cover
Contact Name
Rokhani Hasbullah
Contact Email
rokhani.h@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltep@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian
ISSN : 24070475     EISSN : 23388439     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Keteknikan Pertanian dengan No. ISSN 2338-8439, pada awalnya bernama Buletin Keteknikan Pertanian, merupakan publikasi resmi Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA) bekerjasama dengan Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB) IPB yang terbit pertama kali pada tahun 1984, berkiprah dalam pengembangan ilmu keteknikan untuk pertanian tropika dan lingkungan hayati. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun. Penulis makalah tidak dibatasi pada anggota PERTETA tetapi terbuka bagi masyarakat umum. Lingkup makalah, antara lain: teknik sumberdaya lahan dan air, alat dan mesin budidaya, lingkungan dan bangunan, energi alternatif dan elektrifikasi, ergonomika dan elektronika, teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, manajemen dan sistem informasi. Makalah dikelompokkan dalam invited paper yang menyajikan isu aktual nasional dan internasional, review perkembangan penelitian, atau penerpan ilmu dan teknologi, technical paper hasil penelitian, penerapan, atau diseminasi, serta research methodology berkaitan pengembangan modul, metode, prosedur, program aplikasi, dan lain sebagainya.
Arjuna Subject : -
Articles 623 Documents
Desain Model Diagnostik Resiko Ergonomi pada Kelapa Sawit Secara Manual Nugraha Sani Dewi; M. Faiz Syuaib; Lenny Saulia
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.755 KB) | DOI: 10.19028/jtep.03.1.%p

Abstract

AbstractOil palm harvesting activity is mostly done by ‘human power’ manual handling, therefore the activity may cause work safety and health problems.This research is deal with anthropometry, motion study andbiomechanic to find out the risk of manual handling and to develop ergonomic assessment model of oil palm harvesting. This model was designed in the aims to find out better work motion, good procedure and better design of harvesting tool, so the manual harvesting can be done in more safe, efficient and productive. The formula for the appropriate distance between harvester’s position and the tree and the length of egrek show that oil palm harvesting for more than 16 m bunches’s height is not safe with ‘egrek’. Critical load for neck, shoulder and forearm are 21.85 N, 1091.96 N and 1634.31 N. Ergonomic risk assesment’s tool of oil palmmanual harvesting was designed with the parameter: appropriate distance (dt), the length of egrek (lp), critical range of motion (CRM) and critical load (CL) for neck, shoulder and forearm.Keywords: biomechanic, ergonomic, motion study, manual harvesting, oil palm.AbstrakPemanenan kelapa sawit secara manual berpotensi menimbulkan permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan biomekanik, studi gerak dan antropometri untuk mendesain model diagnostik resiko ergonomi pada pemanenan kelapa sawit secara manual. Model ini didesain untuk menghasilkan gerak kerja pemanenan dan prosedur pemanenan yang lebih baik serta rekomendasi panjang egrek yang dibutuhkan sehingga kegiatan pemanenan dapat dilakukan secara aman, efektif dan produktif. Hasil simulasi pemanenan menghasilkan formulasi jarak aman dt (m) dan formulasi panjang egrek yang dibutuhkan lp (m). Berdasarkan formula tersebut, pemanenan kelapa sawit dengan tinggi target pohon lebih dari 16 m sudah tidak aman untuk dilakukan dengan menggunakan egrek. Batas beban (critical load) yaitu 21.85 N untuk otot leher, 1,091.96 N untuk otot deltoid bahu dan 1,634.31 N untuk otot branchioradialis lengan bawah. Model diagnostik resiko ergonomi pada pemanenan kelapa sawit telah dirancang dengan parameternya adalah jarak aman (dt), panjang batang egrek yang dibutuhkan (lp), critical range of motion (CRM) dan critical load (CL) pada leher, bahu dan lengan bawah.Kata kunci: ergonomika, studi gerak, biomekanik, kelapa sawit, pemanenan.Diterima: 28 Oktober 2014; Disetujui: 20 Januari 2015
Evaluasi Sistem Penggerak dan Modifikasi Mesin Penanam Jagung Bertenaga Traktor Tangan Wawan Hermawan; Tineke Mandang; Agus Sutejo; Agustami Sitorus
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.901 KB) | DOI: 10.19028/jtep.03.1.%p

