cover
Contact Name
widyasari putranti
Contact Email
widyasari@pharm.uad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
mediafarmasi@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Media Farmasi : Jurnal Ilmu Farmasi (Journal Of Pharmaceutical Science)
ISSN : 14127946     EISSN : 25035223     DOI : 10.12928
Core Subject : Health, Science,
Media Farmasi is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Media Farmasi published two times a year, namely in March and September since 2002 with ISSN 1412-7946 and e-ISSN 2503-5223. The article published in the Journal Media Farmasi selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Media Farmasi must not be published in other journals or have been previously published. Media Farmasi publishes a review article, original article, as well as short communication in all scopes of Pharmaceutical Science.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 17 No. 1: Maret 2020" : 5 Documents clear
POTENSI INFUSA DAUN OKRA (Abelmoschus esculentus L. Moench) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT-INDUKSI ALOKSAN Lestari, Eva Nor Diana; Wahid, Rahmat A Hi; Marfu'ah, Nurul
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 17 No. 1: Maret 2020
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v17i1.14397

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah. Kandungan kimia pada tanaman okra di antaranya 67,50% α-selulosa, 15,40% hemiselulosa dan flavonoid yang berefek antidiabetes. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi infusa daun okra terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus) yang diinduksi aloksan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit jantan berusia tiga bulan yang diinduksi diabetes menggunakan aloksan dan dibagi ke dalam lima kelompok. (1) Kelompok kontrol negatif, diberi aquades, (2) Kelompok kontrol positif, diberi glibenklamide dosis 3 mg/KgBB, dan kelompok (3-5) diberi infusa daun okra dengan dosis 0,2, 0,4, dan 0,6 mL/hari selama 14 hari. Pengukuran kadar glukosa dilakukan setelah 14 hari perlakuan menggunakan glukometer (Easy Touch® GCU). Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat signifikansi 95% (p=0,05). Hasil penelitian menunjukkan infusa daun okra dosis 0,2, 0,4, dan 0,6 mL/hari menurunkan kadar glukosa darah namun tidak bermakna secara statistik p=0,990 (p>0,05). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa daun okra dosis 0,2, 0,4, dan 0,6 mL/hari berpotensi menurunkan kadar glukosa darah mencit terinduksi aloksan tetapi tidak signifikan.
ANALISIS BIAYA SAKIT PERSPEKTIF MASYARAKAT PADA PENDERITA DRESS (Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptoms) DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA Fatkhiya, Musa Fitri; Perwitasari, Dyah Aryani; Febriana, Sri Awalia
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 17 No. 1: Maret 2020
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v17i1.15928

Abstract

Penyakit akibat induksi obat merupakan suatu efek yang tidak diinginkan  yang dapat menyebabkan mortalitas maupun morbiditas. Reaksi pada kulit yang mungkin muncul dapat berupa efek ringan hingga berat seperti Severe Cutaneous Adverse Reaction (SCAR) sehingga memerlukan perhatian khusus. SCAR bukan hanya masalah kesehatan tetapi juga menjadi beban keuangan yang signifikan untuk individu yang terkena dampak. Salah satu variasi SCAR yang memiliki periode latensi yang panjang adalah DRESS (Drug Reaction With Eosinophilia and Systemic Symptom). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata biaya medis langsung, biaya non medis langsung dan biaya tidak langsung pada pasien DRESS. Pengambilan data dalam penelitian ini secara cohort retrospective di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2015-2018 pada pasien DRESS akibat induksi NSAID, antibiotik, antikonvulsan, antiretroviral, antituberkulosis berdasarkan data rekam medis, data akuntansi serta CRF. Hasil data dianalisis secara deskriptif dengan Microsoft office excel. Rata-rata biaya medis langsung rawat inap sebesar Rp. 11.643.405 dengan komponen biaya tertinggi adalah biaya obat (31%),  biaya tindakan medis (27%), biaya laboratorium (24%), biaya akomodasi (15%) dan biaya lainnya (3%). Biaya rawat jalan  sebesar Rp. 1.027.894 dengan komponen tertinggi yaitu biaya tindakan medis (39%), biaya laboratorium (36%), biaya obat (14%), biaya lainnya (6%) dan terendah adalah biaya transportasi (5%). Rata-rata biaya non medis langsung sebesar Rp 491.035 dan biaya tidak langsung adalah sebesar Rp. 1.675.369 yang merupakan biaya loss income. Biaya medis langsung merupakan biaya tertinggi dibandingkan biaya non medis langsung dan biaya tidak langsung.
AKTIVITAS KOAGULAN DARI DAUN SEMBUNG RAMBAT (Mikania micrantha Kunth) SECARA IN VITRO Andriani, Lili; Perawati, Santi; Putri, Nadia; Hartesi, Barmi
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 17 No. 1: Maret 2020
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v17i1.16004

