cover
Contact Name
Melki
Contact Email
melki@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmaspari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Maspari Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20870558     EISSN : 25976796     DOI : -
Maspari Journal : Marine Science Research with eISSN: 2597-6796 (SK no. 0005.25976796/JI.3.1/SK.ISSN/2017.09 - 13 September 2017) publish by Marine Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, particularly focuses on the marine science areas as follows: 1). Marine Biology, 2). Marine Ecology, 3). Marine Acoustic, 4). Oceanography, 5). Environment, 6). Maritime Law, 7). Marine Microbiology and Biotechnology, 8). Marine Culture, 9). Coastal Management, and 10). Marine Social Science.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PIGMEN CAROTENOID, FUCOXANTHIN, DAN PHAEOPHYTIN ZOOXANTHELLAE DARI ISOLAT KARANG LUNAK Zoanthus sp. Weni Fitriyani; Esti Harpeni; Moh. Muhaemin
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 2 (2017): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.933 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i2.4480

Abstract

Zooxanthellae merupakan simbion karang yang membantu pertumbuhan dan pembentukan warna karang. Warna karang dihasilkan dari pigmen yang dimilikinya, seperti carotenoid, fucoxanthin dan phaeophytin. Ketiga pigmen tersebut juga berfungsi dalam menyerap cahaya tidak mampu diserap oleh klorofil, yang kemudian akan ditransfer ke pusat fotosintesis. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pigmen carotenoid, fucoxanthin dan phaeophytin zooxanthellae dari isolat karang lunak Zoanthus sp. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2016, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan empat intensitas cahaya yang berbeda yaitu IC1=3800 Lux, IC2=6250 Lux, IC3=7980 Lux dan IC4=11800 Lux. Berdasarkan uji analisis ragam pada selang kepercayaan 95% menunjukkan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap konsentrasi carotenoid dan fucoxanthin, namun intensitas cahaya tidak berpengaruh terhadap konsentrasi phaeophytin. Intensitas cahaya yang paling baik digunakan untuk produksi carotenoid, fucoxanthin dan phaeophytin yaitu IC3 (7980 Lux).KATA KUNCI: Cahaya, carotenoid, fucoxanthin, phaeophytin, zooxanthellae.
Komposisi dan Sebaran Fitoplankton di Perairan Muara Sungai Way Belau, Bandar Lampung Fitri Meiriyani; Tengku Zia Ulqodry; Wike Ayu Eka Putri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.818 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1321

