Journal of Nutrition College
Journal of Nutrition College (P-ISSN : 2337-6236; E-ISSN : 2622-884X) diterbitkan oleh Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro sebagai media publikasi artikel-artikel ilmiah dalam biang Ilmu Gizi dengan skala terbit 4 kali dalam setahun, yaitu pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Articles
69 Documents
Search results for
, issue
"Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014"
:
69 Documents
clear
PENGARUH PENERAPAN POLA DIET DASH (Dietary Approaches To Stop Hypertension) TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK PADA KELOMPOK LANSIA DI KOTA SEMARANG
Nurhumaira, Nadya Syafa;
Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (392.831 KB)
|
DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6850
Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya komorbid pada sistem kardiovaskular, ginjal dan otak. Peningkatan prevalensi hipertensi berbanding lurus dengan peningkatan usia. Salah satu upaya pengendalian hipertensi pada kelompok lansia adalah melalui pemilihan pola makan seperti pola diet DASH.Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan rancangan pre-post test control group design. Sebanyak 17 lansia dengan tekanan darah sistolik 120-200 mmHg dan tekanan darah diastolik 80-120 mmHg dibagi menjadi 2 kelompok. Intervensi berupa pemberian makanan sesuai pola diet DASH sebanyak 3 kali sehari selama 14 hari. Kelompok kontrol mengkonsumsi pola makan sehari-hari. Tekanan darah diukur menggunakan sphygmomanometer aneroid satu hari sebelum dan setelah intervensi. Asupan makan selama intervensi diperoleh dengan metode food recall. Analisis data menggunakan Shapiro-Wilk, paired-t test dan Wilcoxon.                                Hasil: Pada kelompok perlakuan, rerata tekanan darah sistolik dan diastolik awal sebelum dilakukan intervensi masing-masing adalah 138.57 mmHg dan 84.29 mmHg. Rerata tekanan darah sistolik dan diastolik setelah dilakukan intervensi masing-masing adalah 144.29 mmHg dan 82.86 mmHg. Tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan setelah intervensi selama 14 hari.Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh penerapan pola diet DASH selama 14 hari terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok lansia.
PENGARUH PEMBERIAN JUS PARE (Momordica Charantia L.) DAN JUS JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS SPRAGUE DAWLEY HIPERKOLSTEROLEMIA
Purnamasari, Aresta Wulan;
Isnawati, Muflidah
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (564.129 KB)
|
DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6896
Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan faktor utama dan faktor risiko independen penyakit kardiovaskuler. Penurunan kolesterol total merupakan salah satu strategi dalam terapi penyakit kardiovaskuler. Buah pare dan jeruk nipis memilki potensi menurunkan kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus pare, jus jeruk nipis dan kombinasi kedua buah dalam menurunkan kolesterol total.Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan pre-post test randomized control group design. Sampel terdiri dari 28 tikus jantan Sprague Dawley hiperkolesterolemia yang dibagi menjadi 4 kelompok. Intervensi dilakukan selama 14 hari dengan kelompok kontrol hanya diberi pakan standar, perlakuan 1 (P1) diberi jus pare 2 ml/ekor/hari, perlakuan 2 (P2) diberi jus jeruk nipis 2 ml/ekor/hari dan perlakuan 3 (P3) diberi kombinasi jus pare dan jus jeruk nipis sebanyak 4 ml/ekor/hari. Kadar kolsterol total dianalisis dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan one way Anova.Hasil : Penelitian ini menunjukkan terjadi penurunan kolesterol total setelah pemberian jus pare (22,51%), jus jeruk nipis (28,93%) dan kombinasi jus pare+jeruk nipis (24,04%) (p<0,05). Namun tidak terdapat perbedaan rerata perubahan kadar kolesterol total antara kelompok kontrol dan perlakuan dengan p=0,105 (p>0,05)Simpulan : Tidak terdapat perbedaan pengaruh pemberian pare, jus jeruk nipis dan kombinasi jus pare+jeruk nipis terhadap penurunan kolesterol total tikus hiperkolesterolemia.
