cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Gedung Graha Medika Lt. 1, Ruang 104
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Brawijaya
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 02169347     EISSN : 23380772     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb
Core Subject : Health,
JKB contains articles from research that focus on basic medicine, clinical medicine, epidemiology, and preventive medicine (social medicine).
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 29, No. 2 (2016)" : 14 Documents clear
Tingginya Prevalensi MRSA pada Isolat Klinik Periode 2010- 2014 di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Indonesia Erikawati, Dewi; Santosaningsih, Dewi; Santoso, Sanarto
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.9

Abstract

Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan bakteri patogen terpenting penyebab infeksi terkait perawatan di rumah sakit di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan prevalensi dan pola resistensi antibiotik dari isolat MRSA di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Jawa Timur, Indonesia selama kurun waktu 2010-2014. Isolat MRSA didapatkan dari berbagai spesimen klinik, seperti darah, pus, sputum, dan urin. Kami mendeteksi isolat MRSA secara fenotipik, selanjutnya melakukan uji kepekaan antibiotik sesuai standar dari Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI) 2014. Secara keseluruhan, didapatkan 772 isolat Staphylococcus aureus, 38,2% diantaranya merupakan isolat MRSA. Prevalensi MRSA tertinggi didapatkan pada tahun 2012 (45,3%), sedangkan prevalensi terendah pada tahun 2013 (33,5%). Kasus MRSA paling sering ditemukan dari pus (49%). Ditemukan penurunan resistensi isolat MRSA dari darah terhadap chloramphenicol (p<0,05), dari pus terhadap tetracycline, dari sputum terhadap erythromycin dan trimethoprim-sulfamethoxazole. Sementara itu didapatkan peningkatan resistensi terhadap chloramphenicol (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa prevalensi MRSA di RSUD dr. Saiful Anwar Malang, Indonesia cukup tinggi dan terjadi perubahan pola sensitifitas terhadap beberapa antibiotik.Kata Kunci: MRSA, resistensi antibiotik, rumah sakit
Pengaruh Artemisin dan Moringa terhadap Derajat Parasitemia, Kadar Malondialdehyde serta Histopatologi Otak Mencit Malaria Hernowati, Tinny Endang; Fitri, Loeki Enggar; pertiwi, resti anggun
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.6

Abstract

Salah satu bentuk infeksi malaria berat adalah malaria serebral ditandai dengan respon inflamasi berlebih dan peningkatan jumlah pembuluh darah di jaringan otak sehingga menyebabkan terbentuknya radikal bebas secara berlebihan. Ekstrak daun Kelor (Moringa oleifera) berpotensi sebagai antioksidan dan antiinflamasi yang diharapkan dapat bekerja sebagai terapi adjuvant untuk kombinasi dengan artemisin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kombinasi Artemisin dan ekstrak daun Moringa oleifera terhadap derajat parasitemia, kadar MDA dan gambaran histopatologi pada jaringan otak mencit yang diinfeksi P.berghei. Penelitian ini merupakan True Experimental Design. Sampel penelitian yang digunakan adalah mencit galur BALB/c. Bedasarkan hasil analisis Post Hoc pada hari ke-3 dan ke-7, terdapat perbedaan rerata derajat parasitemia, kadar MDA, dan jumlah pembuluh darah di jaringan otak yang bermakna antara kontrol positif dan semua perlakuan (p<0,05). Pada kelompok yang diterapi Artemisin, didapatkan derajat parasitemia yang lebih rendah dibandingkan dengan kontrol positif (p<0,05), namun lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kombinasi (p<0,05). Rerata kadar MDA turun signifikan pada hari ke 7 terutama pada kelompok kombinasi dosis tertinggi (p=0,000) dibandingkan dengan hari ke 3. Pada pengamatan jumlah pembuluh darah di jaringan otak mencit didapatkan bahwa pada hari ke 7 terjadi penurunan signifikan pada jumlah pembuluh darah di kelompok kombinasi dibandingkan kelompok Artemisin. Dapat disimpulkan kombinasi Artemisin dan ekstrak daun Moringa oleifera lebih baik menurunkan derajat parasitemia, kadar MDA dan jumlah pembuluh darah di jaringan otak mencit dibandingkan dengan terapi artemisin saja.Kata Kunci: Derajat parasitemia, histopatologi otak, malaria, Malondialdehyde
Efektifitas Modifikasi Ovitrap Model Kepanjen untuk Menurunkan Angka Kepadatan Larva Aedes aegypti di Malang Zuhriyah, Lilik; Satoto, Tri Baskoro Tunggul; Kusnanto, Hari
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.10

