Hesti Murwani Rahayuningsih
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN POLA DIET DASH (Dietary Approaches To Stop Hypertension) TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK PADA KELOMPOK LANSIA DI KOTA SEMARANG Nurhumaira, Nadya Syafa; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.831 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6850

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya komorbid pada sistem kardiovaskular, ginjal dan otak. Peningkatan prevalensi hipertensi berbanding lurus dengan peningkatan usia. Salah satu upaya pengendalian hipertensi pada kelompok lansia adalah melalui pemilihan pola makan seperti pola diet DASH.Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan rancangan pre-post test control group design. Sebanyak 17 lansia dengan tekanan darah sistolik 120-200 mmHg dan tekanan darah diastolik 80-120 mmHg dibagi menjadi 2 kelompok. Intervensi berupa pemberian makanan sesuai pola diet DASH sebanyak 3 kali sehari selama 14 hari. Kelompok kontrol  mengkonsumsi pola makan sehari-hari. Tekanan darah diukur menggunakan sphygmomanometer aneroid satu hari sebelum dan setelah intervensi. Asupan makan selama intervensi diperoleh dengan metode food recall. Analisis data menggunakan Shapiro-Wilk, paired-t test dan Wilcoxon.                                 Hasil: Pada kelompok perlakuan, rerata tekanan darah sistolik dan diastolik awal sebelum dilakukan intervensi masing-masing adalah 138.57 mmHg dan 84.29 mmHg. Rerata tekanan darah sistolik dan diastolik setelah dilakukan intervensi masing-masing adalah 144.29 mmHg dan 82.86 mmHg. Tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan setelah intervensi selama 14 hari.Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh penerapan pola diet DASH selama 14 hari terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok lansia.
PENGARUH EKSTRAK LOMPONG (Colocasia esculenta L. Schoot) 30 MENIT PENGUKUSAN TERHADAP AKTIVITAS FAGO SITOSIS DAN KADAR NO (NITRIT OKSIDA) MENCIT BALB/C SEBELUM DAN SESUDAH TERINFEKSI Listeria monocytogenes Sholikhah, Arsela Rindang; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.44 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10148

Abstract

Latar belakang:Ekstrak daun dan batang lompong (Colocasia esculenta (l.) Schott) dilaporkan memiliki sifat antimikrobial karena mengandung fitokimia seperti fenol, tanin, saponin, streoid, kuinin, trepenoid, glikosida, dan alkaloid. Pengukusan merupakan metode pemasakan yang mampu mempertahankan fitokimia pada sayuran. Tujuan:Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak lompong 30  menit pengukusan dengan dosis 13 mg/20gBB terhadap aktivitas fagositosis dan kadar NO (Nitrit Oksida) makrofag pada mencit Balb/c sebelum dan sesudah terinfeksi Listeria monocytogenesMetode:Penelitian true experimental dengan post test with randomized control group design pada 21 mencit Balb/c jantan usia 8-10 minggu yang dibagi menjadi 3 kelompok secara acak masing-masing 7 ekor. Kelompok K (Kontrol) mencit hanya mendapatkan pakan standar. Kelompok P1 (Perlakuan satu) mencit diberi ekstrak lompong 30 menit pengukusan selama tiga hari sebelum diinfeksi Listeria monocytogenes. Kelompok P2 (Perlakuan dua) mencit diberi ekstrak lompong 30 menit pengukusan selama tiga hari setelah diinfeksi Listeria monocytogenes.Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna pada aktivitas fagositosis dan kadar NO antara kelompok P1,P2 dibandingkan dengan kelompok K (p>0,05). Namun rerata aktivitas fagositosis dan kadar NO kelompok P1 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok K dan P2.Kesimpulan:Pemberian ekstrak lompong dengan 30 menit pengukusan pada mencit selama 3 hari tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap aktivitas fagositosis dan kadar NO makrofag, baik sebelum infeksi Listeria monocytogenes maupun setelah infeksi Listeria monocytogenes. 
PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PREDIABETES Astuti, Yuniarti Dwi; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 2, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.67 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i1.2105