Abstract

Phytoplankton are microscopic plants that live floating in the waters and the movement is highly dependent on the flow and have chlorophyll to make photosynthesis.The research about composition and distribution of phytoplankton in the Way Belau Estuary of Bandar Lampung had been held in June to August 2010. The purpose of this research was to get information about the composition, abundance community structure and distribution patterns of phytoplankton in the Way Belau Estuary and also analyzed conditions of water quality and their effects on phytoplankton abundance. Phytoplankton sampling was using plankton nets with 20 μm meshsize. Identification of phytoplankton used microscope and the abundance calculation by using Sedgwick Rafter Counting Cell. The results showed that the composition of phytoplankton consisted of 6 classes of phytoplankton, these are Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Euglenophyceae, Chlorophyceae, Desmidiaceae and Dinoflagellate. The abundance of phytoplankton was between 47 ind/l to 955 ind/l. The Shannon’s index  diversity (H') ranged from 0.41 to 2.15, The Eveness index (E) ranged from 0.41 to 0.93 and the dominance index (C) ranged from 0.27 to 0.84. Discriminant analysis between phytoplankton abundance relationship with water parameters showed that the nitrate and DO  had more significance influence on the abundance of phytoplankton (P <0.05) compared with the parameters of temperature, visibility, salinity, pH and phosphate (P> 0.05). Simak Baca secara fonetik Keywords: Phytoplankton, Estuary, Way Belau   ABSTRAK Fitoplankton adalah tumbuhan renik yang hidup melayang di perairan dan pergerakannya sangat tergantung pada arus serta memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Penelitian tentang komposisi dan sebaran fitoplankton di Perairan Muara Sungai Way Belau Bandar Lampung telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2010. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang komposisi, kelimpahan jenis, struktur komunitas dan pola sebaran fitoplankton di muara sungai Way Belau serta menelaah kondisi kualitas air dan pengaruhnya terhadap kelimpahan fitoplankton. Sampel fitoplankton diambil menggunakan jaring plankton dengan ukuran mata jaring 20 µm dan di identifikasi dengan bantuan mikroskop serta perhitungan kelimpahan menggunakan Sedgwick Rafter Counting Cell. Hasil penelitian menunjukkan komposisi fitoplankton tersusun atas 6 kelas yaitu Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Euglenophyceae, Chlorophyceae, Desmidiaceae dan Dinoflagellata. Kelimpahan fitoplankton  berkisar antara 47 ind/l sampai 955 ind/l. Indeks Keanekaragaman Shannon  (H’) berkisar antara 0,41 – 2,15, Indeks keseragamaan Evennes (E) berkisar antara 0,41 – 0,93 dan Indeks dominasi Simpson (C) berkisar antara 0,27 – 0,84. Analisis diskriminan untuk melihat hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan parameter perairan menunjukkan bahwa nitrat dan DO merupakan parameter perairan yang memiliki pengaruh lebih nyata terhadap kelimpahan fitoplankton (P < 0,05) dibandingkan parameter suhu, kecerahan, salinitas, pH dan fosfat (P > 0,05).   Kata Kunci : Fitoplankton, Kualitas air, Muara Sungai Way Belau
KUALITAS PERAIRAN SUNGAI KUNDUR BERDASARKAN MAKROZOOBENTOS MELALUI PENDEKATAN BIOTIC INDEX DAN BIOTILIK Susy Amizera; Moh. Rasyid Ridho; Edward Saleh
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 2 (2015): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1020.185 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i2.2483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas sungai kundur melalui pendekatan biotic index dan biotilik. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei 2014 sampai dengan November 2014 di sepanjang aliran sungai Kundur, kelurahan Mariana, kecamatan Banyuasin 1. Penentuan lokasi pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada enam stasiun penelitian. Analisa data dilakukan dengan perhitungan indeks toleransi makrozoobentos melalui biotic Index dan biotilik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai biotic index yaitu 8,72 dan nilai biotilik yaitu 1.Penilaian tersebut sama – sama menggambarkan bahwa kualitas sungai kundur berada pada kondisi tercemar berat. Kondisi ini ditunjukkan oleh jenis makrozoobentos yang ditemukan pada perairan ini memiliki nilai toleransi yang cukup tinggi terhadap pencemaran.KATA KUNCI: Biotilik, biotic index, makrozoobentos, sungai.
Keterkaitan Antara Kelimpahan Zooplankton dengan Fitoplankton dan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Jailolo, Halmahera Barat Yuliana .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 6, No 1 (2014): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.416 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v6i1.1706

Abstract

Zooplankton have an important role in water especially in the food chain, this organism is a consumer  I which plays a major role in bridging the energy transfer from primary producers (phytoplankton) to living things are at  a  higher  trophic  level  (fish  and  shrimp).   This  research  aimed  to  analyze  the  relationship  between  the abundance  of  zooplankton  to  phytoplankton  and  phisic-chemistry  parameters  at  Jailolo  waters,  HalmaheraBarat.   The  research  was  conducted  in  February  2011.  The  observation  of  zooplankton  were  taken  from  7 stations by filtration method. The result showed that there were 7 genera of 4 (four) groups: Ciliate(1 genus), Crustaceae  (4  genera),  Rotifera  (1  genus),  and  Sarcodina  (1  genus).   Abundance  of  zooplankton  range  from 1,429 - 32,571 cell/m3, the highest on Gufasa and Tuada (32,571 cell/m3) and the lowest on Bobanehena (1,429 cell/m3).    The  value  range  of  zooplankton  biological  index  were  diversity  index  (H  ')  =  0.4506  to  1.5091, equitability index (E) = 0.6356 to 0.9710, and the  dominance index (D) = 0 , 2379 to .7222. There is  a close relationship  between  the  abundance  of  zooplankton  to  phytoplankton  abundance  and  physico-chemical parameters  of  waters,  with  a  coefficient  of  determination  (R2)  of  0.972  and  the  regression  equation  Y  =  - 7194397 - 0.0836 phytoplankton + 269630 temperature+ 6195 salinity + 140943 DO - 128086 pH.
Analisis Finansial Usaha Budidaya Tambak Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon) dan Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Desa Simpang Tiga Abadi Kabupaten OKI, Sumatera Selatan Isnaini .; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 5, No 2 (2013): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.896 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v5i2.2506