Abstract

AbstractTo improve the performance of corn planter powered by hand tractor, the following efforts were carried out: a) the evaluation of minimum tillage (strip tillage) using rotary tiller, b) the evaluation of the performance of the drive system for seed metering device; and c) modifications of the planting and fertilizing units. The machine capacity to be improved by using two planting rows in one pass. The machine was driven by a hand tractor equipped with a rotary tiller unit. The experiment results show that the strip tillage using the rotary tiller could be done when the soil is plowed, in a relatively loose condition. Among the five types of drive wheel to rotate the seed metering device, lugged rubber wheel had the lowest level of sliding (21- 22%), and produced seed spacing of the closest to the target (19-21 cm). The evaluation showed that one drive wheel is not able to drive two units of seed metering device and two units of fertilizer metering device. Rotation of tractor axle can be used effectively to drive the rotor of two units of the fertilizer applicator and corn seed metering devices of two planter units, using the sprocket-chain transmission. Modifications were constructed for two planting units; two fertilizing units; and the addition of drive system for the metering devices using rotation of the tractor axle.Keywords: Planting machine, fertilizer applicator, corn, tractor wheel axle, hand tractorAbstrakUntuk meningkatkan kinerja mesin penanam dan pemupuk jagung bertenaga traktor tangan, telah dilakukan: a) evaluasi pengolahan tanah minimal (strip tillage) menggunakan unit pengolah tanah rotari, b) evaluasi kinerja sistem penggerak bagian penjatah benih; dan c) modifikasi pada unit penanam dan pemupuk jagung. Kapasitas mesin ditingkatkan dengan penanaman dua alur dalam satu lintasan. Mesinpenanamdigerakkan oleh traktor tangan yang dilengkapi unit pengolah tanah rotari. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pengolahan tanah strip dengan unit pengolah tanah rotari bisa dilakukan dengan baik bila tanah sudah dibajak, dalam kondisi yang relatif gembur. Dari lima jenis roda bantu untuk menggerakkan sistem penjatah benih, roda penggerak karet bersirip memiliki tingkat luncuran yang paling rendah (21-22%), dan menghasilkan jarak tanam benih yang paling mendekati target (19-21 cm). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebuah roda bantu tidak mampu menggerakkan dengan baik dua unit penjatah benih dan dua unit penjatah pupuk. Putaran poros roda traktor dapat digunakan secara efektif untuk menggerakkan poros rotor penjatah pupuk pada dua unit pemupuk dan poros piringan penjatah benih jagung pada dua unit penanam, menggunakan transmisi sproket-rantai. Modifikasi terlah berhasil dilakukan pada unit penanam, pemupuk dan penambahan sistem penggerak unit penjatah benih dan pupuk dari putaran poros roda traktor.Kata kunci: Mesin penanam, pemupuk, jagung, poros roda traktor, traktor tanganDiterima: 06 November 2014; Disetujui: 05 Februari 2015
Optimisasi Pemilihan Supplier Susu Murni untuk Produksi Susu Kental Manis dan Ready To Drink (Studi Kasus di PT. Frisian Flag Indonesia) Wibowo Setio Laksono; Amzul Arifin; Imam Teguh Saptono
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.103 KB) | DOI: 10.19028/jtep.03.1.%p