Abstract

Ovitrap merupakan alat perangkap telur nyamuk yang sukses diaplikasikan di beberapa negara. Penyederhanaan model ovitrap telah dilakukan dan diaplikasikan di Kepanjen, Kabupaten Malang namun sampai saat ini kontribusinya dalam menurunkan kepadatan larva belum pernah dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan House Index, Container Index, Breteau Index, dan Density Index antara daerah perlakuan dan daerah kontrol serta sebelum dan sesudah intervensi, mengetahui trend jumlah telur nyamuk per ovitrap, serta mengidentifikasi jenis larva yang ditetaskan dari telur yang didapat dari ovitrap. Penelitian Eksperimen Kuasi dilakukan di 4 Rukun Warga (RW) dari kelurahan yang berbeda di Kotamadya Malang pada September 2013-Februari 2014 yang memiliki Incidence Rate (per 10.000 penduduk) DBD tertinggi dalam empat bulan pertama 2013 yaitu 11,89 untuk Jatimulyo; 10,52 untuk Merjosari; 31,57 untuk Sumbersari; dan 25,21 untuk Bandulan. Hasilnya menunjukkan bahwa angka kepadatan larva (HI, BI, CI, dan DI) dua RW perlakuan lebih rendah secara signifikan (p&lt;0,05) dibandingkan dua RW kontrol dengan Uji Mann Whitney. Kepadatan larva dan rata-rata jumlah telur dari ovitrap sesudah aplikasi ovitrap lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Sebagian besar telur yang terperangkap merupakan telur Aedes aegypti. Disimpulkan bahwa aplikasi ovitrap di 4 RW dari kelurahan di Malang efektif untuk menurunkan kepadatan larva dan dapat diterapkan sebagai salah satu cara pengendalian nyamuk Ae. aegypti.Kata Kunci: Aedes aegypti, angka kepadatan jentik, ovitrap, jumlah telur
Holothuria scabra Memperbaiki Fibrosis Hepar pada Tikus yang Diinduksi Karbon Tetraklorida Padauleng, Novrita; Nurhidayati, Nurhidayati
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.854 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.7

Abstract

Perkembangan agen antifibrotik belakangan ini mencakup berbagai mekanisme, diantaranya melalui jalur antioksidan. Salah satu bahan alam yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan adalah Teripang pasir (Holothuria scabra). Tujuan penelitian ini adalah menganalisa aktivitas antifibrotik Teripang pasir in vivo menggunakan tikus fibrosis hepar yang diinduksi CCl4. Dua puluh delapan tikus Wistar jantan dibagi menjadi 4 kelompok penelitian, yang terdiri dari kelompok kontrol vehicle (injeksi minyak zaitun intraperitoneal), kelompok kontrol induksi CCl4 (injeksi CCl4 dalam minyak zaitun intraperitoneal), serta dua kelompok perlakuan (tikus diinduksi CCl4 dan diberikan Teripang pasir 75 dan 100mg/200gBB). Fibrosis hepar diinduksi dengan injeksi CCl4 10% dalam minyak zaitun serial selama 5 minggu, diikuti 4 minggu pemberian Teripang pasir peroral (75 & 100mg/200gBB) sekali sehari, sejak minggu ke-5. Fibrosis hepar dianalisa menggunakan sistem scoring METAVIR pada jaringan dengan pewarnaan Mallory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat fibrosis hepar pada kelompok kontrol induksi CCl4 berbeda signifikan dengan kelompok perlakuan yang diinduksi CCl4 dan diberikan Teripang pasir (p=0,000), namun perbedaan antara kelompok perlakuan yang diberikan Teripang pasir 75 dan 100mg/200gBB tidak signifikan (p=0,081). Sebagai kesimpulan, pemberian ekstrak Teripang pasir dapat memperbaiki fibrosis hepar yang diinduksi CCl4. Kata Kunci: CCl4, fibrosis hepar, teripang pasir (Holothuria scabra)
Pengaruh Pemberian Propolis terhadap Ekspresi INOS dan Kadar MDA pada Otak Tikus Model Cedera Otak Traumatik Damayanti, Ria; Fitri, Loeki Enggar; Dalhar, Mochamad
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.3