Abstract

Latar Belakang : Prediabetes merupakan kondisi dimana kadar glukosa darah seseorang berada diantara kadar normal dan diabetes. Pengaturan diet merupakan cara efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah. Jus Tomat merupakan salah satu bahan minuman yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian jus tomat terhadap kadar glukosa darah pada prediabetes. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pre test-post test design. Subjek penelitian adalah warga Kelurahan Sendangguwo Semarang yang diambil secara consecutive sampling. Besar sampel adalah 21 orang. Tiap sampel diberi jus tomat sebanyak 200 ml yang berasal dari 180 gram tomat merah jenis Lycopersicum commune yang di-blanching dengan air pada suhu 70-90°C selama 10 menit kemudian diblender dan disaring. Intervensi jus tomat diberikan selama 3 minggu. Kadar glukosa darah puasa diukur satu hari sebelum dan satu hari setelah intervensi dengan menggunakan metode spektrofotometri. Selama intervensi, asupan makan diperoleh dengan metode food recall 3×24 jam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Shapiro Wilk dan paired  t- test. Hasil : Terjadi penurunan kadar glukosa darah puasa sebesar 9,00 mg/dl (7,64%) setelah pemberian jus tomat selama 3 minggu. Simpulan : Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa sebelum dan setelah pemberian jus tomat.
PENGARUH PEMBERIAN SUP JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA SUBJEK OBESITAS Rahmawati, Fiqhi Cahyaningrum; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.813 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6914

Abstract

Latar Belakang : Obesitas sentral berkaitan erat dengan kejadian hipertrigliseridemia. Hipertrigliseridemia didefinisikan sebagai abnormalnya kadar trigliserida dalam darah, dan berhubungan dengan kejadian aterosklerosis, penyakit jantung, dan pankreatitis akut. Jamur tiram putih mengandung Beta Glukan, yaitu serat larut air yang dapat menurunkan kadar trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sup jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap kadar trigliserida pada subjek obesitas.Metode : Jenis penelitian adalah pre experiment dengan rancangan one group pre test – post test. Subjek 15 orang terdiri dari 6 orang pria dan 9 orang wanita obesitas berusia 40-50 tahun dengan kadar trigliserida ≥100 mg/dl. Subjek mendapat 1,21 g/kgbb/hari jamur tiram putih dalam bentuk sup jamur tiram putih selama 21 hari. Metode GPO-PAP digunakan untuk menganalisis kadar trigliserida, darah diambil setelah subjek berpuasa selama 10 jam. Asupan zat gizi subjek sebelum dan selama penelitian dicatat menggunakan formulir food recall 24 jam. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistik menggunakan dependent t-test dan wilcoxon. Hasil : Rerata kadar trigliserida subjek sebelum intervensi yaitu 152,13±25,71 mg/dl. Rerata kadar trigliserida setelah intervensi yaitu 116,00±30,62 mg/dl. Konsumsi sup jamur tiram putih dengan dosis 1,21 g/kgbb/hari berpengaruh terhadap penurunan kadar trigliserida (p=0,002). Tidak terdapat perbedaan rerata asupan energi total, karbohidrat sederhana, lemak jenuh, dan serat sebelum dan selama penelitian. Terdapat perbedaan berat badan dan lingkar pinggang sebelum dan selama penelitian.Simpulan : Konsumsi sup jamur tiram putih 1,21 g/kgbb dapat menurunkan kadar trigliserida pada subjek obesitas secara bermakna.
PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var rubrum) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL WANITA DISLIPIDEMIA Hapsari, Hanum Putri; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.706 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6893

Abstract

LatarBelakang: Peningkatan kadar kolesterol LDL meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Jahe merah, yang banyak dikonsumsi sebagai bumbu, sudah digunakan sebagai pengobatan herbal tradisional. Jahe merah merupakan bahan makanan alternative yang mengandung flavonoid yang dapat menurunkan kadar kolesterol LDL. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian jahe merah terhadap kadar kolesterol LDL pada wanita dislipidemia.Metoda: Penelitian true experimental dengan pre-post test control group diterapkan pada 34 wanita dislipidemia dengan kadar kolesterol LDL lebih dari 100 mg/dl sampai 159 mg/dl yang dikelompokkan menggunakan sistem acak sederhana menjadi 1 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Subjek diberikan minuman jahe merah dengan dosis 3,2 ml/kg berat badan selama 21 hari. Kadar kolesterol LDL ditentukan melalui metode langsung (direct homogenous enzymatic method) setelah subjek berpuasa selama 10 jam. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Data dianalisis dengan dependent t-test, independent t-test, Mann-Whitney, uji Pearson, dan uji Spearman pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Pemberian jahe merah dapat menurunkan kadar kolesterol LDL pada kelompok perlakuan sebesar 12,75%.Kesimpulan: Pemberian jahe merah dengan dosis 3,2 ml/kg berat badan selama 21 hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL secara signifikan padawanitadislipidemia.
PENGARUH PEMBERIAN YOGHURT KEDELAI HITAM (BLACK SOYGHURT) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA PENDERITA DISLIPIDEMIA Rucita, Ardisya; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 2, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.91 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i1.2091