Abstract

AbstractFresh milk is the raw material in milk processing industries. In fact, the amount of fresh milk tend to decrease every year. PT Frisian Flag Indonesia (FFI) is one of Milk Processing Industries in Indonesia. FFI has 18 fresh milk suppliers which locate in DKI Jakarta, West Java, Central Java and East Java. This scarcity of fresh milk will affect the continuity of production in FFI. The high demands of sweetened condensed milk (SCM) and ready to drink (RTD) products constrain FFI to be selective in choosing suppliers. Due to limited amount of fresh milk supplies, optimization of fresh milk supplies needs to be carried out in order to maintain the business. It was expected that linear programming model could provide an overview of fresh milk allocation from each supplier, therefore the amount of supplier could be maintained. The results showed that FFI required only 14 out of 18 existing suppliers for producing SCM and RTD. FFI needed 30.6 billion rupiah of 31 billion rupiah for allocating fresh milk supplies budget. Post optimal analysis using the sensitivity analysis, we can see the changes in the amount of supply cost, fresh milk supplies, demand leveland budget cost to get know about the permitted changes but did not affect the optimal value obtained.Keywords: fresh milk, supply, demand, linear programming, sensitivity analysisAbstrakSusu murni merupakan bahan baku dalam industri pengolahan susu (IPS). Kenyataannya, jumlah susu murni selalu mengalami penurunan setiap tahunnya. PT. Frisian Flag (FFI) merupakan salah satu dari IPSyang ada di Indonesia. Jumlah supplier FFI untuk susu murni mencapai 18 supplier yang tersebar di DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kelangkaan susu murni ini mempengaruhi kelangsungan produksi di FFI. Permintaan yang tinggi produk susu kental manis (SKM) dan ready to drink (RTD) mengharuskan FFI untuk selektif dalam memilih supplier yang ada. Dengan keterbatasan jumlah pasokan susu murni, perlu dilakukan optimisasi pengadaan susu murni. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Penggunaan model linear programming diharapkan mampu memberikan gambaran dalam pengalokasian susu murni dari setiap supplier sehingga jumlah pasokan bisa terjaga. Hasil akhir yang didapat dari penghitungan ini adalah dengan 18 supplier yang ada, FFI hanya membutuhkan 14 supplier untuk memproduksi SKM dan RTD. Selain itu, dengan biaya anggaran pasokan susu murni sebesar Rp 31 milyar per bulan, didapatkan hasil optimal sebesar Rp 30.6 milyar per bulan. Dengan bantuan analisis sensitivitas, perubahan jumlah biaya pasokan, supply susu murni, tingkat kebutuhan, dan anggaran biaya dapat dilihat untuk mengetahui perubahan yang diperbolehkan namun tidak mempengaruhi nilai optimal yang didapat.Kata kunci : susu murni, supply, permintaan, linear programming, analisis sensitivitasDiterima: 14 November 2014; Disetujui: 10 Februari 2015
Analisis Perubahan Kualitas Pascapanen Pepaya Varietas IPB9 pada Umur Petik yang Berbeda Nur Arifiya; Y. Aris Purwanto; I Wayan Budiastra
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.551 KB) | DOI: 10.19028/jtep.03.1.%p

Abstract

AbstractPapaya is generally harvested at condition of hard green mature. The maturity level depends on the market destination. Understanding the maturity level and its postharvest quality changes of papaya during storage is important in order to determine the market destination. The objective of this study was to investigate the effect of different picking date on the postharvest quality and shelf life of papaya cv. IPB9 during storage period. Sample of papaya fruits were harvested at 135, 131, 128, 121 and 114 days after anthesis. After harvesting, papaya fruits were ripened artificially by injecting 50ppm of ethylene during 24 hand then were placed in the room temperature. The results showed that picking date of 128 has the highest starch content. After ripening, this papaya fruit has soluble solid content (SSC) of 6.7oBrix. For those papaya fruits with picking date of 135 and 131 have SSC of 8.3oBrix dan 7.5oBrix at four days storage.Papaya fruit with picking days of 128 has the longest shelf life until six days. The shortest shelf life was papaya fruits with picking date of 131 and 135 until four days. These picking date of 114 and 121 showed the lowest SSC. It could be concluded that for papaya fruit cv IPB9, the picking date of 128 was the most suitable for long distance market.Keywords : picking date, papaya cv. IPB9, starch content, storage, shelf lifeAbstrakPepaya biasanya dipanen pada kondisi masih hijau tetapi sudah tua. Tingkat ketuaan pepaya yang dipanen tergantung dari tujuan pasar. Pengetahuan tentang tingkat ketuaan panen pepaya dan pengaruhnyaterhadap perubahan kualitas pasca panen selama penyimpanan sangat penting untuk diketahui dalam kaitannya dengan tujuan pasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh umur petik pepaya varietas IPB9 terhadap perubahan kualitas dan masa simpannya. Sampel buah pepaya dipanen pada tingkat ketuaan yang dinyatakan dalam hari setelah pembungaan, yaitu 135, 131, 128, 121 dan 114. Setelah dipanen, pepaya diperam dalam alat pemeram buatan dengan perlakuan penambahan gas etilen 50 ppm selama 24 jam. Setelah proses pemeraman, sampel buah pepaya diletakkan di suhu ruang. Hasilpengamatan menunjukkan bahwa buah pepaya yang dipanen pada hari ke 128 mempunyai kandungan pati tertinggi. Setelah proses pemeraman, umur petik 128 hari mempunyai kadar total padatan terlarut sebesar6.7oBrix. Sementara untuk pepaya dengan umur petik 135 dan 131 menunjukkan kandungan total padatan terlarut sebesar 8.3oBrix dan 7.5oBrix pada hari penyimpanan keempat. Untuk umur simpan, pepaya yang dipetik pada umur 128 mempunyai umur simpan yang paling lama selama enam hari, sedangkan pepaya pada umur petik 131 dan 135 hari mempunyai umur simpan yang terpendek selama empat hari. Pepayayang dipetik pada hari ke 114 dan 121 menunjukkan kandungan total padatan terlarut terendah. Dapat disimpulkan bahwa pepaya dengan umur petik 128 hari sesuai untuk tujuan pemasaran jarak jauh karenamempunyai umur simpan yang paling lama.Kata Kunci : umur petik, pepaya varietas IPB9, kandungan pati, penyimpanan, umur simpanDiterima: 27 November 2014; Disetujui: 19 Februari 2015
Studi Gerak Kerja Pemanenan Kelapa Sawit Secara Manual M. Faiz Syuaib; Nugrahaning Sani Dewi; Tri Novita Sari
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1841.501 KB) | DOI: 10.19028/jtep.03.1.%p