Abstract

Tumbuhan sembung rambat (Mikania micrantha Kunth) pada Suku Anak Dalam (SAD) Jambi digunakan untuk mengobati luka dan infeksi kulit yang bisa mengakibatkan perdarahan. Untuk menghindari perdarahan dibutuhkan senyawa yang kerjanya sebagai koagulan. Oleh karena itu pencarian senyawa koagulan penting dilakukan, salah satunya yang ada pada daun sembung rambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak dan fraksi daun sembung rambat sebagai koagulan secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan yaitu ekstraksi daun sembung rambat menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%, ekstrak etanol difraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan butanol. Aktivitas koagulan dilihat dengan cara melihat waktu pembekuan darah pada semua golongan darah (A, B, O dan AB) menggunakan metode Lee White dengan tiga konsentrasi ekstrak (10%, 20% dan 30%). Ekstrak daun sembung rambat pada semua konsentrasi menunjukkan aktivitas koagulan, dan fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas koagulan yang lebih cepat untuk golongan darah O. Ekstrak dan fraksi daun sembung rambat memiliki aktivitas sebagai koagulan secara in vitro.
ANALISIS ASAM RETINOAT PADA KRIM PEMUTIH MALAM YANG BEREDAR DI KLINIK KECANTIKAN KOTA JAMBI PADA KECAMATAN JELUTUNG Hadriyati, Armini; Hartesi, Barmi; Fitri, Siska
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 17 No. 1: Maret 2020
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v17i1.16127

Abstract

Salah satu bahan pemutih berbahaya yang ditakutkan terdapat dalam krim adalah asam retinoat karena asam retinoat dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, teratogenik (cacat pada janin), dan menyebabkan kanker kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah krim pemutih yang beredar di kecamatan Jelutung  kota Jambi mengandung asam retinoat serta untuk mengetahui berapa kadar asam retinoat yang terkandung dalam krim pemutih wajah tersebut. Metode yang digunakan untuk analisis asam retinoat pada krim pemutih menggunakan kromotografi cair kinerja tinggi fase terbalik. Hasil uji validasi menunjukkan nilai RSD 0,4887 %, parameter linearitas  r=0,9982, LOD 0,0468 ppm, LOQ 1,565 ppm. Hasil analisa kuantitatif kandungan asam retinoat pada krim 1 (0,032%), krim 2 (0,015%), krim 3 (0,014%) krim 4 (0,016%) dan krim 5 (0,011%). Berdasarkan persyaratan dari BPOM krim pemutih tidah boleh mengandung asam retinoat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa  krim pemutih wajah yang beredar di  kecamatan Jelutung kota Jambi mengandung asam retinoat.
INTERAKSI MOLEKULER INHIBITOR DIPEPTIDYL PEPTIDASE-IV (DPP-IV) DARI PROTEIN SUSU KAMBING SECARA IN SILICO SEBAGAI KANDIDAT ANTIDIABETES Fakih, Taufik Muhammad; Dewi, Mentari Luthfika
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 17 No. 1: Maret 2020
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v17i1.16249

