cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
JURNAL TEKNIK SIPIL
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 31 Documents
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU ANTARA METODE PELAT KONVENSIONAL DENGAN FLOOR DECK Zainuddin Zainuddin
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDalam pelaksanaan proyek konstruksi, biaya dan waktu merupakan komponen yang sangat penting dalam menyelesaikan proyek, contohnya adalah penentuan metode yang akan diambil dalam pelaksanaan pekerjaan pelat lantai. Salah satu metode yang dapat dipertimbangkan untuk pelaksanaan pekerjaan pelat lantai selain metode konvensional adalah metode floor deck. Berdasarkan analisis, waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pelat lantai konvensional lebih lama jika dibandingkan dengan pekerjaan pelat lantai sistem floor deck. Dari segi biaya yang dibutuhkan untuk pelat lantai konvensional lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya pelaksanaan pekerjaan pelat lantai sistem floor deck. Perencanaan ini bertujuan untuk memberikan gambaran detail perbandingan biaya dan waktu pada pelat menggunakan metode konvensional dibandingkan dengan metode floor deck. Lingkup analisa hanya pada pelaksanaan pekerjaan pelat lantai dua, lantai pelat dak, dan lantai atap pada pembangunan Gedung Pusat Kajian Pendidikan dan Pelatihan IV Lembaga Administrasi Negara (PKP2A IV) LAN Aceh, Banda Aceh. Hasil perencanaan dari perhitungan biaya pekerjaan pelat tersebut dengan metode konvensional adalah sebesar Rp. 619.815.560.00, sedangkan untuk metode floor deck Rp. 464.897.400.00. Dengan Selisih dari kedua metode tersebut adalah sebesar Rp. 154.954.160,00. Hal ini disebabkan karena pada pekerjaan pelat konvensional diperlukan pemasangan bekisting berupa multiplek yang disertai dengan tiang penyangganya sebelum dilakukan pemasangan tulangan double dan pengecoran pelat lantai. Untuk perhitungan waktu pelaksanaan pekerjaan pelat metode konvensional diperoleh 102 hari sedangkan waktu pelaksanaan metode floor deck adalah 40 hari. Dari hasil perencanaan ini dapat digunakan sebagai dasar pemilihan metode pelaksanaan pada perencanaan gedung supaya biaya yang didapat lebih efisien terhadap suatu bangunan. Kata Kunci: Proyek konstruksi, metode konvensional, metode floor deck
PENGARUH PENGGUNAAN SENGKANG DIAMOND DENGAN JARAK 100 MM TERHADAP KAPASITAS AKSIAL KOLOM BETON BERTULANG Wahyuni Wahyuni
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sebagai elemen struktur yang dominan menerima beban tekan aksial, maka kolom sangat menentukan kekuatan dari suatu konstruksi bangunan. Secara umum perilaku kehancuran kolom yang terjadi akibat beban aksial. Tulangan lateral atau sengkang sangat diperlukan untuk mencegah terkelupasnya (spalling) penutup beton dan terjadinya tekuk lokal (local buckling) pada batang-batang longitudinal akibat beban aksial, sehingga sengkang sangat efektif untuk meningkatkan kekuatan dan memperlambat proses keruntuhan kolom beton terkekang agar menjadi lebih dektail. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kuat tekan aksial kolom beton bertulang dengan kombinasi sengkang tertutup dan sengkang diamond. Benda uji yang digunakan untuk perbandingan yaitu benda uji kolom beton polos sebanyak 3 (tiga) unit, benda uji kolom beton bertulang yang menggunakan sengkang normal sebanyak 3 (tiga) unit dan benda uji kolom beton bertulang yang menggunakan sengkang tambahan dalam bentuk diamond sebanyak 3 (tiga) unit. Semua benda uji direncanakan dengan penampang persegi ukuran 100 mm x 100 mm dan tinggi 300 mm. Untuk tulangan longitudinal digunakan tulangan 8D8 mm dengan tegangan leleh (fy) 298,57 MPa dan tulangan sengkang Ø5,8 mm dengan tegangan leleh (fy) 378,68 MPa dengan jarak sengakang 100 mm. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa benda uji kolom dengan penambahan sengkang exstra diamond (B3) dapat menerima kuat tekan aksial yang lebih besar dibandingkan dengan benda uji kolom yang lainnya. Nilai kuat tekan yang diterima benda uji kolom B1 sebesar 190 kN, benda uji kolom B2 sebesar 246,67 MPa dan benda uji kolom B3 sebesar 260 kN. Dari hasil perhitungan persentase nilai kuat tekan yang diterima benda uji kolom B1 sebesar 27,27 %, sedangkan untuk benda uji kolom B2 mengalami peningkatan nilai kuat tekan sebesar 35,41 % dan untuk benda uji kolom B3 mengalami peningkatan sebesar 37,32 %. Kata Kunci : Sengkang Diamond, Kuat Tekan Aksial, Beton Bertulang.
EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH PDAM DI KOTA BANDA ACEH BERDASARKAN PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK PADA TAHUN 2035 Akmal Akmal
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKAir merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi ini, khususnya manusia sangat membutuhkan air bersih dimanapun mereka berada. Sehubungan dengan perkembangan suatu daerah dan pertumbuhan penduduk yang semakin padat maka kebutuhan akan air bersih tersebut akan bertambah banyak. PDAM sebagai pengelola dan penyedia jasa air bersih harus bersikap bijak dalam menanggapi daerah layanannya masing- masing agar kebutuhan akan air bersih tersebut dapat terpenuhi. Untuk itu maka diperlukan suatu sistem pendistribusian yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab tidak lancarnya pendistribusian air bersih, untuk mengetahui kesesuaian kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah penduduk dengan debit air yang diproduksi, dan menghitung kelayakan kapasitas aliran pipa untuk menyalurkan air. Pada penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode geometrik untuk menghitung jumlah pertumbuhan penduduk, dan metode Hazen William untuk menghitung besarnya kapasitas aliran pipa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2013 kebutuhan akan air bersih di Kota Banda Aceh sudah mencukupi hanya saja pipa primer yang ada di lapangan perlu diganti dengan diameter yang lebih besar agar pendistribusian air bersih lancar. Tidak lancarnya pendistribusian air bersih pada beberapa daerah layanan disebabkan karena dimensi pipa primer yang tidak sesuai lagi dengan debit air yang disalurkan. Air yang mampu diproduksi PDAM Kota Banda Aceh pada tahun 2013 adalah sebesar 59.787.416 liter/hari masih mampu memenuhi kebutuhan air pada tahun 2035 yaitu sebesar 54.066.299 liter/ hari. Kata kunci : Kebutuhan air, air bersih, penyediaan air
MODEL FISIK PENELUSURAN PELIMPAH BENDUNGAN BENER Akmal Akmal
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bendungan Bener ini akan dibangun di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. bendungan ini difungsikan untuk keperluan irigasi, penyediaan air baku dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Adapun pertimbangan pembuatan bendungan baru ini dicanangkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja hidraulik bangunan pelimpah (Spillway) sehingga mendapatkan gambaran mengenai keamanan hidraulik bendungan tersebut. Simulasi model ini dilakukan dengan banjir berbagai kala ulang, dan diharapkan banjir tersebut tidak melimpas dari badan bendungan. Secara keseluruhan simulasi model ini masih perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah terdapat fenomena hidraulika lain yang terjadiDengan dibuatnya model fisik ini diharapkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai perilaku hidraulik serta fungsi spillway sebagai suatu kesatuan bagian dari Bendungan Bener. Dari hasil penelitian, didapat bahwa spillway berfungsi dengan baik didalam mengalirkan air dari hulu ke hilir dan tidak meluap ke tubuh bendungan. Adapun hasil yang didapat dari simulasi model bendungan bila dibandingkan dengan hasil model matematis atau teori tidak terlalu berbeda jauh. Kata kunci: Simulasi, Model Fisik, dan Spillway
KAJIAN POTENSI AIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI UNTUK PROYEKSI TAHUN 2024 M. Ahsan Jass