Abstract

AbstractGood harvesting technique and timing is necessary to result good productivity in oil-palm industies. The harvesting activity is mostly conducted by ‘human powered’ manual handling which quite arduous and risky in term of work safety and musculoskeletal disorders (MSD). This research deals with anthropometry and motion study to analyse manual harvesting activity in oil palm plantation so the activity can be done in more safety, efficient and productive. Motion study using Natural Range of Motion (ROM) is applied to know the level of motion risk based on ROM indeks and appropriate antropometry. Manual harvesting tasks by usingconventional tools named ‘dodos’ and ‘egrek’ were studied in this research. The aims of this research is to know the pattern and risks distribution of the work motions, and then to determine a good harvestingprocedure to minimize the risk. The anthropometry result show that the harvester posture is ideal and uniform. The ‘cutting with egrek (CuE)’ was found as the most risky work element in the manual harvestingtask, and the MSD risks occur on the neck, shoulder, forearm, back and ankle.Such work procedures should be designed and appropriate working distance and length of tool are required to prevent the risks. Work motion simulation revealed that 1.5, 2.5, 5.5, and 8.5 mare suitable working distance to harvest 3, 6, 12 dan 18 mheight of targeted bunches, respectively.Keywords: ergonomic, manual harvesting, oil palm, motion study, anthropometryAbstrakTeknik dan waktu pemanenan yang tepat diperlukan untuk mencapai produktivitas yang baik di industri kelapa sawit. Kegiatan panen sawit secara umum masih dilakukan secara manual mengandalkan tenagamanusia yang tergolong cukup sulit dan beresiko tinggi dalam hal keselamatan kerja dan gangguan muskuloskeletal (MSD). Tujuan dari kajian ini adalah untuk menganalisis kegiatan panen-muat kelapa sawit di beberapa perkebunan sawit dengan pendekatan ergonomi dan mekanisme kerja yang optimal, baik dari sudut pandang efektivitas maupun keselamatan kerja. Lingkup yang dikaji dalam kajian ini adalahberfokus pada analisis antropometri serta gerak kerja pemanenan dengan pendekatan selang gerak alami (natural Range of Motion: ROM). Kajian ini juga meliputi dua metode dan alat panen yang lazim digunakan, yaitu ‘dodos’ dan ‘egrek’. Hasil analisis antropometri secara umum menunjukkan bahwa pemanen di ketiga lokasi memiliki karakteristik postur tubuh yang relatif sama. Analisis gerak membuktikan bahwa elemen kerja yang terkait pemotongan tandan buah segar (TBS) memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan elemen kerja yang terkait dengan evakuasi dan pengumpulan TBS. Elemen kerja ‘cutting egrek(CuE)’ teridentifikasi sebagai pekerjaan paling beresiko, dimana segmen tubuh yang paling beresiko adalah leher, bahu, punggung-pinggang, lengan hingga pergelangan kaki. Desain ergonomis terkait prosedur danjarak kerja diperlukan untuk meminimasi resiko tersebut, dan hasil simulasi menunjukkan bahwa jarak kerja yang ideal dan aman untuk ketinggian target potong (TBS) 3, 6, 12 dan 18 m berturut-turut adalah 1,5, 2,5, 5,5 dan 8,5 m.Kata Kunci : ergonomika, pemanenan manual, kelapa sawit, studi gerak, antropometriDiterima: 02 Desember 2014 ; Disetujui: 24 Februari 2015
Prediksi Kandungan Kimia Mangga Arumanis selama Penyimpanan dengan Spektroskopi NIR Sri Agustina; Y. Aris Purwanto; I Wayan Budiastra
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.763 KB) | DOI: 10.19028/jtep.03.1.%p

