cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
VA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 425 Documents
MAKNA SIMBOLIK ART GLASSES GEREJA KELAHIRAN SANTA PERAWAN MARIA SURABAYA PAMBAYUN S, AGUSTA
Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2014): Volume 2 Edisi Yudisium 2014
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gereja kelahiran santa perawan maria yang terletak di Jl. Kepanjen Surabaya merupakan salah satu gereja tertua yang berdiri di Indonesia. Gereja ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang di jadikan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Gereja ini mempunyai nilai sejarah dan seni yang sangat tinggi, salah satunya adalah hiasan Art Glasses yang berada di gereja. Penelitian ini bertujuan menjelaskan sejarah secara singkat Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria dan makna simbolik Art Glasses yang ada di gereja tersebut. Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria pertama di Surabaya bergaya Eropa yang terletak dipojok jalan Kepanjen dan Kebonrojo ini pada awalnya didirikan oles dua orang pastor pada tanggal 12 Juli 1810, Hendricus Waanders dan Phillipus Wedding yang datang dari Belanda. Namun belakangan gereja Katolik pertama ini dipindah ke gedung baru di sebelah utaranya, tepatnya di jalan Kepanjen Kelurahan Krembangan Selatan di wilayah Surabaya Utara. Hal ini dikarenakan gereja yang lama rusak. Pada tahun 1867, bangunan gereja ini mengalami retak-retak akibat gempa bumi, sehingga tanggal 4 April 1899 dibangunlah gereja baru di sana dengan arsitek W. Weestmas. Dibangun di atas pondasi berjumlah 799 buah kayu galam yang didatangkan dari Kalimantan dan perletakan batu pertama gereja ini pada tanggal 19 Agustus 1899. Art Glasses  yang berada di Gereja ini sengaja di buat untuk menghiasi gereja dan memberikan pesan singkat kepada umat nasrani yang beribadah di gereja ini. Beberapa kutipan-kutipan cerita yang diringkas kemudian disimbolkan menjadi suatu gambaran. Gambaran yang ditampakkan dalam Art Glasses  sangatlah bermakna tinggi bagi umat kristiani, karena tidak semua umat kristiani bisa menghadiri “misa agama” (beribadah bersama) maka di buatlah Art Glasses  sesuai dengan tema yang akan dimunculkan sebagai teguran atau sapaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode Penelitian Kualitatif yang bertujuan bisa mendapatkan data-data secara menyeluruh atau selengkap mungkin, dengan cara Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara terhadap beberapa pengurus Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria yang di jadikan sebagai objek penelitian, teknik Analisi datanya meliputi Reduksi data, Sajian data, dan Verivikasi data. Kata Kunci : Filosofi Gereja, Makna Simbolik, Art Glasses. The birth of the Blessed Virgin Mary Church located at Jl. Kepanjen Surabaya is one of the oldest standing church in Indonesia. This church is one of the historic buildings in use as a cultural heritage by the government of Surabaya. This church has a historical value and high art, one of which is the ornate Art Glasses that are in the church. This study aims to explain briefly the history of the Church of the Nativity of the Blessed Virgin Mary and Art Glasses symbolic meanings that exist in the church. Catholic Church Nativity of the Blessed Virgin Mary in Surabaya European style located Kepanjen and Kebonrojo street corner was originally established topical two pastors on July 12, 1810, Hendricus Waanders and Phillipus Wedding coming from the Netherlands. But lately the first Catholic church was moved to a new building to the north, precisely in the way Kepanjen Krembangan Village South in North Surabaya. This is because the old church damaged. In 1867, the church building suffered cracked by the earthquake, so dated 4 April 1899 a new church was built there by the architect W. Weestmas. Built on a foundation of 799 numbered pieces Galam wood imported from Borneo and the placement of this first stone church on August 19, 1899. Art Glasses who are in the church is intentionally made ??to decorate the church and gave a short message to the Christians who worship in this church. Some excerpts are summarized later symbolized story into a picture. Picture that is displayed in the Art Glasses is significantly higher for Christians, because not all Christians can attend "religious service" (worship together) then make Art Glasses accordance with the theme that will appear as a warning or greeting. In this study, researchers using Qualitative Research Methods which aims to get the data as a whole or as complete as possible, by means of observation, documentation, and interviews on some board Church of the Nativity of the Blessed Virgin Mary in use as the research object, the data Analysis techniques include data reduction , Serving Data, and Data Verification. Keywords: Philosophy of the Church, Symbolic Meanings, Art Glasses
