cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
ISSN : 23548568     EISSN : 25276565     DOI : -
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan is the official scientific publications from Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC). The journal publishes research findings at different aspect of forest tree seeds, include: seed sources development and management, reproductive biology, seed ecology and biology, seed handling technology, vegetative propagation technology, seed health, nursery technology, seed and seedling quality testing, seed policy and social economy.Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan publish twice a year in August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan" : 6 Documents clear
FASE PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN TANAMAN KRANJI (Pongamia pinnata (L) Pierre.) DI CARITA-BANTEN Dharmawati F Djam'an; Pande Gede Putra
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15949.861 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.2.59-65

Abstract

Kranji (Pongamia pinnata) adalah tanaman pantai yang mempunyai 2 peran sebagai sumber energi terbarukan yaitu kayunya sebagai bahan bakar dan bijinya mengandung minyak nabati sebagai pengganti kerosin. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui morfologi bunga, periode berbunga dan berbuah, menggunakan metode deskriptif dan observasi dalam populasi di Carita-Banten. Pengamatan dimulai dari pembentukan tunas bunga sampai menghasilkan buah dengan mengamati perubahan secara fisik dari organ reproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode perkembangan bunga dan buah adalah 8 bulan yang dimulai dari bulan April sampai Desember. Fase pembungaan dari awal sampai terbentuknya calon buah memerlukan waktu 7 minggu, untuk menghasilkan buah tua memerlukan waktu 126 sampai 133 hari dihitung sejak bunga mekar (anthesis).
PENGARUH UMUR BAHAN SETEK TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK AKOR (Acacia auriculiformis A. Cunn. Ex Benth) nurmawati siregar
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2617.005 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.2.109-117

Abstract

Akor (Acacia auriculiformis) termasuk salah satu jenis sumber energi biomassa mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan untuk pengembangannya adalah ketersediaan bibit bermutu. Bibit bermutu dapat diperoleh dari perbanyakan generatif (biji) dan vegetatif (setek). Melalui setek dapat diproduksi bibit bermutu dalam jumlah yang cukup, setiap waktu dan tidak tergantung dengan musim. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perbanyakan vegetatif dengan setek adalah juvenilitas (umur bahan setek), oleh karena itu dilakukan penelitian pengaruh umur bahan setek. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan umur bahan setek yaitu umur 2,3,4 dan 5 bulan, ulangan tiga kali dan setiap unit perlakuan terdiri dari 45 setek. Respon pertumbuhan yang diamati meliputi: waktu tumbuh tunas setek, persentase tumbuh setek, panjang akar, jumlah akar, panjang tunas, berat kering akar, berat kering tunas, ratio tunas dengan akar dan analisis ratio C/N. Umur bahan setek berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati kecuali persen tumbuh setek. Bahan setek yang paling optimal digunakan untuk jenis akor adalah pada umur 3 - 4 bulan.
PERKEMBANGAN BUNGA DAN BUAH BAMBANG LANANG (Michelia champaca) Evayusvita Rustam; Agus Astho Pramono; Dida Syamsuwida
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33095.52 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.2.67-76

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui tahapan perkembangan bunga dan buah bambang lanang serta keberhasilan terbentuknya buah. Pengamatan terhadap fase-fase pembungaan dan pembuahan serta pengunduhan dilakukan di daerah Bogor Utara (Jawa Barat). Hubungan antara jumlah benih dengan variabel dimensi buah dianalisis dengan korelasi regresi. Hasil pengamatan fase perkembangan bunga buah bambang lanang berlangsung selama 24 hari dimulai dengan munculnya tunas generatif sampai bunga mekar. Perkembangan buah berlangsung selama 60 hari dimulai dari gugurnya mahkota, bonggol putih, bakal buah hingga buah matang. Jumlah benih paling berpengaruh kuat terhadap panjang buah yang dapat dirumuskan dalam persamaan regresi linear log   P= 1200+0,2876 log   JB, dengan R2=46,3%. Persentase bunga menjadibuah sekitar 40,88%.
VARIASI GENETIK PERTUMBUHAN SEMAI PADA UJI PROVENAN NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) DARI DELAPAN PULAU DI INDONESIA Tri Maria Hasnah; Eritrina Windyarini
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1950.971 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.2.77-88

