cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
KERN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 52 Documents
POTENSI JUMLAH PENUMPANG PADA RUTE PURABAYA–BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN MODA BIS KOTA Masliyah, Masliyah
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2011): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa-Madura berdampak positif pada transportasi barang dan penumpang. Pada transportasi penumpang dibuktikan dengan rencana beroperasinya 35 armada bis jurusan Surabaya-Bangkalan, yaitu JuandaBangkalan, Purabaya-Bangkalan kelas AC dan Purabaya-Bangkalan kelas non AC yang dilakukan PERUM DAMRI. Pengoperasian bis dengan rute Purabaya-Bangkalan diharapkan mampu meningkatkan kemajuan ekonomi di Pulau Madura sehingga tidak tertinggal dengan Pulau Jawa, disamping itu juga agar meningkatkan keinginan bepergian masyarakat Madura dengan menggunakan moda bis kota. Pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara melakukan pengamatan di lapangan. Data yang diperoleh berupa kondisi eksisting angkutan penumpang umum rute Purabaya-Bangkalan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa hasil survei angkutan penumpang umum pada rute yang akan dilalui. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data dan analisa data. Metode pengumpulan data terdiri dari observasi, instansional, literatur, kepustakaan dan dokumentasi. Untuk metode analisa data terdiri dari analisa deskriptif dan perhitungan. Hasil analisa diperoleh load factor rute Purabaya-Bangkalan 95% dan rute Bangkalan-Purabaya 81%. Jumlah penumpang terbanyak terjadi pada rute Purabaya-Bangkalan periode pagi sejumlah 671 penumpang. Jumlah armada pada waktu sirkulasi sejumlah 110 armada dan waktu sibuk 58 armada pada periode pagi. Jumlah armada tersebut cukup untuk melayani penumpang sesuai dengan jumlah penumpangnya.    Kata kunci: load factor, armada bus kota, waktu, sirkulasi.
STUDI KASUS PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN KAMPUS TEGALBOTO Widiarti, Wiwik Yunarni
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir atau genangan sangat menggangu aktivitas masyarakat, kelancaran transportasi bahkan sampai menimbulkan kerugian harta benda. Hal ini disebabkan karena kurang berfungsinya sistem drainase dan tidak mencukupinya kapasitas drainase serta kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke selokan. Oleh karena itu perlu adanya usaha-usaha komprehensif dan integratif. yang meliputi seluruh proses, baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Tujuan dilaksanakannya studi kasus penanganan banjir di kawasan kampus Tegalboto sekitar Universitas Jember adalah melakukan identifikasi dan memetakan daerah genangan banjir Kawasan Kampus Universitas Jember, merencanakan sistim jaringan drainase Kawasan Kampus Universitas Jember, memetakan sistim jaringan drainase Kawasan Kampus Universitas Jember. Berdasarkan pertimbangan faktor diatas secara terintegrasi, maka dilakukan penilaian terhadap masing-masing lokasi yang telah direkomendasikan sehingga didapatkan prioritas pelaksanaan program sebagaimana berikut : pembersihan saluran, menambah pembuatan lubang-lubang inlet penangkap limpasan air di kanan kiri jalan Jawa dan jalan Kalimantan, penambahan kapasitas saluran sungai dengan pengerukan dasar saluran minimal 20 cm di jalan Mastrip, pelebaran gorong-gorong dan pembuatan sumur resapan pada daerah pematusan di jalan Sumatra dan drainase kawasan kampus UNEJ.Kata kunci : Saluran drainase, lubang inlet
