cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Eduhealth
ISSN : 20873271     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 220 Documents
PENGARUH PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP PENINGKATAN NILAI INDEKS MASSA TUBUH PADA AKSEPTOR KBDIDESA KEPUHKEMBENG KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG Kurniawati -; Wulan Andrie
Eduhealth Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKontrasepsi suntik 3 bulan menimbulkan efek samping yaitu peningkatan berat badan. Penambahan berat badan diukur menggunakan Indeks massa tubuh (IMT). Desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Retrospective Study . Tehnik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan sampel 40 responden. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penggunaan KB suntik 3 bulan dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah peningkatan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) pada akseptor KB. Alat pengumpulan data menggunakan observasi dan check list kemudian data dianalisa menggunakan uji korelasi T-test dengan
EVALUASI PASCA REVITALISASI PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU KOTA SURABAYA TAHUN 2013 Achmad Zakaria
Eduhealth Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kondisi realitastik indikator kesehatan di Kota Surabaya menunjukkan bahwa tahun 2009 kematian bayi sebesar 9,16 per 1000 yang lahir. kemudian pada tahun 2010 menurun menjadi sebesar 7,84. Penurunan ini diupayakan semakin membaik, sehingga pada 2011 menurun menjadi 7,34 dan 6,94 di tahun 2012, serta tahun 2013 ditargetkan menjadi 6,55. Menurut data dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Surabaya 2011 jumlah gakin tercatat sebanyak 112.465 kepala keluarga (KK). Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukenali dan menganalisis peran kader posyandu, partisipasi kader posyandu, dan nilai manfaat terhadap pelaksanaan posyandu di wilayah yang padat penduduknya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif ekploratif dengan sampel adalah Posyandu di daerah kantong kemiskinan di kota Surabaya.Berdasarkan hasil analisis diperoleh informasi bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanan kesehatan Posyandu di kecamatan Pegirian, Wonokusumo dan Sidotopo dapat dikatakan sudah berjalan baik. Kata Kunci : Evaluasi pasca revitalisasi, Pelayanan Kesehata ABSTRACT Conditions realitastik health indicators in Surabaya shows that in 2009 was 9.16 infant deaths per 1,000 are born . then decreased in 2010 amounted to 7.84 . This decrease pursued getting better , so in 2011 decreased to 7.34 and 6.94 in 2012 , and in 2013 is targeted to 6.55 . According to data from the Agency for Community Empowerment ( Bapemas ) Surabaya 2011 the number of poor families , there were 112 465 families (KK ) . The purpose of this study is to identify and analyze the role posyandu cadres , cadres posyandu participation , and value the benefits of the implementation of early childhood facilities in densely populated areas . The method used is descriptive explorative with IHC in the sample are pockets of poverty in cities Surabaya.Berdasarkan results obtained by analysis of information that in general it can be said that the conduct of the IHC in the district health Pegirian , Wonokusumo and Sidotopo can be said has been running well . Keywords: Evaluation of post-revitalization, Kesehatan Services
PENGARUH PEMBERIAN SARI KACANG HIJAU PADA IBU NIFAS DENGAN KELANCARAN PRODUKSI ASI DI BPM YUNI WIDARYANTI, Amd. Keb SUMBERMULYO JOGOROTO JOMBANG Dewi Triloka Wulandari; Siti Roudhotul Jannah
Eduhealth Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. Dalam 100 gram kacang hijau mengandung 124 mg kalsium dan 326 mg fosfor, bermanfaat untuk memperkuat kerangka tulang. Serta 19,7-24,2 % protein dan 5,9-7,8 % besi dapat menghasilkan ASI dalam jumlah yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengaruh Pemberian Sari Kacang hijau pada Ibu Nifas dengan Kelancaran Produksi ASI di BPM Yuni Widaryanti, Amd.Keb Sumbermulyo Jogoroto Jombang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Pra-Experimental Designs dengan menggunakan One Group Pra Post Test Design Jenis sampling total yaitu 7 orang Pengumpulan data dengan menggunakan check list observasi secara langsung kemudian diinterpretasikan dalam kriteria kelancaran produksi ASI. Dari hasil uji Chi Square yang dilakukan menggunakan pre dan post SPSS Versi 13
AKTIVITAS ANTIOKSIDANT FLAVONOID TERHADAP PERUBAHAN HISTOLOGI PROSES PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GRADE II Herin Mawarti; Abdul Ghofar
