cover
Contact Name
Mita Yuniati
Contact Email
mitayuniati@unesa.ac.id
Phone
+6285736219539
Journal Mail Official
mitayuniati@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Gedung A3 Lt. 2, Fakultas Teknik - Universitas Negeri Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Online Tata Busana
Jurnal Online Tata Busana berisi hasil penelitian bidang Fesyen baik di kependidikan maupun non kependidikan. Focus and Scope: - Pendidikan Tata Busana - Fesyen - Tekstil - Kriya tekstil - Teknologi menjahit - Pola Busana - Manajemen dan Kewirusahaan Fesyen
Articles 496 Documents
Perbedaan Hasil Jadi Tie Dye Kombinasi Pewarnaan Dengan Airbrush Pada Kain Sifon Sutra dan Satin Sutra SYA'ADAH, LILIS
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4162

Abstract

Abstrak Tie dye yaitu pewarnaan kain dengan memberi perintang berupa teknik jelujur atau ikatan sehinnga pada bagian itu tidak terkena celupan dan pada bagian tersebut terbentuklah motif. Airbrush adalah sebutan lain teknik melukis dengan memanfaatkan tekanan angin. Sifon sutra adalah adalah kain yang tipis dan transparan yang dibuat dengan tenunan polos menggunakan serat sutra sedangkan satin sutra kain melangsai serta mengkilap yang dibuat dengan tenunan silang satin menggunakan serat sutra. Tie dye kombinasi pewarnaan dengan airbrush merupakan salah satu kreatifitas yang mengembangkan tie dye dengan memberikan suatu yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jadi tie dye kombinasi pewarnaan dengan airbrush pada kain sifon sutra dan satin sutra, kemudian untuk mengetahui perbedaan hasil jadi tie dye kombinasi pewarnaan dengan airbrush pada kain sifon sura dan satin sutra. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Metode pengumpulan data menggunakan observasi. Jenis instrument penelitian menggunakan lembar observasi dengan member tanda cek list dan dilakukan pada 3 dosen, 2 pengrajin dan 25 mahasiswa tata busana. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan uji t dengan bantuan program komputer SPSS 18. Sesuai simpulan hasil jadi tie dye kombinasi pewaraan dengan airbrush pada aspek daya serap warna pencelupan pada kain sifon sutra memperoleh nilai rata-rata dalam kategori baik, dan untuk satin sutra dalam kategori baik. Pada aspek daya serap warna airbrush pada kain sifon sutra memperoleh nilai rata-rata dalam kategori baik dan satin sutra dalam kategori baik. Pada aspek hasil jadi tie dye pada kain sifon sutra memperoleh nilai rata-rata dalam kategori cukup dan satin sutra dalam kategori baik. Terdapat perbedaan pada aspek daya serap warna (penyerapan warna pada bagian baik dan buruk sama jelas), daya serap airbrush (hasil sapuan warna baik), dan daya serap airbrush (tidak terlihat butiran pewarna). Tidak ada perbedaan pada aspek daya serap warna (kerataan hasil warna), daya serap warna (warna yang dihasilkan pekat), hasil jadi tie dye (bagian dalam tidak termasuki warna), hasil jadi tie dye (terdapat semburat pada motif), hasil jadi tie dye (hasil jadi corak tritik 0,5 cm). Kata kunci: tie dye, airbrush, kain sifon sutra dan satin sutra. Abstract Tie dye is staining the fabric by giving the barrier a baste or bonding techniques sehinnga on the part not exposed to the dye and the piece is formed motif. Airbrush painting technique is another name by using wind pressure. Silk chiffon fabric is thin and is made transparent by using a plain weave silk fibers while the silk satin and shiny fabrics melangsai made with cross satin woven using silk fibersTie dye staining with a combination of airbrush is one that develops creativity by giving a tie dye differently. The purpose of this study was to determine the results of your own tie dye staining combined with airbrush on fabric silk chiffon and satin silk, then to know the differences in the results so tie dye staining combined with airbrush on fabric chiffon and satin silk sura.Type of this research was experimental research. Data collecting method used was observation. Type of instrument research used observation sheet with check list and performed by 3 lecturers, 2 craftsmen, and 25 fashion design colleges. Data analysis technique used was t-test with the help of SPSS 18 computer program. Type of this research was experimental research. Data collecting method used was observation. Type of instrument research used observation sheet with check list and performed by 3 lecturers, 2 craftsmen, and 25 fashion design colleges. Data analysis technique used was t-test with the help of SPSS 18 computer program. As conclusion, the outcome of tie dye combined with airbrush in aspect of dyeing color absorption on silk chiffon obtained mean good category, and silk satin good category. In aspect of airbrush color absorption on silk chiffon obtained mean good category and silk satin good category. In aspect of the outcome of tie dye on silk chiffon obtained mean good enough category and silk satin good category. There were different on the aspect of color absorption (color absorption on surface and back similarly clear), airbrush absorption (result of color spray was good), and airbrush absorption (unseen color grain). There were no different on aspect of color absorption (color flatness), color absorption (color resulted was solid), the outcome of tie dye (inner section was not colored), the outcome of tie dye (there was burst on motive), the outcome of tie dye (stripe result was dot 0.5cm). Keywords: tie dye, airbrush, silk chiffon fabric and silk satin
Pelatihan Pembuatan Dompet Makrame Dari Kain Perca di Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan Surabaya KHOIRIL HIDAYATI, ELRYSA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4163