Abstract

Propolis memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi yang kuat, dengan menetralisir berbagai radikal bebas dalam tubuh seperti seperti ROS dan reactive nitrogen species (RNS) dan menurunkan ekspresi dari nitric oxide synthase (NOS) dan mencegah kerusakan DNA, sehingga propolis memiliki potensi sebagai alternatif terapi dalam menurunkan ekspresi iNOS dan menurunkan radikal bebas yang diukur melalui kadar MDA pada cedera otak traumatik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian propolis dalam berbagai dosis pada ekspresi iNOS dan MDA di otak tikus Rattus norvegicus model traumatik. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: kontrol negatif, kontrol positif, kelompok model trauma dan diberi perlakuan propolis masing-masing dosis 50mg, 100mg, dan 200mg per kgBB/hari. Pada akhir penelitian, tikus dikorbankan dan dibuat preparat otak untuk menilai ekspresi iNOS dan kadar MDA. Berdasarkan hasil analisa statistik, didapatkan hubungan yang signifikan antara ekspresi iNOS dan kadar MDA otak tikus model traumatik dengan berbagai dosis propolis (secara berurutan, Kruskal Wallis p=0,001; ANOVA p=0,000 (p&lt;0,05)). Penelitian ini membuktikan bahwa propolis berpengaruh dalam penurunan ekspresi iNOS dan kadar MDA di otak tikus model traumatik.Kata Kunci: Cedera otak traumatik, iNOS, MDA, propolis
Pengaruh Vitamin D terhadap Ekspresi COX-2, Kadar cAMP, Kadar Renin Darah dan Tekanan Darah Sistolik dalam Sistem Renin Angiotensin Aldosteron Hermawan, Dessy -; Soejono, Sri Kadarsih; Sunarti, '; Astuti, Indwiani; Nang Agus, Zainal Arifin
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.5