Eduhealth Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Propolis dengan kandungan utama flafonoid mempunyai sifat antioksidant, antiinflamasi dan antibiotik dipercaya dapat digunakan sebagai agent dalam penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan pengaruh dari propolis terhadap proses penyembuhan luka bakar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian rancangan acak lengkap (RAL) dan dilakukan secara invivo dengan jumlah sampel 21 ekor tikus. Pemeliharaan hewan coba selama 14 hari yang dibagi dalam tiga kelompok perlakuan yaitu: (1) Pemberian Betadine; (2) Pemberian Zink Zulfadiazine; (3) Pemberian Propolis. Pengamatan penyembuhan luka diamati dari perubahan diameter luka yang dilihat pada fase proliferasi yaitu pada hari ke -14.Selain perubahan diameter luka diamati juga lama penyembuhan luka yang dilihat dari lamanya luka mengalami pengeringan. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan signifikan dari diameter luka pada kelompok perlakuan menggunakan propolis dibanding betadine dan zink sulfa diazine, dan diameter luka bakar berbeda secara signifikan pada hari ke -14(p=0,004) dimana diameter luka kelompok 3 lebih mengecil dibanding kelompok 1 yang diberi betadine dan kelompok 2 yang diberi obat Zink Zulfadiazine. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pemberian propolis mempunyai pengaruh terhadap penyembuhan luka lebih baik dibanding menggunakan betadine dan zink sulfa diazine. Kata Kunci: Penyembuhan luka bakar, Propolis, Tikus putih ABSTRACT Flavonoid is main consist in propolis have characteristic antioksidant, antiinflamation and antibiotic believed as wound healing agent. This study aims to determine influence propolis to burn wound healing process.Design of this study is complete randomize and invivo with 21 white rats sample. This sample take care for 14 days and divide in three groups treatment, first with betadine, second with zink sulfadiazine, third with propolis. Wound healing observed on wound diameter in proliferation phase in fourtheeth and long time wound healing. The result showed significant different p=0,002 in fourthenth for burn wound diameter between propolis with betadine and zink sulfadizine.The result of study proved propolis influence in burn wound healing better than betadine and zink sulfadiazine. Key word : burn wound healing, propolis, white rat
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN ANAK DI DUSUN KLAGEN PETERONGAN JOMBANG Suyati .; Ninik Azizah
Eduhealth Vol 2, No 1 (2012): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPemberian ASI eksklusif adalah menyusui tanpa makanan dan minuman pada bayi usia 0-6 bulan. Data yang diperoleh dari Survei Demografi dan Kesehatan 2004 menyatakan bahwa gangguan pertumbuhan anak-anak di Indonesia karena dia tidak mematuhi ASI eksklusif bayi mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan anak. Desain penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel yang diambil yaitu beberapa ibu yang memiliki anak di dusun Klagen Peterongan Jombang yang memenuhi kriteria dengan teknik Simple Random Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini 48 responden. Data yang diperoleh ditabulasi dan dikelompokkan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Setelah itu data uji dimasukkan ke dalam SPSS dengan analisis Mann Whitney U dengan tingkat signifikansi p <0,05. Hasil menunjukkan signifikansi 0001 < 0,05 sehingga H1 diterima berarti ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan anak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan kinerja dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif untuk mencapai perkembangan anak yang optimal.Kata kunci : ASI ekslusif, perkembangan, anak ABSTRACTExclusive breastfeeding means breastfeeding with no food and drinks in infants aged 0-6 months. Data obtained from the Demographic and Health Survey, 2004 states that children's growth disorders in Indonesia because she does not obey the Exclusive breastfeeding their babies. Purpose of the study to determine the relationship of exclusive breastfeeding on child development. The study design used was the analytical method with cross sectional approach, samples are taken, namely some mothers who have children in the hamlet Klagen Peterongan Jombang that meet the criteria with Simple Random Sampling technique. Number of samples in this study 48 respondents. The data obtained were tabulated and grouped to determine the relationship between two variables. After that test data is entered into SPSS with Mann Whitney U analysis with a significance level of p <0.05. result showed the significance of 0001, so the obtained value of p <0.05, H1 accepted means there is a relationship between exclusive breastfeeding to the child's development. Based on the results of these studies are expected to further improve the performance of health workers in providing information about the importance of exclusive breastfeeding for achieving optimal child development.Keyword: exclusive breastfeeding, development, child.
PERBEDAAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER POSYANDU TENTANG PELAKSANAAN RELAKTASI PASCA PENYULUHAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAN CERAMAH INTERAKTIF Wahyu Wijayati
Eduhealth Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPemberian ASI yang optimal dapat meningkatkan kualitas kesehatan bayi, apabila terhenti pemberiannya karena sebab non-medis, maka kader posyandu dapat membantu ibu agar dapat menyusui kembali (pelaksanaan relaktasi). Pelaksanaan relaktasi merupakan materi yang belum pernah diberikan kepada kader posyandu. Pemberian materi melalui penyuluhan biasa dilakukan menggunakan metode ceramah interaktif yang memiliki kecenderungan peserta untuk pasif karena didominasi penceramah. Metode diskusi kelompok dalam pemberian materi/penyuluhan membuat peserta lebih aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap kader posyandu tentang pelaksanaan relaktasi pasca penyuluhan antara menggunakan metode diskusi kelompok dan ceramah interaktif. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan pre-test post-test design. Populasi penelitian ini, seluruh kader posyandu posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sambi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri (335 kader posyandu); subjek penelitian ini adalah 80 kader posyandu, yang terbagi 2 kelompok masing-masing 40 kader posyandu. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2013 sampai dengan Januari 2014. Hasil penelitian menunjukkan rerata peningkatan pengetahuan responden tentang pelaksanaan relaktasi pasca penyuluhan menggunakan metode diskusi kelompok (59,37) dan ceramah interaktif (54,83); berdasarkan Analisis Kovarians dengan memasukkan data pre-test pengetahuan sebagai perancu diperoleh nilai p = 0,041 yang bermakna; sedangkan rerata peningkatan sikap responden tentang pelaksanaan relaktasi pasca penyuluhan menggunakan metode diskusi kelompok (53,77) dan ceramah interaktif (48,33); berdasarkan Analisis Kovarians dengan memasukkan data pre-test sikap sebagai perancu diperoleh nilai p = 0,213; artinya tidak terdapat perbedaan peningkatan sikap kader posyandu tentang pelaksanaan relaktasi pasca penyuluhan antara menggunakan metode diskusi kelompok dan ceramah interaktif. Metode diskusi kelompok lebih baik daripada ceramah interaktif, sehingga metode diskusi kelompok dapat dijadikan alternatif metode untuk penyuluhan dalam upaya peningkatan pengetahuan dan sikap kader posyandu tentang pelaksanaan relaktasi.
OBAT SETELAN YANG BEREDAR DI TOKO TERIDENTIFIKASI SEBAGAI GOLONGAN OBAT KERAS Endang Ernawaningtyas
Eduhealth Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKObat setelan yang dijual bebas ditoko tanpa penandaan atau keterangan mengenai khasiat, aturan, dan peringatan yang jelas, diedarkan dan diserahkan oleh bukan ahlinya dapat membahayakan bagi masyarakat yang menggunakannya apalagi kalau obat tersebut tergolong obat keras dapat berakibat fatal. Obat dapat berkhasiat menyembuhkan apabila tepat untuk menyembuhkan penyakit, tepat dosisnya, tepat cara pemakaiannya, serta tepat lama dan waktu pemakaiannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi obat setelan yang beredar ditoko tanpa dilengkapi dengan penandaan atau keterangan mengenai khasiat, aturan, dan peringatan yang jelas sesuai dengan undang - undang. Metode Penelitian menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), metode ini merupakan salah satu metode analisis kualitatif dari suatu sampel yang dideteksi, dengan parameter untuk identifikasi berdasarkan data dari nilai Rf.Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat berbentuk tablet warna kuning adalah deksametason dengan nilai Rf : baku (0,68), sampel I (0,68) dan sampel II (0,70). Untuk obat bentuk kapsul warna hitam orange adalah piroksikam, dengan nilai Rf baku ( 0,28), sampel I (0,28) dan sampel II (0,28). Identifikasi obat setelan secara kromatografi lapis tipis positif mengandung obat deksametason dan piroksikam. Kedua macam obat tersebut termasuk golongan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter, dapat diperoleh diapotik bukan di toko, toko obat tidak berijin, maupun toko obat berijin.Kata kunci :Identifikasi, Obat stelan ,Obat keras ABSTRACTMixed medicine which free sale in store without clearly information about its special quality, rule, and clearly commemoration, It turned and given by someone who inexpert so it can make another people endangered if it is used. Moreover, it is included harmful medicine. The medicine can give good quality if it can be recovered someone from the illness, exact dosage, exact in using, and also exact medicine duration usage.The research has done to identify mixed medicine which free sale in store without clearly information about its special quality, rule, and clearly commemoration and appropriate with the law.The research method uses Thin Layer Chromatographie, this method is one of qualitative analyze method from a sample detected, with parameters for identification on the basis of the value of Rf.The result of the research shows medicine which is yellow, it is called deksametason with Rf value: Standard (0.68), first sample (0. 