cover
Contact Name
Melki
Contact Email
melki@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmaspari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Maspari Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20870558     EISSN : 25976796     DOI : -
Maspari Journal : Marine Science Research with eISSN: 2597-6796 (SK no. 0005.25976796/JI.3.1/SK.ISSN/2017.09 - 13 September 2017) publish by Marine Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, particularly focuses on the marine science areas as follows: 1). Marine Biology, 2). Marine Ecology, 3). Marine Acoustic, 4). Oceanography, 5). Environment, 6). Maritime Law, 7). Marine Microbiology and Biotechnology, 8). Marine Culture, 9). Coastal Management, and 10). Marine Social Science.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
ANALISIS DATA ARUS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Chaplin M Simatupang; Heron Surbakti; Andi Agussalim
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 8, No 1 (2016): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.925 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v8i1.2646

Abstract

Wilayah  pesisir  pantai  Timur  Sumatera  Selatan  yang  terletak  di Kabupaten  Banyuasin sebagian  merupakan  daerah  Muara  Sungai.  Wilayah Banyuasin  ini  merupakan  lahan pasang  surut  sehingga  harus  dikelolah dengan  baik.  Hal  ini  dikarenakan  bahwa  muara sungai Banyuasin ini bermuara di Selat Bangka dan kini telah menjadi daerah lalu lintas transportasi air. Parameter oseanografi Arus laut menjadi salah satu  parameter penyebab daerah  ini  pantas  sebagai  jalur  lalu  lintas.  Arus  laut didefinisikan  sebagai  perpindahan atau gerakan horizontal maupun vertikal dari suatu massa air, sehingga massa air tersebut mencapai kestabilan. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan kecepatan maksimum dan minimum serta arah  arus  umum  maupun  arus  pasut  di  perairan  muara  sungai Banyuasin, menganalisis  arus  yang  dominan  di  perairan  muara  sungai  Banyuasin dan menentukan tipe arus pasang surutnya. Penelitian ini telah dilaksanakan tanggal 10  –  25 Februari  2014  di  Perairan  muara  sungai  Banyuasin.  Data diolah  di  laboratorium Oseanografi Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya. Metode yang digunakan adalah  metode  Admiralty.  Hasil  penelitian ini  kecepatan  arus  umum   maksimum  ya ng terdapat di muara Sungai Banyuasin adalah 0,344 m/s dengan arah 224,80, yaitu terjadi saat pasang, sedangkan  kecepatan  arus  umum  minimum  yang  terdapat di  muara Sungai Banyuasin  adalah  sebesar  0  m/s  yaitu  terjadi  saat  menuju  surut. Kecepatan   arus  pasut maksimum  yang  terdapat  di  muara  sungai banyuasin  adalah  0,350  m/s  dengan  arah 226,60 yaitu terjadi saat pasang, sedangkan kecepatan arus pasut minimum sebesar 0,004 m/s dengan arah 203,350yaitu terjadi saat menuju pasang tertinggi, arus yang dominan adalah arus  pasut  dengan  kecepatan  rata-rata  0,131  m/s  dan  tipe  arus pasutnya adalah campuran condong harian tunggal.KATA KUNCI: Admiralty, arus, arus pasut, Banyuasin, muara.
Bioakumulasi Logam Cd, Cu, Pb dan Zn Pada Beberapa Bagian Tubuh Ikan Gulama (Sciaena ruselli) dari Perairan Dumai, Riau Irvina Nurrachmi; Bintal Amin; Muhammad Nudi Habibi
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.911 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1117

