cover
Contact Name
Farel Yosua Sualang
Contact Email
sualangfarel@gmail.com
Phone
+6281329121481
Journal Mail Official
jurnalpistis@gmail.com
Editorial Address
https://pistis.sttii-yogyakarta.ac.id/index.php/jurnal/editorialteam
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktia
ISSN : 14129388     EISSN : 29863708     DOI : https://doi.org/10.51591/pst.v25i1
Core Subject : Religion,
Journal Pistis: Theology and Practice is a journal that accepts and publishes academic research in the fields of Theology (Biblical Theology, Systematic Theology) and Practice (Missiology, Christian Religious Education, Church History, and Expository Preaching). Journal Pistis publishes two editions per year, namely the June Edition and the December Edition.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 24 No. 2 (2024): Vol. 24 No. 2 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika" : 5 Documents clear
Analisis Makna Persembahan Yang Benar Menurut Imamat 10: Kasus Nadab Dan Abihu Serta Implementasinya Bagi Jemaat Masa Kini Ardina Maharani, Crista; Manao, Nekson; Matondang, Johannes; Kriston Pamungkas, Mareo; Totok Budiyono, Endah
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 2 (2024): Vol. 24 No. 2 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i2.38

Abstract

Kekeliruan Nadab dan Abihu dalam persembahan yang mereka persembahkan, harus mereka bayar, dengan suatu hukuman kepada mereka yaitu kematian. Di dalam Imamat 10:1-9 terdapat penyebab teologis kematian Nadab dan Abihu, Terdapat tiga tafsiran yang menyatakan perbedaan dalam penyebab kematian Nadab dan Abihu. Imamat 10:1-9 memiliki satu pertanyaan penting: bagaimana persembahan yang benar dilihat dari kematian Nadab dan Abihu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dikupas dari sudut hermeneutika untuk membantu dalam menafsirkan, penulis menentukan genre. Genre dari Imamat 10:1-9 ini adalah genre hukum. Menggunakan beberapa metodologi penulisan yaitu, Analisis literal, gramatikal, historis, konteks, tujuan penulisan dan teologis. Sehingga peneliti dapat menganalisa persembahan yang benar dilihat dari konteks Imamat 10:1-9 dan implementasinya bagi jemaat masa kini. Tujuannya, Pertama: melalui analisis literal, gramatikal, konteks, historis, tujuan penulis, dan analisis teologis Nadab dan Abihu sendirilah yang menyebabkan kematian mereka. Kedua, pembaca dapat mengerti persembahan yang benar dan menyenangkan hati Tuhan. Ketiga, mempersembahkan korban syukur kepada Allah bukan sekedar memberikan apa yang orang percaya punya kepada Allah melainkan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah.
Rekonsiliasi Allah Dengan Umat Isrel (Pulihnya Hubungan Suami - Istri): Studi Eksegesis Yesaya 54:1-10 Siburian, Rudi; Tampilang, Petra Harys Alfredo; Simbolon, Andreas Kongres Pardingotan
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 2 (2024): Vol. 24 No. 2 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i2.157

Abstract

Seperti pasangan suami istri yang bercerai dan kemudian berbaikan, begitulah relasi antara Allah dan umat Israel digambarkan menurut Yesaya 54:1-10. Allah adalah suami yang setia dan Israel sebagai istri yang tidak setia yang sering mengecewakan Allah dengan berzinah rohani kepada dewa dewi kafir. Allah pun menghukum mereka dan membiarkan umat Israel menjadi tawanan bangsa-bangsa lain sebagai akibat dari dosa mereka. Bahkan Allah menyamakan Israel dengan aib kemandulan. Kata mandul menunjuk kepada bangsa Israel yang mendapatkan peghinaan dan harus menanggung malu karena tidak memiliki keturunan. Kotanya menjadi sepi karena mereka dibuang ke Babilonia. Tetapi semua rasa malu itu akan berakhir. Negeri yang tadinya sepi akan bersorak-sorai kembali, karena Allah tidak selamanya murka kepada mereka. Sebaliknya, melalui nabi Yesaya Allah menubuatkan dan menjanjikan kelepasan serta akan membawa mereka kembali ke negerinya. Bahkan bukan hanya lepas dari pembuangan, tetapi juga memulihkan keadaan mereka. Mereka menerima anugerah itu, bukan karena Allah menyesal dengan hukuman yang ditimpakan kepada bangsa itu. Tetapi karena Allah masih mencintai umat Israel. Ini adalah janji Allah kepada umat-Nya Israel seperti suami yang penuh pengampunan dan kasih sayang terhadap istrinya. Melalui penelitian ini, penulis melihat secara studi eksegesis bagaimana proses janji pemulihan/rekonsiliasi antara Allah umat Israel akan dilaksanakan.
Teladan Keteguhan Iman Bagi Orang Kristen Di Era Post-Modernisme: Kritik Naratif Daniel 1:1-21 Gilon, Beny Leons
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 2 (2024): Vol. 24 No. 2 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i2.159

