cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik ITS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik ITS merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS yang hendak mempublikasikan hasil Tugas Akhir-nya dalam bentuk studi literatur, penelitian, dan pengembangan teknologi. Jurnal ini pertama kali terbit pada September 2012, dimana setiap tahunnya diterbitkan 1 buah volume yang mengandung tiga buah issue.
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 3 (2024)" : 71 Documents clear
Perhitungan Waktu dan Biaya Pelaksanaan Pengembangan Menara 17 PWNU Jatim Menggunakan Aluminium Formwork Hafizhah, Almas; Khoiri, Mohamad; Purnamasari, Ragil
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.142991

Abstract

Penggunaan bahan bangunan material beton pada proyek konstruksi digunakan di hampir seluruh komponen struktur bangunan konstruksi. Untuk menopang berat beton dan pekerja di atasnya, bekisting yang digunakan sebagai cetakan beton harus kuat, kaku, dan kokoh. Untuk memotong biaya, disarankan untuk penggunaan material bekisting secara berulang. Proyek akhir ini merencanakan manajemen konstruksi pada proyek Pembangunan Menara 17 PWNU JATIM Kota Surabaya yang berlokasi di Jl. Masjid Al-Akbar Timur No. 9, Kota Surabaya, Jawa Timur dengan 17 lantai dan atap. Proyek akhir ini merencanakan dan menghitung biaya serta waktu penggantian metode pelaksanaan dari yang sebelumnya menggunakan metode bekisting konvensional menjadi metode bekisting aluminium formwork mulai dari lantai 2 sampai lantai 17. Hal ini dikarenakan proyek memiliki desain lantai tipikal. Penyusunan proyek akhir dimulai dari mengidentifikasi item pekerjaan, kemudian menghitung volume dan produktivitas pekerjaan yang akan digunakan dalam menentukan durasi setiap item pekerjaan sehingga dapat menyusun penjadwalan. Hasil analisa perhitungan waktu diperoleh selama 316 hari kerja dan biaya pelaksanaan sebesar Rp51.705.176.000,00.
Perhitungan Percepatan Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off (TCTO) pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium dan Perkuliahan UPN “Veteran” Jawa Timur Destiane, Ane Aulia; Fauzi, Aan; Purnamasari, Ragil
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.143015

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan mengatasi keterlambat-an pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium dan Perkuliahan UPN “Veteran” Jawa Timur dengan deviasi yang terjadi di lapangan sampai -36,420% pada minggu ke-40 pelaksanaan proyek sehingga mengalami keterlambatan selama 100 hari kerja. Dilakukan analisa percepatan memakai metode Time Cost Trade Off pada minggu ke-40 karena mengalami keterlambatan pekerjaan mencapai deviasi yang paling maksimal. Metode Time Cost Trade Off (TCTO) atau pertukaran waktu dan biaya adalah pemampatan waktu pelaksanaan proyek dengan tujuan untuk mendapatkan waktu (durasi) maupun biaya optimum proyek dengan pengurangan durasi proyek. Pemakaian metode percepatan ini bertujuan agar dapat mempersingkat waktu pelaksanaan proyek dengan penambahan biaya seminimum mungkin terhadap kegiatan yang dipercepat. Dalam melakukan percepatan, dilakukan pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis agar lebih efisien. Analisis percepatan dilakukan pada struktur lantai 1 hingga lantai atap dengan jumlah 9 lantai. Alternatif percepatan yang digunakan adalah alternatif penambahan tenaga kerja dan alternatif penambahan shift kerja dengan metode perhitungan pada kelima tahap kompresi iterasi. Kedua alternatif tersebut nantinya akan digunakan dalam saat melakukan kompresi iterasi. Hasil dari analisis percepatan dengan metode Time Cost Trade Off (TCTO) didapatkan bahwa pada tahap kelima kompresi iterasi dengan alternatif penambahan tenaga kerja dan penambahan shift kerja menghasilkan waktu dan biaya yang paling optimum. Didapatkan percepatan waktu dari durasi dan total biaya keterlambatan awal sebesar 198 hari dan biaya Rp18.931.543.453,00 menjadi 98 hari dengan biaya Rp14.658.150.989,00. Dimana hasil percepatan iterasi 5 meru-pakan alternatif percepatan yang paling efisien dan paling opti-mum dikarenakan dapat mengatasi keterlambatan selama 100 hari sesuai kontrak awal dan memiliki biaya total yang paling murah.
Perkuatan Terowongan Pengelak Menggunakan Rockbolt dan Shotcrete Bendungan Bagong Trenggalek Wijaya, Farid Pandu; Sungkono, Sungkono
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.143057