PEMBELAJARAN GRAFFITI DI KELAS XII IPS SMA NEGERI 22 SURABAYA MASYHUR, AHMAD
Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2014): Volume 2 Edisi Yudisium 2014
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, implementasi pembelajaran dan mengetahui kendala yang dijumpai serta menemukan alternatif pemecahan masalah dalam proses pembelajaran graffiti. Penelitian bersifat kualitatif dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data, antara lain observasi dan dokumentasi digunakan sebagai analisis domain, wawancara dan angket digunakan sebagai analisis taksonomi, data selanjutnya dianalisis melalui analisis komponensial untuk mendapatkan kontras antara analisis domain dan analisis taksonomi untuk mencapai validitas data sebagai triangulasi data. Dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa; (1) Persiapan perencanaan dilakukan dengan pengembangan silabus dan RPP untuk materi graffiti yang disesuaikan dengan kurikulum KTSP, hal tersebut juga disesuaikan dengan kondisi sekolah dan karakteristik siswa. (2) Siswa dapat melaksanakankan pembelajaran graffiti sesuai langkah-langkah dalam proses pembelajaran dengan mengekspresikan ide yang dimiliki oleh siswa yang dituangkan melalui melalui kreativitas dalam berkarya. (3) Siswa mengalami kendala-kendala dalam pembelajaran graffiti diantaranya ialah, belum terbiasa dengan penggunaan cat semprot, belum terbiasa membuat karya di permukaan bidang lebar, biaya untuk membuat graffiti, dan keterbatasan bidang tembok sebagai media untuk membuat graffiti.Namun kendala tersebut dapat teratasi oleh pengajar melalui solusi yang sudah diperhitungkan sebelumnya dan pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana. Keywords: Pembelajaran, Graffiti, SMA This study aimed to describe the planning, implementation of instruction and knowing the obstacles encountered and find alternative solutions to the problem of graffiti in the instruction process. Qualitative research using multiple methods of data collection, such as observation and documentation used as domain analysis, interviews and questionnaires are used as a taxonomic analysis, the data were then analyzed by analysis komponensial to get the contrast between domain analysis and taxonomic analysis to achieve the validity of the data as data triangulation . From the data analysis we concluded that; (1) Preparation of the planning is done with the syllabus and lesson plans for the development of graffiti materials tailored to the curriculum SBC, it is well adapted to the conditions of the school and student characteristics. (2) Students can do graffiti learning according to the steps in the process of learning to express ideas held by students who creativity in the work. (3) Students get experiencing barriers to learning such graffiti is, not familiar with the use of spray paint, not accustomed to making work in the field of surface width, the cost for making graffiti, and limitations of field wall as a medium to create such obstacles can be overcome graffiti. However teachers have pre-calculated solution and learning can go according to plan. Keywords: Instruction, Graffiti, Senior High School
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI SISWA KELOMPOK B TK ANANDA CERIA GRESIK DANUKARTA, PATRIA
Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2014): Volume 2 Edisi Yudisium 2014
