cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Saraswati
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 696 Documents
PANGGUNG KAHIRUPAN Ms. Apriyani S1
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.173

Abstract

PANGGUNG KAHIRUPAN merupakan judul yang dipilih untuk mewakili keseluruhan isi karya tari yangbertemakan realitakehidupanronggeng. Tipe dramatik digunakan untuk menghadirkan konflik batiniah dalam diri seorang ronggeng yang harus bisa menjalani dua pribadi yang berbeda ketika di atas panggung dan di luar panggung atau dalam kehidupan sehari-hari. Media gerak yang digunakan bersumber dari tari kerakyatan Sunda-Jawa Barat, yaitu ketuk tilu, ibingpencak dan Jaipongan. Gamelan Sunda dengan laras salendro yang berada di belakang area penari dimainkan oleh para nayaga untuk mengiringi karya ini. Tari Panggung Kahirupan merupakan karya yang menggunakan konsep tari pergaulan yang ditarikan oleh tujuh penari perempuan sebagai bentuk penggambaran sosok ronggeng.Penggunaan properti uang yang terjatuh di atas seorang penari pada adegan akhir menjadi klimaks dramatika dalam karya tari ini.Diharapkan karya tari ini dapat memberikan manfaat bagi setiap penikmatnya. Kata kunci: ronggeng, Panggung Kahirupan, tari pergaulan Sunda.
RIOH BALAK Ira Puspita Sari S1
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.174

Abstract

The writing with title “Rioh Balak dance” meaning frenzied people who are doing illegal logging. The writing tells us about story of illegal logging is now often the case in every area of ​​Indonesia. Rampant illegal logging going on, especially in Riau inspired to create a work of dance with theme illegal logging. Starting from the view of a paper mill with the raw material is natural wood, that’s make the writer asked if a factory used employment system illegal logging or not. With what has been experienced the writer because of the impact of illegal logging is burning of forest that’s make smoke so thick that cause illness, respiratory distress. The selection of the theme of illegal logging in this dance work certainly has some important goals for both writer, society and environment. One of those goals is to invite, to bring people to always preserve the environment, preservation of forests because forests provide a very useful source of life for us. Indonesian forest area vast stretches from Sabang to Marauke often referred to as the emerald equator which has an important role on the global ecological balance, and even Indonesia's tropical forests are considered as the lungs of the world that have a central role to life and living beings in the world.    
TIK-TOK Rikha arisanti S1
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.175

Abstract

Kecantikan wanita merupakan suatu kebanggaan tersendiri, apalagi kecantikan wanita dari dalam atau biasa disebut dengan inner beauty. Wanita tersebut seorang pesolek ataupun bukan pesolek tetap memikirkan penampilan mereka setiap harinya. Baju, tas, asesoris dan sepatu merupakan bahan pokok semua wanita dalam kegiatan sehari-harinya. Tanpa mereka menyadarinyapun terkadang mereka memadu madankan warna ataupun bahan dalam pemakaianya, sehingga terbentuklah sebuah karakter.Wanita adalah makhluk tuhan yang paling indah, dan dengan keindahannya tersebut wanitalah yang terkadang sering dipuja-puja karena kecantikannya ataupun sesuatu yang dipakainya seperti baju, tas, asesoris dan sepatu. Pemakaian yang terlihat bersih, sehat, elegance dan smart, terkadang tidak harus mempunyai label yang terlalu mahal ataupun kepunyaan seorang disaigner yang terkenal. Salah satunya adalah pemakaian sepatu, dalam hal ini tidak semua wanita menyukai sepatu hak tinggi (high heels). Alas kaki melindungi kaki agar tidak cedera dari kondisi lingkungan seperti permukaan tanah yang berbatu-batu, berair, udara panas, maupun dingin. Sepatu merupakan alas kaki atau kasut adalah produk seperti sepatu dan sandal yang dipakai untuk melindungi kaki terutama bagian telapak kaki. Alas kaki membuat kaki tetap bersih, melindungi dari cedera sewaktu bekerja, dan sebagai gaya busana.
NYIRIH Stefanie Retno Setiadi S1
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.176