Abstract

Banyak penelitian yang melaporkan hubungan antara kadar vitamin D dalam darah dengan hipertensi, hanya saja mekanismenya dalam sistem renin angiotensin belum dapat dijelaskan dengan pasti. Hal ini yang menarik untuk mempelajari mekanisme aksi vitamin D dalam dalam pengaturan tekanan darah di sistem renin angiotensin aldosteron. Rancangan penelitian ini adalah eksperimen laboratorik dengan pre-post test group design, yang di bagi menjadi dua tahap. Tahap pertama untuk mempelajari pengaruh vitamin D terhadap ekspresi COX-2 di sel macula densa ginjal dan tahap kedua untuk mempelajari mekanisme aksi vitamin D dalam pengaturan tekanan darah. Hasil yang di dapat bahwa sasaran aksi vitamin D pada sistem renin angiotensin aldosteron kemungkinan ada di dua bagian, yaitu ada yang di bagian up-stream cAMP dengan menekan ekspresi COX-2 di sel macula densa ginjal dan ada yang di bagian down-stream cAMP, yaitu dengan menekan langsung gen yang menyandi renin. Hal ini didukung dengan data bahwa tidak terjadinya akumulasi cAMP, peningkatan kadar renin dan TDS walaupun hewan coba telah diberi teofilin bersamaan dengan vitamin D.Kata Kunci: hipertensi, vitamin D, renin, cAMP, COX-2 dan tekanan darah sistolik
Peningkatan NT-proBNP dan cTn-I Serum Pasien Limfoma Non-Hodgkin's yang Menerima Kemoterapi Berbasis Doxorubicin Putra, Aditya Chandra; Hermanto, Djoko Heri; -, Wursito -
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan menilai perubahan kadar cTn-I dan NT-proBNP serum pasien Limfoma Non-Hodgkin's (LNH) yang dikemoterapi berbasis doxorubicin (DOX). Penelitian menggunakan desain prospective cohort observational dengan kriteria inklusi yaitu pasien LNH usia 16 s/d 65 tahun, ECOG scale ≤2, serum kreatinin ≤1,5mg/dl, dan fungsi liver normal. Kriteria eksklusi antara lain memiliki PJK, penyakit katup jantung dengan gangguan hemodinamik, ekokardiografi prekemoterapi LVEF <50%, sedang atau riwayat iradiasi di dinding thorax. Sampel darah diambil sebelum dan 24 jam setelah kemoterapi. Dari 34 pasien yang diteliti, lansia 20 pasien, dewasa 13 pasien dan 1 pasien remaja. Sebanyak 33 pasien dengan skor ECOG 1. Kadar cTn-I 23 pasien meningkat 24 jam pascakemoterapi ke-1 dan berbeda bermakna jika dibandingkan kadar cTn-I prekemoterapi (p<0,001). Kadar NT-proBNP 11 pasien meningkat 24 jam pascakemoterapi ke-1 dan 22 pasien meningkat 24 jam pascakemoterapi ke-2. Kadar NT-proBNP pascakemoterapi ke-1 berbeda bermakna jika dibandingkan prekemoterapi (p<0,001). Kadar NT-proBNP pascakemoterapi ke-2 berbeda bermakna jika dibandingkan prekemoterapi (p<0,001). Kadar NT-proBNP dosis DOX 100mg/m2 LPT berbeda bermakna jika dibandingkan dosis 50mg/m2 LPT (p=0,001). Uji regresi logistik menunjukkan usia tua berhubungan dengan risiko peningkatan NT-proBNP (RR=6,271 (CI:1,295, 30,382), p=0,023). Kesimpulannya, terdapat peningkatan kadar cTn-I dan NT-proBNP pada pasien LNH setelah kemoterapi berbasis DOX. Kata Kunci: Doxorubicin, cTn-I, Limfoma Non-Hodgkin's, NT-proBNP
Total Knee Arthroplasty pada Rheumatoid Arthritis Fauzi, Ahmad -; Lubis, Andri Maruli Tua
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.14

Abstract

Lutut adalah salah satu sendi yang paling sering terkena rheumatoid arthritis (RA). Total knee arthroplasty (TKA) merupakan intervensi yang paling sukses mengurangi nyeri lutut dan meningkatkan fungsi lutut pada RA stadium lanjut. Kami laporkan kasus tiga pasien wanita dengan kerusakan lutut berat akibat RA sekunder yang dikelola dengan fixed-bearing prosthesis Zimmer's NexGen. Pasien pertama adalah seorang wanita berusia 45 tahun yang menderita RA pada kedua lutut dengan Knee society score (KSS) pada lutut kanan 40 dan pada lutut kiri 38. Pasien kedua adalah seorang wanita berusia 46 tahun yang menderita RA pada lutut kiri dengan KSS 50. Pasien ketiga, wanita berusia 35 tahun dengan KSS 40. Setelah melakukan TKA, skor KSS pasien pertama meningkat menjadi 77 pada kedua lutut. Demikian juga pada pasien kedua dan ketiga, skor KSS menjadi 70. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa TKA meningkatkan fungsi secara keseluruhan serta kualitas hidup pasien dengan RA lutut.Kata Kunci: Lutut, rheumatoid arthritis, total knee arthroplasty
Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) terhadap Ekspresi Tirosin Hidroksilase (TH) serta Aktivitas Lokomotor Ikan Zebra (Danio rerio) Hanum, Syafira -; Widodo, Mochammad Aris; Rahayu, Masruroh -
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.1