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya nilai pembelajaran menggambar dan mewarnai dan strategi pembelajaran kurang sesuai dengan kondisi siswa yang mengakibatkan pembelajaran menjadi membosankan. Peneliti bertujuan menerapkan metode demonstrasi sebagai upaya perbaikan. Metode demonstrasi dianggap sesuai karena dalam pembelajaran guru memberikan ilustrasi sehingga siswa mengetahui proses membuat gambar dan mewarnainya. Rumusan masalah adalah bagaimana metode demonstrasi meningkatkan kemampuan siswa, bagaimana aktivitas pelaksanaan dan hasil penerapannya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari - Maret 2014, obyek penelitian siswa kelompok B, TK Ananda Ceria, Gresik. Menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data berupa pemberian tugas untuk menggambil data kemampuan menggambar dan mewarnai, observasi untuk mengetahui dampak tindakan. wawancara untuk memberikan informasi tentang tindakan. Analisis data berupa pengumpulan data menggunakan teknik presentase melalui tugas dan aktivitas kelas yang terdiri dari aktivitas siswa dan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan berdasarkan presentase nilai tugas menggambar sebesar 31,25% (siklus tiga 81,25%-siklus satu 50,00%). Peningkatan kemampuan mewarnai sebesar 37,50 % (siklus tiga 75,00%-siklus satu 37,50%). Aktivitas siswa berjalan dengan baik hal ini ditandai presentase nilai pada aspek siswa memperhatikan penjelasan teknik menggambar yang diberikan peneliti sebanyak 81,25% siswa. siswa mampu menerapkan tugas yang diberikan peneliti tanpa bantuan peneliti maupun siswa lainnya sebanyak 75,00% siswa. siswa merespon pertanyaan yang diberikan oleh peneliti tentang tugas menggambar sebanyak 50,00% siswa. siswa tidak mengganggu temannya saat mengerjakan tugas yang diberikan peneliti 81,25% siswa. siswa mengikuti peraturan yang dibuat peneliti sebanyak 75,00% siswa. Aktivitas peneliti siklus ketiga aspek bahasa yang digunakan guru ketika menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa mendapat nilai baik. Aspek komunikasi antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung mendapatkan nilai sangat baik. Aspek usaha guru membantu siswa memecahkan masalah ketika mengerjakan tugas  mendapatkan nilai baik. Aspek guru mampu mengendalikan suasana kelas dalam kegiatan pembelajaran mendapatkan nilai baik. Kata kunci : metode, demonstrasi, kemampuan, menggambar dan mewarnai This research is motivated low value of learning drawing and coloring as well as the instructional strategies that are less appropriate to the conditions that lead to students learning becomes boring. Researchers aim apply the method of demonstration as an improvement efforts. Demonstration method is considered appropriate for the teacher to illustrate learning so that students know the process of making a picture and coloring them. Problem formulation is how to improve the students' demonstration of the method, how the implementation of the activities and results of its application. The experiment was conducted in February - March 2014, the object of research is the students group B, TK Ananda Ceria, Gresik. Using a classroom action research methods. Technique of data collecting for the provision of data took this task to the ability of drawing and coloring, observation to determine the impact of the action. interview to provide information about the action. Analysis of data in the form of data collection using percentage techniques through assignments and class activities which consists of the activities of students and researchers. The results showed no increase in the percentage based on the value of drawing tasks for 31.25% (cycle three whit 81.25% - cycle one whit 50.00%). Increased ability coloring of 37.50% (cycle three whit 75.00% - cycle one whit 37.50%). Student activity goes well it is characterized percentage of the value of the technical aspects of the students' attention to the explanation given researchers draw as much as 81.25% of students. students are able to apply a given task without the help of researchers and investigators of other students as much as 75.00% of students. students respond to the questions provided by the researcher about the task of drawing as much as 50.00% of students. not interfere with his students while working on tasks assigned investigator 81.25% of students. students follow rules made as much as 75.00% student researchers. The third cycle of research activity aspects of the language that teachers use when delivering learning material to the student gets good grades. Aspects of communication between teachers and students during the learning progress getting very good value. Aspects of teachers' efforts to help students solve problems when working on the task of getting good grades. Aspects of the teacher is able to control the atmosphere in the classroom learning activities get better grades. Key words: methods, demonstrations, capabilities, drawing and coloring