Abstract

Abstrak Pelatihan diberikan sebagai salah satu upaya untuk mendorong orang berwirausaha. Salah satu pelatihan yang dapat diberikan yakni dengan memanfaatkan kain perca seperti halnya pelatihan pembuatan dompet makrame dari kain perca di Panti Asuhan KH. Achmad Dahlan Surabaya yang menjadi pembahasan pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) aktivitas instruktur (2) aktivitas peserta (3) hasil pelatihan (4) respon peserta pelatihan pembuatan dompet makrame dari kain perca di Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan Surabaya. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode observasi, tes, dan metode angket. Metode observasi digunakan untuk menilai aktivitas instruktur dan aktivitas peserta pelatihan. Jumlah observer pada pelatihan ini sebanyak tiga orang yang terdiri satu orang pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan Surabaya dan dua orang lainnya mahasiswa jurusan pendidikan. Tes digunakan untuk menilai hasil pelatihan pembuatan dompet makrame dari kain perca oleh peneliti. Sedangkan metode angket digunakan untuk mengetahui respon peserta terhadap pelatihan, adapun jumlah peserta pelatihan sebanyak 10 orang. Hasil pengambilan data diolah dengan menggunakan persentase (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh aktivitas instruktur pada pertemuan pertama dan kedua dalam pelatihan terlaksana dengan baik, tepat dan sistematis. Aktivitas peserta pada pertemuan pertama dan kedua juga memenuhi kriteria penilaian baik, yakni dilaksanakan dengan tepat, dan sistematis. Hasil pelatihan pembuatan dompet makrame dari kain perca ditinjau dari aspek ketepatan teknik makrame, keserasian dan kerapian memenuhi kriteria penilaian sangat baik. Respon peserta terhadap pelatihan pembuatan dompet makrame dari kain perca hampir semua jawaban positif, namun ada dua aspek yang belum terpenuhi jawaban “ya” sempurna yakni aspek materi yang mudah dipahami dan demonstrasi yang mudah dipahami. Hal tersebut menunjukkan bahwa materi yang diberikan cukup sulit bagi peserta namun setelah didemonstrasikan oleh instruktur, peserta lebih memahami. Selain itu juga pelatihan ini relatif baru dan menyenangkan bagi mereka dan perlu dikembangkan lebih lanjut. Kata kunci: Pelatihan, makrame, hasil pelatihan pembuatan dompet makrame Abstract The training is given as part of efforts to encourage entrepreneurship. The one of the training that can be provided by utilizing the patchwork as that the training of making macramé purses of patchwork in Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan Orphanage Surabaya that discussed in this research. The purpose of the research are: (1) instructor activites (2) participants activities (3) the product of macrame purses (4) participants responses at the training of making macramé purses of patchwork in Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan Orphanage Surabaya. The method of collecting data using the method observation, performance test, and method questionnaire. The method observation used to assess the instructor activities and participants activities at the training. The number of observers on the training consisted of three people from one of the managers KH. Achmad Dahlan Muhammadiyah Orphanage in Surabaya and two people students majoring in education. Performance test used to assess the product of purses at the training of making macramé purses of patchwork by researcher. While the method questionnaire used to determine the participants responses at the training activities, as for the number of respondents as many as ten people. The captured data is prosessed by using a percentage. The result of the research showed that all instructor at the first and the second meeting in the training activities got criteria of a good assessment, carried out by precise and systematic. Activities of the participants at the first meeting and the second meeting got criteria of a good assessment. The product of macramé purses of patchwork review of aspect of macramé technical provisions, harmony, tidiness got criteria of a very good assessment. Participants responses at the training of making macramé purses of patchwork almost all the positive responses but there are two aspect that have not fulfilled the perfect answer “yes” that explanation of material and demonstration which is easy to understand. It shows that the material provided is quite difficult for participants. But after a demonstration by the instructor, better understood by participants but it is also a relatively new training and fun for them and further developep. Key words: The training, macrame, the product of macramé purses
Perbedaan Hasil Jadi Kombinasi Pewarnaan Airbrush dan Block Printing Pada 2 Jenis Kain Sutera SETIANI, SULIS
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4174