68), and second sample (0. 70). The medicine which is black and orange capsule, it is called piroksikam, with Rf value: standard (0. 28), sample (0. 28) and second sample (0. 28). The identification of mixed medicine in Thin Layer Chromatographie is positive that it contains of deksametason and piroksikam medicine. Both of them are included of harmful medicine. And it must use the doctor’s prescription. We can buy it in a dispensary but we can’t buy it in free store, illegal medicine store, or even in legal medicine store.Key words: Identification, Mixed medicine, Harmful medicine.
PERKEMBANGAN BAYI USIA 6 BULAN DITINJAU DARI JENIS NUTRISI Development of Infants Aged 6 Months in terms the Type of Nutrition Nur Yeny Hidajaturrokhmah
Eduhealth Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTExclusive breastfeeding in Indonesia as a major nutrient for the growth of children has decreased. In fact there is a tendency to shift the use of formula milk than breastmilk in some communities. Previous studies have shown different results in preliminary studies. Exclusively breastfed babies have better development than babies who are not exclusively breastfed. The purpose of this study was to analyze the differences in develpment in 6 months old babies of exclusive breastfeeding and not exclusive breastfeeding in Puskesmas Ngasem Kediri. This study with cross sectional design obtained 68 respondents who met the inclusion criteria of 83 babies of 6 months. Data were collected through interview and quesionair. Data were analyzed using Wilcoxon Mann Whytney, and Chi Square. The results showed developmental in exclusive breastfeeding babies and not exclusive breastfeeding all normal, as many as 68 respondents (100%). But with testing activities in each aspect of the development of gross motor, fine motor, language, and social independence showed different results. There is no difference in the development of gross motor, fine motor, and social independence between the two groups. But there are differences between the language development of exclusively breastfed babies group and not exclusive breastfeeding, with the results of statistical Wilcoxon Mann Whytney test, obtained p value 0.002 (<0.05).. Conclusion: Exclusively breastfed babies have better language development compared to not exclusively breastfed babies Keywords: breastfeeding, development, babies six months
FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI KETIDAK AKTIFAN LANSIA KE POSYANDU DI Ds. LEDOK Dsn. GENENGAN JASEM Kec. KABUH Kab. JOMBANG Dian Puspita Yani
Eduhealth Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPosyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dan mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan serta terciptanya lansia yang mandiri.Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif. Metode pengumpulan sampel menggunakan Purposive Sampling yang berjumlah 28 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi yang dilakukan pada bulan april – juni 2013. Cara pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, pengolahan data dengan Editng, Coding, Tabulating.Dari hasil penelitian didapatkan faktor dominan yang mempengaruhi ketidakaktifan lansia ke posyandu adalah faktor pengetahuan (47,83%), faktor jarak (39,11%), faktor dukungan keluarga (65,32%), faktor sikap lansia kepada petugas posyandu (43,48%), faktor sarana dan prasarana (47,82%),Dari hasil penelitian tentang faktor dominan yang mempengaruhi ketidakaktifan lansia ke posyandu di Ds. Ledok, Dsn. Genengan Jasem Kec. Kabuh adalah faktor dukungan keluarga, dimana dalam suatu keluarga harusnya saling menjaga dan membantu satu sama lain baik dalam bidang transportasi maupun informasi demi kesejahteraan keluarganya. Kata Kunci      : Faktor dominan, Posyandu Lansia       ABSTRACTHow to correct breastfeeding is a process of breastfeeding (breast milk) by arranging the position of mother and baby, so the mother and baby feel comfortable, ASI out smoothly. Breast-feeding process