TINJAUAN VISUAL TOKOH WAYANG TENGUL DI BOJONEGORO WIDYA P, YOGI
Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2014): Volume 2 Edisi Yudisium 2014
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian yaitu karena peneliti ingin mengembangkan kesenian Wayang Tengul  di Bojonegoro dan  berkaitan langsung dengan bidang seni rupa yang meneliti dan lebih tertuju pada penelitian visualnya. Saat ini   generasi muda kurang memahami seni, terutama budaya nenek moyang sendiri. Untuk mengatasi masalah itu diperlukan penelitian  proses pembuatan Wayang Tengul di Bojonegoro dan visualisasi Wayang Tengul di Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara,  dokumentasi dan sumber data. Teknik analisis data yang digunakan yaitu display data, reduksi data, penarikan kesimpulan. analisis proses pembuatan Wayang Tengul yaitu mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Prosesnya  adalah  pemahatan, tahap penghalusan dan pemolesan dan proses finising. Analisis visual Wayang Tengul meliputi mahkota, wajah, pakaian (busana) aksesoris, jarik. Hasil visualisai, Bentuk mahkota  mengunakan Jamang,warna wajah putih. Kata Kunci: Wayang, tengul, visual, tokoh Background of this research is the researchers wanted to develop Tengul Puppet  arts  in Bojonegoro and directly related to the field of art that examines and more focused on visual research. To solve the problem of making the necessary research in Bojonegoro Tengul Puppet and Puppet visualization Tengul in Bojonegoro. The method used in this study is the method of observation, interviews, documentation and data sources. Data analy sis technique used is the data display, data reduction, conclusion, analysis is the process of making puppet Tengul prepare tools and material needed. The process is sculpting, smoothing and polishing stages and finishing processes. Puppet Tengul visual analysis covering the crown, face, clothes (fashion) accessories, jarik. Results visualization, using jamang crown shape, color white face. Keywords: Puppet,tengul, visual, figure
PERANCANGAN BUKU POP-UP ALFABET UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK CHABIBBAH, ROCHMATUL
Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2014): Volume 2 Edisi Yudisium 2014
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan pada masa kanak-kanak masih dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki setiap individunya. Berdasarkan latar belakang, muncul masalah yang terjadi pada anak-anak, yaitu banyaknya anak yang malas belajar membaca dan menghafal huruf. Akibat dampak dari anak yang ketergantungan pada media elektronik. Sehingga dibutuhkan alternatif belajar menghafal huruf dan pengenalan kata sambil bermain yang lebih bermanfaat serta menyenangkan, salah satu diantaranya adalah buku Pop-Up alfabet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan. Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi serta menggunakan teknik validitas data yang digunakan untuk mengetahui kevalidan buku Pop-Up alfabet. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa Kelompok B di TK Dharma Wanita Persatuan Kepatihan untuk uji coba penerapan buku Pop-Up alfabet. Pada proses perancangan buku Pop-Up alfabet, yaitu terlebih dahulu menentukan konsep desain dan membuat desain buku Pop-Up alfabet dengan mempersiapkan alat bahan dan menentukan tema pada setiap halaman huruf A sampai Z. Setelah tema ditentukan membuat thumnails dan dummy. Selanjutnya untuk final desain membuat outline desain dan final desain Pop-Up, serta melakukan pencetakan dan perakitan pada setiap halamannya hingga berbentuk Pop-Up. Kemudian membuat sampul buku yang berjudul “Ayo belajar membaca dan menghafal”. Buku Pop-Up alfabet dapat ditampilkan perwujudan setiap halamannya, yaitu dari huruf A sampai Z. Desain buku Pop-Up alfabet setiap halamannya dibuat banyak ilustrasi dan minim tulisan. Untuk hasil dari metode observasi yang dilakukan oleh guru dan peneliti kepada siswa Taman Kanak-kanak pada hari pertama sebanyak 52,3% dan hari kedua 60,9% dengan mengalami peningkatan aktivitas sebanyak 8,6% sehingga termasuk