Abstract

Latar Belakang: Dislipidemia merupakan salah satu factor risiko penyakit kardiovaskuler. Kedelai hitam merupakan bahan makanan alternatif  yang efektif menurunkan kadar kolesterol darah. Yoghurt kedelai hitam mengandung anthosianin dan isoflavon yang diduga mampu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Metode : Jenis penelitian adalah true experimental dengan rancangan control group pre-test-post-test. Subyek adalah pria dislipidemia, kadar kolesterol LDL>100mg/dL, kadar kolesterol HDL<40mg/dL, dibagi menjadi 3 kelompok, kontrol, dan perlakuan I (115 ml yoghurt  kedelai hitam/hari), dan perlakuan II (225 ml yoghurt kedelai hitam/hari), diberikan selama 21 hari. Sebelum pengambilan darah, Subjek dipuasakan selama ±10jam, kadar kolesterol darah dihitung dengan metode Phosphotungistic precipilation. Kadar kolesterol LDL dihitung dengan rumus Friedewald. Asupan makan sehari-hari ketiga kelompok dikontrol sesuai dengan anjuran dan konseling yang telah diberikan. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Analisis statistik menggunakan uji paired-samples t test dan uji Kruskal-Wallis. Uji Wilcoxon untuk data tidak normal. Uji korelasi menggunakan pearson untuk yang normal dan spearman untuk data tidak normal. Hasil : Yoghurt kedelai hitam dengan dosis 115 ml dan 225 ml terbukti menurunkan kadar kolesterol LDL berturut-turut sebesar 2.73% dan 0.099% namun tidak bermakna secara statistik. Yoghurt kedelai hitam dengan dosis 225 ml meningkatkan kadar kolesterol HDL secara bermakna sebesar 10.26%. Yoghurt kedelai hitam dengan dosis 115 ml menurunkan kadar kolesterol HDL sebesar 2.71%. Simpulan : Pemberian yoghurt kedelai hitam selama 21 hari dengan dosis 115 ml dan 225 ml dapat menurunkan kadar kolesterol LDL berturut-turut sebesar 2.73% dan 0.099% juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL sebesar 10.26%. Yoghurt kedelai hitam menurunkan kadar kolesterol HDL sebesar 2.71%.
PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH (Zingiber Officinale Var Rubrum) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL WANITA DISLIPIDEMIA Sari, Resti Puspita; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.209 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6883

Abstract

Latar Belakang : Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lipoprotein yang salah satunya ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total yang  dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Jahe merah mengandung flavonoid dan polifenol memiliki efek hipokolesterol dapat menekan aktivitas enzim HMG-KoA reduktase sehingga dapat mengurangi biosintesis kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jahe merah terhadap kadar kolesterol total wanita dislipidemia.Metode : Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan rancangan control group pre test – post test. Subjek adalah wanita usia 30-50 tahun yang memiliki kadar kolesterol total sebesar 200–249 mg/dl. Kelompok dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan dengan 15 subjek tiap kelompok. Kelompok perlakuan diberikan minuman jahe merah sebanyak 3,2 ml/kg BB per hari dan kelompok kontrol diberikan sirup rendah kalori 25 ml dengan penambahan air 200 ml selama 21 hari. Kadar kolesterol total dianalisis dengan metode Cholesterol Oxidase Phenol Aminoantipyrin (CHOD-PAP). Uji normalitas data menggunakan Saphiro-wilk. Analisis statistik menggunakan dependent t-test,  independent t-test , Mann Whitney dan uji Pearson.Hasil : minuman jahe merah sebanyak 3,2 ml/kg BB per hari selama 21 hari dapat menurunkan kadar kolesterol total dari 226,0 ± 14,19 mg/dl menjadi 206,46 ± 15,15 mg/dl (p=0.00). Sedangkan kelompok kontrol terdapat kenaikan kolesterol total dari 223,2 ± 12,27 menjadi 235,13 ± 29,43  (p=0.09).Simpulan : Pemberian minuman jahe merah sebanyak 3,2 ml/kg BB per hari selama 21 hari dapat menurunkan kadar kolesterol total secara signifikan. 
PERBEDAAN PENGARUH ANTARA EKSTRAK DAN REBUSAN DAUN SALAM (Eugenia polyantha) DALAM PENCEGAHAN PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY Muflikhatur R, Siti; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 3, No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.725 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i1.4542