Abstract

Business Development of fisheries in Ogan Komering Ilir highly prospective in terms oftechnical, social, economic, and available resources. Ogan Komering Ilir district, especially Simpang Tigavillage, Tulung Selapan subdistrict have developed tiger shrimp and milkfish in polyculture. This studyaimed to determine the business analysis of tiger shrimp and milkfish cultivation pond polyculture anddetermine the appropriateness of the investment criteria of tiger shrimp and milkfish cultivation pondpolyculture in shrimp fishing in Simpang Tiga village, Tulung Selapan subdistrict, OKI South Sumatradistrict in November-December 2012. Questionnaire method used in this study with a sample of 32farmers and farm owners. The results of the business feasibility analysis show that the income of tigershrimp and milkfish cultivation pond polyculture in Simpang Tiga Abadi village, Ogan Komering Ilirdistrict is Rp 49,135,000 per year, while total expense amounting to Rp 27,671,320 and benefit value isRp 21,463,680 so that the tiger shrimp and milkfish cultivation pond polyculture got profit. NPV value isRp 62,263,009.28, Net B / C 2.19 and IRR value obtained 42%, then the NPV> 0, Net B / C ≥ 1, and theIRR> discount rate, so that the tiger shrimp and milkfish cultivation pond polyculture is feasible for theforeseeable future.Keywords: Financial Analysis, Simpang Tiga Abadi village, pond polyculture.
PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTI TEMPORAL DI DAERAH PESISIR SUNGAI BUNGIN MUARA SUNGAI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN Marnardo Sihombing; Andi Agussalim; Azhar Kholiq Affandi
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 1 (2017): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.371 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i1.4223

Abstract

Wilayah pesisir Pantai Timur Sumatera Selatan khususnya yang terletak di Kabupaten Banyuasin merupakan daerah muara sungai atau daerah estuaria. Daerah muara sungai pada umumnya dipengaruhi oleh pasang surut, gelombang, arus yang mengakibatkankondisi fisik pantai di daerah pesisir akan mengalami perubahan dan pada dasarnya pantai merupakan wilayah yang kompleks sebagai hasil dari berbagai interaksi antara faktor fisika, kimiawi dan biologis. Kawasan pantai merupakan kawasan yang sangatdinamis. Perubahan garis pantai merupakan salah satu bentuk dinamisasi kawasan pantai yang terjadi secara terus menerus. Perubahan garis pantai yang terjadi di kawasan pantai berupa pengikisan pantai (abrasi) dan penambahan pantai (sedimentasi atau akresi).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perubahan garis pantai menggunakan citra landsat multi temporal di daerah pesisir Sungai Bungin Muara Sungai Banyuasin dan menentukan kecepatan laju pengendapan sedimen di daerah pesisir Sungai Bungin Muara Sungai Banyuasin. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10-24 Februari 2014 untuk pengambilan sampel sedimen menggunakan sediment trap di daerah pesisir SungaiBungin Muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. Proses pengolahan data dilakukan di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Laboratorium Oseanografi Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode penginderaan jauh dan survei lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan garis pantai yang terjadi pada stasiun 1, 2 dan stasiun 4 mengalami sedimentasi dan stasiun 3, 5, 6 dan stasiun 7 mengalami erosi, dimana pada stasiun 7 merupakan laju pengendapan tertinggi yaitu 7,8861 kg/m2/hari, dimana bagian Timur Laut Muara Sungai Banyuasin berhadapan langsung dengan Muara Sungai Musi dan Selat Bangka.KATA KUNCI: Banyuasin, citra Landsat, pengendapan, perubahan garis pantai,Sungai Bungin.
Integrasi Pasar Ikan Tongkol di PPN Pekalongan dan PPS Nizam Zachman Jakarta Siti Fauziyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.144 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1311

