Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH PDAM DI KOTA BANDA ACEH BERDASARKAN PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK PADA TAHUN 2035 Akmal Akmal
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKAir merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi ini, khususnya manusia sangat membutuhkan air bersih dimanapun mereka berada. Sehubungan dengan perkembangan suatu daerah dan pertumbuhan penduduk yang semakin padat maka kebutuhan akan air bersih tersebut akan bertambah banyak. PDAM sebagai pengelola dan penyedia jasa air bersih harus bersikap bijak dalam menanggapi daerah layanannya masing- masing agar kebutuhan akan air bersih tersebut dapat terpenuhi. Untuk itu maka diperlukan suatu sistem pendistribusian yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab tidak lancarnya pendistribusian air bersih, untuk mengetahui kesesuaian kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah penduduk dengan debit air yang diproduksi, dan menghitung kelayakan kapasitas aliran pipa untuk menyalurkan air. Pada penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode geometrik untuk menghitung jumlah pertumbuhan penduduk, dan metode Hazen William untuk menghitung besarnya kapasitas aliran pipa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2013 kebutuhan akan air bersih di Kota Banda Aceh sudah mencukupi hanya saja pipa primer yang ada di lapangan perlu diganti dengan diameter yang lebih besar agar pendistribusian air bersih lancar. Tidak lancarnya pendistribusian air bersih pada beberapa daerah layanan disebabkan karena dimensi pipa primer yang tidak sesuai lagi dengan debit air yang disalurkan. Air yang mampu diproduksi PDAM Kota Banda Aceh pada tahun 2013 adalah sebesar 59.787.416 liter/hari masih mampu memenuhi kebutuhan air pada tahun 2035 yaitu sebesar 54.066.299 liter/ hari. Kata kunci : Kebutuhan air, air bersih, penyediaan air
MODEL FISIK PENELUSURAN PELIMPAH BENDUNGAN BENER Akmal Akmal
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bendungan Bener ini akan dibangun di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. bendungan ini difungsikan untuk keperluan irigasi, penyediaan air baku dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Adapun pertimbangan pembuatan bendungan baru ini dicanangkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja hidraulik bangunan pelimpah (Spillway) sehingga mendapatkan gambaran mengenai keamanan hidraulik bendungan tersebut. Simulasi model ini dilakukan dengan banjir berbagai kala ulang, dan diharapkan banjir tersebut tidak melimpas dari badan bendungan. Secara keseluruhan simulasi model ini masih perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah terdapat fenomena hidraulika lain yang terjadiDengan dibuatnya model fisik ini diharapkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai perilaku hidraulik serta fungsi spillway sebagai suatu kesatuan bagian dari Bendungan Bener. Dari hasil penelitian, didapat bahwa spillway berfungsi dengan baik didalam mengalirkan air dari hulu ke hilir dan tidak meluap ke tubuh bendungan. Adapun hasil yang didapat dari simulasi model bendungan bila dibandingkan dengan hasil model matematis atau teori tidak terlalu berbeda jauh. Kata kunci: Simulasi, Model Fisik, dan Spillway
PENGARUH DEKOMPOSER Trichoderma harzianum dan Pleurotus ostreatus (Tri-Po) TERHADAP PENGOMPOSAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Akmal Akmal; Sukriming Sapareng; Taruna Shafa Arzam AR
Journal TABARO Agriculture Science Vol 5, No 2: DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v5i2.1020

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada kemampuan Trichoderma harzianum + Pleurotus ostreatus (Tri-Po) sebagai dekomposer dalam pembusukan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi kompos, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk organik yang bernilai ekonomis. Tahapan pengomposan tandan kosong kelapa sawit dengan perlakuan Trichoderma harzianum + Pleurotus ostreatus adalah pencacahan, inokulasi, inkubasi, pembubutan, dan pemanenan. Selama proses pengomposan dilakukan selama ± 60 hari, dilakukan pengamatan terhadap sifat fisik kompos meliputi perubahan suhu, kadar air, pH dan C/N ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses pengomposan terjadi perubahan suhu, kadar air, pH dan rasio C/N kompos yang menurun dan hampir stabil pada akhir proses pengomposan. Perubahan ini disebabkan adanya aktivitas mikroorganisme dalam mendegradasi bahan organik, senyawa asam seperti karboksilat dan fenol serta mineralisasi senyawa organik lainnya seperti protein, asam, dan peptida dari tandan kosong kelapa sawit. Trichoderma harzianum + Pleurotus ostreatus mampu mendegradasi tandan kosong kelapa sawit dengan hasil degradasi terbaik dan berperan dalam memperoleh selulosa sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk bernilai tambah seperti kompos dan dapat menurunkan rasio C/N dengan mengkonversi C organik menjadi CO2 dan hilangnya Nitrogen dalam bentuk NH3
PEMBERIAN KOMPOS TKKS YANG DIDEKOMPOSISI TRI-PO DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) Akmal Akmal
Journal TABARO Agriculture Science Vol 4, No 2: DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v4i2.668

