Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STUDI KUAT LEKAT (BOND STRENGTH) ANTARA BESI TULANGAN DAN BETON NORMAL DENGAN BAHAN TAMBAHAN SIKA VISCOCRETE-1003 Keumala Citra Sarina Zein
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSalah satu dasar anggapan yang digunakan dalam perancangan dan analisis struktur beton bertulang adalah ikatan antara baja dan beton yang mengelilinginya berlangsung sempurna tanpa terjadi penggelinciran atau pergeseran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji bond strength antara besi tulangan dan beton normal dengan bahan tambahan sika viscocrete-1003 0,50% pada beberapa variasi yaitu panjang penyaluran, diameter tulangan yaitu Ø10 mm, D10 mm, Ø12 mm dan D12 mm yang digunakan pada benda uji silinder. Variasi panjang penyaluran tulangan yaitu 10 cm, 20 cm, 30 cm. Metode pengujian yaitu metode pull out test pada benda uji silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm dengan jumlah sampel 36 benda uji serta FAS ( Faktor Air Semen ) 0,3. Hasil pengujian bond strength laboratorium tertinggi untuk diameter tulangan Ø10 mm, D10 mm, Ø12 mm dan D12 mm berada pada panjang penyaluran 10 cm dengan nilai bond strength berturut-turut sebesar 44,789 kg/cm2, 103,503 kg/cm2, 61,394 kg/cm2 dan 58,386 kg/cm2. Untuk perbedaan diameter tulangan bond strength laboratorium tertinggi dari penelitian ini terdapat pada D10 mm yaitu sebesar 103,503 kg/cm2. Hasil pengujian bond strength normal diperoleh dari rumus teori yang menunjukkan hasil bond strength tidak jauh berbeda dengan bond strength laboratorium. Pada diameter D10 mm beton normal diperoleh bond strength yaitu sebesar 85,987 kg/cm2. Hal ini disebabkan beban yang diberikan semakin besar berbanding terbalik dengan luas penampang dari panjang penyaluran. Hasil pengujian bond strength laboratorium mengalami peningkatan pada panjang penyalurannya 20 cm dan 30 cm dibanding bond strength normal. Hal ini dipengaruhi karena adanya  bahan tambahan sika viscocrete-1003 0,50%. Kata Kunci : Bond strength, diameter tulangan, panjang penyaluran, bahan tambahan, metode pengujian.
PERBANDINGAN NILAI KUAT TEKAN TERHADAP PERBEDAAN METODE MIX DESIGN PADA CAMPURAN BETON NORMAL (Metode ACI (American Concrete Institute) 211.1 dan Road Note No.4) Keumala Citra Sarina Zein
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan variasi mix design campuran beton terhadap kuat tekan beton normal dengan menggunakan metode  American Concrete Institute (ACI) dan Road Note No. 4 yang dilakukan umur perawatan beton dengan menggunakan Faktor Air Semen (FAS) 0,48. Hasil penelitian menunjukan bahwa langkah mix design dengan metode Road Note No. 4 lebih singkat dari pada ACI, dari segi komposisi material yang digunakan,  metode Road Note No. 4 lebih hemat dan ekonomis dari pada ACI. Pada proses pengujian kuat tekan menunjukan bahwa hasil kuat tekan beton normal dengan menggunakan metode Road Note No. 4 lebih baik dari pada Metode ACI. Hal ini menunjukan bahwa kekuatan tekan beton normal sangat dipengaruhi oleh metode campuran beton. Perbandingan dari hasil pengujian antara metode ACI dengan metode Road Note No. 4 pada umur beton 7 hari adalah 125,69 kg/cm² berbanding 169,851  kg/cm², terjadi kenaikan 26% pada metode Road Note No. 4. Untuk umur beton 14 hari adalah 156,641kg/cm² berbanding 184,949 kg/cm² terjadi kenaikan 15,31% pada metode Road Note No. 4 dan untuk umur beton 28 hari adalah 190,611 kg/cm²  berbanding 230,243kg/cm² dengan kenaikan 82,78%. Kata Kunci : Beton Normal, Metode ACI, Metode Road Note No. 4, dan Faktor Umur
Studi Kuat Lekat (Bond Strength) antara Besi Tulangan dengan Beton Busa (Foamed Concrete) dengan Bahan Tambahan Pasir Pozzolan Keumala Citra Sarina Zein
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan lekatan (bond strength) antara besi tulangan dan beton busa (foamed concrete) pada beberapa variasi yaitu SG, diameter tulangan yaitu 30Ǿ, 40Ǿ, dan 50Ǿ untuk benda uji balok. Metode pengujian yaitu metode pull out test pada benda uji silinder ukuran diameter 15 cm dengan tinggi 30 cm dengan jumlah 18 benda uji dan metode pengujian lentur pada benda uji balok ukuran 15 cm x 15 cm x 53 cm dengan jumlah 15 benda uji. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan tambahan berupa pasir pazzolan ddan BCS pada SG 1,4; dan 1,8; FAS 0,4 dan presentase bahan tambahan 10%. Hasil bond strength dengan menggunakan metode pull out test pada benda uji silinder dengan perbedaan SG menunjukkan hasil yang semakin meningkat seiring meningkatnya SG yaitu hasil yang paling tinggi sebesar 32,664 kg/cm2 pada SG 1,8. Untuk perbedaan diameter bond strength yang baik terdapat pada Ǿ8 yaitu sebesar 28,481 kg/cm2 dari Ǿ16 yaitu sebesar 25,689 kg/cm2. Pada perbedaan panjang penyaluran diperoleh bond strength yang baik pada panjang penyaluran 20 cm yaitu sebesar  25,689 kg/cm2. Untuk metode lentur, bond strength yang diperoleh dari pengujian lentur memiliki karakteristik yang hampis sama dengan pengujian lentur pada beton busa tanpa tulangan. Pada balok panjang penyaluran bond strength yang paling besar terdapat pada 30Ǿ sebesar 15,788 kg/cm2.Kata kunci : beton ringan, bond strength, metode pengujian, SG, diameter tulangan, dan panjang penyaluran.
SOCIALIZATION OF GREEN BUILDING TO PREVENT COVID 19 ON THE COMMUNITY OF GAMPONG PEURADA, BANDA ACEH Sarina Zein, Keumala Citra; Hayati, Kemala; Sukena, Ilham; Fachrurrozi, Fachrurrozi
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2022): Vol 2, No 1, Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v2i1.1262