Abstract

Tepak sirih selalu hadir dalam setiap acara dan upacara Melayu, baik instansi pemerintahan, lingkungan adat, maupun masyarakat umum sebagai silaturahmi masyarakat hingga saat ini. Namun sesungguhnya tidak banyak yang benar-benar memahami filosofi yang terkandung di dalamnya. Penata tari berusaha untuk merevitalisasi filosofi tersebut dalam sebuah karya tari yang akan ditampilkan dalam panggung prosenium. Penata meneliti makna dari setiap unsur penting yang terkandung dalam Tepak Sirih, yaitu sirih, artinya melambangkan sifat rendah hati, serta senantiasa memuliakan orang lain, kapur, artinya melambangkan hati yang putih bersih serta tulus, tetapi jika keadaan memaksa akan lebih agresif dan marah, gambir, artinya melambangkan kecekalan/ keteguhan hati, pinang, merupakan lambang keturunan orang yang baik budi pekerti, jujur, serta memiliki derajat tinggi, dan tembakau, artinya melambangkan hati yang tabah dan bersedia berkorban dalam segala hal. Karya tari ini menceritakan berbagai sifat manusia yang terwujud dalam unsur-unsur dalam tepak sirih. Bagaimana unsur-unsur tersebut terevitalisasi dan saling berinteraksi satu sama lain, hingga timbul konflik dan harmonisasi di antaranya. Pada akhir karya tari ini, ke lima unsur yang disimbolkan oleh lima orang penari dan lima warna kain yaitu merah, hijau, biru, kuning, dan putih tersebut terkemas menjadi satu dalam sebuah tepak sirih besar yang muncul di atas panggung.   Kata kunci : Koreografi, Harmonisasi, Tepak Sirih, dan Melayu.  
“Sikhandini”, Representasi dualistik karakter wanita dalam sebuah karya tari Susanti Pujiastuti S1
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.177

Abstract

“ Sikhandini “, Representasi dualistik karakter wanita dalam karya tari  menjelaskan tentang  sebuah karya koreografi duet yang menceritakan tentang sosok Srikandhi. Karya ini menggambarkan dualistik karakter yang ada pada diri Srikandhi, yaitu maskulin dan feminim. Karya ini terdiri dari empat bagian. Bagian pertama merupakan gambaran kelahiran Srikandhi, bagian kedua menggambarkan Srikandhi yang telah tumbuh dewasa, bagian tiga menceritakan tentang cerita Srikandhi Meguru Manah saat Srikandhi belajar ilmu perang kepada Arjuna dan dia jatuh cinta kepadanya, bagian empat merupakan klimaks dari karya tari ini menggambarkan Srikandhi sebagai Senapati perang melawan Resi Bisma dalam perang Baratayudha. Gerak yang dipergunakan merupakan hasil penjelajahan dan pengolahan teknik serta tubuh penata yang berpijak pada konsep yaitu tari klasik gaya Yogyakarta. Karya ini memadukan gerak tradisi dan kontemporer, selain itu juga memadukan wayang kulit yang dimainkan oleh dhalang melalui siluet. Kata Kunci : Srikandhi, Wanita, Dualistik Karakter
AKTIVITAS WARIA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS Muhammad Nur S1
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.178