Abstract

Dipeptidyl peptidase-IV (DPP-IV) merupakan salah satu target dalam pengobatan diabetes tipe-2. Beberapa obat golongan gliptin yang tersedia secara komersial seperti sitagliptin, anagliptin, linagliptin, saxagliptin, dan alogliptin secara khusus digunakan sebagai inhibitor DPP-IV untuk pasien diabetes. Saat ini, penggunaan peptida pada protein susu kambing untuk mengobati diabetes telah dilaporkan dalam berbagai percobaan in vitro. Namun, pemahaman tentang interaksi molekuler penghambatan peptida tersebut terhadap DPP-IV masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi, evaluasi, dan eksplorasi mengenai afinitas beberapa molekul peptida tersebut, yaitu MHQPPQPL, SPTVMFPPQSVL, VMFPPQSVL, INNQFLPYPY, dan AWPQYL terhadap makromolekul DPP-IV dengan menggunakan simulasi penambatan molekuler berbasis protein-peptida. Sekuensing peptida terlebih dahulu dilakukan pemodelan dengan menggunakan server PEP-FOLD. Konformasi terbaik dipilih untuk dilakukan studi interaksi terhadap makromolekul DPP-IV dengan menggunakan software HPEPDock. Identifikasi lebih lanjut dilakukan terhadap interaksi molekuler yang terbentuk dengan menggunakan software BIOVIA Discovery Studio 2020.  Berdasarkan hasil dari penambatan molekuler berbasis protein-peptida diperoleh bahwa molekul peptida INNQFLPYPY memiliki afinitas yang paling baik terhadap makromolekul DPP-IV, yaitu dengan nilai energi bebas ikatan 923,46 kJ/mol. Dengan demikian, peptida tersebut diprediksi dapat digunakan sebagai kandidat inhibitor DPP-IV.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol. 22 No. 2 (2025): September 2025 Vol. 22 No. 1: March 2025 Vol. 21 No. 2: September 2024 Vol. 21 No. 1: March 2024 Vol 20, No 2: September 2023 Vol. 20 No. 2: September 2023 Vol 20, No 1: March 2023 Vol. 20 No. 1: March 2023 Vol 19, No 2: September 2022 Vol. 19 No. 2: September 2022 Vol. 19 No. 1: March 2022 Vol 19, No 1: March 2022 Vol. 18 No. 2: September 2021 Vol 18, No 2: September 2021 Vol 18, No 1: Maret 2021 Vol. 18 No. 1: Maret 2021 Vol 17, No 2: September 2020 Vol. 17 No. 2: September 2020 Vol 17, No 1: Maret 2020 Vol. 17 No. 1: Maret 2020 Vol. 16 No. 2: September 2019 Vol 16, No 2: September 2019 Vol 16, No 1: Maret 2019 Vol. 16 No. 1: Maret 2019 Vol. 15 No. 2: September 2018 Vol 15, No 2: September 2018 Vol 15, No 1: Maret 2018 Vol 15, No 1 (2018) Vol. 15 No. 1: Maret 2018 Vol 14, No 2 : September 2017 Vol 14, No 2 : September 2017 Vol 14, No 1: Maret 2017 Vol. 14 No. 1: Maret 2017 Vol 14, No 1: Maret 2017 Vol. 13 No. 2: September 2016 Vol 13, No 2: September 2016 Vol 13, No 2: September 2016 Vol. 13 No. 1: Maret 2016 Vol 13, No 1: Maret 2016 Vol 13, No 1: Maret 2016 Vol 12, No 2: September 2015 Vol 12, No 2: September 2015 Vol. 12 No. 2: September 2015 Vol 12, No 1: Maret 2015 Vol. 12 No. 1: Maret 2015 Vol 12, No 1: Maret 2015 Vol 11, No 2: September 2014 Vol 11, No 2: September 2014 Vol. 11 No. 2: September 2014 Vol 11, No 1: Maret 2014 Vol 11, No 1: Maret 2014 Vol. 11 No. 1: Maret 2014 Vol 10, No 2: September 2013 Vol. 10 No. 2: September 2013 Vol 10, No 2: September 2013 More Issue