31595
Getaran frekuensi rendah yang terdapat pada lingkungan seperti pergerakan manusia, struktur dan bangunan sangat penting untuk dipantau. Oleh karena itu, perlu mengembangkan system pengukuran getaran tersebut dengan biaya murah dan sensitivitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah seismometer berbasis sensor piezoresistive yang mampu mendeteksi getaran frekuensi rendah dengan rentang 1 Hz hingga 10 Hz. Sistem sensornya menggunakan konsep batang kantilever yang dipasang sensor piezoresistive sebagai elemen mendeteksi tegangan akibat beban dari massa seismic yang bergerak bolak balik akibat tereksitasi dari sumber getar. Pengujian kinerja system sensor pada meja getar dilakukan untuk menganalisis kinerja dengan membandingkan hasilnya terhadap sensor akselerometer komersial. Pengujian validasi untuk memantau getaran struktur jembatan akibat lalu-lintas kenderaan dilakukan pada jembatan baja di Malahayati, Aceh, Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa seismometer yang dikembangkan mempunyai kemampuan mendeteksi frekuensi rendah yang baik dan galat absolutnya tidak lebih dari 3.8% dari pembacaan sensor komersil.
Analisis indeks kualitas tanah di Sagoe, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Provinsi Aceh, Indonesia
Juellyan*, Juellyan;
Setiawan, Bambang;
Gunarsih, Dina;
Rahmatillah, Lia Fitria;
Rusdi, Muhammad
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 1, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24815/actaGEM.v1i4.29180
Kualitas tanah merupakan kemampuan tanah untuk dapat berfungsi dalam suatu ekosistem yang berhubungan dengan pencegahan erosi, daya dukungnya terhadap tanaman dan hewan, dan pengurangan terhadap dampak negatif terhadap sumber daya air dan udara. Secara administratif lokasi penelitian berada di daerah Sagoe, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie dengan koordinat 0530 U - 0532 U dan 9546 T - 9549 T. Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai indeks kualitas tanah (SQI) agar mengetahui tingkat kualitas tanah. Metode pemetaan yang dilakukan berupa pemetaan kualitas tanah dengan menggunakan 6 parameter fisik tanah yaitu tekstur, kemiringan, fragmen batuan, bahan induk, drainase, dan kedalaman yang menghasilkan peta kualitas tanah dengan menggabungkan ke enam parameter. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara keseluruhan terdapat dua tingkat kualitas tanah pada daerah penelitian yaitu kualitas sedang dan kualitas buruk.
Analisis fasies Formasi Batugamping Raba daerah Kecamatan Suka Makmur dan sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh
Iqbal*, Muhammad;
Adrian, Fahri;
Sartika, Dewi;
Rifqan, Rifqan
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 1, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24815/actaGEM.v1i4.29161
Kecamatan Suka Makmur berada di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Dimana peta geologi pada daerah ini masih merujuk pada informasi geologi regional Lembar Banda Aceh tahun 1981 belum dilakukan kajian ulang yang lebih spesifik dan detail, sehingga harus dilakukannya pemetaan geologi permukaan yang lebih mendetail. Kemudian dilakukan suatu kajian khusus dalam bidang analisis fasies pada batuan sedimen karbonat yang termasuk ke dalam Formasi Batugamping Raba (Murl) sehingga didapatkan informasi kondisi geologi permukaan dan informasi sebaran fasies. Hasil kajian khusus ini dapat mendukung peta geologi hasil pemetaan pada daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan berdasarkan dua data yaitu data primer dan data sekunder. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak (software) Arcgis. Metode yang digunakan berupa metode pemetaan geologi dan metode analisis. Geomorfologi daerah penelitian terdiri dari atas dataran rendah non karst, dataran rendah pedalaman transisi, karstic dan karst border plain. Tatanan Geologi daerah penelitian terdiri atas satuan endapan lempung, satuan pasir konglomeratan, satuan batu serpentinit dan satuan batugamping. Sebaran Fasies pada daerah penelitian berdasarkan analisis dan interpretasi data terdiri atas Fasies mudstone reef flat, fasies bafflestone reef front, fasies floatstone back reef dan fasies bindstone reef front. Hasil dari penelitian yang dicapai oleh penulis adalah peta geomorfologi, peta lintasan, peta geologi dan peta sebaran fasies daerah penelitian Formasi Batugamping Raba.
