cover
Contact Name
Melki
Contact Email
melki@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmaspari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Maspari Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20870558     EISSN : 25976796     DOI : -
Maspari Journal : Marine Science Research with eISSN: 2597-6796 (SK no. 0005.25976796/JI.3.1/SK.ISSN/2017.09 - 13 September 2017) publish by Marine Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, particularly focuses on the marine science areas as follows: 1). Marine Biology, 2). Marine Ecology, 3). Marine Acoustic, 4). Oceanography, 5). Environment, 6). Maritime Law, 7). Marine Microbiology and Biotechnology, 8). Marine Culture, 9). Coastal Management, and 10). Marine Social Science.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
Laju Penempelan Teritip pada Media dan Habitat yang Berbeda di Perairan Kalianda Lampung Selatan M. Awaluddin Fajri; Heron Surbakti; Wike Ayu Eka Putri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.756 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1322

Abstract

Barnacle is one of destructive organism of onshore buildings made from wood.  Research of “attached rate of barnacle with different media and habitat in kalianda waters,South Lampung” was held at April until May 2010. The aim of this research are to know the attached rate of barnacle at timber, iron and cement, and to know the influence of habitat against the attachment rate of barnacle with different media. Data were analyzed using ANOVA to test the average of 2 or more samples that differ significantly or not. The results showed that the most media who attached barnacles are timber with average attached rate of 230 barnacles/2 months and the most habitat overgrown with barnacles are habitat of seaweed with average attached rate of 656 barnacles/2 months.   Key word : Barnacle, media, habitat, Kalianda Waters   ABSTRAK Teritip merupakan salah satu penyebab kerusakan pada bangunan pantai, terutama yang terbuat dari kayu. Penelitian mengenai Laju Penempelan Teritip Pada Media dan Habitat yang Berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju penempelan teritip pada media kayu, besi dan semen, serta mengetahui pengaruh jenis habitat terhadap laju penempelan teritip pada media yang berbeda-beda. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA untuk menguji rata-rata dua sampel atau lebih yang berbeda secara signifikan atau tidak. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa media yang paling banyak ditempeli teritip adalah media kayu dengan rata-rata laju penempelan sebanyak 230 teritip/2 bulan dan habitat yang paling banyak ditumbuhi oleh teritip adalah habitat rumput laut dengan laju penempelan sebanyak 656 teritip/2 bulan.   Kata kunci : Teritip, Media, Habitat, Perairan Kalianda
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN FITOPLANKTON (Tetraselmis sp., Porphyridium sp. dan Chaetoceros sp.) TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN ZOOPLANKTON Diaphanosoma sp. PADA SKALA LABORATORIUM Siti Maryam; Gusti Diansyah; Isnaini .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 2 (2015): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.732 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i2.2440

Abstract

Fitoplankton  dan  zooplankton  merupakan  salah  satu  pakan  alami.  Pakan alami  yang banyak  digunakan  untuk  pembenihan  adalah  ordo  Cladocera, jenis  Diaphanosoma  sp. Cladocera  adalah  kelompok  yang  paling  sering digunakan  mengingat  ukurannya  yang kecil,  perkembangan  cepat, budidaya mudah,  kerentanan  terhadap  predasi,  kandungan enzim  dan  nutrisi  yang tinggi.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  mengkaji  pengaruh pemberian pakan  fitoplankton   (Tetraselmis  sp.,  Porphyridium  sp.  dan  Chaetoceros sp.) terhadap  kepadatan  populasi  dan  laju  pertumbuhan  Diaphanosoma  sp. Metode  yang digunakan  pada  penelitian  ini  adalah  metode  eksperimental laboratorium  dengan  3 perlakuan dan 5 kali pengulangan. Perlakuan menggunakan tiga jenis pakan fitoplankton yaitu  Tetraselmis  sp., Porphyridium  sp.  dan  Chaetoceros  sp. Hasil analisis ragam (ANOVA) terhadap  kepadatan  populasi  dan  laju  pertumbuhan  menunjukkan bahwa  adanya pengaruh antar perlakuan. Uji lanjut menggunakan BNT menunjukkan bahwa pemberian pakan  Tetraselmis  sp.  memberikan  pengaruh terhadap  kepadatan  populasi  dan  laju pertumbuhan  Diaphanosoma  sp. paling baik dengan kepadatan maksimum 608 ind/liter, sedangkan laju pertumbuhan 61 ind/liter/hari.KATA KUNCI:   Chaetoceros sp., Diaphanosoma sp., laju pertumbuhan,Porphyridium sp., Tetraselmis sp..
Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal di Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah Dwi Rosalina
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 6, No 1 (2014): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.953 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v6i1.1705