dalam kriteria baik. Dengan demikian buku Pop-Up alfabet mampu meningkatkan aktivitas siswa TK Dharma Wanita Persatuan Kepatihan karena lebih mudah memahami dan dapat membuat pelaksanaan pembelajaran menjadi menyenangkan. Kata Kunci : Buku Pop-Up, Alfabet, Siswa Taman Kanak-kanak Education should be done to build a good behavior, especially for children to develop the skill that they have but many children are lazy to learn, especailly reading memorizing alphabet. This is the effect of gadget addiction. Therefore some useful and interesting alternatives of learning in memorizing and introducing words are needed. One of them is a Pop-Up alphabet book. The method used in this research is developing method. The processes of collecting the data in this research are observation, interview, documentation and using validity technique to recognize the validity of the book. The data analysis techniques used are reduction, presentation and conclusion data. The research object is B group of TK Dharma Wanita Persatuan to test the application of the Pop-Up alfabet book. At the first step or process of designing a Pop-Up alfabet book is determining concept and designing the book, preparing the materials, tools and determining themes for each of pages. The next steps are making thumbnail and dummy to avoid printing error. Then the final process is making final outline, Pop-Up design, printing and assembling the page till each of the page look emerge. If the A pages to Z have been patched and shaped, it can be arranged to be a Pop-Up book with cover written “Ayo belajar membaca dan menghafal” as the title of the book. The pop up book is already applied as the media of teaching and learning for students. This book is designed with many illustrations of pictures and little writing in every page. The result of the observation is 52.3% at the first day and 60.9% at the second day with 8.6% raising activities so it is concluded a good result. By this means, the Pop-Up alfabet book increases the activity TK Dharma Wanita Persatuan Kepatihan students in teaching and learning process because they enjoy the subject and it helps teacher to deliver the materials to the students easily. Key words: pop-up book, alphabet, kindergarten students.
UJI COBA PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR KARIKATUR MAARIF, MOH.CHOIRUL
Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2014): Volume 2 Edisi Yudisium 2014
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian yaitu membantu guru seni budaya SMAN 1 Prambon yang mengalami keterbatasan dalam hal menyampaikan materi tentang seni rupa murni terutama dalam materi menggambar karikatur. Tujuan pembelajaran yaitu untuk mengetahui kefektifan media video pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menggambar karikatur siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, angket, wawancara, dan penelitian dengan non tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisa tes hasil belajar siswa, analisa hasil observasi dan respon siswa, penarikan kesimpulan berdasarkan permasalahan penelitian. Aktivitas guru tanpa menggunakan media video pembelajaran (pre-test) memperoleh prosentase 89%. Prosentase aktivitas guru pada saat menggunakan media video pembelajaran (post-test)  sebesar 90%. Aktivitas siswa tanpa media video pembelajaran (pre-test) memperoleh prosentase 67%. Sedangkan prosentase aktivitas siswa pada saat menggunakan video pembelajaran (post-test)  menjadi 92%. Rerata ketuntasan hasil belajar siswa dalam satu kelas adalah ≥ 70. Tanpa menggunakan media video pembelajaran rerata hasil belajar siswa yang diperoleh yaitu 60 (kriteria kurang). Setelah menggunakan media video pembelajaran rerata hasil belajar siswa menjadi 75 (kriteria tuntas). Kata Kunci: media, video, karikatur, hasil belajar.                                                                       The background of the research is to help the art and culture teachers of SMAN 1 Prambon who have problem to give materials of fine art, especially drawing caricature. The purpose of the research is to recognize the affectivity of video as the media in learning process, to increase the students’ ability in drawing caricature. The method applied in the research is observation method, questionnaire, interview and non-test research. The data technique analysis is analysis technique of students’ learning, observation result, students’ response and the conclusion based on research problems.  