cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Saintifika
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 141 Documents
Perbedaan Daya Hambat Ekstrak Daun Kepuh (Sterculia foetida L.) dan Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Pertumbuhan Propionibacterium acne Waluyo, Joko
Saintifika Vol 16, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.28 KB)

Abstract

Acne is a kind of disease caused by Propionibacterium acne bacteria. Acne (Acne vulgaris) is a skin disease with chronicle inflammation of follicles polisebacea which generally occurs in adolescence. Treatment commonly used Medicinal Chemicals with high levels that can be harmful to the body. Alternatives that can be used as a substitute for Medicinal Chemicals is medicinal herbal of plant. Plants that can be used as herbal medicines are Kepuh and Jatropha. Kepuh contain triterpenoid, Jatropha contains alkaloid, tannin, saponin and flavonoid. The compounds have the potential as an antibacterial. This research is an experimental research laboratory that uses the diffusion method. Concentration used is 1%, 3%, 5%, 7% and 9%. Based on the results of statistical tests ANOVA difference of Kepuh leaf extract and Jatropha forPropionibacterium acne showed significant differences among treatments with significance value of 0.001. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) Kepuh leaf extract that can inhibit the Propionibacterium acne is 3% of 0.7 mm, while the MIC of Jatropha leaves extracts for Propionibacterium acne is 4% of 0.38 mm.
ISOLASI BAKTERI ASAL SALURAN PENCERNAAN RAYAP PEKERJA (Macrotermes spp.) Antriana, Nur
Saintifika Vol 16, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.04 KB)

Abstract

Rayap merupakan salah satu makroinvertebrata yang paling melimpah dan memainkan peran yang penting dalam ekologi di ekosistem tropis. Rayap mampu mendegradasi selulosa karena pada saluran pencernaannya terdapat mikroorganisme simbion seperti bakteri dan protozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri endofit yang bersimbiosis dengan rayap, kemudian dilakukan karakterisasi morfologi, fisiologi dan biokimia. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Rayap yang digunakan dalam penelitian ini merupakan rayap pekerja (Macrotermes spp.) yang diambil dari tanah. Isolasi dilakukan melalui dua cara yaitu tusuk dan gerus. Isolat tunggal yang diperoleh kemudian diinokulasikan pada media agar miring TSA untuk dilakukan uji fisiologis berupa uji indol, MR-VP, simmon sitrat, urease, fermentasi, katalase, oksidase, TSIA. Hasil isolasi diperoleh dua isolat yaitu isolat a dan isolat b. Isolat a berwarna putih dengan bintik hitam di tengah, berbentuk sirkular dengan tepi periferal, tepi luar koloni entire tegas dan nyata dengan elevasi rata sedangkan isolate b berwarna putih dengan bintik hitam di tengah, berbentuk sirkular dengan tepi periferal, tepi luar koloni undulate bergelombang dengan elevasi cembung. Hasil uji biokimia dan fisiologi isolat a uji indol negatif, MR negatif, VP negatif, simmon sitrat positif, urease positif, fermentasi positif, katalase positif, oksidase negatif, TSIA negatif sedangkan untuk isolat b uji indol negatif, MR positif, VP negatif, simmon sitrat negatif, urease positif, fermentasi positif, katalase positif, oksidase negatif, TSIA negatif.
POTENSI BAKTERI INDIGEN DALAM BIODEGRADASI AIR SUNGAI Fidiastuti, Hasminar Rachman
Saintifika Vol 16, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.829 KB)