Abstract

Waria merupakan bentuk kehidupan manusia yang cukup aneh, secara fisik mereka adalah lakilakinormal memiliki alat kelamin yang normal tetapi secara psikis mereka merasa dirinyaperempuan, waria merupakan bagian dari masyarakat yang mengalami proses sosial disosiatifyaitu proses yang ditandai adanya suatu pertentangan yang bergantung pada unsur-unsur budayayang menyangkut struktur masyarakat dan sistem nilai-nilainya. Kehadiran mereka ditengahtengahmasyarakat belum sepenuhnya diterima, keadaan mereka dianggap sebagai perilaku yangmenyimpang tidak jarang mereka diperlakukan seperti orang aneh yang patut ditertawakan,dicemooh, dikucilkan karena dianggap tidak normal hal ini yang membuat ruang gerak yangdimiliki kaum waria sangatlah sempit dalam menuntut hak-haknya. Meskipun jumlah wariatidak terlalu besar, namun dalam beberapa hal dunia mereka telah mendatangkan problem yangtidak sederhana, fakta menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka bekerja sebagai pekerjaseks komersial. Penyebab dari waria transeksual masih menjadi perdebatan, apakah disebabkanoleh kesalahan dalam pertumbuhan psikis seseorang, atau karena bawaan sejak lahir, sementaradari medis disebabkan karena kromosom yang tidak seimbang. Berbagai macam perspektif yangdigunakan untuk meneliti kaum waria tidaklah cukup untuk dijadikan suatu kesimpulan.Sebagai seorang transeksual, keindahan tubuh menjadi bagian terpenting dalam penampilansehari-hari hal ini didasari atas satu realitas bahwa secara biologis tubuh mereka ditandai denganciri fisik laki-laki padahal dunia mereka adalah dunia yang dipersentasikan dalam perilakuperempuan, sehingga tentunya akan ada upaya merubah dari citra laki-laki menjadi citra sosialsebagaimana perempuan.Mengacu kepada pokok permasalahan perilaku waria, kemudian dijadikan sebagai ide dasardalam penciptaan karya lukis. Penggambaran atau visualisasi ide menerapkan teknik kerokdengan beberapa karakter tekstur yang berbeda-beda, menggunakan objek tunggal sebagai pusatperhatian dengan mengolaborasikan beberapa unsur rupa seperti simbol, gesture, dan teks secararealistis pada setiap karya tujuannya agar mempermudah maksud dan tujuan yang ingindisampaikan. Selain itu penggunaan warna-warna terang mendominasi pada setiap karyatujuannya untuk menyelaraskan karakter feminim yang dimiliki waria dengan begitu visual yangdihadirkan akan terlihat harmonis.Kata Kunci : Waria, Transeksual, Perilaku menyimpang, Permasalahan sosial, GangguanPsikologis, Seni lukis, Teknik Kerok, Objek Tunggal.
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI ETOS KERJA PENJUAL JAJAN PASAR KELILING DI YOGYAKARTA Adrianus Adhistama Wiria S1
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Komunikasi Visual
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.180

Abstract

Paper ini sebagian membahas tentang aspek psikologis dan sosiologis pekerja sektor informal yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari dengan berjualan jajan pasar selama puluhan tahun. Pesatnya perkembangan media massa seharusnya dijadikan alat untuk mengenalkan perjuangan para penjual jajan pasar tradisional ini.. Buku ilustrasi merupakan media yang cocok untuk mengenalkan perjuangan para penjual jajan pasar tradisional ini. Ilustrasi digunakan sebagai penjelas narasi yang ada dalam buku. Kekuatan ilustrasi adalah: memberikan nilai tambah secara estetis dan artistik, dapat direkayasa sesuai keinginan penggambar, unik karena mengandung ciri khas dari pembuat ilustrasi. Dengan melihat ilustrasi, pembaca semakin menangkap inti dari pesan yang ada. Oleh karena itu buku ilustrasiKata Kunci: Aspek psikologis dan sosiologis, penjual jajan pasar, media massa, buku ilustrasi
PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL WONG JAWA ILANG JAWANE UPAYA MELESTARIKAN BUDAYA JAWA DI YOGYAKARTA Agust Pratama Hendra Kusuma Harta S1
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Komunikasi Visual
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.181

Abstract

In this modern era, development of technology doesn’t come together with positive foreign culture. And nowadays, any foreign culture can come without filtering. However, it cannot be denied that local ethics and positive manners are still needed, especially when socializing with other people. The prominent evident of the lack of Javanese ethics and manners is only few people say “Excuse me” or “Nderek langkung” when passing elder people. Even the youngsters are too lazy to bow their heads when passing elders. The social campaign of javanese people loose their culture aimed to preserve the javanese culture in yogyakarta aims to restore the uniqueness of Javanese culture, which nowadays being forgotten. The campaign is held by projecting Mural as the outdoor medium of Visual Communication Design. This Mural is expected to communicate the main message of the campaign.Keywords : Social Campaign , javanese culture, Manners
PERANCANGAN BUKU POP-UP BERSERI UNTUK ANAK-ANAK TENTANG KISAH-KISAH DALAM ALKITAB KARYA DESAIN Alit Ayu Dewantari NIM. 0811682024 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2013 Alit Ayu Dewantari S1
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Komunikasi Visual
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.182