Abstract

Lele dumbo merupakan satu jenis hibrida ikan lele yang baru diintroduksikan ke Indonesia dari mancanegara yaitu Taiwan. Ikan ini merupakan hasil kawin silang antara lele asli Taiwan Clarias focus dengan  lele  Afrika  Clarias  mossambicus.  Tujuan  kegiatan  ini  adalah  untuk  menciptakan keberhasilan dalam pembudidayaan ikan lele di kolamterpal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan ikan  lele  dumbo  dipasaran  khususnya  Bangka  Belitung serta  untuk  mempermudah  petani memperoleh benih yang berkualitas dengan harga yangterjangkau. Hasil dari penelitian ini adalah investasi sebesar Rp. 8.680.000 (belum termasuk biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap dan biaya  variabel)  maka  nilai  rasio  penerimaan  dengan  biaya  atau  (R/C)  dalam  usaha  budidaya  lele diperoleh  sebesar  1,78.  Waktu  pengembalian  investasi  atau  Payback  Period (PP)  selama  0,53  tahun, BEP produksi ikan lele pada tahun pertama 844 kg, Penjualan ikan lele pada tahun kedua sampai dengan tahun kelima akan mencapai BEP sebesar 1.012kg/tahun. Nilai NPV sebesar Rp 33,482,143,00 dan nilai IRR sebesar 62 %.
Identifikasi Massa Air Di Perairan Timur Laut Samudera Hindia M. Albab Al Ayubi; Heron Surbakti; La Ode Nurman Mbay
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 5, No 2 (2013): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1846.861 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v5i2.2505

Abstract

The northeast Indian Ocean is a region crossed by the monsoon winds and bordered by mainland on northern and eastern side that allegedly the water mass is influenced by these two factors. This research aims to study the vertical dan cross section distribution of physical parameters such as temperature, salinity, and density and also to identify the types of water masses in the region. The data used are the data of temperature, salinity, and density during 2007-2010 is obtained from sensors located on spacecraft of ATLAS Mooring. There are six stations located on the 90oE and from 0-15 oN, with 4 year observation and there are 4 periods each year. The results of observations of temperature on the surface indicates the period from December to February and March to May have a similar pattern. While the pattern in the period from June to August is similar to September-November. In other hand, the temperatures around depth of 140 m to the bottom shows the same pattern throughout the year. Value of the sea surface temperature of the period from March to May is generally the highest. Observations of sea surface salinity and water column generally are the same in each period, the salinity values decreased from a low-latitude station towards the high-latitude stations. The differences found are the highest surface salinity values are more common in the period from December to February, which is found on the station I and III. The result of value sea surface density observations show a decline pattern of low-latitudes stations in to higher latitudes stations throughout the year, or a pattern that tends to the same of salinity pattern. Analysis of the TS diagram refer to Wyrtki (1961) and Emery (2003) indicates there are some type of water masses, ther are namely the Bengal Bay Water (BBW), South Indian Central Water (SICW), Indian Equatorial Water (IEW), Subtropical Lower Water (SLW), and Northern Salinity Minimum (NSM). Those water masses is found in every period, only period from December to February have differrent type of water masses, that is the Arabian Sea Water (ASW).Keywords: ATLAS Mooring, Diagram TS, Indian Ocean, Water Mass
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) DAN TIMBAL (Pb) PADA SEDIMEN DI PULAU PAYUNG KABUPATEN BANYUASIN, SUMATERA SELATAN Atik Hendika Lyusta; Fitri Agustriani; Heron Surbakti
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 1 (2017): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.033 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i1.4229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Tembaga (Cu) danTimbal (Pb) pada sedimen di Pulau Payung. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2014. Metode yang digunakan dalam analisis logam berat adalah Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) sedangkan metode yang digunakan untuk analisis fraksi sedimen adalah pengayakan dan pemipetan. Hasil penelitian didapat bahwa kandungan logam berat Cu lebih tinggi dibandingkan Pb dengan kandungan Cu 2,3-11,6mg/kg dan nilai Pb 0-9,7 mg/kg namun kandungan logam berat tersebut masih di bawah standar baku mutu logam berat pada sedimen yaitu SEPA (2000), OSPAR (2000) dan NOAA (1999). Kandungan logam berat tertinggi dijumpai pada karakteristik sedimen berlempung dengan skewness negative dan tingkat keseragaman yang kurang tersortir sementarakandungan logam berat terendah dijumpai pada karakteristik sedimen sedimen berpasir dengan skewness positif dan tingkat keseragaman yang sangat kurang tersortir.KATA KUNCI: Logam berat, Cu, Pb, sedimen, Pulau Payung.
Pemodelan Pola Arus di Perairan Pesisir Banyuasin, Sumatera Selatan Heron Surbakti; Mulia Purba; I Wayan Nurjaya
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.838 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1309