Abstract

Nyamplung (Calophyllum inophyllum) menjadi salah satu jenis HHBK yang berpotensi sebagai biofuel mulai banyak dikembangkan untuk mendukung kebijakan energi nasional pemerintah. Adanya sumber benih Nyamplung sebagai penyedia bahan baku menjadi kebutuhan mendesak. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber benih membutuhkan serangkaian uji-uji pemuliaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi genetik pertumbuhan semai Nyamplung dari 8 pulau di Indonesia sebagai informasi awal bagi seleksi dalam uji provenan/ras lahan yang akan dilakukan. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok (RCBD) yang terdiri atas 8 provenan (@25 semai) dengan 6 ulangan (blok), sehingga total ada 1200 semai. Provenan tersebut berasal dari Gunung Kidul (Jawa), Padang (Sumatera), Ketapang (Kalimantan), Madura (Madura), Dompu (Sumbawa), Selayar (Sulawesi), Bali (Bali), dan Yapen (Papua). Karakter yang diamati adalah tinggi, diameter, kekokohan semai dan persen hidup yang dilakukan setiap bulan hingga semai siap tanam (6 bulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen jadi semai Nyamplung dari 8 pulau di Indonesia berbeda nyata antar provenan, dengan kisaran 56,00% (Bali) - 96,67% (Padang) pada umur 6 bulan. Masing-masing provenan membutuhkan waktu rata-rata 2 bulan untuk beradaptasi di persemaian (persen jadi semai stabil pada bulan ke-3). Pertumbuhan semai dari Provenan Ketapang menjadi yang terbaik dari 8 pulau di Indonesia (tinggi semai 50,16 cm, diameter semai 7,79 mm dan kekokohan semai 6,49 cm/mm).
PENGARUH SIFAT FISIK MEDIA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH IBA PADA PERTUMBUHAN STEK KAYU BAWANG (Azadirachta excelsa L.) NFN Danu; Kurniawati Purwaka Putri
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.122 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.2.89-98

Abstract

Kebutuhan bahan baku kayu dari tahun ke tahun semakin meningkat sementara produksi kayu semakin menurun. Tanaman kayu bawang (Azadirachta excelsa L.) merupakan jenis alternatif prioritas dalam pembangunan hutan tanaman penghasil kayu. Teknik perbanyakan secara vegetatif stek merupakan salah satu teknik yang dapat memperbanyak bibit bermutu secara masal dan tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik perbanyakan vegetatif stek jenis kayu bawang. Media campuran serbuk sabut kelapa + sekam padi (2:1, v/v) memiliki kerapatan lindak rendah (0,19 g/cc) dan kesarangan yang tinggi (88,48 %). Media ini dengan menggunakan IBA 50 ppm dapat menghasilkan persen stek berakar tanaman kayu bawang sebesar 95% dengan jumlah akar 2 buah dan jumlah daun 2 helai.
PENGARUH SELEKSI BENIH TERHADAP VIABILITAS BENIH KALIANDRA (Calliandra calothyrsus) Eliya Suita
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1076.219 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.2.99-108

Abstract

Kaliandra (Calliandra calothyrsus), memiliki manfaat yang cukup banyak, baik sebagai kayu bakar, arang, briket arang maupun dijadikan briket kayu. Untuk mendukung penanaman jenis kaliandra ini, maka diperlukan benih yang bermutu, salah satu cara untuk mendapatkan benih bermutu adalah dengan menseleksi benih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh seleksi benih terhadap viabilitas benih jenis Kaliandra (Calliandra calothyrsus). Seleksi benih menggunakan saringan/mesh, dengan diameter mesh 5,75 mm, 5,35 dan 5 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat 1000 butir benih dipengaruhi kandungan kadar air benih. Kadar air benih kaliandra terendah terdapat pada benih asal Tabek Patah dengan kadar air 5,74% dengan berat 1000 butir 45,35 g, sedangkan kadar air tertinggi terdapat pada benih asal Mega Mendung dengan kadar air 8,87% dengan berat 1000 butir 53,17g. Daya berkecambah benih dan pertumbuhan tinggi bibit kaliandra hasil seleksi mesh dari ketiga lokasi memperlihatkan bahwa yang lebih baik terdapat pada kriteria benih besar (>5,75mm) dan besar sedang (5,35 - 5,75mm).

Page 1 of 1 | Total Record : 6