Abstract

Buku Ilustrasi dan Teknik Pop-upPerancangan Buku Pop-up Berseri untuk Anak-Anaktentang Kisah-Kisah dalam AlkitabAlkitab merupakan salah satu sarana dalam bina iman anak sejak usia dini. Maka sangatlah penting membiasakan anak untuk membaca Alkitab. Banyak kisah-kisah terkenal yang ditulis dalam Alkitab, baik dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Untuk menyentuh wilayah anak-anak agar mereka dapat memahami isi Alkitab yang notabene memiliki format yang tebal dan penuh dengan bahasa verbal, maka perlu adanya sebuah pendekatan, baik melalui penyajian maupun gaya bercerita. Salah satunya adalah menyajikan Alkitab yang dikemas dengan unik, menarik dan disukai anak-anak, tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalam Alkitab. Terinspirasi dari buku pop-up yang beredar di pasaran, perancangan ini tercipta dengan menggunakan teknik unik tersebut.Kedua kisah yang diangkat dalam perancangan buku pop-up berseri ini merupakan kisah yang tepat untuk disampaikan sebagai awal pengenalan Alkitab terhadap anak-anak. Kedua kisah ini masing-masing tertera pada halaman pertama Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yakni tentang Penciptaan Dunia dan Kelahiran Yesus. Sebagai buku berseri, tentunya memiliki kesamaan konsep, baik pada konsep cover, warna, gaya ilustrasi, gaya bercerita, hingga teknik pop-up yang digunakan.Kata Kunci : Pop-up, Anak-anak, Kisah-kisah dalam Alkitab
PERANCANGAN BUKU KARAKTER GAME BERBASIS MAKHLUK MITOLOGI JAWA Aulia Rachmatulloh S1
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Komunikasi Visual
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.183

Abstract

Kita mengenal makhluk mitologi seperti Centaurus, Griffin, Troll, Golem, Elf, Werewolf, Kappa, Zombie, Vampire, makhluk-makhluk artifisial fiksi-ilmiah atau dari mitologi tanah air ada Gandarwa, Rangda, Barong, tokoh-tokoh pewayangan dan masih banyak lagi. Adalah beberapa contoh makhluk mitologi yang memiliki bentuk tubuh di luar dari biasa. Bentuk tubuh yang mempunyai karakteristik yang hanya ada dalam dunia imajinasi. Hal ini yang menjadikannya menarik untuk dijadikan referensi dalam mendisain karakter game. Menciptakan karakter dengan karakteristik yang di luar dari biasa itu akan terasa lebih sempurna apabila diimbangi dengan penguasaan anatomi tubuh. Penguasaan anatomi tubuh adalah kebutuhan penting bagi ilustrator untuk menciptakan karakter yang akan di buat. Tidak hanya untuk karakter yang real mendekati nyata, namun, penguasaan anatomi tubuh berlaku bagi pengembangannya pada karakter semi-real, kartun, manga, karikatur dan sebagainya.Saya akan menyampaikan sedikit dari pengetahuan saya tentang mendisain karakter game. Karena di Indonesia ini referensi untuk karakter game sangat jarang dan mahal harganya. Ini hanya referensi bagi ilustrator dan 2D artis yang bergerak dalam dunia game maupun animasi dalam hal mendisain karakter. Buku ini akan menjelaskan dengan ringkas tentang anatomi tubuh, gerakan dan ekspresi, yang bisa menjadi referensi dalam mendisain sebuah karakter game.Ada beberapa karakter dari mitos Jawa Wayang Purwa, yaitu Batara Guru, Batara Kala dan Batari Durga, yang saya jadikan contoh pada buku ini dalam mendisain sebuah karakter. Kenapa Wayang Purwa? Karena saya ingin memberi referensi dengan nuansa lokal. Lagi pula Wayang Purwa sudah menempuh jalan yang panjang. Wayang Purwa hadir dalam kehidupan religi masyarakat Jawa, Wayang Purwa hadir dalam lakon pewayangan, Wayang Purwa juga tak lupa absen dalam halaman-halaman komik pada era keemasan komik Indonesia. Kini, walaupun hanya sebagai referensi saja, saya akan mengangkat Wayang Purwa untuk dijadikan contoh dalam mendisain karakter.Kata kunci : Karakter game, buku karakter game, Wayang Purwa.

Page 2 of 70 | Total Record : 696