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Katulungan Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini dimulai pada Bulan Desember 2019 sampai dengan Maret  2020. Yang bertujuan Untuk Mengetahui pengaruh pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit yang di Dekomposisi Tri-Po pada dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan (k) yaitu : k0 (tanpa perlakuan), k1 (hasil kompos TKKS 10 kg Tri-Po 4:2), k2 (hasil kompos TKKS 10 kg tri-po 4:4), k3 (hasil kompos TKKS 10 kg tri-po 4:6), k4 (hasil kompos TKKS 10 kg tri-po 4:8). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit yang didekomposisi dengan Tri-Po pada dosis yang berbeda berpengaruh terhadap produksi tanaman kedelai yaitu pada perlakuan pemberian kompos TKKS dengan dosis Tri-Po 4:8 (k4) memperlihatkan hasil terbaik pada jumlah polong, berat polong per-100 biji dan berat polong per-bedengan.
RESPON PEMBERIAN ABU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Akmal Akmal
Journal TABARO Agriculture Science Vol 2, No 1: MEI 2018
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.12 KB) | DOI: 10.35914/tabaro.v2i1.109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun terhadap pemberian berbagai dosis abu tandan kosong kelapa sawit. Penelitian dilakukan dalam pemberian abu tandan kosong kelapa sawit dengan 5 dosis perlakuan yaitu; kontrol, 100 g, 200 g, 300 g, dan 400 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu tandan kosong kelapa sawit sebesar 200 g/polybag memberikan hasil terbaik terhadap jumlah buah dengan rata-rata 3,9 buah/pohon, berat buah dengan rata-rata berat 0,26 kg dan panjang buah rata-rata 14,67 cm, namun pada umur berbunga menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata antara perlakuan 100 g/polybag dengan rata-rata 16,93 hst dan 200 g/polybag yang rata-rata 15,73 hst
THERMAL CONDUCTIVITY TEST VALUE BATAKO HOLLOW WITH RICE HUSK Rahmaniah Rahmaniah; Akmal Akmal; Muh. Said L
Teknosains Vol 9 No 1 (2015): JANUARI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v9i1.1852

Abstract

Has been conducted research on the measurement of thethermal conductivity in the sample hollow Batako and batako sampleshas been filled rice husk. this research aimed to determine the effect oftemperature changes on two different sample types. In this researchfirst conducted calorific value calculation on two different sampletypes. Then performed the calculation of the conductivity value thenthe conductivity values obtained were compared with the theoreticalvalue of conductivity. Measurement of the temperature value must bechecked every 10 minutes for 6 hours per day within 12 days. Theresults showed that the role of rice husk in the heat absorption systemis very influential. The temperature batako Sample are not filled ricehusk increased faster than rice husk filled bricks so that the value ofthe temperature change will also affect which will affect thecalculation of calorific value. Value of temperature changes on hollowbatako smaller if compared with batako stuffed rice husk. Calculationof calorific value in the hollow batako samples obtained calorificvalues for the lamp 25 W of 18.339 J and batako samples were filledrice husks for lamp 25 W at 17.226 J. While the calorific value of thelamp 40 W for the sample is 28.839 A hollow batako and batakosamples were filled husks calorific value of 33.019 A. The conductivityvalues obtained in the two different types batako samples is 0.339W/moC or in other words equal to the value batako thermalconductivity according to the theory. Test values obtained greatermechanical stress on the batako samplefilled rice husk compared withhollow batako samples.
MEDIASI PENAL SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN PERKARA PADA TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGALAMI KERUGIAN MATERIAL (STUDI DI POLRES JEMBER) Akmal Akmal
Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum MAGISTER ILMU HUKUM DAN KENOTARIATAN, 2016
Publisher : Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Research about implementation of penal mediation in traffic accident which caused a material loss by Jember Resort Police is supposed to know the mechanism of penal mediation and to analyze the obstacles in implementing it. The method used was empirical law research. Results of research are penal mediation was implemented in several steps, they are: can be used in a traffic accident which caused a material loss and minor physical injuries, there is an agreement between parties and a statement that they will not demand each other for the case, and investigator doing a case discussion about that case. The obstacles in implementing the penal mediation are: a) intern factors, such as: the investigator hesitates in implementing the penal mediation due to a lack of umbrella act and Standar Operating Procedure and there is no common understanding of the investigators; b) extern factors, such as: victim doesn’t want to solve the case and agreement between parties is not achieved, and also the suspect isn’t cooperative. Key words: penal mediation, traffic accident, material loss, alternative penal settlement   Abstrak Penelitian mengenai mediasi penal pada kecelakaan lalu lintas yang mengalami kerugian material oleh Polres Jember bertujuan untuk mengetahui mekanisme mediasi penal serta hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Metode yang digunakan adalah yuridis empiris atau penelitian lapangan. Hasil penelitian sebagai berikut: Mekanisme mediasi penal dilakukan sebagai berikut: dapat dilakukan pada perkara kecelakaan lalu lintas dengan kerugian material dan luka fisik ringan, adanya kesepakatan bersama kedua pihak, adanya pernyataan tidak menuntut dari korban, dan penyidik melakukan gelar perkara terhadap kasus yang telah diselesaikan melalui mediasi penal tersebut. Sedangkan hambatannya antara lain: a) faktor internal, yakni: penyidik ragu menerapkan mediasi penal karena belum ada payung hukum serta SOP serta belum ada pemahaman yang sama terkait penerapan mediasi penal; b) faktor eksternal, yakni: korban tidak bersedia dilakukan mediasi penal, tersangka tidak kooperatif, dan tidak tercapainya kesepakatan para pihak.   Kata kunci: mediasi penal, kecelakaan lalu lintas, kerugian material, alternatif penyelesaian perkara
Kesadaran Hukum Masyarakat Menghadapi Sengketa Hukum dan HAM di Nagari Barung Barung Belantai Henni Muchtar; Yusnanik Bachtiar; Akmal Akmal; Zaky Farid Luthfi; Fatmariza Fatmariza
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i1.234