Abstract

Determination of heavy metal concentrations (Cd, Cu, Pb and Zn) in  different parts (muscle, bone, scale, intestine, gills and fin) of a croacker fish (S. russelli) collected from Dumai coastal waters were carried out during May to July 2009. The concentration of each metal was determined by AtomicAbsorption Spectrophotometer Perkin Elmer 3110 in the Marine Chemistry Laboratory, Marine Science Department University of Riau Pekanbaru. The results showed that Zn was found to be the highest concentrations in most of the fish body parts analyzed followed by Pb, Cu and Cd in both samples from the western and eastern regions of Dumai coastal waters. In general, the concentrations of all metals analyzed in the present study were higher in fish collected from the eastern region of Dumai coastal waters where more anthropogenic activities such as industries and human habitations along the coastal area were found. The concentration of heavy metals observed were Cd:  0.098 – 0.103, 0.189 – 0.283, 0.099 – 0.289, 0.107 – 0.302, 0.182 – 0.377 and 0.118 – 0.397; Cu: 0.130 – 0.198, 0.189 – 0.341, 0.082 – 0.073, 0.132 – 0.285, 0.520 – 0.746 and 0.175 – 0.337; Pb:  3.979 – 4.109, 4.144 – 4.601, 0.970 – 2.527, 2.853 – 4.367, 5.053 – 7.074 and 4.637 – 6.262 and Zn:  5.713 – 5.755, 7.956 – 8.558, 4.649 – 6.232, 5.730 – 7.745, 8.988 – 11.115 and 8.777 – 10.686 µg/g for muscle, bone, scale, intestine, gills and fins respectively. Concentrations of heavy metals in each body part of the fish were as follow: fin > gills > intestine > scale > bone > muscle for Cd; gills >  bone > fin > intestine > muscle > scale for Cu; gills > Fin > bone > intestine > muscle > scale for Pb and gills > fin > bone > intestine > scale > muscle for Zn. The concentrations of heavy metals in muscle were lower than other analyszed organs in the present study and this was considered to be an advantageous from the human health points of view as because muscle constitute the greatest mass of the fish that is consumed.
PEMETAAN BATIMETRI MENGGUNAKAN METODE AKUSTIK DI MUARA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN Ridho Anzari; Hartoni .; Heron Surbakti
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 2 (2017): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.019 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i2.4473

Abstract

Informasi kedalaman merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk beberapa kajian kegiatan sumberdaya kelautan. Namun, saat ini peta batimetri untuk perairan dangkal masih sangat terbatas, termasuk wilayah Muara Sungai Lumpur. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan batimetri di Muara Sungai Lumpur. Pengukuran batimetri menggunakan metode akustik yaitu pendeteksian target di perairan dengan proses perambatan suara. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 3–5 Juli 2014 di Muara Sungai Lumpur. Pengukuran pasang surut untuk menentukan mean sea level (muka laut rata-rata) yang dijadikan koreksi kedalaman. Hasil dari penelitian diketahui mean sea level 3,016 meter dengan kedalaman perairan rata-rata 4,2 meter, dimana kedalaman tertinggi sedalam 10,4 meter terletak di hulu dan kedalaman terendah 0,7 meter pada muara sungai. Pada badan sungai kemiringan bervariasi antara 5-9 derajat, sedangkan pada pantai lebih landai dengan kemiringan dibawah 1 derajat.KATA KUNCI: Akustik, batimetri, Sungai Lumpur. 
Laju Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria sp. dengan Metode Penanaman yang Berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan Bayu Dwinata Putra; Riris Aryawati; Isnaini .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.641 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1317

Abstract

Research on The Growth Seaweed Gracilaria sp. with different planting method in Kalianda waters, south lampung was held in May to June 2010. The purpose of the study,  is knowing and analyzing the comparison the planting method with growth of Gracilaria sp. by measuring : average weight, growth rate, and growth relative. The data were analyzed using T test  for  two  independent samples was used to assess whether the planting average use long line method and off bottom method  statistically different each other. The results obtained showed that long line method more effective than off bottom method. The average added weight of Gracilaria sp. by using long line method is 33.15 gr. The highest growth rate obtained on long line method of 4.445 %gr/day. Growth relative length was obtained on long line method for 2.009 gr.   Key Words : planting method, Gracilaria sp., Kalianda   ABSTRAK Penelitian mengenai Laju Pertumbuhan Rumput Laut (Gracilaria sp.) dengan Metode Penanaman yang berbeda di Perairan Kalianda Lampung Selatan telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2010. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis perbandingan metode penanaman terhadap pertumbuhan Gracilaria sp. melalui pengukuran : rata-rata pertambahan berat, laju pertumbuhan, dan pertumbuhan nisbi/relatif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji T (t test) untuk dua sampel independent digunakan untuk menilai apakah rata-rata penanaman menggunakan metode rawai panjang dan metode lepas dasar secara statistik berbeda satu dengan yang lain. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penanaman rumput laut pada metode rawai panjang lebih efektif dibanding dengan penanaman menggunakan metode lepas dasar. Pertambahan berat rata-rata rumput laut Gracilaria sp. tertinggi didapatkan pada penanaman dengan metode rawai panjang sebesar 33,15 gr. Laju pertumbuhan tertinggi  Gracilaria sp. didapatkan pada metode rawai panjang sebesar 4,445 %gr/hari. Pertumbuhan nisbi/relatif tertinggi didapatkan pada metode rawai panjang  sebesar 2,009 gr.   Kata Kunci : Metode Penanaman, Gracilaria sp., Kalianda
ANALISIS SEBARAN TSM (TOTAL SUSPENDED MATTER) MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DI PERAIRAN BAGIAN BARAT TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN Chandra P.S Boangmanalu; Andi P.S Agussalim; Emiyati P.S Emiyati
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 2 (2018): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.857 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i2.5871