PERUBAHAN SALINITAS DI ESTUARI MENGGUNAKAN PROGRAM BANTU DUFLOW Trilita, Minarni Nur; Suprayogi, Imam
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendiskripsikan sejauh mana  daerah yang dipengaruhi oleh air laut balik karena pengaruh air laut pasang  maupun karena debit hulu sungai  Kali Lamong, Gresik  saat  periode musim kemarau, maka  terjadi fenomena perubahan  nilai salinitas sebagai fungsi  jarak  dan waktu menggunakan pendekatan model matematika satu dimensi program bantu Duflow. Dengan terpantaunya nilai salinitas manfaat  hasil penelitian  berguna untuk tata kelola tambak masyarakat mengurangi resiko gagal panen. Hasil utama dari penelitian dengan menggunakan hasil pengukuran data  primer di muara kali Lamong, Gresik bahwa tipe pencampuran  akibat pengaruh rambatan fluktuasi pasang air laut dengan debit dari hulu di  Kali Lamong, Gresik untuk periode musim kemarau di klasifikasikan tercampur sempurna atau well mixed hal ini ditandai dengan  nilai  < 0.1  dan   nilai E  > 0.20.  Dan sirkulasi di muara Kali Lamong tingkat keasinan air  mempunyai karakteristik cenderung    menuju kondisi agak payau saat  menuju hulu Kali Lamong.Kata kunci :  intrusi air  laut, estuari, salinitas, model matematika program Duflow
MODEL SENGKANG PADA KOLOM BERONGGA UNTUK MEMIKUL BEBAN TEKAN Zuraidah, safrin; Ikhsan, Ikhsan; Hastono, K Budi
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut SNI 03 – 2847 – 2002 menyatakan bahwa saluran dan pipa, bersama kaitnya, yang ditanam pada kolom tidak boleh menempati lebih dari 4% luas penampang yang diperlukan untuk kekuatan atau untuk perlindungan terhadap kebakaran. Pada penelitian sebelumnya,  dengan rongga 4,5% dari luas penampang tanpa tulangan dengan benda uji silinder 15x30 cm yang menyebabkan penurunan kuat tekan dari beton tersebut 29%,  melebihi ketentuan dari SNI maka pengaruh lubang perlu diperhitungkan terhadap kekuatannya. Tujuan dari penelitian ini mengetahui  besar kuat tekan kolom beton dengan adanya rongga di dalamnya dengan memasang tulangan geser model Rectanguler dan Spiral. Metode penelitian ini menggunakan kolom berongga 4,5% luas penampang dengan menambah sengkang dan tulangan memanjang guna meningkatkan kekuatan tekan kolom struktur dengan model sengkang rektanguler / persegi dan spiral untuk memikul beban maksimum. Ukuran benda uji kolom 200x200x600 mm, jumlah benda uji 6 buah kolom berongga, 6 buah kolom pejal, pengujian dilakukan pada umur 28 hari. Hasil  penelitian ini menunjukkan, bahwa pada perhitungan teoritis kuat tekan kolom beton berongga dengan sengkang spiral lebih besar 3,03% di bandingkan sengkang rectanguler, sedangkan hasil pengujian laboratorium menyatakan kuat tekan kolom dengan sengkang spiral lebih besar 2,92% dibandingkan rectanguler. Kesimpulan,  sengkang model spiral lebih kuat memikul beban tekan pada kolom berongga bila dibandingkan  model rectanguler dan kebutuhan tulangan geser (sengkang) model spiral  lebih ekonomis 8% dibandingkan model rectanguler.Kata Kunci : kolom, sengkang, spiral, rectangular, kuat tekan 
KELAYAKAN INVESTASI PADA PROYEK PEMBANGUNAN rumintang, anna