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSub Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Alue Geureutut merupakan anak sungai dari Krueng Lhok Guci terletak di Kabupaten Bireuen yang bermuara ke laut selat Malaka, Sub DAS sungai ini mempunyai luas 92,910 km² dan menempati dua kecamatan yaitu Kecamatan Makmur dan Kecamatan Gandapura. Sub DAS Alue Geureutut ini belum diketahui besarnya potensi air yang tersediaan, kebutuhan air dan ketersediaan data yang kurang memadai menjadi salah satu alasan peneliti mengambil studi di DAS Alue Geureutut. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan serta kebutuhan air dengan menggunakan data-data skunder yang ada dengan pola neraca air sebagai metode pengembangan data yang diperoleh sehingga menghasilkan data yang bisa disimpulkan dan menjadi acuan untuk kedepannya. Dalam Kajian ini, ketersediaan air di Sub DAS Alue Geureutut mempunyai cakupan wilayah administrasi yang meliputi dua Kecamatan antara lain : Kecamatan Makmur dan Kecamatan Gandapura. Ketersediaan air dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua komponen yaitu ketersediaan air hujan dan ketersediaan air sungai, Ketersediaan air hujan di Sub DAS Alue Geureutut sebesar 204,487 juta m3/tahun. Ketersediaan debit aliran sungai sebesar 178,521 juta m3/tahun, total kebutuhan air sampai dengan tahun 2024 adalah 106,592 juta m³/tahun meliputi kebutuhan domestik sebesar 0,859 juta m³/tahun, kebutuhan irigasi sebesar 99,753 juta m³/tahun dan kebutuhan penggelontoran sebesar 5,160 juta m³/tahun, Dengan demikian secara umum ketersediaan air di DAS Alue Geureutut masih mencukupi bahkan lebih, sampai dengan tahun 2024. Kata kunci : Daerah Aliran Sungai (DAS), potensi ketersediaan dan kebutuhan
ANALISIS KEKUATAN DAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI ASPAL EMULSI YUs Yudhiantoro
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK  Soil is not always suitable be a place to build a construction or be a raw material construction because the most of soil have limited strength and bearing capacity. One of cause is volume changes; generally happened because there are swelling and shrinkage of clay soil together with drying and wetting in natural process automatically in a whole year. This study aims to determine the effect of Cationic Asphalt Emulsion, also called Asphalt Emulsion (AE),in strength and CBR (California Bearing Ratio) of clay soil. The disturbed of clay soil obtained from Desa Doy, Kecamatan UleeKareng, Banda Aceh and AE derived from PT. Hutama Prima, Cilacap, Jawa Tengah. Tests conducted by ASTM (American Standard Testing and Materials) which includes testing of compaction (Standard Proctor method)and CBR laboratory. The results showed that stabilization of optimum AE increase compression strength (qumaks) and CBR value, both of soaked and unsoaked. Value of optimum AE for maximum dry density is 7-10%, for compressive strength at optimum Proctor condition is 4-6% and for CBR value 2-3% (soaked) and 8-9% (unsoaked) at optimum Proctorcondition. Kata kunci : asphalt emulsion, compressive strength, CBR value, stabilization
STUDI KUAT LEKAT (BOND STRENGTH) ANTARA BESI TULANGAN DAN BETON NORMAL DENGAN BAHAN TAMBAHAN SIKA VISCOCRETE-1003 Keumala Citra Sarina Zein
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSalah satu dasar anggapan yang digunakan dalam perancangan dan analisis struktur beton bertulang adalah ikatan antara baja dan beton yang mengelilinginya berlangsung sempurna tanpa terjadi penggelinciran atau pergeseran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji bond strength antara besi tulangan dan beton normal dengan bahan tambahan sika viscocrete-1003 0,50% pada beberapa variasi yaitu panjang penyaluran, diameter tulangan yaitu Ø10 mm, D10 mm, Ø12 mm dan D12 mm yang digunakan pada benda uji silinder. Variasi panjang penyaluran tulangan yaitu 10 cm, 20 cm, 30 cm. Metode pengujian