Abstract

Terowongan pengelak bendungan Bagong ter-letak di sisi kanan sungai Bagong (sisi barat), dibangun pada lapisan batuan keras (fresh rock) yang menunjukan relatif stabil. Pelaksanaan konstruksi terowongan penge-lak menggunakan metode peledakan (blasting) dalam penggaliannya, yang menyebabkan beberapa potensi risiko berkaitan dengan kestabilan. Sehingga pada tahap-an konstruksi terowongan pengelak bendungan Bagong perlu diberikan perkuatan untuk menjaga kestabilan. Perkuatan yang digunakan adalah angkur batuan (Rock bolt), dan beton semprot (Shotcrete). Plaxis V.20 meru-pakan salah satu perangkat lunak dalam bidang geotek-nik yang menggunakan metode elemen hingga yang bisa digunakan untuk memodelkan stabilitas terowongan menggunakan perkuatan Rock bolt dan Shotcrete. Dengan demikian tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganali-sis stabilitas terowongan. Dari hasil pemodelan diperoleh hasil setiap penambahan perkuatan akan menyebabkan penambahan nilai angka keamanan dan menurunkan nilai deformasi. Besarnya nilai keamanan dipengaruhi oleh nilai massa batuan atau rock mass rating (RMR) dan faktor disturbansi. Pada zona 1 yang memiliki nilai RMR sebesar 68 dan faktor disturbansi sebesar 0,8 didapatkan angka keamanan 6,110 dengan deformasi sebesar 0,0010 m. Pada Zona 2 didapatkan angka keamanan sebesar 1,717 dan deformasi sebesar 0,00801. Pada Zona 3 dida-patkan angka keamanan sebesar 1,993 dan deformasi sebesar 0,00482. Pada Zona 4 didapatkan angka keaman-an sebesar 2,240 dan deformasi sebesar 0,00873. Pada Zona 5 didapatkan angka keamanan sebesar 1,936 dan deformasi sebesar 0,00707.
Evaluasi Perhitungan Waktu dan Biaya Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Tower ITS 2 Surabaya Menggunakan Metode Earned Value Management (EVM) Hadju, Azzahra Putri Fidelia; Fauzi, Aan; Purnamasari, Ragil
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.143137

Abstract

Pekerjaan konstruksi merupakan suatu bidang pekerjaan yang mengalami fluktuasi dan cenderung mengandung risiko yang memberikan pengaruh terhadap produktivitas, kualitas, dan biaya suatu proyek. Maka dari itu, pada setiap proyek diperlukan adanya tindakan pengendalian biaya dan waktu dengan mengetahui kinerja proyek yang telah berlangsung. Salah satu teknik manajemen proyek untuk mengukut dan menilai kemajuan dari suatu proyek berdasarkan parameter waktu dan biaya, yaitu Earned Value Management (EVM) yang kemudian akan diterapkan pada Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Tower ITS 2 Surabaya. Perhitungan metode EVM didasarkan pada nilai Planned Value (PV), Earned Value (EV), dan Actual Cost (AC). Data tersebut kemudian digunakan untuk menganalisis Schedule Variance (SV), Cost Variance (CV), Cost Performance Index (CPI), Schedule Performance Index (SPI), serta memperkirakan waktu penyelesaian akhir proyek (ECD) dan perkiraan biaya penyelesaian proyek (EAC). Pengontrolan performa proyek ditinjau mulai dari minggu ke-1 hingga minggu ke-36. Hasil analisis pada minggu ke-36 menunjukkan bahwa yang dikeluar-kan lebih kecil dari yang telah dianggarkan dan waktu pelak-sanaan lebih lama 1 (satu) minggu dari jadwal rencana, yang ditunjukkan dengan nilai CPI=1,118 (CPI>1) dan SPI=0,984 (SPI<1). Hasil perhitungan didapatkan estimasi biaya akhir proyek sebesar Rp32.888.496.220,53 dengan perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan, yaitu selama 49 minggu.
Pengaruh Keruntuhan Bendungan Ngancar terhadap Elevasi Muka Air Waduk Gajah Mungkur Cahyani, Ashfi Luthfita; Wahyudi, Hendra
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.143309