Teacher’s activity without video learning media (pre-test) got 89% prosentage and with video learning media (post-test) got 90%. The students’ activity without video learning media applied (pre-test) is 67 % and the activity of the students with video as learning media (post-test) is 92%. The completeness of learning of the students in the class is ≥ 70. The average of learning result without the video leaning media is 60 (less criteria) while applying the video learning media, the result is 75 (complete criteria). Keywords: media, video, caricatures, learning outcome
PENGEMBANGAN MOTIF BATIK  PADA “PUSAT BATIK MAJAPAHIT” DI KABUPATEN MOJOKERTO CAHYANI, LUTFIANA
Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2014): Volume 2 Edisi Yudisium 2014
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain motif di “Pusat Batik Majapahit” perlu dikembangkan karena kondisi masyarakat yang selalu berubah dan kurangnya peminat terhadap kerajinan batik. Oleh karena itu agar kerajinan batik tidak ditinggalkan dan mampu menarik minat generasi muda agar bangga dengan batik khas daerahnya, maka perlu adanya inovasi dan kreativitas melalui desain-desain motif baru yang lebih menarik minat masyarakat, serta bisa berkembang ke wilayah pemasaran yang lebih luas. Bentuk penelitian ini pengembangan, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan mereduksi data, penyajian dan disimpulkan. Untuk mendapatkan penilaian hasil pengembangan dilakukan pengambilan data validator, validasi atas desain yang sudah dikembangkan. Hasil penelitian mengetahui bagaimana batik yang ada di “Pusat Batik Majapahit” dan sumber idenya serta menghasilkan desain motif batik “Pusat Batik Majapahit” yang sudah dikembangkan. Kata Kunci: pengembangan, motif, batik Design at “Pusat Batik Majapahit” it was needed to be improved because its society condition was unstable and the low interest rate of the customers toward Batik Crafts. Thus, in order to make batik craft  not to be left and it could be increased young generations’ interest and to be proud of their “Identical Batik” of their area. It needed an Innovation and creativity through new design motifs which were more interesting to increase and attract the customers’ interest. So, it could be sold in wider area. This is descriptive-qualitatif research, data collected by observation, interview and documentation then analized by data reducting, descripting, serving, and concluting. To get an assessment of the development of data retrieval is done validator, validation on designs that have been developed. The results of the research to know how to batik in "Pusat Batik Majapahit" and a source of ideas and produce batik design "Pusat Batik Majapahit" that has been developed.  Key Words: Development, Motif, Batik
PERANCANGAN MEDIA VIDEO UNTUK MATERI PEMBELAJARAN PENCAMPURAN WARNA DI KELAS X SMA NEGERI KABUH MEINDRA, YONAS
Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 1 (2015): Volume 3 Edisi Yudisium 2015
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini berangkat dari kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru karena guru hanya menggunakan metode yang sama dalam setiap kegiatan belajar mengajar dan selalu menggunakan cara mengajar yang monoton sehingga membuat siswa jenuh, hilangnya komunikasi antar siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan semua kegiatan terpusat pada guru . Untuk mengatasi permasalahan tersebut media yang tepat dan sesuai dengan permasalahan siswa yaitu media video untuk mempermudah siswa dalam memahami materi, sehingga tercipta proses belajar mengajar yang kreatif dan inovatif.              Adapun tujuan penelitian ini yaitu mendiskripsikan proses perancangan media video dalam materi pembelajaran pencampuran warna, mendiskripsikan proses penggunaan media video dalam materi pembelajaran pencampuran warna di kelas X SMA Negeri Kabuh Kabupaten Jombang dan hasl belajar dengan menggunakan media video. Penelitian ini menggunkan rancangan penelitian deskriptif , penelitian merancang sebuah media video pembelajaran dan dilakukan validasi media setelah itu media digunakan dalam pembelajaran pencampuran warna di sekolah khususnya di kelas X SMA dikelas X SMA Negeri Kabuh Kabupaten Jombang. Perancangan media video dapat dilakukan setelah melalui beberapa proses diantaranya sebagai berikut, analisis kebutuhan siswa, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, naska produksi media dan hasil validasi ahli untuk perbaikan media.              