yaitu metode pull out test pada benda uji silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm dengan jumlah sampel 36 benda uji serta FAS ( Faktor Air Semen ) 0,3. Hasil pengujian bond strength laboratorium tertinggi untuk diameter tulangan Ø10 mm, D10 mm, Ø12 mm dan D12 mm berada pada panjang penyaluran 10 cm dengan nilai bond strength berturut-turut sebesar 44,789 kg/cm2, 103,503 kg/cm2, 61,394 kg/cm2 dan 58,386 kg/cm2. Untuk perbedaan diameter tulangan bond strength laboratorium tertinggi dari penelitian ini terdapat pada D10 mm yaitu sebesar 103,503 kg/cm2. Hasil pengujian bond strength normal diperoleh dari rumus teori yang menunjukkan hasil bond strength tidak jauh berbeda dengan bond strength laboratorium. Pada diameter D10 mm beton normal diperoleh bond strength yaitu sebesar 85,987 kg/cm2. Hal ini disebabkan beban yang diberikan semakin besar berbanding terbalik dengan luas penampang dari panjang penyaluran. Hasil pengujian bond strength laboratorium mengalami peningkatan pada panjang penyalurannya 20 cm dan 30 cm dibanding bond strength normal. Hal ini dipengaruhi karena adanya  bahan tambahan sika viscocrete-1003 0,50%. Kata Kunci : Bond strength, diameter tulangan, panjang penyaluran, bahan tambahan, metode pengujian.
PERBANDINGAN NILAI KUAT TEKAN TERHADAP PERBEDAAN METODE MIX DESIGN PADA CAMPURAN BETON NORMAL (Metode ACI (American Concrete Institute) 211.1 dan Road Note No.4) Keumala Citra Sarina Zein
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan variasi mix design campuran beton terhadap kuat tekan beton normal dengan menggunakan metode  American Concrete Institute (ACI) dan Road Note No. 4 yang dilakukan umur perawatan beton dengan menggunakan Faktor Air Semen (FAS) 0,48. Hasil penelitian menunjukan bahwa langkah mix design dengan metode Road Note No. 4 lebih singkat dari pada ACI, dari segi komposisi material yang digunakan,  metode Road Note No. 4 lebih hemat dan ekonomis dari pada ACI. Pada proses pengujian kuat tekan menunjukan bahwa hasil kuat tekan beton normal dengan menggunakan metode Road Note No. 4 lebih baik dari pada Metode ACI. Hal ini menunjukan bahwa kekuatan tekan beton normal sangat dipengaruhi oleh metode campuran beton. Perbandingan dari hasil pengujian antara metode ACI dengan metode Road Note No. 4 pada umur beton 7 hari adalah 125,69 kg/cm² berbanding 169,851  kg/cm², terjadi kenaikan 26% pada metode Road Note No. 4. Untuk umur beton 14 hari adalah 156,641kg/cm² berbanding 184,949 kg/cm² terjadi kenaikan 15,31% pada metode Road Note No. 4 dan untuk umur beton 28 hari adalah 190,611 kg/cm²  berbanding 230,243kg/cm² dengan kenaikan 82,78%. Kata Kunci : Beton Normal, Metode ACI, Metode Road Note No. 4, dan Faktor Umur
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENINGKATNYA PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PERUMAHAN VILLA CITRA DAN BUMI PERMATA - ACEH Hafnidar Abdul Rani
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKRumah pada hakikatnya merupakan kebutuhan dasar (basic needs) manusia selain sandang, pangan, pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan fisik berupa rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu motivasi untuk pengembangan kehidupan yang lebih tinggi lagi, maka dengan kata lain bahwa tempat tinggal pada dasarnya merupakan wadah bagi manusia atau keluarga dalam melangsungkan kehidupannya. Peran tempat tinggal bagi kelangsungan hidup yang dinamis sangat mutlak karena tempat tinggal bukan sekedar tempat bernaung, namun merupakan tempat untuk melindungi diri dari kondisi alam. Faktor-faktor yang dianalisa pada penelitian ini adalah faktor lokasi, pertumbuhan penduduk, pendapatan