Abstract

Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 tentang bendungan, menyebutkan bahwa setiap bendungan harus dilengkapi dengan Dokumen Rencana Tindak Darurat (RTD) dalam rangka antisipasi penyelamatan jiwa dan harta benda, apabila terjadi kegagalan bendungan. Maka atas dasar tersebut, maka analisis keruntuhan diperlukan untuk Bendungan Ngancar. Sebagai bentuk tindakan preventif perlu dilakukan analisis kondisi hidrolis alur dan lembah sungai di hilir (downstream valley) bendungan dan pengaruh keruntuhan Bendungan Ngancar terhadap Bendungan Gajah Mungkur yang ada di hilirnya. Dan mengingat bahwa Waduk Ngancar merupakan waduk yang telah dibangun dari tahun 1942 dan telah berdiri selama kurang lebih 79 tahun. Analisis keruntuhan bendungan Bendungan Ngancar dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kedalaman banjir, kecepatan aliran yang ditimbulkan, dampak yang ditimbulkan dari keruntuhan berupa peta genangan banjir, klasifikasi bahaya pada wilayah terdampak, dan kondisi muka air Waduk Gajah Mungkur sebagai imbas keruntuhan Bendungan Ngancar. Analisis keruntuhan Bendungan Ngancar ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program HEC-RAS 6.2. Bendungan Ngancar memiliki volume muka air normal 371.56 ribu m3 dan saat muka air banjir memiliki volume 498.92 ribu m3. Simulasi keruntuhan bendungan dilakukan dengan menggunakan Q 0,5 PMF. Pada hasil simulasi keruntuhan didapatkan kedalaman banjir tertinggi adalah 8,16 m dengan kecepatan aliran 6,84 m/s. jarak genangan terjauh mencapai 13,7 m dari Bendungan Ngancar. Akibat dari keruntuhan ini terdapat 5 pemukiman desa tergenang dan seluas 85,6 hektar sawh dan ladang penduduk tergenang. Adapun kondisi Waduk Gajah Mungkur yang berjarak 8,5 km dari Bendungan Ngancar mengalami peningkatan elevasi muka air waduk hingga mencapai 139 mdpl dari muka air banjir Waduk Gajah Mungkur.
Studi Pemilihan Alternatif Kemiringan Maindam Berdasarkan Rembesan dan Stabilitas Bendungan Jragung Kabupaten Semarang Azizah, Siti Rismaul; Imaaduddiin, Muhammad Hafiizh; Sa’ud, Ismail
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.143316

Abstract

Bagian paling penting dari bendungan adalah tubuh bendungan (maindam) karena secara garis besar tubuh bendungan adalah rembesan dan stabilitas. Dalam perencanaan bendungan urugan tanah, terutama bendungan urugan tipe zonal, analisis zona-zona penyusun tubuh bendungan sangat dibutuhkan. Besar ketebalan zona inti sangat mempengaruhi tubuh bendungan terhadap rembesan dan stabilitas bendungan. Pada penelitian ini dilakukan analisis stabilitas dan rembesan tubuh bendungan memakai 3 alternatif dimensi tubuh bendung-an bagian zona inti yang mempengaruhi ketebalan zona filter halus dan random. Selanjutnya dilakukan analisis rembesan dan stabilitas dengan menggunakan program aplikasi Geo-Studio 2018. Analisis stabilitas longsoran menggunakan aplikasi Geo-Studio sisi hilir pada kondisi eksisting memiliki nilai safety factor sebesar 1,66, kondisi muka air banjir 1,62 dan keadaan surut cepat sebesar 1,7. Pada kondisi alternatif 1 mendapat nilai keamanan untuk muka air normal 1,67, muka air banjir sebesar 2,30, dan muka air surut cepat 2,00. Untuk alternatif 2 mendapat-kan nilai keamanan untuk muka air normal 2,15, muka air banjir 2,18 dan muka air surut cepat 3,00. Untuk nilai rembesan yang sesuai di alternatif 1 yang mempunyai nilai rembesan sebesar 1,87×10-6 m³/detik, muka air banjir sebesar 1,97×10-6 m³/detik, dan muka air surut cepat sebesar 1,73×10-7 m³/detik akan tetapi untuk nilai stabilitasnya cukup rendah dibandingkan dengan alternatif ke 2.
Desain Alternatif Pondasi Bored Pile Menggunakan Metode Statis dan Plaxis 3D pada Jembatan Sine STA 0+325 Proyek Pembangunan Jalur Lintas Selatan Lot 6A Pantai Sine - Batas Blitar 1 Sari, Kumara Ulya; Muntaha, Mohammad
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.143633