Abstract

A two-dimensional model to investigate the pattern of current in estuary of Banyuasin has been developed. The properties of tide, wind, and current were measured to understand the dynamics of estuarine environment.  Based on the information, the model of current simulation were performed.  The simulation of model shows that offshore flow during flood tide and inland flow during ebb tide.  Maximum current speed was recorded during mean-sea-level towards high tide of 0.8716 m s-1, while the minimum was 0.0661 m s-1 observed during ebb tide. The difference current speed between model and recorded is 0.04 m s-1.   Keywords  : Modeling, Current, Tidal, Banyuasin.   ABSTRAK Model dua dimensi dibangun untuk melihat pola arus di perairan pesisir Banyuasin.  Karakteristik pasang surut, angin dan arus diukur untuk memahami dinamika lingkungan estuari.  Berdasarkan karakteristik parameter tersebut, model dan simulasi pola arus dibangun.  Berdasarkan hasil simulasi diperoleh gambaran bahwa pola arus menuju laut saat periode pasang dan menuju daratan saat periode surut.  Kecepatan arus maksimum diperoleh saat mean sea level menuju pasang tertinggi dengan kecepatan 0.8716  m s-1, dan kecepatan arus minimum diperoleh saat kondisi surut terendah sebesar 0.0661 m s-1.  Perbedaan kecepatan arus hasil model dengan hasil pengukuran adalah sebesar 0.04 m s-1.   Kata Kunci  : Pemodelan, Arus, Pasang Surut, Banyuasin
ANALISIS PENENTUAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus sp.) YANG DIDARATKAN DI PPN SUNGAILIAT, BANGKA Desi Melda Situmorang; Fitri Agustriani; Fauziyah .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.961 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i1.5789

Abstract

Ikan tenggiri merupakan salah satu jenis ikan pelagis besar yang memiliki potensial yang tinggi.Keberlanjutan sumberdaya tenggiri dapat mengalami penurunan stok apabila terjadipenangkapan yang tidak terkendali. Musim memiliki variasi sepanjang tahun sehinggamempengaruhi kelimpahan produksi penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis status potensi lestari yang ditinjau dari tingkat MSY (Maximum Suistanable Yield)dan menganalisis musim penangkapan ikan dengan metode rata-rata bergerak. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Desember 2015 di PPN Sungailiat. Hasil penelitian menunjukkanbahwa produksi dan upaya pada tingkat MSY sebesar 400.115 kg/tahun dan 3979 trip/tahun.Berdasarkan hasil MSY, status ikan tenggiri yang didaratkan di PPN Sungailiat dalam kurunwaktu 11 tahun (2005-2015) sudah mengalami overfishing. IMP menunjukkan bahwa musimpuncak penangkapan ikan tenggiri terjadi pada bulan Maret dan musim paceklik pada bulanDesember. Penangkapan tidak dianjurkan pada musim paceklik untuk menjaga regenerasisumberdaya ikan tenggiri.Kata Kunci : IMP, MSY, Overfishing, PPN Sungailiat, Tenggiri
Karakterisasi Bakteri Penghasil Gas Metana pada Rumput Laut Jenis Gracilaria sp Erwin F Silalahi; Melki .; Heron Surbakti
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.32 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1432