Abstract

Latar Belakang: Peningkatan kadar kolesterol total merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.  Manajemen kadar kolesterol total dapat dilakukan dengan upaya kuratif dan preventif. Simvastatin merupakan salah satu obat penurun kadar kolesterol total. Pengendalian asupan efektif untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol total. Konsumsi makanan fungsional berpotensi dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total, salah satunya adalah konsumsi daun salam. Flavonoid yang terkandung dalam daun salam terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya perbedaan pengaruh antara ekstrak dan rebusan daun salam dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total darah tikus Sprague dawley.Metoda: Rancangan penelitian adalah true experimental jenis pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague dawley yang dibagi acak dalam 4 kelompok. Tikus diberi pakan tinggi lemak bersamaan dengan pemberian ekstrak dan rebusan dengan dosis masing-masing ekstrak dari 0,72 gram daun segar dan rebusan 0,72 gram secara sonde sekali sehari. Kadar kolesterol total diperiksa dengan metode CHOD-PAP spektrofotometri. Data dianalisis menggunakan paired t-test dan uji one way ANOVA yang dilanjutkan uji Post-Hoc LSD pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Kadar kolesterol total pada seluruh kelompok meningkat secara signifikan (p=0,000). Peningkatan kadar kolesterol total pada kelompok kontrol negatif adalah 147,88 %, kelompok control positif 11,64 %, kelompok perlakuan ekstrak 39,03 %, dan kelompok perlakuan rebusan 77,84 %. Terdapat perbedaan perubahan kadar kolesterol total antar kelompok secara signifikan (p=0,000).Simpulan: Perlakuan yang memiliki efek menahan laju peningkatan kadar kolesterol total terbesar sampai terkecil adalah 0,018 gram simvastatin, 0,034 gram ekstrak daun salam, dan 0,72 gram rebusan daun salam.
HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR ASAM URAT WANITA USIA DI ATAS 50 TAHUN Wulandari, Dian; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.508 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10155

Abstract

Latar Belakang : Hiperurisemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif dan kejadian sindrom metabolik. Perlu upaya untuk mendeteksi dini faktor yang berpengaruh terhadap hiperurisemia. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah pengukuran antropometri. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran lingkar linggang dan indeks massa tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkar pinggang dan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat wanita usia di atas 50 tahun. Metode : Penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Subjek sebanyak 51 orang wanita di wilayah puskesmas Gajah Mungkur berusia di atas 50 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Pengambilan data karakteristik subjek dilakukan dengan wawancara, pengukuran lingkar pinggang dan indeks massa tubuh menggunakan metline, timbangan berat badan ketelitian 0,1 kg dan microtoise dengan ketelitian 0,1cm. Pemeriksaan kadar asam urat darah  sampel menggunakan metode kolorimetri . Uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov, analisis statistik menggunakan Chi Square dan Regresi logistik. Hasil : Kadar asam urat subjek sebanyak 54,90% (n=28) termasuk dalam kategori tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara lingkar pinggang, IMT, dan asupan purin terhadap kadar asam urat (p =0,000). Namun, faktor yang berpengaruh kuat terhadap peningkatan asam urat yaitu asupan purin dan IMT. Wanita usia di atas 50 tahun dengan asupan purin tinggi dan IMT tinggi memiliki risiko 3,602 dan 3,157 kali lebih besar untuk mengalami peningkatan asam urat.        Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar pinggang, IMT, dan asupan purin dengan kadar asam urat. Asupan purin memiliki pengaruh paling kuat terhadap kadar asam urat.
GAMBARAN KONSUMSI GARAM IODIUM, KADAR TSH (TYROID STIMULATING HORMON) DAN KADAR UIE (URINE IODIUM EXCRETION) PADA IBU HAMIL Sulistiyani, Retno; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 2, No 4 (2013): Oktober 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.706 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3836

Abstract

Latar belakang: ibu hamil merupakan kelompok yang rawan GAKI karena selama kehamilan terjadi perubahan metabolik dan hormonal yang amat kompleks dalam faal sistem ibu-anak (maternal-fetal system), termasuk perubahan fungsi kelenjar tiroid. Kecukupan iodium pada ibu hamil mutlak diperlukan agar tidak muncul anak kretin ataupun anak dengan minimal brain damage Tujuan: mengetahui hubungan konsumsi garam iodium, kadar TSH dan kadar UEI ibu hamilMetoda: Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan besar sampel 37 orang ibu hamil, subyek dipilih dengan simple random sampling. Konsumsi garam diukur kualitatif dengan cairan iodina., sedang kan kadar UEI diukur dengan metode Acid Digestion  dan kadar TSH dengan metode ELISA di laboratorium BP GAKI Magelang. Analisis data menggunakan  korelasi rank Spearman dengan taraf signifikasi p< 0,05Hasil:  dari 37 sebanyak 54,1% ibu hamil tidak mengkonsumsi garam beriodium. Median kadar UEI 181 µg/L dalam kategori optimal, tetapi 40,5% ibu hamil dalam kategori kelebihan. Kadar TSH 78,9% ibu hamil trimester II dalam kategori normal dan 21,1% tinggi, dengan nilai rerata 3.4 mIU/L. Tidak terdapat hubungan kadar TSH dengan konsumsi garam iodium dan kadar UEI pada ibu hamil Kesimpulan:  kadar TSH ibu hamil tidak dipengaruhi oleh konsumsi garam iodium dan kadar UEI