Abstract

AbstractThe various internal qualities attributes of fruits and vegetables were able to be predicted nondestructively by using near infrared spectroscopy techniques. The objective of this study was to develop a calibration model for prediction of starch content, soluble solids content and water content of mango fruit by using near infrared spectroscopy and chemometric. The reflectance spectra of mango fruit were obtained in the wavelength range from 1000 nm to 2500 nm. The effects of different pre-process methodsand spectra treatments, such as smoothing 3 points (sa3), first derivative Savitzky-golay 9 points (dg1), and combination of smoothing 3 points (sa3) and first derivative Savitzky-golay 9 points (dg1) were analyzed.The prediction models were developed by partial least square regression (PLS). The results show that the correlation coefficient, standard error calibration and consistency for starch content of 0.95, 1.20% and 86.89% were achieved using pre-process of first derivatif Savitzky-golay 9 points; for soluble solid content of 0.90, 1.34oBrix and 86.24% were achieved using combination of smoothing 3 points and first derivatif Savitzky-golay 9 point and for water content of 0.78, 0.850 % and 99.74% were achieved using smoothing 3 points. This showed the capability of near infrared spectroscopy and the important role of chemometric in developing accurate models for the prediction of internal quality characteristics of mango fruit.Keywords: near infrared spectroscopy, internal quality, chemometric, mango, non destructiveAbstrakKualitas internal dari produk buah dan sayuran mampu dievaluasi dengan baik secara non destruktif menggunakan metode spektroskopi near infrared. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model kalibrasi untuk memprediksi kandungan pati, total padatan terlarut dan kadar air buah mangga selama penyimpanan menggunakan spektroskopi near infrared dan kemometrik. Spektra reflektan buah mangga diukur pada panjang gelombang 1000 nm sampai 2500 nm. Pengaruh metode pra-proses data yaitu penghalusan 3 titik, turunan pertama Savitzky-golay 9 titik, serta kombinasi penghalusan 3 titik dengan turunan pertama Savitzky-golay 9 titik terhadap ketelitian model kalibrasi juga dianalisis. Model prediksi dikembangkan dengan menggunakan regresi partial least square (PLS). Model prediksi dengan spektroskopi near infrared yang dikembangkan menghasilkan koefisien korelasi, standard error calibration(SEC) dan konsistensi untuk kandungan pati adalah 0.95, 1.20%, dan 86.89% yang diperoleh dari data praproses turunan pertama Savitzky-golay 9 titik, untuk total padatan terlarut, yaitu 0.90, 1.34oBrix, dan 86.24% yang diperoleh dengan menggunakan kombinasi antara penghalusan 3 titik dan turunan pertama Savitzkygolay 9 titik, sedangkan untuk kadar air yaitu 0.78, 0.850%, dan 99.74% diperoleh dengan menggunakan penghalusan 3 titik. Dapat disimpulkan bahwa model prediksi spektroskopi near infrared untuk menduga kandungan internal dari buah mangga arumanis telah dikembangkan dengan baik.Kata kunci: spektroskopi near infrared, kualitas internal, kemometrik, mangga, non destruktifDiterima: 10 Desember 2014; Disetujui: 09 Maret 2015
Perancangan Kemasan Transportasi Buah Jambu Air (Syzygium aqueum) cv Camplong Iswahyudi .; Emmy Darmawati; Sutrisno .
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1085.519 KB) | DOI: 10.19028/jtep.03.1.%p