Abstract

Perairan Toboali merupakan perairan yang selalu banyak kegiatan aktivitas manusia, baik itu aktivitas penambangan maupun pelayaran. Dampak dari aktivitas tersebut adalah tingginya kandungan TSM (Total Suspended Matter) yang dapat meningkatkan kekeruhan pada perairan sehingga berpengaruh terhadap kualitas perairan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pola sebaran dan konsentrasi TSM, Validasi data TSM Lapangan dan data TSM Citra dan memetakan pola sebaran TSM tahun 2016 berdasarkan musim di sebagian pesisir bagian Barat Toboali Kabupaten Bangka Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan November 2016 di perairan bagian Barat Toboali. Metode penelitian menggunakan penginderaan jauh dengan menggunakan citra Landsat 8. Hasil dari penelitian ini sebaran dan konsentrasi TSM diperoleh berkisar 100-300 mg/l. Kemudian hasil validasi data citra dan data lapangan diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,6341 dengan menggunakan persamaan regresi model polynomial orde 3 dengan persamaan y = 0,0974(i1) 3- 15.327(i1)2+789.3(i1)-13146. Selanjutnya konsentrasi TSM paling tinggi berdasarkan 4 musim terdapat pada musim peralihan II dengan rata-rata konsentrasi sebesar 269,554 mg/l.
Struktur Komunitas dan Sebaran Fitoplankton di Perairan Sungsang Sumatera Selatan Yunita Veronika Munthe; Riris Aryawati; Isnaini .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.164 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1437

Abstract

The change water quality is closely related to abundance and compotition of  phytoplankton so the existing of phytoplankton in water can give information about the water condition. The purposes of this research were getting information about diversity, abundance, distribution, structure community of phytoplankton in Sungsang water,  definiting distribution of physic and chemical parameter in the water. The research about structure of community and distribution of phytoplankton in Sungsang, South Sumatra, had been done on April 2011. The research stations were determined by the Purposive Sampling method. The sample of phytoplankton was taken by plankton net with 20µm meshsize. Identification of Phytoplankton was performed by observing  under a microscope and using phytoplankton identification book in laboratory. The result showed that phytoplankton which found were composed by 4 classes of phytoplankton, they are, Chlorophyceae, Dinoflagellata and Cyanophyceae. Generally, the Genus that found was Coscinodiscus, Skeletonema, Streptotheca, dan Desmidium. The value of phytoplankton abundance in each station are 48 cell/l up to 206 cell/l. Index of diversity  (H’) ranged from 0,92 – 2,77, index of uniformity (E) ranged from 0,48 – 0,87 and index of dominance ranged from 0,19 – 0,66. The physic and chemical parameters, they are temperature, salinity, pH, nitrate and phosphate is classified as good, but the visibility and DO is classified as not good.   Key word : Structure of community, Distribution, Phytoplankton, Sungsang water ABSTRAK Perubahan kualitas perairan erat kaitannya dengan kelimpahan dan komposisi fitoplankton sehingga keberadaan fitoplankton di suatu perairan dapat memberikan infomasi mengenai kondisi suatu perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman, kelimpahan, sebaran, dan menentukan struktur komunitas fitoplankton di perairan Sungsang serta menentukan sebaran parameter fisika kimia perairan di daerah Sungsang. Penelitian tentang struktur komunitas dan sebaran fitoplankton di perairan Sungsang Sumatera Selatan telah dilaksanakan pada bulan April 2011. Penentuan stasiun penelitian menggunakan metode Purposive sampling. Sampel fitoplankton diambil dengan menggunakan jaring plankton (Plankton net) dengan ukuran mata jaring 20 µm. Identifikasi fitoplankton dilakukan di laboratorium dengan cara mengamati di bawah mikroskop dan menggunakan buku identifikasi fitoplankton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitoplankton yang ditemukan tersusun atas 4 kelas fitoplankton yaitu Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Dinoflagellata dan Cyanophyceae. Genus yang paling umum dijumpai adalah Coscinodiscus, Skeletonema, Streptotheca, dan Desmidium. Nilai kelimpahan fitoplankton pada setiap stasiun berkisar antara 48 sel/l sampai 206 sel/l. Indeks Keanekaragaman (H’) berkisar antara 0,92 – 2,77, Indeks Keseragaman (E) berkisar antara 0,48 – 0,87, dan Indeks Dominansi (C) berkisar antara 0,19 – 0,66. Parameter fisika kimia yang terdiri dari suhu, salinitas, pH, nitrat dan fosfat masih tergolong baik tetapi kecerahan dan DO tergolong kurang baik.   Kata kunci : Struktur komunitas, Sebaran, Fitoplankton, Perairan Sungsang
Struktur Komunitas Lamun di Perairan Pesisir Manokwari Paskalina Th. Lefaan; Dede Setiadi; D. Djokosetiyanto
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 5, No 2 (2013): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1077.214 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v5i2.2499