Abstract

Daniel 1:1-21 menggambarkan pentingnya memiliki iman yang teguh di tengah masa-masa sulit yang dihadapi oleh umat Tuhan, dengan tantangan yang datang kepada iman mereka. Kajian ini menyoroti dua persoalan; pertama, mengidentifikasi apa saja tantangan terkait integritas kerohanian Daniel dan rekan-rekannya saat mereka berada di Babel, dan bagaimana respon mereka terhadap tantangan itu. Kedua, bagaimana menarik prinsip-prinsip rohani untuk diterapkan dalam kehidupan orang-orang Kristen di era post-modernisme. Melalui kritik naratif sebagai pendekatan hermeneutik terhadap teks Daniel 1:1-21 wawasan Kristiani yang ditemukan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari orang Kristen saat menghadapi tantangan zaman modern.
Implikasi Kidung Agung 8:8-10 Untuk Perempuan di Era Pergaulan Bebas Helaq, Kristian Tung Heang; Prabowo, Paulus Dimas
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 2 (2024): Vol. 24 No. 2 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i2.167

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi implikasi dari Kidung Agung 8:8-10 dalam konteks perempuan di era pergaulan bebas, bertujuan untuk memberikan panduan moral yang relevan. Sebagai sebuah karya sastra yang kaya simbolisme cinta dan hubungan, Kidung Agung menawarkan wawasan yang mendalam mengenai nilai-nilai hubungan yang sehat dan bermakna. Di tengah pergaulan bebas yang sering menimbulkan dampak negatif, seperti hilangnya identitas diri dan risiko emosional, pemahaman akan pesan-pesan dalam Kidung Agung bisa menjadi landasan penting bagi perempuan untuk membangun hubungan yang saling menghargai dan bertanggung jawab. Melalui analisis terhadap ayat-ayat tersebut, penelitian ini berupaya mengidentifikasi prinsip-prinsip yang dapat membantu perempuan dalam mengambil keputusan yang bijak, serta menghindari jebakan pergaulan yang merugikan. Dengan demikian, diharapkan perempuan dapat lebih memahami arti cinta yang tulus dan pentingnya komitmen dalam membangun hubungan yang sehat, sekaligus mengembangkan sikap kritis terhadap dinamika sosial yang ada.
Kasih Allah Sebagai Tokoh Naratif: Pendekatan Semiotik Intertekstual Roma 8:31-39 Dalam Horizon Yesaya 52:13-53:12 Amalo, Miguel Shanchez Yedithya; Yermianto, Sumbut; Laras, Lanny
Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika Vol. 24 No. 2 (2024): Vol. 24 No. 2 (2024): Jurnal Pistis: Teologi dan Praktika
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/pst.v24i2.189

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menelaah tentang kasih Allah dalam Roma 8:31–39 melalui pendekatan intertekstual semiotik yang dikembangkan oleh Stefan Alkier. Fokus utama diarahkan pada bagaimana kasih Allah dipahami secara naratif-struktural dalam argumen Paulus, dan bagaimana kasih ini dikembangkan dalam relasi intertekstual dengan Yesaya 52:13–53:12. Dengan memanfaatkan dua tahapan analisis intratekstual Alkier — yaitu analisis motifeme, dan aktansial — berdasarkan pada analisis sintagmatika Alkier, kajian ini menunjukkan bahwa kasih Allah bukan hanya motivasi teologis di balik tindakan ilahi, melainkan tokoh aktif dalam narasi yang menyertai seluruh dinamika penderitaan, keberpihakan Allah, dan kemenangan iman. Penelitian ini juga menemukan bahwa kasih Allah dalam Roma 8:31–39 merupakan bentuk perkembangan dari narasi Sang Hamba dalam Yesaya 52:13–53:12, yang dipadatkan oleh Paulus menjadi tindakan kasih yang menyeluruh dalam Kristus. Kasih Allah bukan sekadar latar dari tindakan, tetapi hadir dan aktif dalam pengalaman orang-orang percaya, untuk terus berdialog dengan keyakinan dan harapan mereka tentang persatuan pengalaman mereka dengan pengalaman Kristus. Kajian ini memperjelas penemuan-penemuan dan tafsiran-tafsiran sebelumnya terhadap kasih Allah dalam Roma 8:31-39. Berbagai penemuan dan tafsiran sebelumnya menemukan tentang bagaimana kasih itu dikenali, yaitu melalui tindakan-tindakan Allah, dan kajian ini memperlihatkan tentang apa kasih itu, dan apa peran nararifnya. Pada akhirnya kasih Allah ditunjukkan sebagai salah satu tokoh penting dalam narasi ilahi kehidupan orang-orang percaya.

Page 1 of 1 | Total Record : 5