Abstract

AbstractJamboo cv Camplong was an exotic fruit from Sampang Indonesia which had high economic values. The quality of fresh Jamboo was greatly influenced by the types of packaging and ways of its transportation that affected its shelf life. The purpose of this research were designing a primary packaging and analyzing the quality of Jamboo cv Camplong after short transportation (from Sampang to Surabaya). Farmers usedconventional packaging with capacity of 8.4 kg/box (dimension 478 mm x 146 mm x 354 mm). Based on theoretical packaging design showed that the flute BC cardboard (capacity 4.5 kg/box, dimension 357 mm x217 mm x 216 mm) with partition flute A cardboard. In fact, there was needed modification of the dimension (342 mm x 210 mm x 200 mm) because of the fruits diameter (60-65 mm). This result did not change theefficiency usage of transportation space (91-95%) and compression strength of box can support (7 boxes/ stack). The result showed that the mechanical damage after transportation were 20.87% for conventionalpackaging (as control) and 7.70% for modification packaging design (packaging with partition).Keywords: Jamboo cv Camplong, packaging, transportation.AbstrakJambu air camplong merupakan salah satu buah lokal yang menjadi unggulan dan memiliki nilai ekonomi. Terdapat kerusakan buah yang cukup tinggi saat buah di transportasikan dari Sampang ke Surabaya dikarenakan cara kemasan dan penanganan (handling) yang kurang tepat. Pengemasan yang tepat serta transportasi yang baik menjadi titik kritis pascapanen buah untuk menjaga kesegaran buah saat didistribusikan hingga ke konsumen. Tujuan penelitian ini adalah merancang kemasan primer untuk transportasi buah jambu air camplong dan mengkaji kerusakan buah pasca transportasi. Secara teoritishasil rancangan kemasan menggunakan karton gelombang flute BC berkapasitas 4.5 kg per kemasan, mempunyai dimensi 357 mm x 217 mm x 216 mm dengan partisi antar buah berupa karton flute A. Dalampenerapanya dilakukan penyesuaian dimensi menjadi 342 mm x 210 mm x 200 mm karena buah yang didapat saat penelitian pada kisaran 60-65 mm, hasil ini tidak merubah efisiensi penggunaan ruang angkut(91-95%) dan kekuatan kemasan untuk menahan 7 susunan kemasan dalam transportasi. Sebagai kontrol digunakan kemasan karton dari petani dengan kapasitas 8.4 kg dimensi 478 mm x 146 mm x 354 mm.Kerusakan mekanis yang terjadi pasca transportasi adalah 20.87% untuk jambu pada kemasan kontrol (petani), dan 7.70% pada kemasan hasil rancangan bersekat.Kata Kunci: Jambu air Camplong, pengemasan, transportasi.Diterima: 18 Desember 2014 ; Disetujui: 17 Maret 2015
Pelapis Nanokomposit untuk Pengawetan Salak Pondoh Terolah Minimal Monika Marpaung; Usman Ahmad; Nugraha Edhi S
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.052 KB) | DOI: 10.19028/jtep.03.1.%p