Abstract

The study was done from July to October 2007 by line transect method, plots, and exploration survey. There were eight species found in this study were grouped into pioneer group (Cymodocea rotundata, Halodule pinifolia, Halodule uninervis, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium) and climax (Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii), with mixed vegetations. Density, covering percentage and biomass in Andai and Wosi were dominated by H. pinifolia; Rendani and Tj. Mangewa were dominated by T. hemprichii; and Briosi were dominated by C. rotundata and T. hemprichii. INP in Andai and Wosi (dominated by H. pinifolia) were 290.005 and 243.767, respectively; Rendani and Tj. Mangewa (dominated by T. hemprichii) were 101.725 and 135.139, respectively; and Briosi (dominated by C. rotundata) was 120.146. The highest ratio of above and below biomass was found in Andai (7.831) and the lowest was found in Briosi (2.103). Seagrass community in Rendani, Tj. Mangewa and Briosi had higher biodiversity index than Wosi and Andai (0.109 and 0.015). On the other hand, Rendani, Tj. Mangewa, and Briosi had lower dominance index (0.262, 0.421 and 0.338, respectively), compared to Andai (0.989) and Wosi (0.889). Level of similarity among seagrass community in Rendani, Briosi and Tj. Mangewa was categorized as very high (92.31 %), while Andai and Wosi was high (66.67 %).Keywords : seagrass community, pioneer, climax, mixed vegetation, ManokwariMaspari Journal, 2013, 5 (2), 69-81
PENGARUH PERIODE PANEN YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS KARAGINAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii: KAJIAN RENDEMEN DAN ORGANOLEPTIK KARAGINAN Siti Basiroh; Mahrus Ali; Berta Putri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 8, No 2 (2016): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.207 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3489

Abstract

Tujuan  penelitian  ini  yaitu  untuk  mengetahui  kualitas  karaginan Kappaphycus alvarezii yang  dipanen  dalam  periode  panen  yang  berbeda. Penelitian dilakukan  dengan menggunakan  Rancangan  Acak  Lengkap  (RAL) dengan  4 perlakuan  yaitu  periode  panen 35  hari,  40  hari,  45  hari,  50 hari  dan  55 hari  dengan  3  kali  pengulangan.  Data  yang diperoleh dianalisis  sidik  ragam menggunakan  ANOVA  dan  hasil  yang  berbeda nyata dilanjutkan  dengan  uji lanjut  Beda  Nyata  Terkecil  (BNT). Berdasarkan hasil  analisis rendemen karaginan, rendemen rumput laut kering dan uji organoleptik, diketahui bahwa kualitas karaginan terbaik diperoleh dari periode panen 45 hari. Sedangkan berdasarkan hasil  analisis  sidik  ragam  dan  uji lanjut  BNT  menunjukkan bahwa periode  panen  K.alvarezii berpengaruh nyata terhadap kualitas karaginan yang dihasilkan.KATA KUNCI: Kappaphycus alvarezii, karaginan, periode panen.
Penambahan Serbuk Buah Avicennia marina Terhadap Laju Pertumbuhan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Pada Skala Laboratorium Eduard P Girsang; Melki .; Isnaini .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 5, No 1 (2013): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.078 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v5i1.1297