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah pada sekitar tahun 1997 hal ini memberikan pilihan menarik bagi para pengusaha untuk menanamkan dananya kepada suatu bentuk penanaman investasi berupa barang. Tetapi pada kenyataannya dengan keadaan ekonomi yang tidak stabil akan dapat memberikan risiko terhadap penginvestasian dana khususnya bagi para pengembang. Sehingga sebelum melangkah ketahap pembangunan perlu dilakukan suatu studi kelayakan terlebih dahulu untuk dapat menyatakan lanjut atau tidaknya pembangunan suatu proyek. Penelitian ini mengambil  studi kasus  RUKO (Rumah Toko) di wilayah Sidoarjo yaitu Ruko Palm Royal Business Regency dan dalam analisa keuangannya menggunakan analisadiscounted cash flow. Dari hasil analisa didapatkan: (1) Jumlah biaya pembangunan (development cost) dihitung dari biaya DC tahap I ditambahkan dengan DC tahap II adalah Rp.3.831.665.014,-. (2) Loan dari 60 % development cost (DC) yaitu sebesar Rp. 2.298.999.008,-, sedangkan sisanya 40 % sebesar Rp.1.532.666.006,- merupakan equity. Sehingga Debt Service dari loan yang wajib untuk diayarkan pertahunnya sebesar Rp. 285.075.877,-. (3) Net present value yang diperoleh sebesar Rp. 1.389.027.781,- saat periode 30 tahun. (4) Internal rate of return (IRR) = 18,47 %  > discount factor (DF) 16 %,. (5)Payback period adalah 23,8 tahun. (6) BCR > 1, yaitu 1,29 > 1. Sehingga dari beberapa penilaian di atas dapat dinyatakan bahwa Proyek Ruko Palm Royal Business Regency layak untuk dikerjakan dan diadakan pembangunan.Kata kunci: Studi kelayakan, analisa discounted cash flow
TINGKAT PELAYANAN JALUR PEJALAN KAKI DAN PENINGKATAN FASILITAS TRANSPORTASI UMUM DENGAN PERENCANAAN TELUK BIS Utomo, Nugroho
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo dan Jalan Pemuda di Kota Surabaya merupakan pusat perdagangan dan perkantoran yang sangat pesat perkembangannya. Hal ini membawa konsekuensi terjadinya konsentrasi pejalan kaki dan berpengaruh terhadap kelancaran lalu lintas kendaraan dalam kota, maka dibutuhkan fasilitas bagi para pejalan kaki yang memadai dan peningkatan fasilitas transportasi umum dengan perencanaan teluk bis. Analisa ini memerlukan data masukan dalam menentukan tingkat pelayanan jalur pejalan kaki (Pedestrian Level of Service) dan perencanaan teluk bis, yakni volume pejalan kaki, waktu tempuh rata-rata pejalan kaki dan waktu headway bis kota yang melewati daerah pengamatan pada saat jam-jam sibuk. Berdasarkan hasil analisa tingkat pelayanan jalur pejalan kaki diketahui bahwa tingkat pelayanan jalur pejalan kaki di Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo dan Jalan Pemuda berada pada level of service A. Dengan demikian, lebar trotoar sudah sesuai dengan kebutuhan pejalan kaki sehingga pengembangan trotoar tidak perlu dilakukan. Sedangkan dari hasil survei traffic counting diperoleh waktu headway bis kota yakni tiap 10 menit, sehingga berdasarkan korelasi antara tingkat pelayanan jalur pejalan kaki (Pedestrian Level of Service) dan Pedestrian Level of Service Adjustment Factors yang digunakan untuk menentukan Bus Level of Service teluk bis dapat direncanakan dengan satu jalur tunggu untuk menampung satu buah bis.Kata kunci:  pejalan kaki, pedestrian level of service, adjustment factors, bus level of service, teluk bis.
