cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL AIR INDONESIA
ISSN : 02164140     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
This journal focus on the result of research, information technology and fresh ideas on the technological problems of water management and waste water, industrial water and management of water resources and the environment.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Air Indonesia" : 7 Documents clear
POTENSI SITU JABODETABEK SEBAGAI WADUK RESAPAN Sudinda, Teddy
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5567.959 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i1.3751

Abstract

Keberadaan situ-situ di wilayah Jabodetabek sampai saat ini dapat dikatakan terlantar dalam penanganannya sehingga telah terjadi perubahan fungsi. Dengan semakin besarnya konsentrasi penduduk di wilayah Jabotabek maka beban terhadap sumberdaya air di wilayah tersebut semakin besar. Keadaan di atas merupakan ancaman bagi konservasi sumber daya air. Upaya pelestarian situ dalam rangka perlindungan dan konservasi sumberdaya alam, khususnya sumberdaya air, dan ekosistem secara keseluruhan perlu dilakukan secara terpadu oleh semua pihak yang terkait dan berkepentingan dan melibatkan berbagai disiplin ilmu. Untuk mengetahui potensi  situ yang memungkinkan fungsinya sebagai waduk resapan perlu didahului dengan inventarisasi mencakup aspek teknis dan IPTEK.Kata kunci: waduk resapan (WR), konservasi, aquifer
POTENSI PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DAN BIOTA AIR DI WILAYAH PESISIR CILEGON Salim, Ja’far
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.592 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i1.3752

Abstract

Banyak wilayah pesisir di dunia, termasuk Indonesia telah mengalami tekanan ekologi yang semakin parah dan kompleks, apakah itu polusi, degradasi fisik habitat pesisir, serta konflik ruang dan penggunaan sumber daya. Tujuan dari penelitian ini adalah: mengidentifikasi jenis penyakit pada populasi industri; menentukan kualitas air laut di pesisir dan mengetahui standar kualitas logam berat pada biota di perairan pesisir. Hasil dari penelitian ini adalah: semakin jauh lokasi industri, maka jumlah komunitas yang terkena penyakit rendah, hal ini disebabkan semakin jauh dari lokasi polusi udara industri, sehingga mempengaruhi semakin rendah polusi udara rendah, limbah industri menjadi kriteria limbah B3, tetapi tidak mengakibatkan kualitas air laut yang buruk di wilayah pesisir Cilegon sehingga masih semua dalam batas aman dan tidak melewati baku mutu air laut; konsentrasi logam berat dalam sedimen dan kerang cukup tinggi sehingga Pb dalam insang mencapai 87 ppm, sedangkan hati (hepatopancreas) mencapai 97 ppm. Konsentrasi Cd di insang mencapai 69 ppm, sedangkan hati mencapai 171 ppm. Konsentrasi Cr dalam insang mencapai 13.3 ppm, sedangkan hati mencapai 75.64 ppm. Konsentrasi Hg dalam insang mencapai 69 ppm, sedangkan hati mencapai 121.52 ppm.Kata kunci: limbah Industri, jenis penyakit, kualitas standar, logam berat, wilayah pesisir
KAJIAN KELEMBAGAAN DALAM PENERAPAN SISTEM ONLINE MONITORING KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG Rahardjo, Nugro; Hernaningsih, Taty
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.41 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i1.3748

Abstract

Menurunnya kualitas air Sungai Ciliwung dan rendahnya kemampuan pemurnian diri (self purification), memerlukan pengelolaan yang menyeluruh. Upaya – upaya telah banyak dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan Sungai Ciliwung yang sangat kompleks tersebut. Berbagai instansi pemerintah, baik dari tingkat pusat, lokal dan bahkan masyarakat yang peduli kepada Sungai Ciliwung telah melakukan berbagai program dan kegiatan-kegiatan terpadu dalam pengelolaan Sungai Ciliwung, namun memang permasalahannya sangat berat, sehingga dibutuhkan kesungguhan dan waktu yang lama untuk dapat memulihkan Sungai Ciliwung. Salah satu program yang diperuntukkan bagi Sungai Ciliwung adalah Pengkajian aplikasi teknologi Online Monitoring untuk kualitas air yang ditujukan untuk mengendalikan dan memantau tingkat pencemaran air Sungai Ciliwung. Dalam pelaksanaan program dibutuhkan persiapan yang matang, terutama dalam koordinasi kelembagaan untuk pengelolaan sistem tersebut. Sesuai dengan program ini maka dilakukan penelitian untuk mendapatkan informasi terkait status kelembagaan DAS Ciliwung dan menempatkan sistem Online Monitoring dalam sistem kelembagaan yang sudah ada. Pembahasan ini meliputi penerapan koordinasi sistem pengendalian pencemaran DAS Ciliwung, permasalahan online monitoring dan alternatif pemecahannya.Kata kunci: Koordinasi, Kelembagaan, Online Monitoring
PERCOBAAN APLIKASI PEMBANGKIT GELEMBUNG MIKRO UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN ZAT BESI DALAM AIR TANAH Indriatmoko, Robertus Haryoto; Herlambang, Arie; Nugroho, Rudi
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.802 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i1.3749