Abstract

ABSTRAKKeberhasilan peningkatan produksi dari pakan ikan kakap tergantung dari berbagai faktor, tetapi nutrisi dari pakan merupakan faktor yang utama dalam pemeliharaan secara intensif, sebab kekurangan pakan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat kematian ikan yang dipelihara. Tujuan penelitian ini untuk melihat tingkat kelulusan hidup (Survival rate) ikan kakap putih (Lates calcarifer) dan pertumbuhan ikan kakap putih (Lates calcarifer) setelah diberi penambahan serbuk buah A. marina. Penelitian ini dilaksanakan pada 16 Mei – 20 Juni 2011. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium. Percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 4 (empat) perlakuan dengan 3 (tiga) kali pengulangan dengan rincian : P1 (kontrol), P2 (10 gr/100 gr pakan), P3 (20 gr/100 gr pakan), dan P4 (30 gr/ 100 gr pakan). Tingkat kelulusan hidup tertinggi yaitu 93,33 % pada perlakuan P3 (20/100 gr pakan) dan perlakuan P1 (kontrol). Perlakuan P3 (20 gr/100 gr pakan) menunjukkan laju pertumbuhan berat harian (%) dan laju pertumbuhan berat mutlak (gram) ikan kakap putih paling tinggi yaitu 4,05 % dan 0,67 gram, sedangkan laju pertumbuhan panjang harian (%) tertinggi yaitu 8,36 % pada perlakuan P3 (20 gr/100 gr pakan), dan laju pertumbuhan panjang mutlak (cm) tertinggi yaitu 0,58 cm pada perlakuan P3 (20 gr/100 gr pakan) dan P4 (30 gr/100 gr pakan). Kata Kunci: serbuk buah Avicennia marina, laju pertumbuhan, Lates calcarifer, tingkat   kelulusan hidup. ABSTRACTThe success of increased production of snapper feed depends on many factors, but the nutrients from food is a major factor in intensive care because of feed shortages would hamper growth and hasten the death of the fish are kept. The purpose of this study to look at graduation rates of life (Survival rate) perch (Lates calcarifer) and growth of perch (Lates calcarifer) after being given the addition of fruit powder A. marina. The study was conducted on May 16 to June 20 2011. Metode experimental method used is a laboratory. Experiments conducted it this study is 4 (four) treated with 3(three) times the loop a follows: P1 (control), P2 (10 gr/100 g feed), P3 (20 gr/100 g feed), and P4 (30g / 100 g feed). Highest passing rate is 93.33% of life on treatment P3 (20/100 g feed) and P1 treatment (control).Treatment of P3 (20 gr/100 g feed) showed a daily weight growth rate (%) and growth rate of absolute weight (g) the highest perch is 4.05 % and 0.67 grams, while the length of daily growth rate (%) highof 8.36 % in the treatment of  P3 (20 gr/100 g of feed) ,and the rate of growth in absolute length (cm) high of 0.58 cm in the treatment of  P3 (20 gr/100 g feed) and P4 (30 gr/100 g of feed). Keywords: fruit powder Avicennia marina, growth rate, Lates calcarifer, the graduation rates of life.
HUBUNGAN KERAPATAN MANGROVE TERHADAP KELIMPAHAN KEPITING BAKAU (Scylla sp) DENGAN PENGGUNAAN BUBU LIPAT SEBAGAI ALAT TANGKAP DI SUNGAI BUNGIN KABUPATEN BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN Diah Tri Unthari; Anna IS Purwiyanto; Andi Agussalim
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.473 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i1.5785

Abstract

Mangrove merupakan ekosistem yang kompleks yang memiliki fungsi sebagai areapengasuhan dan habitat dari berbagai macam ikan, udang, kerrang-kerangan dan kepiting.Tujuan penelitian ini adlaah mengetahui tingkat kerapatan mangrove dan kelimpahankepiting bakau (Scylla sp) di Sungai Bungin dan mengetahui hubungan antara kerapatanmangrove terhadap kelimpahan kepiting. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kategorikerapatan mangrove termasuk jarang dengan kerapatan tertinggi berada pada stasiun 5(900 ind/ha) dan kerapatan terendah pada stasiun 2 dan 6 (600 ind/ha). Jenis mangroveyang mendominasi adalah Avicennia alba. Sedangkan untuk kelimpahan kepiting tertinggipada stasiun 1 (675 ind/100 m2 dan terendah pada stasiun 3 (0 ind/100 m2). Hubungankerapatan mangrove terhadap kelimpahan kepiting bakau menghasilkan R2 sebesar 0,1247yang menunjukkan bahwa kerapatan mangrove tidak memiliki pengaruh signifikanterhadap kelimpahan kepiting bakau.Kata kunci : Bubu lipat, Kepiting bakau, Mangrove, Sungai Bungin

Page 5 of 24 | Total Record : 236