STUDI LAJU EROSI SEDIMEN DAS KALI SAMPEAN HULU KABUPATEN BONDOWOSO Handajani, Novie; Trilita, Minarni Nur
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2011): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir bandang di Kota Situbondo Pebruari 2008 sangat berkaitan dengan unsur utama yaitu curah hujan, tanaman dan tanah. Permasalahan yang terjadi adalah  adanya ketidakseimbangan diantara ketiga unsur tersebut. Sehingga perlu adanya studi tentang hal tersebut. Kegiatan studi ini akan dititikberatkan pada kali Sampean Hulu. Dimana banyak anak–anak sungai yang bermuara di kali Sampeyan yang berasal dari Gunung Raung, Gunung Sungket, Gunung Argopuro, Gunung Malang dan gunung–gunung kecil lainnya. Sehingga menyebabkan banyak terdapat titik rawan longsor pada sekeliling dataran tinggi. Dengan menggunakan suatu pendekatan analisa untuk menjelaskan kejadian di atas, dimana banjir dan erosi adalah sesuatu yang paling terkait. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa hanya sebagian kecil material sedimen yang tererosi di lahan (DAS) Kali Sampeyan mencapai outlet basin/sungai terdekat. Analisa yang dipakai untuk menguji data dipakai metode yang dipakai untuk memprediksi tingkat erosi lahan dipergunakan metode USLE. Hasil di atas diharapkan dapat memberikan suatu gambaran mengenai kondisi DAS yang ada. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan analisa USLE diperoleh nilai erosi tanah sebesar 32,98 ton/ha/tahun dan masuk kelas II dalam tingkat bahaya erosi. Besarnya tingkat erosi yang terjadi pada DAS Kali Sampean Hulu disebabkan karena tata guna lahan pada lokasi studi sebagian besar adalah berupa pemukiman.Kata kunci: banjir, metode USLE, laju erosi.
ANALISA KINERJA JASA KONSULTANSI BERDASAR PAGU ANGGARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Sari, Firta Riyanti Dewi Kurnia; Sholichin, Ibnu
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses lelang jasa konsultansi sering panitia pengadaan barang dan jasa mengalami kesulitan dalam menentukan pembobotan penilaian jasa konsultansi. Unsur subyektivitas dalam penilaian ini sangat tinggi. Untuk itu diperlukan kajian yang obyektif atas permasalahan  diatas. Dalam penelitian ini dipergunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot penilaian. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa penilaian kinerja jasa konsultansi terdiri dari kualifikasi dan tenaga ahli (bobot 39.63%), pendekatan dan metodologi (bobot 35.14%), serta pengalaman perusahaan (bobot 25.23). Sedangkan penilaian sub-kinerja jasa konsultansi berdasar pengalaman perusahaan adalah kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap memiliki bobot paling penting yaitu sebesar 52.39%, pengalaman kerja di lokasi kegiatan sebesar 23.80%,  melaksanakan pekerjaan sejenis sebesar 16.08%, dan pengalaman manajerial dan fasilitas utama sebesar 7.06%. Untuk penilaian sub-kinerja jasa konsultansi berdasar pendekatan dan metodologi adalah kualitas metodologi memiliki bobot paling penting yaitu sebesar 54.82%, pemahaman atas KAK sebesar 21.45%,  hasil kerja deliverable sebesar 15.74%, dan fasilitas pendukung sebesar 7.99%. Sedangkan penilaian sub-kinerja jasa konsultansi berdasar kualifikasi dan tenaga ahli adalah pengalaman kerja profesional memiliki bobot paling penting yaitu sebesar 41.91%, sertifikat keahlian/profesi sebesar 26.23%,  evaluasi penawaran teknis harus melewati ambang batas teknis sebesar 16.46%, tingkat pendidikan sebesar 8.34%, dan terakhir penguasaan bahasa sebesar 7.06%.Kata kunci: Jasa konsultansi, Pagu Anggaran, Analytical Hierarchy Process (AHP)
STUDI ALTERNATIF PEMASANGAN POMPA AIR DI SALURAN PRIMER RUNGKUT SURABAYA Wahjudijanto, Iwan