PENGARUH PEMBERIAN JUS DAUN UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK
Witosari, Nidya;
Widyastuti, Nurmasari
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (471.236 KB)
|
DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6863
Latar Belakang: Peningkatan kadar kolesterol total meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Daun ubi jalar merupakan bahan makanan yang mengandung polifenol, flavonoid, quercetin, tanin, dan serat yang efektif menurunkan kadar kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian jus daun ubi jalar terhadap kadar kolesterol total serum tikus yang diberi pakan tinggi lemak.Metoda: Penelitian eksperimental dengan pre-post test dilakukan pada 12 tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) yang diberi pakan tinggi lemak yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu: 1 kelompok kontrol dan 1 kelompok yang diberikan jus daun ubi jalar. Dosis berdasarkan kadar quercetin yaitu sebesar 2 mg/kgBB. Kadar quercetin jus daun ubi jalar dianalisis sehingga diperoleh dosis sebesar 0.006 ml/gBB tikus/ hari. Jus daun ubi jalar diberikan selama 14 hari dengan cara di sonde. Kadar kolesterol total serum ditentukan melalui metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan paired t-test, independent t-test, uji Willcoxon, dan uji Mann-Whitney. Hasil: Pemberian jus daun ubi jalar mampu menurunkan kadar kolesterol total serum. Rerata penurunan kadar kolesterol total sebesar 6,22 mg/dl. Rerata kadar kolesterol total kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 3,54 mg/dl. Tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0.05) pada perubahan kadar kolesterol totalKesimpulan: Pemberian jus daun ubi jalar sebesar 0.006 ml/gBB/hari selama 14 hari dapat menurunkan kadar serum kolesterol total pada tikus yang diberi pakan tinggi lemak
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI (STUDI PENELITIAN DI SMP NEGERI 13 SEMARANG)
Dewi, Aisyah Nurcita;
Mulyati, Tatik
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (318.282 KB)
|
DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6886
Latar Belakang: Banyaknya kegiatan yang dilakukan remaja mengakibatkan waktu makan sering terlewati dan kurang perhatian dalam memilih komposisi makanan, sehingga remaja rentan mengalami masalah gizi. Mendapatkan tubuh yang lebih ramping menyebabkan remaja putri melakukan diet yang tidak tepat, termasuk melewatkan sarapan pagi. Sarapan menyumbang 20-25% dari kebutuhan energi untuk memenuhi kebutuhan gizi di pagi hari. Melewatkan sarapan menyebabkan hilangnya energi dan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin (Hb)Metode: Penelitian cross-sectional dua kelompok tidak berpasangan. Subjek adalah 54 remaja putri berusia 13-15 tahun dibagi menjadi kelompok sarapan dan tidak sarapan, dan dipilih dengan consecutive sampling. Sarapan adalah konsumsi makanan pokok dan lauk pauk sejak bangun tidur sampai jam 10.00. Uji Chi-square digunakan untuk melihat perbedaan antar variabel. Hubungan kebiasaan sarapan dengan kadar Hb dianalisis dengan uji Gamma Somers’d.Hasil: Subjek pada kedua kelompok memiliki status gizi underweight masing-masing 48,15% pada kelompok sarapan dan 44,4% pada kelompok tidak sarapan. Aktivitas fisik kedua kelompok dikategorikan sedentary yaitu 96,3%. Kecukupan energi pada kelompok sarapan lebih tinggi dibandingkan kelompok tidak sarapan yaitu 59,26% dan 14,8%. Kadar Hb rendah lebih banyak ditemukan pada kelompok tidak sarapan yaitu 22,2% dibandingkan kelompok sarapan yaitu 3,7%.Simpulan: Terdapat hubungan kebiasaan sarapan dengan kadar hemoglobin, p= 0,035 dan r=0,763. Remaja putri yang tidak memiliki kebiasaan sarapan berisiko 6 kali untuk mempunyai kadar Hb yang rendah dibandingkan dengan remaja putri yang memiliki kebiasaan sarapan.Â
PERBEDAAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI GIZI DAN NON GIZI UNIVERSITAS DIPONEGORO
Bening, Salsa;
Margawati, Ani
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (410.176 KB)
|
DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6872