konsumen, kemudahan mendapatkan pinjaman, fasilitas dan sarana umum, harga pasar rumah dan undang-undang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi meningkatnya permintaan konsumen terhadap perumahan Villa Citra dan Bumi Permata. Dalam penelitian ini, metode pemilihan sampel menggunakan teknik random sampling. Data tersebut dianalisis dengan analisis reliabilitas, korelasi dan regresi linier berganda dengan software SPSS. Hasil analisis reliabilitas diperoleh aspek meningkatnya permintaan konsumen terhadap perumahan (X) sebesar 0,819 dan keputusan pembelian rumah (Y) sebesar 0,916, menunjukkan sangat reliable. Dari hasil analisis korelasi didapat bahwa aspek pendapatan konsumen (X3), aspek harga pasar rumah (X6), dan aspek undang-undang (X7) bernilai signifikan dan berkorelasi positif. Korelasi terkuat yaitu hubungan antara aspek pendapatan konsumen dan keputusan pembelian rumah, yaitu r =0,782; p 0,01. Hasil analisis regresi linier berganda didapat faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya permintaan konsumen terhadap perumahan adalah faktor/aspek pendapatan konsumen (X3) fasilitas dan sarana umum (X5), dan aspek harga pasar rumah (X6), dengan besarnya pengaruh adalah 71,6%, sedangkan sisanya 28,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Dengan demikian konsumen dapat menentukan pembelian rumah karena pendapatannya yang mencukupi,  tersedianya fasilitas dan sarana umum, serta harga rumah yang terjangkau. Kata Kunci : Perumahan, pendapatan konsumen, fasilitas dan sarana umum, harga pasar.
PENGARUH EKSENTRISITAS LUBANG PADA BETON TERHADAP KEKUATAN MEMIKUL BEBAN AKSIAL Agustiar Agustiar
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenerapan beton berlubang pada bangunan yang digunakan untuk instalasi semakin banyak digunakan, namun hal ini kurang diperhatikan dampak yang terjadi dalam jangka panjang. Peraturan beton SNI 03-2847-2002 menyebutkan : Saluran pipa bersama kaitnya, yang di tanam  dalam kolom tidak boleh menempati lebih dari 4% luas penampang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh eksentrisitas lubang pada beton terhadap kekuatan memikul beban aksial apakah masih bisa digunakan dalam perencanaan beton. Benda uji yang digunakan selinder ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dengan jumlah benda uji 39 buah. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan hasil kuat tekan beton beton pada beton berlubang, yaitu pada lubang 0% kekuatan beton 26,04 MPa. Pada lubang 2,2% jarak eksentrisitas 1 cm kekuatan beton 21,33 MPa (menurun 18,12 %), jarak eksentrisitas 2 cm kekuatan beton 21,14 MPa (menurun 18,84 %), jarak eksentrisita 3 cm kekuatan beton 20,57 Mpa (menurun 21,01 %). Pada lubang 3,8% jarak eksentrisita 1 cm kekuatan beton 19,82 MPa (menurun 23.91 %), jarak eksentrisita 2 cm kekuatan beton 19,63 MPa (menurun 24,64 %), jarak eksentrisita 3 cm kekuatan beton 19,44 MPa (menurun 25,36 %). Pada lubang 4,5 % jarak eksentrisita 1 cm kekuatan beton 18,31 MPa (menurun 29,71 %), jarak eksentrisita 2 cm kekuatan beton 18,12 Mpa (menurun 30,43.16 %), jarak eksentrisita 3 cm kekuatan beton 17,74 MPa (menurun 31,88 %), Sedangkan pada lubang 7 % jarak eksentrisita 1 cm kekuatan beton 14,72 MPa (menurun 43,48 %), jarak eksentrisita 2 cm kekuatan beton 14,53 MPa (menurun 44,20 %), jarak eksentrisita 3 cm kekuatan beton 14,34 MPa (menurun 44,93 %) dibandingkan dengan beton normal kekuatan beton 26,04 MPa. Dengan demikian semakin besar persentase eksentrisitas lubang  maka semakin kecil pula kuat tekan beton diperoleh. Kata kunci : Beton berlubang, eksentrisitas lubang, kuat tekan beton.

Page 3 of 4 | Total Record : 31