Abstract

Green building is a building concept designed, constructed and operated to improve the environmental, economic, health, and productivity performance to be better than conventional buildings. The achievement of the green building in general can be seen from several standards; energy efficiency, indoor environmental quality, thermal comfort, health and productivity of building users. In May 21, data from Syiah Kuala sub-district showed that the number of people exposed to Covid 19 were increased in Peurada village and its declared as red zone. Based on these conditions, this program aims to educate the society in understanding and applying the green building concept that can prevent the spread of the Covid-19. It is carried out in Peurada, Syiah Kuala District, Banda Aceh. The team conducted a survey on the healthy home concept under government regulation, namely Indonesian Ministry of Health regulation; No. 829/Menkes/SK/VII/1999 by using a scale to effort on the understanding level and application of the green building concept. The respondents were 16 people, the results of the survey showed that the people in Peurada have an understanding level of the green building concept for the prevention of Covid-19 reaching 91.8 % and 82.92% were implemented the concept. Based on this, stated that the people in Peurada had understood and applied the concept of green building in an effort to prevent Covid-19.Keywords: Green building, Socialization, Healthy home.
PENGARUH CAMPURAN AGREGAT HALUS ALAMI BERUPA PASIR LAUT DAN PASIR POZZOLAN TERHADAP KUAT TARIK BETON MUTU TINGGI: (Menggunakan FAS 0,3, Semen PCC, Kuat Tarik Lentur) Sarina Zein, Keumala Citra; Andriansyah, Wahyu
Tameh Vol. 9 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jfrhp731

