cover
Contact Name
Munaris
Contact Email
pbl@fkip.unila.ac.id
Phone
+6282280384220
Journal Mail Official
pbl@fkip.unila.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35141
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Punyimbang
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : 29871328     DOI : https://doi.org/10.23960/punyimbang
Jurnal Punyimbang adalah media publikasi yang bertujuan untuk menjadi sumber akademis pada studi pendidikan bahasa, sastra, masyarakat, dan budaya. Kami menerbitkan artikel hasil penelitian asli, artikel ulasan, dan studi kasus yang berfokus pada pendidikan bahasa, sastra, masyarakat, budaya, dan topik terkait lainnya. Jurnal Punyimbang terbit dua kali dalam setahun, pada bulan Mei dan Oktober.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Punyimbang" : 5 Documents clear
Upaya Melestarikan Bahasa Daerah Lampung Melalui Metode Pembelajaran Vidio Animasi di Sekolah Dasar Amellina, Gita; Ermanda, Chandra Hardianti
Jurnal Punyimbang Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v4i2.1129

Abstract

Regional languages are an essential part of cultural heritage that need to be preserved, including the Lampung language. However, interest and understanding of the Lampung language among elementary school students have been declining. This study aims to explore the effectiveness of using animated video as a teaching method to help preserve the Lampung language among elementary school students. The research was conducted at SD Negeri 2 Gedung Wani, involving 19 students divided into two groups: an experimental group that used animated videos as a learning medium and a control group that used conventional teaching methods. Data were collected through listening tests administered before and after the intervention. The results indicate that the average listening score of students in the experimental group increased significantly compared to the control group. The average score of the experimental group increased by 18.3 points, while the control group showed an increase of only 8.6 points. These findings suggest that animated videos are effective in improving students' listening skills and introducing Lampung script and vocabulary in a more engaging and interactive way. Bahasa daerah merupakan bagian penting dari warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan, termasuk Bahasa Lampung. Namun, minat dan pemahaman siswa terhadap Bahasa Lampung semakin berkurang, terutama di tingkat sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas metode pembelajaran menggunakan video animasi sebagai upaya melestarikan Bahasa Lampung di kalangan siswa sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Gedung Wani dengan melibatkan 19 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok eksperimen yang menggunakan media video animasi dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Data diperoleh melalui tes menyimak sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai menyimak siswa pada kelompok eksperimen meningkat secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Rata-rata nilai kelompok eksperimen naik sebesar 18,3 poin, sedangkan kelompok kontrol hanya meningkat 8,6 poin. Hasil ini mengindikasikan bahwa metode video animasi efektif dalam meningkatkan keterampilan menyimak siswa, sekaligus memperkenalkan aksara dan kosa kata dalam Bahasa Lampung dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.
NENGAH NYAPPUR MULLI MERANAI DALAM ACARA LEMPAR SELENDANG DI KABUPATEN TULANG BAWANG Handayani, Reza; Aeni, Dita Nurul
Jurnal Punyimbang Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v4i2.1130

Abstract

Culture is a creative expression reflected in various art forms, such as music, dance and visual arts, that shapes the mindset and actions of individuals in society. Lampung, with its rich culture influenced by various tribes, has rich customary traditions, including the tradition of the Selendang Throwing performed by Mulli Meranai. One of the values contained in this tradition is Piil Pesenggiri, with the element of Nengah Nyappur which teaches the importance of social interaction and cooperation in society. This research aims to explore the application of the value of Nengah Nyappur in the Lempar Selendang tradition in Tulang Bawang Regency, using a descriptive qualitative approach. Through participatory observation, in-depth interviews, and documentation, this study analyzed the meaning and social interaction in the event. The results showed that Lempar Selendang is not only an entertainment tradition, but also a means to strengthen social relations, introduce culture, and strengthen the value of togetherness in the community. The value of Nengah Nyappur is seen in the form of mutual interaction between participants, both in traditional events and in wider social life, creating strong social harmony among Lampung people. Budaya merupakan ekspresi kreatif yang tercermin dalam berbagai bentuk seni, seperti musik, tarian, dan seni rupa, yang membentuk pola pikir serta tindakan individu dalam masyarakat. Lampung, dengan kekayaan budaya yang dipengaruhi oleh berbagai suku, memiliki tradisi adat yang kaya, termasuk tradisi Lempar Selendang yang dilakukan oleh Mulli Meranai. Salah satu nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalah Piil Pesenggiri, dengan unsur Nengah Nyappur yang mengajarkan pentingnya interaksi sosial dan kerjasama dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali penerapan nilai Nengah Nyappur dalam tradisi Lempar Selendang di Kabupaten Tulang Bawang, dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi, penelitian ini menganalisis makna dan interaksi sosial dalam acara tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lempar Selendang bukan hanya tradisi hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan sosial, memperkenalkan budaya, serta memperkuat nilai kebersamaan di masyarakat. Nilai Nengah Nyappur terlihat dalam bentuk saling berinteraksi antara peserta, baik dalam acara adat maupun dalam kehidupan sosial yang lebih luas, menciptakan keharmonisan sosial yang kuat di kalangan masyarakat Lampung.
Pemilihan Perkawinan: Tradisi Sebambangan di Rakyat Pepadun Lampung di Desa Banjar Ratu Maharani , Syifa; Rahmatika, Zidny Rizka; Prayogi, Rahmat; Riadi, Bambang
Jurnal Punyimbang Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v4i2.1131