Abstract

Abstrak Kombinasi pewarnaan airbrush dan block printing adalah kombinasi pewarnaan menggunakan airbrush dengan diberikan motif block printing sebagai variasinya. Kombinasi pewarnaan airbrush dan block printing pada selendang menggunakan kain chiffon sutera dan organza sutera. Chiffon sutera dan organza sutera merupakan 2 jenis kain yang memiliki sifat yang hampir sama dan keduanya terbuat dari serat sutera. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kombinasi pewarnaan airbrush dan block printing pada kain chiffon sutera dan kain organza sutera, dan untuk mengetahui perbedaan hasil jadi kombinasi pewarnaan airbrush dan block printing pada kain chiffon sutera dan kain organza sutera. Jenis penelitian termasuk penelitian eksperimen dengan variabel bebas jenis kain yang digunakan yaitu kain chiffon sutera dan organza sutera, variabel terikat adalah hasil jadi kombinasi pewarnaan airbrush dan block printing dan variabel control adalah desain selendang, ukuran selendang, desain motif block printing, ukuran pewarna, alat airbrush, bentuk dan ukuran stempel, dan orang yang mengerjakan. Metode pengumpulan data adalah observasi dengan instrument penelitian daftar cek list. Analisis data menggunakan uji t dengan signifikansi 5% (&alpha; < 0,05). Hasil penelitian ini dilihat dari aspek gradasi warna airbrush, aspek daya serap warna airbrush, aspek daya serap zat pewarna motif block printing, dan aspek tekstur hasil jadi selendang dengan kain sebelum diairbrush dan block printing menggunakan kain chiffon sutera dan kain organza sutera dikategorikan baik, pada aspek ketajaman warna motif block printing menggunakan kain chiffon sutera dikategorikan baik sedangkan menggunakan kain organza sutera dikategorikan cukup baik. Terdapat perbedaan hasil jadi kombinasi pewarnaan airbrush dan block printing, pada 3 aspek yaitu aspek gradasi warna airbrush, daya serap warna airbrush, dan ketajaman warna motif block printing. Sedangkan 2 aspek yang tidak terdapat perbedaan, yaitu aspek daya serap zat pewarna motif block printing dan tekstur hasil jadi selendang dengan kain sebelum diairbrush dan block printing. Kata Kunci: Airbrush, Block Printing, kain chiffon sutera dan organza sutera. Abstract Combined airbrush and block printing coloration is combination of coloration using airbrush then added with block printing motive as variation. Combined airbrush and block printing coloration was on shawl using silk chiffon fabric and silk organza. Silk chiffon and silk organza are 2 type of fabric which has almost similar feature and both are made of silk fiber. The purpose of this research were to know the outcome of combined airbrush and block printing coloration on silk chiffon fabric and silk organza, and to know differences of the outcome of combined airbrush and block printing coloration on silk chiffon fabric and silk organza. Type of this research included in experimental research with independent variable type of fabric were used, those were silk chiffon fabric and silk organza, dependent variable was combined airbrush and block printing coloration, and controlled variables were shawl design, shawl size, block printing motive design, color composition, airbrush equipment, shape and size of stamp, and person who conducted. Data collecting method was observation with research instrument in form of check list. Data analysis used t-test by significance 5% (&alpha; < 0,05). Result of this research viewed from aspects of airbrush gradation color, airbrush color absorption, block printing color absorption, and texture of the outcome shawl before airbrushed and block printing which used silk chiffon fabric and silk organza were categorized good, on aspect of color sharpness of block printing motif which used silk chiffon fabric categorized good, while which using silk organza fabric was categorized good enough. There were different outcomes of combined airbrush and block printing coloration on three aspects, it were airbrush color gradation aspect, airbrush color absorption aspect, and color sharpness of block printing motif. Whereas 2 aspects were no difference were color absorption aspect of block printing motif and texture of the outcome shawl before airbrushed and block printing. Keywords: airbrush, block printing, silk chiffon fabric and silk organza
Pengaruh Ketebalan Kain Rajut Ganda Terhadap Hasil Jadi Blus Gills On Hip Dengan Metode Pattern Magic Stretch Fabrics AFIFATULHUSNA,
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4180