Abstract

The objectives of the Community Services (PKM) in Nagari Barung Barung Belantai, Koto XI Tarusan District, Pesisir Selatan Regency are: (1) to increase knowledge of legal and human rights to the community and the Nagari government especially land issues and other civil cases. (2) to improve the quality of the skills of the community and the Nagari government to understand the flow of reporters/complaints and the operational resolution of cases of violations of human rights law in accordance with applicable procedures, and (3) to improve the capabilities and skills of the community and the Nagari government how to complain and where they complain the violations of human right. The method used is counselling, consultation, and case resolution according to the conditions faced and equipped with a reflective communicative method. The results achieved were that 85% of the participants had the knowledge, skills and attitudes towards legal and human rights settlements, especially in resolving cases of communal, tribal, and communal land and other legal cases.
Kebudayaan Melayu Riau (Pantun, Syair, Gurindam) Akmal Akmal
Jurnal Dakwah Risalah Vol 26, No 4 (2015): December 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jdr.v26i4.1283

Abstract

Dalam budaya Melayu, ungkapan memegang peranan penting karena bentuk sastra ini lazim mengandung nilai-nilai nasihat dan tunjuk ajar yang kental dan bernas. Ungkapan-ungkapan dalam seni budaya Melayu biasanya dijalin dengan bahasa dalam seni budaya Melayu biasanya dijalin dengan bahasa yang indah dan sarat dengan makna serta simbol. Ungkapan-ungkapan tersebut dapat dituangkan dalam salah satunya berbentuk pantun, syair dan gurindam. Gurindam yaitu bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris, dengan bunyi akhir yang sama. Jadi semacam syair dua bait. Gurindam yang paling terkenal tentu saja Gurindam Dua Belas, karangan Raja Ali Haji, sastrawan Melayu terkemuka yang melegenda sepanjang zaman. Raja Ali Haji mengatakan bahwa gurindam yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhirnya pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya sahaja; jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab. Gurindam 12 ini lebih banyak bertemakan nasehat dalam bidang agama dan tata pergaualan masyarakat. Berikut ini beberapa penggalan dari Gurindam 12, yaitu dikutip dari Gurindam ke 8. Begitu juga hal dengan syair dan pantun biasanya digunakan sewaktu ada acara pernikahan dan  acara2 tertentu bagi masyarakat Riau, Gurindam, Syair dan pantun adalah symbol kebanggaan bagi kebudayaan Riau.
Perancangan Jaringan Femtocell Pada Jaringan 3G Di Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau Akmal Akmal; Yusnita Rahayu
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 4, No 2 (2017): Wisuda Oktober Tahun 2017
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The worst network performance of “3” network provider at Building C, Faculty of Engineering has affected to the users in download / upload data from internet. Walking test measuremeat has performed and showed that average power level at each floor is -95,59 dBm. It does not meet 3GPP standard. Therefore, this paper presents the design of femtocell network for 3G indoor communication at Building C, Faculty of Engineering, University of Riau by using Radio Wave Propagation Simulator (RPS). There are two design considerations need to be calculated such as coverage area and network capacity. In terms of coverage area, four (4) Femtocell Access Points (FAPs) are required for each floor. However for netwok capacity, the FAPs are not distibuted equally for each floor, two (2) FAPs are required for 1st and 2nd floor, five (5) FAPs are required for 3rd floor. Three (3) scenarios for FAPs position are performed in this simulation; FAP is at the middle, corner, and random of ceiling. The best simulation results are obtained for random position which gives coverage area of -36.19 dBm and the lowest Signal Interference Ratio (SIR) of 1.50 dB. Both results meet the 3GPP standard.Keywords: HSDPA, Femtocell, Radio Wave Propagation Simulator, Propagation COST 231 Multi-Wall Model