Berdasarkan hasil validasi, penilaian validator  untuk lemabar komponen materi menunjukan kriteria sangat memahami dengan nilai 88 % dan aspek penyajian media menunjukan kriteria cukup memahami dengan nilai 60 % hasil pengamatan aktivitas Guru menunjukan total nilai rata-rata 88,88 % dan pengamatan aktivitas siswa menunjukan nilai rata-rata 91,11 % . hasil belajar siswa menunjukan nilai rata-rata 91 % Kata kunci : perancangan, stop motion , pencampuran warna                 The background of this study started from less active of students in participating the lesson which is given by teacher, because the teacher only used the same method in each learning activity. The teacher always used monotonous way of teaching thus making students saturated, loss of communication between students and teacher, students and students, and all activities centered on teacher. To overcome those problems, the proper and suitable media with the students’ problem is video media for ease the students in understanding the materials. So, it created a creative and innovative learning.              The purpose of this study were to describe the design of a video media in mixing colours learning material and describe the proces of the use of  the video media in mixing colours learning material of the tenth grade at sma negeri kabuh Jombang.The research design of this study used descriptively. The researcher devised a video learning media and validated it. Then, the media was used in mixing colours learning at the school especially at tenth grade of SMA Negeri Kabuh Jombang. The designing of video media can be done after going through several processes. First, analysis of the students’ needs, learning objectives, learning material, production of media texts and expert’s validation results for the media improvement.              According to the assessment validation results of validator, material assessment component of very understanding with the value of 88% and aspects of the media presentation quite understand with the value of 60%. Activity of teacher’s observation showed the total average 88.88% and activity of students’ observations showed an average 91.11%. The result of students’ learning showed an average 91%. Keywords: Designing, stop motion, mixing colours.
TINJAUAN VISUAL KARYA 3 PELUKIS  DI KABUPATEN SITUBONDO PERIODE 2010-2013 DIMAS WAHYU NEGARA, TIRTA
Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2014): Volume 2 Edisi Yudisium 2014
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Situbondo merupakan sebuah daerah yang terletak di pesisir pantai utara pulau jawa bagian timur, yang selama ini dikenal aktif dalam melahirkan perupa potensial. Hal inilah yang menjadi alasan utama peneliti untuk mengetahui 1) Aspek visual apa saja yang ada pada karya lukis 3 perupa di Kabupaten Situbondo, 2) Bagaimana perkembangan secara visual dalam karya lukis 3 pelukis di Kabupaten Situbondo periode 2010-2013. Jenis penelitian berikut ini adalah penelitian kualitatif yang sifatnya deskriptif. Untuk mendapatkan kebenaran data dalam penelitian ini, digunakan bantuan informan pendukung dari pakar yang sesuai objek penelitian. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa 1) Aspek visual yang tampak pada karya 3 pelukis di Kabupaten Situbondo fokus kepada unsur seni, sedangkan prinsip seni yang ada masih perlu dikembangkan lagi, 2) kecenderungan 3 pelukis di Kabupaten Situbondo mengalami perkembangan dari segi teknik pewarnaan dan perkembangan yang terjadi pada karya lukis pelukis itu sendiri diakibatkan oleh 3 faktor utama, yakni faktor usia, faktor pengalaman (lahiriah dan batiniah) dan faktor pembimbing yang mendampinginya. Kata kunci: Tinjauan, karya, pelukis Situbondo is an area located on the north coast of eastern Java island, which has been known to be active bring forth of potential artists. This is the main reason for researchers to determine 1) the visual aspect  what is in the 3 painter in Situbondo , 2) How is the development of works visually  in 3 painter in Situbondo 2010-2013. The