Abstract

Penerapan Model Pembelajaran Langsung (MPL) Pada Mata Pelajaran Menggambar Busana (Fashion Drawing) Sub Kompetensi Menggambar Macam-Macam Desain Rok Di Kelas X Busana Butik 3 SMKN 6 Surabaya SEPTIANITA,
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4192

Abstract

Abstrak Model pembelajaran langsung adalah suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: aktivitas guru dan siswa dengan penerapan model pembelajaran langsung menggambar macam-macam desain rok serta untuk mengetahui hasil belajar siswa. Subjek peneliatian ini adalah kelas X Busana Butik 3 SMKN 6 Surabaya sebanyak 24 siswa. Jenis penelitian adalah jenis penelitian deskriptif, sedangkan pengambilan data dilaksankan dengan melakukan serangkaian observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, serta lembar soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa teori dan hasil praktek siswa dalam membuat macam-macam desain rok. Dari hasil analisis data yang telah diperoleh sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan aktivitas guru dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam penerapan model pembelajaran langsung menggambar macam-macam desain rok berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh kedua observer menunjukan hasil prosentase mencapai 92% dan sesuai dengan kriteria aktivitas guru (80%-100%) dapat dikategorikan sangat baik, aktivitas siswa selama proses belajar dalam penerapan model pembelajaran langsung menggambar macam-macam desain rok berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh kedua observer menunjukkan hasil prosentase mencapai 89% dan sesuai dengan kriteria aktivitas siswa (80%-100%) dapat dikategorikan sangat baik. Rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah sebesar 86,4. Jumlah ketuntasan siswa yaitu sebanyak 23 siswa dinyatakan tuntas dan 1 siswa dinyatakan tidak tuntas, prosentase ketuntasan belajar secara klasikal mencapai sebesar 95,8%. Jadi penerapan pembelajaran langsung dapat dikatakan berhasil (tuntas). Kata Kunci: Model Pembelajaran Langsung, Aktivitas Guru, Aktivitas Siswa, Hasil Belajar Abstract Direct instruction model is an approach of teaching that help student to learn basic competence and obtained information taught step by step. The purpose of this research were to know teacher activity and students activity by implementation of direct instruction of drawing various designs of skirt in classroom X fashion boutique 3 SMKN 6 Surabaya as many 24 students. Type of this research was descriptive research, while data collection conducted by series of observation on teacher activity and student activities during the process of learning was performed, and test question sheet to know student theory learning achievement and practice result to make various designs of skirt. From data analysis obtained could be concluded that overall teacher activity to manage teaching and learning in implementation of direct instruction of drawing various designs of skirt based on observation performed by both observers shows percentage result 92% and as teacher activity criteria (80% - 100%) could be categorized very good. Student activity during learning process within implementation of direct instruction model of drawing various designs of skirt based on observation performed by both observers shows percentage result 89% and as student activity criteria (80%-100%) could be categorized very good. The average of students learning achievement was 86.4. Quantity of completeness were 23 students completed and 1 student stated not completed, percentage of learning completeness classically was 95.8%. Then the implementation of direct instruction could be said successful (completed). Keywords: direct instruction model, teacher activity, student activity, learning achievement.
Pemetaan Desain Bordir Di Surabaya Utara (Studi Deskriptif Desain Bordir Pada Pusat Perbelanjaan Di Surabaya Utara) WULANDARI, DEFI
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4195