Abstract

Sungai Badeg merupakan salah satu sungai kecil di kota Malang yang tercemar limbah pabrik kulit. Hasil pengukuran kualitas pada sampel air sungai Badeg menunjukkan kondisi yang tidak memenuhi baku mutu air yaitu TSS sebesar 400 ppm, BOD sebesar 331 mg/L, COD sebesar 544 mg/L, DO sebesar 3,6 mg/L dan kadar lemak sebesar 280 mg/L. Lemak merupakan salah satu bahan organik yang sulit untuk diuraikan secara alamiah. Biodegradasi diharapkan dapat menjadi solusi perbaikan kondisi perairan dengan cara memanfaatkan aktivitas bakteri indigen dengan karakteristik pendegradasi lemak. Kegiatan biodegradasi dilakukan dengan cara mengintroduksi bakteri indigen (yang telah diseleksi dari proses isolasi dan memiliki potensi pendegradasi paling tinggi diantara jenis isolat lain yang ditemukan) kemudian dikultur dan diinokulasikan kembali pada sampel air sehingga proses transformasi akan berlangsung lebih optimal. Biodegradasi dilakukan secara in vitro, dan menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap perubahan kadar TSS menjadi 293,3 ppm, BOD sebesar 117,3 mg/L, COD sebesar 165,3 mg/L, DO sebesar 19 mg/L dan kadar lemak sebesar 0,02 mg/L. Biodegradasi dengan memanfaatkan bakteri indigen dapat menjadi alternatif dalam memperbaiki kualitas perairan.
THE IMPLEMENTATION OF ‘GUIDED INQUIRY MODEL’ ON PHYSICS LEARNING IN THE 3RD GRADE STUDENTS OF SCIENCE I SMAN 1 PURWOHARJO 2013/2014 -, Marsiyah
Saintifika Vol 16, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.957 KB)

Abstract

Physics is one of the lessons that the students do not like the most, so it results in students learning activities which then will lead to the low interest of the learning itself.  The result of the observation during the learning process in the 3rd grade students of science I showed that there were only six students who actively raised their hands and asked some questions, while 65% of them followed the class regularly. The questionnaires confirmed that only 45% of them who liked physics, so it resulted in the result of their study on physics that was low, and only 45% of them who finished studying physics. Therefore, this research was conducted by applying ‘guided inquiry’ model on physics learning in the 3rd grade students of science I at the first semester of 2013/2014. The indicators used to measure the effectivity of the learning process were students learning activities, students learning goals, and students perception on the learning itself. The result in cycle 1 showed that the average of the students activities reached 65%, the students learning goals reached 65%. It was related to the number of the students who liked physics turned into 65%. Moreover, cycle 2 showed that there was the increasing number of the students learning activities that had reached 75%, the students learning goals had also reached 75%, and those who liked physics had reached 70%. Based on the result noted above, it can be drawn the conclusion that the implementation of ‘guided inquiry’ model can effectively improve the students learning activities and their learning goals as the result of the increasing number of the students who like physics.
KEANEKARAGAMAN JENIS TANAMAN PEKARANGAN DI DESA PAHAUMAN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK, KALIMANTAN BARAT -, Mukarlina; Linda, Riza; Nurlaila, Nunung
Saintifika Vol 16, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.834 KB)

Abstract

Luas pekarangan di Desa Pahauman semakin berkurang karena banyak area yang digunakan untuk pembangunan dan perluasan jalan. Hal ini dapat mengurangi luas lahan hijau yang sangat diperlukan di daerah tersebut terutama lahan pekarangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis dan keanekaragaman jenis tanaman yang ditanam di pekarangan dengan luas yang berbeda di Desa Pahauman. Metode yang digunakan adalah Purposive Random Sampling yakni berdasarkan kategori pekarangan sempit (151m²-300m²), pekarangan sedang (301m²-450m²), dan pekarangan luas (451m²-600m²). Hasil yang diperoleh bahwa keanekaragaman jenis tanaman tergolong rendah pada pekarangan sempit (H’ 0,8731), dan tinggi pada pekarangan sedang (H’ 4,0520) dan pekarangan luas (H’ 3,9944). Tidak terdapat tanaman yang mendominasi di setiap kategori pekarangan.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENGUATKAN SOFTSKILL SISWA Winarti, Puji
Saintifika Vol 16, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.949 KB)