Latar Belakang: Sebesar 8.7% penduduk usia >18 tahun mengalami gizi kurang. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan gizi di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan utama. Pada periode remaja hingga dewasa, seseorang memerlukan asupan gizi yang seimbang. Akan tetapi karena adanya keinginan memiliki tubuh yang ideal menyebabkan periode tersebut rentan terhadap pembatasan asupan makan. Pengetahuan yang baik mengenai gizi dapat mempengaruhi asupan makan seseorangan sehingga akan berdampak pula terhadap status gizinya.Tujuan: Mengetahui perbedaan pengetahuan gizi, body image, asupan energi, dan status gizi pada mahasiswi gizi dan non gizi Universitas Diponegoro.Metode: Jenis penelitian cross sectional yang dilakukan pada 80 mahasiswi semester 4 di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Data yang diambil adalah data mengenai identitas diri, dan kuesioner yang meliputi pengetahuan gizi, body image, asupan energi yang diperoleh dari recall 3x24 jam, serta status gizi yg diperoleh dari berat badan dan tinggi badan. Analisa data menggunakan uji beda Mann Whitney antara kelompok mahasiswi gizi dan mahasiswi non gizi.Hasil: Sebanyak 80 subjek mahasiswi usia 19-21 tahun, terdiri dari 40 mahasiswi gizi dan 40 mahasiswi non gizi. Rerata skor pengetahuan gizi pada mahasiswi gizi sebesar 91.375 ± 7.069, sedangkan non gizi sebesar 66.625 ± 14.909. Rerata skor body image pada mahasiswi gizi sebesar 82.200 ± 23.848, sedangkan non gizi sebesar 86.975 ± 32.506. Sebesar 60% dari keseluruhan subjek belum memiliki asupan energi cukup dan sebesar 67.5% dari keseluruhan subjek memiliki status gizi yang baik. Uji beda: pengetahuan gizi (p=0.00), body image (p=0.155), asupan energi (p=0.162), dan status gizi (p=0.34).Simpulan: Terdapat perbedaan pengetahuan gizi yang bermakna antara kelompok mahasiswi gizi dan non gizi. Sedangkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada body image, asupan energi dan status gizi.
KANDUNGAN GIZI, SIFAT FISIK, DAN TINGKAT PENERIMAAN ES KRIM KACANG HIJAU DENGAN PENAMBAHAN SPIRULINA
Marantha, Hardaning Ausiea;
Rustanti, Ninik
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (246.598 KB)
|
DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6877
Latar Belakang : Anemia defisiensi besi dapat dicegah dengan meningkatkan konsumsi besi melalui produk yang disukai seperti es krim. Penambahan spirulina pada es krim kacang hijau diharapkan dapat menjadi alternatif produk tinggi besi dan rendah lemak.Tujuan : Menganalisis kandungan zat gizi (kadar zat besi, protein, dan lemak), sifat fisik (overrun, melting rate), dan tingkat penerimaan es krim kacang hijau dengan penambahan spirulina.Metode : Merupakan penelitian eskperimental rancangan acak lengkap satu faktor yaitu konsentrasi penambahan spirulina (0% sebagai kontrol, 0.15%, 0.30%, dan 0.45%) pada es krim kacang hijau. Analisis kadar zat besi, protein, lemak, dan nilai overrun diuji dengan one way ANOVA dilanjutkan dengan Least Significance Different (LSD), sedangkan analisis melting rate dan tingkat penerimaan menggunakan Kruskal wallis yang dilanjutkan dengan Mann Whitney.Hasil : Es krim kacang hijau dengan penambahan 0.45% spirulina mengandung kadar zat besi dan protein tertinggi dengan kadar lemak terendah yaitu sebesar 5.730 mg%, 1.813%, dan 0.204%. Es krim kacang hijau dengan penambahan 0.15% spirulina memiliki nilai overrun tertinggi sebesar 19.68% dan melting rate tertinggi 0.5 ml/menit. Es krim perlakuan dengan tingkat penerimaan terbaik adalah es krim kacang hijau dengan penambahan spirulina 0.15%.Simpulan : Penambahan spirulina meningkatkan kadar zat besi dan protein serta mempengaruhi kadar lemak es krim kacang hijau secara signifikan. Namun penambahan spirulina menurunkan nilai overrun dan tidak mempengaruhi melting rate es krim kacang hijau secara tidak signifikan. Penambahan spirulina mempengaruhi nilai warna dan menurunkan nilai aroma secara signifikan serta menurunkan nilai tekstur, dan rasa es krim kacang hijau (tidak signifikan).