Abstract

One of the biological resources that have importanteconomic value is seaweed. During this  seaweed  is  only  used  as  a  source  of  food,  medicines  and  cosmetics.  The  many  types  of seaweed  that  untapped  potential  as  an  alternative  to  bioenergy-producing  raw  materials. Increasing energy demand, caused by population growth and depletion of oil reserves as well as emissions from fuel problems put pressure on people to produce and use renewable energy is an  alternative  biogas  from  seaweeds.  The  purpose  of this  study  was  to  determine  the  gas pressure and to know the characterization of bacteria methane-producing bacteria of seaweed speciesGracilaria sp. This research is a laboratory scale research.The research was conducted in  July  2010  to  March  2011.  The  sampling  was  taken  around  the  waters  Kalianda,  South Lampung.  Making  biogas  process  is  conducted  at  the  Laboratory  of  Marine  Science. Characterization of bacteria is conducted at the Central Health Laboratory Palembang. Biogas manufacturing  done  by  collecting  seaweed  and  coastal  sediments  asseedsman  intake  that  is the source of microorganisms that later would form  the metan gas in the process of anaerobic fermentation  of  seaweed,  the  completion  of  the  stater  and  the  digester  and  manufacturing fields,  biogas pressure observations carried  out by  using  the manometer.  Characterization  of bacteria consists of three stages namely the characterization of morphology, macroscopic and physiological  observations. Based on research results  obtained  gas  pressure type  of  seaweed Gracilaria sp produced 14.88 Psi. Morphological characteristics of bacterial cells is a group of gram negative.ABSTRAKSalah  satu  sumberdaya  hayati  yang  mempunyai  nilai  ekonomis  penting  adalah rumput  laut.  Selama  ini  rumput  laut  hanya  dimanfaatkan  sebagai  sumber  makanan,  obatobatan  dan  kosmetik.  Peningkatan  permintaan  energi, yang  disebabkan  oleh  pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak serta permasalahan emisi dari bahan  bakar  memberikan  tekanan  kepada  masyarakat  untuk  memproduksi  dan menggunakan energi terbaharukan yaitu biogas alternatif dari rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tekanan gas serta mengetahui karakterisasi bakteri penghasil gas  metan  rumput  laut  jenis  Gracilaria sp.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  skala laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2010 sampai dengan Maret 2011. Pengambilan  sampel  diambil  di  sekitar  perairan  Kalianda,  Lampung  Selatan.  Proses Pembuatan  biogas  dilakukan  di  Laboratorium  Dasar  Ilmu  Kelautan.  Karakterisasi  Bakteri dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Pembuatan biogas dilakukan dengan  cara  pengumpulan  rumput  laut  dan  pengambilan sedimen  pantai  sebagai  penyemai yaitu  sumber  mikroorganisme  yang  nantinya  akan  membentuk  gas  metan  dalam  proses fermentasi anaerob rumput laut, kemudian penyiapan  digester serta pembuatan starter dan isian, pengamatan  tekanan  biogas  dilakuakan  dengan  menggunakan  manometer. Karakterisasi bakteri terdiri dari tiga  tahap  yaitukarakterisasi morfologi,  makroskopis dan pengamatan fisiologi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tekanan gas jenis rumput laut Gracilaria sp  dihasilkan 14,88 Psi. Karakteristik morfologi sel  bakteri merupakan kelompok dari gram negatif.
DISTRIBUSI TOTAL SUSPENDED SOLID DAN TOTAL DISSOLVED SOLID DI MUARA SUNGAI BANYUASIN KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Ahmad Firdaus; Melki .; Hartoni .; Riris Aryawati
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 1 (2015): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1303.801 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i1.2493