starts from the milk produced until the baby starts sucking and swallowing the milk. ASI expenditure process is influenced by several factors, one of which is the correct way to breastfeed. In Indonesaia issue is most common in lactating nipples chafed about 57% of breastfeeding mothers is reported to have suffered kelecetan in the nipple. This is due to technical errors meyusui.Tujuan of research how is the correct way of breastfeeding in mothers multiparas in independent practice Lilis Zanuarsih Sumobito Jombang, 2015. The method used descriptions held on 12 May - 19 July 2015 by the number of respondents 30 people elected purposive sampling. The collection of data based on questionnaires then the data were analyzed description that was confirmed in the form of a percentage. Results of research on postpartum mothers get an overview multiparous knowledge about how to breastfeed right to know the picture has poor knowledge that is 50%. This is because oeleh occupation, age, parity and education. While on description understood to have knowledge was that 56.6% were influenced by breastfeeding because of the way right at the multiparous mother who has experienced a lot.Keywords: description, Postpartum Mothers Knowledge, breastfeeding True Way.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES PADA PENDERITA HIV/AIDS (ODHA) Masruroh -
Eduhealth Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Stres merupakan salah satu respon tubuh terhadap suatu stressor.Stres bisa mempengaruhi status kesehatan seseorang.Pada penderita HIV/AIDS kondisi yang terjadi pada dirinya merupakan stressor yang luar biasa bagi dirinya.Diagnosa penyakit dan berbagai manifestasi yang terjadi akibat penyakitnya merupakan hal yang menyebabkan stres. Demikian juga stress akan berakibat semakin memperburuk kondisinya. Dukungan social keluarga merupakan faktor psikoedukatif yang mempengaruhi stres.Dukungan keluarga dapat membantu menghilangkan perasaan tidak berdaya dan meningkatkan percaya diri tentang kemampuan untuk mengatasi masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan social keluarga dengan tingkat stress pada penderita HIV/AIDS .Jenis penelitian analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian semua penderita HIV?AIDS di Kabupaten Jombang berjumlah 48 orang. Teknik sampling sistematik random sampling jumlah sampel 28 orang.Variabel independen adalah dukungan sosial keluarga dan variabel dependen adalah tingkat stress.Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan Uji statistik Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan tingkat stress pada penderita HIV/AIDS. Untuk itu harus diupayakan untuk terus memberikan dukungan sosial meliputi dukungan informasi berupa penyuluhan, dukungan penilaian berupa pujian, dukungan instrumental berupa materi, memberikan dukungan emosional berupa menerima, menghargai dan mendengarkan ungkapan perasaan dengan penuh empati. Kata Kunci: Dukungan sosial keluarga, Tingkat Stres, Penderita HIV/AIDS ABSTRACT stress is one of the body's response to a stressor. Stress can affect a person's health status. In people with HIV / AIDS condition that happened to him is a tremendous stressor for him. Diagnosis of the disease and the various manifestations of the disease are caused by things that cause stress. Similarly, the stress will result in further exacerbate the condition. Family social support are factors that affect stress psikodukatif. Family support can help eliminate the feeling of helplessness and increase confidence about the ability to cope with the problem. This study aims to analyze the relationship of social support to the family stress levels in people with HIV / AIDS. Type of analytical research with cross sectional design. The study population was all patients with HIV? AIDS in Jombang of 48 people.Systematic sampling technique of random sampling sample size of 28 people. The independent variable is the social support of family and the dependent variable is the level of stress. Data collection using questionnaires. Data were analyzed using Chi-Square test statistics.The results showed no relationship between family social support with stress levels in people with HIV / AIDS. For it must be to continue to provide social support includes informational support in the form of counseling, assessment support in the form of praise, instrumental support in the form of matter, provide emotional support in the form of accept, appreciate and listen to the full expression of feelings of empathy. Key words: family social support, stress level, HIV/AIDS patient