HUBUNGAN KONSUMSI AIR, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PERSEN LEMAK TUBUH PADA REMAJA PUTRI
Habibaturochmah, Habibaturochmah;
Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (279.137 KB)
|
DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6858
Latar belakang : Obesitas merupakan suatu kondisi akibat akumulasi lemak tubuh yang berlebihan. Kelebihan lemak tubuh dapat terjadi akibat ketidakseimbangan energi antara yang masuk dan energi yang keluar serta kurangnya aktivitas fisik. Konsumsi air dapat dikaitkan dengan penurunan persen lemak tubuh pada remaja putri.Tujuan : Mengetahui hubungan konsumsi air, asupan zat gizi, dan aktivitas fisik dengan persen lemak tubuh pada remaja putri.Metode : Penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di SMP Pangudi Luhur Domenico Savio Semarang pada bulan Juni 2014. Penelitian ini melibatkan 104 siswi berusia 13-15 tahun. Data konsumsi air, asupan energi, dan zat gizi diperoleh dengan menggunakan Food Frequency Questionaire (FFQ) semi kuantitatif. Data persen lemak tubuh diukur dengan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). Data aktivitas fisik diperoleh dengan menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) short form. Analisis bivarat dianalisis dengan uji rank Spearman dan r Pearson.Hasil : Sebanyak 29,8% subjek kurang mengonsumsi air. Didapatkan hubungan bermakna antara konsumsi air dengan persen lemak tubuh (r= -0,596; p<0,05). Didapatkan pula hubungan bermakna antara asupan karbohidrat dan lemak dengan persen lemak tubuh (masing-masing nilai r= -0,254; p=0,009 dan r=0,429; p<0,05). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi, protein, dan aktivitas fisik dengan persen lemak tubuh.Kesimpulan : Dalam penelitian ini terbukti bahwa konsumsi air, asupan karbohidrat, dan asupan lemak mempunyai hubungan dengan persen lemak tubuh pada remaja putri. Asupan karbohidrat dan asupan lemak menjadi prediktor dari persen lemak tubuh pada remaja putri.
PENGARUH PEMBERIAN JUS PARE (Momordica charantia Linn.) dan JUS JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL (High Density Lipoprotein) TIKUS SPRAGUE DAWLEY DISLIPIDEMIA
Syadza, Muthia Nada;
Isnawati, Muflihah
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (550.927 KB)
|
DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6912
Latar Belakang : Buah pare (Momordica charantia Linn.) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) diketahui memiliki potensi menurunkan risiko penyakit dislipidemia dengan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Namun penelitian sebelumnya mengenai efek peningkatan kadar koletserol HDL masih terdapat kontroversi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian jus pare dan jus jeruk nipis terhadap peningkatan kadar kolesterol HDL tikus dislipidemia.Metode : Penelitian true experimental dengan randomized control group ini dilakukan pada 28 tikus jantan galur Sprague Dawley dislipidemia. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok dengan 7 ekor tiap kelompok. Tikus diinduksi dislipidemia selama 14 hari, kemudian diberi perlakuan jus pare, jus jeruk nipis dan kombinasi jus pare dan jus jeruk nipis. Pemberian selama 14 hari melalui sonde dengan pembagian pakan standar dan minum ad libitium (kontrol), jus pare 2 ml (P1), jus jeruk nipis 2 ml (P2), dan kombinasi jus pare dan jus jeruk nipis (P3). Pemeriksaan kadar HDL diperiksa secara enzimatis dengan metode CHOD-PAP. Hasil pengukuran diuji dengan paired t-test dan One Way ANOVA. Hasil : Kelompok P1 menunjukkan peningkatan kadar kolesterol HDL 117,3% (p=0,001), kelompok P2 mengalami peningkatan kadar kolesterol HDL 116,4% (p=0,000), dan kelompok P3 mengalami peningkatan kolesterol HDL 144% (p=0,000). Simpulan : Tidak ada perbedaan pengaruh pemberian jus pare, jus jeruk nipis & kombinasi jus pare dan jus jeruk nipis terhadap peningkatan kolesterol HDL.