Abstract

Muara Banyuasin merupakan daerah estuaria yang memiliki peranan penting dari segi ekonomi maupun ekologi, tempat bermuaranya sungai besar, beberapa sungai kecil. Aktivitas manusia seperti industri, transportasi, penebangan hutan dan pembukaan lahan peningkatan TSS dan TDS di Muara. Kegiatan ini menyebabkan meningkatnya pengikisan tanah di sepanjang aliran sungai sehingga berdampak terhadap padatan tersuspensi dan padatan terlarut semakin tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi TSS dan TDS, kondisi kualitas air di Muara sungai Banyuasin di lihat dari parameter lingkungan, menggambarkan distribusi TSS dan TDS saat pasang dan surut, menggambarkan profil melintang TSS dan TDS saat pasang dan surut. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2013. Penentuan stasiun penelitian menggunakan metode purposive sampling. Hasil Konsentrasi TSS di perairan Muara sungai Banyuasin lebih tinggi saat surut dibandingkan saat pasang yakni nilai TSS saat surut 208 mg/l – 1640 mg/l, sedangkan saat pasang 527 mg/l – 1116 mg/l. TDS lebih rendah saat surut dibandingkan saat pasang yakni nilai TDS saat surut 192 mg/l – 1081 mg/l, sedangkan saat pasang 779 mg/l - 1909 mg/l. Kondisi kualitas air Muara sungai Banyuasin meliputi suhu dan salinitas bervariasi setiap lapisan kedalaman dan lebih dominan di lapisan permukaan perairan.KATA KUNCI: Muara sungai Banyuasin, TDS, TSS.
Kemiringan dinding perangkap Jodang (Slope of Jodang Trap Wall) Gondo Puspito
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.432 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1067

Abstract

This research tried to test 3 slopes of jodang trap wall which were usually used by Palabuhanratu fishermen. The objective was to obtain slope of trap wall that selective to babylon snails size. The wall could be passed only by snails with shell length of p ³ 4.27 cm. In this research, 9 traps with slope of 30, 40 and 50o were operated in Palabuhanratu waters. Fishing operations were done 10 times with 3 hours soaking time for each fishing operation. Result showed that slope of jodang trap wall of 50o was more selective than the other two jodang traps. It caught 29.11% of snails with shell length of p ³ 4.27 cm. While, slope of a =40 and a =30o were 19.42% and 10.41% of total catch of babylon snails. Key words: Slope and jodang trap wall   Penelitian ini mencoba menguji 3 kemiringan dinding perangkap jodang yang biasa digunakan oleh nelayan Palabuhanratu. Tujuannya untuk mendapatkan sudut kemiringan dinding perangkap yang selektif terhadap ukuran keong macan. Dinding perangkap hanya dapat dilalui oleh keong dengan panjang cangkang p ³ 4,27 cm. Dalam penelitian ini, 9 perangkap dengan sudut kemiringan a = 30, 40 dan 50o dioperasikan di perairan Palabuhanratu. Operasi penangkapan dilakukan sebanyak 10 kali dengan waktu perendaman 3 jam per operasi penangkapan. Hasilnya menunjukkan bahwa a = 50o lebih selektif dibandingkan dengan kedua sudut kemiringan dinding lainnya. Sudut kemiringan ini menangkap 29,11% keong dengan panjang cangkang p ³ 4,27 cm. Adapun sudut kemiringan a = 40o dan a = 30o adalah 19,42% dan 10,41% dari total tangkapan keong macan.   Kata kunci: Sudut kemiringan dan dinding perangkap jodang

Page 3 of 24 | Total Record : 236