Abstract

Abstrak Surabaya memiliki banyak pusat perbelanjaan yang menjual aneka busana pria dan wanita dewasa dengan hiasan bordir. Desain bordir mencakup sumber ide yaitu Bentuk alami, bentuk dekoratif, bentuk stilasi, bentuk geometris,dan bentuk abstrak. Sedangkan untuk teknik bordir sendiri terdapat dua macam yaitu teknik dasar dan teknik terapan. Dari desain dan teknik bordir tersebut penerapannya yaitu pada busana pria dewasa dan busana wanita dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati busana pria dan busana wanita dewasa dari segi desain bordir. Dengan tujuan untuk mengetahui pemetaan desain bordir di wilayah Surabaya utara. Penelitian ini dilakukan di pusat perbelanjaan meliputi JMP (Jembatan Merah Plaza), PGS (Pusat Grosir Surabaya), pasar Kapasan, Atom mall, ITC Surabaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah desain bordir yang ada di wilayah Surabaya utara, ditinjau dari sumber ide, Teknik bordir, Apllied/terapan, Unsur desain, dan Prinsip desain. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan persentase. Berdasarkan dari hasil keseluruhan aspek sumber ide yang telah diamati, ternyata hiasan bordir yang paling tinggi di pusat perbelanjaan di Surabaya Utara yaitu hiasan bordir dengan bentuk alami diperoleh hasil pemetaan yaitu 33,6 % karena bentuk alami sangat trend,untuk teknik bordir dasar yaitu setik loncat 30 %, Applied/ penerapan yaitu busana wanita berupa blus 24,4 %. unsur desain yaitu pada unsur warna 29,6 % dan dari prinsip desain yaitu irama 34 %. Kata Kunci : Bordir,Desain bordir dan teknik bordir Abstract Surabaya has many malls that sells vary of men wear and women wear with embroidery decoration. The embroidery designs included inspiration resource are natural shape, decorative, stylized, geometric, and abstract, whereas for embroidery technique, there are two types, basic technique and application technique. From that design and application technique, the applications are on men wear and women wear. This research purposed to observe the embroidery design of men wear and women wear in order to determine the embroidery design mapping in north Surabaya. This research was conducted in 5 malls including JMP (Jembatan Merah Plaza), PGS (Pusat Grosir Surabaya), market of Kapasan, Atom mall, ITC Surabaya. This research was descriptive research. Type of research used was Survey Research. Variables in this research were embroidery designs in north Surabaya, viewed from inspiration resource, embroidery technique, application, design elements and design principles. Data collecting method in this research was observation. Instrument in this research was observation manual that consists of observation sheets. The data analysis technique used to determine the embroidery motif in north Surabaya was descriptive analysis technique with percentages. Based on results of the overall aspects of inspiration resource have been observed reveals that the most widely embroidery decoration sold in 5 malls in North Surabaya was embroidery with the natural shape by mapping results obtained was 33.6%, because natural shape was very trend, embroidery technique that was skipped stitch 30% used to made embroidery decoration. The application was on women blouse 24.4%, because blouse is not season wear. Design elements was on colors 29.6% and design principles was on rhythm 34%. Keywords: Embroidery, embroidery designs and embroidery techniques
Karakteristik Berbusana Batik Siswa-Siswi Sekolah Dasar Laboratorium Universitas Negeri Surabaya JANAH KOMARO, NUR
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4311

Abstract

Abstrak Batik merupakan salah satu kreasi atau kesenian yang sudah lama ada dan menjadi salah satu warisan bangsa Indonesia yang berharga, sudah sepatutnya dijaga serta dilestarikan keberadaannya. Tanggal 2 Oktober 2009 ditetapkan batik sebagai world heritage oleh UNESCO dalam sidang akhir di Abu Dabhi. Antusias yang tinggi atas pengukuhan batik yang merupakan salah satu icon budaya Indonesia juga dilakukan oleh sekolah-sekolah dasar dan menengah salah satunya adalah Sekolah Dasar Laboratorium Unesa. Karakteristik dari busana batik yang dipakai oleh siswa-siswi Sekolah Dasar Laboratorium Unesa adalah beragam ditinjau dari desain (bluss, dress, kemeja dan t-shirt), warna (warna klasik, warna modern dan warna khas daerah) dan motif batik(batik klasik dan batik modern). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik berbusana batik siswa-siswi, tanggapan siswa-siswi dan tanggapan kepala sekolah tentang busana batik yang dipakai di Sekolah Dasar Laboratorium Unesa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan obyek siswa-siswi Sekolah Dasar Laboratorium Unesa. Metode pengumpulan data yaitu metode lembar angket yang dilakukan oleh 63 responden dan metode wawancara oleh kepala sekolah. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu angket dan wawancara yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, gambar atau foto. Data yang sudah dikumpulkan dipresentasekan kemudian dideskripsikan dengan kata. Berdasarkan hasil presentase, didapat bahwa karakteristik busana batik yang dipakai oleh siswa-siswi Sekolah Dasar Laboratorium Unesa berbeda dengan sekolah dasar pada umumnya, ditinjau dari desain (39,68% desain t-shirt yang lebih disukai), warna (61,9% warna modern warn yang lebih mengarah pada warna sekunder lebih disukai dan 30,16% suka dengan warna asal daerah Yogyakarta) dan motif batik (58,73% motif modern yang lebih disukai). 100% siswa-siswi suka dan sangat suka dengan penetapan berbusana batik oleh kepala sekolah yaitu ibu Dra. Endang Ariadi S, M. Pd. Kata Kunci: Berbusana Batik Bebas, Desain, Warna, Motif Abstract Batik is one of the creations or art that has long existed and became one of Indonesia's precious heritage, has been duly maintained and preserved its existence. Dated October 2, 2009 set batik as world heritage by the UNESCO in the final session in Abu Dabhi. High enthusiasm of the inaugural Batik is one of Indonesian cultural icon was also made by the elementary schools and the middle one of which is the Laboratory Elementary School Unesa. Characteristics of batik clothing worn by students Unesa Laboratory Elementary School is diverse in terms of design (bluss, dress, shirts and t-shirts), color (color classic, modern colors and color typical of the region) and batik (batik classic and modern batik). The objectives of this research is to investigate the characteristics of the students dress batik, students responses and responses of principals used in batik clothing Elementary School Unesa Laboratory. This research is quantitative descriptive object Elementary School students Unesa Laboratory. Method is a method of data collection conducted by the 63 questionnaire respondents and interviews by the principal. Data analysis process started by studying all data obtained from many source, that were questionnaire and interview that wrote in field note, private documentation, picture or photograph. Data already collected presented then described with words. Based on a percentage, obtained that the characteristics of batik clothing worn by students of different Unesa Laboratory Elementary School with elementary schools in general, in terms of design (39.68% t-shirt design which is preferred), color (61.9% color The preferred modern and 30.16% like the original color of the Yogyakarta area) and batik (58.73% preferred modern motif).100% students liked and really like batik dress with a determination by the school principal mother Dra. Ariadi Endang S, M. Pd. Keywords: Dressed in Batik Free, Designs, Colors, Motif
Hubungan Antara Latar Belakang Pendidikan, Pengalaman Kerja, Dan Motivasi Kerja Dengan Pendapatan Usaha Pada Tailor (Studi Di Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya) NURSERY, INDAH
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4313