Abstract

Mutu Sumber daya manusia dalam dunia kerja sangat ditentukan oleh pendidikan yang bermutu, baik pada tingkat dasar, menengah maupun tinggi. Pendidikan memegang peranan kunci dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Apabila dicermati, maka rasio kebutuhan  soft skill dan hard skill di dunia kerja menunjukkan bahwa yang membawa orang di dalam sebuah kesuksesan, 80% ditentukan oleh soft skill yang dimilikinya dan 20% oleh hard skill. Namun sistem pendidikan di Indonesia saat ini,  soft skill hanya diberikan rata-rata 10% saja dalam kurikulum (Sailah, 2008). Penguatan Soft skill tersebut hendaknya dilakukan pada semua mata pelajaran di Sekolah termasuk mata pelajaran IPA. Salah satu cara untuk menguatkan Soft skill siswa dalam mata pelajaran IPA adalah dengan menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis kewirausahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat pembelajaran IPA berbasis kewirausahaan dapat menguatkan Softskill siswa. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap investigasi awal, tahap desain, tahap realisasi dan tahap tes, evaluasi dan revisi. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah silabus, RPP, bahan ajar, LDS, lembar observasi aspek Softskill siswa. Dalam tahap tes, evaluasi dan revisi dilakukan ujicoba terbatas dengan menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis kewirausahaan pada materi pengolahan dan pemanfaatan limbah dikelas XI SMK NU Ungaran. Pengambilan data Softskill siswa diukur dengan menggunakan metode tes essay dan observasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82% siswa mencapai Softskill dengan kategori kuat dan sangat kuat.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V C SDN 002 RATU SIMA, DUMAI BARAT, RIAU TAHUN PELAJARAN 2007/2008 -, Asnimar
Saintifika Vol 16, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.912 KB)

Abstract

Eksperimen adalah salah satu cara mengajar yang dilakukan oleh guru, dimana para siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu masalah yang akan dipelajari, kemudian mengamati proses kegiatan tersebut, lalu menuliskan hasil percobaan dan juga adanya penyampaian hasil kegiatan dan kesimpulan dari percobaan itu kepada teman di kelas serta dievaluasi oleh guru. Dilakukan penelitian tindakan kelas dengan tujuan meningkatkan hasil belajar IPA melalui eksperimen pada siswa Kelas V C SDN 002 Ratu Sima, Dumai Barat, Riau dari Bulan November – Desember 2007. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas V C yang berjumlah 24 orang yang terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Parameter penelitian adalah daya serap, ketuntasan belajar, aktivitas siswa dan aktivitas guru. Instrumen penelitian adalah perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS Eksperimen dan data yang telah diolah dengan menggunakan analisis diskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh daya serap siswa berdasarkan post test siklus I pertemuan I (67,5), pertemuan II (78,3) dan ulangan harian adalah 69,37 dengan kategori cukup. Pada siklus II pertemuan I (82,5), pertemuan II (87,5) dan ulangan harian adalah 84,16 dengan kategori baik. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dinyatakan tidak tuntas dengan presentase 58,30% dan pada siklus II dinyatakan tuntas dengan presentase 87,50%. Aktivitas belajar siswa rata-rata pada siklus I 75,69% dan siklus II 85,25%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V C SDN 002 Ratu Sima, Dumai Barat, Riau.
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 1 TENGGARONG (Materi Suhu dan Kalor) Jaya, Gede Wiratma; Patasik, Boas; Sembel, Eka K.R.N; Subagiyo, Lambang; Yunus, M.
Saintifika Vol 16, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.805 KB)