Abstract

Price changes of eastern little tuna in PPN Pekalongan and PPS Nizam Zachman Jakarta significant can be an attraction fish trader /fisherman in PPN Pekalongan to sell eastern little tuna to PPS Nizam Zachman Jakarta. This phenomenon is quite interesting to examine correlation and integration market of eastern little tuna in both locations. The integration of markets can be calculated from the Index of Market Connection (IMC). The study relied on data weekly from bulletin ‘warta pasar ikan’ in August-September 2010. The result of the model test obtained -with assumption that the deciding factor is the price cateris paribus- that is if there is an increase of eastern little tuna prices in PPN Pekalongan last week Rp.100/kg, it will lower the eastern little tuna price in PPS Jakarta this week about Rp. 48.4 / kg. And if there is an increase of eastern little tuna prices in PPN Jakarta last week Rp.100/kg, it will lower the eastern little tuna price in PPS Pekalongan this week about Rp. 51.7 / kg. This research shows that the market integration of eastern little tuna price in long term between PPS Jakarta with PPN pekalongan  is relatively high with IMC value 0,936. Keywords: eastern little tuna price, market integration, PPN Pekalongan, PPS Jakarta ABSTRAK Perubahan harga ikan tongkol di PPN Pekalongan dan PPS Nizam Zachman Jakarta yang cukup signifikan dapat menjadi daya tarik pedagang ikan/nelayan di PPS Pekalongan untuk menjual ikan tongkol ke PPS Nizam Zachman Jakarta. Fenomena ini cukup menarik untuk dikaji lebih jauh sejauhmana keterkaitan dan keterpaduan pasar ikan tongkol di kedua lokasi tersebut.  Keterpaduan pasar dapat dilihat dari nilai Index of Market Connection (IMC). Penelitian ini memanfaatkan data mingguan dari buletin warta pasar ikan  bulan Agustus - September  tahun 2010. Hasil uji model dengan asumsi faktor penentu harga cateris paribus menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan harga ikan tongkol di PPN Pekalongan minggu lalu sebesar Rp 100/kg maka akan menurunkan harga ikan tongkol di PPS Jakarta pada minggu ini sebesar Rp 48.4/kg dan jika terjadi peningkatan harga ikan tongkol di PPS Jakarta minggu lalu sebesar Rp 100/kg maka akan menurunkan harga ikan tongkol di PPN Pekalongan pada minggu ini sebesar Rp 51,7/kg. Keterpaduan pasar dalam jangka panjang antara harga ikan tongkol di PPS Jakarta dengan di PPN Pekalongan relatif tinggi dengan nilai IMC 0.936.   Kata kunci : Harga tongkol, Keterpaduan pasar,  PPN Pekalongan, PPS Jakarta.
KEADAAN HUTAN MANGROVE DI UTARA INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN DAN INDIKATOR EKOLOGI KOMUNITAS Syahrial .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.88 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i1.5790

Abstract

Aktivitas manusia yang semakin bertambah di berbagai sektor kehidupan akanmengakibatkan tekanan bagi lingkungan pesisir khususnya ekosistem mangrove.Penelitian kondisi hutan mangrove di Utara Indonesia berdasarkan indikator kualitaslingkungan maupun indikator ekologi komunitasnya telah dilakukan pada bulanSeptember 2015, dengan tujuan untuk mengevaluasi pengelolaan mangrove di Indonesia.Pengambilan sampel mangrove menggunakan transek garis dengan pengamatan diSelatan Pulau Miangas (Stasiun 1) dan di Timur Pulau Miangas (Stasiun 2). Hasil penelitianmenunjukan bahwa kondisi hutan mangrove di Utara Indonesia masih tergolong baikdengan tingkat kualitas lingkungan vegetasi mangrovenya sekitar 68.60. Indekskeanekaragaman dan dominansi tergolong rendah (1.35 dan 0.48), sedangkan indekskeseragaman atau kemerataan vegetasi tergolong labil (0.68), sehingga mempunyaipeluang yang lebih besar dalam mempertahankan kelestarian jenisnya.KATA KUNCI: Ekologi komunitas, indikator, kualitas lingkungan, mangrove, PulauMiangas, Utara Indonesia.
Efektifitas Perbedaan Warna Cahaya Lampu terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap di Perairan Sungsang Sumatera Selatan Gugik Gustaman; Fauziyah .; Isnaini .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.028 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1433