following types of studies are descriptive nature of qualitative research. To obtain the true of the data in this study, used the help of expert informants supporting appropriate research object. From the research it can be concluded that 1) the visual aspect that looks at the work of three painter  inSitubondo focus on the elements of art, principles of art while there still needs to be developed further, 2) the tendency of 3 artists in Situbondo experienced growth in terms of staining techniques and developments in the painter's own paintings caused by three main factors, namely age, experience factors (outward and inward) and the factors that accompany supervisor.  Keywords: Overview, Work, Painter
PENCIPTAAN KARYA ANIMASI STOP MOTION “KOBARAN SEMANGAT BUNG TOMO” LAILATUR R, RISTAGAMA
Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2014): Volume 2 Edisi Yudisium 2014
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penciptakan karya, karena maraknya hiburan pertelevisian saat ini yang kurang baik untuk ditonton oleh anak-anak khususnya kepada anak-anak yang sudah mulai menginjak masa pertengahan dan akhir. Bahkan anak jaman sekarang lebih gemar akan tanyangan dan lagu-lagu percintaan yang sedang marak saat ini daripada lagu kebangsaan. Pada umumnya dokumentasi sejarah hanya berbasis hitam dan putih, buku teks yang tebal, dan peletakan foto pahlawan di dinding-dinding kelas yang pada umumnya kurang menarik untuk dapat gemari oleh anak-anak. Dari hal-hal tersebut maka diperlukan sebuah karya media yang dapat memperkenalkan sejarah atau pahlawan dengan cara yang modern, menyangkut visual, audio. Sehingga diciptakanlah media karya seni animasi stop motion dengan judul “Kobaran semangat Bung Tomo” yang dapat dijadikan sebuah film animasi pendek yang menceritakan rangkuman biografi Bung Tomo.  Film animasi stop motion ini menggunakan karakter gaya karikatur Bung Tomo asli sehingga lewat animasi stop motion ini anak juga dapat dikenalkan wajah pahlawan Bung Tomo. Karakter juga didukung dengan adanya background dan objek pendukung. Konsep pada karya animasi ini adalah lebih menekankan kepada pengenalan biografi pahlawan Bung Tomo lewat karya yang berbasis audio dan visual. karena menceritakan sejarah biografi Bung Tomo maka tema yang diusung adalah kepahlawanan dengan memperlihatkan suasana tempo dulu. Hasil jadi karya animasi stop motion “Kobaran Semangat Bung Tomo”  ini berdurasi 7.42 detik dengan mengusung 17 scene. Pesan moral yang disampaikan adalah bahwa para pahlawan rela mati demi bangsa ini, merdeka atau mati. Kata Kunci: penciptaan karya, animasi stop motion, pahlawan Bung Tomo. The background of the creator of the work, due to the rise of television entertainment is not good at this time to be watched by children, especially to children who have already started to step on mid-term and final. Even more fond of children today will tanyangan and love songs that are rampant today than the national anthem. In general, the historical documentation based only black and white, thick textbooks, and placement of photos on the walls hero classes that are generally less attractive to be favorite by children. From these things it takes a piece of media that can introduce the history, or the hero in a way that is modern, involving visual, audio. So the media was created stop motion animation artwork entitled "Inflammatory Bung Tomo spirit" that can be used as a short animated film that tells the biographical summary Bung Tomo. This stop motion animation films using the character style of the original caricature Bung Tomo so that through this stop motion animated children can also be introduced to a hero's face Bung Tomo. The characters are also supported by the object and background support. The concept of the animation work is more emphasis on the introduction of Bung Tomo hero biography through work-based audio and visual. because it tells the history of biography Bung Tomo is the theme of heroism to show the atmosphere of the past. The results so the work of stop motion animation "The spirit Inflammatory Bung Tomo" This lasted 7:42 seconds with 17 carries the scene. Moral message conveyed is that the hero would die for this nation, free or die. Kata Kunci: creater of the work, stop motion animation, heroic of Bung Tomo

Page 3 of 43 | Total Record : 425