Abstract

Abstrak Kebutuhan akan pakaian merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi, sehingga peluang usaha di bidang tersebut sangat besar. Banyaknya jenis usaha serupa yang tumbuh dan berkembang membuat persaingan usaha yang terjadi semakin tinggi. Persaingan usaha dapat dimenangkan dengan sumber daya berkualitas yang dapat diukur melalu latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan motivasi kerja. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara latar belakang pe ndidikan, pengalaman kerja dan motivasi kerja dengan pendapatan usaha baik secara individual ataupun bersama-sama. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi berganda dengan taraf signifikan 5% (a=0,05). Hasil penelitian menujukkan latar belakang pendidikan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan pendapatan usaha dengan nilai korelasi sebesar 0,432. Pengalaman kerja mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan pendapatan usaha dengan nilai korelasi sebesar 0,551. Motivasi kerja mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan pendapatan usaha dengan nilai korelasi sebesar 0,483. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan motivasi kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan pendapatan usaha baik secara individual ataupun bersama-sama. Kata Kunci : latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, motivasi kerja, pendapatan usaha. Abstract Human needs on clothes is a primary basic needs that must be fullfil so it give a chance to someone for building a business. Entrepreneurs that work in clothes industry has rise up so that the competition is going on. Competition can be won by having a qualified employee that can be measured by educational background, work experience and work motivation. The purpose of this research was to determine the relationship between educational background, work experience and work motivation with business income, either individually or together. Research type that is done is correlational research. Data analysis method that used is multiple regression analysis with significant level of 5% (a = 0,05). Research result show that educational background have positive and significant relationship with business revenue that shown by coefficient value as 0,432. Work experience have positive and significant relationship with business revenue that shown by coefficient value as 0,551. Work motivation have positive and significant relationship with business revenue that shown by coefficient value as 0,483. Research result show that educational background, work experience, and work motivation has significant relationship between business income, either individually or together. Keywords: educational background, work experience, work motivation, business revenue.
Pengaruh Ketebalan Kain Duchesse Terhadap Hasil Jadi Gore-Cowl Skirt Metode Helen Joseph-Armstrong RACHMAWATI, LUSYANA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4315