Abstract

AbstractMinimally-processed snake fruit is a perishable product with a very short shelf life. Edible coating is one of the alternative technologies to prolong the shelf life of minimally-processed fruit. The research aimed to examine antimicrobial activity of edible coating nanocomposites-based pectin and starch with NP-ZnO suspensions and the influence of edible coating on quality of minimally-processed snake fruit during storage. Quality parameters measured were on the weight loss, browning index, the hardness, and sensory evaluation. The result showed that antimicrobial activity of edible coating nanocomposites againts Escherichia coli and Staphylococcus aureus. The application of nanocomposites are able to maintain the quality of minimally-processed snake fruit during the storage periods. Minimally-processed snake fruit with edible coating made from nanocomposites-based pectin and starch with NP-ZnO can extend its shelf life and maintained its quality until 14 days, while minimally-processed snake fruit without edible coating can extend only 8 daysKeywords: minimally-processed, nanocomposites, NP-ZnO, snake fruitAbstrakBuah salak pondoh terolah minimal merupakan buah dengan umur simpan yang pendek. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk memperpanjang umur simpan buah terolah minimal adalah dengan penggunaan edible coating. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas antimikroba pelapis nanokomposit berbasis pektin dan pati dengan NP-ZnO dan pengaruhnya terhadap mutu salak pondoh terolah minimal selama penyimpanan. Parameter mutu yang dianalisis adalah susut bobot, browning index, kekerasan, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapis nanokomposit memiliki aktivitas antimikroba terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Aplikasi pelapis nanokomposit dapat mempertahankan mutu salak pondoh terolah minimal selama penyimpanan. Salak pondoh terolah minimal dengan pelapis nanokomposit berbasis pektin dan pati dengan NP-ZnO dapat memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kualitas hingga hari ke-14, sedangkan salak pondoh terolah minimal tanpa pelapis hanya dapat bertahan hingga hari ke-8.Kata kunci : nanokomposit, NP-ZnO, salak pondoh, terolah minimalDiterima: 19 Desember 2014; Disetujui: 25 Maret 2015
Prediksi Kualitas Biodiesel Berdasarkan Komposisi Asam Lemak Bahan Mentah (Minyak-lemak) Joelianingsih .; Armansyah H. Tambunan; Tatang H. Soerawidjaya; Yasuyuki Sagara; Kamaruddin Abdullah
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 22 No. 1 (2008): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.592 KB) | DOI: 10.19028/jtep.022.1.%p

Abstract

Abstract The characteristics of biodiesel are similar to diesel fuels, and therefore biodiesel becomes a strong candidate to replace the diesel fuels if the need areses. Biodiesel standard- so called SNI 04-7182-2006 has been approved by the Indonesian National Standardization Agency (BSN). The basic fuel properties for biodiesel are influenced by the fatty acid composition of the feedstock such as the sensity, viscosity, cetane number, heating value and cloud point. Therefore, the value of these properties can be predicted from the fatty acids composition of the feedstock using the blending equations. This work uses pure component data for methyl palmitate, methyl stearate, methyl oleate, and methyl oleate to develop and test blending equations for the prediction of the basic fuel properties. The results from the blending equations are compared with literature values for biodiesel for a number of triglyceride sources such as palm and jatropha oils. Typical average errors are less than 10% for the density, cetane number and healting value. The blending equation for the viscosity and cloud point are suitable only for a speciefed biodiesel. Keywords: biodiesel, basic fuel properties, blending equation , SNI Diterima: 28 Mei 2007; Disetujui: 22 Agustus 20017
Authors Guideline Admin Jtep
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 6 No. 1 (1992): Buletin Ketenikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.884 KB) | DOI: 10.19028/jtep.06.1.%p

Abstract

Author Guideline

Page 9 of 63 | Total Record : 623


Filter by Year

1992 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 3 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 3 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 3 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 3 (2022): Desember 2022 Vol. 10 No. 2 (2022): Agustus 2022 Vol. 10 No. 1 (2022): April 2022 Vol. 9 No. 3 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 3 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 2 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 3 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 2 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 6 No. 1 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 2 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 5 No. 1 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 4 No. 1 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 3 No. 2 (2015): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 27 No. 1 (2013): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 1 No. 1 (2013): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 26 No. 2 (2012): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 26 No. 1 (2012): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 25 No. 2 (2011): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 25 No. 1 (2011): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 24 No. 2 (2010): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 24 No. 1 (2010): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 23 No. 2 (2009): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 23 No. 1 (2009): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 22 No. 2 (2008): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 22 No. 1 (2008): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 4 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 3 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 2 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 1 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 3 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 2 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 20 No. 1 (2006): Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 19 No. 3 (2005): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 19 No. 1 (2005): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 17 No. 2 (2003): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 17 No. 1 (2003): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 16 No. 1 (2002): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 15 No. 2 (2001): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 15 No. 1 (2001): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 3 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 2 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 14 No. 1 (2000): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 3 (1999): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 1 (1999): Buletin Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 2 (1998): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 12 No. 1 (1998): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (1997): Buletin Ketenikan Pertanian Vol. 6 No. 1 (1992): Buletin Ketenikan Pertanian More Issue