PENGARUH FORTIFIKASI BESI DAN ZINC TERHADAP TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT, pH, DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT SUSU KAMBING SINBIOTIK
Trianie, Firdha Ayu;
Rustanti, Ninik
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (281.121 KB)
|
DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6845
Latar belakang :Prevalensi anemia terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu pencegahan anemia defisiensi besi yaitu dengan fortifikasi pada susu. Susu menjadi media fortifikasi besi yang tepat karena memiliki bioavaibilitas tinggi dan banyak dikonsumsi masyarakat. Susu kambing memiliki nilai gizilebih tinggi dibandingkan susu sapi, namun mempunyai asam lemak volatil yang membuat bau khas kurang sedap. Bau kurang sedap diminimalisir dengan pengolahan menjadi yoghurt menggunakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Fortifikasi Zn bermanfaat dalam melindungi oksidasi lemak oleh Fe sehingga mengurangi ketengikan pada produk.Metode : Merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu fortifikasi FeSO4 dan ZnCl2. Analisis pH menggunakan pHmeter, Total BAL menggunakan metode TPC, serta uji organoleptik. Analisis total bakteri asam laktat dan pH menggunakan One Way Anova dilanjutkan Post Hoc dengan Post uji sedangkan aorganoleptik diuji menggunakan Friedman dilanjutkan uji Wilcoxon. Hasil : pH pada fortifikasi FeSO4 (4,73) dan FeSO4 +Â ZnCl2(4,75) yoghurt susu kambing lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol (4,65). Total bakteri asam laktat dengan fortifikasi FeSO4Â + ZnCl2 memiliki nilai terendah yaitu (9,55x107).Fortifikasi FeSO4 + ZnCl2 menurunkan nilai aroma (2,68), tekstur (3.28) warna (3.52) dan rasa ( 2.56).Simpulan : Fortifikasi FeSO4 dan FeSO4 +Â ZnCl2Â menurunkan total bakteri asam laktat secara nyata dan meningkatkan nilai pH.Fortifikasi FeSO4 dan FeSO4 + ZnCl2 Â menurunkan nilai aroma, tekstur (secara nyata) warna, dan rasa ( secara tidak nyata).
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DENGAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMP NEGERI 2 BREBES
Sukma, Devi Cahya;
Margawati, Ani
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (273.479 KB)
|
DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6892
Latar belakang : Pengetahuan berpengaruh terhadap sikap dalam memilih makanan jajanan. Pengetahuan yang baik diharapkan mempengaruhi konsumsi makanan yang baik sehingga dapat menuju status gizi yang baik pula. Kurang cukupnya pengetahuan tentang gizi dan kesalahan dalam memilih makanan jajanan akan berpengaruh terhadap status gizi seperti obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dalam memilih makanan jajanan dengan obesitas di SMP Negeri 2 BrebesMetode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah remaja kelas VII-IX di SMP Negeri 2 Brebes. Pengambilan sampel sebanyak 66 anak dilakuan dengan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi pengetahuan dan sikap dalam memilih makanan jajanan yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan kuesioner, dan perhitungan IMT berdasarkan hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan. Uji normalitas menggunakan Kolmogorof- Smirnov. Data berdistribusi tidak normal pengujian menggunakan uji korelasi Chi-Square.Hasil:. Hampir seluruh responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 63 orang (95,5%), dan memiliki sikap yang baik sebanyak 57 orang (86,4%). Subyek dalam kategori non obesitas sebanyak 50 orang (75,8%), pre obesitas sebanyak 7 orang (10,6%), dan obesitas sebanyak 9 orang (13,6%). Uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dalam memilih makanan jajanan dengan obesitas pada remaja (p>0,05)Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dalam memilih makanan jajanan dengan obesitas pada remaja di SMP Negeri 2 Brebes.