Abstract

Perencanaan pondasi suatu struktur bangunan harus mempertimbangkan beberapa hal diantaranya jenis pondasi, kondisi sekitar dan struktur tanah. Pondasi tiang bor (bored pile) menjadi pilihan pada Jembatan Sine proyek pembangunan Jalur Lintas Selatan Lot 6A Pantai Sine – Batas Blitar 1. Berdasarkan hasil pengujian ulang borhole, nilai SPT (Standard Penetration Test) tanah di lapangan lebih kecil dibandingkan dengan data borlog perencanaan.Perencanaan ulang konfigurasi pondasi bored pile sebagai desain alternatif dari struktur bawah Jembatan Sine dengan menghitung daya dukung maupun penurunan. Struktur atas Jembatan dihitung untuk memperoleh gaya reaksi pada dasar bangunan. Perhitungan daya dukung pondasi menggunakan metode statis yaitu Reese and O’Neill dan Finite Element Method (FEM) berupa Plaxis 3D.Hasil, pondasi boredpile direncanakan berdiameter D60cm, D80cm dan D100cm. Pada lima titik borhole didapatkan 15 type konfigurasi pondasi dengan kedalam BH-A1 50 m, BH-P1 50 m, BH-P2 56 m, BH-P3 56 m dan BH-A2 50 m. Kapasitas dukung tanah terkecil terdapat pada titik P1 dengan diameter pondasi 60 cm sebesar 229.90 ton di kedalaman 50 m. Sedangkan kapasitas dukung tanah terbesar terdapat pada titik P3 dengan diameter pondasi 100 cm sebesar 584.82 ton di kedalaman 56 m. Pemodelan dengan program komputer Plaxis 3D dimodelkan berdasarkan hasil perhitungan metode statis. Untuk hasil analisa penurunan didapatkan angka penurunan metode Plaxis 3D lebih kecil dari pada perhitungan metode statis dengan selisih rata-rata untuk penurunan tiang tunggal 49% dan penurunan kelompok tiang 15%.
Manajemen Pelaksanaan Konstruksi Terowongan Pengambilan (Intake) pada Proyek Bendungan Jlantah Kabupaten Karanganyar,Jawa Tengah Budi Kinanti, Sekar Putri; Sa’ud, Ismail; Fauzi, Aan
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.143700

Abstract

Terowongan pengambilan berfungsi untuk pengam-bilan air tampungan waduk dilengkapi dengan pipa penstock untuk mengalirkan air tampungan waduk agar bisa dimanfa-atkan oleh masyarakat. Agar dapat mewujudkan bangunan tersebut menjadi nyata guna mencapai tujuan yang diinginkan maka diperlukan manajemen pelaksanaan konstruksi yang tepat karena kegiatan konstruksi memiliki hubungan yang saling berkaitan satu sama lain. Pengumpulan data yang dilaku-kan adalah gambar kerja, spesifikasi teknis proyek, Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Kabupaten Karang-anyar, dan data penunjang lainnya. Dari data yang diperoleh dilakukan pengolahan data, yaitu mengidentifikasi item pekerjaan, pem-buatan metode pelaksanaan, kemudian dilakukan perhitungan volume tiap item pekerjaan, produktivitas alat berat, dan kebutuhan jumlah pekerja. Dari perhitungan tersebut digu-nakan untuk menentukan durasi dan rencana anggaran biaya. Untuk penyusunan penjadwalan proyek menggunakan software Microsoft Project. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan kebutuhan alat berat yang digunakan, durasi waktu pelaksanaan konstruksi terowongan pengambilan di Ben-dungan Jlantah selama 583 hari kalender dengan jam kerja efektif selama 7 jam kerja dengan rencana anggaran biaya sebesar Rp12.829.335.000,00.
Perencanaan Sumber Daya untuk Produksi Tinta Packaging dengan Pendekatan Discrete-Event Simulation Putra, Kadek Wahyu Suarta; Arvitrida, Niniet Indah
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.145009