Abstract

Penggunaan air tanah sebagai sumber air bersih untuk digunakan sebagai air minum sering terkendala oleh kualitas air mengandung besi terlarut yang cukup tinggi. Kandungan zat besi diatas 0,3 ppm menyebabkan sumber air tersebut tidak layak digunakan sebagai sumber air baku air bersih dan untuk kandungan besi diatas 0,05 ppm menyebabkan sumber tersebut tidak layak digunakan sebagai sumber air minum.  Air baku dengan kualitas seperti itu sebaiknya dilakukan pengolahan terlebih dahulu.  Air tanah yang berasal dari daerah vulkanik aktif dengan batuannya banyak mengandung zat besi terutama dari daerah yang sering mengalami perendaman air seperti daerah bekas sawah atau bekas rawa. Proses kimiawi yang bekerja di wilayah ini tersebut pada umumnya adalah proses reduksi. Pada umumnya besi yang ada terlarut dalam air adalah sebagai Fe2+ atau Fe3+, dalam ikatan kimia sebagai Fe2O3, Fe(OH)2 Fe(OH)3 ataunFeSO4. Setelah dilakukan ekploitasi atau pengambilan air tanah dan air baku tersebut mengalami kontak langsung dengan udara, maka akan berwana kecoklatan, berbau amis seperti karat besi. Ada tiga cara penurunan zat besi dalam air yaitu dengan cara 1. Aerasi, 2. Sedimentasi dan 3. Filtrasi. Dalam percobaan ini proses penurunan zat besi dilakukan dengan cara aerasi yaitu dengan mengaplikasikan penggunaan gelembung mikro yang dihasilkan dari generator pembangkit gelembung mikro dan dengan filtrasi. Pembangkit gelembung micro ini dibangkitkan oleh pompa KTN Merk Nikuni menghasilkan gelembung udara dengan diameter 20 micron yang digunakan sebagai bahan oksidator untuk air baku mengandung besi. Setelah proses oksidasi berlangsung dalam periode waktu tertentu kemudian disaring dan diukur sisa kandungannya. Hasil percobaanadalah pada kandungan besi dalam air baku sebesar 1,16 ppm yang direaksikan dalam sebuah reactor maka efisiensi oksidasi dapat dicapai dengan baik dan berhasil menambah kelarutan oksigen dalam air sebesar 71-80 % dan menurunkan zat besi dalam air baku sampai mencapai 38-56 % pada pH 7. Kesimpulan yang dapat diambil melalui percobaan ini adalah bahwa generator gelembung mikro mampu digunakan sebagai sebuah cara untuk mengoksidasi zat besi terlarut dalam air baku dan dapat dimanfaatkan sebagai sebuah cara untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut air baku.Kata kunci: air tanah, zat besi terlarut, pembangkit gelembung mikro, oksidasi
IDENTIFIKASI TEKNOLOGI PENCEGAHAN PEMBENTUKAN BIOFILM DI PERMUKAAN SENSOR YANG DIGUNAKAN PADA TEKNOLOGI ONLIMO Robbani, Muhammad Haqqiyuddin; Wahjono, Heru Dwi
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.21 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i1.3774

Abstract

Salah satu permasalahan yang timbul selama proses penerapan teknologi online monitoring (Onlimo) adalah munculnya biofilm pada permukaan sensor multiprobe yang digunakan. Kehadiran biofilm ini dapat mengganggu performa sensor dalam melakukan pembacaan. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian mendalam terkait metode dan teknologi yang dapat digunakan untuk mencegah munculnya biofilm pada permukaan sensor. Tulisan ini disusun berdasarkan kajian literatur dan hasil riset yang dilakukan oleh berbagai universitas dan lembaga penelitian baik diluar maupun dalam negeri, baik dalam skala laboratorium, bench, ataupun pilot-plant. Penggalian literatur meliputi proses pembentukan biofilm, identifikasi teknologi pencegahan pembentukan biofilm secara konvensional, serta identifikasi teknologi pencegahan pembentukan biofilm terkini. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi informasi dan bahan rujukan dalam memilih teknologi yang tepat untuk diaplikasikan.Kata kunci: biofilm, pemantauan online, sensor, teknologi pencegahan
KAJIAN KELEMBAGAAN DALAM PENERAPAN SISTEM ONLINE MONITORING KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG Rahardjo, Nugro; Hernaningsih, Taty
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jai.v10i1.3748