Abstract

Abstrak Gore-cowl skirt merupakan salah satu rok modifikasi antara rok pias yang terdapat sisipan seperti godet sehingga membentuk helaian-helaian tegak. Desain Gore-cowl skirt yang unik sehingga peneliti tertarik untuk meneliti gore-cowl skirt ini lebih lanjut. Kain yang digunakan pada penelitian ini adalah kain duchesse karena kain ini cocok digunakan untuk desain rok gore-cowl skirt. Kain duchesse yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan ketebalan 0.27 mm, 0.34 mm dan 0.44 mm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil jadi gore-cowl skirt menggunakan kain duchesse dengan ketebalan yang berbeda, untuk mengetahui pengaruh ketebalan kain dan hasil jadi gore-cowl skirt yang terbaik diantara ke tiga kain duchesse. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Variabel bebas dari eksperimen ini adalah kain duchesse dengan tebal (0.27 mm), (0.34 mm) dan (0.44 mm). Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan memberi tanda check (&radic;) dan dilakukan pada 6 dosen tata busana dan 24 mahasiswa tata busana. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians tunggal dengan bantuan program komputer SPSS 18. Berdasarkan analisis data penelitian hasil jadi gore-cowl skirt mengunakan tiga jenis kain duchesse 0.27 mm, 0.34 mm dan 0.44 mm ditinjau dari keseluruhan aspek menunjukkan bahwa hasil jadi gore-cowl skirt menggunakan kain duchesse 0.27 mm dengan mean sebesar 2.53 termasuk kategori baik. Sedangkan hasil jadi gore-cowl skirt menggunakan kain duchesse 0.34 mm nilai mean sebesar 3.32 termasuk kategori sangat baik. Kain duchesse 0.44 mm dengan mean sebesar 2.72 termasuk kategori baik. Ada pengaruh ketebalan kain duchesse terhadap hasil jadi gore-cowl skirt ditinjau dari lima aspek yaitu (1) ketepatan potongan garis pinggang (2) kesesuaian hasil jadi gore-cowl skirt dengan desain (3) posisi gore-cowl skirt (4) ketepatan ruang gerak gore-cowl skirt (5) ketepatan lingkar bawah rok. Hasil jadi gore-cowl skirt terbaik ketebalan kain duchesse 0.34 mm. Kata Kunci: Gore-cowl skirt , Ketebalan kain duchesse dan hasil jadi gore-cowl skirt. Abstract Gore-cowl Gore-cowl or skirt is a skirt modifications between skirt pias contained such godet inserts forming helaian-helaian upright. Gore-cowl or skirt has a unique design, fashionable, and volume is the latest fashion. Because of the unique design so that researchers are interested in researching gore-cowl skirt this further. The fabric used in this research was the duchesse because this fabric is suitable for design skirt gore-cowl or skirt. Duchesse fabric used in this research is with thickness 0.27 mm, 0.34 mm and 0.44 mm. this research aims to know the results so gore-cowl skirt using the duchesse with thickness 0.27 mm, 0.34 mm and 0.44 mm and jadigore-the best skirt cowl third among the duchesse.. This type of research is a research experiment. The free variables of these experiments was the duchesse dengantebal (0.27 mm), (0.34 mm) and (0.44 mm). Method of collecting data using the observation sheet by check (& amp; # 8730;) and performed on the fashion and hairdressing lecturer 6 24 students of fashion. Data analysis technique used is a single variance analysis with the help of a computer program SPSS 18. Based on the research results of the data analysis so gore-cowl skirtmengunakan three types of fabric duchesse 0.27 mm, 0.34 mm and 0.44 mm of overall results demonstrate that aspect so gore-cowl using cloth or skirt duchesse 0.27 mm with a mean of 2.53 categories include both. While the results so gore-cowl using cloth or skirt duchesse 0.34 mm mean value of 3.32 includes categories very well. The duchesse 0.44 mm with a mean of 2.72 categories include both. There is the influence of the thickness of the fabric of the duchesse of results so gore-cowl skirt reviewed from five aspects, namely (1) the appropriateness of the waistline piece (2) suitability of results so gore-cowl design with the skirt (3) position of the cowl-gore skirt (4) the appropriateness of the space motion of gore-cowl or skirt (5) precision of the circumference of the bottom of the skirt. The results so gore-best skirt fabric thickness of cowl duchesse 0.34 mm. Keywords: Gore-cowl or skirt, the thickness of the fabric of the duchesse and results so the cowl-gore skirt
Perkembangan Ragam Hias Batik Pring Sedapur Tahun 2002 - 2012 Di Dusun Papringan Desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan WULAN HERDIANA, ASTRI
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4316