Abstract

Penerapan pendekatan saintifik melalui metode eksperimen merupakan pendekatan pembelajaran yang  menggunakan enam langkah pembelajaran ilmiah dipadukan dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses sains (KPS) siswa pada saat menerapkan pendekatan saintifik melalui metode eksperimen, dan untuk mengetahui hasil belajar Fisika siswa setelah diterapkan pendekatan saintifik melalui metode eksperimen. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat pre-eksperimental one group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah  purposive sampling yaitu kelas  X MIA 3 sebanyak 33 orang.  Pengambilan data penelitian ini menggunakan teknik observasi  dan teknik tes. Dari hasil penelitian diperoleh besarnya nilai rata-rata pada masing-masing aspek KPS antara lain: (1) Aspek Mengamati sebesar 90,3; (2) Aspek menyusun hipotesis sebesar 82,7; (3) Aspek menjalankan percobaan (eksperimen) sebesar 86,9; (4) Aspek menyimpulkan sebesar 79,5; (5) Aspek mengkomunikasikan sebesar 82,1. Nilai rata-rata pre-test dan post-test masing-masing sebesar 50,3 dan 77,6 dengan nilai presentase N-Gain sebesar 54,9%.
PENERAPAN TUGAS PETA KONSEP DALAM PROJECT-BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UMM DI MATA KULIAH SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN Muhimmatin, Ifa
Saintifika Vol 16, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.73 KB)

Abstract

Penerapan tugas peta konsep pada Project-Based Learning (PjBL) perlu diterapkan pada Mata kuliah sumber belajar dan media pembelajaran (SBMP) karena MK SBMP mempunyai tujuan akhir agar mahasiswa dapat ‘memahami’ dan ‘membuat’ produk pembelajaran. Hasil observasi mendukung karena mahasiswa cenderung lebih aktif belajar ketika dihadapkan pada permasalahan dan kerja kelompok. Penerapan tugas peta konsep pada PjBL diharapkan dapat meningkatkan rerata pemahaman konsep, motivasi, dan ketrampilan membuat produk. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus, enam kali pertemuan secara Lesson Study (LS) di kelas C Pendidikan Biologi UMM tahun 2013. Data hasil penelitian dianalisis dengan rerata dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan tugas peta konsep dalam PjBL meningkatkan rerata pemahaman kognitif mahasiswa sebesar 2,12% dari siklus I ke siklus III. Rerata motivasi meningkat sebesar 1,8% dari siklus I ke siklus III. Rerata nilai ketrampilan membuat produk meningkat sebesar 1,82% dari siklus I ke siklus II, meski mengalami penurunan 0,5% dari siklus II ke siklus III.
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG Adinugroho, Musta’in; -, Subiyanto; -, Haeruddin
Saintifika Vol 16, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.572 KB)

Abstract

Teluk Semarang merupakan teluk yang terbentang dari Kabupaten Kendal, hingga Kabupaten Demak . Teluk Semarang merupakan teluk terbesar di pantai utara Jawa Tengah dan tercatat terdapat 29 aliran sungai bermuara ke teluk ini. Banyak aktifitas manusia seperti industri, pemukiman dan pelabuhan bermuara di teluk ini yag berpotensi menjadi tekanan ingkungan bagi organisme yang hidup di teluk ini. Plankton merupakan organisme yang hidup di perairan dan sangat bergantung pada kondisi lingkungan dan merupakan sumber makanan alami bagi ikan dan organisme laut lainnya. Mengkaji kelimpahan dan indeks diversitas plankton menjadi tujuan dari penelitian ini. Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2014 pada 15 stasiun. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 4 kali, dengan interval waktu 2 minggu. Hasil menunjukkan bahwa  jenis fitoplankton terdiri dari 6 kelas dan 37 generayang didominasi oleh jenis  sedangkan zooplankton yang ditemukan terdiri dari 6 kelas dan 32 genera. Kelimpahan fitoplankton lebih banyak daripada zooplankton dan memiliki kecederungan hubungan yang berbanding terbalik. Indeks diversitas fitoplankton menunjukkan tingkat keragaman, kesetabilan komunitas dan tekanan lingkungan berada pada tingkat rendah hingga sedang, tingkat keseragaman jumlah tiap jenis tidak sama dan terdapat kecenderungan dominasi jenis tertentu. Indeks diversitas zooplankton menunjukkan tingkat keragaman, kesetabilan komunitas dan tekanan lingkungan berada pada tingkat sedang, tingkat keseragaman jumlah tiap jenis sama dan tidak terdapat kecenderungan dominasi jenis tertentu

Page 2 of 15 | Total Record : 141