Abstract

Menurunnya kualitas air Sungai Ciliwung dan rendahnya kemampuan pemurnian diri (self purification), memerlukan pengelolaan yang menyeluruh. Upaya – upaya telah banyak dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan Sungai Ciliwung yang sangat kompleks tersebut. Berbagai instansi pemerintah, baik dari tingkat pusat, lokal dan bahkan masyarakat yang peduli kepada Sungai Ciliwung telah melakukan berbagai program dan kegiatan-kegiatan terpadu dalam pengelolaan Sungai Ciliwung, namun memang permasalahannya sangat berat, sehingga dibutuhkan kesungguhan dan waktu yang lama untuk dapat memulihkan Sungai Ciliwung. Salah satu program yang diperuntukkan bagi Sungai Ciliwung adalah Pengkajian aplikasi teknologi Online Monitoring untuk kualitas air yang ditujukan untuk mengendalikan dan memantau tingkat pencemaran air Sungai Ciliwung. Dalam pelaksanaan program dibutuhkan persiapan yang matang, terutama dalam koordinasi kelembagaan untuk pengelolaan sistem tersebut. Sesuai dengan program ini maka dilakukan penelitian untuk mendapatkan informasi terkait status kelembagaan DAS Ciliwung dan menempatkan sistem Online Monitoring dalam sistem kelembagaan yang sudah ada. Pembahasan ini meliputi penerapan koordinasi sistem pengendalian pencemaran DAS Ciliwung, permasalahan online monitoring dan alternatif pemecahannya.Kata kunci: Koordinasi, Kelembagaan, Online Monitoring
PERCOBAAN APLIKASI PEMBANGKIT GELEMBUNG MIKRO UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN ZAT BESI DALAM AIR TANAH Indriatmoko, Robertus Haryoto; Herlambang, Arie; Nugroho, Rudi
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jai.v10i1.3749

Abstract

Penggunaan air tanah sebagai sumber air bersih untuk digunakan sebagai air minum sering terkendala oleh kualitas air mengandung besi terlarut yang cukup tinggi. Kandungan zat besi diatas 0,3 ppm menyebabkan sumber air tersebut tidak layak digunakan sebagai sumber air baku air bersih dan untuk kandungan besi diatas 0,05 ppm menyebabkan sumber tersebut tidak layak digunakan sebagai sumber air minum.  Air baku dengan kualitas seperti itu sebaiknya dilakukan pengolahan terlebih dahulu.  Air tanah yang berasal dari daerah vulkanik aktif dengan batuannya banyak mengandung zat besi terutama dari daerah yang sering mengalami perendaman air seperti daerah bekas sawah atau bekas rawa. Proses kimiawi yang bekerja di wilayah ini tersebut pada umumnya adalah proses reduksi. Pada umumnya besi yang ada terlarut dalam air adalah sebagai Fe2+ atau Fe3+, dalam ikatan kimia sebagai Fe2O3, Fe(OH)2 Fe(OH)3 ataunFeSO4. Setelah dilakukan ekploitasi atau pengambilan air tanah dan air baku tersebut mengalami kontak langsung dengan udara, maka akan berwana kecoklatan, berbau amis seperti karat besi. Ada tiga cara penurunan zat besi dalam air yaitu dengan cara 1. Aerasi, 2. Sedimentasi dan 3. Filtrasi. Dalam percobaan ini proses penurunan zat besi dilakukan dengan cara aerasi yaitu dengan mengaplikasikan penggunaan gelembung mikro yang dihasilkan dari generator pembangkit gelembung mikro dan dengan filtrasi. Pembangkit gelembung micro ini dibangkitkan oleh pompa KTN Merk Nikuni menghasilkan gelembung udara dengan diameter 20 micron yang digunakan sebagai bahan oksidator untuk air baku mengandung besi. Setelah proses oksidasi berlangsung dalam periode waktu tertentu kemudian disaring dan diukur sisa kandungannya. Hasil percobaanadalah pada kandungan besi dalam air baku sebesar 1,16 ppm yang direaksikan dalam sebuah reactor maka efisiensi oksidasi dapat dicapai dengan baik dan berhasil menambah kelarutan oksigen dalam air sebesar 71-80 % dan menurunkan zat besi dalam air baku sampai mencapai 38-56 % pada pH 7. Kesimpulan yang dapat diambil melalui percobaan ini adalah bahwa generator gelembung mikro mampu digunakan sebagai sebuah cara untuk mengoksidasi zat besi terlarut dalam air baku dan dapat dimanfaatkan sebagai sebuah cara untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut air baku.Kata kunci: air tanah, zat besi terlarut, pembangkit gelembung mikro, oksidasi

Page 1 of 1 | Total Record : 7