Abstract

The purpose of this research is to explore a type of marriage of the Lampung Pepadun people in Banjar Ratu village, Way Pengubuan sub-district, Central Lampung district. This research uses a descriptive method through a qualitative approach, with data collection techniques through interviews and observation. The results show that the Lampung Pepadun people in Banjar Ratu Village tend to decide to conduct Sebambangan marriages. There are several reasons underlying this choice, including: 1) the cost factor, where the cost required for a Begawi marriage can be five times greater than a Sebambangan marriage, which only requires a maximum cost of 30 million. 2) the time factor, where the agenda in a Begawi wedding lasts longer than a Sebambangan wedding, which only takes a maximum of two weeks. 3) the social stratum factor, where Begawi marriages are influenced by occupational factors, education, and the traditional title of a family, which is the reason why Begawi marriages are preferred by families with a certain social status, while Sebambangan marriages are preferred by families with different social backgrounds. Tujuan dari riset ini ialah guna mendalami suatu jenis perkawinan dari suatu rakyat Lampung Pepadun di Kampung Banjar Ratu, Kec. Way Pengubuan, Kab. Lampung Tengah. Riset ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara serta observasi. Hasil riset menampakkan bahwa rakyat Lampung Pepadun di Desa Banjar Ratu cenderung memutuskan guna melakukan perkawinan Sebambangan. Ada beberapa alasan yang mendasari alternatif ini antara lain: 1) faktor biaya, di mana biaya yang dibutuhkan guna pernikahan Begawi bisa lima kali lebih besar dibandingkan dengan perkawinan Sebambangan, yang hanya memerlukan biaya maksimal 30 juta. 2) faktor waktu, di mana rangkaian agenda dalam pernikahan Begawi berlangsung lebih lama dibandingkan dengan perkawinan Sebambangan hanya membutuhkan waktu maksimal dua minggu. 3) faktor jenjang sosial, di mana perkawinan Begawi dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, pendidikan, serta gelar adat suatu keluarga, yang menjadi alasan mengapa perkawinan Begawi lebih dipilih oleh keluarga dengan status sosial tertentu, sementara perkawinan Sebambangan lebih dipilih oleh keluarga dengan latar belakang sosial yang berbeda.
MUATAN LOKAL BAHASA LAMPUNG DI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMERTAHANAN DAN PELESTARIAN BAHASA DAERAH Khalizah, Sulistiyanti; Trya, Nabila
Jurnal Punyimbang Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v4i2.1138

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemertahanan dan pelestarian bahasa daerah Lampung di sekolah melalui mata pelajaran muatan lokal. Metode penelitian ini mengaplikasikan studi pustaka dengan pendekatan kualitatif, yang dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengumpulkan informasi. Objek penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi yang dapat mempertahankan bahasa Lampung, salah satunya dengan memasukkan muatan lokal bahasa Lampung ke dalam mata pelajaran. Selain itu, strategi pemertahanan dan pelestarian ini melibatkan guru sebagai pendidik, siswa, dan pemerintah dalam pengembangan kurikulum pendidikan yang mendukung bahasa daerah dan pemanfaatan teknologi informasi untuk mempromosikan pemahaman serta penggunaan bahasa Lampung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam partisipasi upaya untuk mempertahankan dan melestarikan bahasa Lampung. The aim of this research is to determine strategies for maintaining and preserving the Lampung regional language in schools through local content subjects. This research method applies literature study with a qualitative approach, which is considered an effective way to collect information. The object of this research is to identify strategies that can maintain the Lampung language, one of which is by incorporating local Lampung language content into the subjects. In addition, this maintenance and conservation strategy involves teachers as educators, students and the government in developing educational curricula that support regional languages ​​and the use of information technology to promote understanding and use of the Lampung language. It is hoped that the results of this research can contribute to participation in efforts to maintain and preserve the Lampung language.
ANALISIS PENGGUNAAN PEPACCUR SEBAGAI SASTRA LISAN DALAM UPACARA PERNIKAHAN ADAT LAMPUNG Elfya, Suci; Pratiwi, Riska Indah
Jurnal Punyimbang Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v4i2.1139

Abstract

Pepaccur merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang memiliki peran penting dalam upacara pernikahan adat Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan pepaccur, mengkaji makna, dan fungsinya dalam prosesi pernikahan adat Lampung. Melalui metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografis, kajian mendalam dilakukan terhadap struktur, konteks, dan signifikansi pepaccur dalam rangkaian upacara pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pepaccur bukan sekadar ungkapan sastra, melainkan medium penting dalam menyampaikan nilai-nilai budaya, norma sosial, dan filosofi kehidupan masyarakat Lampung. Setiap pepaccur memiliki makna simbolis yang mendalam, menggambarkan kearifan lokal, dan berperan sebagai sarana pelestarian warisan budaya. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam memahami peran pepaccur sebagai media komunikasi tradisional dan instrumen penting dalam menjaga kontinuitas tradisi pernikahan adat Lampung. Pepaccur is a unique form of oral literature that plays a crucial role in traditional Lampung wedding ceremonies. This research aims to analyze the use of pepaccur, examining its meaning and function within the Lampung traditional wedding procession. Utilizing a qualitative research method with an ethnographic approach, an in-depth investigation was conducted on the structure, context, and significance of pepaccur in the wedding ceremony sequence. The findings reveal that pepaccur is more than a mere literary expression; it serves as an essential medium for conveying cultural values, social norms, and the life philosophy of the Lampung community. Each pepaccur carries a profound symbolic meaning, illustrating local wisdom and functioning as a means of preserving cultural heritage. This study provides a significant contribution to understanding the role of pepaccur as a traditional communication medium and an important instrument in maintaining the continuity of Lampung traditional wedding traditions.

Page 1 of 1 | Total Record : 5