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Studi Teknik Sipil ABSTRAK  Saluran Primer Rungkut mempunyai panjang saluran ± 6 km yang mengalir pada bagian hulu terletak Penjaringan Asri dan bagian hilir bermuara di saluran Wonorejo yang kemudian mengalir bersama-sama menuju ke Selat Madura. Muara saluran Primer Rungkut adalah Saluran Primer Wonorejo, panjang saluran Wonorejo 12 km dengan luas daerah aliran sungai DAS 23,25 km2. Saluran ini mengalir mulai daerah hulu yang terletak di daerah Ketintang, bagian tengah terletak daerah Margorejo dan bagian hilir di daerah Rungkut, aliran yang dilalui adalah daerah pemukiman padat. Pemasangan pompa air di saluran Primer Rungkut terdiri dari dua alternatif yaitu: alternatif 1 pesangan pompa sebelum pertemuan dengan saluran Wonorejo dan alternatif 2 yaitu memasang pompa air setelah pertemuan saluran. Pompa air Rungkut yang dipasang sebelum pertemuan saluran hanya mampu mengatasi debit banjir  rencana Q2th, Q5th,dan Q10th.  Banjir yang terjadi di pertemuan saluran tersebut disebabkan adanya  penambahan debit  dari pompa air Rungkut dan terjadinya back water akibat adanya hambatan aliran di muara saluran. Pompa air yang dipasang 4 buah dengan kapasitas pompa 1,5 m3/dt dan total debit  6 m3/dt elevasi muka air  setelah pertemuan (alternatif 2) saluran tidak mampu menarik debit atau menurunkan elevasi muka air banjir pada debit banjir rencana Q5th, Q10th dan Q25th. Debit yang mengalir di pertemuan saluran yaitu  atara saluran Primer Rungkut dengan saluran Wonorejo sangat besar, sehingga  pompa air yang terpasang tidak mampu menurunkan elevasi muka air. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pompa air perlu ditambah 2 buah dengan kapasitas 1 pompa sebesar 1,5 m3/dt. Pompa air dioperasionalkan semua (6 buah pompa), maka elevasi muka air di sepanjang saluran Primer Rungkut dan saluran Primer Wonorejo mengalami penurunan.  Kata kunci : Saluran Primer, pompa air, banjir
PENGARUH RONGGA DALAM BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON Zuraidah, Safrin; Handoko, Handoko; Hastono, K Budi
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia usaha properti dan  jasa kontruksi selain mempertimbangkan unsur  ekonomis dan kekuatan,  juga memperhatikan segi estetika.  Dalam hal memenuhi tuntutan  estetika, misalnya dengan  menyembunyikan atau menutup instalasi air kotor, air bersih, listrik dan sebagainya ke dalam beton, dengan cara membuat  beton berongga (berlubang) pada bagian tengahnya sehingga terlihat rapi, namun hal ini kurang diperhatikan dampak  yang terjadi dalam hal kekuatannya. Diantara beberapa dampak yang mungkin akan timbul dengan adanya lubang adalah kemampuan beton menahan beban. Dalam penelitian ini yang diamati adalah  pengaruh rongga pada beton silinder  15 cm x 30 cm. dengan beban aksial tekan yang mampu dipikul oleh beton dengan  variasi rongga, 0%, 2,2%(½”), 3%(3/4”), 4,5%(1”), 9%(11/4”)  dari luas penampang pada umur 28 hari. Dari hasil penelitian didapat, adanya lubang 0% - 9 % dari luas penampang benda uji,  kuat tekan beton mengalami penurunan secara signifikan. Pada rongga 2,2% kekuatan beton 328,23 kg/cm² (menurun16,76%), pada rongga 3% kekuatan beton 313,20 kg/cm² (menurun 20,57%), pada rongga 4,5% kekuatan beton 279,19 kg/cm² (menurun 29,19%), sedangkan pada rongga 9% kekuatan beton 224,53 kg/cm² (menurun 43,05%) dibandingkan dengan yang tanpa rongga (0% ). Hasil  penelitian ini menguatkan pernyataan yang ada di SNI 03 – 2847 – 2002 yang menyatakan, bahwa saluran dan pipa, bersama kaitnya, yang ditanam pada kolom tidak boleh menempati lebih dari 4 % luas penampang yang diperlukan untuk kekuatan atau untuk perlindungan terhadap kebakaran. Sehingga apabila lebih besar dari 4 % maka pengaruh rongga perlu diperhitungkan terhadap kekuatannya yang akan menyebabkan penurunan kekuatan dari kolom tersebut.Kata kunci : estetika, beton berlubang, beban aksial, kuat tekan.