Abstract

Pasir laut menjadi pilihan yang banyak digunakan oleh masyarakat pesisir dan kepulauan, karena sulitnya sumber atau penambangan pasir sungai, maka pasir laut menjadi suatu alternatif sebagai sumber material yang cukup dekat, sehingga dapat diperoleh dengan mudah. Meskipun pemakaian pasir laut memiliki beberapa kekurangan seperti menyebabkan korosi pada tulangan. Pozzolan merupakan material yang masih terlalu kurang penggunaannya, namun kandungan yang dimiliki pozzolan mampu menjadi bahan pengikat sebagai pengganti semen, walaupun tidak sekuat semen. Berdasarkan hal tersebut timbul suatu gagasan untuk mengganti dua material pembentuk beton yang masih sedikit penggunaannya sebagai bahan alam melimpah yang dijadikan material pembentuk beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gradasi campuran antara pasir laut dan pasir pozzolan, serta mengetahui pengaruh kuat tarik lentur beton mutu tinggi pada campuran pasir laut dan pozzolan, (sebanyak 25%, 50% dan 75%). Faktor Air Semen (FAS) yang digunakan 0,3, pengujian dilakukan pada umur 28 hari. Benda uji untuk kuat tarik lentur adalah balok berukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beton menggunakan campuran CPZ 25% CPL 75% mempunyai kuat tarik lentur yang lebih tinggi dari campuran lainnya yaitu sebesar 3,55 MPa, hanya mengalami penurunan sebasar 0,65 MPa dari beton (0%) campuran. Dari hasil menunjukkan bahwa agregat yang digunakan sudah memenuhi syarat sebagai material pembentuk beton yang baik namun material tersebut dapat digunakan untuk campuran beton tanpa tulangan.
ANALISIS PEMETAAN TINGKAT KEKERASAN TANAH PADA WILAYAH KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH MENGGUNAKAN PROGRAM ArcGIS 10 Maimunah, Maimunah; Yanti, Ira Dama; Fatimah, Aldina; Sarina Zein, Keumala Citra
Jurnal Bisnis Digital Vol 2, No 1 (2022): Edisi Januari - Juni 2022
Publisher : Fakultas Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/bidig.v2i1.1530

Abstract

Kepulauan Indonesia berada pada jalur distribusi gempa yang cukup tinggi khususnya Provinsi Aceh. Salah satu wilayah di Aceh yang terkena dampak paling besar akibat gempa bumi dan tsunami adalah Kecamatan Jaya Baru yang terletak di pesisir kota Banda Aceh. Bangunan-bangunan yang memicu konsentrasi massa harus dibangun dengan konstruksi tahan gempa sesuai dengan daya dukung tanah masing-masing. Banyak perencana bangunan terutama konstruksi gedung yang kesulitan menentukan tingkat kekerasan tanah pada suatu wilayah perencanaan. Kondisi ini terjadi karena tidak tersedianya peta tingkat kekerasan tanah di Kecamatan Jaya Baru. Sehingga menuntut adanya perencanaan bangunan yang memiliki konsep ketahanan tanah terhadap gempa dengan memperhatikan kondisi setiap lapisan tanah di daerah yang sering terjadinya gempa bumi. Pemetaan tingkat kekerasan tanah pada suatu wilayah merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi dan memudahkan perencana bangunan menentukan tingkat kekerasan tanah menurut SNI 1726-2012 pada suatu wilayah perencanaan. Menentukan tingkat kekerasan tanah menurut SNI 1726-2012 dapat dilakukan dengan memakai data Cone Penetration Test yang kemudian dikonversikan ke nilai N pada Standard Penetration Test, untuk mendapatkan nilai N yang kemudian dipetakan dengan memakai program ArcGIS 10 yang dikembangkan oleh ESRI (Environtment Science Research Institute). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Jaya Baru pada kedalaman 0.2 sampai dengan 3.0 cenderung bertipe tanah lunak dengan tanah sedang tersebar hanya di beberapa titik. Sedangkan pada kedalaman 3.2 sampai dengan 7.0 meter cenderung bertanah sedang dengan tanah bertipe lunak hanya tersebar di beberapa titik dan terdapat satu titik lokasi bertipe tanah keras pada kedalaman 2.2 meter di Kecamatan Jaya Baru