Abstract

PT XYZ merupakan pemasok tinta packaging dengan model business to business dengan sumber revenue dari tiga pelanggan utama. Tantangan yang dihadapi perusahaan adalah rendahnya tingkat pengiriman tepat waktu akibat penerimaan 17,62% pesanan dengan permintaan lead time yang lebih singkat dari yang bisa PT XYZ tawarkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah peningkatan kapasitas produksi. Untuk menyelesaikan pesanan pelanggan, perusahaan menggunakan aliran produksi job-shop yang melibatkan antrean pesanan. Pendekatan simulasi kejadian diskrit digunakan untuk menentukan jumlah sumber daya produksi untuk meningkatkan performa pengiriman tepat waktu ke target perusahaan yaitu 95%, dalam kondisi pesanan standar. Skenario rekomendasi perbaikan adalah penambahan 2 teknisi lab dan 3 mixer kecil serta pengurangan 1 pekerja produksi. Pada kondisi standar, rekomendasi perbaikan dapat menyelamatkan pemasukan bulanan perusahaan sebesar rata-rata Rp 2.022.938.750 akibat peningkatan persentase pengiriman tepat waktu dari 54,60% menjadi 95,61%. Pada kondisi peak order, rekomendasi perbaikan dapat menyelamatkan pemasukan bulanan perusahaan sebesar rata-rata Rp 3.718.196.250 akibat peningkatan persentase pengiriman tepat waktu dari 33,82% menjadi 90,90%. Skenario perbaikan membutuhkan biaya tetap sebesar Rp 1.052.000.000 dan mengakibatkan peningkatan rata-rata total biaya variabel sebesar Rp 7.701.507 pada kondisi standar dan Rp 6.670.275 ketika peak order. Rekomendasi solusi menghasilkan NPV yang lebih besar dibandingkan kondisi awal sehingga layak diimplementasikan.
Perencanaan Parkir Stasiun Halim untuk Mendukung Operasi Kereta Cepat Jakarta - Bandung Enggarini, Fennyta Zulfah; Herijanto, Wahju; Istiar, Istiar
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.131891

Abstract

Urgensi masyarakat untuk melakukan mobilitas akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya sebuah daerah dan akan menimbulkan permasalahan jika tidak didukung dengan sistem transportasi yang baik. Munculnya moda transportasi baru di Indonesia, seperti kereta cepat, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk melancarkan mobilitas masyarakat. Stasiun Halim yang terletak di Jakarta Timur merupakan salah satu stasiun yang melayani kereta cepat tersebut dengan rute Jakarta – Bandung. Aksesibilitas stasiun ini harus diperhatikan karena cakupan target penumpangnya yang luas, yaitu masyarakat Jabodetabek. Untuk mendukung hal tersebut, penelitian ini akan menganalisis kebutuhan parkir dan merencanakan layout fasilitas parkir Stasiun Halim. Dengan direncanakannya fasilitas parkir yang baik dan memenuhi kebutuhan parkir, aksesibilitas Stasiun Halim menjadi tak terbatas dan diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang mengkombinasikan kendaraan pribadi dengan moda transportasi umum untuk perjalanan mereka. Pedoman yang digunakan antara lain “Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota 1998”, dan beberapa referensi lain yang berkaitan dengan perencanaan parkir. Dari hasil pengolahan data primer dan sekunder, fasilitas parkir Stasiun Halim direncanakan terdiri dari taman parkir dan dua gedung parkir. Taman parkir Stasiun Halim mempunyai luas 12485,073 m², dapat menampung 262 mobil ditambah 50 parkir mobil khusus. Gedung parkir A, terdiri dari 11 lantai dengan luas 2600 m²/lantai, dapat menampung 540 sepeda motor dan 644 mobil. Gedung parkir B, terdiri dari 4 lantai dengan luas setiap lantai adalah 6250 m², dapat menampung 626 mobil. Sehingga, untuk kapasitas keseluruhan, fasilitas parkir Stasiun Halim dapat menampung 1582 mobil dan 540 sepeda motor.