Analisis petrografi batupasir daerah Kecamatan Lembah Seulawah dan sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh
Mutia*, Intan;
Rusydy, Ibnu;
Adrian, Fahri
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 1, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24815/actaGEM.v1i4.29160
Kecamatan Lembah Seulawah merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Dalam Peta Geologi Regional Lembar Banda Aceh oleh Bennet tahun 1981 daerah Lembah Seulawah memiliki tiga formasi yaitu Formasi Seulimeum, Formasi Padangtiji, dan Formasi Aluvium. Ketiga formasi ini masing-masing memiliki satuan batupasir maupun pasir. Karakteristik batupasir pada beberapa daerah akan berbeda karena proses pembentukannya dipengaruhi perbedaan komposisi mineralogi, tekstur serta struktur dalam batuan. Oleh karena itu, untuk mengetahui kondisi geologi serta karakteristik batupasir pada daerah penelitian perlu dilakukan studi lebih lanjut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data sekunder dan data primer. Data sekunder meliputi peta geologi lembar Banda Aceh dan peta topografi. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan geomorfologi dan pengamatan singkapan batuan mulai dari tekstur hingga struktur. Pada metode analisis petrografi dilakukan dengan cara pembuatan sayatan tipis batuan (thin section) pada sampel batuan yang telah dipilih berdasarkan kekompakannya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah di dapatkan informasi geologi berupa geomorfologi pada daerah penelitian yang terdiri dari 3 satuan geomorfologi yaitu: satuan dataran rendah pedalaman, perbukitan rendah, dan dataran aluvial, serta litologi daerah penelitian yang terdiri dari 5 jenis litologi yaitu: batupasir, batupasir gampingan, batulanau, batupasir tufaan dan endapan aluvium. Hasil dari analisis sayatan tipis batuan diperoleh informasi mengenai karakteristik batupasir berdasarkan klasifikasi Gilbert 1982 yaitu terdiri dari 5 sampel batupasir dengan jenis Lithic Wacke dan 2 sampel batupasir dengan jenis Feldspathic Wacke. Tahap kematangan batupasir pada daerah penelitian dikategorikan sebagai batupasir dengan tahap kematangan submature-mature sediment.
Litostratigrafi Formasi Julu Rayeu Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dan sekitarnya, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh
Adrian*, Fahri;
Rizaq, Zerri;
Putra, Hidayat Syah
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 1, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24815/actaGEM.v1i4.29159
Kecamatan Peusangan Siblah Krueng terdiri dari 2 formasi dan yaitu Formasi Seureula berumur Pliosen dan Formasi Julu Rayeu berumur Plio-plistosen serta 1 Satuan Endapan Aluvial. Litologi Formasi Julu Rayeu terdiri dari endapan sungai, batupasir tufaan, lempung berlignit, dan batulumpur. Lingkup penelitian ini meliputi kajian tentang kondisi geologi permukaan dan litostratigrafi Formasi Julu Rayeu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengambilan data langsung di lapangan dan pengukuran penampang stratigrafi. Litologi yang dijumpai pada lokasi penelitian terdiri dari 5 satuan yaitu Satuan Batuserpih Karbonatan Seureula, Satuan Batupasir Karbonatan Julurayeu, Satuan Batupasir Tufaan Karbonatan Julurayeu, Satuan Batupasir Julurayeu, dan Satuan Endapan Aluvial. Berdasarkan analisis penampang stratigrafi terukur pada Formasi Julu Rayeu, didapatkan 5 asosiasi fasies yang terdiri dari fasies cross bedding conglomeratic sandstone yang terendapkan di fluvial, sandstone and shalestone interbed terendapkan di intertidal dari estuary with tidal influenced, graded bedding sandstone siltstone terendapkan di intertidal dari estuary with tidal influenced, Parallel Lamination Sandstone terendapkan di subtidal dari estuary with tidal influenced, dan fossilferous sandstone terendapkan di subtidal dari estuary with tidal influenced. Lingkungan pengendapan pada Formasi Julu Rayeu mengalami perubahan dari estuari yang dipengaruhi oleh pasang surut ke lingkungan darat berupa sungai.
Pemodelan persebaran caprock berdasarkan data permukaan pada Formasi Seureula di daerah Muara Dua dan sekitarnya, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh
Suhaidi*, Bambang;
Putra, Hidayat Syah;
Sartika, Dewi
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 1, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24815/actaGEM.v1i4.29138
Daerah penelitian terletak di Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Merujuk pada Peta Geologi Regional Lembar Lhokseumawe, daerah penelitian terdiri dari 3 formasi yaitu Formasi Seureula, Formasi Julu Rayeu, Formasi Idi dan 1 Satuan Endapan Aluvium (Keats dkk, 1981). Daerah penelitian termasuk ke dalam Cekungan Sumatera Utara dengan Formasi Seureula yang berfungsi sebagai caprock. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui persebaran caprock dari Formasi Seureula di daerah Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan dan pengambilan data langsung di lapangan serta pengukuran penampang stratigrafi. Litologi yang dijumpai di daerah penelitian diurutkan dari tua ke muda terdiri dari satuan batupasir lanauan, batupasir karbonat, satuan batupasir tufaan karbonat, satuan batugamping, dan endapan aluvium. Analisis fasies, pemodelan lingkungan pengendapan dan lapisan caprock pada Formasi Seureula digunakan metode korelasi sikuen stratigrafi. Terdapat empat asosiasi fasies yaitu gradded bedding conglomeratic sandstone with siltstone, thick-bedded siltstone with parallel lamination sandstone, flaser lamination with inter-bedded siltstone and conglomeratic sandstone dan parallel lamination silty sandstone. Lingkungan pengendapan Formasi Seureula yang terdapat pada daerah ini berada pada sistem pengendapan shoreface.