Abstract

Beberapa faktor yang mungkin berpengaruh atau menjadi penyebab Parkinson adalah genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan termasuk didalamnya adalah paparan dari organofosfat atau insektisida diduga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berbagai penyakit neurodegeneratif antara lain Alzheimer, Parkinson, Multiple sclerosis. Rotenone dapat masuk ke jaringan dan merusak dopaminergic synapses pada substansia nigra (SN) pars compacta dan jalur nigrostriatal sehingga akan menyebabkan penurunan pada kadar dopamin dan akan berpengaruh pada aktivitas lokomotor. Pengobatan Parkinson bertujuan untuk mencegah kematian neuron dopaminergic. Pegagan mempunyai efek sebagai antioksidan dan antiinflamasi mampu mencegah stres oksidatif serta membersihkan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek ekstrak pegagan (Centella asiatica) berbagai dosis dalam memperbaiki aktivitas lokomotor dan menurunkan ekspresi Tirosin hidroksilase (TH) di otak ikan zebra (Danio rerio). Ikan zebra yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan yang dipapar rotenone dan dberikan perlakuan ekstrak pegagan masing-masing dosis 2,5μg/ml, 5μg/ml, dan 10μg/ml. Setiap kelompok terdiri dari 5 ikan zebra. Pada setiap kelompok dilakukan pengukuran aktivitas lokomotor ikan zebra pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28. Selain itu juga dilakukan penghitungan ekspresi Tirosine hidroksilase (TH) dengan menggunakan teknik imunohistokimia dari jaringan otak ikan zebra pada setiap kelompok di hari ke-28. Terbukti bahwa ekstrak pegagan (Centella asiatica) dapat memperbaiki aktivitas lokomotor dan meningkatkan ekspresi Tirosin hidroksilase di otak ikan zebra (Danio rerio).Kata Kunci: Centella asiatica, aktivitas lokomotor, tirosine hidroksilase, rotenone
Pseudotumor Hemofilia, Suatu Komplikasi Hemofilia yang Jarang nurshanty, ade; hermanto, djoko heri
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.13

Abstract

Pseudotumor adalah kista berisi darah pada jaringan lunak atau tulang. Satu sampai dua persen hemofilia berat menyebabkan pseudotumor, yang bisa berasal dari jaringan lunak atau pada subperiosteal atau area intraosseus. Pseudotumor jarang terjadi namun merupakan komplikasi hemofilia yang berbahaya. Kami laporkan kasus pseudotumor hemofilia pada seorang laki-laki 27 tahun dengan keluhan bengkak pada paha kanan yang muncul tiba-tiba, merata dari pangkal paha sampai lutut. Keluhan hilang timbul, bergantian pada kaki kanan kiri sejak 2002. Riwayat perdarahan yang sulit berhenti 15 tahun sebelumnya. Pemeriksaan MRI (magnetic resonansi imaging) menunjukkan massa intra muskular regio femur dekstra 1/3 proksimal hingga 1/3 tengah dan massa intra muskular regio femur sinistra 1/3 proksimal melibatkan kompartemen anterior dan bone marrow replacement. Didapatkan Hemofilia A sedang dengan APTT memanjang (faktor VIII 7%) pada pemeriksaan darah. Pasien membaik dengan terapi konservatif, yaitu pemberian faktor VIII. Kata Kunci: Hemofilia A, pseudotumor hemofilia

Page 1 of 2 | Total Record : 14