Abstract

Sungsang  South  Sumatra  is  an  estuarine  waters  that  have  low  brightness,  muddy substrate,  and  the  currents  that  influenced  the  tidal  conditions.  Most  fishermen  do  fishing with the use of tidal currents. The research objective is to analyze the effectiveness of different color  lights  to  catch  and  analyze  the  effect  of  light  color  on  the  fish  species  caught.  The research  was  conducted  in  August  2010  with  Experimental  Fishing  methods  and  treatment light colors fishing (yellow, blue and white / control) on 3 Stationary Lift Net’s. The dominant species caught is anchovies (StolephorusSp) (56.6%), Prawn (Metapenaeus ensis)(18,4%) and squid  (Loligo sp)(12,5%).   Results  of  analysis  of  variance  showed  honestly  significantly different color lights to the total weight of the catch. On the operation of fishing gear, white light (control) and the yellow is more effective than blue light. Results of analysis of variance also showed that the color of light is effective for target species such as anchovies and squid are the white and yellow. As for catching predators such as while Longtail shad (Ilisha elongata), Rainbow  sardine  (Dussumieria acuta)  and  Ponyfishes  (Leiognatus Sp)  more  effective  use  of light blue. Key words: Stationary lift net, Sungsang estuary, light colorABSTRAK Karakteristik  Perairan  Sungsang  Sumatera  Selatan  merupakan  perairan  muara yang memiliki kecerahan yang rendah (keruh), substrat berlumpur dan arus yang dipengaruhi kondisi pasang surut. Sebagian besar nelayan bagan tancap melakukan penangkapan dengan memanfaatkan  arus  pasang  surut.  Tujuan  penelitian  adalah  menganalisis  efektifitas perbedaan warna lampu terhadap hasil tangkapan dan  menganalisis pengaruh warna lampu terhadap spesies ikan yang tertangkap. Penelitian ini dilaksanakan pada kondisi bulan gelap di bulan Agustus 2010 dengan metode Experimental  Fishingdan perlakuan warna cahaya lampu  petromak  (kuning,  biru  dan  putih/kontrol)  pad a  3  buah  bagan  tancap.  Spesies yang  dominan  tertangkap  adalah  Teri  (Stolephorus  Sp)  (56,6%),  Udang  pepe (Metapenaeus ensis)(18,4%) dan cumi-cumi(Loligo Sp)(12,5%). Hasil analisis sidik ragam menunjukan warna lampu berpengaruh sangat nyata terhadap berat totalhasil tangkapan. Lampu warna putih (kontrol),  kemudian  yang  kedua  lampu  kuning  lebih  efektif  penggunaanya  dibandingkan lampu warna biru pada pengoperasian alat tangkap bagan tancap. Hasil analisis sidik ragam juga  menunjukan  bahwa  warna  lampu  yang  efektif  terhadap  spesies target  seperti  teri  dan cumi-cumi  adalah  warna  putih  dan  kuning.  Sedangkan  untuk  penangkapan  ikan  predator seperti permato, japuh dan pepetek lebih efektif menggunakan lampu warna biru. Kata kunci : Bagan tancap, Perairan Sungsang, Warnalampu
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG KEPALA IKAN TERI TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) Mahrus Ali; Limin Santoso; Dike Fransiska
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 1 (2015): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.447 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i1.2495

Abstract

Salah satu faktor penting dalam budidaya ikan nila adalah ketersediaan pakan yang memadai. Ikan nila (Oreochromis sp.) merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan, namun pembudidaya sering mengalami kendala karena harga pakan yang tinggi. Hal ini terjadi karena bahan baku pakan seperti tepung ikan masih diimpor. Untuk mengatasinya perlu alternatif sumber bahan baku salah satunya adalah memanfaatkan limbah kepala ikan teri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi pakan yang terbaik untuk pertumbuhan ikan nila, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan A (tepung ikan 100%), B (tepung kepala ikan teri 25% dan tepung ikan 75%), C (tepung kepala ikan teri 50% dan tepung ikan 50%), D (tepung kepala ikan teri 75% dan tepung ikan 25%), E (tepung kepala ikan teri 100%). Data yang diperoleh dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT. Parameter yang diamati berupa: pertumbuhan, retensi protein, feed convertion ratio (FCR), dan survival rate (SR). hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan tepung kepala ikan teri dalam pakan buatan pada perlakuan E memberikan pengaruh nyata dibandingkan perlakuan A, B, C, dan D yakni didapat pertumbuhan, dan retensi protein tinggi, sedangkan nilai FCR rendah. Hal tersebut menyatakan bahwa tepung kepala ikan teri mampu menggantikan tepung ikan.KATA KUNCI: Ikan nila, limbah ikan teri, pakan.

Page 7 of 24 | Total Record : 236