Abstract

Abstrak Batik merupakan salah satu tekstil tradisional khas Indonesia yang mendunia. Setiap daerah memiliki ragam hias yang berbeda dengan ciri khas dari daerahnya masing-masing. Batik Pring Sedapur merupakan Kabupaten Magetan yang patut dilestarikan. Untuk melestarikan karya seni batik ini maka perlu diadakan penelitian guna mengetahui perkembangan ragam hias batik Pring Sedapur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perkembangan ragam hias yang digunakan pada batik tulis Pring Sedapur di Dusun Papringan Desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Analisa Data menggunakan Triangulasi dengan menggunakan 3 metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Batik Pring Sedapur diciptakan oleh Kepala Desa Sidomukti yang bernama Bapak Tikno. Motif ini terinspirasi dari keadaan desa tempat batik ini muncul di Dusun Papringan yang masih banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon bambu yang memiliki banyak kegunaan dan manfaat. Dari sinilah tercipta berbagai ragam hias batik Pring Sedapur yang berawal dari bambu dengan kombinasi matahari yang memiliki makna matahari sebagai sumber kehidupan manusia diantara serumpunan pohon bambu yang merupakan perlambang manusia sebagai makhluk sosial. Perkembangan batik Pring Sedapur dipengaruhi oleh potensi yang ada di Kabupaten Magetan meliputi batik Pring Cilik, batik Jalak Lawu, batik Sekar Jagad dan batik Magetan Ngumandang. Ragam hias utama yang digunakan adalah pohon bambu, matahari, burung jalak lawu, gunung lawu dan pohon bambu kecil. Ragam hias pelengkap yang digunakan pada perkembangan batik adalah rumput atau ilalang, pohon suluran, batu, jalak lawu, aneka anggrek dan sepatu. Isen-isen yang digunakan pada perkembangan ragam hias batik adalah sawut, cecek krembyang, sisik, galaran, cecek gabahan, kembang jeruk dan ukel. Warna yang digunakan untuk dasaran banyak menggunakan warna gelap pada awalnyayang berkembang menjadi variasi. Untuk motifnya warna biasa dipadu padankan dengan warna-warna kontras yang sesuai dengan dasarannya. Kata Kunci: Ragam hias, Batik pring sedapur, perkembangan, warna, potensi daerah Abstract Batik is one of Indonesian traditional textiles which is very famous in the world. Each area has their own ornament and characteristics based on their area. Pring Sedapur Batik comes from Magetan and needs to be conserved. A research is needed to know the development and to conserve of the various ornament of Pring Sedapur batik. This research is a descriptive qualitative research. This research aims to describe the development of various kinds of ornament in Pring Sedapur batik in Papringan, Sidomukti, Plaosan, Magetan. The data analysis uses is triangulation. The data collecting methods are observation, interview and documentation. Pring Sedapur batik is created by the village leader of Sidomukti. His name is Mr. Tikno. This motif is inspired by the village condition which has a lot of bamboo. This bamboo has many advantages. Part of bamboo, stalk to leaves, can be used either when there are small or big. Bamboo is the symbol of people's live as the social creature. It is because they never live alone. It is like human being who cannot live alone. They need other's help for their existence. Based on this background, Pring Sedapur is created. It comes from the combination of the sun which has meaning the human's live source among many bamboos as the symbol of the man as the social creatures. The development of the Pring Sedapur consists of Pring Cilik, Jalak Lawu, Sekar jagad, Magetan Ngumandang. Various of ornaments used are bamboo, sun, Jalak Lawu, Lawu Mountain, and small bamboo. Various complements used are grass, stone, jalak lawu, orchid and shoes. Isen-isen used in this batik are sawut, cecek krembyang, sisik, galaran, cecek gabahan,kembang jeruk, and ukel. Colour that used to based is dark colour in the first, but now used a lot of variation colour tu based batik. Motif used contras colour with based colour batik. Keywords: Various ornaments, Pring Sedapur Batik, development, colour, potensial.

Page 6 of 50 | Total Record : 496


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Online Tata Busana Juli 2025 Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Online Tata Busana Maret 2025 Vol. 13 No. 3 (2024): Jurnal Online Tata Busana November 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Online Tata Busana Juli 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Online Tata Busana Maret 2024 Vol. 12 No. 3 (2023): Jurnal Online Tata Busana November 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Online Tata Busana Juli 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Online Tata Busana Maret 2023 Vol. 11 No. 3 (2022): Jurnal Online Tata Busana November 2022 Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Online Tata Busana Juli 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Online Tata Busana Maret 2022 Vol. 10 No. 02 (2021): Jurnal Online Tata Busana Juli 2021 Vol. 10 No. 01 (2021): Jurnal Online Tata Busana Maret 2021 Vol. 10 No. 3 (2021): Jurnal Online Tata Busana November 2021 Vol. 9 No. 03 (2020): Jurnal Online Tata Busana Desember 2020 Vol. 9 No. 2 (2020) Vol. 9 No. 1 (2020) Vol. 8 No. 3 (2019) Vol. 8 No. 2 (2019) Vol. 8 No. 1 (2019) Vol. 7 No. 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Edisi Yudisium Februari 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Jurnal Online Tata Busana Maret 2018 Vol. 7 No. 3 (2018) Vol. 6 No. 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Volume 6, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2016 Vol. 4 No. 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015 Vol. 3 No. 3 (2014): Volume 3, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2014 Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Online Tata Busana Mei 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2013 More Issue